Disusun oleh :
1. Amathyas Dimas Sthy Danu
2. Moch Dafi Rahaditia
3. Qorry Hardiansyah
4. Reyna Monica Chairani
Kelas : 2B
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Penggunaan Media Kontras Dalam Radiologi” tanpa ada halangan yang berarti dan selesai
tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada
Ibu Leny Anggraeni.,SKM.M.Kes, selaku dosen mata kuliah Teknik Radiografi III, serta kerabat
penulis yang telah membantu dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Terimakasih kami sampaikan kepada semuapihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan .................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari media kontras.
1.3.2 Untuk mengetahui penjelasan mengenai fungsi, klasifikasi, jalur pemberian, syarat,
penanganan, serta penyimpanan media kontras.
1.3.3 Untuk mengetahui penggunaan media kontras dalam bidang radiologi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi penulis
Makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Radiografi III
dan mampu pula dijadikan untuk meningkatkan minat bakat dan kreatifitas penulis.
Selain itu sebagai sarana informasi menambah wawasan pengetahuan bagi
mahasiswa tentang media kontras
A. Media Kontras
1. Definisi Media Kontras
a. Kontras media adalah suatu bahan atau media yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien
untuk membantu pemeriksaan radografi, sehingga media yang dimasukkan tampak
lebih radioopaque atau lebih radiolucent pada organ tubuh yang akan diperiksa.
b. Bahan kontras merupakan senyawa-senyawa yang digunakan untuk meningkatkan
visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostik
medik. Bahan kontras dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk meningkatkan
daya attenuasi sinar-X (bahan kontras positif) atau menurunkan daya attenuasi sinar-
X (bahan kontras negatif dengan bahan dasar udara atau gas). Ada berbagai macam
jenis kontras tergantung dari muatannya, cara pemberian dan lain sebagainya.
2. Fungsi Media Kontras
Kontras media digunakan untuk membedakan jaringan-jaringan yang tidak dapat
terlihat dalam radiografi. Selain itu kontras media juga untuk memperlihatkan bentuk
anatomi dari organ atau bagian tubuh yang diperiksa serta untuk memperlihatkan fungsi
organ yang diperiksa.
Secara terperinci fungsi dari kontras media adalah:
a. Visualisasi saluran kemih (ginjal, vesika dan saluran kemih).
b. Visualisasi pembuluh darah (anggota badan, otak, jantung, ginjal).
c. Visualisasi saluran empedu (kandung empedu dan saluran empedu).
d. Visualisasi saluran cerna (lambung dan usus).
3. Klasifikasi Media Kontras
a. Jenis-jenis kontras media
Media kontras dibedakan menjadi dua yakni media kontras positif dan media
kontras negatif. Bahan kontras yang dipakai pada pencitraan dengan sinar-X untuk
meningkatkan daya attenuasi sinar-X atau bahan kontras positif yakni media kontras
yang memberikan efek gambaran opaque (putih) dalam citra radiografi, sedangkan
media kontras yang digunakan untuk menurunkan daya attenuasi sinar-X memberikan
efek gambaran lucent (hitam) dalam citra radiografi.
Selain itu bahan kontras juga digunakan dalam pemeriksaan MRI (Magnetic
Resonance Imaging), namun metode ini tidak didasarkan pada sinar-X tetapi
1. Media kontras, yang sering dipakai adalah larutan barium dengan konsentrasi
antara 70 – 80 W/V % (Weight /Volume). Banyaknya larutan (ml) tergantung
pada panjang pendeknya colon distal.
2. Air hangat untuk membuat larutan barium.
3. Vaselin atau jelly, digunakan untuk menghilangi rasa sakit saat kanula
dimasukkan kedalam anus.
Pemasukan Media Kontras
Barium dimasukkan melalui stoma (lubang colon distal) diikuti ngan fluoroskopi
sampai mengisi daerah rectum dan dapat ditandai dengan keluarnya kontras melalui
anus. Untuk keperluan informasi yang lebih jelas pasien dirotasikan ke kanan dan
ke kiri serta dibuat radiograf full filling untuk melihat keseluruhan bagian usus
dengan proyeksi antero posterior.
Makalah Media Kontras | 21
g. Sialografi
Pengertian Pemeriksaan Sialografi
Pemeriksaan Sialografi adalah Pemeriksaan radiografi dari kelenjar ludah dan
salurannya (sistem salivari) dengan penyuntikan bahan kontras media positif,
dengan pemeriksaan sialografi juga dapat diketahui struktur anatomi dan fisiologis
nya.
