Disusun Oleh:
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
SEMARANG
PRODI D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
1. Bapak Dr. Marsum BE, S.Pd., MPH, selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Semarang.
2. Bapak Teguh Budiharjo, STP., M.Si., selaku Ketua Jurusan Analis
Kesehatan Poltekkes Kemenkes Semarang.
3. Ibu Surati, ST., M.Si.Med, selaku Ketua Prodi D III Teknologi
Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Semarang.
4. Ibu dr. Ana Sholikhah, M.Sc.,Sp.PK selaku Kepala Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik.
5. Ibu dr. Eny Dyah Kurniawati, Sp.PA selaku Kepala Instalasi Laboratorium
Patologi Anatomi.
6. Ibu Sri Wiwit Wahyudiningrum, Amd.AK selaku Koordinator / Kepala
Ruang Laboratorium Patologi Klinik.
7. Seluruh Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) yang bekerja di
Laboratorium RSUD RA Kartini Jepara yang telah mendukung,
membimbing dan membantu penyusunan laporan ini.
8. Rekan dan keluarga yang selalu memberikan doa, nasehat, semangat serta
dukungan baik moral dan material.
ii
Dengan kerendahan hati penyusun menyadari bahwa laporan yang kami buat
terdapat banyak kekurangan, maka dari itu kami mohon saran dan kritik agar
laporan ini demi mencapai laporan yang lebih baik
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN................................Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. TUJUAN.......................................................................................................2
C. MANFAAT...................................................................................................3
D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN...............................................4
E. RUANG LINGKUP......................................................................................4
BAB II GAMBARAN UMUM RSUD RA KARTINI JEPARA..........................10
A. SEJARAH...................................................................................................10
B. PROFIL RUMAH SAKIT..........................................................................12
C. DASAR-DASAR PELAYANAN...............................................................13
D. FASILITAS PELAYANAN.......................................................................14
E. KETENAGA KERJAAN............................................................................17
F. GAMBARAN UMUM INSTALASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT
.................................................................................................................... 17
H. STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT.....19
BAB III METODOLOGI PEMBELAJARAN......................................................21
A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN.............................................21
B. PEMBAGIAN TUGAS...............................................................................21
C. SISTEM PEMBELAJARAN RUMAH SAKIT.........................................21
BAB IV PELAYANAN LABORATORIUM........................................................22
A. LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK.................................................22
1. Sampling..................................................................................................22
2. Laboratorium Hematologi.......................................................................30
3. Laboratorium Kimia Klinik.....................................................................37
4. Laboratorium Sekresi dan Ekskresi.........................................................44
iv
5. Laboratorium Imunserologi.....................................................................54
6. Laboratorium Mikrobiologi.....................................................................58
7. Laboratorium PCR..................................................................................63
B. LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI............................................68
1. Sitologi........................................................................................................68
a. Preparasi Sampel.....................................................................................69
b. Fiksasi......................................................................................................72
c. Pewarnaan................................................................................................72
2. Histologi......................................................................................................73
a. Processing jaringan.................................................................................74
b. Pengecatan HE (Hematoksilin Eosin).....................................................79
C. BANK DARAH RUMAH SAKIT..............................................................79
1. Standart Pelayanan BDRS RSUD RA Kartini........................................81
2. Pemeriksaan Golongan Darah ABO dan Rhesus pada Spesimen Darah
Metode Slide...................................................................................................82
3. Pemeriksaan Crossmatch Metode Gel.....................................................83
4. Pemeriksaan direct coombs test..............................................................85
BAB V PENUTUP.................................................................................................86
A. SIMPULAN................................................................................................86
B. SARAN.......................................................................................................86
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................88
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan kebutuhan bagi setiap manusia,
sebagaimana Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 menyatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia
dan salah satu faktor kebahagiaan yang harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia.
Kebutuhan tersebut mendorong masyarakat untuk membangun
fasilitas kesehatan yang berkualitas yang tentunya berdampak positif
terhadap kesehatan masyarakat Indonesia. Sarana kesehatan adalah
tempat yang digunakan menyelenggarakan upaya kesehatan, bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan agar selalu sehat.
Di era globalisasi saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara alami mengalami kemajuan pesat, khususnya di bidang
kesehatan. Bukti nyata dari perkembangan ini bertujuan untuk
memaksimalkan pelayanan kesehatan.
