Anda di halaman 1dari 45

i

LAPORAN AKHIR PKL I


MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN
MUHAMMADIYAH MAKASSAR

NAMA LOKASI PKL : RSUD LASINRANG KAB. PINRANG


PERIODE PKL : 04 JAN S/D 30 JAN 2021

TEKNIK RADIOGRAFI OS FEMUR PADA KASUS


FRAKTUR FEMUR 1/3 PROKSIMAL DI RSUD
LASINRANG KAB. PINRANG

DISUSUN OLEH :

TRIPALDI B TODING /
P119102 / B

POLITEKNIK KESEHATAN
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
ii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus yang berjudul “Teknik Radiografi Femur Pada Kasus


Fraktur Femur 1/3 Proksimal yang dilaksanakan di RSUD Lasinrang
Kab. Pinrang” pada tanggal 04 – 30 Januari 2021 telah disetujui dan
diperiksa oleh pembimbing untuk diperbanyak.

Pinrang, 30 Januari 2021

Menyetujui,

Supervisor Institusi Kepala Ruangan Radiologi

Muh. Rusli, S.Si Sofyan Rusifa Amd.Rad

Mengetahui,
Penanggung Jawab PKL I

Indah Musdalifah, S.Si M.Si

KATA PENGANTAR
iii

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayah – Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang

berjudul “Teknik Radiografi Femur Pada Kasus Fraktur Femur 1/3

Proksimal di Instalasi Radiologi RSUD Lasinrang Pinrang”. Penyusunan

Laporan Kasus ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu penugasan

dalam Peraktek Kerja Lapangan I Politeknik Kesehatan Muhammadiyah

Makassar di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang

Pinrang. Dalam penyusunan laporan kasus ini penulis telah banyak

mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, untuk

itu penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Direktur RSUD Lasinrang Kab. Pinrang dr. H. Moh. Inwan Ahsan, M

.Kes

2. Kepala Instalasi Radiologi RSUD Lasinrang Kab. Pinrang dr. Hj. Sri

Wahyuni Hatta, Sp.Rad, M.Kes

3. Bapak Sofyan Rosifa Amd.Rad selaku Kepala Ruangan Radiologi

RSUD Lasinrang Pinrang

4. Para Pembimbing/Senior di Radiologi yang senantiasa berbagi ilmu.

5. Ibu Indah Musdalifah, S.Si, M.Si selaku penanggung jawab PKL I

Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar.

6. Bapak Muh. Rusli, S.Si selaku Supervisor Politeknik Kesehatan

Muhammadiyah Makassar.

7. Seluruh radiografer dan staff radiologi RSU Lasinrang Pinrang.


iv

Saya menyadari bahwa laporan kasus ini masih banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan

kemampuan penulis. Oleh Karena itu, saya sangat mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan

laporan ini. Akhir kata, saya berharap semoga laporan kasus ini dapat

bermanfaat bagi saya sendiri dan juga bagi pembaca. 

Pinrang, 29 Januari 2021

TRIPALDI B TODING
v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. ii
KATA PENGANTAR.............................................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR............................................................................... vii
DAFTAR TABEL.................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan...................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan.................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 5
A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL I...................................... 5
B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi dan Patologi........ 9
C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan....................................... 11
D. Tinjauan Umum Tentang Proteksi Radiasi................................ 15
BAB III METODE PEMERIKSAAN....................................................... 19
A. Tempat dan Waktu Pemeriksaan.............................................. 19
B. Kronologi Riwayat Pasien......................................................... 19
C. Persiapan Pasien...................................................................... 19
D. Prosedur Kerja.......................................................................... 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 21
A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus........................................... 21
B. Pembahasan Laporan Kasus................................................... 24
BAB V PENUTUP................................................................................. 26
A. Kesimpulan............................................................................... 26
B. Saran......................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 27
vi

LAMPIRAN............................................................................................ 28
1. FOTO COPY SURAT PENGANTAR FOTO................................... 28
2. FOTO COPY HASIL BACA LAPORAN KASUS........................... 29
3. STRUKTUR ORGANISASI RADIOLOGI....................................... 30
4. DESAIN DENAH RUANGAN RADIOLOGI.................................... 31
5. DENAH RUANGAN PROSESING RADIOLOGI............................ 32
6. DOKUMENTASI KEGIATAN PKL I................................................ 33
7. BIODATA PENULIS........................................................................ 34
vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 : RSU Lasinrang Kab. Pinrang........................................... 5

Gambar II.1 : Anatomi Femur............................................................... 9

