Anda di halaman 1dari 54

LAPORAN AKHIR PKL III

MAHASISWA ATRO MUHAMMADIYAH


TAHUN 2017

NAMA LOKASI PKL :.RSUD HAJI MAKASSAR


PERIODE PK : 09 Januari 18 Februari 2017

TEKNIK PEMERIKSAAN BNO-IVP DENGAN KASUS


CARSINOMA VESICA URINARIA

DISUSUN OLEH
NIA ADRIANTI / 14035 / A
TAUFIQURAHMAN / 14046 / A
HAJAR ISWANTO PRATAMA / 14023 / A
MEGA HARTINA / 14030 /
RELISA / 14141 / C
SYARIF HIDAYATULLAH / 14159 / C

AKADEMI TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN


RADIOTERAPI (ATRO) MUAHAMMADIYAH
MAKASSAR
2017
2

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kasus ini yang berjudul Teknik Pemeriksaan BNO IVP pada
kasus Carsinoma Vesica Urinaria di Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Makassar yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Haji
Makassar pada tanggal 18 Februari 2017 telah di setujui oleh
Pembimbing.

Makassar, 18 Februari 2017

Menyetujui,
Supervisor Institusi Kepala Ruangan Radiologi

Nur Jannah S. Si Ulfa Rosyidah S.Si

Mengetahui
Penanggung Jawab PKL II

Drs. Arman Zulhajji


3

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji syukur kepada Allah SWT atas

segala Rahmat, Berkah, dan Karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kasus Praktek

Kerja Lapangan III mulai tanggal 16 Mei 2016 sampai tanggal 25 Juni

2016 di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar. Dalam

menyelesaikan laporan kasus ini penulis telah banyak mendapat bantuan,

bimbingan, nasehat, dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rusman Achmad, M.Kes selaku direktur Akademi Teknik

Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak dr. Arman Bausat, Sp.B Sp. OT (K) SPINE selaku Direktur

Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar yang telah menerima kami

dalam pelaksanaan program pendidikan kami.

3. Bapak dr. Maulana Sanggaf Mustafa Sp. Rad selaku kepala Instalasi

Radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar.

4. Ibu Ulfa Rosyidah, S. Si selaku kepala Ruangan Radiologi.

5. Bapak Wahid, S. Si selaku pembimbing dalam praktek dan penyusunan

laporan kasus ini yang selalu bersedia meluangkan waktu dan

fikirannya.
4

6. Para Pembimbing/Senior di Radiologi Rumah Sakit Universitas

Hasanudin Makassar yang senantiasa membimbing dan berbagai ilmu

selama PKL.

7. Kepada penanggung jawab PKLIII Drs. Arman Zulhajji

8. Supervisor Nur Jannah S. Si yang telah menguji penulis di Rumah Sakit

Umum Daerah Haji Makassar.

9. Kepada semua pihak yang membantu terutama kepada kedua orang

tua yang telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis dan

teman-teman seperjuangan PKL III di Instalasi Radiologi Rumah Sakit

Umum Daerah Haji Makassar serta sahabat-sahabat yang tiada

putusnya memberikan semangat.

Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam

penyusunan laporan kasus ini.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan laporan kasus ini.

Semoga Allah SWT memberi Rahmat dan balasan kebaikan

kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan

kasus ini. Semoga laporan kasus ini bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan mahasiswa Program Pendidikan DIII ATRO

Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 18 Februari 2017

.....

Penulis
5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR............................................................................... vii
DAFTAR TABEL.................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 2
1. Tujuan Umum ....................................................................... 2
2. Tujuan Khusus ...................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan ..................................................................... 3


BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 4
A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL ......................................... 4
B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi, dan Patologi......... 11

C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan ........................................ 19


BAB III METODE PEMERIKSAAN ...................................................... 23
A. Tempat dan Waktu Pemeriksaan ............................................... 23
B. Kronologis Riwayat Pasien ........................................................ 23
C. Persiapan Pasien ....................................................................... 23

D. Prosedur Kerja ........................................................................... 24


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 25
A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus ........................................... 25
1. Data Pasien .......................................................................... 25
2. Persiapan Alat dan Bahan yang Digunakan ........................ 25
3. Teknik Pemeriksaan ............................................................. 26

B. Pembahasan Laporan Kasus .................................................... 31

BAB V PENUTUP ................................................................................. 34


6

A. Kesimpulan ................................................................................ 34

B. Saran ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 35
LAMPIRAN............................................................................................ 36
1. Biodata Pasien ......................................................................... 37
2. Foto Copy Surat Pengantar Foto ........................................... 43
3. Foto Copy Hasil Baca Laporan Kasus ................................... 44
4. Dokumentasi Kegiatan PKL .................................................... 46

DAFTAR GAMBAR
7

Gambar 1. RSUD Haji Makassar........................................................ 10

Gambar 2. Sistem Urinaria................................................................. 11

Gambar 3. Sistem Ginjal..................................................................... 12

Gambar 4. Hasil Bno IVP Menit Ke 5................................................. 20

Gambar 5. Hasil BnoIVP Menit Ke 15................................................ 21

Gambar 6. Hasil Bno IVP Menit Ke 30............................................... 22

Gambar 7. Hasil Bno IVP Menit Ke 60............................................... 22

Gambar 8. Alat dan Bahan................................................................. 26

Gambar 9. Radiograf Abdomen Polos................................................ 29

Gambar 10. Radiograf Bno IVP 5 Menit............................................... 29

Gambar 11. Radiograf Bno IVP 15 Menit ........................................... 30

Gambar 12. Radiograf Bno IVP 30 ...................................................... 30

DAFTAR TABEL
8

Tabel 1.Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan PKL III di Rumah Sakit

Umum Daerah Haji Makassar Periode 2017......................... 10


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akademi teknik radiodiagnostik dan radioterapi sebagai salah satu

akademi kesehatan ikut berperan, serta membantu meningkatkan mutu

pelayanan kesehatan khususnya pelayanan radiologi.

Praktek Kerja Lapangan (PKL) sebagai proses belajar mengajar

yang merupakan wahana pengembangan wawasan mahasiswa

pendidikan tenaga kesehatan yang menghasilkan tenaga kesehatan,

siap pakai yang dapat memberikan pelayanan kesehatan seoptimal

mungkin dengan tujuan kualitas yang memadai dalam ruang lingkup

yang efektif dan efesien.

