DISUSUN OLEH:
KABUPATEN GORONTALO
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
5. Fitri Astuti Said, S,Pd. selaku Ketua Panitia Praktik Kerja Lapangan.
medik.
i
7. Bapak dan Ibu Guru SMK Teknologi Muhammadiyah Limboto, Selaku
8. Seluruh anggota keluarga dan teman-teman yang telah memberikan bantuan dan
spiritual serta kerja sama selama di lokasi PKL, sekali lagi penulis
PENULIS
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
iii
2.7.4 Pemeriksaan Hemoglobin (HGB) ................................. 11
A15 .............................................................................. 21
1. Kreatinin ................................................................. 22
2. Glucose ................................................................... 23
3. Kolestrol,HDL,LDL ................................................. 25
4. Trigliserida ............................................................. 28
5. Asam urat ................................................................ 29
6. SGOT dan SGPT ..................................................... 31
7. Urea ....................................................................... 33
8. Elektrolit ................................................................. 35
iv
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 49
v
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : ARSYAD ISA
NURJIAN LATIF
Disahkan/Disetujui:
Mengetahui, Mengetahui,
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : ARSYAD ISA
NURJIAN LATIF
Gorontalo,
Disahkan/Disetujui:
Pembimbing Sekolah I
Mengetahui Limboto,
Kepala sekolah Kepala Program Studi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan atau yang biasa di sebut dengan PKL adalah salah satu
bentuk Kemplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja
secara langsung didunia kerja untukmencapai tingkat keahlian tertentu. Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dapat memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu
sekolah, karena keahlian yang tidak diajarkan disekolahahan bias didapat didunia
kerja, sehingga dengan adanya Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat meningkatkan
mutu dengan relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk
mengembangkan suatu system antra dunia pendidikan dan dunia kerja (Ummah,
2017 ).
Salah satu kegiatan sesuai dengan Kurikuler tahun 2018 Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) adalah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan yang selanjutnya
disebut PKL adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di DUDI dan/atau
lapangan kerja lain untuk penerapan, penempatan, dan peningkatan kompotensi.
Pelaksanaan PKL melibatakan praktis ahli yang berpengalaman dibidangnya untuk
memperkuatpembelajaran dengan cara pembimbingan peserta didik saat praktik
kerja lapangan (SMK Teknologi Muhammadiyah Limboto, 2021)
1
1.2 Tujuan
1.3Manfaat
2
1.3.2 Manfaat bagi sekolah
3
BAB II
PEMBAHASAN
BLUD RSUD Dr. Dunda Kab. Gorontalo yang semula bernama RSU Limboto
adalah Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Gorontalo, didirikan pada tanggal
25 November 1963 dengan kapasitas awal tempat tidur adalah 29 buah.
4
Pada tanggal 1 september tahun 2009 RSUD Dr. M.M Dunda merubah status
rumah sakit dari badan pengelola menjadi Badan Layanan Umum Daerah. Dan kini
menjadi RSUD Dr. M.M Dunda beralih status menjadi tipe kelas B melalui SK
Menteri Kesehatan RI NO: HK.03.05/11077/2011 (Bina program RSUD Dr. M.M
Dunda Limboto “Profil RSUD Dr. M.M Dunda Limboto Tahun 2019 “
Organisasi RSUDDr M.M Dunda Limboto membuat tentang, visi, misi dan
filosofi tugas dan fungsi serta struktur organisasi Rumah Sakit berdasarkan perda
Nomor 171 Tahun 2002.
Untuk memenuhi tuntuan masyarakat dan pelayanan yang baik dan bermutu,
maka pihak RSUD Dr.M.M Dunda Limboto memiliki komitmen untuk mewudjukan
pelayanan optimal (Pelayanan prima) dengan memformulasikan dalam visi, misi dan
filosofi dengan program unggulannya sebagai berikut
2.2.1 Visi
“Menjadi Rumah Sakit yang terbaik di Provinsi Gorontalo “
2.2.2 Misi
2.2.3 Filosofi
“Keselamatan, Kesembuhan, dan Kepuasan Pasien adalah Kebanggan kita.”
5
2.3 Phlebotomy
Fhlebotomy (Bahasa Inggris:phlebotomy) berasal dari kata yunani pheleb dan
tomia. Pheleb berarti pembuluh darah vena dan tomia berarti mengiris/memotong
(cutting) dulu dikenal isitilah vena sectie (Belanda), venesection atau veni section
(Inggris) (anonym,2011)
1. Prinsip: Darah dapat diambil jika posisi jarum suntik ataunspoit tetap
mengenai vena.
2. Tujuan: Mengetahui teknik pengambilan darah.
3. Alat dan Bahan:
6
a. Jarum
b. Suntik
c. Tourniqet
d. Kapas Kering
e. Kapas Alcohol
f. Alcoho75%
4. Cara Kerja :
a. Disiapkan alat dan bahan.
b. Lakukan penedekatan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
c. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih tangan yang banyak melakukan
aktivitas.
d. Minta pasien untuk mengepalkan tangan
e. Dipasngkan tourniquet kira-kira 10cm diatas lipatan siku
f. Pilih bagian vena median cubital. Dilakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi vena. Apabila vena teraba sepertinpipa kecil, elastic dan
memiliki dinding tebal.
g. Jika vena tidak teraba, dilakukan pengurutan dari arah pergelangan kesiku,
atau kompres selama 5 menit pada daerah lengan.
h. Dibersihkan kulit bagian yang akan diambil dengan kapas alcoholn70% dan
biarkan kering, dengan catatan kulit yang sudah dibersihkan jangan
dipegang lagi.
i. Tusuk bagian vena dengan pososi jarum menghadapke atas. Jika jarum telah
masuk kedalam vena,akan terlihat darah masuk kedalam semprit (flash).
