Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN AKHIR PKL 1

MAHASISWA ATRO MUHAMMADIYAH


TAHUN 2016/2017

NAMA LOKASI PKL : RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR


PERIODE PKL : 21 Nov S/D 31 Des 2016

TEKNIK PEMERIKSAAN OSSA MANUS


PADA KASUS FRAKTUR DIGITI DUA
DI RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

OLEH :

CITRA ISLAMIATY MUHAMMAD / 15063 / B

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN


RADIOTERAPI (ATRO) MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2016

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus yang berjudul “Teknik Pemeriksaan Ossa Manus Pada


Kasus Fraktur Digiti dua” yang dilaksanakan di RSUD Labuang Baji
pada tanggal 17 Desember 2016 telah di setujui dan diperiksa oleh
Pembimbing.

Makassar, 17 Desember 2016

Menyetujui,
Supervisor Institusi Kepala Ruangan Radiologi

Nurul Jannah S.Si Astuti Fridawanty, S.Si

Mengetahui,
Penanggung jawab PKL I

AR Rakhmansyah, SKM, M.Kes

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas segala

Rahmat, Berkah, dan Karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus Praktek

Kerja Lapangan mulai tanggal 21 November 2016 sampai Tanggal 31

Desember 2016 di RSUD Labuang Baji. Dalam menyelesaikan Laporan

Kasus ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, nasehat,

dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rusman Achmad, M.Kes selaku Direktur ATRO

Muhammadiyah Makassar beserta jajaran.

2. Bapak dr. Muhammad Rusly, M.Kes selaku Direktur RSUD kota

Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menimbah ilmu di tempat praktek.

3. dr.St.Nasrah Aziz, Sp.Rad selaku Kepala Instalasi Radiologi.

4. Wahdaniah,SST selaku Kepala Ruangan Radiologi yang telah

memberikan banyak pengetahuan mengenai tindakan Di Ruangan

Radiologi.

5. Para Pembimbing/Senior di Radiologi RSUD Kota Makassar yang

senangtiasa membimbing dan berbagai ilmu selama PKL.

6. Kepada penanggung jawab PKL AR.Rahmansya,SKM, M.Kes yang

telah rela meluangkan waktunya untuk kami

iii
7. supervisor Nurul Jannah, S.Si yang telah menguji penulis di RSUD Kota

Makassar.

8. Serta kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung

maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu,

terima kasih.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam

penyusunan laporan kasus ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan laporan kasus ini.

Semoga Allah SWT memberi Rahmat dan balasan kebaikan

kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan

kasus ini. Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan mahasiswa Prodi DIII ATRO Muhammadiyah Makassar.

Makassar,17 Desember 2016

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Manfaat penulisan ....................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 4
A. Tinjaun Umum lokasi PKL ......................................................... 4
1. Gambaran umum RSUD kota Makassar ................................. 4
2. Gambaran umum unit radiologi ............................................... 6
B. Tinjauan umum tentang Anatomi, Fisioligi dan Patologi .............. 9
C. Tinjauan umum Teknik Pemeriksaan .......................................... 11
BAB III METODE PEMERIKSAAN ................................................... 13
A. Tempat dan waktu pemeriksaan ................................................. 13
B. Kronologis Riwayat pasien ......................................................... 13
C. Persiapan pasien ........................................................................ 13
D. Prosedur kerja ............................................................................ 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 15
A. Hasil pemeriksaan pasien ........................................................... 15
B. Pembahasan laporan kasus ....................................................... 20
BAB V PENUTUP ............................................................................... 21
A. Kesimpulan ................................................................................. 21
B. Saran .......................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 22
LAMPIRAN ......................................................................................... 23
1. Biodata penulis ......................................................................... 23

v
2. Foto copy surat pengantar foto .............................................. 24
3. Hasil baca foto laporan kasus ................................................. 25
4. Struktur Organisasi Radiologi RSUD Labuang Baji .............. 26
5. Denah Ruang Pemeriksaan radiologi RSUD Labuang Baji .... 27
6. Denah Ruang Processing Film ................................................ 28
7. Dokumentasi kegiatan mahasiswa PKL ................................. 29

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anatomi Ossa Manus ...................................................... 10


