Anda di halaman 1dari 21

GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG KOPERASI DI

RT.002 RW. 014 KELURAHAN BATU IX, KECAMATAN


TANJUNGPINANG TIMUR, KOTA TANJUNGPINANG, PROVINSI
KEPULAUAN RIAU

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Disusun Oleh:
MUHAMMAD DEDE KURNIAWAN
030837911

UNIVERSITAS TERBUKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Karya Tulis Ilmiah ini diusun
guna memenuhi syarat dalam menempuh ujian akhir program S1 Ekonomi Manajemen di
Universitas Terbuka tahun 2021 dengan judul Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang Koperasi
di RT. 002 RW 014 Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang,
Kepulauan Riau.

Dalam karya tulis ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak terutama pihak Universitas Terbuka, Keluarga serta Rekan yang tak dapat penulis sebutkan
satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari semua pihak yang telah membaca hasil Karya Tulis Ilmiah ini guna kesempurnaan
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Tanjungpinang, Desember
2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii

DAFTAR
TABEL.............................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum............................................................................................1
1.3.2. Tujuan
Khusus............................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Teori Pengetahuan
2.1.1. Definisi
Pengetahuan............................................................................2
2.1.2. Tingkat Pengetahuan............................................................................2
2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi
Pengetahuan............................................3
2.2 Teori Keluarga
2.2.1 Pengertian Keluarga..............................................................................4
2.3 Teori Koperasi
2.3.1. Pengertian Koperasi.............................................................................5
2.3.2. Tujuan Koperasi...................................................................................5
2.3.3. Prinsip Koperasi...................................................................................5
2.3.4. Jenis Koperasi......................................................................................6
BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN METODOLOGI
PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep................................................................................................8
3.2. Variabel dan Definisi Operasional
3.2.1. Variabel................................................................................................8
3.2.2. Definisi
Konseptual..............................................................................8
3.2.3. Definisi
Operasional.............................................................................8
3.3. Cara Ukur...........................................................................................................9
3.4. Alat
Ukur.............................................................................................................9
3.5. Hasil Ukur...........................................................................................................9
3.6. Skala
Ukur...........................................................................................................9

ii
3.7. Metodologi Penelitian
3.7.1. Desain
Penelitian..................................................................................9
3.8. Waktu dan
Sampel...............................................................................................9
3.9. Populasi dan Sampel
3.9.1. Populasi..............................................................................................10
3.9.2.
Sampel................................................................................................10
3.10. Jenis dan Cara Pengumpulan
Data...................................................................10
3.11. Pengolahan dan Analisa Data
3.11.1. Pengolahan
Data...............................................................................11
3.11.2. Analisa Data.....................................................................................11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum
Responden.............................................................12
4.1.2. Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang Koperasi di RT.002
RW.014 Kelurahan Batu IX., Kelurahan Batu IX, Kecamatan
Tanjungpinang Timur, Kota
Tanjungpinang.....................................................................................12
4.2.
Pembahasan.......................................................................................................13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.......................................................................................................14
5.2.
Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................15
iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur.....................................................12

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.........................................................12

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.................................................12

Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Koperasi...................................................13


iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menurut Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian, koperasi adalah
badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan
pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi
aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan
prinsip koperasi.
Koperasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat seperti harga
bahan pokok yang tergolong murah dan juga ada koperasi yang menawarkan peminjaman dan
penyimpanan uang untuk anggota maupun masyarakat(Subandi 2009:8).
Sebagai organisasi ekonomi yang bertujuan memperjuangkan kepentingan ekonomi
anggotanya dan masyarakat pada umumnya, kehadiran koperasi sangat dibutuhkan oleh
masyarakat terutama yang memiliki status ekonomi lemah. Namun pada kenyataannya, justru
masyarakat golongan ekonomi lemah masih banyak yang belum memahami arti pentingnya
koperasi bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka.
Ada beberapa jenis koperasi yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu koperasi simpan
pinjam yang tujuan utamanya yaitu meminjamkan modal usaha untuk para masyarakat yang
kurang mampu.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis merumuskan masalah “Bagaimana
gambaran pengetahuan keluarga tentang koperasi di RT. 002 RW. 014 Kelurahan Batu IX,
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau”
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran pengetahuan keluarga tentang koperasi di RT.
002 RW. 014 Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota
Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang pengertian koperasi.
2. Mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang tujuan koperasi
3. Mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang prinsip koperasi
4. Mengetahui tingkat pengetahuan keluarga tentang jenis koperasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori Pengetahuan
2.1.1. Definisi Pengetahuan
Terbentuknya suatu perilaku dimulai dari domain kognitif (pengetahuan). Dalam
arti subjek atau terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau objek diluar
sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut.
Pengetahuan merupakan hsil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, penciuman, rasa dan raba, pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
(Notoatmodjo, 2003)
2.1.2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang mencakup dalam domain kognitif, mempunyai enam
tingkatan. (Notoatmodjo, 2003)
1. Tahu (Know)
Merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Tahu diartikan sebagai
mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Memahami (Comperehension)
Kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan
dapat menginterperasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (Application)
Kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
kondisi sebenarnya.
4. Analisis (Analysis)
Kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen –
komponen, tetapi masih didalam suatu organisasi tersebut dan masih ada kaitannya
satu lain.
5. Sintetis (Synthesis)
Menunjukkan kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian –
bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Sintetis ini adalah apat
menyusun, merencanakan, meringkasdan sebagainya terhadap suatu teori yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi
atau objek berdasarkan kriteria yang ditenukan sendiri atau menggunakan kriteria
yang sudah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang


menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat disesuaikan dengan
tingkatan – tingkatan tersebut diatas. (Notoatmodjo, 2003)

2.1.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan


1. Pengalaman
Apa pernaah dialami maka akan ikut membentuk dan mempengang telah dan
sedang kita ataupun orang lain lakukan / dari pengalaman yang pernah dialami maka
akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus
tanggapan dan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya pengetahuan dan sikap.
Oleh sebab itu pengalaman seseorang merupakan faktor yang utama dalam
mempengaruhi pengetahuan yang seseorang miliki tersebut.
2. Tingkat Pendidikan.
Tingkat pendidikan adalah level / tingkat suatu proses yang berkaitan dalam
mengembangkan semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan,
nilai dan sikapnya serta keterampilannya.
Menurut Hardywinoto (2007) yang menyebutkan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang akan meningkat pula ilmu pengetahuan, informasi yang didapat.
Hal ini menunjukkan semakin tinggi pendidikan maka kebutuhan dan tuntutan
terhadap pelayanan kesehatan semakin meningkat pula, semakin rendah tingkat
pendidikan ini akan mengakibatkan mereka sulit menerima penyuluhan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan.
3. Keyakinan.
Keyakinan adalah kepercayaan yang dipegang seseorang terhadap sesuatu tanpa
adanya pembuktian terlebih dahulu, biasanya keyakinan ini diperoleh secara turun
temurun.
4. Fasilitas.
Fasilitas adalah segala sesuatu yang bertujuan untuk kemudahan – kemudahan
dalam mencapai tujuan, yakni sarana dan prasarana kesehatan serta sumber – sumber
informasi yang berpengaruh terhadap pembentukkan sikap dan pengetahuan
seseorang.
5. Penghasilan.
Penghasilan adalah apa yang telah didapat sebagai hasil dari segi penyediaan
sumber – sumber informasi dan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan sarana
dan prasarana yang ada.
6. Sosial budaya.

Sosial budaya adalah suatu kehidupan bermasyarakat dimana seseorang hidup


dan dibesarkan dilingkungan masyarakat, hal tersebut berpengaruh besar terhadap
pembentukkan perilaku dan pengetahuan.

2.2. Teori Keluarga

2.2.1. Definisi Keluarga.

Pengertian keluarga berdasarkan asal-usul kata yang dikemukakan oleh Ki Hajar


Dewantara (Abu&Nur, 2001: 176), bahwa keluarga berasal dari bahasa Jawa yang terbentuk
dari dua kata yaitu kawula dan warga. Didalam bahasa Jawa kuno kawula berarti hamba dan
warga artinya anggota. Secara bebas dapat diartikan bahwa keluarga adalah anggota hamba
atau warga saya. Artinya setiap anggota dari kawula merasakan sebagai satu kesatuan yang
utuh sebagai bagian dari dirinya dan dirinya juga merupakan bagian dari warga yang lainnya
secara keseluruhan. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah dan bersatu.

Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah
yang masih mempunyai hubungan kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan,
kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anakanak
yang belum menikah disebut keluarga batih. Sebagai unit pergaulan terkecil yang hidup
dalam masyarakat, keluarga batih mempunyai peranan-peranan tertentu, yaitu (Soerjono,
2004: 23):

a) Keluarga batih berperan sebagi pelindung bagi pribadi-pribadi yang menjadi anggota,
dimana ketentraman dan ketertiban diperoleh dalam wadah tersebut.

b) Keluarga batih merupakan unit sosial-ekonomis yang secara materil memenuhi


kebutuhan anggotanya.

c) Keluarga batih menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah pergaulan hidup.


d) Keluarga batih merupakan wadah dimana manusia mengalami proses sosialisasi awal,
yakni suatu proses dimana manusia mempelajari dan mematuhi kaidah-kaidah dan
nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang terbentuk dari suatu
hubungan seks yang tetap, untuk menyelenggarakan hal-hal yang berkenaan dengan
keorangtuaan dan pemeliharaan anak. Adapun ciri-ciri umum keluarga yang dikemukakan
oleh Mac Iver and Page (Khairuddin, 1985: 12), yaitu:

1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan.

2) Susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang sengaja


dibentuk dan dipelihara.

3) Suatu sistim tata nama, termasuk perhitungan garis keturunan.

4) Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggotaanggota kelompok yang


mempunyai ketentuan khusus terhadap kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan
dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.

5) Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga yang walau
bagaimanapun, tidak mungkin menjadi terpisah terhadap kelompok kelompok
keluarga.

2.3. Teori Koperasi

2.3.1. Definisi Koperasi.

Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 12/Per/M.KUKM/IX/2015 Koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang, seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
azas kekeluargaan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
tentang Perkoperasian.

Koperasi didirikan dan melakukan kegiatannya berdasarkan nilai-nilai kejujuran,


keterbukaan, tenggungjawab sosial dan peduli terhadap orang lain. “Koperasi adalah badan
usaha yang beranggotakan orangseorang atau badan hukum koperasi dnegan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasar atas asas kekeluargaan.” Ikatan Akuntan Indonesia dalam PSAK No.27,
(2015:27.3).

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diambil simpulan bahwa koperasi adalah
sebuah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan serta dapat
meningkatkan taraf hidup anggotanya, karena koperasi bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi anggotanya secara bersama-sama yang dilandasi dengan prinsip
koperasi.
2.3.2. Tujuan Koperasi

Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 dijelaskan bahwa koperasi bertujuan


memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 45.

2.3.3. Prinsip-prinsip Koperasi

Menurut Pasal 5 Undang-Undang No.25 1992, prinsip koperasi adalah sebagai


berikut:

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

2) Pengelolaan bersifat demokratis.

3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) secara adil, sebanding dengan besar jasa usaha
setiap anggota.

4) Pemberian balas jasa terbatas pada modal.

5) Kemandirian.

6) Pendidikan dan pelatihan pengkoperasian.

7) Kerjasama antarkoperasi.

8) Kepedulian terhadap masyarakat.

2.3.4. Jenis-Jenis Koperasi

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 menjelaskan perkoperasian didasarkan pada


kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya. Berdasar kondisi dan kepentingan
tersebut maka muncul jenis-jenis koperasi yaitu koperasi berdasarkan jenis usahanya dan
koperasi berdasarkan keanggotaannya sebagai berikut :

1) Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya Secara umum, berdasarkan jenis usahanya


koperasi terdiri atas Koperasi Simpan Pinjam (KSP), Koperasi Serba Usaha (KSU),
Koperasi Konsumsi dan Koperasi Produksi :

a) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi
yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani
peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan
jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan
peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha
koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota”.

b) Koperasi Serba Usaha (KSU) Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi
yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam,
unit pertokoan untuk melayani kebutuhan 10 sehari-hari anggota juga
masyarakat, unit produksi, dan unit wartel.
c) Koperasi Konsumsi Koperasi konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya
menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud
misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan perabot rumah tangga.

d) Koperasi Produksi Koperasi produksi adalah koperasi yang bidang usahanya


membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota
koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para
anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

2) Koperasi Berdasarkan Keanggotaannya Secara Umum, berdasarkan keanggotaannya


koperasi terdiri atas Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Pegawai Republik
Indonesia (KPRI), dan Koperasi Sekolah sebagai berikut :

a) Koperasi Unit Desa (KUD) Koperasi Unit Desa adalah koperasi yang
beranggotakan masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang dilakukan KUD
atara lain menyediakan 11 pupuk, obat pemberantas hama tanaman, benih, alat
pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.

b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Koperasi ini beranggotakan para


pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri
(KPN). KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejahteraan para pegawai
negeri (anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.

