Disusun oleh :
1. Agus Mauludin
(P17430113045)
2. Apip Hayrudin
(P17430113050)
3. Arlyn Sayekti
(P17430113051)
(P17430113053)
(P17430113064)
6. Maya Destyyani
(P17430113071)
(P17430113074)
(P17430113079)
9. Sani Nafia
(P17430113082)
(P17430113086)
Kelas : 2B
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
Penggunaan Media Kontras Dalam Radiologitanpa ada halangan yang berarti dan selesai
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
Ibu Sri Mulyati, S.Si, MT, selaku dosen mata kuliah Teknik Radiografi III, serta kerabat penulis
yang telah membantu dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih kami sampaikan kepada semuapihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..........................................................
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Kontras .............................................................................
Kesimpulan .............................................................................. 40
B.
Saran......................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bahan kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan
visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostij medik.
Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan daya
attenuasi sinar-X (bahan kontras positif) atau menurunkan daya attenuasi sinar-X (bahan
kontras negative dengan bahan dasar udara atau gas).
Sejarah perkembangan bahan kontras dimulai pada tahun 1897, pada saat itu Tuffier
melakukan percobaan dengan memasukkan sebuah kawat ke dalam ureter melalui kateter.
Pada percobaan tersebut, kawat tampak pada gambaran radiografi membentuk gambaran
dari ureter. Sejak saat itu dimulailah berbagai percobaan dengan menggunakan bahan
kontras cair untuk menggambarkan anatomi dari tractus urinarius. Bahan cair yang
digunakan untuk percobaan tersebut antara lain coloid perak, bismuth, natrium iodide,
perak iodide, dan stronsium klorida. Penggunaan suspensi Bismuth Nitrat diperkenalkan
oleh Klose dan Wulf pada tahun 1904. Namun perak dan bismuth ditinggalkan karena
memiliki ukuran atom yang cukup besar, tidak larut dalam air sehingga tersisa dalam
tubuh pasca pemeriksaan, dan berefek toksik bagi ginjal.
Dengan ditinggalkannya perak dan bismuth, para peneliti mulai meneliti bahan
Iodium, terutama bahan Natrium Iodida, karena bahan ini mudah larut dalam air. Namun
masih ada kendala yang terjadi, yaitu ukuran atom iodium masih cukup besar dan iodium
yang bebas bersifat toksik. Berangsur-angsur metode tersebut mulai ditinggalkan karena
menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Infeksi, trauma jaringan, terjadinya emboli,
dan deposit perak dalam ginjal merupakan akibat sampingan yang tidak bisa dihindari.
Pada tahun 1928 seorang ahli urologi, Dr.Moses Swick bekerjasama dengan Prof.
Lichtwitz, Binz, Rath, dan Lichtenberg memperkenalkan penemuannya tentang media
kontras iodium water-soluble yang digunakan dalam pemeriksaan urografi secara
intravena. Media kontras yang berhasil disintesa adalah sodium iodopyridone-N-acetic
acid yang disebut Urosectan-B (Iopax), dan sodium oidomethamate yang disebut
Uroselectan-B (Neoiopax).
Dari segi radiograf kedua macam media kotras tersebut memberikan hasil yang
memuaskan, namun dari pasiennya masih menimbulkan efek yang merugikan, yaitu :
mual dan muntah.
MakalahMediaKontras|1
intravena. Tahun 1950 semua jenis media kontras untuk pemakaian secara intravaskuler
mulai mengalami pergantian. Intravaskular menggunakan molekul asam benzoat sebagai
bahan dasarnya dengan mengikat tiga atom iodium.
Akhirnya media kontras yang dapat pula digunakan secara intravaskular secara
kontinyu terus mengalami penyempurnaan. Dari hasil penelitian membuktikan ionisitas
dan osmolalitas merupakan kunci utama terjadinya keracunan pada pasien. Pada tahun
1969 dr. Torsten Almen mengembangkan jenis media kontras non-ionik dengan
osmolalitas yang cukup rendah.
Mula-mula ia mengadakan penelitian terhadap keluarga Metrizamide yang
sebelumnya dipakai pada pemeriksaan myelografi. Dengan diciptakannya media kontras
water-soluble untuk pemeriksaaan myelografi, penggunaan secara intravaskular mulai
dipelajari. Hasil akhir penelitian memberikan jalan yang terbaik untuk segala macam
pemeriksaan radiologi yang menggunakan media kontras iodium non-ionik water-soluble
secara intravaskular.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan media kontras?
1.2.2 Bagaimana penjelasan mengenai fungsi, klasifikasi, jalur pemberian, syarat,
penanganan, serta penyimpanan media kontras ?
1.2.3 Bagaiamana penggunaan media kontras dalam bidang radiologi?
1. 3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari media kontras.
1.3.2 Untuk mengetahui penjelasan mengenai fungsi, klasifikasi, jalur pemberian, syarat,
penanganan, serta penyimpanan media kontras.