Usahakan sekali tusuk vena, lalu turniqet dilepas.
j. Setelah volume darah dianggap cukup, minta pasien membuka kepal
tangannya. Volume darah diambil + 2 kali jumlah serum atau plasma yang
diperlukan untuk pemeriksaan.
k. Diletakkan kapas di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jari. Tekan
kapas beberapa saat lalu plester selam + 15 menit.
7
2.3.2Pengambilan darah kapiler
Hematologi adalah bidang studi kesehatan yang mempelajari tentang sel-sel darah
dalam tubuh manusia. Pemeriksaan hematologi menggunakan alat swalabalfaadalah
alatyang digunakan untuik pemeriksan hematologi rutin yang meliputi sel leukosit,
hitung jumlah sel, trombosit, hitung sel eritrosit dan pemeriksaan hemanglobin
(Annisa 2017)
Eritrosit atau Red Blood Cell adalah jenis sel darah yang paling banyak
dan berfungsi mengikat oksigen yang diperlukan untuk oksidasi jaringan
jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang selain membawa
oksigen ke seluruh tubuh, eritrosit adalah sel darah merah yang punya banyak
8
fungsi berbeda. Di paru-paru, misalnya, eritrosit membantu proses pertukaran
gas oksigen dan karbon diksida ketika Anda bernafas. (Yanti,2018).
2. Prosedur kerja :
9
a. Petugs menekan tombol ON.
b. Petugas menunggu alat stabil trace2-4 menit,sampai muncul
background Cound
c. Petugas melakukan star up dengan menekan pada menu (latar
belakang) sampai semua parameter pada alat normal.
d. Petugas mengambil sampel darah dan dimasukan pada tabung sambil
darah dihomogenkan.
e. Petugas menekan ID 1 pada layar dan memasukan nomor tabung
sampel.
f. Petugas memasukan sampel darah kedalam tabung alat (1:1).
g. Petugas menunggu proses pemeriksaan selama 2 menit lalu hasilnya
akan tertera pada layar.
h. Petugas mencatat hasil dibuku hasil oemeriksaan laboratorium dan
folmulir permintaan pemeriksaan
Trombosit atau platlet adalah fregmen kecil didalam darah yang tidak
memiliki waena dan sering disebut juga sebagai keeping darah. Trombosit
diproduksi oleh tubuh didalam sumsum tulang belakang bersamaan dengan sel
darah merah dan sel darah putih. Fungsinya adalah untuk pembekuan darah dan
membuat darah menjadi lengket sehinggga bias membentuk gumpalan saat
terluka, darah tidak terus mengalir hingga mengakibatkan pendarahan hebat. Jika
jumlah trombosit kurang dari 150.000, maka seseorang dapat dianggap
menederita trombositopenia. Seseorang yang menderita trombositopenia rentang
mengalami perdarahan, misalnya mudah lebam, mimisan, atau gusi sering
berdarah. Selain itu juga platlet mampu melawan virus dan mencegah kehilangan
darah (Yanti,2018). Maka penting bagi kita untuk melakukan pemeriksaan
trombosit.
10
c. Petugas melakukan star up dengan menekan pada menu (latar belakang)
sampai semua parameter pada alat normal.
d. Petugas mengambil sampel darah dan dimasukan pada tabung sambil
darah dihomogenkan.
e. Petugas menekan ID 1 pada layar dan memasukan nomor tabung sampel.
f. Petugas memasukan sampel darah kedalam tabung alat (1:1).
g. Petugas menunggu proses pemeriksaan selama 2 menit lalu hasilnya akan
tertera pada layar.
h. Petugas mencatat hasil dibuku hasil oemeriksaan laboratorium dan
folmulir permintaan pemeriksaan
4. Interprestasi hasil : Nilai normal : 150-450Rb sel/ul
2.6.4.Hemoglobin (HGB)
11
3. Prosedur Kerja :
a. Petugas menekan tombol ON.
b. Petugas menunggu alat stabil trace2-4 menit,sampai muncul background
Count.
c. Petugas melakukan star up dengan menekan pada menu (latar belakang)
sampai semua parameter pada alat normal.
d. Petugas mengambil sampel darah dan dimasukan pada tabung sambil darah
dihomogenkan.
e. Petugas menekan ID 1 pada layar dan memasukan nomor tabung sampel.
f. Petugas memasukan sampel darah kedalam tabung alat (1:1).
g. Petugas menunggu proses pemeriksaan selama 2 menit lalu hasilnya akan
tertera pada layar.
h. Petugas mencatat hasil dibuku hasil oemeriksaan laboratorium dan folmulir
permintaan pemeriksaan
4. Interpretasi Hasil : Nilai normal : 11-16 gr/dl
12
c. Petugas melakukan star up dengan menekan pada menu (latar belakang)
sampai semua parameter pada alat normal.
d. Petugas mengambil sampel darah dan dimasukan pada tabung sambil darah
dihomogenkan.
e. Petugas menekan ID 1 pada layar dan memasukan nomor tabung sampel.
f. Petugas memasukan sampel darah kedalam tabung alat (1:1).
g. Petugas menunggu proses pemeriksaan selama 2 menit lalu hasilnya akan
tertera pada layar.
h. Petugas mencatat hasil dibuku hasil oemeriksaan laboratorium dan folmulir
permintaan pemeriksaan
4. Interpretasi Hasil : Nilai Normal : P:32,6-47,5%
W:30,2-42,3%
Golongan darah atau Blood type adalah ilmu pengklasifikasian darah dari
suatu kelompok berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada
permukaan membrane sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya
perbedaanjenis karbohidrat dan proteinpada permukaan membrane sel darah
merah tersebut. Golongan darah terbagi menjadi 4 golongan yaitu : A, B, AB,
O. dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan
ABO dan Rhesus ( factor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikanal sekitar 46 jenis
antigen selain antingen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai.
Transfuse darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan
reaksi tranfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok,
dan kematian Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum
dijumpai didunia, meskipun di beberapa Negara seperti Swedia dan Norwegia,
golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibandingan
antigen B. karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A
dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jaraang dijumpai di dunia.