Kemunculan alat-alat baru ini harus didukung oleh praktisi medis
yang terampil dan profesional. Salah satunya adalah teknologi
laboratorium medik merupakan profesi yang bekerja pada sarana
kesehatan yang bertugas melaksanakan pelayanan pemeriksaan,
pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari
manusia untuk mengidentifikasi penyakit, penyebab penyakit, dan kondisi
kesehatan atau faktor-faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan
perorangan dan masyarakat.
1
Institusi pendidikan tidak menawarkan semua persyaratan dunia
industri, untuk mendapatkan pengalaman dan pelatihan dalam industri
yang sering disebut praktik belajar lapangan. Semua yang telah diajarkan
oleh lembaga pendidikan kemudian diterapkan dalam dunia industri secara
langsung. Oleh karena itu program praktik belajar lapangan ini
dilaksanakan untuk mengaplikasikan teori dengan praktik yang didapatkan
dari lembaga pendidikan dan yang diperoleh dari lapangan. Harapan agar
tercipta tenaga kerja teknologi laboratsorium kesehatan yang komperatif
dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku perkuliahan dan
pengalaman yang didapatkan dilingkungan industri atau rumah sakit.
B. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan meliputi:
1. Tujuan Umum
Praktik Kerja Lapangan bertujuan untuk memberikan bekal
pengalaman belajar dan keterampilan kepada mahasiswa untuk
mencapai hasil yang efisien, efektif dan optimal dalam memperoleh,
mengolah, menganalisis data atau menginterpretasikan hasil disertai
sikap profesional sesuai dengan kompetensi profesi Teknologi
Laboratorium Medik (TLM).
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dengan
menerapkan dan membandingkan teori dan pengetahuan yang
telah diterimanya dalam perkuliahan atau praktikum dengan
situasi nyata di tempat kerja praktik.
b. Mahasiswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan dunia
kerja yang sesungguhnya sehingga tantangan berupa kualitas,
kuantitas dan kinerja yang berasal dari dunia pendidikan dapat
dijawab dan dipenuhi.
c. Melatih kemampuan berkomunikasi, tanggung jawab, kerja
dalam tim, serta menghadapi tekanan yang lebih tinggi untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
2
d. Untuk mengetahui Pelayanan Kesehatan yang dilakukan di
Laboratorium Klinik RSUD RA Kartini Jepara
e. Untuk mengetahui Sistem Menajemen Laboratorium dan
Pemantapan Mutu Laboratorium Klinik RSUD RA Kartini
Jepara
f. Untuk mengetahui Keamanan dan Kesehatan Kerja dalam
Laboratorium Klinik RSUD RA Kartini Jepara
g. Untuk mengetahui Sistem Informasi di Laboratorium Klinik
RSUD RA Kartini Jepara
h. Untuk mengetahui Pengolahan Limbah di Laboratorium RSUD
RA Kartini Jepara.
C. MANFAAT
Manfaat kegiatan PKL meliputi:
1. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam dunia pekerjaan
yang nantinya dapat berguna bagi mahasiswa yang bersangkutan
apabila menyelesaikan perkuliahan, sehingga dapat menyesuaikan
dengan dunia kerja.
b. Dapat menerapkan ilmu ketrampilan yang didapat di lembaga
pendidikan dengan lapangan pekerjaan sehingga memperoleh
ilmu pegetahuan yang luas dan pengalaman kerja.
c. Melatih dan meningkatkan kedisplinan serta tanggung jawab
dalam kerja.
2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan
a. Meningkatkan hubungan kerjasama antara lembaga pendidikan
dengan instansi.
b. Mempromosikan keberadaan akademi ditengah-tengah dunia
kerja khususnya instansi RSUD RA Kartini Jepara sehingga dapat
mengantisipasi kebutuhan dunia kerja akan tenaga kerja yang
professional dan kompetenen di bidangnya masing-masing.
3
3. Manfaat bagi Rumah Sakit
a. Dapat meningkatkan hubungan kerjasama antar
akademi dengan instansi/lembaga.
b. Membantu instansi/lembaga dalam menyelesaikan tugas
sehari-hari dalam praktek kerja.
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dalam PKL meliputi:
1. Pelayanan Administrasi Rawat Jalan
a. Pasien Umum/Permintaan Sendiri
1) Pemeriksaaan MCU dilayani pada hari dan jam kerja
2) Pasien yang akan melakukan pemeriksaan MCU mendaftar
untuk klinik MCU di TPP Rawat Jalan.