1.3.3 Untuk mengetahui penggunaan media kontras dalam bidang radiologi.
1.4
Manfaat
1.4.1 Bagi penulis
Makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Radiografi III
dan mampu pula dijadikan untuk meningkatkan minat bakat dan kreatifitas penulis.
MakalahMediaKontras|2
MakalahMediaKontras|3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Kontras
1. Definisi Media Kontras
a. Kontras media adalah suatu bahan atau media yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien
untuk membantu pemeriksaan radografi, sehingga media yang dimasukkan tampak
lebih radioopaque atau lebih radiolucent pada organ tubuh yang akan diperiksa.
b. Bahan kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan
visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostik
medik. Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan
daya attenuasi sinar-X (bahan kontras positif) atau menurunkan daya attenuasi sinarX (bahan kontras negatif dengan bahan dasar udara atau gas). Ada berbagai macam
jenis kontras tergantung dari muatannya, cara pemberian dan lain sebagainya.
2. Fungsi Media Kontras
Kontras media digunakan untuk membedakan jaringan-jaringan yang tidak dapat
terlihat dalam radiografi. Selain itu kontras media juga untuk memperlihatkan bentuk
anatomi dari organ atau bagian tubuh yang diperiksa serta untuk memperlihatkan fungsi
organ yang diperiksa.
Secara terperinci fungsi dari kontras media adalah:
a. Visualisasi saluran kemih (ginjal, vesika dan saluran kemih).
b. Visualisasi pembuluh darah (anggota badan, otak, jantung, ginjal).
c. Visualisasi saluran empedu (kandung empedu dan saluran empedu).
d. Visualisasi saluran cerna (lambung dan usus).
3. Klasifikasi Media Kontras
a. Jenis-jenis kontras media
Media kontras dibedakan menjadi dua yakni media kontras positif dan media
kontras negatif. Bahan kontras yang dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk
meningkatkan daya attenuasi sinar-X atau bahan kontras positif yakni media kontras
yang memberikan efek gambaran opaque (putih) dalam citra radiografi, sedangkan
media kontras yang digunakan untuk menurunkan daya attenuasi sinar-X memberikan
efek gambaran lucent (hitam) dalam citra radiografi.
Selain itu bahan kontras juga digunakan dalam pemeriksaan MRI (Magnetic
Resonance Imaging), namun metode ini tidak didasarkan pada sinar-X tetapi
MakalahMediaKontras|4
mengubah sifat-sifat magnetik dari inti hidrogen yang menyerap bahan kontras
tersebut. Bahan kontras MRI dengan sifat demikian adalah Gadolinium.
1) Kontras media negatif (mempunyai nomor atom rendah). Contoh kontras media
negatif adalah udara, CO2 dan gas lainnya.
2) Kontras media positif (mempunyai nomor atom tinggi).
Ada dua jenis bahan baku dasar dari bahan kontras positif yang digunakan dalam
pemeriksaan dengan sinar-X yaitu barium dan iodium. Sebuah tipe bahan kontras lain
yang sudah lama adalah Thorotrast dengan senyawa dasar thorium dioksida, tapi
penggunaannya telah dihentikan karena terbukti bersifat karsinogen.
Berikut merupakan contoh media kontras positif :
a) Media Kontras Non Iodinated (Barium sulfat)
Bahan kontras barium sulfat, berbentuk bubuk putih yang tidak larut. Bubuk
ini dicampur dengan air dan beberapa komponen tambahan lainnya untuk
membuat campuran bahan kontras. Bahan ini umumnya hanya digunakan pada
saluran pencernaan; biasanya ditelan atau diberikan sebagai enema. Setelah
pemeriksaan, bahan ini akan keluar dari tubuh bersama dengan feces.
Adapun cirri-cirinya :
Contoh (BaSO4O) garam tidak larut air
Menggunakan stabilizer mencegah suspense terurai
Ditambahkan zat perasa (oral)
Dapat secara oral atau rectal (enema)
Ekskresi via feses
Contoh media kontras Non-iodinated:
MICROBAR
- Merupakan nama dagang dari barium sulfat (Ba SO4) yang memberikan
opasitas pada saluran cerna atas (farings, oesofagus), saluran cerna tengah
(lambung, duodenum) dan saluran cerna bawah (usus kecil, usus besar)
- Microbar paste 100% w/v dengan aroma buah digunakan untuk pemeriksaan
saluran cerna ats. Cara pemberiannya 2-3 sdm untuk pelekatan mukosa
oesofagus. Contras Media diletakkan dalam mulut dan menelannya perlahanlahan
- Microbar powder / suspension 95% w/v dengan aroma vanila digunakan untuk
pemerikasaan saluran cerna bagian tengah (lambung dan duodenum), dosis 30120 ml diencerkan dengan air 80 ml.
