DISUSUN OLEH:
KABUPATEN GORONTALO
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur panjatkan kehadirat allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-nya sehingga dapat menyelesaikan “Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)”
dengan tepat waktu. Laporan PKL ini di buat dalam rangka memenuhi salah satu
Selama proses pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL ini, penulis mendapat
dukungan serta bantuan dari pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Orang tua yang senantiasa memberi dukungan dan motivasi, serta doa tak henti-
hentinya untuk menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan (PKL) ini hingga
selesai.
2. Hi. Ibrahim Nteya, S,Pd. Selaku Kepala Sekolah SMK Teknologi Muhammadiyah
Limboto.
Islam Gorontalo.
4. Staf Laboratorium Rumah Sakit Islam Gorontalo yang memberi pengarahan dan
5. Fitri Astuti Said, S,Pd. Selaku Ketua Panitia Praktik Kerja Lapangan.
Medik.
di lokasi PKL.
ii
Seluruh Anggota keluarga dan Teman-teman yang telah memberikan bantuan dan
spiritual serta kerjasamanya selama di lokasi PKL, sekali lagi penulis mengucapkan
terima kasih.
Penyusun menyadari bahan laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat di butuhkan demi
Harapan dari penyusun semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
menambah wawasan bagi pembaca, terutama kepada siswa yang kelak mengikuti Praktik
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 4
2.4 Phlebotomi............................................................................................... 7
iv
2.4.2 Pengambilan Darah Kapiler.................................................................. 9
v
2.8.2 Pemeriksaan HCG................................................................................. 42
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 46
3.2 Saran.................................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 48
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ 49
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan/Disetujui:
ix
LEMBAR PENGESAHAN
:Disahkan / Disetujui
Pembimbing Sekolah
x
BAB I
PENDAHULUAN
kontrik untuk menguji coba dan mengimplementasikan mata pelajaran yang telah
Salah satu kegiatan kurikuler tahun 2021 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
adalah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya disebut PKL adalah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di DUDI dan/atau lapangan kerja lain untuk
Praktik Kerja Lapangan atau yang biasa di sebut dengan PKL adalah salah satu
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja
xi
secara langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.(Tas’a
itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolahan
biasanya didapat didunia Kerja, sehingga dengan adanya Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dapat meningkatkan mutu dan relevensi Pendidikan Menengah Atas yang
dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia
dalam dunia kerja. Hal ini dimaksudkan untuk membekali wawasan kepada siswa
1.2 Tujuan
xii
2. Melatih kinerja dan melakukan pengamatan dalam menganalisa hasil yang
Kesehatan.
xiii
BAB II
PEMBAHASAN
kebajikan, beramal shaleh bagi kemaslahan umat. Pembangunan umat manusia agar
menjadi insan berkualitas baik jasmani maupun rohani memerlukan usaha yang
dan keyakinan di atas itulah, maka lahirlah Rumah Sakit Islam (RSI) Gorontalo
sebagai Rumah Sakit Swasta yang pertama di Provinsi Gorontalo pada saat itu.
Gagasan pendirian RSI Gorontalo pada awalnya berasal dari Bridgen Piola Isa,
xiv
Jogyakarta, Makassar, Palu, dan Manado). Melalui berbagai usaha dan pendekatan
dikukuhkan dengan notaris Jotje Nento, SH, Nomor: 36 tanggal 15 Oktober 1988.
Tengah Kota Gorontalo, tepatnya pada jalan protokol Km 5, Jl. HB Jasin No. 457
(K.H Agus Salim) Gorontalo. Pendirian gedung ini didanai oleh tokoh-tokoh
yayasan, para dermawan dan bantuan pemerintah daerah serta masyarakat Islam
Rumah Sakit Islam Gorontalo berkat perhatian dan dukungan dari berbagai pihak
bagi masyarakat, pemerintah, tokoh agama, para pendidik, para dokter, para
Sampai saat ini, Rumah Sakit Islam Gorontalo tetap eksis melayani kebutuhan
dilaksanakan oleh Bapak Prof. DR. Ir. Eng. B.J. Habibie, bertepatan dengan
kunjungan kerja beliau sebagai Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia ke
wilayah Indonesia Timur pada tanggal 7 mei 1995. Saat itulah beliau memberikan
Demikian juga Ibu dr. hj. Hasri Ainun Habibie memberikan sumbangan berupa alat
bedah lengkap untuk mendukung pelayanan dan pembangunan RSI Gorontalo. Alat
xv
laboratorium dan alat bedah lengkap tersebut sampai saat ini masih berfungsi dengan
pelayanan, sumber daya manusia yang proseional serta peralatan yang memadai
maka RSI Gorontalo akan mampu bersaing dengan yang lain dalam memberikan
awal, yang juga merupakan perjalanan sejarah perjuangan pendiriannya, yang harus
2.2.1 Visi
2.2.2 Misi
berkualitas.