Gambar II.3 : Proyeksi Antero Posterior (AP) Femur............................ 13

Gambar II.5 : Proyeksi Lateral Antebrachi ............................................ 15

Gambar IV.1 : Hasil Radiografi Os Femur AP dan Lateral.................... 23


viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kepemimpinan Direktur RSU Lasinrang Kab. Pinrang.......... 7


Tabel 2 : Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan...................................... 8
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radiodiagnostik merupakan salah satu cabang dari Radiologi

yang bertujuan untuk membantu pemeriksaan dalam bidang

kesehatan, yaitu untuk menegakkan diagnosa suatu penyakit melalui

pembuatan gambar yang disebut dengan radiograf. Pemeriksaan

dengan memanfaatkan sinar-X mengalami perkembangan yang

sangat pesat sejak pertama kali ditemukan pada tanggal 8 Nopember

1895 oleh Wilhelm Conrad Rontgen. Penemuan ini merupakan suatu

revolusi dalam dunia kedokteran karena dengan hasil penemuan ini

dapat digunakan untuk pemeriksaan bagian-bagian tubuh manusia

yang sebelumnya tidak pernah tercapai.

Seiring dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi,

sekarang ini dunia radiologi sudah mengalami banyak perkembangan.

Adapun pemeriksaan radiologi ada dua macam yaitu :

1. Pemeriksaan sederhana

Merupakan pemeriksaan radiologi tanpa menggunakan media

kontras. Yang termasuk pemeriksaan sederhana antara lain,

pemeriksaan pada tulang belakang, tulang kepala, tulang panjang,

tulang dada dan sebagainya.


2

2. Pemeriksaan canggih

Merupakan pemeriksaan secara radiologi yang menggunakan

media kontras. Yang termasuk pemeriksaan canggih antara lain,

pemeriksaan pada traktus urinarius, saluran pencernaan,

pemeriksaan pada pembuluh darah, pemeriksaan pada pembuluh

limfe dan sebagainya.

Pemeriksaan Os Femur adalah salah satu pemeriksaan

Radiologi tanpa menggunakan media kontras. Indikasi pada Os

Femur yang sering terjadi adalah Fraktur. Fraktur adalah

diskontinuitas dari jaringan tulang ( patah tulang ) yang biasanya

disebabkan oleh adanya kekerasan yang timbul secara

mendadak. Proyeksi yang digunakan dalam permeriksaan os

Femur di RSUD Lasinrang Pinrang adalah proyeksi Antero

Posterior ( AP ) dan Lateral. Pada laporan kasus ini, penulis ingin

mengetahui manfaat pemeriksaan Femur dengan proyeksi AP dan

Lateral di Instalasi Radiologi RSU Lasinrang Kab. Pinrang untuk

mendukung diagnosa suatu penyakit atau Fraktur.

Dengan alasan diatas maka penulis tertarik untuk

mengangkatnya dalam bentuk tulisan dengan judul ”Teknik

Radiografi Femur Pada Kasus Fraktur 1/3 proksimal di RSUD

Lasinrang Kab. Pinrang”.


3

B. Rumusan Masalah

Pada penulisan laporan kasus ini, penulis membatasi

permasalahan yang akan dibahas antara lain:

1. Bagaimana Teknik Pemeriksaan Femur Pada Kasus Fraktur 1/3

proksimal di RSU Lasinrang Kab. Pinrang ?

2. Bagaimana Hasil Diagnosa Dokter Terhadap Pemeriksaan Femur

Pada Kasus Fraktur Di RSUD Lasinrang Kab. Pinrang ?

3. Bagaimana Pembahasan Kasus dari Hasil Radiografi Femur pada

Kasus Fraktur 1/3 proksimal di RSUD Lasinrang Kab. Pinrang ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Untuk memenuhi salah satu tugas Praktek Kerja Lapangan I

Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Teknik Pemeriksaan Femur pada kasus

Fraktur 1/3 proksimal di RSU Lasinrang Kab. Pinrang.

b. Untuk mengetahui hasil diagnosa dokter terhadap

pemeriksaan Femur pada kasus Fraktur 1/3 proksimal di RSU

Lasinrang Kab. Pinrang.

c. Untuk mengetahui Pembahasan Kasus dari Hasil Radiografi

Femur Pada Kasus Fraktur Femur 1/3 Proksimal di RSUD

Lasinrang Kab. Pinrang.