MakalahMediaKontras|5
- Microbar HD (kontras ganda) 100% w/v digunakan untuk saluran cerna bagian
tengah
- Microbar HD merupakan kemasan gabuangan yang terdiri dari Microbar HD
300 gr, Microbar gas 4 gr yang terdiri dari microbar acid 1,6 gr dan microbar
base 2,4 gr Microbar acid terdiri dari 1,4 gr asam sitrat dan asam tartarat 0,1
gr. Sedangkan microbar base terdiri dari 2 gr sodium bicarbonat dan 0,16 gr
kalsiun karbonat
- Microbar RT (rapid transit) digunakan untuk pemeriksaan usus kecil, waktu
pemeriksaan 30 menit. Dan dapat menghasilkan gas CO2 selama reaksi yang
disebut double contrast
- Microbar for Enema Disposable Kit digunakan untuk pemeriksaan colon
melalui anus, proses pemeriksaannya bersih (karena menggunakan kit)
MICROBAR CAT 2
- Untuk pemeriksaan CT Scan digunakan Oral Barium
- Untuk lambung dan usus hakus digunakan 300 ml suspensi 90 menit sebelum
pemeriksaan CT Scan dan 200 ml waktu pemeriksaan dimulai
- Untuk pemeriksaan colon berikan 500 ml larutan
b) Media Kontras Iodinated (mengandung yodium)
Bahan kontras iodium bisa terikat pada senyawa organik (non-ionik) atau sebuah
senyawa ionic. Bahan-bahan ionic dibuat pertama kali dan masih banyak
digunakan dengan tergantung pada pemeriksaan yang dimaksudkan. Bahan-bahan
ionic memiliki profil efek samping yang lebih buruk. Senyawa-senyawa organik
memiliki efek samping yang lebih sedikit karena tidak berdisosiasi dengan
molekul-molekul komponen. Banyak dari efek samping yang diakibatkan oleh
larutan hyperosmolar yang diinjeksikan, yaitu zat-zat ini membawa lebih banyak
atom iodine per molekul. Semakin banyak iodine, maka daya attenuasi sinar-X
bertambah. Ada banyak molekul yang berbeda. Media kontras yang berbasis
iodium dapat larut dalam air dan tidak berbahaya bagi tubuh. Bahan-bahan kontras
ini banyak dijual sebagai larutan cair jernih yang tidak berwarna. Konsentrasinya
biasanya dinyatakan dalam mg I/ml. Bahan kontras teriodinasi modern bisa
digunakan hampir di semua bagian tubuh. Kebanyakan diantaranya digunakan
secara intravenous, tapi untuk berbagai tujuan juga bisa digunakan secara
intraarterial, intrathecal (tulang belakang) dan intraabdominally hampir pada
seluruh rongga tubuh atau ruang yang potensial.
Adapun pembagiannya :
MakalahMediaKontras|6
mempunyai
jenis
molekul
benzine
dikarboxamide
monomerik.
Tekanan osmotik yang rendah, sifat non ionik dari molekul serta
1. Kasus
neurologis
(Myeloradikulografi,
Sisternografi,
dan
Ventrikulografi).
2. Kasus Angiografi (Cerebral Angiografi, Coronoriarteriografi,
Thorasic aortografi, Abdominal aortografi, DSA)
3. Kasus urografi (Intravena urografi, kontras enhancement pada CT
Scanning, Artrografi, Fistulografi)
MakalahMediaKontras|8
Kontra indikasi: Tidak ada kontra indikasi yang sifatnya absolut pada
NAMA GENERIK
KELOMPOK
Amipaque
Matrizamide
Non Ionik
Angiografin
Diatrizoate
Ionik
Conray
Iothalamate
Ionik
Hexabrix
Ioxaglate
Ionik Dimer
Imagopaque
Iopentol
Non Ionik
Iopamiro
Iopamidol
Non Ionik
Isovist
Iotrolan
Omnipaque
Iohexol
Non Ionik
Optiray
Ioversol
Non Ionik
Telebrix
Ioxithalamate
Ionik
Ultravist
Iopromide
Non Ionik
Urografin
Diatrizoate
Ionik
Urovison
Diatrizoate
Ionik
Urovist
Diatrizoate
Ionik
partikel namun nilainya tergantung dari. Jumlah partikel dan konsentrasi iodium.
Bahan kontras ionik memiliki jumlah partikel lebih besar daripada bahan kontras nonionik karena dalam media kontras ionik terdapat dua partikel (kation dan anion)
sehingga osmolalitas dua kali lebih besar. Osmolalitas berpengaruh terhadap toleransi
kontras media pada tubuh. Makin tinggi tekanan osmotik , maka makin buruk toleransi
kontras media tersebut terhadap tubuh.
b. Protein Binding
Adalah daya ikat suatu bahan terhadap jaringan atau sel tubuh (protein).
Bertambah tinggi protein binding, maka bertambah tinggi chemotoxisity bahan
tersebut terhadap tubuh atau sebaliknya.
c. Lipophylisity
Adalah kelarutan bahan dalam larutan organik seperti lemak ( lipid ), bertambah
tinggi lipophylisity maka bertambah tinggi kemungkinan terjadi reaksi bahan kontras
media atau sebaliknya
d. Viscosity ( kekentalan )
Diukur dengan tingkat mengalirnya melalui tabung kapiler kecil dalam standar
tekanan dan temperatur yang ditentukan. Hal ini berhubungan dengan kekuatan yang
diperlukan untuk penyuntikan yang membatasi tingkat kecepatan penyuntikan. Pada
katerisasi diperlukan penyuntikan cepat dibandingkan biasanya, sehingga kontras
media yang dipilih adalah yang paling rendah viscositynya.