pelanggan
xvi
2.3 Moto Rumah Sakit Islam Gorontalo
2.4 Phlebotomi
Phlebotomi atau “phlebotomy” diambil dari bahasa Yunani, yaitu kata phlebos
yangberarti vena, dan tome yang berarti insisi/pemotongan. Sejarah terjadinya yang
Phlebotomi atau fungsi vena adalah tindakan memasukkan jarum ke dalam vena
yang umumnya dilakukan untuk mengambil darah yang akan dipakai dalam analis
interfensi preanalisis
Phlebotomi sebagai salah satu pelayanan kesehatan yang berada di garis depan
bidangnya dan etika, sehingga dapat memberikan pelayanan prima. Tindakan ini
contoh darah umumnya diambil dari vena mediana cubital, pada anterior lengan (sisi
dalam lipatan siku). Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit dan cukup besar.
xvii
a. Alat:
1. Torniquet
2. Dispo 1/3 ml
3. Tabung Ungu
4. Tabung Merah
b. Bahan:
1. Kapas alkohol
c. Prosedur Kerja:
1. Menyiapkan pasien.
6. Desinfeksi dengan kapas alkohol area yang akanditusuk dengan cara dari dalam
keluar.
9.Setelah volume darah cukup, lepaskan tourniquet dan pasien diminta untuk
10.Melepaskan jarum dan segera letakkan kapas diatas bekas suntikan untuk
13. Lepaskan label yang ada pada tabung kemudian tempelkan pada blanko
pemeriksaan.
xviii
14. Membuang semua bahan ( kapas alkohol, pembungkus kapas alkohol,
Pengambilan darah kapiler atau dikenal dengan istilah skinpuncture yang berarti
proses pengambilan sampel darah dengan tusukan kulit. Tempat yang digunakan
untuk pengambilan darah kapiler adalah di ujung jari tangan (fingerstick) atau anak
daun telinga. Untuk anak kecil dan bayi diambil di tumit (heelstick) pada 1/3 bagian
tepi telapak kaki atau ibu jari kaki. Lokasi pengambilan tidak boleh menunjukkan
dengan volume kecil, misalnya untuk pemeriksaan kadar glukosa, kadar Hb,
a. Alat:
1. Lancet.
2. Autoclick
b. Bahan:
1. Alcohol Swabs
c. Prosedur Kerja:
4. Memilih jari pengambilan kemudian pegang jari yang akan ditusuk sehingga
xix
5. Mensterilkan jari dengan alcoholswabs,biarkan kering.
kelainan dari kuantitas dan kualitas sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit
serta menguji perubahan yang terjadi pada plasma yang terutama berperan pada
pemeriksaan darah rutin akan memberikan hasil kadar hemoglobin, jumlah eritrosit /
sel darah merah, jumlah leukosit / sel darah putih, hematokrit (perbandingan jumlah
sel darah merah dengan volume darah keseluruhan), jumlah trombosit, dan hitung
b. Tujuan : Untuk menghitung sel darah merah dan putih serta mengukur kadar
c. Prinsip : Kerja hematology analyzer adalah sampel darah yang sudah dicampur
dengan reagen diisi sebanyak 200x (jadi, 40.000x) untuk mengukur eritrosit dan
xx
trombosit. Sampel di proses pada blok data processing dan hasilnya akan
d. Alat :
1. Hematologi analyzer
2. Tabung EDTA
e. Bahan :
1. Sampel darah
f. Prosedur kerja :