(Natalina,2015)
13
4. Alat dan Bahan :
a. Tabung ungu/ EDTA.
b. Reagen anti-A, anti-B, anti-D
5. Prosedur kerja :
a. Siapkan alat dan bahan.Lakukan pengambilan darah vena lalu
msukan kedalam tabung ungu.
b. Pipet reagen keatas menjadi 4 slide bagian.
c. Pipet darah tabung ungu sebanyak 50ul lalu dibagi menjadi 4 empat
bagian dan masukan ke dalam reagen tadi.
d. Homogenkan dengan cara menggoyangkan slide.
e. Lihat terjadinya aglutinasi
6. Interpretasi Hasil :
a. Golongan darah A : teraglutinasi pada reagen anti-A, dan anti-AB
b. Golongan darah B : teraglutinasi pada reagen anti-B, dan anti-AB.
c. Golongan darah AB : teraglutinasi pada reagen anti-A,B dan AB.
d. Golongan darah O : tidak teraglutinasi pada reagen anti-A,B,AB
Beberapa cara penularan HIV yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:
14
a. Hubungan seks
Penularan dengan melkukan hubungan seksual dapat terjadi dari
pria ke wanita atau sebaliknya, serta pada sesama jenis kelamin melalui
hubungan seksual yang beresiko. Penularan HIV dapat terjadi saat
hubungan seks melalui vagina, anal, maupun seks oral dengan pasangan
yang terinfeksi HIV.Salah satu cara terbaik untuk mencegah penularan
HIV adalah menggunakan kondom saat berhubungan seks dan tidak
berganti-ganti pasangan seksual.
b. Penggunaan Jarum Suntik
HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi
dangan darah yang terinfeksi. Berbagi pakai jarum suntik atau
menggunakan jarum suntik bekas, membuat seseorang memiliki resiko
tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.
c. Selama kehamilan, persalinan atau Menyusui
Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui
berisiko tinggi untuk menularkan HIV kepada bayinya. Penting untuk
berkonsultasi dengan dokter agar dapat dilakukan pemeriksaan dan
pengobatan HIV selama kehamilan, guna menurunkan resiko penularan
HIV pada bayi.
d. Tranfusi Darah
Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga biasa disebabkan oleh
tranfusi darah. Namun, kejadian ini semakin jarang tejadi karena kini
diterapkan uji kelayakan donor, termasuk donor darah, organ ataupun
donor jaringan tubuh. Dengan pengujian yang layak, penerima donor
darah memiliki resiko yang rendah untuk terinfeksi HIV
15
2. Tujuan : Untuk mengetahui apakah pasien menderita penyakit HIV atau
tidak, mengingat penyakit ini belum ada obatnya
3. Alat dan Bahan :
a. Mikropipet 10ul.
b. Strip HIV
c. Buffer HIV/Reagen.
d. Serum pasien yang telah dicentrifuge
4. Prosedur Kerja :
a. Lakukan Plebotomi lalu masukan kedalam tabung merah.
b. Putar dengan centrifuge dengan kec 3500 rpm selama 10menit
c. Lalu pipet serum tadi kedalam strip HIV sebanyak 10ul
d. Tambahkan buffer HIV sebanyak 3-4 tetes
e. Diamkan 15 menit dan baca hasil.
5. Interpretasi Hasil :
a. (+) terdapat 2 garis pada daerah control dan daerah result(hasil)
b. (-) terdapat 1 garis pada daerah control
c. (invalid) tidak terdapat garis pada daerah tes control
16
2.7.3 Pemeriksaan HbsAg
17
2.7.4 Pemeriksaan HCG
HCG mungkin juga diproduksi secara abnormal jika ada tumor tertentu,
terutamayang dating dari sel telur atau sperma (tumor sel kuman). Kadar HCG
aering dites pada wanita yang mungkin mengalami pertumbuhan abnormal
jaringan dalam rahim, kehamilan normal. Beberapapemeriksaan HCG mungkin
dilakukan setelah keguguran untuk memastikan kehamilan molar tidak terjadi.
Pada pria, kadar HCG smungkin diukur untuk membantu melihat apakah dia
terkena kanker testis (Samiadi,2020)
18
Gambar 2.4 HCG
19
4. Prosedur Kerja :
a. Lakukan phlebotomy lalu masukan ketabung merah
b. Putar centrifuge dengan kec 3500 rpm selama 10 menit
c. Tambahkan 1 tetes anti salmonella pada masing masing bagian dengan
reagen widal (O,AO,BO,CO,H,AH,BH,CH)
d. Teteskan serum pada slide 20 ul pada 8 bagian
e. Homogenkan dengan tip kuning dan goyangkan selama 1 menit, lalu baca
hasil
5. Interpretasi Hasil :
a. Jika tidak tampak aglutinasi : negative (-)
b. Jika tampak aglutinasi kecil : positif (+) 1/80
c. Jika tampak aglutinasi sedang : positif (+) 1/160
d. Jika tampak aglutinasi besar : positif (+) 1/320
e. Jika tampak aglutinasi sangat besar : positif (+) 1/640.
Titer pemeriksaan widal dilihat pada pengenceran terkhir yang masih
memberikan aglutinasi
Keterangan :
O = Salmonela Typhi O
20
BO=Salmonela Paratyphi BO
H=Salmonela Typhi H
AH =Salmonela Paratyphi AH
1. Menyiapkan reagen
2. Meniapkan system liquid, washing solution, dan air destilasi.
3. Menyiapkan komponen Analyser Biosistem A15
a. Tempatkan rotor pada alat
21
b. Siapkan sampel cup
c. Kosongkan botol limbah atau waste
4. Periksa kondisi UPS
5. Periksa kondisi Analyzer Biosistem A15
6. Periksa koneksi computer dengan alat Analyzer Biosistem A15
Dalam mengaktifkan Analyzer Biosistem A15, hal yang perlu dilakukan adalah
menyalakan UPS kemudian computer dan printer serta mengakses saklar On/off
yang berada dibelakang alat. Lampu indicator yang menyala orange sampai
terdengar bunyi BIP satu kali dan buka aplikasi Analyzer Biosistem A15 pada
computer. Jika alat sudah dalam status standbay lakukan prosedur warm up
selama 20 menit. Setelahnya new rotor dan new system liquid (NSL), apabila
telah berwarna hijau pada lampu indikator dengan status stanby maka alat siap
digunakan (soebrata,2012)
1. Kreatinin
Kreatinin disintesis secara edogen dari keratin dan kreatini fosfat dalam
metabolism otot. Ginjal yang normal akan mengekresi kreatinin glomerulus.