Viscosity dapat dikurangi dengan merendahkan tingkat konsentrasi iodium, dan
tentu akan berpengaruh pada opasitas gambar. Dapat juga kontras media dipanaskan
pada temperatur tertentu untuk mengurangi viscosity.
Satuan:
- mPa det (mPa s atau mili Pascal detik) atau cP (centi Poise)
- Air : 1 cP
- Darah : 4-4,5 cP
Dipengaruhi:
- Temperatur (T C) peningkatan atau penurunan T viskositas
- Konsentrasi CM (c) atau yodium (ciodine)
- Jumlah partikel (n)
- Ukuran partikel (r) struktur asam & campuran garam (Na/Meglumine)
- Tekanan antar molekul peningkatan viskositas
MakalahMediaKontras|10
Kontra Indikasi:
a) Megaesofagus
b) Regurgitasi
c) Pasien dengan suspek perforasi
Media Kontras:
Kontras Positif (Barium Sulfate), Kontras media(-) : Kristal-kristal carbon
dioksida, missal Ez Gas.
Kontras media positif untuk orang dewasa diencerkan dengan air sesuai
kebutuhan. Padaesofagus, lumen dengan aliran kuat dan cepat, konsentrasi kontras
harus tinggi (1:1 atau 1:2) atau pekat agar aliran cepat dan perlumuran dinding
esofagus menjadi tepat sehingga adanya defek dapat terdeteksi.
Pada bayi kurang dari setahun, keluhan muntah dan proyektil, digunakan
cairan yang mudah diserap (water soluble), dimasukkan lewat dot/sendok/sonde
misalnya gastrografin. Dilakukan pada posis supine sehingga perlumuran bagus.
Esofagus normal memiliki dinding lumen yang sangat jelas dan outline jelas.
Persiapan Alat:
a. Kontras media Barium Sulfate
b. Pesawat X-Ray + Fluoroscopy
c. Baju Pasien
d. Gonad Shield
e. Kaset + film ukuran 30 x 40 cm
f. Grid
g. X-Ray marker
h. Tissue / Kertas pembersih
i. Bahan kontras
j. Air Masak
k. Sendok / Straw ( pipet )
MakalahMediaKontras|15
Kontra Indikasi
a. Obstruksi usus besar.
b. Persangkaan perforasi tidak boleh menggunakan BaSO tetapi menggunakan
water soluble kontras (urografin, iopamiro).
Persiapan Alat
a. Pesawat sinar-x + fluoroscopy
b. Baju pasien
c. Gonad shield
d. Kaset dan film ukuran 30 x 40 cm
e. Bengkok
f. Marker R/L
g. Tissue
h. Obat emergency: dexametason, delladryl, dll
i. Air masak sendok/sedotan dan gelas
Persiapan Bahan
a. Media kontras positif (+): BaSO (1:4), Jumlah kurang lebih 100 ml s/d 200 ml
b. Media kontras negatif (-): Natrium Bicarbonat + Asam Sitrun misalnya Ez gas.
Tata Laksana Pemeriksaan
Pemeriksaan dengan Kontras Tunggal
a. Pasien pada posisi erect, diinstruksikan menelan 2-3 teguk BaSO.
b. Dengan kontrol fluoroscopy, diamati bentuk, ukuran, dan posisi dari gaster.
c. Media kontras biasanya akan mengisi duodenum, bila ada jeda waktu
dimungkinkan lambung pasien spasme.
d. Foto-foto radiografi segera dibuat, sebelum media kontras masuk ke Jejunum.
Pemeriksaan dengan Kontras Ganda
Teknik ini memiliki keuntungan dalam menegakkan diagnosa karena lesi
yang kecil dan dinding mucosa lambung dapt lebih jelas
c. Follow trough
Definisi
Pemeriksaan Follow Through adalah pemeriksaan secara radiografi dari usus halus.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk mendapatkan gambaran radiografi dari usus halus yang terisi media kontras
positif (+).
Media Kontras dan Cara Pemasukannya
MakalahMediaKontras|17
c. Dibuat foto usus halus sesuai keperluan diagnosa, biasanya dengan posisi
pasien supine.
3) Metode Enteroclysis
a. Persiapan pasien sama seperti untuk metode Complete Reflux Filling.
b. Masukkan Bilbao/Selling Tube dengan guide wire melalui mulut sampai
mencapai duodenum.
c. Suntikkan media kontras melalui tabung tersebut dengan kecepatan 100
mL/menit.
d. Dibuat spot foto untuk bagian-bagian penting yang dicurigai adanya
kelainan.
e. Dapat juga dimasukkan udara setelah media kontras mencapai Caecum.