Gambar 2. Proyeksi PA dan hasil radiograf ...................................... 11
Gambar 3. Proyeksi Obliq dan hasil radiograf ................................... 12
Gambar 4. Pesawat Sinar-X .............................................................. 15
Gambar 5. Kaset Computed Radiography ........................................ 15
Gambar 6. Computed Radiography ................................................... 15
Gambar 7. Hasil Radiograf Ossa Manus ........................................... 19

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan PKL I .......................... 8

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akademi Teknik Radiodiagnostik Dan Radioterapi sebagai salah

satu Akademi Kesehatan ikut berperan serta membantu meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan radiologi.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai proses belajar mengajar

yang merupakan wahana pengembangan wawasan mahasiswa

pendidikan tenaga kesehatan yang menghasilkan tenaga kesehatan

yang siap pakai yang dapat memberikan pelayanan kesehatan

seoptimal mungkin dengan tujuan kualitas yang memadai dalam ruang

lingkup yang efektif dan efesien.

Selama melakukan PKL I di RSUD Labuang Baji pemeriksaan

ekstremitas sering kami temukan dengan Kasus terbanyak yaitu

Fraktur, diantaranya adalah Fraktur Ossa Manus. Dimana Fraktur atau

patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesui

jenis dan luasnya Fraktur dapat terjadi jika tulang dikenai stres yang

lebih besar dari yang dapat diabsersi. Fraktur dapat di sebabkan oleh

celah dan benturan seperti pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan

mendadak, kontraksi otot ekstrim, dan kelemahan tulang akibat

penyakit kanker atau Osteoporosis pada Fraktur Patologi.

Dimana dengan Kasus Fraktur Ossa Manus Teknik

Pemeriksaan yang dilaksanakan di RSUD kota Makassar Yaitu

Proyeksi Postero Anterior (PA) Dan Lateral. Berdasarkan uraian di atas

1
maka saya mengangkat kasus dengan judul “Teknik Pemeriksaan Ossa

Manus Pada Kasus Fraktur Digiti Dua”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Teknik Pemeriksaan Ossa Manus Pada Kasus Fraktur

Digiti Dua RSUD Labuang Baji ?

2. Proyeksi apa saja yang digunakan dalam Pemeriksaan Ossa Manus

Di RSUD Labuang Baji ?

C. Tujuan Penulisan

1) Tujuan Umum

a. Agar Mahasiswa dapat memperdalam pemahamannya mengenai

prinsip-prinsip dasar serta berbagai istilah pemeriksaan

Radiografi Terkait Keterlibatannya nanti setelah menjadi

Radiografi. Khususnya di dalam Pemeriksaan Kasus Fraktur Ossa

Manus.

b. Agar mahasiswa memiliki bekal dasar untuk menyelesaikan mata

kuliah lainnya di dalam mengikuti perkuliahan pada tingkat

berikutnya.

2) Tujuan khusus

a. Untuk Mengetahui Teknik Pemeriksaan Ossa Manus Pada Kasus

Fraktur Digiti Dua Manus Sinistra di RSUD Labuang Baji 2016

b. Untuk mengetahui proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan

ossa manus di RSUD Labuang Baji 2016.

2
D. Manfaat penulisan

1. Manfaat Praktis

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis serta

memberikan informasi kepada pembaca mengenai pemeriksaan

Ossa Manus dengan proyeksi PA dan Oblique.

2. Manfaat Ilmiah

Sebagai sumber informasi untuk mengetahui lebih dekat mengenai

Teknik Pemeriksaan Ossa Manus pada Kasus Fraktur Digiti Dua.

3. Manfaat Institusi

Dapat dijadikan sebagai acuan literatur atau bahan pustaka bagi

Mahasiswa ATRO mengenai Teknik Pemeriksaan Ossa Manus.

4. Manfaat Masyarakat

Dapat dijadikan sumber untuk memperluas ilmu pengetahuan

tentang Teknik Pemeriksaan Ossa Manus.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Lokasi PKL

1. Gambaran Umum RSUD Labuang Baji

RSUD Labuang Baji di dirikan Zendimng Gerja Gerofemat

tahun 1938 yang beralamat di jalan Dr. Ratulangi No. 81 Makasar

dan pada tamggal 2 Juni 1938 diresmikan dengan kapasitas tempat

tempat tidur sebanyak 25 TT. Pada tahun 1946-1951 Zending

mendirikan bangunan permanen dan meningkatkan pelayanan

spesifik serta penambahan jumlah tempat tidur menjadi 170 TT,

sejalan dengan perkembangannya maka pada Tahun 1952-1955

Pemerintah Kota praja Makassar memberikan bantuan pemambahan

ruang perawatan sehingga kapasitas tempat tidur menjadi 190 TT.

