KELOMPOK 4 KELAS C
PRODI S1 KEPERAWATAN
2022
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM KONTEKS INTERPERSONAL
(Scene 2, siang hari di Rumah Sakit Merpati dan langsung membawa pasien
ke IGD)
Keyza segera membawa Nabila ke Rumah Sakit Merpati. Sesampainya di
Rumah Sakit, Nabila dibawa ke IGD untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Teman Pasien : “Ners, tolong teman saya dia tiba-tiba mimisan.” (sambil
memapah Nabila)
Ns. Syifa : “Baik, Kak, ke sebelah sini ya (sambil mengarahkan kasur).
Mohon maaf sebelumnya kakak ini sebagai keluarga pasien?”
Teman Pasien : “Bukan, Ners. Saya temannya.”
Ns. Syifa : “Baik, Kak. Kakak mungkin bisa menghubungi keluarga
pasien dulu.”
Teman Pasien : “Baik, Ners.”
Ibu Pasien : “Iya, Dok. Makanya, Nak, kalau latihan itu harus dijaga agar tidak
berlebih yang tidak baik nantinya untuk kesehatan kamu.”
Dokter : “Iya, Kak, betul yang disampaikan ibu kakak. Bahwa kakak harus
banyak istirahat diusahakan jangan mengikuti kegiatan yang terlalu berat dan juga
harus tetap banyak mengkonsumsi air putih Kak, agar tubuh tidak dehidrasi dan
usahakan jangan stres yang berlebih itu juga dapat menyebabkan kayak kelelahan.
Nanti akan saya resepkan untuk obatnya ya, Kak.”
Pasien : “Baik, Dokter.”
Dokter : “Baik ibu dan kakak saya pamit dulu ya, semoga lekas membaik.”
(Scene 9, pagi hari di dalam ruang IGD melakukan Pemeriksaan Fisik dan
Tanda-Tanda Vital)
Setelah dokter pamit kepada pasien dan ibunya, dokter menuliskan resep
untuk pasien dan besok paginya Ners Intan datang untuk memeriksa kondisi pasien
pada hari ini.
Ns. Intan : “Selamat pagi, perkenalkan saya Ners Intan yang akan berdinas
dari pukul 08.00 sampai pukul 12.00 siang nanti, Kak.”
Pasien : “Selamat pagi, Ners.”
Ns. Intan : “Boleh kakak sebutkan nama dan tanggal lahirnya?” (sambil
mengecek gelang pasien).
Pasien : “Saya Nabila, tanggal lahirnya 28 Desember 2002, Ners.”
Ns. Intan : “Baik. Bagaimana, Kak, tidurnya tadi malam? Apakah nyenyak
atau terdapat gangguan sesak napas, Kak?”
Pasien : “Alhamdulillah, Ners, tidak ada gangguan sesak napas.”
Ns. Intan : " Baik, Kak, hari ini kakak bisa tebus obat langsung di apotek ya.
Dan saya akan memeriksa Tanda-Tanda Vital kakak sekali lagi ya, apa kakak
bersedia?" (sambil menyiapkan alat Tanda-Tanda Vital)
Pasien : "Bersedia, Ners."
Ners Intan menjelaskan hasil pemeriksaan tersebut kepada pasien dan ibunya.
Ns. Intan : "Baik kakak, untuk hasil pemeriksaan Tanda-Tanda Vitalnya
didapatkan semua hasilnya normal. Jadi, hari ini kakak bisa melanjutkan
pengobatan di rumah nanti kakak bisa menebus obat di apotek ya, Kak.”
Pasien : "Alhamdulillah, Bu, aku bisa pulang. Terima kasih banyak ya,
Ners." (dengan wajah sumringah)
Ns. Intan : "Sama-sama, Kak."
Pasien : “Ners, aku mau tanya kalau misalnya mimisan kemarin itu kenapa
bisa terjadi ya? Apa ada faktor yang menyebabkan hal itu dapat terjadi Ners?”
Ns. Intan : “Jadi gini, Kak, mimisan dalam dunia medis biasa disebut epistaxis
mimisan bisa terjadi pada semua usia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.