4) Metode Intubasi
a. Metode pemasukan bahan kontras secara langsung ke dalam usus halus
dengan menggunakan Miller Abbot Tube yang dimasukkan melalui hidung.
b. Prosedur pemasukan bahan kontras dan pengambilan foto sama dengan
metode Enteroclysis.
d. Colon In Loop
Definisi
Pemeriksaan Colon In Loop adalah pemeriksaan radiografi dari usus besar dengan
menggunakan media kontras yang dimasukkan per anal.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk menggambarkan usus besar yang berisi media kontras sehingga dapat
memperlihatkan anatomi dan kelainan-kelainan yang terjadi baik pada mucosanya
maupun yang tedapat pada lumen usus.
Indikasi Pemeriksaan
1) Colitis: peradangan pada mucosa colon.
2) Polip, lesi, tumor, carsinoma
3) Diverticulitis
4) Megacolon
5) Invaginasi: masuknya lumen usus bagian proximal ke dalam usus bagian distal
yang diameternya lebih besar.
Metode Pemeriksaan
Kontras media(+): barium sulfat dengan viskositas 1:8
Kontras media(-) : udara
1) Metode kontras tunggal
MakalahMediaKontras|19
b. Prosedur pemasukan media kontras positif (+) sama dengan metode kontras
tunggal.
c. Klem selang irigator dibuka, media kontras positif (+) akan mengalir, kirakira 300-350 mL masuk ke dalam rectum dikontrol dengan fluoroscopy.
d. Bila media kontras positif (+) telah mencapai colon transversum, klem ditutup
, meja pemeriksaan diposisikan horizontal, lalu pompakan udara dengan
menggunakan Regular Sphygmomanometer Bulb dengan memposisikan
pasien lateral kiri, LAO, prone, RAO, lateral kanan, RPO, dan supine,
masing-masing 7 pompaan.
e. Foto dibuat dengan posisi AP/PA, LAO, RAO, AP/PA axial, lateral.
Metode Dua Tahap
a. Prosedur awal pemasukan media kontras positif (+) dan pengambilan foto
sama dengan metode satu tahap.
b. Bila media kontras telah mencapai illeocaecal, klem selang irigator ditutup,
kemudian dibuat foto full filling dengan posisi pasien supine.
c. Kemudian pasien evakuasi ke kamar kecil atau enema bag direndahkan
posisinya sampai lebih rendah dari meja pemeriksaan, media kontras dari
dalam colon akan mengalir kembali ke dalam enema bag.
d. Setelah colon kosong, pompakan udara melalui anus, sampai terjadi distensi
usus.
e. Dibuat foto evakuasi dengan posisi pasien supine.
e. Appendicografi
Definisi
Pemeriksaan Appendicografi adalah pemerikasaan radiografi dari appendiks
vermiformis dengan pemasukan media kontras positif (+) melalui mulut.
Tujuan Pemeriksaan
Untuk memperlihatkan atau menilai kelainan-kelainan yang terjadi pada appendiks
vermiformis melalui pengisian media kontras ke dalam lumen appendiks.
Indikasi Pemeriksaan
Appendiksitis
Penggunaan media kontras
Bahan kontras barium sulfat dengan perbandingan 1 : 4 melalui oral sampai 1 : 8
melalui anal
f. Lopografi
Definisi
MakalahMediaKontras|21
g. Sialografi
Pengertian Pemeriksaan Sialografi
Pemeriksaan Sialografi adalah Pemeriksaan radiografi dari kelenjar ludah dan
salurannya (sistem salivari) dengan penyuntikan bahan kontras media positif,
dengan pemeriksaan sialografi juga dapat diketahui struktur anatomi dan fisiologis
nya.
Peralatan
Alat Steril
- Salivary duct dilator (untuk melebarkan permukaan atau muara dari kelenjar
ludah
- Lacrimale duct canule atau kateter
- Adaptor, untuk menghubungkan alat suntik dengan lacrimale duct canule
- Spuit 2 cc 1 buah, Spuit 4 cc 1 buah
- Handuk dan kain kass
Alat Unsteril
-
Bengkok, plester
Tujuan Pemeriksaan
1) Untuk menggambarkan anatomi dari Pelvis Renalis dan sistem Calyces serta
seluruh Traktus Urinarius dengan penyuntikan media kontras positif (+) secara
intra vena.
2) Dapat
mengetahui
kemampuan
ginjal
mengkonsentrasikan
dan
MakalahMediaKontras|26
b. Hydroneprosis, hydroureter
Kontras media(+) dengan volume bahan kontas (saxton 1969)
Dewasa sekitar 70kg: 20ml urografin 76%(atau sejenisnya), 40ml hypaque untuk
dosis rendah
c. Nephrotomografi
Kontras media(+)decholin 20%, 20ml hypaque 45& dan 50ml hypaque 85% secara
cepat
d. Retrograde Pyelo-Ureterografi
Kontras media(+)Biasanya hypaque 25% atau yang setara kira-kira dengan 10cc.
Urografin 10cc atau lebih
e. Antegrade Pyelografi (APG)
Definisi
Pemeriksaan Antegrade Pyelografi (APG) adalah teknik/prosedur pemeriksaan
radiografi dari sistem urinaria dengan menggunakan media kontras yang
dimasukkan melalui kateter yang telah dipasang dokter urologi dengan cara
nefrostomi percutan.