Dalam tahun ajaran 2016/2017 PKL yang di lakukan satu bulan

setengah di dua puluh tiga rumah sakit di provinsi Sulawesi selatan dan

sulewesi barat dimana kegiatan ini berlangsung dari tanggal 09 Januari

sampai dengan 18 Februari 2017, dan salah satu rumah sakit tersebut

adalah Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar.

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses

penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak

dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih

dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan

dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).


2

Dalam banyak kasus sering terjadi dan telah banyak ditemukan di

Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar, dengan itu penulis

mengangkat judul Teknik Pemeriksaan BNO IVP dengan Kasus

Carsinoma Vesica Urinaria.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Prosedur Kerja Teknik Pemeriksaan BNO IVP pada kasus

Carsinoma Vesica Urinaria di Rumah Sakit Umum Daerah Haji

Makassar?
2. Bagaimana Hasil Kualitas Radiografi dari Kerja Teknik Pemeriksaan

BNO IVP pada kasus Carsinoma Vesica Urinaria di Rumah Sakit

Umum Daerah Haji Makassar?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

a. Untuk mengetahui Prosedur Kerja Kerja Teknik Pemeriksaan BNO

IVP pada kasus Carsinoma Vesica Urinaria di Rumah Sakit Umum

Daerah Haji Makassar.


b. Untuk mengetahui Hasil Kualitas Radiografi dari Kerja Teknik

Pemeriksaan BNO IVP pada kasus Carsinoma Vesica Urinaria di

Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Pembaca dapat menentukan proyeksi pemotretan yang akan

digunakan sesuai dengan formulir permintaan foto dan kondisi

pasien.
3

b. Pembaca dapat menerapkan kaidah proteksi radiasi dalam

pemeriksaan BNO IVP khususnya pada penulis.

D. Manfaat penulisan

1. Penulis dapat menjadikan laporan ini sebagai salah satu acuan untuk

meningkatkan kualitas praktek dilahan nantinya.


2. Bermanfaat bagi Institusi guna untuk menegakkan prosedur kerja

pada Pemeriksaan BNO IVP.


3. Bemanfaat untuk Rumah Sakit, dimana pemeriksaan ini dapat

menjadi salah satu referensi kedepannya untuk menegakkan

diagnosa.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Lokasi PKL

1. Gambaran Umum RSUD Haji Makassar


Pengoperasian Rumah Sakit Makassar didasarkan oleh Surat

Keputusan Gubernur KDH Tk. I Sulawesi Selatan Nomor :

488/IV/1992 tentang pengelolaan rumah sakit oleh Pemerintah


4

Daerah Sulawesi Selatan dan SK Gubernur nomor : 802/VII/1992

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit serta SK

Gubernur nomor : 1314/IX/1992 tentang tarif pelayanan kesehatan

pada Rumah Sakit Umum Haji Makassar.


Untuk kelangsungan perkembangan Rumah Sakit Haji, pada

tanggal 13 Desember 1993 Departemen Kesehatan menetapkan

Rumah Sakit Umum Haji Makassar sebagai rumah sakit umum milik

Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dengan klasifikasi C yang

dituangkan kedalam SK nomor : 762/XII/1993.


Pada awal pengoprasiannya, jumlah pegawai tetap Rumah

Sakit Umum Haji Makassar berjumah 47 orang yang terdiri dari

Pegawai Negeri Sipil Pusat yang diperuntukkan pada Pemerintahan

Daerah Sulawesi Selatan dan PNS Daerah. Adapun pejabat yang

melaksanakan tugas Direktur Rumah Sakit sementara derangkap

oleh Kepala Kanwil Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan yaitu Dr. H.

Udin Muhammad Muslaini.


Dengan berjalannya waktu jenis pelayanan semakin

perkembangan pada tahun 2009 telah memiliki 9 spesialis, 4 sub.

Spesialis, dan 4 spesialis penunjang.


Pada saat ini Rumah Sakit Umum Haji Makassar berubah

menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Sulawesi Selatan dibawah

naungan SKPD Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang tertuang

dalam Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 6 tahun

2008 tentang organisasi dan tata kerja Inspektorat Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah, dan


5

lembaga lain Provinsi Sulawesi Selatan, (BAB XV A pasal 127 C

susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar).


Dan pada tanggal 27 Agustus 2010 terbit SK penetapan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang status type B dengan

nomor : 1226/Menkes/SK/VIII/2010 tentang peningkatan pelayanan

RSUD Haji Makassar ke Type B non pendidikan.


Rumah Sakit Umum Haji Makassar telah memiliki surat ijin

pelayan Rumah Sakit yang telah dituangkan dalam surat keputusan

nomor : 07375/Yankes-2/V/2010 tentang penyelenggaraan

pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar yang berlaku

5 tahun dari tanggal 27 Mei 2010 s/d 27 Mei 2015. Dimana saat ini

RSUD Haji Makassar dipimpin oleh dr. Arman Bausat, Sp.B. Sp.OT

(K) SPINE.
Berbagai pelayanan pemeliharaan kesehatan yang ada telah

mendapat pengakuan baik secara nasional maupun Internasional,

berupa akreditasi dari Departemen Kesehatan (tahun 1998) dan

Terintegrasi : ISO 9001: 2008 (Manajemen Mutu), ISO 18001:2007

( OHSAS), ISO 14001:2004 pada tahun 2012.


RSUD Haji Makassar menawarkan pelayanan kesehatan Islami

yang modern, paripurna dan berkualitas untuk anak-anak, individu,

keluarga maupun karyawan dari segala kelopok usia. Berbekal tekad

untuk menghadapi tantangan yang ada saat ini serta keinginan untuk

memenuhi segala tuntutan kebutuhan penyediaan pelayanan

kesehatan yang lebih baik, Rumah Sakit Haji Makassar senantiasa


6

meningkatkan kualitas sarana peralatan medis, prasarana

pendukung serta kualitas Sumber Daya manusia yang ada.


Didukung oleh dokter Umum, dokter spesialis yang

berpengalaman, dokter gigi, perawat, tenaga penunjang diagnostik

dan tenaga administrasi, perseroan senantiasa berusaha

memberikan pelayanan pemeliharaan kesehatan yang berkuaitas

dan bersahabat.
Secara keseluruhan fasilitas pelayanan yang tersedia di

Rumah Sakit Haji Makassar meliputi Pelayanan Rawat Jalan, Rawat

Inap, Pelayanan Intensif, pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan

Penunjang Diagnostik dan pelayanan Kesehatan Preventif.


