Anda di halaman 1dari 9

Komunikasi Terapeutik pada Anak Usia Sekolah

Dosen Pengampu: Ns.Eva Kartika Hasibuan, M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. MELIANA DEWI PAKPAHAN ( 200204033 )

2. RIZKI NANDA FUTRI ( 200204045 )

3 . WAWAN FAHROZI ( 200204053 )


PENDAHULUAN

Anak usia sekolah yang berusia 6 sampai 12 tahun sangat peka terhadap stimulus
yang dirasakannya akan mengancam keutuhan tubuhnya. Oleh karena itu, apabila
perawat akan melakukan suatu tindakan, ia akan bertanya mengapa dilakukan,
untuk apa, dan bagaimana cara dilakukan. Anak membutuhkan penjelasan atas
pertanyaannya. Gunakan bahasa yang dapat dimengerti anak dan berikan contoh
yang jelas sesuai dengan kemampuan kognitifnya. Anak usia sekolah sudah lebih
mampu berkomunikasi dengan orang dewasa. Perbendaharaan katanya sudah
lebih banyak, sekitar 3000 kata dikuasai dan anak sudah mampu berpikir secara
konkret. Apabila akan melakukan tindakan, perawat dapat menjelaskan dengan
mendemostrasikannya terlebih dahulu agar anak mengerti dan memahami maksud
dari tindakan tersebut.

Dalam melakukan komunikasi dengan anak terdapat beberapa tahap yang harus
dilakukan sebelum mengadakan komunikasi secrara langsung, tahapan ini dapat
meliputi tahap awal (Pra Interaksi), tahap perkenalan atau orientesi, tahap kerja
dan tahap terakhir yaitu tahap terminasi.

1.Tahap Pra interaksi

Pada tahap ini yang harus kita lakukan adalah mengumpulkan data tentang klien
dengan mempelajari status atau bertanya keapda orang tua tentang masalah atau
latar belakang yang ada, mengeksplorasi perasaan, proses ini akan mengurangi
kekurangan dalam saat komunikasi dengan cara mengeksplorasikan perasaan aapa
yang ada pada dirinya, membuat rencana pertemuan dengan klien, proses ini
ditunjukkan dengan kapan komunikasi akan dilakukan, dimana dan rencana apa
yang dikomunikasikan serta target dan sasaran yang ada.

2.Tahap Perkenalan atau Orientasi

Tahap ini yang dapat kita lakukan adalah memberikan salam dan senyum kepada
klien, melakukan validasi (Kognitif, psikomotor, afektif), mencari kebenaran data
yang ada dengan wawancara, mengobservasi atau pemeriksaan yang lain,
memperkenalkan nama kita dengan tujuan agar selalu ada yang memperhatikan
terhadap kebutuhannya, menanyakan nama kesukaan panggilan klien karena akan
mempermudah dalam berkomunikasi dan lebih dekat, menjelaskan tanggung
jawab perawat dan klien, menjelaskan peran kita dan klien, menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan, menjelaskan tujuan, menjelaskan waktu yang dibutuhkan
untuk kegiatan dan menjelaskan kerahasiahan.

3.Tahap Kerja

Pada tahap ini kegiatan yang dapat kita lakukan adalah member kesempatan pada
klien untuk bertanya, karena akan memberitahu tentang hal-hal yang kurang
dimengerti dalam komunikasi, menanyakan keluhan utama, memulai kegiatan
dengan cara yang baik, dan melakukan kegiatan sesuai dengan rencana.

4.Tahap Terminasi

Pada tahap terminasi dalam komunikasi ini kegiatan yang dapat kita lakukan
adalah menyimpulkan hasil wawancara meliputi evaluasi proses dan hasil,
memberikan reinforcement yang positif, merencanakan tindak lanjut dengan klien,
melakukan kontrak (waktu,tempat dan topic) dan mengakhiri wawancara dengan
cara yang baik.
Sudah tampil.