3) Pasien membayar biaya administrasi pendaftaran di kasir
rawat jalan
4) Pasien diperiksa oleh dokter klinik MCU
5) Dokter klinik MCU memberikan pengantar pemeriksaan
penunjang/ laboratorium kepada pasien sesuai paket
pemeriksaan MCU
6) Untuk pemeriksaan laboratorium pasien membawa
permintaan pemeriksaan ke laboratorium,
7) Petugas administrasi laboratorium mencatat identitas pasien
dan permintaan pemeriksaan dalam buku register
laboratorium dan input kedalam SIMRS untuk pencetakan
bukti pembayaran
4
8) Petugas laboratorium melakukan pengambilan sampel/
spesimen sesuai permintaan pemeriksaan terhadap pasien
9) Pemeriksaan yang sudah selesai dimasukkan pada list
pemeriksaan dalam SIMRS
10) Rekap hasil dan biaya pemeriksaan diserahkan ke klinik
MCU untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan
administrasinya.
b. Pasien dari Instansi/ Perusahaan/ Sekolah
1) Instansi pengirim melakukan koordinasi dengan pihak
Rumah Sakit terkait paket pemeriksaan MCU yang
dikehendaki
2) Rumah Sakit memberikan alur dan rincian biaya administrasi
dan pemeriksaan sesuai paket yang di kehendaki oleh instansi
pengirim
3) Pemeriksaaan MCU dilayani pada hari dan jam kerja
4) Pasien dari Instansi/Perusahaan/Sekolah membayar biaya
administrasi di kasir rawat jalan
5) Pasien diperiksa oleh dokter klinik MCU
6) Dokter klinik MCU memberikan pengantar pemeriksaan
penunjang/ laboratorium kepada pasien sesuai paket
pemeriksaan MCU
7) Pasien membawa permintaan pemeriksaan ke laboratorium,
8) Petugas administrasi laboratorium mencatat identitas pasien
dan permintaan pemeriksaan dalam buku register
laboratorium dan input kedalam SIMRS untuk pencetakan
bukti pembayaran
9) Petugas laboratorium melakukan pengambilan sampel/
spesimen sesuai permintaan pemeriksaan terhadap pasien
10) Pemeriksaan yang sudah selesai dimasukkan pada list
pemeriksaan dalam SIMRS
11) Rekap hasil dan biaya pemeriksaan diserahkan ke klinik
MCU untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan.
5
2. Pelayanan Administrasi Rawat Inap
a. Pasien Gawat Darurat masuk melalui IGD / rawat Jalan / HD
b. Petugas mengantar pasien ke klinik MCU ,
c. Pasien diperiksa oleh dokter klinik MCU
d. Dokter klinik MCU memberikan pengantar pemeriksaan
penunjang/ laboratorium kepada pasien sesuai paket pemeriksaan
MCU
e. Pasien membawa permintaan pemeriksaan ke laboratorium,
f. Petugas administrasi laboratorium mencatat identitas pasien dan
permintaan pemeriksaan dalam buku register laboratorium dan
input kedalam SIMRS untuk pencetakan bukti pembayaran
g. Petugas laboratorium melakukan pengambilan sampel/ spesimen
sesuai permintaan pemeriksaan terhadap pasien
h. Pemeriksaan yang sudah selesai dimasukkan pada list
pemeriksaan dalam SIMRS
i. Rekap hasil dan biaya pemeriksaan diserahkan ke klinik MCU
untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan
administrasinya.
j. Petugas mengantar pasien ke ruangan yang dituju
k. Petugas pengantar dan petugas ruangan melakukan serah terima
pasien dengan mengisi lembar checklist yang sudah diisi dan
ditandatangani.
l. Petugas ruangan melakukan orientasi ruangan dan edukasi
prosedur rawat inap kepada pasien/keluarga pasien
m. Pasien di berikan layanan asuhan medis dan keperawatan selama
di rawat
6
3. Pelayanan Sampling
a. Pelayanan sampling dilakukan pada hari dan jam kerja
b. Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter merencanakan
pemeriksaan laboratorium bagi pasien
c. Memeriksa form permintaan laboratorium, identitas pasien, serta
keterangan lainya
d. Pemilihan lokasi pengambilan spesimen sesuai pemeriksaan yang
diminta
e. Volume sampel disesuaikan dengan jenis pemeriksaan
f. Memastikan kondisi pasien sebelum dilakukan pengambilan
spesimen, seperti puasa atau tidak, mengonsumsi obat-obatan
atau lainnya
4. Pelayanan Laboratorium Preparasi Sampel
a. Edukasi pasien : ATLM memperkenalkan diri kepada pasien,
memberi tahu pasien bahwa akan dilakukan pengambilan darah,
menanyakan pertanyaan aktif kepada pasien terkait identitas
pasien (Nama, No. RM, tanggal lahir, alamat), serta menanyakan
beberapa persiapan khusus pasien yang dianjurkan sebelum
pemeriksaan seperti puasa, dll.
b. Teknik atau cara pengambilan spesimen harus dilakukan dengan
benar dan sesuai dengan SOP yang ada.
c. Cara menampung spesimen dalam wadah penampung.