2. Hidupkan alat dengan cara tekan saklar pada posisi berada dibelakang alat
3. Kemudian untuk memulai program tekan ‘’Esit Standby atau Power Up’’
tunggu hingga proses selesai tekan ‘’Start Plate 1:1 untuk memulai urutan
5. Kemudian masukkan sampel pada tempat yang sudah tersedia pada alat.
g. Nilai Normal :
xxi
Parameter Pemeriksaan Nilai normal Satuan
Hemoglobin 11,0 - 17,0 g/dl
Leukosit 5,0 - 10,0 10^³/µL
Limfosit 25,0 - 50,0 %
Monosit 2,0- 10,0 %
Granulosit 50,0 - 80,0 %
Eritrosit 4,00- 6,20 Juta/µL
Hematokrit 35,0-55,0 %
MCV 80,0- 100,0 µm^³
MCH 26,0- 34,0 Pg
MCHC 31,0 -35,5 %
Trombosit 150 – 450 10^³/µL
mengukur berbagai zat kimia dalam darah manusia untuk melihat apakah tubuh
manusia tersebut befungsi dengan baik. Tes ini biasanya terdiri dari berbagai jenis.
Terdapat banyak pemeriksaan kimia darah di dalam laboratorium antara lain uji
fungsi hati, fungsi ginjal, dan metabolisme karbohidrat, dan lemak tubuh. Berikut ini
(glukosa) dalam darah. Ada macam-macam pemeriksaan gula darah, dan tujuannya
bukan hanya untuk mendiagnosis penyakit diabetes, tetapi juga untuk mengevaluasi
apakah kadar gula darah penderita diabetes terkontrol dengan baik. Pemeriksaan gula
tinggi rendahnya kadar gula darah dalam tubuh, Mempelajari pola makan dan
olahraga yang sesuai untuk menjaga kadar gula, Memahami pengaruh faktor lain
xxii
b. Tujuan : Untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah.
c. Prinsip : Glukosa dioksida oleh enzim glukosa oksidase (GOD) membentuk asam
d. Alat :
2. Centrifuge
5. Tabung reaksi
e. Bahan :
1. Reagen glukosa
f. Prosedur Kerja :
3. Setelah disentrifus, pipet serum kedalam tabung reaksi 5 µldan reagen 500 µl.
g. Nilai Normal :
xxiii
Tabel 2.2 Nilai Normal Glukosa
(glukosa) dalam darah. Ada macam-macam pemeriksaan gula darah, dan tujuannya
bukan hanya untuk mendiagnosis penyakit diabetes, tetapi juga untuk mengevaluasi
apakah kadar gula darah penderita diabetes terkontrol dengan baik. Pemeriksaan gula
tinggi rendahnya kadar gula darah dalam tubuh, Mempelajari pola makan dan
olahraga yang sesuai untuk menjaga kadar gula, Memahami pengaruh faktor lain
sampel yang sedikit) dan memperoleh hasil pada periode waktu yang sangat cepat
dan dekat dengan lokasi sehingga perencanaan pengobatan dapat dilakukan sesuai
c. Prinsip : Strip test diletakkan pada alat, ketika darah di teteskan pada zona reaksi
d. Alat :
2. Autoclick
xxiv
3. Lencet
e. Bahan :
1. Strip
2. Kapas Alcohol
f. Prosedur Kerja :
3. Memasang strip gula darah pada alat nesco multi check, memastikan sesuai
dengan kodechipnya.
5. Memilih jari pengambilan kemudian pegang jari yang akan ditusuk sehingga
9. Tempelkan darah pada pinggir strip secara otomatis darah akan terhisap dan
akan terbaca.
g. Nilai Normal :
xxv
Glukosa puasa 70 – 110 mg/dl
Cholesterol adalah lemak yang terdapat dalam aliran darah atau berada dalam sel
tubuh, yang sebenarnya di butuhkan untuk pembentukkan dinding sel dan sebagai
bahan baku beberapa hormon, namun apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan,
b. Tujuan : Untuk menilai dan memantau resiko penumpukan plak didalam pembuluh
darah yang dapat memicu bergai penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung,
d. Alat :
2. Centrifuge
5. Tabung reaksi
e. Bahan :
1. Reagen cholesterol
xxvi
2. Sampel darah (serum)
f. Prosedur Kerja :
3. Setelah disentrifus, pipet serum kedalam tabung reaksi 5 µldan reagen 500 µl.
g. Nilai Normal :
san lemak. HDL dikenal sebagai kolesterol baik karena HDL membawa kolesterol
jahat, lipoprotein berdensitas rendah (low density lipoprotein), trigliserida, dan lemak
a. Metode : Makro
b. Tujuan : Untuk menilai kesehatan jantung dan pembuluh darah, termasuk risiko untuk
c. Prinsip : Kilomikron, VLDL, dan LDL diendapkan dengan larutan asama fosfotungstat
xxvii
fraksi HDL. Penentuan HDL kolesterol dilakukan dengan menggunakan tes kit
kolesterol.
d. Alat :
2. Centrifuge
5. Tabung reaksi
e. Bahan :
1. Reagen cholesterol
3. Aquadest
f. Prosedur Kerja :
3. Setelah disentrifus, pipet serum kedalam tabung reaksi pertama 200µl dan reagen
500 µl.