Hasil kreatinin digunakan untuk mendiagnosis dan memantau penyakit ginjal.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kadar kreatinin dalam sampel. Jika
kadar kreatinin meningkat akan terjadi gangguan pada ginjal (Sari,2018)
1. Prinsip : kreatinin akan bereaksi dengan asam pikrat dalam suasana alkali
membentuk senyawa komplek yang berwarna kuning jingga. Intesitas warna
yang membentuk setara dengan kadar kreatinin dalam sampel, yang diukur
dengan panjang gelombang 490 nm
2. Alat dan Bahan :
a. Handskun
b. Cup sampel
c. Cuvet
d. Klinipet
e. Alat kimia full automatic ( Biosistem A15 )
22
f. Serum
g. Reagen kreatinin Biosistem A15
3. Prosedur :
a. Pipetlah serum sebnyak minimal 200cc dan masukan dalam cup sampel
Biosistem A15
b. Pasanglah botol reagen dengan cuvet pada posisi yang tepat
c. Order pemeriksaan yang akan dilakukan dan masukan cup sampel pada
tempatnya
d. Tekan tombol star, maka alat akan berjalan otomatis
4. Interpretasi Hasil : Perempuan: 0,5 - 0,9 mg/dl
Laki-laki : 0,6 – 1,1 mg/dl
2. Pemeriksaan Glucose
Gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glucose di dalam
darahkosentrasi guladarah, atau tingkat glucose serum diatur dengan ketat dalam
tubuh. Glucose yang dialirkanmelaluidarah adalah sumber utama energi untuk
sel-sel tubuh. (Anonim,2012)
a. Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu (GDS) Pemeriksaan ini bisa anda
lakukan kapan saja dan dimana saja sehingga biasa dilakukan oleh orang yang
diabetes pemeriksaan ini mengukur kadar gula darah terlepas dari kapan
terakhir anda makan. Pemeriksaan GDS dilakukan secara acak dalam 1 hari
karena kadarglucose darah biasa saja berubah setiap waktu ada orang yang
diabetes. berbeda dengan orang sehat yang biasa mempunyai kadar gula darah
yang tidak banyak berubah dalam 1 hari. Jika pada orang sehat dilakukan tes
gula darah sewaktu dan hasil menunjukan hasil yang bervariasi, mungkin
orang tersebut sedang mengalami masalah pada gula darahnya.
23
b. Pemeriksaan guls darah 2 jam pos-prandial (GD2PP). pemeriksaan gula darah
ini dilakukan setelah 2 jam anda makan. Pemriksaan ini berguna untuk
mengetahui apakah seseorang dengan diabetes sudah tepat dengan pola
makannya. Jika hasilnya tinggi, kemungkinan makanan anda yang anda
makan sebelumnya mengandung jumlah gula atau karbon hidrat yang banyak,
dan sebaliknya. Pemeruiksaan ini mungkin kurang tepat untuk mendiagnosis
apakah anda menderita diabetes atau tidak
c. Pemeriksaan Gula Darah Puasa (GDP) Pemeriksaan gula darah ini dilakukan
setelah anda berpuasa selama 8jam. Biasa anda disarankan untuk melakukan
puasa pada malam hari dan pagi harinya anda melakukan pemeriksaan GDP
ini. Pemeriksaan GDP sering digunakam sebagai pemeriksaan pertama untuk
mengetahui apakah anda menderita prediabetes atau diabetes
(Veramala,2019)
1. Metode : Semi automatic
2. Prinsip : Pemipetan serum dengan reagen dikerjakan secara otomatis dan
reaksi belangsung dalam rotor, kemudian diinkubasi dalam rotor tersebut
dengan suhu 37 C, walktu inkubasi tergantung masing-masing
pemeriksaan. Setelah itu alat secara otomatis membaca absorban dari
larutan menggunakan halogen sebagai sumber cahaya dan dibaca oleh
Photo Diode. Nilai absorba tersebut dikonfersikan menggunakan rumus
yang sudah ditentukan untuk setiap parameternya menggunakan factor
reaksi glucose dan serum dengan reagen.
3. Tujuan : untuk melakukan pemeriksaan kimia darah
4. Alat dan Bahan :
a. Alat automatic Analyzer Kimia Klinik Biosystem A15
b. Reagen glucose
c. Cup sampel Biosistem A15
d. Pipet 100 uL
5. Prosedur Kerja :
Persiapan
a. Menyiapkan reagen
b. Menyiapkan sistem liquid, washing solution, dan air destilasi
24
c. Menyiapkan komponen biosystem A15 berupa tempat rotor,cup sampel
dan ksongkan botol limbah A15
d. Kosongkan koneksi computer dengan alat
Mengaktifkan biosystem A15
a. Nyalakan UPS
b. Nyalakan computer
c. Nyalakan alat dengan mengakses sakla On/off yang berada di belakang
alat. Lampu indikator akan menyala (Orange), tunggu sampai terdengar
bunyi BIF satu kali. Pada computer buka aplikasi Biosystem A15
d. Jika alat sudah dalam status stanby lakukan prosedur warm up, waktu yang
dibutuhkan aekitar 20 menit.
e. Setelah selesai proses warm up lakukan proses new rotor
f. Kemudian lakukan new system liquid (NSL)
g. Setelah semua prosedur diatas selesai dan status alat dalam keadaan stand
by, dan lampu indikator alat berwarna hijau maka alat siap digunakan
Memulai pembacaan
25
Pemeriksaan kolestrol disebut juga pemeriksaan profil lipid yaitu pemeriksaan
medis berupa tes darah untuk mengukur jumlah total zat lemak dalam darah.