RSUD Haji Makassar memiliki Instalasi Radiologi sebagai

penunjang diagnostik.adapun Visi, Misi, Keyakinan Dasar, dan Nilaii

Dasar RSUD Haji Makassar sebagai berikut :


a. Visi:
1) Menjadi Rumah Sakit Islami, Terpercaya, Terbaik dan

Pilihan Utama di Sulawesi Selatan


b. Misi:
1) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Paripurna Dan

Rujukan Yang Mengutamakan Mutu Pelayanan


2) Meningkatkan Mutu Pelayanan Manajemen Yang Ramah Dan

Bersahabat
3) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Melalui Pengembangan

Sumber Daya Manusia (SDM)


4) Meningkatkan Cakupan Pelayanan Untuk Meningkatkan

Pendapatan Rumah Sakit


5) Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan Dan Staf Sebagai Aset

Yang Berharga Bagi Rumah Sakit


7

6) Mengembangkan Dan Meningkatkan Sarana Dan Prasarana

Rumah Sakit.

c. Keyakinan Dasar:

1) Bekerja sebagai Ibadah kepada Allah SWT

2) Hubungan berbasis kepercayaan

3) Prakarsa

4) Kerja Tim

5) Fokus ke Customer

6) Profesionalisme

d. Nilai Dasar:

1) Kejujuran
2) Integritas
3) Kebersihan
4) Penghargaan atas martabat manusia
5) Keterbukaan pikitan
6) Keikhlasan
2. Gambaran Umum Unit RadiologiRSUD Haji Makassar

RSUD Haji Makassar memiliki instalasi radiologi sebagai

penunjang diagnostik. Peralatan yang dimiliki Instalasi radiologi

RSUD Haji Makassar antara lain Pesawat Mobile, USG, dan

Processing Automatic untuk pemrosesan film radiografi.

a. Pesawat mobile digunakan untuk :


1) Pemeriksaan foto/roentgen polos, untuk pemeriksaan thorax,

tulang, dan abdomen


2) Pemeriksaan roentgen dengan zat kontras :
a) Saluran pencernaan, pemeriksaan yang dilakukan

meliputi : OMD, Follow through, Colon in loop


8

b) Saluran kencing, pemeriksaan yang dilakukan

meliputi : BNO-IVP, Cystografi, Ureterografi, APG,

RPG
b. USG (Ultrasonography)
Alat USG menggunakan gelombang ultrasound untuk

memeriksa bagian tubuh pasien, atau keadaan bayi dalam

kandungan ibu. Kemampuan USG 4D adalah sebagai berikut :


1) USG 2D untuk small part, Abdomen, Thyroid, Mammae, dll.
2) USG 4D untuk kehamilan dan memeriksa tumor
3) USG Doppler pembuluh darah
4) USG Trans vaginal
c. Automatic Processing
Proses pencucian film di RSUD Haji Makassar

menggunakan mesin Processing Automatic di kamar gelap. Tetapi

tetap tersedia Manual Processing apabila tiba-tiba Processing

Automatic bermasalah.
d. Sasaran Mutu Instalasi Radiologi :
1) Pengambilan hasil maksimal 3 jam 80%
2) Menghasilkan foto yang layak baca 90%
3) Semua limbah berbahaya di instalasi radiologi terkendali
4) 100% paparan dosis radiasi yang diterima petugas radiasi tidak

melebihi Nilai Batas Dosis (NBD) maksimal 50 mSv per tahun.

Gambar 1. RSUD HAJI MAKASSAR Tampak depan.


(RSUD Haji Makassar, 2017)
9

Tabel 1. Rekapitulasi Tindakan Pemeriksaan Radiologi di Rumah Sakit

Umum Daerah Haji Makassar.

N
O JENIS PEMERIKSAAN TARGET %

1 THORAKS 25 320
66,6
2 PELVIS DAN VERTEBRAE 15 7

3 EKSTREMITAS 25 32

4 ABDOMEN 5 80

5 KEPALA DAN GIGI GELIGI 5 20

6 SISTEM PENCERNAAN 1 100

7 SISTEM URINARIA 1 100

8 RADIOGRAFI ANAK 1 200

9 PROSEDUR RADIOGRAFI CT-SCAN 1 100

(Sumber Data Primer Mahasiswa PKL III, 2017)

Berdasarkan tabel tersebut pemeriksaan yang paling

melebihi dari target adalah thorax dengan persentase 320%

pemeriksaan ini juga meupakan pemeriksaan yang dilakukan di

RSUD HAJI MAKASSAR , disusul dengan pemeriksaan Radiografi

Anak dengan persentase 200%, dilanjutkan dengan pemeriksaan

system pencernaan, system urinaria, dan prosedur radiografi CT-

SCAN masing-masing 100%, dilanjutkan dengan Abdomen dengan

persentase 80% dari target, pelvis dan vertebrae mencapai

66,67%, ditutup dengan ekstremitas dengan persentase 32%.


10

B. Tinjauan Umum Tentang Anatomi, Fisiologi dan Patologi

1. Anatomi Sistem Urinaria

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses

penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak

dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih

dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh

larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

Gambar 2. Sistem Urinaria


( Paulsen F. & J.Wasche, 2011 : 125 )

Sistem urinaria terdiri atas:

1) Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.

2) Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.

3) Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.

4) Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.

a) Anatomi Ginjal

Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian

belakang kavum abdominalis di belakang peritoneum pada


11

kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding

belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya

ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal

kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari

ginjal wanita.

Gambar 3. Sistem Ginjal


( Paulsen F. & J.Wasche, 2011 : 136 )

Keterangan :

1. Renal Artery
2. Capsule
3. Papila
4. Minor calyx
5. Major calyx
6. Cortex
7. Renal pyramid
8. Renal column
9. Renal pelvis

1) Fungsi ginjal:
12

a) Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat

toksis atau racun.

b) Mempertahankan suasana keseimbangan cairan

c) Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari

cairan tubuh.

d) Mempertimbangkan keseimbangan garam-garam dan zat-zat

lain dalam tubuh.

e) Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme hasil akhir dari ureum

protein.

2) Uji fungsi ginjal terdiri dari:

a) Uji protein (albumin). Bila ada kerusakan pada glomerulus atau

tubulus, maka protein dapat bocor dan masuk ke urine.

b) Uji konsentrasi ureum darah. Bila ginjal tidak cukup mengeluarkan

ureum maka ureum darah naik di atas kadar normal 20-40 mg%.

c) Uji konsentrasi. Pada uji ini dilarang makan dan minum selama 12

jam untuk melihat sampai berapa tinggi berat jenis naiknya.