5. Setelah di inkubasi, sentrifus tabung reaksi pertama selama 5 menit lalu pisahkan
6. Pipet supenatan 100 µl dan tambahkan reagen cholesterol 500 µl ke dalam tabung
Kedua.
xxviii
8. Setelah di inkubasi, baca pada parameter.
g. Nilai Normal :
LDL (Low Density Lipoprotein) merupakan kolesterol jahat yang terbentuk dari
gumpalan mikrokopis dan terdiri dari sisi luar lipoprotein. LDL akan mengililingi
pusat dari kolesterol. LDL disebut low dikarenakan partikel penyusun LDL kurang
a. Metode : Makro
c. Prinsip : LDL diendapkan oleh heparin pada titk isoelektrik (Ph5,12) sesudah
sentrifugasi, HDL dan VDRL tetap berada dalam supernatant dan dapat
d. Perhitungan :
Chol – tg : 5 – hdl
e. Nilai Normal :
xxix
Pemeriksaan Nilai Normal Satuan
Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan
merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol
yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk dihati.
pembuluh darah
peroksidase.
d. Alat :
2. Centrifuge
5. Tabung reaksi
e. Bahan :
xxx
1. Reagen trigliserida
f. Prosedur Kerja :
3. Setelah disentrifus, pipet serum kedalam tabung reaksi 5 µldan reagen 500 µl.
g. Nilai Normal :
asam urat di dalam tubuh. Sebelumnya perlu diketahui, asam urat adalah senyawa
alami yang di produksi tubuh dan terbentuk dari penguraian zat purin dari makanan
atau minuman.
a. Metode : Uricase-PAP
diagnosis gout.
c. Prinsip : Uric acid yang bereaksi dengan urease membentuk reaksi H2O2 dibawah
Quinoneimine.
d. Alat :
2. Centrifuge
5. Tabung reaksi
e. Bahan :
f. Prosedur Kerja :
g. Nilai Normal :
xxxii
2.6.8 Pemeriksaan Ureum (Urea)
Ureum adalah suatu zat yang merupakan sisa metabolisme protein melalui
pertukaran protein yaitu pengurain dan resisten semua protein sel yang berlangsung
terus menerus.
c. Prinsip : Urea dihidrolisa dengan adanya urease menjadi ammonia dan CO2.
d. Alat :
2. Centrifuge
5. Tabung reaksi
e. Bahan :
xxxiii
f. Prosedur Kerja :
3. Setelah disentrifus, pipet serum kedalam tabung reaksi5µldan reagen A500 µl.
g. Nilai Normal :
Ureum 10 – 50 mg/dl
metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir konstan dan
diekskresi dalam urin dengan kecepatan yang sama. Kreatinin diekskresikan oleh
ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi konsentrasinya relative sama dalam
plasma hari ke hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya
seseorang.
xxxiv
c. Prinsip : Creatinin akan bereaksi dengan asam pikrat dalam suasana alkali
yang terbentuk setara dengan kadar kreatinin dalam sampel, yang diukur dengan
d. Alat :
2. Centrifuge
5. Tabung reaksi
e. Bahan :
1. Reagen creatinine
f. Prosedur Kerja :
3. Setelah disentrifus, pipet serum kedalam tabung reaksi 50µl dan reagen 500µl.
g. Nilai Normal :
xxxv
P : 0,5 – 0,9 mg/dl
yang dijumpai dalam otot jantung dan hati, sementara dalam konsentrasi sedang
dijumpai pada otot rangka, ginjal dan pankreas. Konsentrasi rendah dijumpai dalam
darah, kecuali jika terjadi cedera seluler, kemudian dalam jumlah banyak dilepaskan
ke dalam sirkulasi.
b. Tujuan : Untuk memeriksa kerusakan hati dan masalah yang berhubungan dengan
organ tersebut.