1) Seluruh sampel harus masuk kedalam wadah (sesuai
kapasitas)
2) Wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakan dalam posisi
berdiri untuk mencegah spesimen tumpah
3) Memindahkan spesimen darah dari syringe harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Darah harus segera dimasukan dalam tabung setelah
sampling
b) Lepaskan jarum, alirkan darah melalui dinding
tabung secara perlahan agar tidak terjadi lisis
7
c) Untuk pemeriksaan kultur kuman dan sensitivitas,
pemindahan sampel kedalam media dilakukan dengan
cara aseptik
d) Pastikan jenis antikoagulan dan volume darah yang
ditambahkan sesuai
e) Homogenisasi segera setelah darah dicampur dengan
antikoagulan dengan perlahan. Jangan mengocok tabung
keras keras agar tidak hemolisis
4) Menampung specimen urin :
a) Sediakan wadah yang bersih, kering, tidak
terkontaminasi, mudah dibuka tutup dan bermulut lebar,
tulis identitas pasien
b) Urin yang pertama kali keluar dibuang. Kemudian catat
waktu dari pertama kali urin keluar selama 24 jam (untuk
urin 24 jam). Pengambilan urin medstrim dilakukan
dengan cara membuang urin yang pertama kali keluar
kemudian diambil urin dengan porsi tengah serta
membuang urin porsi akhir.
5) Menampung specimen feaces :
a) Sampel tinja sebaiknya berasal dari defekasi spontan.
Jika sangat diperlukan, sampel tinja juga dapat diperoleh
dari pemeriksaan colok dubur
b) Masukan sampel ke dalam wadah yang bersih, kering,
tidak terkontaminasi oleh bahan apapun, mudah dibuka
tutup dan bermulut lebar. Untuk pewarnaan BTA jangan
gunakan wadah yang mengandung bercak lilin atau
minyak, sebab zat ini dapat dilihat sebagai bintik-bintik
tahan asam dan dapat menyulitkan penafsiran
8
c) Sebelum pengambilan specimen, penderita diminta
berkumur dengan air, bila mungkin gosok gigi terlebih
dahulu. Apabila menggunakan gigi palsu sebaiknya dilepas
dulu
d) Pada saat pengambilan specimen penderita berdiri tegak
atau duduk tegak
e) Penderita diminta untuk menarik nafas dalam 2-3 kali
kemudian keluarkan nafas bersamaan dengan batuk yang
kuat dan berulang kali sampai dahak keluar.
f) Dahak yang dikeluarkan langsung ditampung dalam
wadah dengan cara mendekatkan wadah kemulut.
g) Amati spesimen dahak, dahak yang memenuhi syarat
pemeriksaan akan tampak kental purulent dengan
volume cukup (3-5 ml)
h) Tutup wadah dengan rapat untuk menghindari
kontaminasi dari udara dan secepatnya dikirim ke
laboratorium.
9
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD RA KARTINI JEPARA
A. SEJARAH
Rumah Sakit Umum R.A. Kartini Kabupaten Jepara dulunya
merupakan sekolah untuk anak-anak Belanda dan yang bersekolah anak-
anak ningrat atau priyayi. RA Kartini, RA Rukmini dan RA Kardinah
serta putra putri Jepara lainnya juga bersekolah di tempat tersebut dan
guru- gurunya sebagian besar orang-orang Belanda. Bahasanya juga
bahasa Belanda.
Setelah sekolah tersebut selesai dibangun disebelah barat alun-alun
Jepara yang kini menjadi SLTP 1 Jepara, maka bekas sekolah tersebut
dialih fungsikan menjadi sebuah Balai Pengobatan kecil.
Balai pengobatan itu dilayani oleh beberapa orang dokter dan
beberapa tenaga kesehatan, mengingat balai itu menjadi satu-satunya
lembaga pelayanan kesehatan sehingga banyak dikunjungi orang. Balai
pengobatan tersebut oleh Pemerintah Hindia Belanda ditingkatkan
fungsinya menjadi sebuah Consultatic Buerean atau sejenis Rumah Sakit.