2. Fisiologi Sistem Urinaria

Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut

kapsula renalis yang terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua.

Lapisan luar terdiri dari lapisan korteks (subtansia kortekalis), dan

lapisan sebelah dalam bagian medulla (subtansia medularis)


13

berbentuk kerucut yang disebut renal piramid. Puncak kerucut tadi

menghadap kaliks yang terdiri dari lubang-lubang kecil disebut

papilla renalis. Masing-masing piramid dilapisi oleh kolumna renalis,

jumlah renalis 15-16 buah.

Garis-garis yang terlihat di piramid disebut tubulus nefron

yang merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari

glomerulus, tubulus proksimal (tubulus kontorti satu), ansa henle,

tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus urinarius (papilla

vateri).

Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron,

selama 24 jam dapat menyaring darah 170 liter. Arteri renalis

membawa darah murni dari aorta ke ginjal, lubang-lubang yang

terdapat pada piramid renal masing-masing membentuk simpul dari

kapiler satu badan malfigi yang disebut glomerulus. Pembuluh aferen

yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena renalis yang

membawa darah dari ginjal ke vena kava inferior.

a) Filtrasi glomerulus

Kapiler glomerulus secara relatif bersifat impermeabel

terhadap protein plasma yang lebih besar dan permeabel

terhadap air dan larutan yang lebih kecil sepeti elektrolit, asam

amino, glukosa dan sisa nitrogen. Glomerulus mengalami

kenaikan tekanan darah 90 mmHg. Kenaikan ini terjadi karena

anteriole aferen yang mengarah ke glomerulus mempunyai


14

diameter yang lebih besar dan memberikan sedikit tahanan dari

kapiler yang lain. Darah didorong ke dalam ruangan yang lebih

kecil, sehingga darah mending air dan partikel yang terlarutdalam

plasma masuk ke dalam kapsula bowman. Tekanan darah

terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan hidrostatik (TH).

Gerakan masuknya ke dalam kapsula bowman disebut sebagai

filtrasi glomerulus. ( Menurut, Daniel Wibowo, 2015 : 73 )

3. Patologi Sistem Urinaria

Glomerulus berfungsi sebagai ultrafiltrasi pada simpai

bowman, berfungsi untuk menampung hasil filtrasi dari glomerulus.

Pada tubulus ginjal akan terjadi penyerapan kembali zat-zat yang

sudah disaring pada glomerulus, sisa cairan akan diteruskan ke piala

ginjal terus berlanjut ke ureter.

Urine berasal dari darah yang di bawa arteri renalis masuk

kedalam ginjal, darah ini terdiri dari bagian yang padat yaitu sel

darah dan bagian plasma darah.

Ada tiga tahap pembentukan urine:

a) Proses filtrasi

Terjadi di glomerulus, proses ini terjadi karena permukaan

aferen lebih besar dari permukaan eferen maka terjadi

penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah

bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring


15

ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air,

natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain, yang diteruskan

ke tubulus ginjal.

b) Proses reabsorpsi

Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar

glukosa, natrium, klorida, fosfat, dan ion bikarbonat. Prosesnya

terjadi secara pasif yang dikenal oblogator reabsorpsi terjadi pada

tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi

kembali penyerapan natrium dan ion bikarbonat. Bila diperlukan

akan diserap kembali ke dalam tublus bagian bawah.

Penyerapannya terjadi secara aktif dikenal dengan reabsorpsi

fakultatif dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.

c) Proses sekresi

Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada

tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke

ureter masuk ke vesika urinaria. ( Menurut, R. Kumar, 1995 : 145 )

4. Anatomi Ureter

Terdiri dari 2 saluran pipa, masingmasing bersambung dari

ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya 25-30 cm,

dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam

rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.

Lapisan didnding ureter menimbulkan gerakan-gerakan

peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong air kemih masuk
16

ke dalam kandung kamih (vesika urinaria). Gerakan peristaltik

mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan

disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis

masuk ke dalam kandung kemih. Ureter berjalan hampir vertikal ke

bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi oleh peritoneum.

Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter meninggalkan pelvis

renalis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe berasal dari

pembuluh sekitarnya mempunyai saraf sensorik.

Pars abdominalis ureter dalam kavum abdomen ureter

terletak di belakang peritoneum sebelah media anterior m. psoas

mayor dan ditutupi oleh fasia subserosa. Vasa spermatika/ovarika

interna menyilang ureter secara oblique, selanjutnya ureter akan

mencapai kavum pelvis dan menyilang arteri iliaka eksterna.

Ureter kanan terletak pada parscdesendens duodenum.

Sewaktu turun ke bawah terdapat di kanan bawah dan disilang oleh

kolon dekstra dan vosa iliaka iliokolika, dekat apertura pelvis akan

dilewati oleh bagian bawah mesenterium dan bagian akhir ilium..

Pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral pada

kavum pelvis sepanjang tepi anterior dari insura iskhiadikamayor dan

tertutup olehperitoneum. Ureter dapt ditemukan di depan arteri

hipogastrika bagian dalam nervus obturatoris arteri vasialia anterior

dan arteri hemoroidalis media. Pada bagian bawah insura iskhiadika


17

mayor, ureter agak miring ke bagian medial untuk mencapai sudut

lateral dari vesika urinaria.

Ureter pada pria terdapat di dalam visura seminalis atas dan

disilang oleh duktus deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis.

Selanjutnya ureter berjalan oblique sepanjang 2 cm di dalam dinding

vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika. Sewaktu

menembus vesika urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter

akan tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh akan

membentuk katup (valvula) dan mencegah pengambilan urine dari

vesika urinaria. Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa

ovarika urinaria dan berjalan ke bagian medial dan ke depan bagian

lateralis serviks uteri bagian atas, vagina untuk mencapai fundus

vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri

uterina sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter

dan menuju ke atas di antara lapisan ligamentum. Ureter mempunyai

2 cm dari sisi serviks uteri.

