PROPOSAL
Diajukan Untuk salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan
Diploma III keperawatan Pada Program Studi Keperawatan Bogor Politeknik
Kesehatan Kemenkes Bandung
Disusun Oleh:
SRI MULYANA RIZKI NASUTION
P17320317094
i
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal
tentang Gambaran Ketidakberdayaan dan Berduka pada pasien gagal ginjlal kronik
Proposal ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
dan Berduka pada pasien gagal ginjlal kronik yang menjalani hemodialisa DI RS. PMI
Kota Bogor ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................................4
1. Tujuan Umum........................................................................................................4
2. Tujuan Khusus.......................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................................5
1. Manfaat Teoritis....................................................................................................5
2. Manfaat Praktis.....................................................................................................5
a. Bagi Peneliti.....................................................................................................5
A. Hepatitis B..................................................................................................................6
ii
7. Pemeriksaan Diagnostik.........................................................................................11
8. Penatalaksaan ........................................................................................................12
9.Penatalksanaaan medik...........................................................................................13
B. Kerangka Teori...........................................................................................................15
A. Kerangka Konsep.......................................................................................................25
A. Desain Penelitian.......................................................................................................29
1. Waktu Penelitian............................................................................................30
2. Tempat Penelitian..........................................................................................30
1. Populasi..........................................................................................................31
2. Sampel............................................................................................................31
b. Kriteria Sampel.......................................................................................33
D. Pengumpulan Data.....................................................................................................35
1. Instrumen Penelitian......................................................................................36
3. Prosedur Penelitian........................................................................................38
E. Pengolahan Data........................................................................................................40
iii
1. Editing............................................................................................................40
2. Coding............................................................................................................41
3. Entry...............................................................................................................42
4. Cleaning.........................................................................................................43
F. Analisa Data...............................................................................................................44
G. Interpretasi Data.........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
DAFTAR SKEMA
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Kuesioner A
Lampiran 4 Kuesioner B
Lampiran 5 Kuesioner
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal pada waktu 3 bulan atau lebih
dengan memiliki laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 mL/min per
Pada gagal ginjal kronis, fungsi ginjal akan menurun secara drastis yang
berasal dari nefron.Insifiensi dari ginjal tersebut sekitar 20% sampai 50% dalam
fungsi ginjal maka keseimbangan cairan dan elektrolit pun akan terganggu
(Prabowo&Pranata,2014).
Gagal ginjal kronis sering kali menjadi penyakit komplikasi dari penyakit
pravelensi penyakit gagal ginjal kronik sebanyak 0,45% dan pravelensi penyakit
anemia serta obat untuk menghilangkan bengkak.Pada pasien gagal ginjal kronik
berlebihan dan toksin saat darah pasien bersirkulasi melalui ginjal buatan alat
dialisis atau dialyzer. Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien saat hemodialisa
dengan ide bunuh diri, kegagalan akses dialisis,dan perubahan tingkat kesadaran
atau kejang jika BUN dan kreatin menurun terlalu cepat (Marlene Hurst,2015).
gagal giinjal kronik di Indonesia pasien yang aktif menjalani hemodialisa sekitar
66.433 orang.
1
fisik dan psikologi. Masalah fisik seperti anemia dan kelelahan, sedangkan
masalah psikologis yaitu adanya gangguan dalam proses berfikir dan konsentrasi,
yang akan memicu depresi, putus asa, dan upaya bunuh diri.
Pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa juga akan
2016).
Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan oleh wahyu Tri Utari (2019)
dimana sebagian besar pasien berusia 36-45 tahun yaitu sebanyak 39 orang
(95,1%) ,pasien yang berusia 46-55 tahun yaitu sebanyak 1 orang (2,4%) dan
pasien yang berusia 56-65 tahun yaitu sebanyak 1 orang (2,4%). Hal tersebut
gagal ginjal kronik dengan kategori berat sebanyak 63,6%. hasil penelitian
kehilangan keamanan diri, salah satu bagian tubuh, kontrol terhadap lingkungan,
orang (76,67%), responden yang merasa kecewa pada tahap marah yaitu 19
tahap tawar menawar yaitu 18 orang (60 %), hampir separuh responden merasa
29 orang (96,67%). Hal tersebut sesuai dengan teori kuberll ross yang
pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit PMI
Kota Bogor”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum:
Ketidakberdayaan dan berduka pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani
terapi hemodialisa.