4

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Praktis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta

memberikan informasi kepada pembaca mengenai Teknik

Pemeriksaan Femur Pada Kasus Fraktur Femur 1/3 proksimal

2. Manfaat Institusi

Hasil laporan ini dapat menambah kepustakaan dan

pertimbangan referensi tentang prosedur Pemeriksaan Femur

Pada Kasus Fraktur Femur 1/3 proksimal

3. Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi untuk mengetahui lebih dekat

mengenai Teknik Pemeriksaan Femur Pada Kasus Fraktur Femur

Bagi Masyarakat

Memberikan gambaran yang jelas tentang Teknik Pemeriksaan

Femur Pada Kasus Fraktur Femur 1/3 proksimal.


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL

1) Gambaran Umum Tentang RSU Lasinrang Kab. Pinrang

Gambar II.1 : RSUD Lasinrang Kab. Pinrang

Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang merupakan pelayanan

kesehatan yang dibangun pada awal tahun 1960 yang terletak di jalan

lasinrang No. 26 pinrang. Perubahan status kelas C berdasarkan SK

Menteri Kesehatan RI Nomor: 543/Menkes/SK/VI/1966 sejalan dengan

meningkatnya permintaan pelayanan kesehatan sedangkan sarana dan

prasarana sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan maka pada

tanggal 1 Agustus 1996 Mulai dilaksanakan pembangunan dilokasi baru

dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Pinrang H. A Firdaus

Amirullah.

Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang yang baru menempati luas

tanah ±3 Ha. Yang terletak di Jln. Macan No. 22


6

di Kel. Macorawalie Kec. Watang Sawitto. Pembangunan

rumah sakit dilaksanakan secara bertahap. Baru tahun 2009-2015

pembangunan rumah sakit sangat pesat berkat dukungan

Pemerintah Daerah dalam hal ini H. Aslam Patonangi, selaku

Bupati Pinrang yang mempunyai perhatian besar terhadap

pelayanan kesehatan khususnya di RSUD Lasinrang Pinrang

yang selaku Direkturnya adalah dr. H. Makbul Tapa, M. Kes.

Peresmian secara simbolis bersama di kantor Bupati Pinrang oleh

Bapak Gubernur H.Z.B. Palaguna yang mana oprasionalnya mulai

1 Agustus 2002.

Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang menempati

bangunan ± 7.463.125 m2 dengan fasilitas peralatan sudah lebih

dari cukup.

Rumah Sakit Umum Lasinrang Pinrang telah mendapat

sertifikat akreditasi penuh tingkat dasar oleh Tim Komite Akreditasi

Rumah Sakit untuk 5 jenis pelayan dari Departemen Kesehatan

Nomor YM.01.10/003/335/08 tanggal 26 Februari 2008 dengan 5

POKJA Yaitu Pelayanan, Adminitrasi, Perawatan, Unit Gawat

Darurat dan Rekam Medis.


7

Tabel II.1 : Kepemimpinan Direktur RSUD Lasinrang Kab. Pinrang


Sejak Tahun 1961 – Sekarang.
No MASA
NAMA DIREKTUR
. JABATAN
1 P.S Taruk Allo 1961-1965
2 dr. Sutantyo 1965-1971
3 dr. Habar Garu 1971-1975
4 dr. Nasaruddin Ritonga 1975-1979
5 dr. Mursad Abdi 1979-1984
6 dr.F.C.S. Sopacua 1984-1989
7 dr. DwiDjoko Purnomo, MPH 1989-1993
8 dr. Abdul Rauf Baja 1993-1999
9 dr. Dalle Makkaraka 1999-2001
10 dr. H Makbul Tapa, MARS 2001-2008
11 drg. Hj. Sitti Hasnah Syam, MARS 2008-2016
12 dr. H. Makbul Tapa M.Kes 2016-2019
13 dr. H. Moh. Inwan Ahsan, M.Kes 2019-sekarang
Sumber : Data Skunder 2021

2) Tinjauan Umum Tentang Unit Radiologi

Instalasi Radiologi pada RSUD Lasinrang Pinrang terletak

didekat pintu masuk rumah sakit, RSUD Lasinrang Pinrang

terdapat beberapa jenis pesawat radiologi yang diperuntukan

untuk penunjang pemeriksaan dan penegakan diagnosa, di unit

radiologi terdapat 2 unit pesawat konvesional, 1 unit pesawat

dental dan 1 unit alat USG dan 1 unit pesawat ACOMA yang

teletak di ruangan Pemeriksaan 1, di instalasi Radiologi RSUD

Lasinrang Pinrang terdapat beberapa ruangan yaitu ruangan

adminitrasi, ruangan Dokter, kamar gelap,toilet, ruangan

pemeriksaan, ruangan operator, kamar petugas, ruangan CR,

ruangan USG dan gudang.