C. Tinjauan Umum Teknik Pemeriksaan

1. Persiapan Alat dan Bahan

a. Wings needle no.21 G( 1 buah )

b. Spuit 20 cc ( 2 buah )

c. Spuit 3 cc untuk anti histamine

d. Spuit 1 cc untuk kembangkan balon

e. Kapas alcohol atau wipes


18

f. Tourniquet

g. Media kontras ( iopamiro atau omnipaque )

h. Obat-obatan emergency

2. Persiapan Pasien

a. Sehari sebelum pemeriksaan, pasien harus banyak makan

makanan yang tidak berserat, misalnya bubur kecap.

b. Makan terakhir jam 19.00

c. Minum obat pencahar jam 20.00,misalnya garam inggris

sebanyak 30 gram atau dulcolax tablet sebanyak 6 tablet dan

pagi-pagi diberi dulcolax supposituria ( per anal )

d. Boleh minum air putih sampai jam 23.00

e. Puasa sampai dilakukan pemeriksaan radiografi.

f. Tidak boleh banyak bicara dan merokok.

3. Prosedur Pemeriksaan

Bila pasien telah menjalani persiapan dan telah diketahui

kandungan ureum tidak lebih dari 60 dan keratin tidak lebih dari 2,0

dalam darah dilakukan foto pendahuluan abdomen dengan posisi

AP, menggunakan film 30 x 40 cm. foto pendahuluan ini untuk

mengecek persiapan pasien dan untuk evaluasi keseluruhan

abdomen, mengetahui keadaan ginjal pasien dan menentukan

faktor eksposi selanjutnya. Cek foto pendahuluan, bila persiapan


19

bagus bahan kontras disuntikan secara intra vena, biasanya pada

vena cubiti, pasien dalam keadaan supine.

Selanjutnya dilakukan pengambilan gambar radiograf :

a. Foto menit ke 5 setelah dimasukan bahan kontras.

Dilakukan foto pada 5 menit pertama dengan area jangkauan

pada pertengahan proc. Xiphoideus dan umbilicus. Foto ini

untuk melihat perjalanan kontras mengisi system calyces pada

ginjal. Memakai ukuran kaset 24x30 cm yang dipasang

melintang dengan posisi AP dan CR nya vertical.

Gambar 4. Hasil Radiograf BNO-IVP pada menit ke 5


(Anonim, 2010)

b. Foto menit ke 10 bila pada fotomenit ke 5 kurang baik.


Bila pengambilan gambar pada pelvicalyces di menit ke lima

kurang baik, foto diambil kembali pada menit ke 10 dengan

zonografi untuk memperjelas bayangan. Menggunakan kaset 24

x 30 cm mencakup gambaran pelviocalyseal, ureter dan bladder

mulai terisi media kontras dengan posisi AP.


20

Gambar 5. Hasil Radiograf BNO-IVP pada menit ke 10


(Anonim, 2010)

c. Foto menit ke-30


Setelah menit ke-30 kompresi dibuka dan di ambil gambar

dengan menggunakan kaset ukuran 30 x 40 cm. Foto ini

digunakan untuk mengevaluasi kemampuan ginjal

mensekresikan bahan kontras.

Gambar 6. Hasil Radiograf BNO-IVP pada menit ke - 30


(Anonim.2010)

d. Foto menit ke-60


21

Setelah masuk ke menit 60 dibuat foto BNO lagi dengan

kaset 30 x 40 cm. Jika radiolog menyatakan hasil fotonya

normal maka pasien diharuskan mixi kemudiaan di foto kembali,

atau jika radiolog menyatakan ada gangguan biasanya

dilakukan foto 2 jam.

Gambar 7. Hasil Radiograf BNO-IVP pada menit ke 60


( Anonim. 2010).
23

BAB III

METODE PEMERIKSAAN

A. Tempat Dan Waktu Pemeriksaan


a. Tempat Pemeriksaan
Pemeriksaan ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah

Haji Makkassar
b. Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan ini di lakukan pada hari kamis tanggal 26

Januari 2017.
B. Kronologis Riwayat Pasien
Pasien datang di Rumah Sakit Umum Daerah Haji

Makkassar di bagian instalasi radiologi pada tanggal 24 Januari

2016 pada pukul 10.00 WITA. Perawat datang dengan membawa

pengantar foto dari ruangan Al-Fajar untuk dilakukan pemeriksaan

BNO-IVP. Dan diaturlah penjadwalan serta persiapan pasien yang

akan dilakukan.
C. Persiapan Pasien

1) Pagi-siang makan bubur dengan kecap

2) Sore jam 16.00 makan bubur dengan kecap, jam 17.00

makan/minum garam inggeris 30 Gram dilarutkan dalam 1

(Satu) gelas air hangat dan minum sekaligus

3) Malam tidak boleh makan kecuali boleh minum air putih 1-2

gelas

4) Tidak boleh terlalu banyak bicara

5) Tidak boleh merokok


24

D. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti menghidupkan pesawat, bahan

kontras dan menyiapkan Image Plate ukuran 35 x 43 cm


2. Diinformasikan kepada pasien bahwa akan dilakukan foto x ray dan

benda benda yang akan mengganggu pemeriksaan disingkirkan


3. Mengatur faktor eksposi yang akan digunakan ( kv dan mAs )

disesuaikan dengan objek yang akan difoto


4. Lakukan pemeriksaan BNO posisi AP, untuk melihat persiapan

pasien dan melihat penyesuaian factor eksposi.


5. Lakukan skin tes. Jika tidak terlihat gejala alergi pada pasien,

pemeriksaan dilanjutkan.
6. Injeksi obat anti histamine untuk mencegah adanya alergi.
7. Melakukan pengambilan radiograf
a. Foto Pendahuluan atau Plain Foto AP.
b. Foto dengan menggunakan bahan kontras AP 5 menit, 15

menit dan 30 menit.


8. Mengolah film dengan CR (Computer Radiography)
25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pemeriksaan Laporan Kasus

1. Data Pasien

a. Nama : Tn. J

b. Umur : 70 Thn

c. Jenis kelamin : Laki-laki

d. Alamat : Makassar

e. Tanggal : 25 Januari 2017

f. Jenis Pemeriksaan : BNO IVP

g. Klinis : Carcinoma Vesica Urinaria

h. Status peserta : PBI

i. No. Foto : 272

j. Asal pasien : Ruang perawatan Al-Fajar

k. Dokter pengirim : dr. Baharuddin Sp. B.

l. Dokter pembaca : dr. Maulana Sanggaf Sp. Rad.