Tujuan
1) Memperlihatkan anatomi dan lesi-lesi Traktus Urinarius bagian proximal.
2) Dilakukan setelah IVP gagal menghasilkan suatu diagnosa yang kurang
akurat/metode Retrograde Pyelografi (RPG) tidak memungkinkan.
3) Untuk menunjukkan terutama gambaran Pelvis Renalis dan Ureter.
4) Menunjukkan obstruksi Ureter akibat batu
Indikasi Pemeriksaan
1) Nephrolitiasis: suatu keadaan terdapat satau atau lebih batu di dalam Pelvis atau
Calyces dari ginjal.
MakalahMediaKontras|27
MakalahMediaKontras|28
Terlihat gambaran ginjal yang tidak terpotong dan gambaran dimulai dari nefron
sampai blass tetapi tidak ada rentang waktu seperti pemeriksaan BNO-IVP.
f.
1) Pesawat Rontgen
2) Media kontras iodium 20 cc
3) Spuit 20 cc
4) Needle 19 G
5) Handscoen
6) Kaset dan film ukuran 24 x 30 cm dan 30 x 40 cm
7) Grid atau bucky
8) Marker R/L
9) Kateter dipasang dengan bantuan cystoscopy
10) Desinfektan
Prosedur Pemeriksaan Pemasukkan Media Kontras
1) Pemasangan kateter dilakukan oleh dokter urologi dengan menggunakan
bantuan cystoscopy, secara retrograde (berlawanan arah dengan alur sistem
urinari) melalui uretra sebelum pemeriksaan mulai dilakukan.
2) Lakukan foto pendahuluan (Abdomen Polos).
a) Untuk memastikan letak kateter
b) Mengetahui ketepatan teknik dan positioning
3) Lakukan injeksi 3-5 cc media kontras melalui kateter menuju Pelvis Renalis,
pada ginjal yang diperiksa.
a) Diambil dengan menggunakan kaset dan film ukuran 24 x 30 cm.
b) Kontras dimasukkan kembali 5 cc sambil kateter ditarik perlahan, lalu foto
menggunakan kaset dan film ukuran 30 x 40 cm untuk melihat daerah ureter.
c) Kontras dimasukkan sampai habis, sambil ditarik diperkirakan kontras habis,
dan kateter dilepas. Foto diambil dengan menggunakan kaset dan film ukuran
30 x 40 cm.
Hasil Gambaran Radiografi
MakalahMediaKontras|30
g. Retrograde cystografi
Kontras media(+)
- Kontras media berbahan iodium dengan perbandingan 1:3 atau 1:4 omnipaque
- Kontras media yang water soluble
- 30-50ml hypaque 50%+200ml aquadestilata
- Kadang kadang digunakan udara(gas)untuk double kontras
h. Urethra-cystografi
Kontras media(+)
- Golongan garam sodium atau meglumin 30-40cc
- Klinis dengan suspek rupture urethra menggunakan kontras media bersifar larut
dalam air(water soluble) missal urografin 60%
i. Cysto-Urethrografi
Definisi
Pemeriksaan Uretrocystografi adalah pemeriksaan radiologi untuk melihat fungsi
dari uretra dan vesica urinaria yang mengalami gangguan berupa penyempitan dan
sumbatan sehingga menimbulkan gangguan pada uretra dan vesica urinaria.
Indikasi Pemeriksaan
1) Stricture Urethra: penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnya.
2) Retensi urine: kesulitan pada saat buang air kecil.
3) Kelainan kongenital: kelainan bawaan dari lahir, hal ini jarang terjadi.
4) Fistule: saluran abnormal yang terbentuk antara 2 buah organ yang seharusnya
tidak terhubung.
5) Tumor
Kontra Indikasi
1) Infeksi akut
MakalahMediaKontras|31
2) Recent instrumentation
Persiapan Alat dan Bahan
-
Spuit
Pesawat sinar-x
Handscoen
cm
Kassa steril
Marker R/L
Media
Kapas alkohol
urografin
Plester
Gliserin
Baju pasien
Kateter
kontras,
yaitu
Jalannya Pemeriksaan
- Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan setelah disuruh untuk buang
air kecil.
- Daerah orifisium uretra diolesi dengan gliserin.
- Masukkan media k
- ontras melalui kateter sebanyak 12 cc.
- Lakukan pemotretan dengan beberapa proyeksi.
Kontras media
- berbahan iodine 15%-20%
- urografin dan aquabidestilata 150-200cc
j. Cystografi
Persiapan Alat dan Bahan
- Pesawat sinar-x
- Kaset dan film ukuran 24 x 30 cm beserta marker R/L
- Media kontras, yaitu urografin
- Gliserin
- Kateter
- Handscoen danSpuit
- Kassa steril
- Bengkok atau mangkuk kecil
- Kapas alkohol
- Plester
- Baju pasien
MakalahMediaKontras|32
Bahan kontras:
- Kontras media(+): steripaque 150ml
- Kontras media(-) : CO2 60-80ml
Pemeriksaan dengan kontras positif
- Pasien diposisikan supine di atas meja pemeriksaan setelah disuruh buang air
kecil.