8

Tabel II. 2 : Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan PKL I

Priode 04 – 30 Januari 2021

No. Jenis Pemeriksaan Target Realisasi %


1 Radiografi Ekstremitas Atas 20 19 95%
2 Radiografi Ekstremitas Bawah 20 13 65%
3 Thorax 20 329 100%
4 Kepala 2 4 100%
5 Leher (Cervical) 2 2 100%
6 Thoraco Lumbal 2 3 100%
7 Lumbo Sacral 2 7 100%
8 Pelvis 2 12 100%
9 Abdomen 2 9 100%
10 Radiografi Pediactric ( Anak ) 2 2 100%
11 Radiografi Pediatric ( Manual ) 2 56 100%
12 Radiografi Khusus 2 -
Sumber : Data Primer 2021

Berdasarkan data tersebut, maka dapat di simpulkan bahwa

kegiatan selama PKL (Praktek Kerja Lapangan) terdapat 12 jenis

pemeriksaan yang dilakukan di RSUD Lasinrang Pinrang

Pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah pemeriksaan

Thorax dan Radiografi Pediatric ( Manual ) dengan jumlah 329

dan 56 pemeriksaan,

B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi , Fisiologi dan Patologi

1. Anatomi dan Fisiologi

Os Femur adalah salah satu tulang panjang dari penyusun

kerangka tubuh. Bentuk dari tulang Femur menyerupai bentuk silinder


9

yang memanjang. Os Femur terbagi atas tiga bagian yaitu bagian

proximal, medial, dan distal.

a. Proximal Femur

Adalah bagian tulang femur yang berdekatan dengan pelvis.

Terdiri atas : kepala (head), leher (neck), greater trochanter, dan lesser

trochanter.

Gambar II.2. Anatomi Os Femur

(https://br.pinterest.com)

a).Kepala (Head)

Bentuk kepala femur melingkar dan merupakan bagian yang

menempel dengan pelvis membentuk Hip joint.

b).Leher (Neck)

Leher femur menyerupai bentuk piramida memanjang, serta

merupakan penghubung antara kepala femur dengan trochanter.

c).Greater (Trochanter)

Adalah prominance besar yang berlokasi di bagian superior dan

lateral tulang femur. Lesser trochanter merupakan prominance


10

kecil yang berlokasi di bagian medial dan posterior dari leher dan

body tulang femur.

b. Medial Femur

Adalah bagian tulang femur yang membentuk body dari femur

menyerupai bentuk silinder yang memanjang.

c.  Distal Femur

Bagian anterior dari distal femur merupakan lokasi tempat

melekatnya tulang patella, terletak 1,25 cm di atas knee joint. Bagian

posterior dari distal femur terdapat dua buah condilus, yaitu condilus

lateral dan condilus medial. Kedua condilus ini dipisahkan oleh forsa

intercondilus.

2. Patologi

Tulang beRSifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan

gaya untuk menahan tekanan. Tapi apabila tekanan eksternal dating

lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma

pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya

kontinuitas tulang. Setelah terjadi fraktur, periosistem dan pembuluh

darah serta saraf dalam korteks, dan jaringan lunak yang

membungkus tulang rusak. Pendarahan terjadi karena kerusakan


11

teRSebut dan terbentuklah hematoma di rongga medulla tulang.

Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian tulang yang patah.

Kebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang menahan

tekanan membengkok, memutar dan tarikan akibat trauma yang

beRSifat langsung maupun tidak langsung. Trauma langsung

menyebabkan tekanan langsung pada tulang dan terjadi fraktur pada

daerah yang di tekan. Fraktur yang terjadi biasanya beRSifat

komunitif dan jaringan lunak ikut mengalami kerusakan sedangkan

trauma dihantarkan ke daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur,

misalnya jatuh dengan tangan ekstensi dapat menyebabkan fraktur

pada clavicula. Pada keadaan ini biasanya jaringan tetap lunak.

C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan Radiografi

Dalam melakukan pemeriksaan Os femur, proyeksi yang sering

digunakan ialah proyeksi Antero Posterior (AP) dan Lateral.