c) Koperasi Sekolah Koperasi sekolah memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu
guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha
menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis,
makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi sekolah bukan semata-mata
sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan,
tanggungjawab, dan kejujuran.
7

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Pada BAB ini akan diuraikan kerangka konsep yang mendasari penelitian. Kerangka ini
mengacu pada tujuan penelitian yaitu untuk mendapatkan gambaran pengetahuan keluarga tentang
koperasi di RT. 002 RW. 014 Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota
Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau

Bagan Kerangka Konsep

Sub Variabel Variabel

Gambaran Pengetahuan
Gambaran Pengetahuan Keluarga Keluarga Tentang Koperasi di
Tentang Koperasi: RT. 002 RW. 014 Kelurahan
Batu IX, Kecamatan
1. Pengertian koperasi. Tanjungpinang Timur, Kota
2. Tujuan koperasi Tanjungpinang, Provinsi
Kepulauan Riau
3. Prinsip koperasi
4. Jenis koperasi a. Baik : 76 – 100 %
b. Cukup : 56 – 75 %
c. Kurang : ≤ 55 %
3.2. Variabel dan Definisi Operasional

3.2.1. Variabel

Dalam penelitian ini variabelnya adalah pengetahuan keluarga tentang pengertian


koperasi, tujuan koperasi, prinsip koperasi dan jenis koperasi.

3.2.2. Definisi Konseptual.

Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia,
yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain ang sangat penting untuk terbentuknya tindakan (Notoatmodjo, 2003)

3.2.3. Definisi Operasional.

Pengetahuan dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang keluarga ketahui tentang
pengertian koperasi, tujuan koperasi, prinsip koperasi serta jenis koperasi dalam Gambaran
Pengetahuan Keluarga tentang Koperasi di RT. 002 RW. 014 Kelurahan Batu IX,
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau.

Keluarga dalam penelitian ini adalah sekumpulan orang yang tinggal dalam satu
rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan,
kelahiran, adopsi dan lain sebagainya. Namun yang menjadi fokus dalam penelitian yaitu
kepala keluarga yang memimpin suatu keluarga tersebut.

3.3. Cara Ukur

Memberikan pertanyaan tertutup dengan cara wawancara tentang koperasi yang meliputi
pengertian koperasi, tujuan koperasi, prinsip koperasi serta jenis koperasi.

3.4. Alat Ukur.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner.

3.5. Hasil Ukur

1. Baik : Bila hasil 76 – 100 %

2. Cukup : Bila hasil 56 – 75 %

3. Kurang : Bila hasil ≤ 55 %

(Nursalam, 2003)

3.6. Skala Ukur

Skala ukur dalam penelitian ini yaitu sakala ordinal.


3.7. Metode Penelitian.

3.7.1. Desain Penelitian.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenias penelitian


deskriptif kuantitatif sederhana yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
objektif (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini, peneliti ingin mendapatkan
Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang Koprerasi di RT. 002 RW. 014 Kelurahan
Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan
Riau.

3.8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat untuk melaksanakan penelitian ini adalah di RT. 002 RW. 014 Kelurahan Batu IX,
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau dan penelitian
ini dilakukan dari tanggal 15 – 30 November 2021.

3.9. Populasi dan Sampel.

3.9.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo,
2002). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di RT. 002 RW. 014
Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi
Kepulauan Riau.

Menurut Ketua RT setempat jumlah kepala keluarga di RT. 002 RW. 014 Kelurahan Batu IX,
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 152
kepala keluarga.

3.9.2. Sampel.

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,2002). Menurut Slovin yang dikutip
Sugiyono (2017) mengatakan besaran sampel dapat dirumuskan:

n= N
1+ N (d)²

Ket :
N = Besaran Populasi
n = Besaran Sampel
d = Tingkat Kepercayaan / Ketepatan Yang Diinginkan

Maka sampel yang didapat yaitu:


n= N
1+ N (d)²

= 152
1+ 152 (0,05)²

= 152 / 1,38
= 110 sampel
Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah:
1. Bersedia menjadi responden
2. Kepala keluarga yang berdomisili di RT.002 RW. 014 Kelurahan Batu IX, Kecamatan
Tanjungpinang Timur, Provinsi Kepulauan Riau.
3.10. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil yang relevan dengan masalah yang diteliti, diperlukan instrumen
berupa lembar ceklist yang nantinya akan peneliti isi berdasarkan hasil wawancara dengan setiap
responden yang telah memenuhi kriteria sebagai responden.
Dalam pengumpulan data peneliti langsung datang ke lokasi penelitian. Data dikumpulkan dengan
cara pengisian kuesioner lembar ceklist berupa pertanyaan dengan jawaban tertutup melalui
proses wawancara. Adapun isi koesioner adalah:
10
1. Identitas responden (inisial, usia, Jenis Kelamin)
2. Instrumen pertanyaan yang berisi tentang koperasi terdiri dari 10 pertanyaan.