Dalam perkembangan selanjutnya untuk peningkatan

pelayanan RSUD Labuang Baji mulai didukung dengan berbagai

kebijakan diantaranya

1. Dikeluarkannya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun

1996, tanggal 16 Januari 1996 ditingkatan statusnya dari

Rumah Sakit kelas tipe C menjadi Rumah Sakit Umum kelas

Tipe B non pendidikan Perda ini diserahkan oleh mentri

dalamnegri pada tanggall 17 agustus 1996.

2. Dikeluarkannya Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan

Nomor 6 Tahun 2002 yang merubah status dari RSUD non

pendidikan menjadi BP RSUD Labuang Baji yang berada

4
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur

Selatan, namun sebelumnya SUD Labuang Baji telah

Terakreditasi dengan 5 (lima) bidang pelayanan.

3. Dikelurkannya Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 pada

tanggal 21 Juli 2008 dengan merbah struktur organisasi RSUD

Labuang Baji dari bentuk badan menjadi Rumah Sakit Umum

4. Dikeluarkannya keputusan Gubernur Sulawesi Selatan

Nomor213/III/2012 tentang Penetapan RSUD Labuang Baji

Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) untuk menetapkan pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah secara penuh.

A. Fasilitas Pelayanan

1). Rawat Jalan

1. Poliklinik Interna

2. Poloklinik Bedah

3. Poloklinik Mata

4. Poliklinik TB Paru

5. Poliklinik TB MDR

6. Poliklinik KB/KIA

7. Poliklinik Saraf

8. Poloklinik Ortopedhi

9. Poloklinik Urologi

10. Poliklinik Gigi & Mulut

11. Poliklinik Endokrin

5
12. Poliklinik Cardiologi

13. Poliklinik Pisioteraphi

14. Poliklinik Kulit & Kelamin

15. Poliklinik Anak

16. Poliklinik THT

17. Poliklinik Jiwa

18.Poliklinik Bedan & Saraf

19. Poliklinik Gizi

B. Instalasi Rawat Inap

1. 17 ruang perawatan umum

2. 6 ruang perawatan khusus ( ruang bedah sentral, Bedah

kebidanan/kandungan, Perawatan khusus, kamar intensif,

hemodialisa, kamar bersalin) dan Perawatan CVCU.

3. Fasilitas tempat tidur mulai dari kelas VVIP sampai kepada IRD

berjumlah 367 tempat tidur.

C. Pelayanan kamar Operasi

1. Bedah Umum

2. Bedah Orthopedhi

Pelayanan Hemolidialisa

2. Gambaran Umum Unit Radiologi

Gambaran Umum Unit Radiologi

Instalasi Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar, terletak di

tengah-tengah rumah sakit, dan dekat dengan ruang ICU serta

apotik, di unit Radiologi Rumah Sakit Umum Labuang Baji terdapat

beberapa jenis Pesawat Radiologi yang di peruntukan untuk

6
menjunjang pemeriksaan dan penegakan diagnosa, di unit Radiologi

terdapat 1 unit pesawat Rongent Konvensional yang di beli oleh

pihak Rumah Sakit pada tahun 2010 ,dan ada pula dua Pesawat

Mobile Rongent yang di beli oleh Pihak Rumah Sakit, di unit

Radiologi terdapat juga1unit alat USG ,untuk ruang Prosessing Film

sudah menggunakan CR, ada 15 orang Tenaga Radiografer yang

bekerja diInstalasi Radiologidan 2 Dokter Spesialis Radiologi.

Dan peralatan radiologi yang dimiliki RSUD kota Labuang

Baj hingga saat ini berjumlah 3 unit, yaitu : Pesawat konvensional,

Pesawat ultrasonografi, Automatic processing.

