2021 ada ada satu keluarga dari samarinda yg membawa seorang nenek" yg berumur 54 thn yg mengidap katarak dan ingin di oprasi di salah satu rs yg berada di surabaya namun nenek tersebut sangat takut untuk menjalani oprasi untuk pertama kalinya. cobaa kita simak percakapan berikutnya yaaa...
FASE ORIENTASI
Perawat nita : “selamat pagi buk saya
perawat nita yang bertugas pada pagi ini. Apakah ini dengan ibu Putri yang berasal dari Samarinda? Keluarga : “iya sus, saya sendiri dan ini Nenek saya Alifia.
Perawat nita : “info dari pihak rumah sakit,
bahwa Ibu Alifia akan dilakukan operasi katarak siang nanti pukul 13.00. Sebelumnya, ini ada beberapa formulir persetujuan dan syarat untuk dilakukan tindakan operasi kepada Ibu Alifia, silahkan ibu bisa baca dahulu dan bisa diisi.
Keluarga : “iya sus, (Ibu sedang membaca
dan mengisi formulir yang telah tersedia) “Ini sus sudah selesai, terimakasih sus. Sus, kenapa ya nenek saya bisa katarak, padahal waktu muda matanya sehat sehat saja.” Perawat nita : “baik saya akan jelaskan, Penyebab penyakit katarak belum diketahui secara pasti. Seiring dengan bertambahnya usia, protein yang membentuk lensa mata kian berubah. Hal ini menjadikan lensa mata yang tadinya bening, berubah menjadi keruh. Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana proses penuaan dapat berujung pada perubahan protein di lensa mata. akibatnya kemampuan menangkap rangsang ketika berkomunikasi sangat bergantung pada pendengaran dan sentuhan.
Keluarga : “oh seperti itu ya sus? Jadi
disaat saya berkomunikasi dengan nenek saya, saya harus menggunakan teknik mendengar dan sentuhan. Iya sus terimakasih. Perawat nita : “iya bu sama-sama. Perawat berkomunikasi dengan Ibu Alifia dan duduk di depan Ibu Alifia.
Perawat yani : “selamat pagi Bu?
Perkenalkan saya dengan perawat yani, Ibu bisa panggil saya suster yani.Nama Ibu siapa? (Sambil menggenggam tangan nenek tersebut) Ibu Alifia : “pagi juga suster yani, saya dengan Ibu Alifia.”
Perawat yani : “Ibu suka dipanggil dengan
nama siapa?”
Ibu Alifia : “Alifia saja sus.”
Perawat yani : “wahh nama yang Bagus
Bu.”
Ibu Alifia : “Terima kasih sus.”
Perawat yani : “Keadaan Ibu sekarang gimana?” Ibu Alifia : “ya beginilah sus.”
Perawat yani : “Maaf ya nek, keadaan
seperti apa yang Ibu maksud?” Ibu Alifia : “sebenarnya saya merasa bahagia, namun disisi lain saya juga merasa sedih.”
Perawat yani : ( terdiam dan
mendengarkan keluh kesah Ibu Alifia ) Ibu Alifia :”saya kesal dengan keadaan yang saya rasakan sekarang sus,saya tidak bias melaksanakan banyak kegiatan karena penglihatan saya berkurang.” Perawat yani : “oh........lalu? (mendengarkan)
Ibu Alifia : “jadi saya hanya duduk –
duduk saja sus,sambil berbincang bincang dengan anak saya.”
Perawat yani : “iya Bu, meskipun keadaan
Ibu seperti ini tapi nenek tidak boleh putus asa dan pesimis dan selalu optimis untuk menjalani hidup ini. Ibu Alifia tenang saja, operasi ini adalah jalan terbaik untuk Ibu.” (teknik saran)
Keluarga : “nah dengerin itu buk, apa yang
dikatakan suster yani itu benar. ibu jangan merasa putus asa.”
Ibu Alifia : “iya nak.”
Perawat yani : “Apa yang sedang Ibu pikirkan? Saya lihat dari ekspresi wajah Ibu sepertinya kok Ibu marah dengan saya.”
Ibu Alifia : “tidak sus, saya hanya merasa
bersalah dengan diri saya.”
Keluarga : “ jangan merasa bersalah buk.”
Perawat yani : “nah Bu sekarang saya akan
TTV untuk persyaratan sebelum dilakukan tindakan operasi nanti siang.”
Ibu Alifia : “iya sus.”
Perawat yani : “perawat meninggalkan
pasien untuk mengambil alat.untuk mengecek TTV”. FASE KERJA Perawat nita : “permisi Bu, saya kembali lagi untuk mengecek TTV, apakah Ibu bersedia?
Ibu Alifia : “iya sus, silahkan.”
Perawat nita : “Ibu nanti pada saat saya
mengecek TTV Ibu, Ibu Alifia tenang saja tidak akan terasa sakit Bu(refleksi)
Ibu Alifia : “Iya suster”
Perawat nita : (melakukan pemeriksaan
tekanan darah, suhu, nadi, respirasi). Nah sudah selesai Bu sekarang Ibu bisa beristirahat dan menunggu jadwal operasinya ya? Keluaraga : “Berapa sus tekanan darah ibu saya sus,?”
Perawat nita : “dari pemeriksaan saya tadi
didapatkan tekanan darahnya 120/80 mmHg, suhunya 36,8° C, Nadi 88x/menit, dan Respirasinya 20x/menit pak, semua dalam batas normal, jadi ibu dan nenek tidak perlu khawatir, Ibu kenapa kelihatanya cemas”?
Ibu Alifia : “saya takut sus, ini adalah
operasi pertama saya. Saya benar-benar takut.”
Perawat nita : “Ibu tenang saja, jangan
takut, semua dokter yang ikut dalam operasi nanti adalah dokter yang sudah professional dan sering menangani masalah seperti nenek. Sebaiknya Ibu sekarang rileks dan tetap berdoa ya, agar operasi ini berjalan lancar.”
Ibu Alifia : “iya suster,Terima kasih.”
FASE TERMINASI Perawat nita : “buk, apakah ibu masih ingat apa yang menyebabkan Ibu Alifia katarak?
Keluarga : “iya sus, masih. Penyebab
penyakit katarak belum diketahui secara pasti. Seiring dengan bertambahnya usia, protein yang membentuk lensa mata kian berubah. Hal ini menjadikan lensa mata yang tadinya bening, berubah menjadi keruh. Sampai saat ini, belum diketahui bagaimana proses penuaan dapat berujung pada perubahan protein di lensa mata. akibatnya kemampuan menangkap rangsang ketika berkomunikasi sangat bergantung pada pendengaran dan sentuhan
Perawat nita : “betul sekali, nah buk saya
pamit permisi dulu ya? Ibu bisa menemani Ibu Alifia disini sambil menunggu perawat ruang operasi menjumput nenek alifia kesini.
Keluarga : “baiklah sus.”
Perawat nita : “Bu, saya tinggal dulu ya,
Ibu istirahat dulu disini sambil menunggu operasinya, ingat Ibu Alifia berdoa agar nanti operasinya berjalan lancar dan cepat selesai. ( saran kepada pasien )
Ibu Alifia : “iya sus, terimakasih banyak
sus.”
Perawat nita : “sama-sama Bu.”
Sembari menunggu operasi, bapak muhammad dan putrinya beristirahat diruangan tersebut.