Anda di halaman 1dari 8

Voiding Cystourethrography

1. Definisi
Voiding cystourethrography (VCUG) memiliki nama lain
micturating cystourethrography. VCUG merupakan pemeriksaan
radiologi untuk menilai katup vesikoureter.1

2. Anatomi dan Fisiologi


Ureter normal akan bermuara pada vesica urinaria secara oblik
menembus otot detrusor dari sisi posterolateral. Ureter akan
masuk di antara mukosa vesica urinaria dengan otot detrusor
(saluran intramural atau submukosa). Ketika vesica urinaria terisi,
lumen ureter akan terjepit di antara mukosa dengan otot detrusor
sehingga membentuk suatu mekanisme katup yang mencegah
refluks vesikoureter. Refluks terjadi ketika saluran submukosa
tersebut terlalu pendek atau bahkan tidak ada yang dapat disertai
sokongan otot detrusor yang lemah.2

Gambar 1. (A) Perbatasan vesikoureter yang normal. (B)


Gambaran skematis struktur perbatasan
vesikoureter yang berisiko untuk refluks.2

3. Indikasi

- Kecurigaan refluks vesikoureter.


- Mencari faktor predisposisi infeksi saluran kemih berulang
pada anak-anak.

- Menilai uretra saat miksi.


- Stress incontinence.
- Hidronefrosis.
4. Kontraindikasi

Infeksi saluran kemih akut.

5. Persiapan
Pakaian dan perhiasan berbahan metal harus ditanggalkan.
Pasien diminta untuk mengenakan gaun dari rumah sakit.
Persiapkan lembar informed consent dan berikan penjelasan
kepada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan berserta
komplikasi yang dapat terjadi.1
Pemasangan kateter urin pada pasien anak merupakan hal
yang meresahkan baik bagi sang anak maupun orang tuanya.
Penjelasan harus diberikan sebaik mungkin. Pencahayaan di
tempat prosedur harus baik. Identifikasi ostium uretra eksternus
pada anak perempuan memerlukan teknik tersendiri. Pertama,
area intralabia dibersihkan dengan larutan povidone iodine.
Kemudian, usap menggunakan kapas atau kassa untuk
mengeringkannya. Sejumlah kecil sisa larutan tersebut akan
tertahan di lubang pada garis midline. Lubang tersebut
merupakan ostium uretra eksternus yang akan menjadi target
pemasangan kateter. Feeding tube ukuran 5-F dapat digunakan
pada anak-anak berusia kurang dari 3 bulan. Ukuran 8-F dapat
digunakan pada anak di atas usia 3 bulan. Pada anak laki-laki
biasanya terdapat kesulitan saat memasukkan kateter melalui
sfingter uretra eksternus. Mendorong kateter dengan tekanan
yang stabil dan perlahan-lahan lebih dianjurkan daripada
mendorong kateter keluar masuk secara berulang-ulang. Pada
anak laki-laki dapat digunakan gel lidokain 2% pada uretra
beberapa
menit
sebelum
pemasangan
kateter
untuk
mempermudah pemasangan.3
Pasien dianjurkan untuk miksi sebelum pemasangan kateter
sehingga volume residu pasca miksi dapat diukur ketika kateter
urin dipasang. Urin yang keluar saat pemasangan kateter dapat
digunakan untuk pemeriksaan bakteriologis.3

Siapkan zat kontras water-soluble dengan konsentrasi 150


mgI/mL dalam botol infus. Siapkan tiang infus dengan ketinggian
tidak lebih dari 100cm dengan posisi anak berbaring.