1. Proyeksi Antero Posterior (AP) :

a. Posisi Pasien : Supine di atas meja pemeriksaan dengan

kedua tungkai lurus

b. Posisi Obyek : Tungkai yang akan difoto diatur true AP

dengan cara Pelvis diatur true AP dengan

mengatur SIAS kanan & kiri berjarak sama

terhadap meja pemeriksaan, Knee joint true

AP dengan mengatur condylus lateral &


12

medial berjarak sama terhadap meja

pemeriksaan.

c. FFD : 90 - 100 cm

d. Central Ray : Vertikal tegak lurus film

e. Center Point : Pertengahan os femur yang difoto

f. Faktor Eksposi : Tegangan : 49 kV, Kuat Arus : 100 mA,

mAs/second : 8

Gambar II.3. Femur Proyeksi Antero Posterior (AP)


(http://adityawarm.blogspot.com/)
13

Gambar II.4. Hasil Radiograf Os. Femur Proyeksi Antero Posterior (AP)
(http://adityawarm.blogspot.com/)

2. Proyeksi Lateral

a).Posisi Pasien : Supine diatas meja pemeriksaan dengan tepi

yang akan difoto dekat meja pemeriksaan

b).Posisi Obyek : Lutut dari tungkai yang akan difoto diatur

sedikit flexi dan diatur true lateral dengan

lateralnya menempel kaset, tungkai yang

tidak difoto abduksi dengan plantar

menempel pada meja pemeriksaan.

Ada 2 posisi dalam mengambil gambar radiograf Os. Femur, dengan

tujuan untuk melihat :

1). Femur Proksimal

a. Bagian punggung pasien diganjal bantal, pelvis diatur sehingga

membentuk sudut 10°-15° terhadap bidang vertikal.

b. Kaki yang tidak diperiksa diatur di belakang kaki yang diperiksa,

genu sedikit fleksi, genu dan ankle diganjal sand bag.


14

c. Genu kaki yang diperiksa fleksio, pada ankle diganjal sand bag

kecil

2).Femur Distal

a. Kaki yang tidak diperiksa diatur di depan kaki yang idiperiksa,

genu fleksi, ankle diganjal sand bag.

b. Pelvis diatur dalam posisi true lateral

c. Kaki yang diperiksa sedikit fleksi, pada ankle diganjal sand bag

kecil, patella diatur tegak lurus bidang horizontal.

a).FFD : 90 – 100 cm

b).Central Ray : Vertikal tegak lurus film

c).Center Point : Pertengahan os femur yang difoto

d).Faktor Eksposi : Tegangan : 49 Kv, kuat Arus : 100-200

mA, mAs/secon : 8

Gambar II.5. Femur Proyeksi Lateral


(http://adityawarm.blogspot.com/)
15

Gambar II.6. Hasil Radiograf Os. Femur Proyeksi Lateral


(http://adityawarm.blogspot.com/)

D. Tinjauan Umum Tentang Proteksi Radiasi

1. Pengertian dan Tujuan Proteksi Radiasi

Proteksi radiasi merupakan cabang ilmu pengetahuan atau

teknik yang mempelajari masalah keselamatan manusia maupun

lingkungan dan berkaitan dengan pemberian perlindungan pada

seseorang atau sekelompok orang ataupun kepada keturunannya

terhadap kemungkinan yang merugikan kesehatan akibat adanya

paparan radiasi. Tujuan proteksi radiasi adalah untuk mencegah

terjadinya efek deterministic yang membahayakan dan

mengurangi peluang terjadinya efek stokastik (Bapeten, 2002).

Selain itu proteksi radiasi bertujuan melindungi para pekerja

radiasi serta masyarakat umum dari bahaya radiasi yang

ditumbulkan akibat penggunaan zat radioaktif atau sumber radiasi

lain (Akhadi, 2000).


16

2. Prinsip Dasar Proteksi Radiasi

a. Pengurangan Waktu

Seseorang pekerja radiasi yang berada di dalam medan

radiasi akan menerima dosis radiasi yang besarnya sebanding

dengan lamanya pekerja tersebut berada di dalam medan

radiasi. Semakin lama seseorang berada di medan radiasi,

maka akan semakin besar dosis radiasi yang diterimanya,

demikian pula sebaliknya.

b. Pengaturan Jarak

Paparan radiasi berkurang dengan bertambahnya jarak

dari sumber radiasi. Bila terlalu dekat dengan sumber radiasi,

misalnya langsung menyentuh atau memegang sumber

radiasi, maka laju dosis pada tangan berlipat ganda besarnya.

Oleh karena itu untuk menangani sumber radiasi diperlukan

perlengkapan khusus misalnya tang penjepit atau pinset.

c. Penggunaan Perisai Radiasi

Untuk penanganan sumber-sumber radiasi dengan

aktifitas sangat tinggi, sering kali pengaturan waktu dan jarak

kerja tidak mampu menekan penerimaan dosis oleh pekerja di

bawah nilai batas dosis yang telah ditetapkan (Akhadi, 2000).