3.11. Pengolahan Data dan Analisa Data


3.11.1. Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2005), setelah data terkumpul melalui kuesioner, maka
dilakukan pengolahan data yang melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Editing
2. Coding
3. Data Entry
4. Tabulating
3.11.2. Analisa Data
Hasil kuesioner akan diolah, setiap jawaban yang benar akan diberi nilai 1 dan
jawaban yang salah akan diberi nila 0.
Kemudian dari nilai tersebut akan ditentukan skor total pada masing-masing
responden dengan menggunakan rumus :

F
P= x 100%
N
Ket:

P = Persentase (%)

F = Jumlah jawaban yang benar

N = Jumlah pertanyaan

Selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan kedalam standar kriteria objektif menurut


Nursalam (2003), yaitu:

1. Baik = bila hasil 76 – 100 %


2. Cukup = bila hasil 56 – 76 %
3. Kurang = biila hasil ≤ 55 %

11

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang Koperasi di RT.002 RW.
014 Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Provinsi Kepulauan Riau
dilaksanakan tanggal 15 – 30 Noveber 2021 terhadap 110 kepala keluarga yang menjadi
responden yang telah memenuhi kriteria sebagai responden seperti yang telah ditetapkan.
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel Distribusi Frekuensi. Dari penelitian
tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
4.1.1. Gambaran Umum Rasponden
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur

No Kelompok Umur Frekuensi Persentase


1. 17 – 25 Tahun 19 Orang 17,3%
2. 26 – 45 Tahun 56 Orang 50,9%
3. 46 – 65 Tahun 35 Orang 31,8%
Jumlah 110 Orang 100%
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


1. Laki-Laki 86 Orang 78,2%
2. Perempuan 24 Orang 21,8%
Jumlah 110 Orang 100%

Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase


1. Tidak Sekolah 15 Orang 13,6%
2. SD 38 Orang 34,6%
3. SMP 33 Orang 30%
4. SMA 24 Orang 21,8%
Jumlah 110 Orang 100%

12

Tabel 4.3

Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Koperasi

No Koperasi Jawaban Benar Kriteria


F %
1. Pengertian Koperasi 95 Orang 86,4% Baik
2. Tujuan Koperasi 66 Orang 60% Cukup
3. Prinsip Koperasi 42 Orang 38% Kurang
4. Jenis Koperasi 86 Orang 78,2% Kurang
Rata-rata 65,65% Cukup

4.2. Pembahasan
Dari hasil pembahasan tentang pengetahuan keluarga tentang koperasi, dapat diketahui
bahwa pengetahuan keluarga di RT. 002 RW. 014 Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinag
Timur, Kota Tanjungpinag adalah 65,65% dengan kriteria cukup.
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di RT. 002 RW. 014 Kelurahan Batu IX,
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang pada tanggal 15 – 30 November 2021
dengan jumlah responden 110 orang yang telah memenuhi kriteria responden, dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan keluarga tentang koperasi yang meliputi pengertian koperasi, tujuan koperasi,
prinsip koperasi serta jenis koperasi dalah sebanyak 65,65% dengan kriteria Cukup.
4.2. Saran
Perlu ditingkatkan lagi pengetahuan keluarga tentang koperasi agar dalam pelaksanaan
badan usaha ini dapat tepat sasaran dan agar keluarga mampu memahami tentang koperasi secara
menyeluruh.
14

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Metodologi Penelitian Edisi Revisi. Rineka Cipta: Jakarta

. . 2005. Metodologi Penelitian Edisi Revisi. Rineka Cipta: Jakarta

Nursalam. 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba

Medika: Jakarta

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian

Bogdan, Robert dan Steven Taylor. 1992. Pengantar Metode Kualitatif. Surabaya: Usaha

Nasional.

Chaniago, Arifinal.1984. Pengertian dan Prinsip Koperasi. Jakarta: Salemba empat.


15

Anda mungkin juga menyukai