Kolestrol yang ada didalam darah berkaitan dengan protein dan tranportasi
keseluruhan tubuh, namun bila kadar kolestrol dalam darah berlebihan juga
berbahaya bagi kesehatan kadar kolestrol didalam darah adalah dibawah 200mg/dl.
Apabila melampaui batas normal maka disebut sebagai hiperkolesterolemia.
Hiperkolesterolemia biasanya terdapat pada penderita obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi, perokok serta orang yang sering minum-minuman berakoho. Faktor yang
mempengaruhi kadar kolestrol yaitu factor genetic, factor gaya hidup dan pola
makan, factor usia, aktifitas fisil (ningrum,2017)
26
b. Reagen kolestrol, HDL,LDL
c. Cup sampel biosystem A15
d. Pipet 100 Ul/500 Ul
e. Prosedur kerja :
Persiapan
a. Menyiapkan reagen
b. Memnyediakan system liquid, washing solution, dan air destilasi
c. Menyiapkan komponen biosystem A15 berupa tempat rotor, cup
sampel dan kosongkan botol limbah alat A15
d. Kosongkan koneksi computer dengan alat
a. Nyalakan UPS
b. Nyalakan computer
c. Nyalakan alat dengan mengakses sakla On/off yang berada di belakang
alat. Lampu indikator akan menyala (Orange), tunggu sampai
terdengar bunyi BEEF satu kali. Pada computer buka aplikasi
Biosystem A15
d. Jika alat sudah dalam status stanby lakukan prosedur warm up, waktu
yang dibutuhkan aekitar 20 menit.
e. Setelah selesai proses warm up lakukan proses new rotor
f. Kemudian lakukan new system liquid (NSL)
g. Setelah semua prosedur diatas selesai dan status alat dalam keadaan
stand by, dan lampu indikator alat berwarna hijau maka alat siap
digunakan
Memulai pembacaan
27
5. Cocokan sampel serum yang terletak pada rotot alat apakah sesuai
dengan yang ada di computer
6. Kemudian, klik accept dan mulai star pemeriksaan
7. Tunggu hingga hasil keluar
f. Interpretasi hasil :
28
3. cup sampel biosysitem A15
4. Pipet 100 uL/500 uL
e. Prosedur Kerja :
Perisapan
1. Menyiapkan reagen
2. Menyiapkan system liquid, washing solution, dan air destilasi
3. Menyiapkan komponen biosystem A15 berupa tempat rotor, cup
sampel dan kosongkan botol limbah alat A15
4. Kosongkan koneksi computer dengan alat
1. Nyalakan UPS
2. Nyalakan computer
3. Nyalakan alat dengan mengakses saklar On/Off yang berada di
belakang alat. Lampu indikator akan menyala (orange), tunggu sampai
terdengar bunyi BEEF satu kali. Pada computer buka aplikasi bisystem
A15
4. Jika alat sudah dalam status standby lakukan prosedur warm up, waktu
yang dibutuhkan sekitar 20 menit
5. Setelah selesai proses warm up lakukan proses new rotor
6. Kemudian lakukan New Sistem Liquid (NSL)
7. Setelah semua prosedur diatas selesai dan status alat Dalam keaadan
standby, dan lampu indikator alat berwarna hijau maka alat siap
digunakan.
Memulai pembacaan
29
6. Kemudian, klik accept dan mulai star pemeriksaan
7. Tunggu hingga hasil pemeriksaan keluar
f. Interpretasi hasil :
Trigliserida :<150 mg/dl
Asam urat adalah produk buangan hasil pemecahan zat bernama purin, yang
akan disaring ginjal dan dikeluarkan bersama urin. Pemeriksaan ini dianjurkan
oleh dokter bila anda sering mengalami nyeri sendi atau nyeri punggung bagian
bawah, tujuan pemeriksaan kadar asam urat untuk mengetahui kadar aam urat
dalam darah, jika kadar asam urat tinggi dalam darah, kelebihannya dapat
menumpuk dan mengkristal di area persendian. Hal ini dapat membuat persendian
terasa nyeri dan sakit kadang juga memerah dan bengkak (Jardewi,2017)
Perisiapan
1. Menyiapkan reagen
30
2. Menyiapkan system liquid, washing solution, dan air destilasi
3. Menyiapkan komponen biosystem A15 berupa tempat rotor, cup sampel
dan kosongkan botol limbah alat A15
4. Kososngkan koneksi computer dengan alat
1. Nyalakan UPS
2. Nyalakan computer
3. Nyalakan alat dengan mengakses saklar On/Off yang berada di belakang
alat. Lampu Indikator akan menyala (orange), tunggu samapai terdengar
BEEF satu kali. Pada computer buka aplikasi biosystem A15
4. Jika alat sudah dalam status standby lakukan operator warm up, waktu
yang dibutuhkan sekitar 20 menit
5. Setelah selesai proses warm up lakukan proses new rotor
6. Kemudian lakukan New Sistem Liquid (NSL)
7. Setelah semua prosedur diatas selesai dan status alat dalam keadaan stand
by, dan lampu indikator alat berwarna hijau maka alat siap digunakan
Memulai pembacaan
31
SGOT (serum glutamic oxaloatic transminas) adalah enzim yang biasanya
ditemukan pada hati, jantung, otot, ginjal, hingga otot. Sedangkan SGPT (serum
glutamic ptruvic transminase) adalah enzim yang paling banyak terdapat dalam
hati. Kedua enzim ini memiliki tugas yang sama yaitu membantu mencerna