7
Tabel 2.1 Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan PKL I
di RSUD Labuang Baji Makassar periode 21 November S/D 31
Desember 2016

NO JENIS PEMERIKSAAN TARGET REALISASI %


1 THORAX 25 26 140
2 OSSA MANUS 3 1 66,67
3 OSSA PEDIS 3 1 66,67
4 KNEE JOINT 3 2 100
5 OSSA CRURIS 3 2 133,33
6 OSSA ANTEBRACHI 3 1 66,67
7 PELVIS 3 2 33,33
9 OS FEMUR 3 2 33,33
10 LUMBO SACRAL 3 1 100
11 THORACO LUMBAL 2 1

Data Primer : 2016

Dari Tabel 1 diatas menunjukan Unit Radiologi RSUD Labuang

Baji, Permeriksaan terbanyak yang didapati yaitu pemeriksaan Thorax

dimana Realisasi Thorax memiliki jumlah 26 Pemeriksaan. Ossa Manus 1

orang, Ossa Pedis 1 orang, Knee Joint 2 orang, Ossa Cruris 2 orang,

Ossa Antebrachi 1 orang, Pelvis 2 orang, Os Femur 2 orang, Lumbo

Sacral 1 orang, dan Thoraco Lumbal 1

8
B. Tinjauan umum tentang Anatomi, Fisioligi dan Patologi

a. Fisiologi Anatomi Ossa Manus

Tulang tangan manusia tersusun atas 27 tulang.Secara garis

besar terbagi atas 5 bagian tulang distal phalanges, intermediate

phalanges, proximal phalanges, metacarpal dan carpal.Tulang

phalanges merupakan tulang pada bagian jemari tangan.Ibu jari

merupakan phalanges I yang tersusun atas tulang distal dan

proximal phalanges. Sedangkan phalanges 2-5 yang lain tersusun

atas 3 tulang yaitu distal, middle dan proximal. Tulang proximal

phalanges merupakan tulang pada jari tangan yang menghubungkan

jari dengan tulang metacarpus.Tulang hamate bertugas dalam

artikulasi telapak tangan dengan jari ke-3 dan jari kecil. Tulang

triquetral yang merupakan tulang terakhir pada bagian posterior

karpus.Tulang lunate yang berartikulasi dengan radius. Tulang

trapezium yang secara yang juga berhubungan dengan

metacarpal.Tulang lainnya yaitu capitate yang menghubungkan jari

tengah atau telunjuk dengan metacarpal serta tulang.

Ossa manus merupakan ilmu yang mempelajari tata cara

pemeriksaan ossa manus (tulang tangan). Dengan menggunakan

sinar-x untuk menegakkan diagnose.

9
Gambar 1. Anatomi Ossa Manus

b. Patologi

Trauma yang menyebabkan fraktur di daerah tangan

biasanya merupakan trauma langsung. Jatuh pada tangan sebelah

kiri menyebabkan dislokasi fragmen fraktur sebelah

proximal.berekstensi. Tulang mengalami fraktur pada sambungan

kortikokanselosa dan fragmen proximal remuk ke dalam ekstensi dan

pergeseran.

10
C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan

1. Proyeksi Posterior Antero ( PA )

a) Posisi Pasien : Pasien duduk di tepi meja pemeriksaan

b) Posisi Obyek : Letakkan ossa manus di tengah-tengah

kaset diatur dalamposterior antero.

c) Central Ray : Tegak lurus dengan film

d) Central Point : Metacarpo Phalangeal Joint Digiti III

e) FFD : 90 cm

Gambar 2. Proyeksi PA dan hasil Radiorafi

11
2. Proyeksi Oblik

a) Posisi Pasien : Pasien duduk di tepi meja pemeriksaan

b) Posisi Obyek : Lengan bawah fleksi diatas meja

pemeriksaan atur jari-jari tangan lurus

dengan telapak tangan membentuk

sudut 450 .

c) Central Ray : Vertikal tegak lurus terhadap obyek

d) Central Point : Metacarpo phalangeal joint Digit III

e) FFD : 90 cm

Gambar 3. Proyeksi Obliq dan hasil Radiografi

12
BAB III
METODE PEMERIKSAAN

A. Tempat Dan Waktu Pemeriksaan

RSUD Labuang Baji pada Instalasi Radiologi dan Waktu

Pemeriksaan pada hari kamis, 17 Desember 2016 Pukul : 10.00

pagi

B. Kronologis Riwayat Pasien

Pasien masuk ke ruang instalasi radiologi dengan keadaan

wajah pucat dan adanya pembengkakan pada tangan. Dimana pada

pengantar tertulis sus. Fraktur Digiti Satu dan dokter meminta foto Ossa

Manus Sinistra.