2. Tujuan Khusus:
c. Untuk mengetahui gambaran Berduka pada pasien gagal ginjal kronis yang
D. Manfaat Penelitian
1. Peneliti
hemodialisa .
sederhana.
Bogor.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal pada waktu 3 bulan atau
lebih dengan memiliki laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60 mL/min per
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa gagal ginjal kronik
2. Etiologi
yang sering terjadi pada gagal ginjal kronik yaitu diabetes mellitus dan hipertensi.
selain itu, ada beberapa penyebab lainnya dari gagal ginjal kronik menurut
Robinson (2013):
a. Glomerulonefritis kronik
b. Pyelonefritis kronis,tuberkulosis
c. Polikistik ginjal
d. Nephrolithisis
3. Klasifikasi
Klasifikasi gagal ginjal kronik menurut Priscilla LeMone dkk (2015) membagi
4. Patofisiologi
Pada stadium paling dini penyakit gagal ginjal kronik,gejala klinis yang
serius belum muncul,terjadi kehilangan daya cadang ginjal (renal reserve), pada
keadaan ini dimana basal LGF masih normal atau malah meningkat.Kemudian
secara perlahan tapi pasti akan terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif,
yang ditandai dengan peningkataan kadar urea dan kreatinin serum. sampai pada
LFG sebesar 60%, pasien masih belum merasakan keluhan, tapi sudah terjadi
Pada LGF dibawah 30% pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia
cerna,maupun infeksi saluran napas.Sampai pada LFG di bawah 15% akan terjadi
gejala dan komplikasi yang lebih serius,dan pasien sudah memerlukan terapi
ginjal.
5. Manifestasi Klinik
sebagai berikut :
proritus berat, ekimosis, purpura, kuku rapuh, rambut kasar dan tipis.
c. Paru-paru: Ronkhi basah kasar (krekels); sputum yang kental dan lengket,
d. Saluran cerna: Bau amonia ketika bernapas, pengecapan rasa logam, ulserasi
dan perdarahan mulut, anoreksia, mual dan muntah, cegukan, konstipasi, atau
6. Komplikasi
termasuk :
jiwa
e. Anemia
(perikardium)
i. Komplikasi kehamilan yang membawa risiko bagi ibu dan janin yang sedang
berkembang
yaitu:
a. Konservatif
b. Dialysis
Sedangkan dyalisis yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat
(menggabungkan vena dan arteri) dan Double lumen yaitu, langsung pada
transplantasi ginjal.
1. Definisi
dengan darah disisi lain dan cairan dialisis di sisi lain, hemodialisis biasanya
dilakukan 3 kali seminggu, dan lama suatu pengobatan berkisar 3-5 jam
tergantung dengan jenis dialisis dan keadaan penderita (Price & Wilson, 2012).
dan toksin saat darah pasien bersirkulasi melalui ginjal buatan alat dialisis atau
untuk mengeluarkan sisa metabolisme atau racun tertentu dari peredaran darah
manusia seperti air, natrium, kalium, hydrogen, urea, kreatinin, asam urta, dan zat
lainnya melalui membran semi permiabel sebagai pemisah darah dan cairan
dialisa pada ginjal buatan dimana terjadi proses difusi, osmosi dan ultra filtrasi.
(Rikoyani,2018).
pengeluaran zat toksik dengan suatu mesin ginjal buatan (diluar tubuh), lalu
dikembalikan ke dalam tubuh, yang dilakukan 1-3 kali seminggu dengan durasi 2-
2. Proses
Hurst,2015).
dengan darah disisi lain dan cairan dialisis di sisi lain, hemodialisis biasanya
dilakukan 3 kali seminggu, dan lama suatu pengobatan berkisar 3-5 jam
tergantung dengan jenis dialisis dan keadaan penderita (Price & Wilson, 2012).
pengeluaran zat toksik dengan suatu mesin ginjal buatan (diluar tubuh), lalu
dikembalikan ke dalam tubuh, yang dilakukan 2-3 kali seminggu dengan durasi 3-
Menurut Kowalski & Caroline (2015) komplikasi yang dapat terjadi pada
2) Septikema
3) Emboli udara
4) Anemia hemolitik
5) Sindrom ketidakseimbangan
6) Hepatitis
7) Hipotensi
8) Nyeri, kram
1. Definisi
2. Karakteristik ketidakberdayaan
karakteristik (minor).
penderitaan emosional.
