Anda di halaman 1dari 7

NAMA : TOFIK SETIYADI

NIM : 202143007
TUGAS MATA KULIAH KOMUNIKASI

FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

Tahapan Dalam Komunikasi

1. Tahap Pra interaksi Pada tahap ini yang harus kita lakukan adalah mengumpulkan
data tentang klien dengan mempelajari status atau bertanya keapda orang tua tentang
masalah atau latar belakang yang ada, mengeksplorasi perasaan, proses ini akan
mengurangi kekurangan dalam saat komunikasi dengan cara mengeksplorasikan
perasaan aapa yang ada pada dirinya, membuat rencana pertemuan dengan klien,
proses ini ditunjukkan dengan kapan komunikasi akan dilakukan, dimana dan rencana
apa yang dikomunikasikan serta target dan sasaran yang ada.

2. Tahap Perkenalan atau Orientasi Tahap ini yang dapat kita lakukan adalah
memberikan salam dan senyum kepada klien, melakukan validasi (Kognitif,
psikomotor, afektif), mencari kebenaran data yang ada dengan wawancara,
mengobservasi atau pemeriksaan yang lain, memperkenalkan nama kita dengan tujuan
agar selalu ada yang memperhatikan terhadap kebutuhannya, menanyakan nama
kesukaan panggilan klien karena akan mempermudah dalam berkomunikasi dan lebih
dekat, menjelaskan tanggung

jawab perawat dan klien, menjelaskan peran kita dan klien, menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan, menjelaskan tujuan, menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
kegiatan dan menjelaskan kerahasiahan.

3. Tahap Kerja Pada tahap ini kegiatan yang dapat kita lakukan adalah member
kesempatan pada klien untuk bertanya, karena akan memberitahu tentang hal-hal yang
kurang dimengerti dalam komunikasi, menanyakan keluhan utama, memulai kegiatan
dengan cara yang baik, dan melakukan kegiatan sesuai dengan rencana.
4. Tahap Terminasi Pada tahap terminasi dalam komunikasi ini kegiatan yang dapat kita
lakukan adalah menyimpulkan hasil wawancara meliputi evaluasi proses dan hasil,
memberikan reinforcement yang positif, merencanakan tindak lanjut dengan klien,
melakukan kontrak (waktu,tempat dan topic) dan mengakhiri wawancara dengan baik.

Kondisi Pasien
Terdapat seorang pasien yang dirawat diruang perawatan anak lantai 3 RS SA Cipondoh
Bernama An S dengan usia 12 tahun,pasien dilarikan kerumah sakit oleh orang tuanya karena
mengalami demem tinggi,dari hasil pemeriksaan pasien mengalami radang
tenggorokan ,Suhu tubuh pasien 38,5 derajat celcius,pasien mengeluhkan sakit pada daerah
tenggorokannya pusing dan muntah.Nadi 88 kali permenit.

Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan kasus diatas didapatkan diagnosa keperawatan
1. Hipertermi berhubungan proses penyakit
2. Nyeri akut berhubungan dengan adanya proses inflamasi
Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan pada diagnose keperawatan hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit
1. Monitor suhu sesering mungkin
2. Berikan anti piretik
3. Kompres pada lipatan paha dan aksila
4. Kolaborasi pemberian cairan intraven

Rencana keperawatan pada diagnose keperawatan nyeri akut


1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (P,Q,R,S,T).
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan.
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien.
4. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
5. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau.
6. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
7. Kurangi factor prespitasi nyeri.
8. Ajarkan teknik nonfarmakologi (relaksasi napas dalam).
9. Kolaborasi pemberian analgetik.

Tujuan
Tujuan yang diharapkan berdasarkan diagnose hipertermi adalah
1. Suhu tubuh dalam rentang normal
2. Nadi dan RR dalam rentang normal
3. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing.

Tujuan yang diharapkan berdasarkan diagnosa nyeri


1. klien mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan teknik
non farmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan ).
2. klien dapat melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen
nyeri skala 0-2.
3. Klien mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda Manajemen
nyeri
4. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien.
5. Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri.
6. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau.
7. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri 17 nyeri).