C. Persiapan Pasien

Pada Pemeriksaan Ossa Manus tidak memerlukan persiapan

khusus kita hanya perlu menjelaskan pada pasien bahwa pada saat

ekspose tidak diperbolehkan untuk bergerak (goyang), karena akan

menyebabkan pengkaburan (unshapness). Dan melepas semua benda-

benda yang dapat menimbulkan artefak pada foto.

13
D. Prosedur Kerja

1. Mengambil Ampra Pasien dari Ruang Registrasi

2. Memanggil Pasien sesuai dengan nama yang tertera dalam Ampra

3. Mengambil Kaset sesuai dengan objek yang akan diperiksa

4. Mengatur objek diatas Kaset pada Meja Pemeriksaan

5. Memasang Marker L pada kaset yang akan digunakan

6. Mengatur posisi objek

7. Mengatur FFD

8. Mengatur pusat sinar

9. Megatur kolimasi

10. Menentukan faktor eksposi

11. Mengintruksikan pasien agar tidak bergerak

12. Melakukan eksposi

13. Melakukan processing film dengan menggunakan CR

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pemeriksaan Pasien

1. Data pasien

a. Nama : Sabaruddin

b. Umur : 42 Thn

c. Jenis kelamin : Laki-laki

d. Alamat : Gowa

e. Tanggal : 17 Desember 2015

f. Jenis Pemeriksaan : Digiti manus (s)

g. Klinis : Fraktur digiti II manus (s)

h. Dokter yang baca ` : dr. Amir, Sp. Rad

2. Persiapan alat dan bahan yang digunakan

a. Pesawat Sinar-X
1) Merek Pesawat : TOSHIBA

2) Kapasitas : ( 125 kV ), ( 300 mAs )

3) No. seri : 3H0520

4) Type : E7239

5) Buatan : Jepang

b. Film Merek FUJI FILM dan Carestrem, 24x30 cm, Green Sensitive

c. Kaset Ukuran 24cm x 30cm

d. Computed Radiograf (CR)

15
Gambar 4. Pesawat Sinar-X

Gambar 5. Kaset Computed Radiography Ukuran 24cm x 30cm

Gambar 6. Computed Radiography

16
3. Teknik pemeriksaan

a. Pengertian

Pemeriksaan Ossa Manus adalah salah satu Pemeriksaan

Radiologi tanpa menggunakan Media Kontras dan tanpa

persiapan khusus, indikasi yang sering terjadi yang Frakutur.

Proyeksi yang digunakan dalam pemeriksaan ossa manus di

RSUD kota Makassar adalah PA, Obliq dan lateral.

b. Tujuan pemeriksaan :

1. Untuk mengetahui tata laksana pemeriksaan ossa manus

dengan indikasi fraktur

2. Untuk mengetahui proyeksi yang digunakan dalam

permeriksaan ossa manus dengan indikasi fraktur

3. Untuk mengetahui letak dan posisi fraktur yang terjadi pada

ossa manus

c. Proyeksi

1) Proyeksi Postero Anterior (PA)

a) Posisi Pasien : Pasien duduk menyamping meja

pemeriksaan.

b) Posisi Obyek : Letakkan tangan yang diperiksa

diatas kaset dengan telapak tangan

menempel pada permukaan kaset.

Atur jari-jari tangan agak

merenggang satu sama lain.

17
c) Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus terhadap bidang

kaset.

d) Central Point (CP) : Metacarpophalangeal Joint Digiti III

e) FFD : 90-100cm

f) Kolimasi :

1. Batas Atas Wrist Joint

2. Batas Bawah Phalanx Distal

g) Faktor Eksposi : 45 kV, 50 mA, 0,06 sec

h) Prosesing Film : Computed Radiography (CR)

2) Proyeksi Oblique

a) Posisi Pasien : Pasien duduk menyamping meja

pemeriksaan.

b) Posisi Obyek : Tangan diletakkan diatas kaset

dengan sisi ulna menempel pada

kaset. Kemudian tangan diputar

kearah medial sebesar 45o

c) Central Ray (CR) : Vertikal tegak lurus terhadap bidang

kaset.

d) Central Point (CP) : Metacarpophalangeal Joint Digiti III

e) FFD : 90-100cm

f) Kolimasi :