Bekas sekolah tersebut dibagi dalam beberapa ruang pelayanan, ada 3
bangsal ukuran 6 m ⨯ 10 m, 2 ruangan kebidanan, 1 ruang operasi kecil
ukuran 3m ⨯ 4m, dan 1 kamar bersalin.
RSUD R.A Kartini Kabupaten Jepara setelah beberapa kali
dipimpin oleh seorang dokter dari Belanda, India, Jerman dan Itali, rumah
sakit ini kepemimpinannya diserahkan kepada dr. Soeleman kemudian
digantikan oleh dr. Soenardi hingga awal kemerdekaan.
Pada tahun 1962, RSUD R.A. Kartini Kabupaten Jepara dipimpin
oleh seorang dokter asli Jepara yaitu dr. Moh Hamidun Kosim. Beliau
adalah seorang dokter lulusan UGM tahun 1962. Saat itu sarana dan
prasarana sangat kurang. Dokter yang bertugas hanya satu yaitu dr. Moh
Hamidun Kosim dibantu oleh 2 petugas kesehatan pria, 10 petugas wanita
10
orang sakit dan 10 petugas pria orang sakit, seorang petugas apotek, 6
orang staf administrasi, dan 2 bidan. Karena minimnya tenaga kesehatan,
maka para petugas melayani orang sakit dengan kerja ekstra keras selama
24 jam penuh, terutama ketika terjadi kenaikan jumlah pasien karena
wabah penyakit di masyarakat misalnya kolera, cacar dan lainnya.
Masa kepemimpinan dr. Moh Hamidun Kosim menjadi Kepala
Rumah Sakit hanya berlangsung selama 3 tahun. beliau akhirnya menjadi
Kepala Jawatan Kesehatan Rakyat JepaRA Jabatan Kepala Rumah Sakit
digantikan oleh dr. Ang Swie Giem kemudian digantikan berturut oleh dr.
Budiman, dr. Suyud, dr. Kuncoro, dr. Sri Murtanto dan selanjutnya dr.
Agustinus Subadijo.
Tanpa mengecilkan jasa dan pengabdian para direktur diera
masing-masing, dr. Agustinus Subadijo memang punya andil besar dalam
kepindahan Rumah Sakit Umum R.A. Kartini Kabupaten Jepara dari yang
semula berada di sebelah alun-alun kota Jepara ke tempat yang baru yaitu
di Kelurahan Bapangan. Saat itu telah dibicarakan pemindahan rumah
sakit. Pertimbangan saat itu adalah adanya tuntutan perkembangan kota,
menyusul akan digunakannya lokasi tersebut sebagai Kantor Sekretariat
Pemerintah Kabupaten Jepara sebab letaknya yang bersebelahan dengan
Pendopo Kabupaten. Apalagi Kabupaten telah memiliki tanah yang berada
di pinggiran Kota yaitu di Desa Bapangan Jalan Raya Kudus KM 3.
Dengan berbagai pertimbangan akhirnya Pemerintah Kabupaten Jepara
sepakat untuk memindahkan rumah sakit tersebut secara bertahap dengan
target dapat mulai ditempati pada tahun 1978 karena tahun 1975
pembangunan baru dilaksanakan.
Awalnya rumah sakit ini hanya bernama Rumah Sakit Umum
Daerah Tingkat II, namun sejak peringatan satu abad hari lahirnya R.A.
Kartini berubah menjadi Rumah Sakit Umum R.A. Kartini Kabupaten
Daerah Tingkat II. Awal pemberian nama RSUD menjadi RSUD R.A.
Kartini Jepara sebenarnya muncul dari pihak rumah sakit dengan alasan
11
untuk mengenang jasa pahlawan nasional wanita asal Jepara sekaligus
meneruskan perjuangannya.
12
C. DASAR-DASAR PELAYANAN
1. Visi
”MENJADI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DAN PELAYANAN
RUJUKAN PERTAMA “
2. Misi
a. Menyelenggarakan Pelayanan Prima
b. Mengembangkan Profesionalisme Sumber Daya Manusia
c. Mengembangkan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian
Masyarakat
d. Melengkapi Sarana Prasarana Sesuai Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
e. Meningkatkan Kerjasma Lintas Sektor
3. Motto
“MITRA ANDA MENJADI SEHAT”
4. Nilai – nilai
a. Ketaqwaan
b. Etos kerja
c. Kebersamaan
d. Kejujuran
e. Keterbukaan
f. Akuntabilitas
g. Efisien dan efektivitas
5. Tujuan RSUD RA Kartini
a. Terwujudnya RSU R.A Kartini Jepara mempunyai fasilitas yang
memadai serta memiliki Sumber Daya Manusia yang
professional.
b. Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Prima dengan biaya yang
terjangkau oleh masyarakat serta memberikan kepuasan bagi
pengguna jasa Rumah Sakit.
c. Terwujudnya Rumah Sakit R.A Kartini Jepara yang berperan
aktif dalam meningkatkan derajat keschatan masyarakat.