3) Pengunduran diri
4) Kepasifan
5) apatis
6) ansietas
8) Depresi
9) Kemarahan
3. Respon Ketidakbderdayaan
a) Respon verbal meliputi: ekspresi secara verbal atas kurangnya control atas
apa yang terjadi, ekspresi secara verbal keraguan atas langkah- langkah
ketidakpatuhan klien.
1) Pengobatan kompleks
5. Faktor predisposisi
Menurut Stuart (2009), faktor predisposisi adalah faktor yang mempengaruhi tipe
a. Biologis
1) Riwayat keturunan (salah satu atau kedua orang tua menderita gangguan
jiwa).
2) Gaya hidup (merokok, alkohol, obat dan zat adiktif) dan pengalaman
b. Psikologis
sekarang.
6) Pola asuh orang tua pada saat klien anak hingga remaja yang terlalu otoriter
saksi
9) Self control: tidak mampu mengontrol perasaan dan emosi, mudah cemas,
c. Sosial budaya
3) Pendidikan rendah
8) Kurang terlibat dalam kegiatan politik baik secara aktif maupun secara pasif.
6. Faktor prespitasi
Menurut Hidayat dan Asep (2014) Faktor presipitasi dapat menstimulasi klien
eksternal. Kondisi internal dimana pasien kurang dapat menerima perubahan fisik
dan psikologis yang terjadi. Faktor- faktor lain yang berhubungan dengan faktor
a. Biologis
kejang atau trauma kepala yang menimbulkan lesi pada lobus frontal, dan
limbic.
7) Kurang mampu menyesuaikan diri terhadap budaya, ras etnik dan gender.
b. Psikologis
c. Sosial budaya
yang lain
1. Definisi
Moyet,2009).
(Kozier,2011).
2. Tahap proses berduka
a. Fase akut
kesadaran,serta restitusi.
2) Perkembangan kesadaran
3) Restitusi
alkohol.
3. Tanda dan gejala
sebagai berikut :
a. Kognitif
b. Emosional
2) Marah,sedih,cemas.
3) Kebencian
4) Merasa bersalah.
c. Fisiologis
1) Sakit kepala,insomnia.
3) Tidak bertenanga.
4) Palpitasi,gangguan pencernaan.
d. Spiritual
e. Perilaku
Skema 2.1
Kerangka Teori
Ketidakberdayaan
GGK
B. Psikologis
C. Sosial Budaya
Masalah Psikososial
Tahapan Berduka:
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Kerangka Konsep
Skema 3.1
Kerangka Konsep
Pasien Gagal ginjal kronik yang Gagal ginjal kronik yang menjalani
Bogor
Berdasarkan kerangka konsep diatas,penulis ingin mengetahui Gambaran
ketidakberdayaan dan berduka pada pasien Gagal ginjal kronik. Gagal ginjal
kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan irreversible dimana
pada penyakit gagal ginjal kronik misalnya seperti edema paru, peningkatan
berlebihan dan toksin saat darah pasien bersirkulasi melalui ginjal buatan alat
penyakit gagal ginjal kronik.Oleh karena itu,pasien gagal ginjal kronik sangat
Masalah fisik seperti anemia dan kelelahan, sedangkan masalah psikologis yaitu
mati, berduka dan sulit mengungkapkan perasaan negatif yang akan memicu
Moyet,2009).
Tabel 3.1
Definisi Operasional
METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penetilian
diri pada pasien ORIF (Open Reduction Internal Fixition) adalah medote deskriftif.
(Dharma, 2017).
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang dibagi menjadi tiga bagian antara
lain tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian. Berikut uraian dari
ketiga tahap :
a. Tahap Persiapan
dosen pembimbing. Waktu yang dibutuhkan dalam tahapan ini Februari sampai
April 2020. Dan uji proposal tanggal 23 Maret 2020 sampai dengan 28 Maret
2020.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan lanjutan dari tahap persiapan, dimana kegiatan di tahap
pengumpulan data Poli Ortopedi Rumah Sakit PMI Kota Bogor dengan
c. Tahap Penyelesaian
Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir. Tahap ini meliputi analisis data
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit PMI Kota Bogor Penelitian ini
rumah sakit rujukan terbesar yang ada di Kota Bogor,. Selain itu, peneliti
melakukan penelitian di tempat tersebut karena angka kejadian gagal ginjal kronik
cukup tinggi.
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh objek atau subjek yang memiliki kualitas dan,
besifat homogen (Donsu, 2016). Menurut Sugiyono (2002) dalam Donsu (2016)
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang menjadi
kuantitas dan karakter tertentu yang telah ditentukan peneliti untuk ditarik
kesimpulan.
2. Sampel
a. Pengertian Sampel
(Donsu, 2016). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yag dimiliki
kepada dua hal, yaitu pertama adanya sumber-sumber yang dapat digunakan
Z 1−α x P(1−P)
n=
d
Keterangan:
tertentu
P = proporsi suatu kasus tertentu terhadap populasi, bila tidak diketahui
A 1% 5% 10%
Menurut data statistic dari RS PMI Kota Bogor menunjukkan bahwa pasien
ggk yang menjalani hemodialisa di RS PMI Kota Bogor pada tiga bulan pasien
Z 1−α x P(1−P)
n=
d
Hasil estimasi jumlah sampel berdasarkan setiap rumus yang telah dijelaskan
n
n'=
(1−f )
Keterangan:
Setelah didapatkan sampel sebanyak ... orang, peneliti memakai formula untuk
n
n'=
(1−f )
d. Kriteria
1) Kriteria Insklusi
kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti. Jumlah sampel dapat atau tidak
ditentukan dalam pengumpulan data, tergantung dari sumber daya serta waktu
yang tersedia juga mengacu pada tujuan penelitian. (Yusuf dkk, 2017).
Tujuan teknik sampling ini adalah untuk memilikj informan yang paling
relevan dan yang akan memberikan data yang banyak sesuai dengan topik
D. Pengumpulan Data
1. Instrument Penelitian
yang terdiri dari dua bagian yaitu data karakteristik responden yang meliputi nama,
usia, jenis kelamin, status pernikahan, status pekerjaan, dan lama sakit, serta
kuesioner ketidakberdayaan dan berduka mengacu pada konsep dan teori yang telah
a. Kuesioner A
status pernikahan, status pekerjaan, dan lama sakit. Pengisian dilakukan dengan
dengan cara memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang dianggap responden
tepat.
b. Kuesiner B
Kuesioner B mengenai ketidaberdayaan yang terdiri dari 19 pertanyaan yang
menggunakan skala Linkert dimana terdapat pertanyaan positif dan juga negatif.
dan 10 pernyataan negatif pengisian ini dilakukan dengan cara memberi tanda
checklist (√) pada kolom yang telah disediakan dengan pilihan “Selalu” akan
diberi nilai 4,untuk jawaban “sering” akan diberi nilai 2,untuk jawaban “ kadang-
kadang” diberi nilai 3dan jawaban “tidak pernah” akan diberi nilai 4 .
c. Alat Tulis
Alat tulis yang gunakan adalah pensil atau pulpen untuk mengisi kuesioner yang
telah disediakan dan mencatat hasil pengumpulan data. Serta map untuk
d. Komputer
Computer digunakan untuk mengelola data kuesioner yang telah terkumpul dari
responden.
berisikan pertanyaan terstruktur dan wawancara. Sumber data berasal dari data
primer. Data primer adalah data yang langsung diambil dari sumbernya yang
diperoleh peneliti dari hasil pengukuran (Setiadi, 2013). Kuesioner terdiri dari
memberikan tanda checklist(√) pada kolom jawaban yang telah tersedia. Peneliti
akan memberikan kuesioner dengan cara langsung di tempat responden mengisi
3. Prosedur Penelitian
a. Dalam pengumpulan data , peneliti mengacu pada tahapan yang ditetapkan dalam
b. Peneliti membuat dan merancang proposal pada tanggal 21 Juli-22 Agustus 2019.
c. Proposal penelitian diuji dan disidangkan pada tanggal 23-30 Agustus 2019.
e. Setelah surat izin keluar, peneliti melakukan pengumpulan data yang dilakukan
h. Setelah semua data terkumpul, dimulai proses pengumpulan data dan dilanjutkan
i. Kuesioner yang telah diisi oleh responden, maka selanjutnya dilakukan tahap
Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu langkah yang
penting. Hal ini disebabkan karena data yang diperoleh langsung dari penelitian masih
mentah, belum memberikan informasi apaapa, dan belum siap untuk disajikan. Sebagai
hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik, diperlukan pengolah data (Notoadmodjo,
1. Editing (Penyuntingan)
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para
pengumpul data dan melakukan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau
yang diajukan dalam kuesioner terjawab semua atau ada pertanyaan yang tidak
terjawab, jika memungkinkan peneliti dapat melakukan ulang pengambilan data pada
pertanyaan yang belum terjawab. Namun jika tidak memungkinkan dapa tersebut
tidak dimasukan ke dalam tabel atau masuk kedalam pengolahan “data missing”.
2. Coding
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk
memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel
(Hidayat, 2013).
Pada penelitian ini coding akan diberikan pada data demografi klien seperti
Usia 12-20 tahun akan diberi kode “1”, 21-40 tahun diberi kode “2”, 41-65 tahun
diberi kode “3”, > 65 tahun diberi kode “4”. Untuk data jenis kelamin, Laki-laki
akan diberi kode “1” dan Perempuan akan diberi kode “2”. Untuk data pendidikan
terakhir tidak bersekolah akan diberi kode “1”, SD akan diberi kode “2”, SMP akan
diberi kode “3”, SMA akan diberi kode “4”, dan Perguruan Tinggi akan diberi kode
“5”. Untuk data status perkawinan Sudah Menikah akan diberi kode “1” dan Belum
Menikah akan diberi kode “2”. Dan untuk data pekerjaan Bekerja akan diberi kode
“1” dan Tidak bekerja akan diberi kode “2”. Dan untuk data jenis fraktur, ekstremitas
atas akan diberi kode “1”, dan ektremitas bawah diberi kode “2”.
3. Data Entry
dalam master tabel atau data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi
sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi (Hidayat, 2013).
Pada tahapan ini peneliti memasukan data dari kuesioner ke Microsoft Excel.
Data yang telah dikelompokan dan telah melewati pengkodean lalu dimasukan ke
dalam tabel. Hasil pengelompokkan akan dibuat daftar distribusi frekuensi berupa
diagram.
4. Cleaning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. Jika saat dilakukan tahap memasukan
data ada data yang menunjukkan ketidakvalidan maka dilakukan tahap cleaning
(Notoatmodjo, 2012).
Pada tahap cleaning peneliti memeriksa kembali kebenaran data yang telah
dimasukan ke master tabel apakah data yang telah dimasukan tersebut sudah tepat
atau belum.
F. Analisa Data
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variable (Notoatmodjo,
2012). Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat yang bertujuan untuk
2012).
Setelah semua data dikumpulkan. Peneliti akan membuat sistem skor yang
telah dibuat. Untuk variabel konsep diri peneliti mengelompokan hasil menjadi
kategori menurut Arikunto (2010) yaitu Konsep diri dikatakan positif jika skor n ≥
Hasil akhir penelitian ini diinterpretasikan dengan menggunakan skala menurut arikunto
(2010):
100 % : seluruhnya
50 % : setengahnya
26 % - 49 % : hampir setengahnya
1 % - 25 % : sebagian kecil
0% : tidak satupun
H. Etika Penelilitian
Masalah etik penelitian merupakan hal yang penting saat peneliti melakukan penelitian.
Prinsip otonomi adalah menghormati harkat dejarat manusia dan bebas paksaan.
Responden memiliki otonomi dan hak untuk membuat keputusan dan pilihan secara
sadar dan dipahami dengan baik, serta bertanggung jawab secara pribadi terhadap
keputusan yang telah diambil. Prinsip otonomi merujuk pada rasa menghargai dan
proses penelitian yang dilakukan terhadap responden bersifat sukarela dan calon
responden yang bersedia menjadi subjek penelitian memang tertarik terlibat dalam
penelitian. Responden berhal untuk mengetahui apa yang akan dilakukan terhadap
dirinya. Sehingga tidak boleh ada informasi yang ditutup-tutupi. Peneliti dapat
Peneliti harus memperlakukan setiap respondennya secara adil, wajar, jujur, serta
memungkinkan calon responden mendapatkan hak yang sama untuk dipilih atau
terlibat dalam penelitian tanpa diskriminasi. Prinsip keadilan ini merujuk pada
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
12.Jakarta:EGC
edisi 1.Jakarta.Kencana.
Vol.1.Jakarta:EGC.
5.Jakarta:EGC
Miller, L. M., Gall, T.L., & Corbeil, L. (2011). The Experience of Prayer With a
Miller, L. M., Gall, T.L., & Corbeil, L. (2011). The Experience of Prayer With a
Stuart, G. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. Edisi 9. St. Louis:
Wahyudi, Setiya Andri., Wahid, abd. 2016. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar.
Yusuf, Ahmad. Aditya, Ronal Surya. Dkk. (2017). Riset Kualitatif Dalan
PENJELASAN PENELITIAN
Judul penelitian :Gambaran Ketidakberdayaan dan Berduka pada pasien Gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa
NIM : P17320317094
No. Hp : 085825302361
Saya mahasiswa Diploma III Program Studi Keperawatan Bogor Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Bandung akan melaksanakan penelitian untuk mengetahui
“Gambaran Ketidakberdayaan dan Berduka pada pasien Gagal ginjal kronik yang menjalani
hemodialisa di RS.PMI KOTA BOGOR”.
Untuk mengetahui Gambaran Ketidakberdayaan dan Berduka pada pasien Gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa di RS.PMI KOTA BOGOR maka dilakukan
pengumpulan data terhadap responden dengan cara responden mengisi lembar kuesioner
yang telah disediakan . Kami menjamin bahwa penelitian ini tidak akan berdampak negative
bagi siapapun. Bila selama berpartisipasi dalam penelitian ini saudara/saudari merasakan
ketidaknyamanan maka anda mempunyai hak untuk berhenti. Kami berjanji akan
menjungjung tinggi hak-hak responden dengan cara menjaga kerahasian dari data yang
diperoleh, baik dalam proses pengumpulan data,pengolahan,maupun penyajian. Peneliti juga
menghargai keinginan responden untuk tidak berpartisipasi atau keluar dalam penelitian ini.
Adapun penelitian ini akan dimanfaatkan sebagai informasi bagi instansi kesehatan peneliti
atau responden. Melalui penjelasan ini, peneliti snagat mengharapkan partisipasi anda.
Peneliti mengucapkan terima kasih atas kesedian anda yang telah ikut berpartisipasi dalam
penelitian ini
Peneliti
Bogor, 2020
Setelah diberi penjelasan tentang penelitian ini secara lisan dan tertulis. Saya mengerti
tujuan dari penelitian ini untuk diketahuinya Gambaran Ketidakberdayaan dan Berduka pada
pasien Gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RS.PMI KOTA BOGOR. Dengan
ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Responden
Gambaran Ketidakberdayaan dan Berduka pada pasien Gagal ginjal kronik yang
menjalani hemodialisa
1. Dalam pengisian kuesioner ini Anda diminta untuk mengisi dengan jujur, benar, dan
tanpa paksaan. Penelitian akan menjaga kerahasian biodata.
2. Dalam Kuesioner ini anda cukup mengisi pertanyaan pada tempat yang telah
disediakan.
3. Untuk pengisian kuesioner dalam bentuk kotak, bisa diisi dengan memberi checklist
(√).
1.26-35
2.36-45
3.46-65
4. Perguruan Tinggi
6. Pekerjaan terakhir
1. bekerja
2. Tidak bekerja
KUESIONER B
Gambaran Ketidakberdayaan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
Petunjuk pengisian :
3. Berilah tanda (√) pada selalu jika lebih dari 4 kali sehari
4. Berilah tanda (√) pada sering jika lebih 3-4 kali sehari
5. Berilah tanda (√) pada jarang jika kurang dari2-3 kali sehari
6. Berilah tanda (√) pada jarang jika kuran dari 2 kali
Pilihan jawaban
Selalu Sering Kadang Jarang
No Pernyataan
1 Saya....merasa mampu menjaga kondisi
sebab lain
8 Saya...merasa mampu menahan emosi kalau
dll
13 Saya...merasa mampu menetapkan tujuan atau
petugas kesehatan
18 Saya..merasa ingin tahu semua cara
ginjal
KUESIONER C
Gambaran Berduka pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
Petunjuk Pengisian :
Pertanyaan dibawah ini untuk mengetahui tahap respon kehilangan yang
bapak/ibu/saudara alami.
DENIAL (menolak)
ANGER (Marah)
DEPRESSI
ACCEPTANCE (Menerima)