1. Batas Atas Wrist Joint

2. Batas Bawah Phalanx Distal

g) Faktor Eksposi : 45 kV, 50 mA, 0,06 sec

18
h) Prosesing Film : Computed Radiography (CR)

d. Hasil Radiograf :

Gambar 7. Hasil Radiograf Ossa Manus

l. Kriteria Gambar

1. tampak fraktur avulsi pada digiti II phalanx proximal

2. mineralisasi tulang baik

3. jaringan lunak swelling

m. Hasil Interpretasi Dokter

1. Tampak fraktur avulsi pada digit II phalanx proximal.

2. Mineralisasi tulang baik

3. jaringan lunak swelling

kesan : Fraktur avulsi digiti I phalanx proximal

19
B. Pembahasan Laporan Kasus

Prosedur kerja dalam pemeriksaan Ossa Manus petama-tama

mengambil pengantar pasien dari perawat poli dibagian pendaftaran,

kemudian pengantar tersebut diregistrasi. Sebelum memanggil pasien

alangkah bagusnya mengatur faktor eksposi, gunanya untuk

mempersingkat waktu. Kemudian pasien dipanggil sesuai dengan

nama yang tercantum dalam pengantar. Perlu di perhatikan saat ingin

mengekspose, harus mengecek kembali pengantar yang diterima

apakah nama dan jenis pemeriksaan dalam pengantar sesuai dengan

keluhan pasien atau tidak. Kemudian saat ingin memposisikan pasien,

bertutur katalah yang sopan santun dan mudah dimengerti pasien

serta jangan lupa mengatakan “ Tabe’ “ saat ingin menyentuh pasien

atau jika didaerah lain sesuaikan saja dengan kata-kata yang tidak

menyinggung perasaan pasien dan jangan lupa memasang marker

sesuai dengan objek. Setelah posisi pasien sudah dianggap bagus.

Jangan lupa instruksikan pada pasien untuk tidak bergerak, Setelah

itu ekspose.

Teknik yang di gunakan di RSUD Kota Makassar adalah PA

dan Oblique. Dengan menggunakan Proyeksi PA dan Oblique untuk

kasus Fraktur Digiti Satu Kita sudah bisa untuk menegakan diagnosa

Radiograf yang baik untuk Ossa Manus serta mampu memperlihakan

kelainan yang terdapat pada Ossa Manus.

20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Pada Pemeriksaan Ossa Manus pada Kasus Fraktur Digiti Dua di

RSUD Labuang Baji, Laporan memenuhi Prosedur Kerja sesuai

dengan Tatatertib yang terdapat di dalam RSUD Labuang Baji .

2. Pada Pemeriksaan Ossa Manus pada Kasus Fraktur Digiti Dua di

RSUD Labuang Baji Proyeksi yang digunakan yaitu PA dan Obliq

serta sesuai pula dengan Tatatertib RSUD Labuang Baji.

B. Saran

Teknik Radiografi Khususnya pada Ossa Manus diusahakan

agar mampu memberikan informasi tepat sehingga tidak terjadi

kesalahan dalam suatu pemeriksaan atau diagnosa.Radiographer

hendaknya mampu memposisikan pasien senyaman mungkin dan

mengambil gambar dengan tepat sehingga dapat meminimalkan

terjadinya pengulangan foto, diperlukan pula ketelitian dari

radiographer mulai dari pengambilan foto, pemrosesan kamar gelap,

sampai pengeringannya agar diagnosa nantinya dapat ditegakkan

dengan akurat.

21
DAFTAR PUSTAKA

Adityawarm, 2013. Proyeksi Pemeriksaan Ossa Manus. (Online)


http//.blogspot.com. Diakses 17 Desember 2015

Jumriani, 2012. Teknik Pemeriksaan Ossa Manus. (Online) http//.blogspot.com.