Peralatan
Alat Steril
- Salivary duct dilator (untuk melebarkan permukaan atau muara dari kelenjar
ludah
- Lacrimale duct canule atau kateter
- Adaptor, untuk menghubungkan alat suntik dengan lacrimale duct canule
- Spuit 2 cc 1 buah, Spuit 4 cc 1 buah
- Handuk dan kain kass
Alat Unsteril
- Ampul Kontras Media
- Lemon / jeruk nifis
- Bengkok, plester
- Gergaji ampul dan lampu sorot
Penggunaan Media Kontras
Kontras media(+):
a. Lipiodol(bersifat minyak)
Kurang baik karena penyerapab maupun sekresi lambat,sehingga untuk
pemeriksaan ulang pada kelenjar yang sama atau berbeda memerlukan waktu
yang lama
b. Hypaque 85%(bersifat air)
Lebih disukai karena lebih cepat menyatu dengan air liur dan cepat
disekresikan kembali
c. Volume kontras media 1-2ml
2. Saluran perkencingan
a. BNO-IVP
Definisi
Pemeriksaan BNO-IVP adalah pemeriksaan radiografi dari Traktus Urinarius
(Renal, Ureter, Vesica Urinaria dan Urethra) dengan penyuntikan media kontras
positif (+) secara intra vena.
Makalah Media Kontras | 23
Tujuan Pemeriksaan
1) Untuk menggambarkan anatomi dari Pelvis Renalis dan sistem Calyces serta
seluruh Traktus Urinarius dengan penyuntikan media kontras positif (+) secara
intra vena.
2) Dapat mengetahui kemampuan ginjal mengkonsentrasikan dan
mengekskresikan media kontras tersebut.
Indikasi Pemeriksaan
1) Nephrolitiasis: suatu keadaan terdapat satau atau lebih batu di dalam Pelvis atau
Calyces dari ginjal.
2) Hydronephrosis (pembesaran ginjal): distensi dan dilatasi dari Pelvis Renalis,
biasanya disebabkan oleh terhalangnya aliran urin dari ginjal.
3) Urolithiasis: suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam saluran ureter.
4) Pyelonephritis: radang pada ginjal dan saluran perkencingan bagian atas.
5) Renal Failure: kegagalan fungsi ginjal.
6) Haematuria: suatu keadaan dimana terdapat sel-sel darah merah di dalam urine.
7) Massa pada ginjal
Persiapan Alat dan Bahan
1) Peralatan Steril
a. Wings Needle No. 21 G 1 buah
b. Spuit 20 cc 2 buah
c. Kapas alkohol atau wipes
d. Tourniquet
2) Peralatan Un-Steril
a. Plester
b. Marker R/L
c. Media Kontras (Omnipaque, Urografin, Iopamario)
d. Obat-obatan emergency
Penggunaan Media Kontras
Kontras media(+):
- Media kontras yang digunakan adalah yang berbahan iodium, dimana
jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yakni 1-2 cc/kg berat
badan. (contoh : iopamiro, ultravist,omnipaque)
- Urografin 20cc/lopamiro
Media kontras disuntikkan secara intra vena, biasanya pada vena cubiti dengan
pasien dalam posisi supine.
Makalah Media Kontras | 24
Volume media kontras sebagai berikut:
1) Media kontras yang digunakan adalah yang berbaham iodium, dimana
jumlahnya disesuaikan dengan berat badan pasien, yaitu 1-2 cc/kg berat badan.
2) Untuk anak-anak kira-kira 2 ml/kg berat badan.
3) Bila ada dugaan kegagalan ginjal, dosis Bila ada dugaan kegagalan ginjal, dosis
4 ml/ kg berat badan.
Pengambilan Gambar Radiografi
Foto menit ke-5 setelah disuntikkan media kontras
Foto ini untuk melihat perjalanan kontras mengisi sistem Calyces pada ginjal.
Foto menit ke-10 atau ke-15
Untuk melihat gambaran Pelviocalyseal, Ureter, dan Bladder mulai terisi media
kontras
Foto menit ke-30
Foto ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan ginjal mengsekresikan
media kontras.
Foto menit ke-60
Setelah masuk menit ke-60 dibuat foto BNO lagi dengan kaset dan film ukuran
30 x 40 cm. Setelah hasil rontgen dikonsultasikan pada radiolog dan dinyatakan
normal maka pasien diharuskan mixi kemudian difoto kembali. Jika radiolog
menyatakan ada ganguan biasanya dilakukan foto 2 jam.
Foto Post Void
Yang terakhir adalah melakukan foto post void dengan posisi AP supine atau
erect untuk melihat kelainan kecil yang mungkin terjadi di daerah bladder.