13
d. Terciptanya iklim kondusif yang menunjang daya saing Rumah
Sakit.
6. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD RA Kartini
Rumah Sakit Umum Daerah R.A Kartini mempunyai tugas
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, RSUD R.A Kartini
mempunyai fungsi :
a. Menyelenggarakan pelayanan medis
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan
d. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
g. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi dan keuangan
D. FASILITAS PELAYANAN
1. Fasilitas
Fasilitas meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, saat ini
di RSUD RA Kartini Kabupaten Jepara telah dilengkapi dengan
beberapa alat-alat kesehatan medis diantaranya :
a. IBS : Alat Bedah Orthopedi, Infant Warmer, Endoscopy for
laparoscopy, Mesin Anestesi, dll
b. CU, IGD : Patient Monitor, Bed Pasien electric, Ventilator
transport, Incubator, dll
c. CSSD : Mesin Washer Desinfector, Sterilisator
d. Radiology : CT Scan, DR X-Ray Unit, CR Sistem, X-Ray
Mobile Unit
e. Mammografi
f. Laboratorium : Kimia Analizer, Vidas, Spektrometer,
Hematology Analyzer Sysmex, Centrifuge, Mikroskop, Gen-
14
Expert, Tissue Processor, Mikrotom, BD Bactex FX 40 set,
Incubator Memmert, BSC, PCR, dll
g. Klinik Mata : Phacoemulsification, USG Mata, Mikrioskop Mata
15
r) Klinik Sub Spesialis Hematologi & Onkologi
s) Layanan Nyeri
16
13) Unit Bank Darah Rumah Sakit (BDRS)
14) Unit Laboratorium Mikrobiologi Klinik
15) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
E. KETENAGA KERJAAN
Faktor sumber daya manusia sebagai motivator dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan rumah sakit, tidak lepas dari
pertimbangan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia itu sendiri.
Dimana tenaga kesehatan yang bertugas di RSUD RA Kartini merupakan
tenaga kesehatan yang telah memenuhi persayaratan tertentu, sehingga
dapat melayani masyarakat di rumah sakit.
Rumas Sakit Umum Daerah RA. Kartini juga rutin melaskanakan
evaluasi dan peningkatan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di RSUD
RA Kartini sehingga RSUD RA. Kartini dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang maksimal untuk masyarakat.
17
2.2) berada di lantai 2 dimana dapat terhubung langsung dengan
laboratorium patologi klinik.
18
H. STRUKTUR ORGANISASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT
Pada saat ini kepala instalasi laboratorium patologi klinik dijabat
oleh dr. Ana Sholikhah, M.Sc.,Sp.PK dan Koordinator atau Kepala Ruang
laboratorium patologi klinik dijabat oleh Ibu Sri Wiwit Wahyudiningrum,
Amd.AK. Untuk lebih lengkapnya dapat di amati pada struktur organisasi
laboratorium patologi klinik RSUD R.A Kartini Jepara pada gambar 2.3.
19
Gambar 2. 4 Struktur Organisasi Lab.PA RSUD R.A Kartini Jepara
20
BAB III
METODOLOGI PEMBELAJARAN
B. PEMBAGIAN TUGAS
Pembagian tugas selama proses PKL dilakukan dengan metode
Rolling sesuai jadwal atau shift yang telah ditentukan pihak laboratorium.
Kegiatan rolling dilakukan agar setiap mahasiswa mendapatkan
kesempatan, pengetahuan dan keterampilan pada semua jenis pemeriksaan
laboratorium. Pembagian tugas ini dilaksanakan dengan membagi
mahasiswa PKL ke masing-masing bidang agar dapat belajar bekerjasama
dengan rekan PKL dan petugas laboratorium yang ada.
Bidang pemeriksaan laboratorium yang ada di RSUD RA Kartini
meliputi bidang sampling, hematologi, kimia klinik, sekresi eksresi,
BDRS, mikrobiologi, PCR, dan Patologi Anatomi.