Diakses 17 Desember 2105

Erwinaryanto, 2012. Teknik Pemeriksaan Ossa Manus. (Online)


http//.blogspot.com. Diakses 17 Desember 2015

Nurulhasfani8, 2014. Pemeriksaan Ossa Manus (Online)


http//.blogspot.com. Diakses 17 Desember 2015

Hildamakmundi06.46, 2014. Teknik Pemeriksaan Ossa Manus (Online)


http//.blogspot.com. Diakses 17 Desember 2015

22
Lampiran 1
Biodata Penulis
Nama lengkap : Citra Islamiaty Muhammad
Nama panggilan : Citra
Nim : 15063
Kelas :B
Tempat/Tgl Lahir : Gorontalo, 28 Oktober 1998
Asal daerah : Gorontalo
Asal SMA : SMAN 3 Gorontalo
Alamat : JL. Bulo Gading No.27 E
Contact person
No. HP : 0813 4277 6864
Email : Citrasitlya@gmail.com
Judul karya laporan kasus dibuat
1. PKL I : Teknik Pemeriksaan Ossa
Manus Dengan Kasus Fraktur
Digiti II di RSUD Labuang Baji Tahun
2016

23
Lampiran 2
Foto Copy Surat Pengantar Foto

Surat Pengantar Foto RSUD Labuang Baji

24
Lampiran 3
Hasil Baca Foto Laporan Kasus

Hasil Interpretasi Dokter

25
Lampiran 4
Struktur Organisasi Radiologi RSUD Labuang Baji

Keterangan :
1. Kepala Instalasi Radiologi : dr. H. Abduh, Sp. Rad
2. Dokter Di Unit Radiologi terdiri dari :
a. dr. Hj. Isdiana Kaelan, Sp. Rad
b. dr. Amir, Sp. Rad
3. Kepala Unit Radiologi : Astuti Fridawanty, S. Si
4. Koordinator Administrasi : Drs. Anymullah, M. AMR
5. Kordinator Proteksi Radiasi : Nasrul Rahim, S. Si
6. Staf Administrasi : Nurnaimah Ris, A. Md. Rad
7. Petugas Loket : Ernawati Polapa
8. Koordinator Pelaksana Radiologi :
a. Menny Molle, AMR
b. Andi Gunawan Radjab, AMR
c. Rahmatia M, AMR
d. Haerul Nurdin, AMR
e. Andi Fitriani, S. ST
f. Dahriati, A. Md. Rad
g. Suci Eka Pratiwi, A. Md. Rad
h. Nurmala, A. Md. Rad
9. Petugas Kamar Gelap : Hamandja

26
Lampiran 5
Denah Ruang Pemeriksaan Radiologi RSUD Kota Makassar

S E L AS A R
KM/
WC

9 5
4
14
12
16 Ruang Operator
SELASAR
Ruang Operator

17 3
6
Kamar
11
mandi/WC

10 2
15

8
7
1

Ket: Denah Ruang Pemeriksaan Radiologi RSUD Labuang Baji

KETERANGAN :
1. Loket Radiologi 11. Ruang baca foto
2. Ruang tunggu pasien USG dan CT Scan 12. Computerized Radiography dan identifikasi foto
3. Ruang petugas jaga Radiologi (Radiografer) 13. Ruang Kamar Gelap
4. Ruang Sekretaris 14. Ruang Pemeriksaan No-Kontras A (Kamar 1)
5. Ruang Dokter 15. Ruang Co-Assistant (Co-Ass)
6. Ruangan Pemeriksaan Ultrasonografi (A) 16. Ruang Pemeriksaan Non-Kontar B (Kamar 3)
7. Ruang Operator dan baca foto CT Scan 17. Gudang
8. Ruang Pemeriksaan CT Scaning
9. Ruang Pemeriksaan Kontras
10. Ruang Pemeriksaan Ultrasonografi (B)

27
Lampiran 6
Denah Ruamg Processing Film
1
10

2 8

11

4 7
3

5 6
12

Ket: Denah Ruangan Processing film Radiologi RSUD Labuang Baji

KETERANGAN :
1. Pintu Masuk Samping 11. Light Box
2. Chest Stand Kaset 12. Pintu Masuk Depan
3. Pesawat Sinar X
4. Meja Pemeriksaan
5. Kontrol Panel
6. Tempat Penyimpanan kaset
7. Rader CR
8. Monitor CR
9. Printer
10. Light Box

28
Lampiran 7
Dokumentasi kegiatan mahasiswa PKL

Tampak depan RSUD Labuang Baji

Foto tampak depan Radilogi

29
Aktivitas saat Memprosecing Foto

Aktivitas saat Kegiatan Administrasi

30
Aktivitas saat Seminar

31

Anda mungkin juga menyukai