SKRIPSI
1.05.10.341
2014
vii
DAFTAR ISI
ABSTRACT ......................................................................................................................... iv
3.1.2. Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ......................................... 41
BAB IV ................................................................................................................................ 85
4.5.2. Pengaruh Kinerja pegawai terhadap Kepuasan Pencari Kerja ..................... 122
LAMPIRAN...................................................................................................................... 132
131
DAFTAR PUSTAKA
Jogjakarta.
Bandung: Alfabeta.
http://journal.uny.ac.id/index.php/jkpai/article/download/886/705
http://elib.unikom.ac.id
http://disnakerkotabandung.or.id
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum Wr.Wb,
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas
kasih sayang dan segala rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Sistem Informasi Pembuatan
Kartu Angkatan Kerja (AK-1) terhadap Tingkat Kinerja Pegawai dan
Kepuasan Para Pencari Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung”.
Adapun maksud dari penyusunan Skripsi ini ialah guna memenuhi syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia dan guna
menambah wawasan serta pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan
penelitian.
Selama penyusunan Skripsi, penulis banyak mendapat bimbingan,
pengarahan, dorongan semangat, bantuan dan doa dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya senantiasa memberi
kesehatan,kelancaran dan kekuatan kepada penulis.
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie,. Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Citra Noviyasari. S.Si.,MT., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Universitas Komputer Indonesia.
5. Marliana Budhiningtyas,S.Si.,M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan support dan membimbing saya dengan sabar untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Iyan Gustiana, S.Kom.,M.Kom selaku dosen wali saya pada kelas SI-9
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia.
7. Lia Amalia Mulyani,S.Sos., selaku pembimbing saya pada Dinas Tenaga
Kerja Kota Bandung.
8. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberikan limpahan kasih sayang,
dukungan, kesabaran, keikhlasan, doa dan pengorbanan yang tiada henti
supaya saya dapat menyelesaikan Skripsi ini.
vi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
mutlak diwujudkan di setiap unit kerja pada Instansi Pemerintah. Hal ini terkait
Tak terkecuali pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai satuan instansi
ketenaga kerjaan.
kesempatan kerja serta tingkat pelayanan yang diberikan oleh Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung.
dilakukan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kesalahan dalam pendataan
dan penanganan yang berkaitan dengan ketenaga kerjaan. Dinas Tenaga Kerja
dan memahami cara yang efektif dan efisien dalam rangka pemenuhan kebutuhan
para pencari kerja. Dukungan teknologi akan sangat penting guna memberikan
pelayanan yang memuaskan, aman, dan cepat yang berkenaan dengan ketenaga
kerjaan.
dapat meningkatkan pelayanan bagi seluruh Dinas Tenaga Kerja tak terkecuali
Indonesia. Dengan adanya sistem informasi pembuatan kartu angkatan kerja ini
mudah, cepat dan adil guna kepentingan para pencari kerja dan masyarakat serta
guna menciptakan suasana kerja yang lebih efektif bagi para pegawai Dinas
pembuatan kartu angkatan kerja (AK-1) Online pada Dinas Tenaga Kerja Kota
Tabel 1.1.
angkatan kerja, seperti foto ukuran 3x4, Mengisi formulir registrasi secara
2.
fotokopi ktp kota bandung, dan fotokopi lengkap dan benar.
ijazah.
yakni para pencari kerja harus mendatangi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
hanya diketahui oleh para pencari kerja yang sudah mampu mengakses internet
online dan mendapatkan pelayanan pembuatan kartu angkatan kerja yang optimal.
Terhadap Tingkat Kinerja Pegawai dan Kepuasan Para Pencari Kerja pada
Guna hasil analisa yang terarah dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka
kepuasan para pencari kerja dalam membuat kartu angkatan kerja (AK-1).
Kota Bandung :
data yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti, sebagai studi
banding tentang hal-hal yang telah dipelajari selama dibangku kuliah dengan
(AK-1) Online terhadap Tingkat Kinerja Pegawai dan Kepuasan Pencari Kerja
pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan guna memenuhi salah satu syarat
adalah :
kartu angkatan kerja (AK-1) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.