Hasil Gambaran Radiografi
Foto menit ke-5
A. Kesimpulan
1. Kontras media adalah suatu bahan atau media yang dimasukkan kedalam tubuh
pasien untuk membantu pemeriksaan radiografi, sehingga media yang
dimasukkan tampak lebih radioopaque atau lebih radiolucent pada organ tubuh
yang akan diperiksa.
2. Kontras media digunakan untuk membedakan jaringan-jaringan yang tidak dapat
terlihat dalam radiografi dan memperlihatkan bentuk anatomi dari organ atau
bagian tubuh yang diperiksa serta untuk memperlihatkan fungsi organ yang
diperiksa.
Media kontras dibedakan menjadi media kontras positif dan media kontras
negatif. Media kontras positif dibagi lagi menjadi media kontras non iodinated
(barium sulfat) dan media kontras iodinated (mengandung yodium). Media
kontras iodinated juga dibagi lagi menjadi golongan larut dengan air (water
soluble) dan golongan tidak larut dengan air ( oil soluble).
Dalam penggunaan media kontras tersebut perlu memperhatikan
osmolalitas, protein binding, lipophylisity, viscosity (kekentalan).
Prosedur memasukkan media kontras tergantung dari pemeriksaan yang
dilakukan. Beberapa cara pemberian media kontras yaitu pemberian media
kontras per oral (barium meal), pemberian media kontras per anal (barium enema
untuk usus besar & usus halus), pemberian media kontras intravascular
(umumnya media kontras iodium), pemberian media kontras intra arterial,
intrathecal (tulang belakang) dan intraabdominally (hampir pada seluruh rongga
tubuh atau ruang yang potensial).
Dalam penggunaan media kontras terdapat beberapa jenis reaksi
diantaranyaNeutrotoksisitas, Nyeri dan Rasa Sakit, Efek terhadap Jantung
(Cardiac Effect), Reaksi Pseudoalergik. Untuk menangani reaksi tersebut
dilakukan terapi jika reaksi sedang, tidak perlu diilakukan terapi jika reaksi
ringan, jika terjadi reaksi berat dilakukan rawat intensif. Sedangkan untuk
membuat media kontras tetap baik jika digunakan maka perlu dilakukan
penyimpanan pada media kontras.
3. Penggunaan media kontras pada radiologi dapat diaplikasikan pada pemeriksaan
saluran pencernaan yang meliputi oesofagografi, OMD, follow thhrough, colon
Makalah Media
Makalah Media Kontras
Kontras || 40
40
in loop, appendicografi, lopografi, sialografi, saluran perkencingan meliputi
BNO-IVP, hydronefrosis, nephrotomografi, Retrograde pyelo-uretrografi,
antegrade pyelografi, retrograde pyelografi, retrograde cystografi, urethra
cystografi, cysto uretrografi, cystografi, pencitraan pembuluh darah arteriografi
femoralis, angiografi, ct scan cardiac, MRI jantung, pemeriksaan ct scan,
pemeriksaan pada pediatrik meliputi lopografi pediatrik, appendicografi
pediatrik, BNO-IVP pediatrik, colon in loop pediatrik.
B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi bagi pembaca
dan penulis mengenai media kontras dan pemeriksaan yang menggunakan media kontras.
Khususnya bagi calon radiografer, sebaiknya lebih teliti dan cermat ketika menangani
pemeriksaan yang menggunakan media kontras, lebih memperhatikan tentang jenis media
kontras yang digunakan, perbandingan media kontras dengan air dan, volume disesuaikan
dengan kondisi pasien dan ketetapan pemeriksaan. Sebaiknya calon radiografer lebih
memperhatikan pasien mengenai reaksi yang terjadi ketika dimasukkan media kontras dan
mengerti penanganan yang harus dilakukan agar kelak menjadi radiografer yang lebih
profesional dan mampu dipertanggung jawabkan.
Noreen & Muriel Chesney. 1988. Care of ThePatient in Diagnostic Radiography. Blackwell
Scientific Publication: London
Snpoek, Albert M. 2006. Fundamentals of Radiographic Procedures 5th edition. St. Louis : Sauders
Elsevier
http://radiologyedu.blogspot.com/2014/01/kontras-media.html http://serba-
serbiradiologi.blogspot.com/2014/02/kontras-media.html
http://setanmantul.blogspot.com/2014/01/bahan-kontras-a.html
http://lisdanurindra.blogspot.com/2013/10/kontras-media_9702.html
http://erlhank.blogspot.com/2013/02/makalah-sederhana-pemeriksaan-myelografi.html
http://titikfulcrum.blogspot.com/2014/01/pemeriksaan-oesofagografi.html
http://rudyday.blogspot.com/2013/10/pemeriksaan-radiologi-dengan-media.html