NAD.
d. Alat :
2. Centrifuge
5. Tabung reaksi
e. Bahan :
1. Reagen sgot
xxxvi
2. Sampel darah (serum)
f. Prosedur Kerja :
g. Nilai Normal :
L : <50 mg/dl
SGOT
P : <35 mg/dl
SGPT adalah singkatan dari serum glutamic pyruvic transaminase, SGPT atau
ditemuakan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosis destruksi hepatoseluler.
terbentuk di reduksi menjadi laktat oleh enzym laktat dehidrogenase (LDH) dan
xxxvii
dengan aktivitas ALT dan diukur secara fotometrik dengan panjang gelombang 340
nm.
d. Alat :
2. Centrifuge
5. Tabung reaksi
e. Bahan :
1. Reagen sgpt
f. Prosedur Kerja :
g. Nilai Normal :
L : <50 mg/dl
SGPT
P : <35 mg/dl
antibodi. Pemeriksaan ini juga merupakan pemeriksaan darah yang bertujuan untuk
mendeteksi awal adanya infeksi virus, memperkirakan status omun dan pemantaun
respon pasca vaksinasi. Prinsip utama uji imunoserologi adalah mereaksikan antibofi
Widal adalah proses uji serologi untuk mendeteksi bakteri salmonela typi
suspense antigen salmonella typhosa. Pemeriksaan yang positif ialah bila terjadi
d. Alat :
1. Mikropipet
2. Centrifuge
3. Yellow tip
4. Tusuk gigi
5. Keramik
e. Bahan :
xxxix
f. Prosedur Kerja :
g. Nilai Normal :
xl
Pemeriksaan hbsag (hepatitis B surface antigen) adalah tes yang dilakukan
sebagai salah satu cara untuk mendeteksi penyakit hepatitis B. Jika hasil tes
kali diperiksa untuk diagnosis infeksi hepatitis B. Hbsag dapat menghilang seiring
proses penyembuhan dan juga dapat menetap pada infeksi kronis hepatitis.
c. Prinsip : Adanya pengikatan antara antigen (hbsag dengan antibody (anti Hbs)
pada daerah test line, selanjutnya antibodi akan berikan dengan colloidal gold-
nitroselulosa. Membran dilapisi dengan antibodi berlabel di garis tes. Selama tes
berlangsung spesimen serum atau plasma bereaksi dengan partikel yang dilapisi
garis berwarna pada garis tes mengindikasikan hasil positif dan jika tidak ada
garis berwarna pada garis tes menandakan hasil negatif. Sebagai prosedur kontrol,
garis berwarna harus selalu muncul pada garis kontrol yang menandakan volume
d. Alat :
2. Centrifuge
e. Bahan :
xli
f. Prosedur Kerja :
g. Interpretasi Hasil :
Positif (+) Garis 2 pada garis control “C” dan test “T”
c. Prinsip : Terjadinya reaksi antara antibody yang spesifik pada sampel antigen
virus HIV, reaksi antigen akan menimbulkan garis pada Rapid strip test
d. Alat :
2. Centrifuge
e. Bahan :
2. Buffer
f. Prosedur Kerja :
xlii
1. Siapkan alat dan bahan.
7. Membaca hasil.
g. Interpretasi Hasil :
reactive (+) Garis 2 pada garis control “C” dan test “T”
jenis darah apa yang anda miliki. Golongan darah anda ditentukan oleh gen yang
diturunkan dari orang tua. Anda bisa melakukan cek golongan darah dirumah sakit,
klinik, ataupun puskesmas. Penggolongan darah pada permukaan sel darah merah.
Antigen adalah zat yang membantu tubuh dalammengidentifikasi zat asing yang
berpotensi membahayakan tubuh. Zat asing yang terdeteksi dalam tubuh akan
a. Metode : Slide
b. Tujuan : Untuk dilakukan jika suatu saat anda memerlukan transfusi darah atau
berencana untuk mendonorkan darah. Apabila anda menerima darah yang tidak
xliii
sesuai dengan golongan darah anda, bisa terjadi respon kekebalan tubuh yang
membahayakan.