Kota Bandung.
wawasan bagi para pencari kerja dan guna mempermudah para pencari
kerja dalam mengetahui tata cara pembuatan kartu Angkatan Kerja (AK-1)
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi bagi
tingkat kinerja pegawai dan kepuasan konsumen pada Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung.
1.5.Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat terarah dengan baik dan
pembuatan kartu angkatan kerja (AK-1) pada Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung.
secara online.
9
Angkatan Kerja (AK-1) secara online pada Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung.
(PENTA Kerja) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung yang beralamat di
2014 hingga bulan Juli 2014. Jadwal Penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut:
10
Tabel 1.2.
Bulan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Pengajuan
Proposal
Pengajuan
Judul Skripsi
Pengumpulan
Data
Analisis Data
Penyusunan
Skripsi
Seminar
Revisi
Penyebaran
Kuisioner
Pengolahan
Data
Sidang
11
1.7.Sistematika Penulisan
definisi tersebut agar Skripsi dapat tersusun secara teratur dan sesuai dengan
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab kedua penulis memuat dua sub bab, yaitu landasan teori
berikutnya.
12
Pada Bab ini memuat tentang objek dan metode penelitian yang terdiri
Kota Bandung, Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung,
hipotesis.
dari penelitian yang telah dilakukan. Pada sub hasil penelitian akan
berjalan pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Sedangkan pada sub
uji analisa dan hasil uji hipotesis dari penelitian yang telah dilakukan
Pada Bab terkahir ini terangkum kesimpulan dan saran dari hasil
BAB II
LANDASAN TEORI
relevan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, kajian
pustaka dapat diartikan sebagai suatu kajian terhadap studi terdahulu yang relevan
dengan studi yang dilakukan beberapa penelitian yang telah dituangkan kedalam
bentuk buku.
Menurut Cooper dalam Creswell, fungsi dari kajian pustaka ialah “Guna
Sedangkan tujuan dari kajian pustaka itu sendiri yaitu guna menginformasikan
kepada pembaca tentang hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat dengan
sebelumnya.
Dan yang menjadi variabel independen pada penelitian ini ialah Pengaruh
sistem informasi pembuatan kartu angkatan kerja (Variable X), sedangkan yang
Kepuasan Pencari Kerja (Variabel Z) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.
maupun elemen atau subsistem yang saling berkerja sama atau yang dihubungkan
tujuan yang diinginkan. Elemen-elemen dalam sebuah sistem bisa terdiri dari
a. Komponen
b. Batasan sistem.
tersebut.
d. Penghubung Sistem
a) Tujuan
Setiap sistem pasti memiliki tujuan (Goal), dan tujuan dari suatu
b) Masukan
berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tak
c) Proses
d) Keluaran
dan sebagainya.
e) Batas
Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
tujuan.
g) Lingkungan
bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
dalam ruang lingkup sistem informasi kedua hal tersebut sangat berbeda walaupun
produksi, data adalah bahan baku yang setelah mengalami proses keluar menjadi
bahan baru, yaitu informasi. Informasi merupakan data atau fakta yang telah
Menurut Davis (2002) “informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang berarti bagi yang menerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
yang memiliki nilai guna mengambil keputusan ialah informasi, dalam arti bahwa
data atau fakta itu sifatnya masih baku belum bisa disebut informasi.
b) Memilih (verifying), adalah melihat data atau fakta yang dikumpulkan itu
keyakinan bahwa data tersebut benar, maka barulah diolah menjadi informasi.
19
dari arsip bila informasi tersebut masih segar agar dapat diolah sebagai
informasi.
k) processing cycle, di mana data disalurkan dari pusat penyimpanan data pada
pusat pemakaian.
tidak dilakukan secara keseluruhan, bergantung pada metode dan cara pengolahan
data tersebut hingga menjadi suatu informasi. Dengan kemajuan teknologi saat ini
20
banyak cara dalam memproses data yang dapat menghasilkan informasi yang
b) Timely : Informasi dikatakan tepat waktu bila informasi tersedia pada waktu
dalam buku Jogiyanto HM., (1999: 11), “Sistem informasi adalah suatu sistem di
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu
diperlukan.”
21
sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang),
hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks and data
organisasi.
komunikasi data.
Perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya), perangkat lunak umum
dll).
c) Basis data
d) Prosedur
e) Personil
pelaporan.
peluang.
secara eksplisit dan karakteristik implisit yang diharapkan bagi semua perangkat
4. Integritas adalah tingkat dimana akses ke perangkat lunak atau data oleh
operasional.
24
dimaksudkan.
10. Reusabilitas adalah tingkat dimana sebuah program ( bagian dari suatu
11. Interperabilitas adalah usaha yang diperlukan untuk merangkai satu sistem
Karena sasaran pengisian kuisioner ini ditujukan kepada para pencari kerja dan
pegawai Dinas Tenaga Kerja divisi PENTA Kerja, maka yang akan dijadikan
(AK-1) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ialah indikator Correctness,
Maintanabilitas.
Angkatan Kerja (AK-1) ialah sebuah kartu yang digunakan untuk mendata tingkat
pengangguran yang ada disuatu wilayah dan merupakan syarat untuk melamar
pekerjaaan”.
25
(2000): “Kinerja ialah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
waktu”.
suatu hasil yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
Simamora (1999), ialah “guna menyusun sasaran yang berguna tidak hanya
evaluasi kinerja pada akhir periode, tetapi juga untuk mengelola proses kerja
dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu
negara yang memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga
atau tenaga) dan mendapat kompensasi yang besarnya telah ditetapkan terlebih
dahulu.
“Teori Administrasi Publik” (Pasolong, 2007), Kinerja pegawai ialah hasil kerja
a) Faktor individu
Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas
individu ini akan tercapai apabila didukung oleh atribut individu, upaya
27
sesuatu.
b) Faktor Psikologis
mental/ jiwa yang bersifat abstrak yang membatasi pada tingkah laku dan
c) Faktor Organisasi
lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang
menantang”.
kerja respek dan dinamis, peluang berkarir dan pasilitas kerja yang relatif
organisasi itu dapat diubah dan bahkan dapat diciptakan oleh dirinya serta
berprestasi di organisasinya.
ialah poses dimana organisasi menilai kineja individu pegawai. Penilaian ini dapat
supervisor.
pemeliharaan harga diri, nama baik dan kerjasama, diantara rekan kerja
dan bawahan.
30
para karyawan.
pekerjaannya;
perusahaan;
karyawan;
31
description).
juga dipengaruhi oleh tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan dewasa ini
kepuasan para pencari kerja terhadap kualitas pelayanan. Menurut Richard Oliver
(dalam Engel dkk, 1994) setidaknya ada tiga hal yang mempengaruhi kepuasan,
yaitu:
dikeluarkannya.
2. Kinerja yang ideal. Tingkat kinerja ideal yang optimum atau diharapkan.
atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang
dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan.”
32
kegiatan, karena itu pelayanan juga merupakan suatu proses. Sebagai proses,
baik oleh pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah atau pun pihak swasta
kepada masyarakat, dengan atau tanpa pelayanan guna memenuhi kebutuhan atau
kepentingan masyarakat”.
No. 63 Tahun 2003, yang dimaksud dengan pelayanan publik ialah “segala bentuk
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
dalam bentuk barang dan jasa baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
disimpulkan bahwa pelayanan publik ialah Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah
instansi pemerintah maupun pihak swasta dengan landasan faktor materil melalui
33
sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan
masyarakat.
terdiri dari:
memuaskan.
kebutuhan konsumen.
34
bagian dari jumlah penduduk yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan
pembuatan kartu angkatan kerja (AK-1) terhadap tingkat kinerja pegawai dan
kepuasan pelayanan bagi para pencari kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota
mereka.”
membuat kartu angkatan kerja. Dan dampak dari manfaat yang didapatkan
para pencari kerja dengan menggunakan sistem informasi yang ada yaitu
para pencari kerja akan merasa puas dengan sistem informasi dan pelayanan
yang ada.
menyenangkan.
pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sudah yakin dengan kualitas sistem
sulit, maka mereka akan percaya bahwa penggunaan sistem tersebut akan
Tenaga Kerja Kota Bandung maka secara otomatis pelayanan yang akan
diberikan kepada para pencari kerja akan menjadi lebih optimal, sehingga
para pencari kerja yang datang untuk membuat kartu angkatan kerja akan
merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh para pegawai Dinas
menunjukan hubungan antar variabel yang akan diteliti, mencerminkan jenis dan
jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang
digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, teknik dan
pemikiran diturunkan dari teori yang relevan dengan masalah yang diteliti,
Pada gambar bagan 2.2. akan dipaparkan bagan kerangka pemikiran pada
angkatan kerja (AK-1) terhadap tingkat kepuasan pelayanan bagi para pencari
2.3. Hipotesis
penjelasan sementara tentang perilaku yang telah terjadi atau akan terjadi.
dilapangan).
BAB III
Objek Penelitian menurut Sugiyono (2013:38) ialah “Suatu atribut, sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
pembuatan kartu angkatan kerja (AK-1) terhadap tingkat kinerja pegawai dan
tingkat kepuasan pencari kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung merupakan suatu lembaga Dinas Daerah
Daerah Kota Bandung, dan telah disahkan kembali dengan Peraturan Daerah Kota
Bandung Nomor 13 Tahun 2007 dengan struktur organisasi lebih ramping tetapi
kaya fungsi.
Tahun 1974 Organisasi Tenaga Kerja berubah menjadi Departemen Tenaga Kerja,
Departemen Transmigrasi.
Pengesahan Konvensi ILO No. 105 ke dalam UU RI No. 19 tahun 1999 mengenai
penghapusan kerja paksa, pengesahan konvensi ILO No. 138 ke dalam UU RI No.
pengesahan konvensi ILO No. 111 Tahun 1985 ke dalam UU RI no. 21 tahun
yaitu :
41
Bandung.
3. Dinas Tenaga Kerja Propinsi Dati I Jawa Barat Cabang Kotamadya Bandung.
BANDUNG.
Kedua, mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sebagai
suatu lembaga yang harus dapat menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif,
sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja serta memenuhi standar
nasional / internasional.
Ketiga, bahwa Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung ini sebagai suatu lembaga
kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja serta peningkatan penegakkan hukum
ketenagakerjaan.
Misi dari Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung adalah sebagai berikut:
Berikut adalah struktur organisasi pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
Berikut ini merupakan deskripsi tugas pada Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung :
mempunyai fungsi :
d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
dinas.
46
2. Sekretaris
kepegawaian.
kesejahteraan pegawai.
kepegawaian.
program Dinas.
48
pelatihan;
mempunyai fungsi :
Kerja.
Kompetensi Kerja.
Kerja.
50
Transmigrasi.
transmigrasi.
Perluasan Kerja;
kota.
transmigrasi;
52
transmigran;
Ketenagakerjaan
ketenagakerjaan
hubungan industrial;
53
industrial
hubungan industrial;
hubungan industrial;
hubungan industrial.
mempunyai fungsi:
norma kerja.
mempunyai fungsi:
ketenagakerjaan.
Keselamatan Kerja;
Keselamatan Kerja;
kecelakaaan kerja;
Keselamatan Kerja.
penelitian.
tertentu”.
mencatat data, baik primer maupun sekunder yang dapat digunakan untuk
58
menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat
proses penelitian”. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang
pendekatan kuantitatif.
1. Rumusan Masalah
data.”
kerja.
2. Landasan Teori
meramalkan fenomena.”
3. Perumusan Hipotesis
4. Pengumpulan Data
5. Analisis Data
Desain Penelitian
Tujuan
Jenis Metode yang Time
Penelitian Unit Analisis
Penelitian Digunakan Horizon
Verificative Bandung
Verificative Bandung
Verificative Bandung
informasi pembuatan kartu angkatan kerja (AK-1) pada Dinas Tenaga Kerja
terhadap kepuasan pencari kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
penelitian.
