Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

DIABETES MELLITUS

O L E H:

SEFRANI IVANA SINAGA

&

HENDRA SIALLAGAN
DESKRIPSI

Inisial pasien : Tn. H

Jenis kelamin : Pria

Pekerjaan : Pegawai Swasta

Agama : Islam

Pendidikan Terakhir : SMA

Alamat : Jl. X

Penyakit :

Keluhan

Tanggal MRS : 20 Maret 2020

Diagnosa :

PERCAKAPAN

1. Fase Pra Interaksi (Persiapan)


Sebelum berjumpa dengan pasien sebaik nya perawat mengetahui terlebih dahulu
berbagai hal diantaranya: indentitas, alamat, pekerjaan dan penyakit yang saat ini sedang
diderita oleh pasien, sehingga perawat pada tahap ini secara tidak langsung sudah
berkenalan dengan pasien.

2. Tahap Orientasi (Tahap Perkenalan)


Pada tahap ini perawat sudah datang dan bertatap langsung dengan pasien dengan melihat
kondisinya secara langsung. Fase ini disebut juga dengan fase perkenalan. Adapun
contoh dialognya adalah sebagai berikut:
Perawat : Selamat pagi pak….
Pasien : Pagi ………..
Perawat : Apa ini benar dengan bapak Hendra ……….?
Pasien : Ia benar kak …..
Perawat : Perkenal kan pak’. Nama saya Sefrani Ivana Sinaga. Saya perawat
Columbia yang mulai pagi ini akan merawat BApak dari pukul 07.00
sampai 1.00 siang. Saya akan memeriksa bapak pagi hari ini
menggantikan piket malam… (senyum lalu bertanya)’….Bagaimana
keadaan bapak hari ini? Apa yang bapak hendra rasakan?
Pasien : oh iya…., keadaan saya hari ini udah sedikit mendingan dari yang
kemarin…..
Perawat : syukur dech pak… berarti itu tandanya pak akan segera pulih kembali
Pasien : sus…..luka dibagian kaki kiri saya masih agak sedikit nyeri
mas.”(menyentuh kaki dan merenung)
Perawat         : “mm..” (menganggukkan kepala) ”iya pak san itu memang efek dari
luka yang pak san rasakan,karena pada luka pak san terjadi respon
peradangan.
Pasien         : “apa itu berbahaya sus?.”(sedikit cemas)
Perawat       : “tidak pak , peradangan itu merupakan gejala yang menguntungkan dan 
merupakan pertahanan tubuh yang bekerja untuk menetralisir dan
menghancurkan agen pencedera dalam persiapan penyembuhan luka. Jadi
pak tidak usah begitu khawatir. Dan bapak juga harus tetap mengontrol
pola makan bapak…agar gula darah bapak stabil dan lukanya mudah
sembuh”(menjelaskan)
Pasien         :“ohhh..begitu.”(sedikit lega)
Perawat      : “iya pak san, baiklah saya permisi dulu, silakan pak san beristirahat
kembali, nanti saya akan datang lagi sekitar jam 09.00 siang untuk
melakukan tindakan perawatan luka,mengganti perban yang mebalut luka
bapak dengan yang baru,tidak lama pak   kira-kira 15 menit dan kita
melakukannya disini saja, apakah bapak bersedia?.”
 Paien :“iya sus.”(menganggukkan kepala)
Perawat       :”bapak tenang saja,kerahasiaan tentang apa yang bapak alami juga tetap
saya jaga,“
Pasien :iya sus,terima kasih(merasa lega)
 Perawat       : “apabila bapak memerlukan bantuan saya silakan bapak panggil saya,
selamat pagi.”(tersenyum)
Pasien : “iya, selamat pagi.”(tersenyum)
Keluarga     : (Masuk menghampiri suster) “menanyakan keadaan suaminya”

Pada tahap ini walaupun kita telah mengetahui nama pasien akan tetapi agar lebih dekat
sebaiknya kita kembali menanyakan nama pasien, inilah titik awal kerja sama antar
perawat dengan pasien.