Sifat dari bahan perisai radiasi harus mampu menyerap

energy radiasi atau melemahkan intensitas radiasi. Perisai ini


17

dibuat dari timbal dan beton. Ada dua jenis perisai radiasi

yaitu:

1) Perisai Primer, memberi proteksi radiasi terhadap radiasi

primer (berkas sinar guna), contoh : tabung sinar-x dan

timbal.

2) Perisai Sekunder, memberi proteksi radiasi sekunder

(sinar bocor dan hambur), contoh : tabir sarat timbal pada

tabir fluoroskopi, pakaian proteksi, dan perisai yang dapat

dipindah-pindahkan (Rasad, 1992).

3. Asas-Asas Proteksi Radiasi

Menurut Akhadi (2000), asas proteksi radiasi ada tiga, yaitu :

a. Asas Jastifikasi atau Pembenaran

Setiap kegiatan yang mengakibatkan paparan radiasi

hanya boleh dilaksanakan setelah dilakukan pengkajian yang

mendalam dan manfaat lebih besar dibandingkan dengan

kerugiannya.

b. Asas Optimisasi

Asas ini dikenal dengan sebutan ALARA atau As Low As

Reasonably Achieveble. Asas ini menghendaki agar paparan

radiasi dari suatu kegiatan harus ditekan serendah mungkin

dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial.

c. Asas Pembatasan Dosis Perorangan


18

Asas ini menghendaki agar dosis radiasi yang diterima

oleh seseorang dalam menjalankan suatu kegiatan tidak boleh

melebihi nilai batas yang telah ditetapkan oleh instansi yang

berwenang.

BAB III

METODE PEMERIKSAAN
19

A. Waktu dan Tempat Pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan di Instalasi Radiologi RSU Lasinrang Kab.

Pinrang pada hari Kamis 7 Januari 2021.

B. Kronologis Riwayat Pasien

Pasien dibawa ke RSU Lasinrang Kab. Pinrang setelah hari

sebelumnya mengalami kecelakaan sepeda Sepeda motor dan

mengalami nyeri gerak di sekitar paha kanan. Pasien diantar oleh

kedua orang tua ke ruang radiologi setelah melalui Poli Bedah dan di

kirim oleh dokter pengirim untuk dilakukan foto X-ray dengan

permintaan foto Femur Destra Antero Posterior (AP) dan Lateral

dengan Klinis Fraktur.

C. Persiapan Pasien

Pemeriksaan Os Femur tidak ada persiapan secara khusus cukup

dengan memberikan pengertian kepada pasien tentang pelaksanaan

yang akan dilakukan, sehingga pasien tahu tindakan apa yang akan

dilakukan selama pemeriksaan. Selain itu membebaskan objek yang

akan difoto dari benda-benda yang mengganggu radiograf. Tetapi

apabila objek yang difoto menggunakan gips atau perban, maka gips

dan perban tersebut tidak harus dilepaskan karena di khawatirkan

akan membuat objek akan tambah parah.

D. Prosedur kerja
20

1. Perawat atau pasien menyerahkan pengantar foto dari dokter/poli.

2. Mengambil pengantar atau ampra dari pasien di loket.

3. Meregistrasi pengantar atau ampra dari pasien.

4. Memanggil pasien untuk masuk ke ruang pemeriksaan.

5. Memposisikan pasien sesuai dengan obyek yang diminta pada

pengantar.

6. Mengatur faktor exposi.

7. Melakukan expose.

8. Foto diedit kemudian di print pada CR dan keluarga pasien/perawat

mengambil hasil foto yang telah di print.

9. Pasien/keluarga mengambil hasil setelah dibaca dokter.


21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus

1. Data Pasien

a. Nama : Tn. I

b. Umur : 8 Tahun

c. Klinis : Fraktur

d. Pemeriksaan : Femur AP & Lateral (D)

e. Alamat : Talabangi

f. Jenis Kelamin : Laki-Laki

g. Dokter Pengirim : dr.Masral

h. Poli Klinik : UGD

2. Persiapan Alat dan bahan yang digunakan

a. Pesawat sinar-X

b. Kaset dan Film ukuran 35 x 43

c. Marker

d. Plester

e. Processing CR
22

3. Teknik Pemeriksaan

a. Pengertian

Pemeriksaan dengan menggunakan sinar X pada Os.

Femur sehingga menghasilkan gambaran radograf Os.

