Disusun Oleh :
Nama : Saidatia Aninda Hawari
NIM : 17002011
Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek
Kerja Lapangan I pada Program Studi Diploma III Radiodiagnostik dan
Radioterapi.
Nama : Saidatia Aninda Hawari
NIM : 17002011
Judul Laporan Kasus : “Teknik Pemeriksaan Cervical Pada Kasus
Fraktur di Instalasi Radiologi RSUD Arifin Ahmad”
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Praktek
Kerja Lapangan I pada Program Studi Diploma III Radiologi STIKes Awal Bros
Pekanbaru.
Penguji :
1. Marido Bisra, S. Tr. Rad (....................................)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul
”Teknik Pemeriksaan Cervical pada kasus Fraktur di Instalasi Radiologi RSUD
Arifin Ahmad.”
Laporan Kasus ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Praktek Kerja Lapangan (PKL) 1 Semester III Prodi D-III Teknik
Radiologi STIKes Awal Bros Pekanbaru yang bertempat di Instalasi
Radiologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru.
Dalam penyusunan laporan kasus ini tidak akan lepas dari segala bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis juga mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Wiwik Suryandartiwi selaku Ketua STIKes Awal Bros Pekanbaru.
2. Dr. Nuzelly, MARS selaku Direktur RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.
3. Dr. Andreas Makmur selaku Kepala Instalasi Radiologi.
4. Rosmaulina Siregar, Amr sekalu Kepala Ruangan Radiologi RSUD Arifin
Ahmad Pekanbaru.
5. Roikhan Ardhi,SST selaku Clinical Instructure (CI) dan Seluruh
Radiografer beserta Staf Instalasi Radiologi RSUD Arifin Achmad.
6. Bapak Marido Bisra, S.Tr. Rad selaku Supervisor Institusi.
7. Kepada Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Laporan Kasus ini.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan
laporan kasus ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun dari pembaca, guna memperbaiki laporan kasus selanjutnya. Penulis
juga berharap laporan kasus ini bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.
Pekanbaru, 24 januari 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bidang radiologi adalah bidang yang membantu menegakkan diagnosa.
Oleh karena itu diperlukan citra radiografi yang dapat memberi informasi
semaksimal mungkin tanpa harus melakukan pengulangan foto yang dapat
menambah dosis yang diterima pasien. Pemeriksaan radiologi juga harus
dilakukan dengan kreatifitas yang optimal. Salah satunya adalah pemeriksaan
Vertebrae Cervical.
1
2
B. Rumusan masalah
a. Bagaimana teknik radiografi cervical pada kasus fraktur di Instalasi RSUD
Arifin Ahmad?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui teknik pemeriksaan fraktur cervical di Intalasi RSUD
Arifin Ahmad.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan bagi pembaca dan dapat digunakan sebagai
referensi bahan ajar dan keperluan pendidikan khususnya di bidang
radiologi agar menjadi ke arah yang lebih baik.
2. Manfaat klinis
Secara klinis diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk
menjadi acuan sekaligus memperdalam pengetahuan penulis juga pembaca
mengenai teknik radiograf cervical.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
C.V. Cervicalis ini terdiri dari tujuh ruas tulang yaitu C.V. Cervicalis
pertama atau biasa disebut os.atlas, C.V. Cervicalis kedua atau biasa disebut
os. axis, C.V. Cervicalis ketiga sampai dengan ke enam, dan C.V. Cervicalis
ketujuh atau biasa disebut os. prominens.
1
1
2
3
4
5
6
7
8
Keterangan gambar :
1. Dens
2. Transverse ligament
3. C1 (Atlas)
4. C2 (Axis)
5. C3
6. Processus articularis inferior
7. Processus spinosus
8. Processus transversarium
9. C7 (vertebrae prominens).
3
4
4
5 2
Keterangan gambar :
1. Posterior archus
2. Transverse Processus
3. Anterior archus
4. Lateral mass
5. Superior Facets
b. C.V. Cervicalis Kedua atau Os. Axis
Os.Axis merupakan C.V. Cervicalis kedua yang memiliki
procesus berbentuk kerucut yang kokoh pada permukaan bagian atas
yang disebut dens. Pada permukaan superior dari badan vertebrae
terdapat prosesus artikularis superior yang akan bergabung dengan
procesus artikularis inferior dari os. atlas. Lamina dari os.axis tebal dan
lebar. Procesus spinosus dari os.axis berada dalam posisi horizontal.
(Ballinger, 2015).
5
2
5
Keterangan gambar :
1. Processus odontoid
2. Superior articular processus
3. Inferior articular processus
4. Processus spinosus
5. Processus transvesarium
c. C.V. Cervicalis Ketiga sampai dengan Keenam
Untuk C.V. Cervicalis ketiga sampai dengan keenam memiliki
struktur dan bentuk yang sama. Pada processus tranversus dari C.V.
