Mata Kuliah:
Disusun Oleh:
NIM: 201901080
Kelas: 1B
2019/2020
Fase prainteraksi
Perawat membaca rekam medis pasien, melakukan persiapan alat-alat yang akan diggunakan
untuk perawatan luka dan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien, serta yang paling penting
adalah persiapan diri.
Fase Orientasi
Perawat : “ Perkenalkan bu nama saya Afiyah Kurnia Safitri, biasa dipanggil Afi, saya
mahasiswa dari STIKES BINA SEHAT PPNI KAB. MOJOKERTO, yang
akan merawat ibu mulai dari pukul 07.30 pagi sampai 14.00 siang.
Perawat : “Oh iya, kalau boleh tau ibu sukanya dipanggil apa?”
Perawat : “Baik bu Sari, bagaimana kondisi ibu sekarang? Apa yang ibu rasakan?”
Perawat : “Saya lihat dari tadi ibu memegangi kaki ibu? Sebenarnya apa yang ibu
rasakan?”
Pasien : “Sejak kecelakaan kemarin luka dibagian lutut kanan saya masih sedikit
nyeri sus.”(terlihat cemas dan ketakutan)
Perawat : “Ibu tidak perlu takut, nyeri di kaki ibu itu memang efek dari
luka kecelakaan yang ibu alami dan pada luka tersebut terjadi
peradangan.”(mencoba memberitahu)
Pasien : “Apa berbahaya sus?” (semakin cemas)
Perawat : “Tidak bu, peradangan itu merupakan respon perlindungan normal tubuh
terhadap cedera.” (menjelaskan)
Perawat : “Iya bu, baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya, silahkan ibu Sari
beristirahat kembali, nanti saya akan kembali lagi sekitar pukul 10.00 siang
untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan luka, kira-kira 15 menit.”
Pasien : “Iya sus, terimakasih ya suster sudah memberitahu saya, maaf tadi saya tidak
berkata jujur .”
Perawat : “Iya bu, tapi lain kali lebih baik katakana saja apa yang ibu rasakan supaya
tidak menghambat proses perawatan dan kesembuhan ibu juga.”
Perawat : “Baiklah bu, kalau begitu saya permisi dulu ya, jika ibu memerlukan bantuan
saya silahkan ibu tekan tombol hijau disebelah kanan atas, saya pasti akan
segera datang.”
Fase Kerja
Perawat : “Sesuai perjanjian yang telah kita sepakati tadi sekarang saya akan
melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yang meliputi pemeriksaan tekanan
darah, suhu, pernapasan, dan nadi, kemudian saya akan melakukan perawatan pada
luka di kaki ibu, apakah ibu bersedia?.”
Perawat : “Ibu kenapa sepertinya terlihat sangat cemas, apa yang sedang ibu pikirkan?”
Pasien : “Saya tidak memikirkan apapun sus.”(suara rendah dan meneteskan air
mata).”
Pasien : “Sebenarnya saya takut luka saya akan semakin parah dan tidak bisa sembuh
sus.” (menunduk dan tampak sangat gelisah)
Perawat : “Tidak usah berbicara yang tidak-tidak bu, sekarang ibu hanya perlu
berusaha mengikuti anjuran dari dokter dan berdoa agar segera diberi
kesembuhan.” (tersenyum sambil memegang pundak bu Sari)
Perawat : “Ibu tidak sedih tapi masih saja menangis, sudah ya ibu jangan sedih lagi.”
Perawat : “Baiklah kalau begitu saya akan melakukan pemeriksaan TTV, kemudian
melakukan perawatan luka di kaki ibu, apakah saya diizinkan.”
Perawat : “Baik dari hasil pemeriksaan TD: 120/80mmhg, S: 37,5°C, RR: 20x/menit,
Nadi : 85x/menit. Semuanya normal ya bu.”
Pasien : “Alhamdulillah, iya sus.” (tersenyum bahagia)
Perawat : “Sekarang saya akan melakukan perawatan luka pada kaki ibu.”
Pasien : “ Iya sus, silahkan.”
Fase Terminasi
Perawat : “Bu Sari disini saya sudah selesai melakukan pemeriksaan dan melakukan
tindakan perawatan luka, tolong dijaga kesehatannya ya bu, supaya ibu cepat
sembuh.”(tersenyum)
Perawat : “Baik bu saya permisi dulu ya kalau ibu membutuhkan sesuatu silahkan ibu
tekan tombol hijau sebelah kanan atas ibu.”
Perawat : “Sama-sama bu, ini memang sudah tugas saya. Kalau begitu saya permisi ya
bu, Assalamualaikum.”