Femur.

b. Tujuan Pemeriksaan

Untuk memperlihatkan gambaran radiografi os Femur Kanan

dengan klinis fraktur 1/3 proximal.

c. Proyeksi Antero Posterior

1).Posisi Pasien : Pasien tidur di atas brankar.

2).Posisi Obyek : Posisikan objek di tengah – tengah kaset

3).Central Ray : Vertikal tegak lurus film.

4).Central Point   : Pertengahan os. Femur

5).FFD  : 90 - 100 cm

6) Kolimasi

a).Batas Atas : 3 jari Diatas Trochantor Mayor/sejajar

crista illiaca.

b).Batas Bawah : 3 jari di bawah articulation genu

7).Faktor Exposi : Tegangan : 60 Kv, Kuat arus : mAs 11

8).Processing : Computer Radiography (CR)


23

d. Proyeksi Lateral

1).Posisi Pasien : Pasien tidur di atas brankar.

2).Posisi Obyek : Posisikan objek di tengah – tengah kaset

3).Central Ray : Vertikal tegak lurus film.

4).Central Point   : Pertengahan os. Femur

5).FFD  : 90 - 100 cm

6) Kolimasi

a).Batas Atas : 3 jari Diatas Trochantor Mayor/sejajar

crista illiaca.

b).Batas Bawah : 3 jari di bawah articulation genu

7).Faktor Exposi : Tegangan : 65 Kv, Kuat arus : mAs 11

8).Processing : Computer Radiography (CR)

4. Analisis Radiografi

a. Hasil Radiografi

Gambar IV.1 : Hasil Radiografi Os Femur AP dan Lateral di RSU Lasinrang Pinrang
24

1) Proyeksi AP dan Lateral

a) Kriteria Gambar

(1) Tampak fraktur 1/3 proksimal Femur dextra

(2) Mineralisasi tulang baik.

(3) Jaringan lunak baik.

B. Pembahasan Laporan Kasus

Prosedur kerja dalam pemeriksaan Os Femur petama-tama

mengambil pengantar pasien dari perawat poli dibagian pendaftaran,

kemudian pengantar tersebut diregistrasi. Sebelum memanggil pasien

alangkah bagusnya mengatur faktor eksposi, gunanya untuk

mempersingkat waktu. Kemudian pasien dipanggil sesuai dengan nama

yang tercantum dalam pengantar. Perlu di perhatikan saat ingin

mengekspos, harus mengecek kembali pengantar yang diterima apakah

nama dan jenis pemeriksaan dalam pengantar sesuai dengan keluhan

pasien atau tidak. Kemudian saat ingin memposisikan pasien, bertutur

katalah yang sopan santun dan mudah dimengerti pasien. Setelah posisi

pasien sudah dianggap bagus. Jangan lupa instruksikan pada pasien

untuk tidak bergerak, setelah itu ekspose.

Kontras dalam Pemeriksaan Os Femur baik, tapi ketika ingin

mendapatkan kontras yang bagus, harus pandai mengatur faktor eksposi.

Densitas juga baik dalam Pemeriksaan Os Femur, dan jika ingin

mendapatkan Densitas yang baik mAs jangan terlalu tinggi. Begitu pula
25

dengan detail harus memperhatikan faktor eksposi supaya obyek yang

Fraktur ataupun Klinis lainnya bisa nampak sacara jelas. Ketajaman Hasil

Radiografi bisa terlihat baik ketika kV dinaikkan supaya obyek nampak

jelas dan tidak kabur (Unsharpness). Melindungi diri dan Pasien yang

diperiksa dari Bahaya Radiasi dengan Alat Proteksi Radiasi

.
26

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari laporan yang berjudul ”Fraktur Femur 1/3 proximal” di RSU

Lasinrang pinrang menggunakan proyeksi AP pada Kv 60, mAs 11 dan

proyeksi Lateral Kv 65, mAs 11 FFD kedua proyeksi 90 cm. Sesuai hasil

baca dokter dengan posisi AP/Lat sudah bisa memperlihatkan:

1. Fraktur 1/3 proksimal os femur dextra

2. Mineralisasi tulang baik

3. Jaringan lunak baik

B. Saran

1. Alangkah baiknya komunikasi dengan pasien ditingkatkan supaya

dalam melaksanakan pemeriksaan berjalan dengan  lancar.

2. Sebaiknya Petugas Radiologi gesit/cepat dalam melakukan

suatu tindakan pemeriksaan.