- Daerah orifisium uretra diolesi dengan gliserin.
- Masukkan media kontras yang telah diencerkan dengan cairan infus sebanyak
150-500 cc melalui kateter, secara perlahan sampai ke vesica urinaria
sehingga residu urine keluar melalui kateter.
- Setelah media kontras mengisi vesica urinaria, maka lakukan pemotretan
dengan beberapa proyeksi.
1) Steril
a. Jarum arteriogram
b. Adaptor
c. Spuit 50 ml sebanyak 2 buah
d. Spuit 10 ml sebanyak 1 buah
e. Spuit 2 ml sebanyak 1 buah
f. Drawing up canula
g. Kateter
h. Sponge forceps
i. Mangkuk pelembab 2 buah
j. Gallipot
k. Kasa
l. Handuk
m. Baju pasien
2) Unsteril
a. Pembersih kulit
b. Ampuls media kontras
c. Saline
d. Jarum disposable
e. Pembuka ampuls
f. Lokal anastesi (Omnopone atau Scopolamine)
Metode Pemasukan Media Kontras
a. Peyuntikan secara langsung.
b. Kateterisasi teknik seldinger.
Teknik Pengambilan Gambar
1) Single Technique
a. Menggunakan film ukuran besar yaitu ukuran 35 cm x 43 cm.
b. Membutuhkan dua kali penyuntikan kontras yang masing-masing
digunakan untuk menggambarkan arteri femoralis dan arteri tibia sampai
dorsalia.
2) Serial Technique
a. Menggunakan film ukuran 35 cm x 35 cm.
b. Membutuhkan peralatan yang mempunyai variasi kecepatan pergantian
film, termasuk rol film, cut film, dan kaset charger yang berkemampuan dua
eksposi dalam satu menit.
MakalahMediaKontras|34
j. Pelvis
Kontras media yang digunakan dalam pemeriksaan ct-scan yang
membutuhkan kontras media adalah kontras media yang berbahan senyawa
iodium(contoh:omnipaque)
Media kontras Iodium yang larut dalam air dibedakan menjadi 4 yaitu
1. Monomer ionic
Biasa digunakan dalam oral cholegrafi (Iopodote, Iocetamic acid, dll), dan
Uro/angiografi (Iothalamate, diatrizoat, Ioxithalamat, ioglicic Acid,
Iodamic acid).
2. Monomer nonionic
Biasa digunakan dalam uro/angiografi (seperti iopamidol, Iohexol,
Iopramide, Ioversol, Iopentol).
3. Dimer ionic
Biasa digunakan dalam i.v cholegrafi (Iodipamic Acid, iodoxamid acid,
Iotroxic acid) dan Angiografi ( Ioglaxic Acid)
4. Dimer nonionic
Biasa digunakan untuk pemeriksaan myelografi (seperti Iotrolan).
Contoh :
Pemeriksaan CT-Scan Kepala
Indikasi Pemeriksaan
1) Tumor, massa, lesi
2) Metastase otak
3) Perdarahan intra cranial
4) Anuerisma
5) Abses
6) Atrophy otak
7) Kelainan post trauma
8) Kelainan congenital
Persiapan Alat dan Bahan
1) Steril
Alat-alat suntik,Spuit, Kassa dan kapas alkohol\
2) Unsteril
a) Pesawat CT-Scan
b) Media Kontras: omnipaque, visipaque dengan volume 2-3 mm/kg, maksimal
150 mm. Beserta injeksi rate sekitar 1-3 mm/detik
MakalahMediaKontras|36
c) Tabung oksigen
2. Appendicografi
Dengan menggunakan kontras media + dengan viskositas 1:2.
3. BNO-IVP
Dengan kontras media + yaitu, 2ml per kg berat badan anak <8kg dan 20ml pada berat
anak antara 8-30kg (contoh : iopamiro, ultravist,omnipaque)
4. Colon In Loop (Barium Enema) Pediatrik
Pengertian
Pemeriksaan Colon In Loop Pediatrik adalah teknik pemeriksaan secara radiologis dari
Colon dengan menggunakan media kontras secara retrograde pada pasien pediatrik
(anak-anak).
Tujuan Pemeriksaan
Untuk mendapatkan gambaran anatomis dari colon sehingga dapat membantu
menegakkan diagnosa suatu penyakit atau kelainan pada colon.
Indikasi Pemeriksaan
1) Colitis: penyakit-penyakit inflamasi (pembengkakan) pada colon.
2) Carsinoma: tumor
3) Diverticulum: kantong yang menonjol pada dinding colon, terdiri daro lapisan
mukosa dan muskularis mukosa.
4) Polyps: penonjolan pada selaput lendir.
5) Volvulus: penyumbatan isi usus karena terbelitnya usus ke bagian yang lain.