2. Persiapan Alat dan Bahan yang digunakan

a. Pesawat Rontgen
b. Image Plate 35 x 43 cm

c. Processing Film yang digunakan : Computer Radiography (CR)

d. Kontras Media

e. Kapas alkohol
26

f. Wing needle

g. Nier Beck

h. Spoit 1 cc, 3 cc, dan 20 cc

i. Obat anti histamine

Gambar 8. Alat dan Bahan pemeriksaan BNO-IVP


(RSUD HAJI MAKASSAR,2017)
3. Teknik Pemeriksaan

a. Pengertian

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya

proses penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat

yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang

masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan


27

oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air

kemih).

b. Tujuan Pemeriksaan

1) Untuk mengetahui adanya Ca. Vesica Urinaria pada system

urinaria dengan teknik kontras BNO IVP.

2) Untuk mengetahui gambaran radiograf pada system urnaria.

c. Indikasi Pemeriksaan

Tumor dalam arti umum adalah jaringan sel liar berupa

benjolan atau pembengkakan abnormal dibagian tubuh.

Sedangkan dalam arti khudud tumor adalah benjolan yang

disebabkan oleh neoplasma. Tumor ada yang jinak maupun

ganas yang dapat berubah menjadi kanker. Kanker adalah

penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

tubuh yang berubuah menjadi sel kanker. Dalam

perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian

tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker

biasa juga disebut Karsinoma. Karsinoma adalah segala jenis

tumor (kanker) yang tumbuh dari sel di lapisan permukaan

penutup atau membran pembatas dari organ. Karsinoma berbeda

dengan sarcoma yang merupakan kanker yang muncul dari

tulang, otot atau jaringan ikat.

Pada laporan kasus kami kali ini klinis dari

pemeriksaan BNO IVP adalah Karsinoma Vesica Urinaria.


28

Karsinoma vesica urinaria adalah karsinoma yang berada pada

kandung kemih (tempat menampung urin di daerah pelvis).

Kanker ini bermula dari sel-sel yang melapisi lapisan dalm vesika

urinaria. Kanker ini biasanya menyerang orang tua, namun dapat

terjadi di segla usia. Kanker vesika urinaria dapat didiagnosis

pada tahap dini, ketika kanker ini masih dapat di obati. Namun,

pada tahap awalpun, kekambuhan dapat terjadi. Oleh karena itu,

perlunya dilakukan pemeriksaan lanjutan diantaranya adalah

dengan penegakan diagnose dengan menggunakan teknik

kontras radiologi yaitu BNO IVP.

d. Posisi Pasien :.Pasien supine diatas meja

...........................................pemeriksaan

e. Posisi Obyek :.Kaset diletakkan dibawah pasien

...........................................dengan batas atas kaset tiga jari

..........................................sejajar perut pasien dan kaki rapat.

f. Central Ray (CR) : Tegak lurus terhadap kaset

g. Central Point (CP) : Pertengahan Umbilikus

h. FFD : 90-100 cm

j. Prosesing Film : Computer Radiography (CR).

k. Hasil Radiografi
29

Gambar 9. Hasil
Radiografi Abdomen Polos
(Doc. RSUD HAJI MAKASSAR,2017)

Gambar 10. Gambar Hasil Radiograf BNO-IVP 5 Menit


(Doc. RSUD HAJI MAKASSAR, 2017)
30

Gambar 11. Gambar


Hasil Radiografi BNO-IVP 15 Menit
(Doc. RSUD HAJI MAKASSAR, 2017)

Gambar 12. Gambar Hasil Radiografi BNO-IVP 30 menit


(Doc. RSUD HAJI MAKASSAR, 2017)
31

l. Hasil Interprestasi :

1) Pada foto polos tak tampak bayangan radio opaque yang

mencurigakan sepanjang lintasan tractus urinarius.


2) Fungsi kedua ren baik
3) Pelvilyceal system kanan dan kiri baik
4) Ureter kanan dan kiri baik
5) Vesica Urinaria tampak filling defect pada sisi superior kiri.
6) Kesan : Carsinoma Vesica Urinaria dan fungsi kedua ren baik

B. Pembahasan Laporan Kasus

Pada pembahasan kali ini kami akan membahas tentang

laporan kasus dalam rangka memenuhi syarat terselesaikannya

PKL III di ATRO MUHAMMADIYAH MAKASSAR dengan Judul

Pemeriksaan BNO-IVP dengan kasus Carsinoma Vesica Urinaria.

Pemeriksaan ini di lakukan pada hari kamis tanggal 26 Januari

2017.
Sebelum pengambilan gambar dilakukan pasien

diinstruksiskan untuk melakukan beberapa persiapan yaitu

dengan mengkosumsi bubur kecap pagi sampai siang, sore jam

16.00 makan bubur dengan kecap, jam 17.00 makan/minum

garam inggeris 30 Gram dilarutkan dalam 1 (Satu) gelas air

hangat dan minum sekaligus, malam tidak boleh makan kecuali

boleh minum air putih 1-2 gelas, tidak boleh terlalu banyak bicara,

serta tidak boleh merokok, subuh sebelum pemeriksaan

meminum lagi garam inggris sebelum pemeriksaan pukul 09.00

pagi pasien dibawa ke ruang radiologi.


32

Di RSUD HAJI MAKASSAR untuk pendiagnosaan BNO-IVP

dilakukan beberapa pemotretan di awali dengan pemeriksaan

BNO polos dengan memposisikan pasien supine di meja

pemeiksaan dengan MSP tubuh pasien sejajar dengan MSP meja

pemeriksaan, tangan diposisikan lurus di samping tubuh pasien,

kedua tungkai bawah pasien lurus. Pemeriksaan ditujukan untuk

menentukan factor eksposi dan posisi efisien dan efektif. Nilai

urium maksimal 50 mg/dl dan nilai kreatinin maksimal 1,2 mg/dl.


Setelah dilakukan foto plan dilakukanlah pengijeksian skin

test injeksi subcutan kontras media 1-1,5 ml untuk melihat reaksi

tubuh pasien terhadap bahan kontras, kemudian penginjeksian

anti histamine untuk mencegah alergi yang mungkin terjadi,

setelah itu dilakukanlah injeksi kontras intravena dengan bahan

kontras positif 40-50 cc.