3. Tahap Kerja
Tahap kerja ini merupakan tahap inti dari komunikasi terapeutik. Pada tahap ini sudah
masuk pada rencana apa yang akan kita berikan sebagai seorang perawat.
Perawat      : “selamat pagi, pak?.”(tersenyum)
Pasien :“pagi sus.”(tersenyum)
Perawat : “pak hendra, sesuai perjanjian yang telah disepakati tadi sekarang
saya akan melakukan pemeriksaan tensi, gula darah dan tindakan
perawatan luka, apakah pak san bersedia?.”
Pasien        : “iya saya bersedia sus
Perawat : Apakah saya bisa mulai memeriksa pak’……
Pasien    : iya bisa sus……
Perawat : Saya akan memulai dengan memeriksa tekanan darah bapak
Bisa kah bapak menjulur kan tangan bapak..
Pasien    : Oh iya bisa sus….
Perawat : tekanan darah bapak saat ini 120/80 MmHg ….. lebih baik dari
kemarin… yang saya lihat di catatan darah bapak’ 140/90 MmHg..
Pasien    : oohh iya ….? akan tetapi saya sedikit takut karna kepala saya 
              sampai saat ini masih terasa pusing seperti beputar – putar …. 
             Apakah itu tak mengapa ?
Perawat : ooohhh ngga’ kok pak’ itu adalah hal yang wajar akan tetapi seiring
              dengan waktu rasa pusing yang bapak rasa kan akan perlahan–lahan
hilang.
Pasien     : Apakah sebaik nya itu tidak diberikan obat saja oleh dokter, sus…?
Perawat : Oohh ngga’ perlu di berikan obat itu pak’ karna ditakutkan jika bapak
banyak mengonsumsi obat bukan malah sembuh penyakit bapak akan
tetapi lebih parah….
Pasien    : Ohh ya na… ? baik lah ….
Perawat : “sekarang saya akan menyiapkan alat-alatnya dahulu ya.”

Disaat perawat melakukan tindakan perawatan  luka tiba-tiba pasien teriak


kesakitan”disaat perawat membuka balutan luka pasien
Pasien         : “adooooohhhh.......sakitt”(dengan meringis kesakitan)
 Keluarga      : “tiba-tiba masuk dengan marah ke perawat untuk bekerja dengan
hati”
Perawat      :terus bekerja sambil menjelaskan kepada pihak keluarga dan Pebby
(dengan tenang dan sabar)

4. Tahap Terminasi
Tahapan Ini merupakan akhir dari pertemuan, dimana seorang perawat harus berpisah
dengan seorang pasien.
Perawat : “pak saya sudah selesai melakukan tindakan perawatan luka,
dijaga kesehatannya ya pak san,semoga cepat sembuh.”(tersenyum)
Pasien : “iya, terimah kasih sus.”(tersenyum)
Perawat       : “sama-sama, selamat pagi sampai jumpa kembali!.”
(Jangan lupa membereskan alkes dan cuci tangan,,,,,,,)
Perawat      : menjelaskan kepada keluarga(dengan interaksi yamg baik)
Keluarga     : menerima penjelasan perawat.
Perawat      : baik pak saya permisi untuk kembali ke ruangan perawat dan nanti
jika butuh bantuan bisa langsung hubungi saya di ruang perawat yang ada
di sana (sambil menujuk ke arah ruangan perawat)
Keluarga     : iya sus( tersenyum)
Perawat : Apakah ibu masih ingin bertanya ….
Pasien : Tidak suster….
Perawat : baiklah, jika bapak sudah tidak ingin bertanya lagi maka saya izin
permisi ya pak, nanti saya akan sering-sering melihat perkembangan
bapak.
Pasien : Baik sus….
Perawat : Permisi pak, selamat pagi….
Pasien    : Selamat pagi….

Anda mungkin juga menyukai