d. Alat :
1. Slide
2. Tusuk gigi
3. Lancet
4. Autoclick
e. Bahan :
3. Alcohol swabs
f. Prosedur Kerja :
5. Memilih jari pengambilan kemudian pegang jari yang akan ditusuk sehingga
xliv
10. Campurkan darah dan reagen dengan menggunakan tusuk gigi.
g. Interpretasi Hasil:
kemuadian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Pengeluaran
urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring
oleh ginjal dan menjaga hemeostatis cairan tubuh sebagian pembuang cairan tubuh
melalui eksresi urine (Murray dan Robert 2003). Urine disaring di dalam ginjal, di
bawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui
uretra. Pemeriksaan kimia urine memberikan informasi mengenai ginjal dan fungsi
hati, metabolisme karbohidrat, dan asam basa. Test kimia konvensional dilakukan
menggunakan tabung reaksi dan hasil ujinya dengan mengamati adanya endapan
atau kekeruhan atau perubahan warna setelah penambahan bahan kimia cair dengan
atau tanpa pemanasan. Tes yang paling umum digunakan sekarang ini adalah test
carik celup menggunakan strip reagen, dimana reagen ini tersedia dalam bentuk
kering siap pakai, relatif stabil, murah, volume urine yang dibutuhkan sedikit, Serta
xlv
tidak memerlukan persiapan sedikit, serta tidak memerlukan persiapan reagen
terkandung dalam urin pasien. Pemeriksaan kimia urin dapat dilakukan secara
a. Volume
dalam keseimbangan tubuh. Volume urine yang diukur adalah urine 24 jam,
urine 12 jam, siang 12 jam dan malam 12 jam, juga Times spesimen untuk
percobaan tertentu. Volume urine 12 jam siang 3-4 kali lebih banyak dan urine
12 jam malam. Perbandingan tersebut akan tetap sama meskipun makanan dan
minuman yang dikonsumsi sama antara siang maupun malam hari. Namun
Pemeriksaan urine 24 jam dan 12 jam terkait dengan penentuan poliuria atau
oliguria yang menandai keadaan klinis tertentu. Times spesimen urine harus
Hasil yang diinginkan bukanlah kadar zat dalam urine, melainkan volume
urine mutlaknya.
b. Warna
Warna urine terkadang adanya kelainan pada kondisi klinis tertentu. Warna
xlvi
muda warna urine tersebut. Warna urine normal berkisar antara kuning muda
1) Kuning
2) Hijau
3) Merah
4) Coklat
6) Putih
xlvii
Zat warna abnormal: pus, getah prostat, kilus, zat lemak, bakteri, protein
suatu zat hasil metabolisme yang abnormal. Namun mungkin juga berasal
dari makanan, minuman, atau obat obatan. Dalam keadaan tertentu, warna
c. Bau
Bau urine abnormal sebaiknya dilaporkan. Pemeriksaan bau urine ini harus
dilakukan pada urine segar, bukan urine yang telah diawetkan. Bau urine
1) Bau makanan
Makanan yang dimaksud adalah makanan yang mengandung zat zat atsiri
3) Bau amoniak
Terjadi karena penguraian ureum oleh bakteri. Biasanya bau muncul apabila
tertentu.
4) Bau keton
5) Bau busuk
Pada urine segar mungkin berasal dari pembakaran zat zat proteins, seperti
xlviii
pada kasus karsinoma saluran kencing. Bau dapat juga disebabkan oleh
d. Berat jenis
Berat jenis urine 24 jam normal berkisar 1016-1022. Berat jenis normal urine
sewaktu adalah 1003-1030. Penetapan berat jenis urine dapat dilakukan dengan
refraksi suatu cairan yang bertambah secara linear dengan banyaknya zat
telarut. Jadi indeks reaksi urine mempunyai kaitan erat dengan berat jenis
urine yang juga ditentukan oleh kadar zat telarut. Alat refraktometer untuk
e. Kejernihan
Cara menguji kejernihan urine sama dengan menguji warna. Urine dinyatakan
jernih, agak keruh, atau sangat keruh. Penyebab urine keruh antara lain:
2) Bakteri
f. Derajat Keasaman
xlix
Pemeriksaan PH menggambarkan kondisi tubuh terkait adanya gangguan
memberikan petunjuk kearah etiologi dan infeksi saluran kemih. Infeksi oleh
perubahan warna yang terjadi dibandingkan dengan skala warna yang tersedia.
sedimen urin tujuannya untuk mengetahui adanya kelainan pada ginjal dan
saluran kemih dan berat rigannya penyakit. Urin yang pakai untuk pemeriksaan
sebaiknya urin yang segar atau yang telah diberi pengawet formalin. Unsur-unsur
yang terdapat pada sedimen urin dibagi menjadi unsur organik dan non organik.