6) Invagination: melipatnya bagian usus besar ke bagian usus itu sendiri
7) Intussusception
8) Atresia ani: Tidak adanya saluran dari colon yang seharusnya ada.
9) Stenosis: Penyempitan saluran usus besar.
10) Mega colon: suatu kelainan konginetal yang terjdi karena tidak adanya sel
ganglion di flexus mientrik dan submukosa pada segmen colon distal
menyebabkan feses siulit melewati segmen gangloinik.
Kontraindikasi
1) Perforasi
2) Obstruksi
3) Diare berat
Persiapan Alat dan Bahan
1) Untuk Anak-Anak >1 Tahun
a) Kantung enema sekali pakai diisi dengan BaSO4
b) Tabung
MakalahMediaKontras|38
c) Penjepit
d) Air hangat digunakan untuk melarutakan BaSO
e) Beberapa di antaranya, kateter didesign agar tidak dapat keluar rectum setelah
disisipkan, sehingga tidak bocor.
2) Untuk Bayi dan Anak-Anak
Menggunakan kateter silicon 10 french dan sebuah spuit 60 ml, barium diinjeksi
secara manual dan perlahan.
Teknik Pemasukan Media Kontras
Pemeriksaan Colon In Loop pada bayi dan anak-anak biasanya hanya menggunakan
metode kontras tunggal yang menggunakan BaSO sebagai media kontrasnya.
MakalahMediaKontras|39
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kontras media adalah suatu bahan atau media yang dimasukkan kedalam tubuh
pasien untuk membantu pemeriksaan radiografi, sehingga media yang
dimasukkan tampak lebih radioopaque atau lebih radiolucent pada organ tubuh
yang akan diperiksa.
2. Kontras media digunakan untuk membedakan jaringan-jaringan yang tidak dapat
terlihat dalam radiografi dan memperlihatkan bentuk anatomi dari organ atau
bagian tubuh yang diperiksa serta untuk memperlihatkan fungsi organ yang
diperiksa.
Media kontras dibedakan menjadi media kontras positif dan media kontras
negatif. Media kontras positif dibagi lagi menjadi media kontras non iodinated
(barium sulfat) dan media kontras iodinated (mengandung yodium). Media
kontras iodinated juga dibagi lagi menjadi golongan larut dengan air (water
soluble) dan golongan tidak larut dengan air ( oil soluble).
Dalam penggunaan media kontras tersebut perlu memperhatikan
osmolalitas, protein binding, lipophylisity, viscosity (kekentalan).
Prosedur memasukkan media kontras tergantung dari pemeriksaan yang
dilakukan. Beberapa cara pemberian media kontras yaitu pemberian media
kontras per oral (barium meal), pemberian media kontras per anal (barium enema
untuk usus besar & usus halus), pemberian media kontras intravascular
(umumnya media kontras iodium), pemberian media kontras intra arterial,
intrathecal (tulang belakang) dan intraabdominally (hampir pada seluruh rongga
tubuh atau ruang yang potensial).
Dalam penggunaan media kontras terdapat beberapa jenis reaksi
diantaranyaNeutrotoksisitas, Nyeri dan Rasa Sakit, Efek terhadap Jantung
(Cardiac Effect), Reaksi Pseudoalergik. Untuk menangani reaksi tersebut
dilakukan terapi jika reaksi sedang, tidak perlu diilakukan terapi jika reaksi
ringan, jika terjadi reaksi berat dilakukan rawat intensif. Sedangkan untuk
membuat media kontras tetap baik jika digunakan maka perlu dilakukan
penyimpanan pada media kontras.
3. Penggunaan media kontras pada radiologi dapat diaplikasikan pada pemeriksaan
saluran pencernaan yang meliputi oesofagografi, OMD, follow thhrough, colon
MakalahMediaKontras|40
B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca
dan penulis mengenai media kontras dan pemeriksaan yang menggunakan media kontras.
Khususnya bagi calon radiografer, sebaiknya lebih teliti dan cermat ketika menangani
pemeriksaan yang menggunakan media kontras, lebih memperhatikan tentang jenis media
kontras yang digunakan, perbandingan media kontras dengan air dan, volume disesuaikan
dengan kondisi pasien dan ketetapan pemeriksaan. Sebaiknya calon radiografer lebih
memperhatikan pasien mengenai reaksi yang terjadi ketika dimasukkan media kontras dan
mengerti penanganan yang harus dilakukan
MakalahMediaKontras|41
Daftar Pustaka
http://radiologyedu.blogspot.com/2014/01/kontras-media.html
http://serba-serbiradiologi.blogspot.com/2014/02/kontras-media.html
http://setanmantul.blogspot.com/2014/01/bahan-kontras-a.html
http://lisdanurindra.blogspot.com/2013/10/kontras-media_9702.html
http://erlhank.blogspot.com/2013/02/makalah-sederhana-pemeriksaan-myelografi.html
http://titikfulcrum.blogspot.com/2014/01/pemeriksaan-oesofagografi.html
http://rudyday.blogspot.com/2013/10/pemeriksaan-radiologi-dengan-media.html
MakalahMediaKontras|42