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
Operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat melalui tabel 3.2.2.
berikut ini:
65
profesional
Mc.Call
4. Usabilitas - Kemudahan
penginputan
data
- Tampilan /
interface Sistem
66
AK-1
- Kegagalan
dalam
peninputan data
5. Maintanability - Perbaikan
sistem secara
berkala
6. Portabilitas - Perpindahan
sistem pada
hardware lain
- Sistem dapat
berfungsi
dengan baik
dengan
hardware
berbeda
dengan baik
pada PC
- Dapat berfungsi
dengan baik
pada perangkat
67
mobile
8. Testabilitas - Pengujian
berkala tentang
fungsi sistem
- Sistem
berfungsi
dengan baik
menghasilkan
sesuai kualitas
& standar
perusahaan
Hasil Kerja
2. Quantity - Kemampuan
perseorangan
menghasilkan
Tingkat dalam suatu
sesuai jumlah
Kinerja organisasi
yang telah
Pegawai (Bernardin &
ditentukan
Russel dalam
perusahaan
Rosyidi (2007))
3. Timeleness - Suatu kegiatan
diselesaikan
dengan waktu
yang tepat
4. Cost - Pengoptimalan
68
Effectiveness tingkat
penerapan
sumber daya
manusia &
teknologi
5. Need Of - Kegiatan
walau tanpa
pengawasan
ketat
dilingkungan cepat
Kepuasan
Badan Usaha - Pelayanan
Pencari
Milik Negara diberikan secara
Kerja
(BUMN) dan memuaskan
pemenuhan mengalami
kebutuhan keluhan
masyarakat - Pemberian
rangka, mengalami
peraturan menggunakan
perundang- sistem
jaminan jika
- Pemberian
pelayanan secara
ramah
- Tingkat
kemampuan dan
kecakapan
pegawai dalam
memberi
pelayanan
4. Empati - Penanganan
70
pembuatan kartu
AK-1
- Cara
bekomunikasi
pegawai terhadap
- Pemberian
pelayanan prima
pada semua
pencari kerja.
pembuatan kartu
AK-1
- Kelayakan
Fasilitas pada
Dinas Tenaga
Kerja Kota
Bandung
AK-1
Skala pengukuran yang digunakan pada penelitian ini yaitu skala ordinal,
instrument yang menghasilkan nilai atau skor yang bertingkat atau berjenjang”.
skala likert.
Dalam penelitian ini terdapat sumber data dan teknik penetuan data, berikut
adalah penjelasannya.
informasi yang diperoleh secara sumber yang biasanya melalui tulisan atau
a) Observasi
dalam hal ini diteliti dengan baik secara langsung dan menunjang
b) Wawancara
c) Penyebaran Kuisioner
jawab oleh para responden dalam hal ini para pencari kerja pada Dinas
dari para responden itu sendiri. Tujuan dari penyebaran kuesioner ini
skala Likert.
73
berikut:
Bandung:
74
yaitu populasi dan sampel. Berikut adalah definisi mengenai populasi dan
sampel:
1. Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
subyek yang berada pada satu wilayah dan memenuhi syarat tertentu
dalam penelitian ini adalah para pegawai dan para pencari kerja yang
populasi para pencari kerja selama satu bulan pada Dinas Tenaga
2. Sampel
dari populasi. Sampel berisikan subjek atau anggota yang dipilih dari
populasi.”
Keterangan :
n : Ukuran sampel
N : Jumlah populasi
1. Penelitian Lapangan
a) Observasi
b) Wawancara
Pegawai.
c) Kuisioner
untuk dijawabnya.
2009:172).
2. Studi Kepustakaan
demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data
dipercaya.
sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan
pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan
orang lain”.
memperoleh hasil dan kesimpulan yang berlaku untuk umum dengan meneliti
kerja terhadap tingkat kinerja pegawai dan kepuasan para pencari kerja.
ini adalah :
Dalam penelitian ini alat uji statistik yang digunakan yaitu uji statistik
b. Koefesien Kolerasi
2. Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel
KD = R X %
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi
Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah pengaruh penggunaan sistem
kinerja pegawai atau variabel Y dan kepuasan para pencari kerja variabel Z.
Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik
yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis jalur dan korelasi.
1. Penetapan Hipotesis
menetapkan dua hipotesis yang digunakan untuk uji statistiknya, yaitu hipotesis
nol (H0) yang diformulasikan untuk ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha), yaitu
Hipotesis Statistik
Dalam pengujian hipotesis ini menggunakan uji dua pihak (two tailtest)
pegawai
pencari kerja.