Unsur organik adalah unsur yang berasal dari organ atau jaringan. Unsur ini
terdiri dari sel epitel, eritrosit, leukosit, silinder, dll. Sedangkan unsur non organik
adalah unsur yang bukan berasal dari jaringan, yang terdiri atas kristal-kristal.
patologis dalam urine. Pemeriksaan carik celup ini ditandai dengan melihat
perubahan warna yang terjadi sesuai dengan keadaan urine yang sebenarnya.
l
c. Prinsip : Dipstick akan menyerap urine dan terjadi reaksi kimia yang kemudian
akan mengubah warnanya dengan jenis dan tingkat tertentu dalam hitungan detik
atau menit.
d. Alat :
1. Tabung centrifuge
2. Pipet pasteur
li
e. Bahan :
1. Sampel urin
3. Standar pembanding
4. Tisu
f. Prosedur Kerja :
g. Interpretasi Hasil :
PH 5–9
lii
2.8.2 Pemeriksaan HCG
dihasilkan oleh jaringan plasenta yang masih muda dan dikeluarkan lewat urin.
Hormon ini juga dihasilkan bila terdapat proliferasi yang abnormal dari jaringan
epitel korion seperti molahidatidosa atau suatu chorio carsinoma. Kehamilan akan
ditandai dengan meningkatnya kadar HCG dalam urin pada trimester I, HCG
a. Metode : Immunokromatografi
c. Prinsip : Adanya HCG berupa timbulnya dua tanda merah satu pada bagian test
line (T) dan satu tanda merah pada control line (C)
d. Alat :
1. Pot urin
e. Bahan :
f. Prosedur Kerja :
3. Celupkan strip plano test kedalam pot urin yang berisi urin pasien sampai batas
garis strip.
liii
5. Strip plano test diangkat, baca hasilnya dalam waktu 1 menit sampai terlihat
g. Interpretasi Hasil :
WBC, PLT, HCT, HGB, dan memiliki kemampuan menghitung 5 jenis leukosit
2. Kimia Analyzer
liv
Alat kimia analyzer ini digunakan untuk pemeriksaan kimia darah seperti Glukosa,
3. Centrifuge
4. Tabung Reaksi
lv
Tip biru (blue tip) dipakai untuk mengambil sampel larutan dengan volume 500-
1000 ul. Kuning (yellow tip), digunakan untuk mikropipet dengan volume 0,5-
200 ul
6. Mikropipet
2.8 Mikropipet
Mikropipet berfungsi untuk memipet sampel dengan akurasi tinggi.
7. Mikroskop
2.9 Mikroskop
Mengamati mahluk mukroskopis yang mana memiliki ukuran yang sangat kecil
sehingga tidak bisa dilihat secara langsung dengan menggunakan mata biasa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
lvi
Pembelajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang memberi
bergaul dan bekerja sama dengan masyarakat luar. Prakerin dapat menunjang
siswa-siswi untuk menjadi tenaga kerja menengah yang ahli dan profesional
Dengan adanya praktik kerja lapangan (PKL) ini kami mendapat banyak
pengalaman dan ilmu baru yang tidak diajarkan di sekolah. PKL ini sangat
pengalaman kerja yang di dapat akan mmbuat kami dan para siswa memiliki
keahlian yang profesional dalam bidangnya, dan mendidik kami juga para siswa
untuk memiliki rasa disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Prakerin bisa di
katakan sebagai pelengkap serta proses pematangan agar siap ketika sudah
3.2 Saran
Untuk melengkapi lapora ini kami akan menyampaikan beberapa saran yang
mungkin dapat membantu mengisi kekurangan yang ada, antara lain sebagai
berikut :
lvii
3. Gunakan waktu sebaik-baiknya
DAFTAR PUSTAKA
Naully, Patricia Gita, and Gina Khairinisa. "Panduan Analisis Laboratorium Imunoserologi
untuk D3 Teknologi Laboratorium Medis." Cimahi: STIKES Jenderal Achmad Yani (2018).
Riswanto, Rizki M. "Pemeriksaan Kimia Urine." Pustaka Rasmedik. Edisi I (2015): 51-117.
DAFTAR LAMPIRAN
lix
Lampiran 2 : Pemeriksaan Kimia Darah
lx