Cervicalis ketiga-keenam terdapat lubang yang disebut foramen
tranversarium. Foramen tranversarium ini merupakan tempat yang
dilalui oleh arteri dan vena vertebralis. Pada C.V. Cervicalis ketiga-
keenam mempunyai tiga buah lubang yaitu satu foramen vertebrae
dan dua foramen tranversarium. Processus spinosus yang dimiliki
C.V. Cervicalis ketiga-keenam cukup pendek dan diujung processus
spinosus terpecah menjadi dua belahan. (Bontrager, 2014)
6
7 2
3
6
4
Keterangan gambar :
1. Corpus
2. Processus transversus
3. Pedicle
4. Vertebrae foramen
5. Processus spinosus
6. Superior articular processus
7. Foramen transversarium
d. C.V. Cervicalis Ketujuh atau Os. Prominens
Ruas C.V. Cervicalis 7 berada pada perbatasan antara daerah
cervical dan thorax dari ruas tulang belakang dan dapat dikatakan
sebagai tulang belakang transisi karena mempunyai bentuk yang
khas bila dibandingkan dengan tulang belakang lainnya. Processus
spinosus yang dimiliki oleh os.prominens paling panjang dari C.V.
Cervicalis yang lain (Bajpai, 2015)
1
6 2
3
5
Keterangan gambar :
1. Corpus
2. Foramen transversarium
3. Foramen vertebrae
4. Processus spinosus
5. Superior articular processus
6. Processus transversarium
B. Fisiologi
C.V. Cervicalis adalah tujuh buah tulang yang merupakan rangkaian
tulang belakang. Tulang ini berfungsi untuk menopang tulang tengkorak
yang berada di atasnya dan sebagai penghubung antara kepala dengan
pundak dan badan. Fungsi lainnya adalah bekerja sebagai pendukung badan
yang kokoh sekaligus juga bekerja sebagai penyangga dengan perantaraan
tulang rawan cakram intervertebralis yang lengkungannya memberi
fleksibilitas dan memungkinkan membengkok tanpa patah
(Bontrager, 2014).
C. Patologi
Pemeriksaan radiodiagnostik C.V. Cervicalis biasanya dilakukan
apabila ada kelainan atau klinis, seperti : Fraktur, cervical
syndrome, spondylosis, osteofit dan penyempitan foramen intervertebralis.
1. Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang dan
ditentukan sesuai jenis dan luasnya (Smeltzer dan Bare, 2015).
Jenis fraktur cervical :
a) Fraktur Odontoid
Adalah fraktur C2 terjadi pada processus odontoid, tunjolan
tulang seeperti pasak yang menonjol ke atas dan dalam keadaan
normal berhubungan dengan arkus interior C1. Processus
odontoid terikat oleh ligamentum transversum. Fraktur odontoid
8
2. Cervical syndrome
Sekumpulan gejala berupa nyeri tengkuk, nyeri yang menjalar,
rasa kesemutan yang menjalar, spasme otot yang disebabkan karena
perubahan struktural columna vertebrae cervicalis akibat perubahan
degenerative pada discus intervertebralis dan pada ligamentum
flavum. Kelainan ini membuat gerakan leher jadi terbatas. Gangguan
akibat tekanan mendadak pada columna vertebrae cervicalis dapat
menimbulkan, nyeri kepala, vertigo, tinnitus atau drop attacks
(Rasad syahrijal,dkk,2016).
9
3. Spondylosis
Adalah penyakit degeneratif tulang belakang. Spondylosis ini
disebabkan oleh proses degenerasi yang progresif pada diskus
intervertebralis, yang mengakibatkan makin menyempitnya jarak
antar vertebrae sehingga mengakibatkan terjadinya osteofit,
penyempitan kanalis spinalis dan foramen intervertebralis dan iritasi
persendian posterior. Rasa nyeri pada spondylosis ini disebabkan
oleh terjadinya osteoartritis dan tertekan radiks oleh kantong
durameter yang mengakibatkan iskemik dan radang (Harsono dan
Soeharso, 2016).
4. Hernia nucleous pulposus (HNP)
Sering kali dikenal dengan herniated disk. HNP terjadi ketika
semua atau sebagian dari nucleus pulposus, menonjol melewati disk
keluar dari cincin anulus (annulus fibrosus). HNP umumnya terjadi
karena tekanan trauma atau peregangan ringan bisa juga karena
faktor degenerative pada intervertebral joint (Asih puji utami, 2018).