protein dalam tubuh. pemeriksaan SGOT/SGPT adalah pemeriksaan untuk
melihat adanya kerusakan organ hati. Salah satu pemeriksaan biokimia hati yang
biasanya digunakan adalah pemeriksaan enzim golongan alanin aminotransferase
(ALT) atau sering disebut glutamate pyruvate transaminase (Jardewi,2017)
32
Mengaktifkan biosystem A15
1. Nyalakan UPS
2. Nyalakan computer
3. Nyalakan alat dengan mengakses saklar On/Off yang berada di belakang
alat. Lampu Indikator akan menyala (orange), tunggu samapai terdengar
BEEF satu kali. Pada computer buka aplikasi biosystem A15
4. Jika alat sudah dalam status standby lakukan operator warm up, waktu yang
dibutuhkan sekitar 20 menit
5. Setelah selesai proses warm up lakukan proses new rotor
6. Kemudian lakukan New Sistem Liquid (NSL)
7. Setelah semua prosedur diatas selesai dan status alat dalam keadaan stand
by, dan lampu indikator alat berwarna hijau maka alat siap digunakan
Memulai pembacaan
1. Siapakan sampel dan serum
2. Letakan cuvet yang berisi serum pada rotor
3. Masukan ID atau Nomor sampel pada computer
4. Pilih pemeriksaan yang akan diperiksa
5. Cocokan sampel serum yang terletak pada rotor alat apakah sesuai dengan
yang ada di computer
6. Kemudian, klik accept dan mulai star pemeriksaan
7. Tunggu hingga hasil pemeriksaan keluar
f. Interpretasi Hasil :
SGOT : 0 – 37 u/l
SGPT : 0 – 31 u/l
7. Pemeriksaan Ureum
Ureum adalah senayawa organic yang tersususn dari unsure karbon, hydrogen,
oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H2 atau (NH2)2CO. urea juga dikenal
dengan nama carbamide yang terutama diguanakan dikawasan Eropa. Nama lain
yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide
carbonyldiamine. Ureum atau urea merupakan hasil akhir degradasi dan
metabolisme nitrogen protein. Ammonia yang terbentuk dalam proses
33
katabolisme protein desintesis menjadi urea dalam liver. Pemeriksaan urea
digunakan untuk mengevaluasi fungsi ginjal. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui kadar urea dalam sampel. Pada pemeriksaan urea dilakukan prosedur,
sebagai berikut (Jardewi,2017)
1. Nyalakan UPS
2. Nyalakan computer
34
3. Nyalakan alat dengan mengakses saklar On/Off yang berada di belakang
alat. Lampu Indikator akan menyala (orange), tunggu samapai terdengar
BEEF satu kali. Pada computer buka aplikasi biosystem A15
4. Jika alat sudah dalam status standby lakukan operator warm up, waktu
yang dibutuhkan sekitar 20 menit
5. Setelah selesai proses warm up lakukan proses new rotor Kemudian
lakukan New Sistem Liquid (NSL) Setelah semua prosedur diatas selesai
dan status alat dalam keadaan stand by, dan lampu indikator alat berwarna
hijau maka alat siap digunakan
Memulai pembacaan
35
b. Memenatau efek obatan tertentu yang dapat memengaruhi kadar kalium
dalam tubuh seperti diuretic, obat jantung, dan obat tekanan darah tinggi
mendiagnosis masalah jantung dan tekanan darah tinggi
c. Mendiognosis penyakit ginjal
d. Memeriksa kondisi esidosis metabolic, yaitu kondisi yang muncul ketika
ginjal tidak memproduksi cukup asam dari tubuh, atau ketika tubuh malah
memproduksi terlalu banyak asam
e. Mendiagnosis alkalosis atau kondisi yang terjadi ketika cairan tubuh
memiliki alkali berlebihan, dan muncul peningkatan pH darah diatas 7,43
(dr. Danamik, 2018). Maka pentingnya melakukan pemeriksaan elektrolit,
sebagai berikut.
a. Metode : ISE (Ion Selevtive Electrode)
b. Tujuan : Untuk mengetahui kadar elektrolit dalam sampel
c. Alat dan Bahan :
1. Serum pasien
2. Spothem Plate
3. Alat elektrolit
4. Pipet spothem 2 tip
5. Tip kuning
6. Reagen ref salution
d. Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tekan angka 1 (measure) pada alat elektrolit
3. Lalu tekan angka 1 (ID)
4. Masukan nomor sampel pada alat dan tekan enter
5. Kemudia masukan nama pasien lalu enter
6. Letakan plate pada tempat plate di alat elektrolit
7. Pipet reagen ref salvation sebanyak 20ul disebelah kiri, dan serum
pasien pipet sebanyak 20ul juga disebelah kanan
8. Letakan pipet clinipath secara bersamaan
9. Hasil akan keluar secara otomatis
e. Interpretasi hasil
36
Dewasa Anak-anak
2.9.Pemeriksaan urinalisis
a. Diabetes. Penyakit ini ditandai dengan tingginya kadar gula atau glucose pada
urine. Selain memeriksa kadar gula di dalam urine, dokter juga akan melakukan
tes darah untuk memantau kadar gula dalam darah ketika hendak mendiagnosis
penyakit diabetes.
b. Masalah pada ginjal urine yang mengandung protein, sel darah merah, sel darah
putih, dan tampak berwarna kemerahan atau gelap seperti teh bias menandakan
adanya gangguan atau masalah pada fungsi ginjal.