Setelah pemasukan bahan kontras dilakukan lah pemotreran

untuk melihat perjalanan kontras di sekitar traktus urinarius, yaitu

fase pertama adalah fase nefrogram fase 5 menit setelah

penginjeksian kontras dimana kontras media memperlihatkan

nefron pada ginjal (terisi maksimal), fase nefrogram 15 menit

setelah pengijeksian adalah dimana kontras media,

memperlihatkan neufron, pelvis renalis dan ureter proximal terisi

maksimal. Fase ureter fase dimana kontras media

memperlihatkan nefron, pelvis renalis, dan ureter mulai mengisi

kandung kemih fase ini adalah fase 30 menit setelah


33

penginjeksian. Dalam tindakan ini cukup dilakukan sampai fase

dimana vesica urinaria sudah tervisualisasikan dengan baik. Dan

pemeriksaan selesai. Untuk pemeriksaan BNO IVP penentuan

pengambilan tiap tindakan harus berdasarkan klinis demi

penegakan diagnosa dengan tindakan yang paling efektif, karena

beda klinis akan beda pula anatomi yang akan di visualisasikan.

Karena dalam BNO IVP ada pula beberapa klinis yang

membutuhkan radiograf post mixie.


Pada laporan kasus kami kali ini klinis dari pemeriksaan

BNO IVP adalah Karsinoma Vesica Urinaria. Karsinoma vesica

urinaria adalah karsinoma yang berada pada kandung kemih

(tempat menampung urin di daerah pelvis). Kanker ini bermula

dari sel-sel yang melapisi lapisan dalam vesika urinaria. Kanker

ini biasanya menyerang orang tua, namun dapat terjadi di segala

usia.
Setelah dokter mendiagnosa hasil radiograf di dapatkanlah

hasil baca dokter yaitu vesica urinaria tampak filling defect

superior kiri dengan kesan Carsinoma Vesica Urinaria.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Pemeriksaan BNO IVP di RSUD HAJI Makassar sebelum

melakukan pemeriksaan dilakukan persiapan pada pasien terlebih


34

dahulu. Mulai dari makan bubur kecap, puasa makanan berserat,

sampai meminum garam inggris agar system pencernaan terbebas

dari fecal mass yang dapat mengganggu dalam hasil radiografi.

Proyeksi yang digunakan adalah Antero Posterior Supine, dengan

pembambilan gambar 5 menit, 15 menit, sampai 30 menit setelah

penginjeksian kontras media.


2. Hasil kualitas radiografi pada BNO IVP dengan Carsinoma Vesica

Urinaria dan hasil radiografnya dapat tervisualisasikan dengan baik,

dengan kontras media yang tampak opak dan membuat system

urinaria tampak berbeda dengan organ yang lainnya. Ketajaman

gambar baik, densitas baik, detail gambar baik, serta kontras yang

baik.

DAFTAR PUSTAKA

Billager, Philip. Frank, B, W. Smith, B. J. 1992. Merrils Atlas Of

Radiographis Positions Volume 2. Portland : Elsevier Mosby.

Eguene D. Frank, B. W., & Smith, B. J. (2011). MERILL'S ATLAS

RADIOGRAPHIC & PROCEDURUES. Portland: ELSEVIER

MOSBY.
35

Latif, Nikmatiah. Nyambe, 2008.Anatomi.Makassar.

Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Makassar.

Putz, Keindhard, dkk. 2011. Sobotta Jilid 2. Jakarta : EGC.

Siswadi, Yakobus. 2013. Batu Ginjal. Jakarta : EGC.

Kumar, R. 1995. Buku Ajar Patologi. Jakarta : EGC.

Wibowo, Daniel, dkk. 2011. Batu Ginjal. Jakarta : EGC.

Anonim. Pengertian Penyakit ginjal ( Online ) http://www.alodokter.comdi

Akses pada tanggal 26 Januari 2017

Unit Radiologi PHC Surabaya. (2007, Maret 28). Prosedur Tetap

Pelayanan Radiologi. Retrieved Juni 15, 2016, dari Pelayanan

Radiologi: http://pelayananradiologi-ido.com

LAMPIRAN 1
BIODATA PENULIS

NAMA LENGKAP : NIA ADRIANTI


NAMA PANGGILAN : NIA
NIM : 14035
KELAS : A
TEMPAT LAHIR : UJUNG PANDANG
36

TANGGAL LAHIR : 13 JANUARI 1996


ASAL DAERAH : BOMBANA
ASAL SMA : SMA N 1 BOMBANA
ALAMAT : JL. IR. H. JUANDA 1 NO.23
HOBBY : MENAMBAH WAWASAN
CONTACT PERSON
HP : 081284213407
FB/LINE : Nay Adrianti Akka / nia_adrianti
EMAIL : niaadr189@gmail.com
PENGALAMAN ORGANISASI :
1. Palang merah remaja (PMR) SMAN 1 BOMBANA .
2. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ATRO MUHAMMADIYAH
MAKASSAR.
3. UKM SELORA ATRO MUHAMMADIYAH MAKASSAR

JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT :

4. PKL I : Pemeriksaan Ossa Antebrachii Dengan


Kasus Fraktur Ossa Antebrachii
5. PKL II : Pemeriksaan Abdomen 3 Posisi Dengan Kasus Ileus
Obstruksi di RSUD PROF. H. M. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG
6. PKL III : PEMERIKSAAN BNO-IVP Pada kasus Carsinoma Vesica
Urinaria

NAMA LENGKAP : MEGA HARTINA


NAMA PANGGILAN : MEGA
NIM : 140
KELAS : A
TEMPAT LAHIR : UJUNG PANDANG
TANGGAL LAHIR : 13 JANUARI 1996
ASAL DAERAH : BOMBANA
ASAL SMA : SMA N 1 BOMBANA
37

ALAMAT : JL. IR. H. JUANDA 1 NO.23


HOBBY : MENAMBAH WAWASAN
CONTACT PERSON
HP : 081284213407
FB/LINE : Nay Adrianti Akka / nia_adrianti
EMAIL : niaadr189@gmail.com
PENGALAMAN ORGANISASI :
7. Palang merah remaja (PMR) SMAN 1 BOMBANA .
8. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ATRO MUHAMMADIYAH
MAKASSAR.
9. UKM SELORA ATRO MUHAMMADIYAH MAKASSAR

JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT :

10. PKL I : Pemeriksaan Ossa Antebrachii Dengan


Kasus Fraktur Ossa Antebrachii
11.PKL II : Pemeriksaan Abdomen 3 Posisi Dengan Kasus Ileus
Obstruksi di RSUD PROF. H. M. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG
12.PKL III : PEMERIKSAAN BNO-IVP Pada kasus Carsinoma Vesica
Urinaria