6. Prosedur
-

Setelah kateter terpasang dan dihubungkan dengan infus set


yang berisi zat kontras, teteskan zat kontras sehingga vesica
urinaria terisi secara gravitasi.
Teknik ini bertujuan agar pengisian vesica urinaria yang
dilakukan menyerupai keadaan fisiologis normal. Oleh karena
itu ketinggian botol infus harus diperhatikan agar tidak lebih
dari 100cm dari posisi anak.
Perhatikan tetesan infus. Tetesan tersebut akan melambat
hingga berhenti jika vesica urinaria terisi penuh.
Melalui fluoroskopi, perhatikan adanya refluks vesikoureter saat
zat kontras dimasukkan per infus.
Posisi yang paling baik untuk menilai refluks yang minimal
adalah posisi oblik (RPO dan LPO), karena perbatasan
vesikoureter terletak di aspek posterolateral dari vesica
urinaria.
Jika refluks sudah terjadi saat pengisian, maka pengisian zat
kontras dihentikan.
Ambil foto pada posisi AP, RPO, dan LPO. Jika refluks mencapai
ginjal, ambil juga spot foto pada ginjal tersebut.
Jika refluks mencapai ginjal, kosongkan vesica urinaria dan
tunggu 15 menit, lalu ambil kembali spot foto. Hal ini bertujuan
untuk membedakan refluks simpel dengan refluks yang disertai
obstruksi di ureter.
Jika refluks belum terjadi meskipun tetesan infus sudah
berhenti, maka vesica urinaria telah terisi penuh. Klem kateter
urin.
Minta agar pasien miksi. Pada pasien anak yang tidak bisa
diminta untuk miksi, rangsangan dengan kapas alkohol yang
dioleskan di daerah suprapubis atau tiupan ke daerah
suprapubis dapat memberikan rangsangan untuk miksi.
Kateter tetap terpasang saat miksi sehingga lebih mudah jika
pemeriksaan ingin diulang. Jika ingin menilai keadaan uretra
seperti ada tidaknya posterior urethral valve (pada anak lakilaki), maka kateter harus dilepas. Namun kerugiannya adalah
jika pemeriksaan ingin diulang karena ada foto yang tidak
terambil, pemasangan kateter harus dilakukan kembali. Jika
pasien tidak dapat miksi juga, pemasangan kateter harus
dilakukan kembali untuk mengosongkan vesica urinaria.
Perhatikan refluks vesikoureter saat pasien miksi.

Ambil foto pada posisi AP, RPO, dan LPO. Jika refluks mencapai
ginjal, ambil juga spot foto pada ginjal tersebut.
Jika refluks mencapai ginjal, kosongkan vesica urinaria dan
tunggu 15 menit, lalu ambil kembali spot foto. Hal ini bertujuan
untuk membedakan refluks simpel dengan refluks yang disertai
obstruksi di ureter.

7. Ekspertise
Penilaian yang utama adalah refluks vesicoureter. Refluks
disebut low-pressure jika terjadi saat pengisian melalui tetesan
infus. Refluks disebut high-pressure jika terjadi saat pasien miksi.
Refluks vesicoureter juga diklasifikasikan berdasarkan
International Reflux System.3
Grade I : Refluks ke ureter.
Grade II : Refluks ke ureter dan sistem pelvokalises yang tidak
melebar.
Grade III : Refluks ke ureter dan sistem pelvokalises yang
sedikit melebar. Sudut forniks dan impresi papilla
renalis masih jelas.
Grade IV : Refluks ke ureter yang melebar dan berkelokkelok serta ke sistem pelvokalises yang melebar.
Sudut forniks menumpul, namun impresi papilla
renalis masih jelas.
Grade V : Refluks ke ureter yang sangat melebar dan berkelokkelok serta ke sistem pelvokalises yang sangat
melebar. Baik sudut forniks dan impresi papilla renalis
sudah terobliterasi.

Gambar 2. International Reflux System.3

Gambar 3. Refluks vesicoureter grade I.

Gambar 4. Refluks vesicoureter grade II.

Gambar 5. Refluks vesicoureter grade III.

Gambar 6. Refluks vesicoureter grade IV.

Gambar 7. Refluks vesicoureter grade V.


Penyebab sekunder dari refluks vesicoureter juga harus
dicari seperti posterior urethral valve, ureter ektopik, ureterokel,
prune belly syndrome, bladder exstrophy.2

8. Komplikasi1
-

Alergi zat kontras (jarang dibandingkan pemberian zat


kontras intravena).
Sistitis yang diinduksi zat kontras.

9. Daftar Pustaka
1. Chapman S, Nakielny R. A guide to radiological procedures.
Edisi ke-3. London: Baillire Tindall; 1993.
2. The American Urological Association Pediatric Vesicoureteral
Reflux Clinical Guidelines Panel. Report on the management
of primary vesicoureteral reflux in children. 1997.
3. Fernbach SK, Feinstein KA, Schmidt MB. Pediatric voiding
cystourethrography: a pictorial guide. Radiographics
2000;20:155-68.

Anda mungkin juga menyukai