Beberapa penyakit pada ginjal yang bias diketahui melalui pemeriksaan
urinalisis di antaranya sindrom nefrotik, infeksi ginjal, sindrom nefritik akut,
serta gagal ginjal.
c. Infeksi saluran kemih (ISK) Urine yang banyak mengandung sel darah merah
dan sel darah putih serta memiliki tingkat kesamaan atau pH yang tinggi bias
menjadi pertanda adanya infeksi saluran kemih atau batu ginjal.
d. Gangguan hati Bila dalam tes urinalisis terdeteksi kadar bilirubin yang tinggi
didalam urine, hal tersebut bias menandai adanya gangguan hati.
e. Preeklamsia Urinalisis juga bias dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan
kesehatan pada ibu hamil. Jika protein di dalam urine ibu hamil jumlahnya
37
berlebih, apalagi disertai tekanan darah tinggi, hal ini menandakan ibu hamil
mengalami preeklamasia (Adrian,2020)
Cara pemeriksaan
38
5. Protein NEG (+)=30(++)=100(+++)=500
6. Glukosa NEG (+)=50(++)=75(+++)=500
7. Keton NEG
8. Urobilin NEG (+)=1(++)=2(+++)=3
39
Gambar 2.10 Amorf Urat Gambar 2.11 Kristal Asam Urat
40
2.10 Pemeriksaan Mikrobiologi
a. Jamur memerlukan penyebab infeksi yang sering kali menyerang manusia. Dari
banyaknya jenis infeksi jamur, penyakit kaki atlet, kurap, dan ruam pada kulit
kerap kali menyerang banyak orang. Jamur jahat jenis ini bias menyebabkan
histoplasmosis (disebabkan oleh jamur Histoplasma capsulatum) atau “jamur
hitam” (stachybotrsys chartarum) yang mengakibatkan kerusakan jangka panjang
pada saluran pernapasan.
b. Bakteri pada dasarnya, tubuh manusia menyimpan bakteri baik. Bakteri baik ini
tumbuh sebagai penangkal infeksi, seperti yang hidup pada Miss V, dan
memproduksi asam amino pada usus. Akan tetapi, ada bakteri baik ada pula yang
jahat. Bakteri jahat di dalam tubuh ini datang dari luar tubuh. Mereka yang masuk
kedalam tubuh akan membawa berbagai penyakit. Misalnya, bakteri
mycobacterium tubercolosis (penyebab tuberkolosis) dan stereptococcus
(penyebab pneumonia). Selain itu, ada pula bakteri salmonella yang bias
menyebabkan keracunan makanan serta bakteri lainnya yang bias menimbulkan
demam tifus, meningitis, dan Chlamydia. Untuk mengatasi infeksi bakteri,
biasanya dokter akan menggunakan antibiotic atau obat-obat antibakteri.
c. Parasi pemeriksaan mikrobiologi ini juga bias digunakan untuk menelisik
penyakit yang disebabkan oleh parasit. Parasit sendiri merupakan mikroba yang
menempel pada organisme lain agar dapat bertahan hidup. Contohnya, cacing
tambang dan cacing pita. Hati-hati dengan kedua cacing ini. Pasalnya, mereka
41
biasa menghisap darah pada usus kecil hingga menyebabkan anemia dan kekurang
zat besi. Dalam kebanyakan kasus, parasit biasanya masuk melalui makanan dan
air yang telah terkontaminasi.
d. Virus infeksi yang disebabkan oleh virus yang paling sering terjadi. Misalnya,
infeksi kuman virus ringan berupa pilek batuk, influenza, dan cacar air. Virus
cenderung berbeda dengan bakteri. Virus mampu menyerang dan mengubah sel
yang terinfeksi. Untungnya, infeksi yang disebabkan oleh virus dapat menghilang
dengan sendirinya, tanpa konsumsi obat apapun. Biasanya, dokter akan
memberikan obat untuk menangani gejala yang dirasa ketika tubuh melawan
infeksi virus.
2.11.1 Pemeriksaan Bakteri Tahan Asam (BTA)
Pemeriksaan BTA adalah prosedur untuk mendeteksi bakteri penyebab penyakit
tubercolosis (TB). Bakteri TB dapat hidup dilingkungan asam, sehingga
pemeriksaan bakteri ini dikenal dengan nama bakteri tahan asam (BTA). Basil tahan
asam atau (BTA) Adalah nama lain dari M. tubercolosis yaitu suatu kuman
berbentuk batang yang tahan terhadap pencucian alcohol asam pada saat dilakukan
pewarnaan. BTA menyebabkan suatu penyakit infeksi menular dan mematikan
yang biasa disebut tuberkolosis atau TB. Hal ini pertama kali dideskripsikan pada
tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch, sehingga penyakit TBC pada paru-paru
pun dikenal juga sebagai Koch Polmonum (KP). Sebagaian besar kuman TB
menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai orgsn tubuh lainnya
(Cahyanti,2017)
Cara pemeriksaan BTA
a. Metode : Ziehl Neelsen
b. Tujuan : untuk mengetahui ada atau tidaknya bakteri tahan asam penyebab
infeksi tubercolosis di dalam sampel pasien berupa sputum atau dahak
c. Alat dan Bahan :
1. Objek glass
2. Sputum/dahak
3. Bunsen
4. Mikroskop
5. Ose/lidi
42
6. Bak pewarnaan
7. Larutan carbol fuchsin 1%
8. Larutan asam alcohol 3%
9. Larutan metylen blue 0,1%
d. Prosedur kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Buatlah sediaan sputum pada objek glass
3. Kemudian fiksasi diatas Bunsen
4. Lalu letakan sediaan di objek glass tadi diatas bak pewarnaan
5. Genangi dengan carbol fuchsin dan lalu diuapkan di atas api Bunsen
6. Diamkan 10 menit, jika sudah bilas dengan air
7. Lalu genangi dengan asam alcohol selama 3 menit lalu bilas dengan air
8. Kemudian genangi dengan methylen blue selama 60 detik
9. Bilas dengan air dan keringkan
10. Periksa dibawah mikroskop perbesaran 100
e. Interpretasi hasil :
Table 2.3 interpretasi hasil pemeriksaan BTA
Pengujian Hasil Penulisan
0-BTA/100 Lp Negative Neg
1-9 BTA/100 Lp Scanty Tulis Jumlah BTA
10-99 BTA/100 Lp 1+ 1+
1-10 BTA/Lp 2+ 2+
>10 BTA/1 Lp 2+ 3+
43
Gambar 2.16 Hasil pewarnaan BTA zhiel nelsen
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling
penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini,
olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan berikut: zat pewarna
kristal violet, sodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna
tandingannya berupa zat warna safranin atau air fuchsin. Metode ini diberi nama
berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang
mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan
antara pneumokokus dan bakteri Klebsiella pneumoniae. Bakteri yang terwarnai dengan
metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri Gram Positif dan Bakteri
Gram Negatif. Bakteri Gram positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet
dan karenanya akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri
gram negatif akan kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan
alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna air
fuchsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan
oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya.