3. Sebaiknya lebih memperhatikan proteksi radiasi agar mengurangi

radiasi yang diterima pasien, petugas dan masyarakat umum


27

DAFTAR PUSTAKA

1. http://adityawarm.blogspot.com/2013/05/proyeksi-pemeriksaan-oss-
femur.html
2. https://br.pinterest.com
28

LAMPIRAN 1
FOTOCOPY SURAT PENGANTAR
29

LAMPIRAN 2
FOTOCOPY HASIL BACA DOKTER
30

LAMPIRAN 3
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI RADIOLOGI
RSU LASINRANG KAB. PINRANG

DIREKTUR

Dr. Moh. Inwan Ahsan, M.Kes


Nip. 197304282003121005

KEPALA UNIT RADIOLOGI

Dr. Hj. Sriwahyuni Hatta, Sp.Rad, M.Kes


Nip. 197106062002122 005

KEPALA RUANGAN RADIOLOGI

Sopyan Rusifa, Amd.Rad


Nip. 198407072011011 005

PPR PERAWAT RADIOLOGI


TIM I TIM II
Marlina Haddang, Amd.Rad Rohani Gani, S.Kep. NERS
NIP. 19780404 200312 2 012 NIP. 19802910 201212 2 001

PJ. LOGISTIK PJ. LOGISTIK (Koor)

Gusnawati, Amd.Rad. Nasmawati Sida, Amd.Rad


NIP. 19830323 200903 2 006 NIP. 19780629 200502 2 002

PJ. ADMINISTRASI (Koor) PJ. ADMINISTRASI

Rina, Amd.Rad Dewi Nengsi, Amd.Rad


NIP. 19830525 200604 2 016 NIP. 19850828 2001001 2 022

PJ. R. PEMERIKSAAN (Koor) PJ. RUANG PEMERIKSAAN


Hj.Sukmawati, Amd.Rad Hajar, Amd.Rad
NIP. 19800226 200604 2 015 NIP. 19771109 200604 2 018

PJ. R. KAMAR GELAP (Koor)


PJ. RUANG KAMAR GELAP
Nurwana Sappe, Amd.Rad Sulaiman, Amd.Rad
31

LAMPIRAN 4
DESAIN DENAH RUANGAN RADIOLOGI
RSU LASINRANG KAB. PINRANG

12 13 14

10

11
1 9
7
6
8

5
2 3

Keterangan :

1. Ruang Tungggu 9. Ruang Operator

2. Ruang Dokter 10. Kamar Kariyawan

3. Ruang Administrasi 11. Ruang Pemeriksaan 2

4. WC 12. Ruang USG

5. Procesing Foto Gigi 13. Gudang

6. Ruang Ganti Pasien 14. WC

7. Ruang Pemeriksaan 1

8. Ruang Procesing CR
32

LAMPIRAN 5
DENAH RUANGAN PROSESING CR

4 5

3 1

Keterangan :

1. Pintu Masuk

2. Meja Operator

3. Mesin Processing CR

4. Kamar Petugas

5. Pintu

6. Acoma X-RAY
33

LAMPIRAN 6
DOKUMENTASI KEGIATAN PKL I

Registrasi Data Pasien dan


Mengatur Faktor Eksposi

Posisikan Pasien dan


Mengatur Arah Sinar
34
35

Foto bersama Superfisi, staf, dan Kepala ruangan Radiologi

LAMPIRAN 8
BIODATA PENULIS

NAMA LENGKAP : TRIPALDI BATTOLA TODING

PANGGILAN : TRIFALDI

NIM : P119102

KELAS :B

T.T.L : AGATS, 12 MARET 2001

ASAL DAERAH : TORAJA, SULAWESI SELATAN


36

ASAL SMA : SMA KRISTEN BARANA’

ALAMAT : JL. TAMAN SUDIANG INDAH

HOBBY : BASKET

CONTACT PERSON

HP : 081342356635

FB/WhatsApp/ : Trifaldi Toding / 081342356635

EMAIL : trifaldi03@gamil.com

PENGALAMAN ORGANISASI :

1. HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN POLTEKES MUHAMMADIYAH


MAKASSAR PRODI RADIOLOGI SEBAGAI ANGGOTA BIDANG
ADVOKASI PERIODE 2020-SEKARANG.
2. HIMPUNAN KEKELUARGAAN MAHASISWA ASMAT SEBAGAI
ANGGOTA HUMAS PERIODE 2019-2020

JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT :

1. PKL I : TEKNIK PEMERIKSAAN OS FEMUR PADA
KASUS FRAKTUR 1/3 PROKSIMAL DI RSU
LASINRANG KAB. PINRANG
37

Anda mungkin juga menyukai