D. Pengertian Sinar-X
Sinar-X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis
dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet, tetapi
panjang gelombang yang sangat pendek. Sinar-X bersifat heterogen,
panjang gelombangnya bervariasi dan tidak terlihat. Perbedaan antara
sinar-X dengan sinar elektromagnetik lainnya juga terdapat pda panjang
gelombang, dimana panjang gelombang sinar-X sangat pendek, yaitu
hanya 1/10.000 panjang gelombang cahaya yang kelihatan. Karena
panjang gelombang sinar x yang pendek itu, maka sinar-X dapat
menembus benda-benda. (Rasad syahrijal,dkk,2016).
Sinar-X merupakan sarana utama pembuatan gambar radiograf
yang dibangkitkan dengan suatu sumber daya listrik yang tinggi.
Sehingga sinar-x merupakan radiasi buatan (Rini indrati,dkk,2017).
10
H. Teknik Pemeriksaan
1. PROYEKSI AP (Atlas (C1) dan Axis (C2))
Open Mouth (Albers Schonbergl dan George)
a) Kaset : 18 x 24 cm.
b) Posisi pasien : 1) Tempatkan pasien dalam posisi supine.
2) Pusatkan bidang midsagital tubuh pada pada
garis tengah garis tengah grid.
3) Atur lengan pasien di sepanjang sisi tubuh, dan
atur bahu sampai terletak pada bidang
horizontal yang sama. Jika perlu tempatkan
penopang dibawah lutut pasien untuk
kenyamanan.
2. PROYEKSI AP AKSIAL
a. Kaset : 18 x 24 cm
b. Posisi pasien :Pasien berdiri atau telentang dengan lengan
disamping tubuh, kedua bahu simetris dan dagu
sedikit ekstensi.
A B
Gambar 2.18 A. posisi pasien AP oblik dan B. posisi pasien PA oblik (Bruce W.
Long, 2015)
A B
2. Persiapan Pasien
Pada dasarnya pemeriksaan Vertebra cervical tidak
membutuhkan persiapan khusus, yaitu hanya melepaskan benda-benda
yang bersifat logam.
21
22
3. Persiapan Alat
a. Pesawat sinar X
d. Image Console
4. Teknik pemeriksaan.
a. Pemeriksaan Cervical AP
1) Posisi pasien : Pasien diposisikan telentang menghadap ke
tube side.
2) Posisi Objek : Pusatkan MSP ditengah kaset. Dengan
memperhatikan proteksi radiasi ke pasien,
maka kolimasi diberi batas secukupnya.
3) Kaset : Kaset yang digunakan ukuran 24x30cm,
diletakkan diatas meja pemeriksaan dan
dibawah objek dengan posisi memanjang
menggunakan grid.
4) Central ray : Tegak lurus.
5) Central point : Pada pertengahan cervical.
6) FFD : 100 cm.
24
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Teknik radiograf pada pemeriksaan vertebrae cervical secara teori
yaitu menggunakan proyeksi rutin yaitu, AP, lateral, dan obliq dengan
proyeksi AP penyudutan CR 15 derajat ke arah chepalad dan proyeksi
lainnya tegak lurus. Teknik radiograf Cervical di RSUD Arifin Ahmad
Pekanbaru, pada kasus fraktur cervical dilakukan dengan proyeksi AP
dan Lateral. Pada proyeksi AP, tidak diberikan sudut sama sekali pada
central ray nya, dan dagu tidak ekstensi. Pada proyeksi lateral, pasien
diposisikan supine dengan central ray horizontal.
2. Proyeksi AP dan lateral yang digunakan pada pemeriksaan cervical di
Instalasi Radiologi RSUD Arifin Ahmad sudah cukup memberikan
hasil yang optimal dan dapat menegakkan diagnosa pada fraktur
cervical.
B. Saran
1. Sebaiknya pada kasus fraktur vertebrae cervical dilanjutkan dengan
pemeriksaan CT Scan untuk hasil diagnosa yang lebih optimal.
2. Pada pasien dengan trauma berat (tidak sadar, fraktur) seperti pada
kasus ini, pemeriksaan harus dilakukan hati-hati dan cepat.
3. Biasanya tulang cervical 6 dan cervical 7 tertutup oleh bahu, untuk
mengatasi hal ini, sebaiknya bahu direndahkan dengan cara menarik
kedua lengan pasien kebawah.
28
DAFTAR PUSTAKA
Bansal, S., S.Rastogi, dan M.Bajpai. (2017). Mechanical, chemical and herbal
aspects of periodontitis: a review. IJPSR vol.3(5).pp. 1260-1 Penerbit:
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian “AGRIKA”. (2017), Vol.11 No.2, Halaman:
206.
Utami, Asih Puji, dkk. 2018. Radiologi Dasar 1. Magelang : Inti Medika Pustaka
LAMPIRAN 1
FOTOCOPY SURAT PENGANTAR
LAMPIRAN 2
FOTOCOPY HASIL BACA
DAFTAR HADIR SEMINAR PKL