M.Kep tindakan endoskopis pengurangan masa prostat (prostatektomi) dengan tujuan agar kencing dapat mengalir lancar alat endoskopi yang dimasukkan kedalam uretra dilakukan pengikisan kelenjer prostat, shg semua lobus yang menyumbat terkikis. Indikasi TURP menurut Agency for Health Care Policy and Research guidelines, adalah : Retensi urine yang berulang. Infeksi saluran kemih rekuren akibat pembesaran prostat. Gross hematuria berulang. Insufisiensi ginjal akibat obstruksi saluran kemih pada buli. Kerusakan permanen buli atau kelemahan buli- buli. Divertikulum yang besar pada buli yang menyebabkan pengosongan buli terganggu akibat pembesaran prostat status kardipulmoner yang tidak stabil adanya riwayat kelainan perdarahan yang tidak bisa disembuhkan Pasien yang baru mengalami infark miokard dan dipasang stent arteri koroner sebaiknya ditunda sampai 3 bulan bila akan dilakukan TURP miastenia gravis, multiple sklerosis,atau Parkinson dan/atau buli yang hipertonik fraktur pelvis mayor, kanker prostat yang baru menjalani radioterapi Alat yang dipersiapkan :
Cold light fountain standard (lampu
endoskopi) Kabel cahaya fiber optic Pipa air dengan luerlock Alat koagulasi dan reseksi listrik Working element yang terdiri dari : Sheath : No.24 F atau 27 F Teleskope : Optik 0 atau 30 Obturator : No. 24 F atau 27 F Cutting loop : No. 24 F atau 27 F urethral Bougie ukuran 25 F,27 F, dan 29 F Desinfeksi klem Sarung tangan steril 2 pasang Linen set terdiri dari : penutup meja instrumen, sarung kaki 2 buah, doek besar berlubang, baju dan skort operasi Tehnik Operasi :
Pasang foto-foto pada light box
Setelah dilakukan anestesi regional penderita diletakkan dalam posisi lithotomi Untuk menghindari komplikasi orchitis dilakukan Vasektomi tanpa Pisau (VTP) Dilakukan desinfeksi dengan povidone jodine didaerah penis scrotum dan sebagian dari kedua paha dan perut sebatas umbilicus Persempit lapangan operasi dengan memasang sarung kaki dan doek panjang berlubang untuk bagian supra pubis ke kranial. Dilatasi uretra dengan bougie roser 25 F sampai 29 F Sheath 24F / 27F dengan obturator dimasukkan lewat uretra sampai masuk buli- buli. Obturator dilepas, diganti optik 30 dan cutting loop sesuai dengan ukuran sheatnya. Evaluasi buli-buli apakah ada tumor, batu, trabekulasi dan divertikel buli Working element ditarik keluar untuk mengevaluasi prostat ( panjangnya prostat yang menutup uretra, leher buli dan verumontanum ) Lakukan reseksi prostat sambil merawat perdarahan Waktu reseksi paling lama 60 menit (bila menggunakan irigan aquades) dan waktu bisa lebih lama bila menggunakan irigan glisin. Hal ini untuk menghindari terjadinya Sindroma TUR. Bila terjadi pembukaan sinus, operasi dihentikan, untuk menghindari sindroma TUR Chips prostat dikeluarkan dengan menggunakan ellik evakuator sampai bersih, selanjutnya dilakukan perawatan perdarahan Setelah selesai, dipasang three way kateter 24F dan dipasang Spoel NaCl 0,9% atau Aquades. Tekanan darah Nadi Respirasi Suhu Kesadaran Keluhan mual muntah Gangguan pandangan Nyeri pada perut. membilas kateter diperlukan untuk mempertahankan kepatenan kateter urin
Apabila jumlah urine di dalam kantung
drainase lebih sedikit daripada asupan cairan klien atau kurang dari haluaran selama periode shift sebelumnya, mungkin terjadi penyumbatan pada selang Metode dalam mengirigasi kateter, yaitu : Irigasi kateter tertutup
System ini sering digunakan pada klien yang
menjalani bedah genitourinaria dan yang kateternya beresiko mengalami penyumbatan oleh fragmen lendir dan bekuan darah. Irigasi kateter terbuka
Teknik ini menimbulkan resiko lebih besar
untuk terjadinya infeksi. Namun demikian teknik ini mungkin diperlukan saat kateter tersumbat dan keteter tidak ingin diganti Irigasi intermiten tertutup : Siapkan larutan irigasi steril dalam gelas ukur Hisap larutan steril ke dalam spuit dengan mengguanakan teknik aseptic. Klem kateter retensi menetap pada bagian bawah pintu masuk injeksinya yang lunak. Bersihkan pintu masuk injeksi pada kateter menetap dengan mengguanakan swab antiseptic. Masukkan jarum spuit melalui pintu masuk pada sudut 30 derajat. Injeksikan cairan secara perlahan ke dalam kateter dan ke dalam kandung kemih. Lepaskan spuit, klem, dan biarkan larutan mengalir ke dalam kantung drainase urine. Pilihan : pertahankan selang tetap di klem dan biarkan larutan berada di dalam kandung kemih untuk sementara waktu (20-30 menit). Jangan lupa lepaskan klem kateter Irigasi terbuka :
Buka penampang irigasi yang steril, bentangkan
area yang steril, tuang larutan steril ke dalam wadah Kenakan sarung tangan steril Letakkan duk kedap air steril di bawah kateter Aspirasi 30 ml larutan ke dalam spuit irigasi steril Pindahkan baskom pengumpul steril ke dekat paha klien Lepaskan kateter dari selang drainase sehingga urine dapat mengalir ke dalam baskom. Tutup ujung selang drainase dengan penutup pelindung yang steril, letakkan selang di tempat yang aman Insersi ujung spuit ke dalam lumen kateter dan masukkan larutan secara perlahan. Lepaskan spuit, rendahkan kateter, dan biarkan larutan mengalir ke dalam baskom. Ulangi memasukkan larutan dan keluarkan lagi sampai cairan drainase menjadi jernih. Apabila larutan tidak kembali, minta klien untuk berbaring miring dengan posisi tubuh menghadap perawat. Jika tidak juga membantu, maka masukkan kembali spuit dan aspirasi larutan perlahan. Setelah irigasi selesai, lepaskan penutup pelindung dari selang, bersihkan ujungnya dengan swab alkohol dan pasang kembali system drainase