SKENARIO ROLEPLAY

(Komunikasi Terapeutik pada Anak yang Demam)

Nama Pemain:

1. RIZKI NANDA FUTRI IBU PUTRI


2. RIZKI NANDA PUTRI PERAWAT NANDA
3. WAWAN FAHROZI DOKTER FAHROZI
4. WAWAN FAHROZI PAK WAWAN
5. MELIANA DEWI PAKPAHAN PASIEN DEWI
6. MELIANA DEWI PAKPAHAN PERAWAT MELIANA

Fase Pra-Interaksi

Pada sebuah Rumah sari mutiara di kamar Melati no 1, ada


seorang pasien anak berusia 7tahun yang bernama dewi anna. Ia
pagi tadi dilarikan oleh kedua orangtuanya ke Rumah Sakit,
karena demam tinggi. Dari hasil pemeriksaan, ternyata pasien
menderita radang tenggorokan. Selain itu suhu tubuhnya yang
berada di kisaran 39,50C, pasien juga sering mengeluh sakit pada
tenggorokannya, pusing dan muntah.

Fase Orientasi

Pada Siang hari pukul 11, perawat nanda mengunjungi pasien tersebut.

Perawat nanda : “Selamat siang pak,buk

Orangtua pasien : ‘’ Selamat siang sus

Pak wawan : “silahkan masuk suster

Perawat nanda : “terimakasih pak”. “Perkenalkan nama saya suster Nanda.


“Saya akan membantu anak ibu selama berada di rumah
sakit ini”. “Oh iya bu, untuk mempermudah dan
memperlancar proses pengobatan
anak Ibu disini, saya akan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada anak ibu. Apakah bisa bu?”

Ibu putri : “bisa suster.”

Pasien dewi :( Pasien hanya diam....)

Perawat nanda : “kalau begitu saya langsung saja bertanya kepada anak
ibu.”

Ibu putri : “baik suster silahkan”. (sambil tersenyum ramah.. .).

Perawat nanda : “halo adik, kalau boleh kakak tau nama adek

siapa? (tersenyum ramah)

Pasien dewi :dewi anna kak” (pelan)

Perawat nanda : “wah, namanya bagus. Adek senang dipanggil apa?”

Pasien dewi : “dewi ” (nada pelan)

Perawat nanda : “Oh....Kalau begitu kakak panggil dik dewi saja ya. ”.
(sambil tersenyum ramah)

Pasien dewi : ( Pasien mengangguk. .)

Perawat nanda : “Hmm.. nah begini kan kakak jadi enak


manggilnya” (sambil tersenyum)

Pasien dewi : (Pasien tersenyum....).

Perawat nanda : “adek, kakak mau bertanya sebelum adek masuk rumah
sakit apa saja yang adek rasakan?” (Perawat mulai
mengintrogasi. ).

Pasien : “tenggorokanku sakit sekali, terus pusing, badanku panas


semua, sama rasanya pingin muntah”(menceritakan dengan
pelan dan seperti menahan rasa sakit)

Ibu putri : “iya sus, kemarin siang sepulang dari sekolah anak
saya mengeluh tenggorokannya sakit.”

Perawat nanda : “oh, kalau beleh kakak tau apa saja yang adik makan disekolah?”
Pasien dewi : (wajah sedikit takut) “aku nggak makan apa apa kok
kak...”

Perawat nanda : “oh,kalau begitu. Adik mau cerita nggak sama kakak,
Kemarin adik ngapain aja di sekolah?”

Pasien dewi : (mulai bercerita) “aku kemarin olahraga sama temen


temen, terus habis olahraga aku diajak temenku beli es,
aku juga ikut beli es”

Perawat nanda : “wah, berarti mungkin adik sakit karena minum es”

Pasien dewi : “begitu ya kak?”

Perawat nanda : “iya dik.”

Pasien dewi :”Oh,”

Perawat nanda : (tersenyum) “ ya, sudah kakak keluar dulu ya, nanti Pak
Dokter mau kesini buat memeriksa adik.

Pasien dewi : “iya kakak.” (tersenyum)

Bu putri : “Terimaksih suster”

Perawat nanda : “sama-sama bu” (tersenyum)

Tak lama kemudian setelah perawat nanda keluar dari ruangan tersebut,dokter
fahrozi dan perawat meliana pun datang untuk memeriksa keadaan pasien tersebut

Fase Kerja

Perawat & Dokter : selamat siang pak,bu

Orangtua & pasien : selamat siang sus,dok

Dokter fahrozi : “selamat siang bapak ibu, kami kemari ingin


mengecek kondisi anak bapak dan ibu.”
Orangtua pasien : “silahkan dokter.”