44
Kaca preparat
Mikroskop
Pipet tetes
Rak pewarnaan
Lendir
Safranin
Alkohol
Lugol
Aquadest
Gentian violet
C.Prosedur Pemeriksaan :
d.Interpretasi hasil:
Pada akhir prosedur pewarnaan gram, dilakukan interpretasi dari preparat. Bakteri Gram
positif akan berwarna biru atau ungu, contohnya Staphylococcus sp. dan Streptococcus
sp. Bakteri Gram negatif akan berwarna merah atau merah muda,
contohnya E.coli dan Salmonella typhi. Fungi seperti Candida dan Cryptococcus dapat
juga diperoleh pada pemeriksaan Gram
45
2.17 Hasil Pewarnaan Gram
a. Pemeriksaan feses :
Pemeriksaan feses adalah serangkaian tes yang dilakukan pada sampel feses,
untuk membantu mendiagnosis kondisi tertentu yang memepengaruhi saluran
pencernaan
2.11.1Makroskopis feses
46
Abnormal ; Hitam ( darah samar, occult blood), putih (icterus obstruktif,
obstructive jaundice).
b. Konsistensi
Normal : Padat, agak lunak,.
Abnormal : cair, keras, berbusa, lengket, dll
c. Lendir
Normal : Negatif
d. Darah
Normal : Negatif
e. Parasite
Normal : Negatif
Abnormal : Terlihat Ascaris, Ancylostoma, dll
f. Pus, sisa makanan, dll
Normal : Negatif
2.11.2 Mikroskopi feaces
a. Metode : Manual
b. Prinsip : pemeriksaan secara cepat dan baik untuk infeksi yang berat,
tetapi untuk infeksi yang ringan sulit ditemukan telur-telurnya
c. Tujuan : Untuk mendeteksi adanya parasite
d. Alat dan bahan :
1. Objek glass
2. Lidi
3. Mikroskop
4. Feses
5. Eosin 2%
e. Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Tetesi objek glass dengan eosin 2% pada permukaan objek glass
3. Ambil feses seujung lidi dengan campurkan dengan tetesan eosin
tersebut
4. Aduk sampai menjadi rata dan tipis
5. Amati pada mikroskop perbesaran 10x
47
f. Interpretasi hasil :
Normal : Negatif (tidak terdapat telur cacing didalam sampel)
48
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Selain itu PKL juga adalah sarana bagi siswa untuk mengenal dunia kerja
sekaligus mengenal lingkungan dan kondisi kerja berdasarkan uraian dalam laporan
PKL , maka dapat disimpulkan dalam dunia kerja diperlukan tanggungjawab,
ketelitian, kesabaran, yang tinggi atas semua pekerjaan yang dikerjakan dan disiplin
dalam mengikuti peraturan bekerja dan disiplin waktu menjadi tanggungjawab kita
agar tugas-tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
3.2 Saran
a. Kerja sama yang pihak sekolah dengan instalasi kesehatan sangat baik dan saling
timbal balik dengan baik, semoga hubungan ini terjalin dengan baik dan terus
terjaga sampai kapan pun.
b. Kedisiplinan para siswa harus lebih ditingkatkan lagi didunia pekerjaan.
c. Kesopanan siswa terhadap pasien harus lebih diperhatikan dengan baik lagi.
d. Pembekalan sembelum praktek sangat dibutuhkan siswa dalam melakukan
tindakan pada pasien, sehingga itu para siswa harus mengikuti pembekalan
tersebut dengan baik.
49
DAFTAR PUSTAKA
Adrian Kevin Hematologi dan perannya dalam menangani gangguan darah. Tersedia
Online di: https://www.alodokter.com/hematologi-dan-peran-dalam-
menangani-ganguan-darah-2. Pada tanggal 19 Agustus 2021
Bina Program RSUD Dr. M.M Dunda Limboto “Profil RSUD Dr M M Dunda Limboto
Tahun 2019”
50
Gandasoebrata R, 2004. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat
Herawati F & Andrajati R, 2011. Pedoman intrepetasi Data Klinik. Jakarta Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Indo Reagen, 2012, Pewarnaan ziehl Neelsen Jakarta. Tersedia Online info@in
doraegen.co.id. diakses pada tanggal 26 Agustus 2021
Ummah Hafizatil, 2017, Laporan Praktik Lapangan Kerja Di Laboratorium TLM SMK
Kesehatan Bakti Kencan Subang. Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih Bandung.
51
R. yanti, 2018. Pemeriksaan Hematologi. Tersedia diperpustakaan Online
:http://repository.animus.ac.id. Digital Library Online Universitas
Muhammadiyah Semarang. Diakses Pada Tanggal 19 Agustus 2021
52
DAFTAR LAMPIRAN
53
Gambar Alat Hematologi Analyzer Gambar Alat Hematologi Analyzer
54
Gambar Alat Elektrolit Gambar Alat kimia klinik otomatik
55
Gambar Pembuatan Preparat BTA Gambar Pewarnaan Preparat BTA
56
Gambar Pemeriksaan Widal
57
Gambar Pemeriksaan Kimia Gambar Pemeriksaan Hematologi
58