NAMA LENGKAP : HAJAR ISWANTO PRATAMA


NAMA PANGGILAN : HAJAR
NIM : 14
KELAS : A
TEMPAT LAHIR : UJUNG PANDANG
TANGGAL LAHIR : 13 JANUARI 1996
ASAL DAERAH : BOMBANA
ASAL SMA : SMA N 1 BOMBANA
ALAMAT : JL. IR. H. JUANDA 1 NO.23
38

HOBBY : MENAMBAH WAWASAN


CONTACT PERSON
HP : 081284213407
FB/LINE : Nay Adrianti Akka / nia_adrianti
EMAIL : niaadr189@gmail.com
PENGALAMAN ORGANISASI :
13. Palang merah remaja (PMR) SMAN 1 BOMBANA .
14. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ATRO MUHAMMADIYAH
MAKASSAR.
15. UKM SELORA ATRO MUHAMMADIYAH MAKASSAR

JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT :

16. PKL I : Pemeriksaan Ossa Antebrachii Dengan


Kasus Fraktur Ossa Antebrachii
17.PKL II : Pemeriksaan Abdomen 3 Posisi Dengan Kasus Ileus
Obstruksi di RSUD PROF. H. M. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG
18.PKL III : PEMERIKSAAN BNO-IVP Pada kasus Carsinoma Vesica
Urinaria

NAMA LENGKAP : RELISA


NAMA PANGGILAN : LISA
NIM : 14
KELAS : C
TEMPAT LAHIR : UJUNG PANDANG
TANGGAL LAHIR : 13 JANUARI 1996
ASAL DAERAH : BOMBANA
ASAL SMA : SMA N 1 BOMBANA
ALAMAT : JL. IR. H. JUANDA 1 NO.23
HOBBY : MENAMBAH WAWASAN
39

CONTACT PERSON
HP : 081284213407
FB/LINE : Nay Adrianti Akka / nia_adrianti
EMAIL : niaadr189@gmail.com
PENGALAMAN ORGANISASI :
19. Palang merah remaja (PMR) SMAN 1 BOMBANA .
20. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ATRO MUHAMMADIYAH
MAKASSAR.
21. UKM SELORA ATRO MUHAMMADIYAH MAKASSAR

JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT :

22. PKL I : Pemeriksaan Ossa Antebrachii Dengan


Kasus Fraktur Ossa Antebrachii
23.PKL II : Pemeriksaan Abdomen 3 Posisi Dengan Kasus Ileus
Obstruksi di RSUD PROF. H. M. ANWAR MAKKATUTU BANTAENG
24.PKL III : PEMERIKSAAN BNO-IVP Pada kasus Carsinoma Vesica
Urinaria

NAMA LENGKAP : SYARIF HIDAYATULLA


NAMA PANGGILAN : Yayat
NIM : 140
KELAS : C
TEMPAT LAHIR :
TANGGAL LAHIR :
ASAL DAERAH :
ASAL SMA :
ALAMAT :
HOBBY :
CONTACT PERSON
40

HP :
FB/LINE :
EMAIL :
PENGALAMAN ORGANISASI :
JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT :
1. PKL I :

2. PKL II :
3. PKL III :

NAMA LENGKAP : TAUFIQURAHMAN


NAMA PANGGILAN : TAUFIQ
NIM : 14046
KELAS : A
TEMPAT LAHIR : MALANGKE
TANGGAL LAHIR : 24 JANUARI 1996
ASAL DAERAH : MALANGKE ( LUTRA )
ASAL SMA : SMA N 1 BURAU
ALAMAT : JL DG TATA III NO 9
HOBBY : BULUTANGKIS
CONTACT PERSON
HP : 082 291 516 008
FB/LINE : -
EMAIL : TAUFIK24TAKIR@GMAIL.COM
PENGALAMAN ORGANISASI : -
JUDUL KARYA LAPORAN KASUS DIBUAT :
41

1. PKL I : Teknik Pemeriksaan Wrist Joint Pada Kasus suspek Fraktur 1/3
Distal radius

2. PKL II : Pemeriksaan Os Femur Pada Kasus Fraktur 1/3 distal


3. PKL III : PEMERIKSAAN BNO-IVP Pada kasus Carsinoma Vesica
Urinaria
42

LAMPIRAN 2
FOTOCOPY SURAT PENGANTAR PHOTO

Keterangan : Surat Pengantar Pemeriksaan Radiologi dari Dokter

pengirim
43

LAMPIRAN 3
FOTOCOPY HASIL BACA FOTO LAPORAN KASUS

Keterengan : Hasil baca foto laporan kasus oleh dokter radiologi.


44

LAMPIRAN 4
DAFTAR HADIR PESERTA SEMINAR PKL III
ATRO MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2017

JUDUL LAPORAN KASUS : Teknik Pemeriksaan BNO-IVP dengan


Kasus Carsinoma Vesica Urinaria
LOKASI PKL : RSUD HAJI MAKASSAR
TANGGAL : 17 Februari 2017
TEMPAT SEMINAR : Ruangan Radiologi RSUD HAJI
MAKASSAR.
N TANDA
NAMA PESERTA JABATAN
O TANGAN
1

10

11

12

13

14

LAMPIRAN 5
DOKUMENTASI KEGIATAN PKL III
45

Keterangan : Memposikan pasien dengan teknik pemeriksaan BNO IVP.

Keterangan : Foto bersama senior di Ruangan Radiologi

LAMPIRAN 6
DENAH RUANGAN RADIOLOGI RSUD HAJI MAKASSAR
46

19

Keterangan :
1. Meja Pemeriksaan
2. Chest Stand
3. Pesawat dental
4. Pesawat Mobile X-Ray
5. Toilet
6. Meja penyimpanan timbal
7. Pesawat Panoramik
8. Ruangan Control/ ruang ekspose
9. Ruangan USG
10. Ruangan baca foto (dokter radiologi)
11. Computer, print, dan scanner Processing Komputer radiologi
12. Ruang Administrasi
13. Gudang
14. Kamar jaga
15. Ruang CT-Scan
16. Meja pemeriksaan USG
17. Pesawat USG
18. Meja radiografrer
19. Kamar Gelap
47

LAMPIRAN 7
GAMBAR DENAH RUANGAN PROSESING FILM

Denah kamar gelap

Manual processing

Automatic
processing

Tempat Penyimpanan Film

masuk

Anda mungkin juga menyukai