Perawat meliana : “Perkenalkan, nama saya suster meliana, di sini saya


bertugas untuk memeriksa suhu dan tekanan darah anak
Ibu dan bapak.”

Bu putri : “iya suster silahkan”

Perawat meliana : “Baiklah Ibu”

Kemudian Perawat meliana menemui Pasien....

Perawat meliana : “Dek, kakak mendapat perintah dari dokter untuk


memeriksa kondisi adek. Untuk mengetahui keluhan-
keluhan yang adek rasakan, kakak akan melakukan
pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah adek terlebih
dulu ya” (Perawat pun menjelaskan tentang tindakan yang
akan dilakukan )

Pasien dewi : (Pasien hanya menganggukkan kepala. ).

Perawat meliana : “Dek dewi tenang saja ya , selama kakak melakukan


pemeriksaan!
(Perawat tersebut menyiapkan alat alat untuk
pemeriksaan).“Permisi ya.dek kakak mau
mengukur suhu tubuh adek terlebih dulu!” (sambil
tersenyum ramah kepada pasien....). “Hmm. baiklah dek
kak sudah melakukan pengukuran suhu tubuh Adek”.

Pasien dewi : “Iya kakak”

Disisi lain, dokter sedang memeriksa laporan data pasien. Dia


melanjutkannya dengan memeriksa tenggorokkan pasien. Setelah itu meminta
perawat menjelaskan hasil pengukuran suhu dan tekanan darah pasien.

Dokter fahrozi : “ayo adik buka mulutnya dik!” (mengarahkan senter ke


mulut pasien)

Pasien dewi : (membuka mulutnya)

Dokter : “pinter. Masih sakit nggak tenggorokkannya dik ?”

Pasien dewi : “masih dokter”


Dokter : “apakah masih mual atau pusing dik?”

Pasien dewi : “udah nggak dokter.”

Dokter : “ kalau begitu suster, berapa suhu tubuhnya?”

Perawat meliana : “suhu tubuhnya 370C dok”

Fase Terminasi

Bu putri : “jadi bagaimana dengan kondisi anak saya dokter? Apa


demamnya sudah turun?”

Dokter : “alhamdulillah bu, demamnya sudah berangsur turun,


dan kondisi anak ibu dan bapak sudah mulai membaik.”

Pak wawan : “bagaimana dengan tenggorokan anak saya yang masih


bengkak dan sakit dok?”(cemas)

Dokter : “itu pak, bu nanti juga akan segera sembuh, asalkan


banyak minum air putih, minum obat teratur dan istirahat
yang cukup, insyaallah dalam satu atau dua hari, anak ibu
dan bapak sudah baikan.”

Bu putri : “apakah anak saya sudah bisa pulang dok?”

Dokter : “jika kondisi anak anak ibu dan bapak semakin baik,
besok anak ibu dan bapak sudah kami izinkan pulang.”

Bu putri :”terimakasih dokter.”

Dokter : “sama-sama bu, pak tolong diperhatikan makanan


yang dimakan anak ibu ya, dan pastikan makanan
atau pun minuman yang dikonsumsi sehat. Agar
radang
tenggorokannya tidak kambuh lagi.”

Pak wawan : “baik dokter, kami akan ingat pesan dokter.”

Dokter : “kami permisi dulu ya pak bu.” (menuju

pintu)

Bu putri : “iya dokter.” (tersenyum)


Setelah Dokter dan perawat meliana meninggalkan pasien dengan orangtuanya.ruangan
tersebut,Keesokan harinya, dewi sudah diizinkan pulang ke rumahnya.karena kondisi
adek dewi tersebut sudah sembuh

Perawat meliana:selamat pagi dek

Pasien dewi :” selamat pagi kak”

Perawat meliana : “baiklah karena kondisi adik sudah membaik,maka hari ini adik sudah
di izinnkan pulang ya dik...

Pasien dewi : “yeayyyy” (sambil tersenyum)

Perawat meliana : “sebelumnya kakak ingat kan kembali kepada adik supaya tidak jajan
sembarangan di sekolah ,lebih baik Bawak bekal dari rumah agar tenggorokan adik tidak
sakit lagi”

Pasien dewi : “baik kak,trimakasih kakak”

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai