PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat dan Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Riset
Program Studi Keperawatan Bogor Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Bandung
Disusun Oleh:
ELFA KHAERUNIA HAPSARI
P17320317069
TK. 3B
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Proposal ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
dan Emosional Remaja Mengenai Perilaku Merokok Di SMAN 9 Kota Bogor ini
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
ii
B. Variabel dan Definisi Operasional ....................................................................... 39
C. Populasi ................................................................................................................ 45
D. Sampel .................................................................................................................. 46
iii
DAFTAR SKEMA
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 Kuesioner A
Lampiran 4 Kuesioner B
Lampiran 5 Kuesiner C
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
19 tahun. Masa remaja berada pada batas peralihan kehidupan anak dan
stabil, dan tidak bisa menahan dorongan hawa nafsu. Hal tersebut
1
2
darah tinggi dan gangguan kerja jantung yang disebabkan oleh pengaruh bahan-
bahan kimia yang terkandung di dalam rokok seperti nikotin dan tar. Selain itu
banyak uang hanya untuk dibakar (manfaatnya tidak ada), terlebih bagi perokok
yang belum mempunyai penghasilan sendiri. Bagi orang yang ada disekeliling
perokok atau yang dikenal dengan istilah perokok pasif, merokok menimbulkan
efek yang lebih berbahaya karena daya tahan terhadap zat-zat yang berbahaya
sangat rendah dan mereka menghirup asap rokok tanpa filter atau saringan.
Semakin lama jumlah perokok semakin banyak dan usia mereka untuk mulai
merokok juga semakin muda, seperti yang sering ditayangkan di berita televisi,
bahwa anak-anak sekarang sudah mulai mengenal rokok bahkan sejak usia balita.
diuraikan menurut umur, prevalensi perokok laki-laki paling tinggi pada umur 15-
(49,8%) dan yang mengonsumsi lebih dari 20 batang/hari sebesar 5,6%. Yayasan
Kanker Indonesia (YKI) menemukan 27,1% dari 1961 responden pelajar pria
SMA/SMK sudah mulai atau bahkan terbiasa merokok, umunya siswa kelas satu
menghisap satu sampai empat batang per hari, sementara siswa kelas tiga
mengonsumsi rokok lebih dari sepuluh batang per hari. Angka perilaku merokok
yang tinggi pada remaja awal berasal dari persepsi atau pandangan yang
persepsi bahwa pria yang merokok mempunyai teman yang lebih banyak,
dengan yang tidak merokok, dan persepsi positif terhadap iklan rokok.
(emosi-perasaan).
dijuluki sebagai orang yang tidak stabil, tidak konsisten, dan tidak dapat
(Wong, 2014). Biasanya hal ini juga dipengaruhi oleh berbagai factor, baik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
yang akan dilakukan oleh pihak institusi yang terkait khususnya dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Definisi Remaja
kognitif dan perubahan sosial yang berlangsung antara usia 10-19 tahun
(Santrock, 1993). Masa remaja terdiri dari masa remaja awal (10-14
tahun), masa remaja pertengahan (14-17 tahun) dan masa remaja akhir
fisik, kognitif, social dan emosional yang cepat pada anak laki-laki untuk
b. Batasan Usia
remaja adalah mereka yang berada pada rentang usia 10-24 tahun.
sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
pematangan fisik yang terjadi cenderung jauh lebih cepat dari proses
yang sulit dihadapi oleh remaja karena sedang terjadi proses perubahan
psikologis juga harus dirasasakan oleh seorang remaja. Oleh karena itu,
menjadi sulit dan rawan. Tekanan emosi dan sosial seiring proses
7
terdiri dari masa remaja awal (10-14 tahun), masa remja pertengahan
(15-16 tahun) dan masa remaja akhir (17-19 tahun). Yang dimaksud
kesulitan dalam menyesuaikan diri, pada saat ini remaja mulai mencari
dengan bentuk tubuh yang sudah menyerupai orang dewasa. Oleh karena
itu remaja sering kali diharapkan dapat berperilaku seperti orang dewasa,
meskipun belum siap secara psikis. Pada masa ini sering terjadi konflik,
karena remaja salah sudah ingin bebas mengikuti teman sebaya. Yang
4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri (over confidence) dan ini
minat baru.
Pada fase ini, remaja bukan lagi seorang anak dan bukan juga orang
seperti orang dewasa. Di lain pihak, status remaja yang tidak jelas
harapan mereka.
sendiri atau “semau gue”, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung
terlebih dalam hal harapan dan cita-cita. Harapan dan cita-cita yang
tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi
yang merupakan ciri dari awal masa remaja. Remaja akan sakit hati
pekembangan sosial ini dapat dilakukan dengan baik, remaja tidak akan
kelompok.
13
kemampuannya sendiri.
(weltanschauung).
(sikap/perilaku) kekanak-kanakan.
a. Definisi Rokok
dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya
tipe perokok yang berhubungan dengan udara atau asap yang dihirup,
dan tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan diri. Berdasarkan udara
oleh perokok.
langsung.
21 batang perhari.
1. Faktor Intrinsik
a) Faktor Psikiatrik
b) Faktor Kognitif
c) Jenis Kelamin
d) Faktor Etnik
e) Faktor Genetik
17
f) Stress
2. Faktor ekstrinsik
a) Faktor Lingkungan
sebaya yang merokok. Selain itu juga karena paparan iklan rokok
18
b) Faktor Regulatori
c) Dukungan Keluarga
d) Dukungan Teman
kali membuat remaja berbuat apa saja agar dapat diterima oleh
kelompoknya. (Hurlock,2004).
e) Dukungan Iklan
f) Faktor Psikososial
diri rasa ingin tahu rasa bosan, sikap menentang dan stress
d. Bahaya Merokok
(Depkes RI, 2003 dalam Tarwoto, dkk, 2010). Adapun bahaya merokok
jantung.
besar pada mereka yang mengalami tekanan darah tinggi atau kadar
kolesterol tinggi.
e. Dampak Merokok
1) Penyakit paru
3) Impotensi
menyebakan kanker. Selain itu, kanker mulut dan bibir ini juga
6) Mengancam kehamilan
dilahirkan.
untuk merokok yang dating dari teman, media massa, atau kebiasaan
remaja yang dilakukan Richard Evans (1980 dalam Tarwoto, dkk. 2010)
keputusn sendiri.
merokok.
merokok, baik yang dating dari media massa, teman sebaya, maupun dari
merokok hanya akan memberi dampak yang relative singkat, karena tidak
dkk. 2010).
anak dan remaja. Sekolah dapat dijadikan lingkungan yang sehat, yang
Guru dan personel kesehatan sekolah dapat berperan sebagai role model
a. Definisi Persepsi
cepat dan kadang tidak disadari, dimana kita dapat mengenali stimulus
yang kita terima dan persepsi ini dapat mempengaruhi tindakan kita
(Notoatmojo, 2010).
mengartikan sesuatu.
2014).
b. Proses Persepsi
tidak penting.
ini terbagi mejadi dua bagian besar yaitu factor eksternal dan factor
sedangkan factor internal adalah factor yang terdapat pada orang yang
1) Faktor Eksternal
perhatian kita.
d) Sesuatu yang baru (novelty), suatu stimulus yang baru akan lebih
menarik perhatian kita dari pada sesuatu yang telh kita ketahui.
28
kita.
2) Faktor Internal
dapat masuk dalam rentang perhatian kita dan kebutuhan ini akan
c) behavior, yaitu sesuatu yang dilakukan oleh orang lain. Ada dua
a) Definisi Emosional
perubahan jasmaninya.
Emosi berasal dari kata e yang berarti energy dan motion yang
yang terus bergerak dan bergetar (Chia, 1985). Emosi dalam makna
pikiran, perasaan, nafsu dari setiap keadaan mental yang hebat atau
adanya stimulus atau sebuah peristiwa, yang bisa netral, positif, ataupun
kejadian.
mata berlinang ketika sedih atau terharu. Hal ini berkaitan dengan
bahwa ada tiga macam emosi yang dikenal dengan display rules, yaitu
b) Kategori Emosi
putus asa, depresi, tidak berdaya, frustasi, marah, dendam, dan banyak
lagi.
dialaminya. Hal ini disebut sebagai afek. Jika individu lebih banyak
dan kecewa maka individu akan diliputi oleh suasana psikologis yang
sulit merasakan kepuasan hidup dan kebahagiaan (Gohm dan Clore, 2002).
Kualitas atau fluktuasi gejala yang tampak dalam tingkah laku itu sangat
tergantung pada tingkat fluktuasi emosi yang ada pada individu tersebut.
emosional, misalnya agresif, rasa takut yang berlebihan, dan tingkah laku
perkembangan emosi menurut Ali dan Asrori (2010: 69-71) adalah sebagai
berikut:
1) Perubahan jasmani
terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yang bersifat otoriter,
memanjakan anak, acuh tak acuh, tetapi ada juga yang dengan penuh
cinta. Perbedaan pola asuh orang tua seperti ini dapat berpengaruh
sebagai berikut:
selain tokoh intelektual, guru juga merupakan tokoh otoritas bagi para
percaya, lebih patuh, bahkan lebih takut kepada guru daripada orang
35
yang positif.
emosi remaja dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
faktor eksternal.
orang lain.
37
B. Kerangka Teori
Remaja
1. Definisi Remaja
2. Batasan usia
3. Karakteristik
masa remaja
4. Tugas Perilaku Merokok
perkembangan
remaja 1. Definisi rokok
2. Klasifikasi
perilaku
merokok
3. Faktor yang
mempengaruhi
4. Bahaya merokok
5. Dampak
merokok
6. Pencegahan dan
penanggulangan
Persepsi Emosional
1. Definisi persepsi 1. Definisi
2. Proses persepsi emosional
3. Faktor-faktor 2. Kategori
yang emosional
mempengaruhi 3. Faktor-faktor
4. Elemen persepsi yang
sosial mempengaruhi
emosi
4. Empat sifat laten
penglaman
emosional
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
A. Kerangka Konsep
Skema 3.1
Kerangka Konsep
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya yang ingin diteliti.
suatu penelitian. Oleh karena itu konsep tidak dapat diamati dan dapat
dari variable itulah konsep dapat diamati dan diukur (Notoatmodjo, 2010).
yang tinggi pada remaja awal berasal dari persepsi atau pandangan yang
38
39
Tabel 3.2
Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Operasional
40
1. Karakteristik
remaja
meliputi :
1. Jenis 1. Jenis Kuesioner Memberik 1. Laki-laki Nominal
kelamin kelamin A berisi an 2. Perempu
responde data kuesioner an
n demografi kepada
remaja
terkait
jenis
kelamin
remaja
setiap hari
selama 6
bulan dan
hingga kini
masih
merokok.
Memberik
2. Usia saat Kuesioner
2. Jika an 1. 10-14
remaja A berisi Interval
perokok, kuesioner tahun
pertama kali data
usia kepada 2. 15-16
menghisp demografi
pertama remaja tahun
rokok.
kali terkait 3. 17-19
merokok usia tahun
remaja
saat (Santrock,
remaja 1993)
pertama
kali
menghisap
rokok
4. Status 4. Status
perokok Memberik Ordinal
orang tua Kuesioner
orang tua an
responden A berisi 1. Perokok
remaja. kuesioner
saat data
kepada 2. Bukan
dilakukan demografi
remaja perokok
pengambila terkait
n data status
sebagai orang tua
perokok
42
kerugian.
Bentuk Ordinal
Emosional perkembang Kuesioner
3. remaja an C yang
mengenai psikologis Kuesioner
berisikan
perilaku seseorang emosional 1. Emosion
15 al positif
merokok dalam oleh
pernyataan
Randy W. : jika ≥
merespon yang terdiri
Kamphaus mean
suatu dari (48)
keadaan pernyataan 2. Emosion
baik positif positif dan al
maupun negative. negatif :
negative Skor jika <
maksimal mean
80 dan (48)
minimal
20.
Favorable
: sangat
setuju : 4
setuju : 3
kurang
setuju : 2
tidak setuju
: 1.
Unfavorabl
e:
Sangat
tidak setuju
: 4 tidak
setuju : 3
sangat
setuju : 2
setuju : 1
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut (Setiadi, 2013)
44
45
1. Waktu
1. Pembuatan proposal
2. Sidang proposal
3. Pengumpulan data
4. Pengolahan data
2. Tempat
C. Populasi
yang secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari penelitian. (I Ketut
Swarjana, 2015).
yang dijadikan adalah siswa dan siswi kelas 11 di SMAN 9 Kota Bogor.
46
objek penelitian. Jika seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
D. Sampel
memberikan kuesioner.
1. Besar Sampel
berikut :
Keterangan :
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Tingkat kepercayaan
yang telah ditetapkan atau subyek terpilih yang drop out maka dari
-f
48
Keterangan :
n’ = 62/1-f
n’ = 62/1-0,1
n’ = 62/0,9
responden.
2. Kriteria
a) Kriteria inklusi
perilaku merokok
b) Kriteria Ekslusi
sampel
dengan tabel bilangan random atau dengan cara seperti undian (dengan
kertas kecil diisi nama atau nomor kemudian diambil secara acak).
kecil. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Bordens and
E. Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
pada konsep dan teori yang tellah diuraikan pada tinjauan pustaka.
a) Kuesioner
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
1) Kuesioner A
2) Kuesioner B
12, 13, 21, 23, 27, 28, 29) jawaban benar mendapatkan skor 1
18, 19, 20, 22, 24, 25, 26, 30) jawaban benar mendapat skor 0
3) Kuesioner C
b) Instrumen Pendukung
1) Alat tulis
2) Komputer
responden terkumpul.
Sumber data berasal dari data primer. Data primer adalah data yang
terhadap penelitian.
F. Pengolahan Data
menjadi informasi yang dibutuhkan (Sudibyo, 2013). Pada bagian ini data
1. Editing
data dengan baik, data tersebut perlu diperiksa terlebih dahulu, apakah
telah sesuai seperti yang diharapkan atau tidak. Pemeriksaan data yang
55
(Azrul dan Joedo, 2014). Secara umum editing adalah kegiatan untuk
diperhatikan, yakni :
mengumpulkan data telah seragam atau tidak. Jika urutan ini tidak
terbaca
pertanyaan
56
2. Coding
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan pada
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
computer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan
melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel (Hidayat, 2013).
untuk jawaban laki-laki dan kode “2” untuk jawaban perempuan. Pada
57
10-14 tahun, memberikan kode “2” untuk jawaban umur 15-16 tahun,
daan memberikan kode “3” untuk jawaban umur 17-19 than. Pada
X dan memberikan kode “2” untuk jawaban kelass XI. Pada bagian
kategori pernyataan positif maka pilihan jawaban benar diberi skor “1”
jawaban salah diberi skor “0”, dan untuk pernyataan negative jawaban
benar diberi skor “0” jawaban salah diberi skor “1”. Pada bagian
setuju : 1.
3. Tabulasi
tabulasi.
4. Entry
data agar data yang sudah di-entry dapat dianalisi (Setiadi, 2013).
5. Cleaning
di-entry, apakah ada kesalahan atau tidak (Setiadi, 2013). Pada tahap
ini, peneliti melihat variabel apakah datanya sudah benar atau belum.
Data pada tahap ini perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan
59
ini, peneliti mengecek ulang sudah benar atau belum data yang
dimasukkan ke dalam master tabel dan apakah ada data yang hilang
G. Analisa Data
yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian dalam analisis
(Notoatmodjo, 2010).
H. Interpretasi Data
0% : Tidak satupun
1% - 25 % : Sebagian kecil
50 % : Setengahnya
DAFTAR PUSTAKA
Cipta
Azwar, Azrul dan Prihartono Joedo. 2014. Metode Penelitian Kedokteran Dan
Behrman dkk. 2012. Nelson ilmu kesehatan anak remaja. Jakarta: EGC
Cipta
Nuha Medika
Supardi, Sudibyo dan rustika. 2013. Buku Ajar Metodologi Riset Keperawatan.
60
61
Safaria, Triantoro dan Nofrans Eka Saputra. 2012. Manajemen Emosi: Sebuah
BANDUNG
PENJELASAN PENELITIAN
NIM : P17320317069
No. HP : 081294006494
INFORMED CONCENT
(PERNYATAAN PERSETUJUAN IKUT PENELITIAN)
Oleh karena itu saya bersedia/ tidak bersedia secara sukarela untuk menjadi subjek penelitian
dengan penuh kesadaran serta tanpa paksaan. Demikian pernyataan ini saya buat dengan
sebenarnya tanpa tekanan dari pihak manapun.
Peneliti Bogor,…………………2019
Responden,
Saksi
………………………..
Lampiran 3
KUESIONER A
TAHUN 2019
Petunjuk Pengisian :
a. Dalam pengisian kuesioner ini anda diminta untuk mengisi dengan jujur,
benar dan tanpa paksaan. Peneliti akan menjaga kerahasiaan biodata.
b. Dalam kuesioner ini anda cukup mengisi pertanyaan pada tempat yang
telah disediakan.
c. Untuk pengisian kuesioner dalam bentuk kotak, bisa diisi dengan memberi
checklist (√)
4. Umur : 10 – 14 tahun
15 – 16 tahun
17 – 19 tahun
5. Status Merokok Siswa :
Perokok, jika anda merokok setiap hari selama minimal 6 bulan
dan hingga kini masih merokok.
Bukan perokok
6. Jika perokok :
a. Usia pertama menghisap rokok : ………
b. Berapa batang rokok yang dihisap perhari :
1 – 4 batang rokok / hari
5 – 14 batang rokok / hari
≥ 15 batang rokok / hari
7. Status merokok orang tua siswa :
Orang tua perokok, merokoksetiap hari selama minimal 6 bulan
dan hingga kini masih merokok
Bukan perokok
Lampiran 4
KUESIONER B
Petunjuk Pengisian :
a. Anda dapat memberi tanda checklist (√) pada salah satu pilihan yang
sesuai dengan pendapat anda, keterangan pilihan : Ya atau Tidak
b. Jika dalam pengisian ini anda mengalami hambatan atau kurang mengerti,
anda dapat menanyakan kepada peneliti.
KUESIONER C
Petunjuk Pengisian :
Setuju
Sangat setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju
Berilah tanda checklist (√) pada kolom alternative jawaban yang sesuai
dengan keadaan anda.