SP KOMUNIKASI
Fase Orientasi
Fase Orientasi Siang hari pukul 11, perawat adalah mengunjungi pasien
Perawat “Assalamualaikum...” (sambil tersenyum)
Ibu pasien “Wa’alaikumsalam.....”. (Pasien diam dan terlihat lemah)
Ayah pasien “silahkan masuk suster” (sambil berdiri mempersilakan)
Perawat “terimakasih pak”. “Perkenalkan nama saya suster Adah. (sambil
tersenyum)”. “Saya akan membantu anak ibu selama berada di rumah sakit ini”. “Oh iya bu,
untuk mempermudah dan memperlancar proses pengobatan anak Ibu disini, saya akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada anak ibu. Apakah bisa bu?” (sambil tersenyum).
Ibu Pasien “bisa suster.”
Pasien (Pasien hanya diam....)
Perawat “kalau begitu saya langsung saja bertanya kepada anak ibu.”
Ibu Pasien “baik suster silahkan”. (sambil tersenyum ramah...).
Perawat “halo adik, namanya siapa?” (tersenyum ramah)
Pasien “Anna Siska” (pelan)
Perawat “wah, namanya bagus. Adek senang dipanggil apa?”
Pasien “Anna...” (nada pelan)
Perawat “Oh....Kalau begitu saya panggil dik Anna saja ya...”. (sambil
tersenyum ramah)
Pasien ( Pasien mengangguk...)
Perawat “Hmm.. nah begini kan kakak jadi enak manggilnya” (sambil
tersenyum)
Pasien (Pasien tersenyum....).
Perawat “adek, saya mau bertanya sebelum adek masuk rumah sakit apa
keluhan-keluhan yang adek rasakan?” (Perawat mulai mengintrogasi....).
Pasien “tenggorokanku sakit sekali, terus pusing, badanku panas semua, sama
rasanya pingin muntah”(menceritakan dengan pelan dan seperti menahan rasa sakit)
Ibu Pasien “iya sus, kemarin siang sepulang dari sekolah anak saya mengeluh
tenggorokannya sakit.”
Perawat “oh, apa yang adik makan disekolah?”
Pasien (wajah sedikit takut) “aku nggak makan apa apa kok sus...”
Perawat “oh, begitu. Adik mau cerita nggak, Kemarin adik ngapain aja di
sekolah?”
Pasien (mulai bercerita) “aku kemarin olahraga sama temen, terus habis
olahraga aku diajak temenku beli es, aku juga ikut beli es”
Perawat “wah, berarti mungkin adik sakit karena minum es”
Pasien “begitu ya sus?”
Perawat “iya dik.”
Pasien ”Oh,”
Perawat (tersenyum) “ ya, sudah suster keluar dulu ya, nanti Pak Dokter mau
kesini buat memeriksa adik.
Pasien “iya suster.” (tersenyum)
Bu Pasien “Terimaksih suster”
Perawat “sama-sama bu” (tersenyum)
Office boy “permisi, saya mengantarakan makan siang” (office boy datang
membawa makanan)
Ayah pasien “silahkan masuk pak!” (menerima nampan makanan) “terimakasih
pak.”
Office Boy “sama-sama pak” (tersenyum dan berjalan keluar)
Fase Kerja
Dokter “Assalamuallaikum....”
Orangtua & pasien “Walaikumsalam.......”
Dokter “selamat sore bapak ibu, kami kemari ingin mengecek kondisi
anak bapak dan ibu.”
Orangtua pasien “silahkan dokter.”
Perawat “Perkenalkan, nama saya suster Rima, di sini saya bertugas
untuk memeriksa suhu dan tekanan darah anak Ibu dan bapak.”
Ibu Pasien “iya suster silahkan”
Perawat “Baiklah Ibu”
Perawat menemui Pasien
Perawat Rima “Dek, saya mendapat perintah dari dokter untuk memeriksa kondisi
adek. Untuk mengetahui keluhankeluhan yang adek rasakan, saya akan melakukan
pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah adek dulu ya” (Perawat menjelaskan tentang
tindakan yang akan dilakukan....)
Pasien (Pasien hanya menganggukkan kepala...).
Perawat “Dek Anna tenang saja ya , selama saya periksa!” (Perawat
menyiapkan alat).“Permisi ya... dek saya mau mengukur suhu tubuh adek dulu!” (sambil
tersenyum ramah kepada pasien....). “Hmm.... baiklah dek saya sudah melakukan pengukuran
suhu tubuh Adek”.
Pasien “Iya suster”
Disisi lain, dokter sedang memeriksa laporan data pasien. Dia melanjutkannya dengan
memeriksa tenggorokkan pasien. Setelah itu meminta perawat menjelaskan hasil pengukuran
suhu dan tekanan darah pasien.

Fase Terminasi
Ibu Pasien “jadi bagaimana dengan kondisi anak saya dokter? Apa
demamnya sudah turun?”

Dokter “alhamdulillah bu, demamnya sudah berangsur turun, dan


kondisi anak ibu sudah mulai membaik.”

Ayah Pasien “bagaimana dengan tenggorokan anak saya yang masih sakit
dok?”(cemas)

Dokter “itu nanti juga akan segera sembuh, asalkan banyak minum air
putih, minum obat teratur dan istirahat yang cukup, insyaallah dalam satu atau dua hari, anak
ibu sudah baikan.”

Ibu Pasien “apakah anak saya sudah bisa pulang dok?”

Dokter “jika kondisinya semakin baik, besok anak ibu sudah kami
izinkan pulang.”

Ibu Pasien ”terimakasih dokter.”

Dokter “sama-sama bu, tolong diperhatikan makanan yang dimakan


anak ibu ya, dan pastikan makanan atau pun minuman yang dikonsumsi sehat. Agar radang
tenggorokannya tidak kambuh lagi.”

Ayah Pasien “baik dokter, kami akan ingat pesan dokter.”

Dokter “kami permisi dulu ya pak bu.” (menuju pintu)

Ibu Pasien “iya dokter.” (tersenyum)

Dokter dan perawat Rima meninggalkan pasien dengan orangtuanya. Keesokan harinya,
Anna sudah diizinkan pulang ke rumahnya.
Evaluasi Subjektif/Objektif :
Menayakan apakah ibu dan ayah pasien dapat menjelasakn informasi yang sudah diberikan,
dan apakah ada yang ingin dididkusikan Kembali.
Rencana Tindak Lanjut
Baik ibu, saya cukupkan pertemuan kita hari ini, semoga informasi yang sudah saya berikan
bermanfaat.

Kontrak yang Akan Datang


Jika Bapak dan ibu masih ada yang kurang jelas silakan ibu menghubungi perawat Kembali
atau bisa ketemu dipolirawat jalan ya pak buu.Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai