Anda di halaman 1dari 2

Penatalaksanaan

Urethral catheterization
Persiapkan kateter gauge foley ukuran A12-16 lakukan dengan teknik aseptic,
pertama-tama siapkan troley dan pastikan bahwa alat alat yang di butuhkan tersedia
disana. Setelah membersihkan penis atau vulva, berikan gel lubrikan yang berguna juga
sebagai anastesi. Setelah menunggu anastesi bekerja,masukan kateter secara lembut. Jika
tertahan maka lakukan dengan tekanan kuat. Jangan memaksa kateter karena dapat
menyebabkan spasme dan odem , dan dapat membuat jalur yang salah.1
Ketika kateter sampai ke vesika urinaria dan balon mengembang, hubungkan kateter
ke sebuah kantung. Setelah urin keluar di kantung. Catat volume urin yang keluar.
Kegagalan memasukkan kateter memungkinkan terjadinya striktur uretra.1
Prosedur Suprapubic kateterisasi
Jika kateterisasi uretra tidk berhasil, diperlukan kateter suprapubic. Anastesi lokal di
infiltrasikan selebar dua jari diatas symphisis pubis bagian tengah dan kateter dimasukan
melalui irisan kecil dengan trocar. Pastikan kamu dapat merasakan vesika urinaria, dan
km dapat melakukan aspirasi urin dengan menggunakan jarum untuk melakukan infiltrasi
anastesi lokal. Ketika kateter berada didalam vesika urinaria,kembangkan balon untuk
menguncinya. Ingat beri dorongan yang cukup pada kateter ke dalam vesica urinaria
untuk memungkinkan kateter tetap berada di dalam vesica urinaria setelah di kosongkan.
Jika kateter keluar, tidak boleh diulangi lagi ketika vesica urinaria dalam keadaan kosong
karena memungkinkan trocar dapat masuk ke peritonium dan merusak usus.1
Pasca operasi pasien retensi akut dapat melepas kateter sesekali ketika mereka
bergerak. Jika retensi akut terjadi lagi,kateter di masukkan kembali selama 24-48 jam.
Ketika nyeri pada pasien berkurang,masalah ini selesai.1
Pasien dengan retensi akut dengan pembesaran prostat dan dalam keadaan sehat dapat
dilakukan prosttectomy. pasien dengan retensi akut atau kronik harus diberikan general
assessment dan pengobatan untuk gagal ginjal kronis sebelum mengambil langkah
dilakukannya protatectomi. Kateterisasi pada pasien yang menderita retensi. Jangka
panjang (retensi kronik) dapat menyebabkan diuresis. Memonitor output urin,cairan yang
masukdan tekanan darah pasien tersebut.1
Pada pasien yang sangat tua yang tidak layak untuk operasi dapat dilakukan drainase
kateter jangka panjang. Kecil,lembut dan kateter siliastic tersedia untuk pasien ini dan
dapat dilakukan oleh seorang perawat di rumah.1
Memberikan antibiotik oral pada pasien yang di curigai atau terbukti infeksi saluran
kemih pada saat kateterisasi. ciprofloxacin oral 500mg selama 5 hari biasanya cukup.1

1.Rawlinson Nigel, Alderson Derek. Surgery diagnosis and


management. 4th ed. Birmingham: Willey-Blackwell.2009: 454-455

Anda mungkin juga menyukai