Secara umum penyebab mimisan ada bermacam-macam yang pertama karena
sering mengorek hidung, penggunaan obat pengencer darah, pernah mengalami
cedera pada hidung, stres, dan masalah kesehatan tertentu. Pada kasus yang kakak
alami, itu kemungkinan mimisan yang terjadi disebabkan karena kakak berada di
terik matahari dengan durasi yang cukup lama sehingga aliran darah di daerah
wajah kakak itu meningkat, nah ini menyebabkan pembuluh darah di area wajah
melebar dan rentan pecah. Selain itu selama berada di bawah matahari tubuh akan
mengeluarkan cairan lebih banyak.
Pasien : "Oh, seperti itu ya, Ners.”
Ns. Intan : “Iya, Kak, jadi intinya untuk mencegah terjadinya mimisan lagi
sama kakak, kakak tidak dianjurkan untuk berada di bawah terik matahari dengan
waktu yang cukup lama dan kakak juga nggak boleh terlalu capek dalam
berkegiatan ya, Kak. "
Pasien : "Baik, Ners. Terima kasih. "
Ns. Intan : "Baik, kalau begitu saya permisi dulu ya, cepet sembuh ya, Kak."
TAMAT
PEMBAHASAN
Pada video Role Play tersebut menampilkan komunikasi efektif dalam konteks
interpersonal. Komunikasi interpersonal sendiri merupakan proses komunikasi
yang terjadi antara satu individu dengan individu yang lain bahkan lebih.
Penyelesaian masalah yang digunakan di kasus yaitu kolaborasi antara perawat,
dokter, dan tenaga medis lainnya dalam penanganan pasien tersebut. Hal ini
termasuk ke dalam bentuk interaksi sosial asosiatif, yaitu kerja sama.
Konsep komunikasi efektif juga turut berperan dalam cerita ini. Di mana saat dokter
mengedukasi pasien mengenai penyebab mengapa ia bisa mimisan. Setelah dokter
mengedukasi pasien, pasien menjadi paham dan akan lebih berhati-hati lagi untuk
kedepannya.
2. Informasi/pesan/berita
Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator, baik
disadari atau tidak disadari, secara langsung atau tidak langsung.Pada kasus,
informasi atau pesan yang disampaikan adalah :
a. Kronologi kejadian yang disampaikan oleh teman pasien kepada ibu
pasien.
b. Informasi tentang hasil pemeriksaan tanda-tanda vital yang
disampaikan oleh ners.
c. Edukasi tentang masalah kesehatan pasien yang disampaikan oleh
dokter dan ners.
3. Komunikan (Receiver)
Komunikan adalah orang atau sekelompok orang yang menerima
pesan yang disampaikan komunikator. Komunikan yang efektif adalah
komunikan yang bersikap kooperatif, penuh perhatian, jujur, serta bersikap
terbuka terhadap komunikator dan pesan yang disampaikan.
Pada kasus, komunikannya adalah pasien & ibu pasien. Hal ini
terjadi ketika ners menjelaskan hasil pemeriksaan dan dokter mengedukasi
tentang masalah kesehatan yang dialami pasien, juga pada saat teman pasien
menjelaskan kronologi kejadian pada ibu pasien.
4. Umpan balik (Feedback)
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya.
Umpan balik dapat berupa verbal maupun nonverbal.Pada kasus, umpan
baliknya terjadi ketika Pasien dan Ibu pasien dapat memahami dan
menerapkan dalam kehidupannya, setelah pemberian edukasi terkait
penjelasan yang disampaikan baik oleh dokter maupun ners.
5. Atmosfer/konteks
Atmosfer adalah lingkungan ketika komunikasi terjadi terdiri atas
tiga dimensi, yaitu dimensi fisik, sosial-psikologis, dan temporal yang
mempunyai pengaruh terhadap pesan yang disampaikan. Pada kasus,
atmosfer atau konteks terjadi di Pinggir Lapangan dan Rumah Sakit Merpati
di dalam Ruang IGD.
Daftar Pustaka
Tri Anjaswarni, S. (2016). Modul Bahan Ajaran Cetak Keperawatan. In E.
Yuliastuti, Komunikasi Dalam Keperawatan (pp. 2-27).
file:///C:/Users/BENDOT/Downloads/Komunikasi-dalam-Keperawatan-
Komprehensif.pdf