2. Kriteria Pengujian
Jika nilai koefisien jalur variabel independen tidak sama dengan nol, maka
BAB IV
Didalam penelitian ini, salah satu cara dalam pengumpulan data dilakukan
dengan cara menyebarkan kuisioner untuk mengetahui respon para pegawai dan
para pencari kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung terhadap penggunaan
tingkat kinerja pegawai dan kepuasan para pencari kerja pada Dinas Tenaga Kerja
Kota Bandung.
agama.
Tabel 4.1.
Laki-Laki 47 47
Perempuan 53 53
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa pegawai dan pencari kerja
pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung yang terpilih sebagai responden
sebanyak 100 orang dan tidak terbatas pada jenis kelamin tertentu. Dari data yang
orang dengan presentase 53%. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden
Tabel 4.2.
Diploma 7 7%
S1 49 49%
S2 2 2%
S3 0 0
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat dari 100 orang responden diperoleh
0 orang dengan presentase 0%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa
tingkat pendidikan terakhir para pegawai dan pencari kerja pada Dinas Tenaga
Kerja Kota Bandung didominasi oleh responden dengan tingkat pendidikan S1.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai dan pencari kerja
pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung memiliki latar belakang pendidikan yang
tinggi.
Tabel 4.3.
20 – 30 Tahun 62 62%
31 – 40 Tahun 12 12%
>40 Tahun 5 5%
Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat dari 100 orang responden diperoleh
yang berusia >40 tahun sebanyak 5 orang dengan presentase 5%. Data tersebut
Jika data ini disandingkan dengan persentase pendidikan terakhir para pegawai
dan pencari kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, dapat disimpulkan
banyak, dan hal ini berpengaruh terhadap usia rata-rata dari para responden,
tahun.
Tabel 4.4.
Islam 87 87%
Kristen 13 13%
Hindu 0 0
Budha 0 0
Berdasarkan Tabel 4.4. dapat dilihat dari 100 orang responden diperoleh
Software / aplikasi berbasis website yang digunakan sebagai alat bantu dalam
membuat kartu angkatan kerja, sehingga proses pembuatan kartu angkatan kerja
bisa lebih efektif dan efisien dari segi waktu maupun biaya.
Pembuatan Kartu Angkatan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
4.2.2. Prosedur Sistem yang Berjalan pada Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung
1. Pembuat kartu angkatan kerja membuka situs resmi Dinas Tenaga Kerja
4. Setelah data diri lengkap, pembuat kartu angkatan kerja akan mendapatkan
nomor registrasi.
Diagram konteks merupakan diagram tingkat atas yang bisa juga disebut
sebagai diagram global atau DFD level 0. Diagram konteks menunjukan aliran
perubahan atau perpindahan data dari masukan (input) menjadi keluaran (output).
Gambar 4.14.
aliran data dari sumbernya dalam obyek kemudian melewati suatu proses yang
Berikut ini adalah gambaran dari data flow diagram sistem informasi
pembuatan kartu angkatan kerj (AK-1) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung:
Gambar 4.15.
Gambar 4.16.
4.3.Hasil Penelitian
Pada bagian ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh
dari penyebaran kuisioner kepada responden sebagai sumber data utama dalam
penelitian, selain upaya perolehan data melalui observasi, wawancara dan studi
pustaka untuk melengkapi data utama. Kuisioner terdiri dari 39 butir pernyataan
para pencari kerja. Metode analisis yang digunakan untuk mengolah data pada
penelitian ini adalah analisis deskriptif verifikatif dengan analisis jalur sebagai
Sebelum dianalisis, data hasil penelitian terlebih dahulu diuji validitas dan
reliabilitasnya untuk menguji apakah alat ukur yang digunakan berupa butir item
pernyataan yang diajukan kepada responden telah diukur secara cermat dan tepat.
Berikut adalah hasil pengujian validitas dan realibilitas dari pengaruh sistem
informasi pembuatan kartu angkatan kerja terhadap tingkat kinerja pegawai dan
Untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara
statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor
totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item 0,30
Tabel 4.5.
Pada tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai indeks validitas dari setiap
butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.30. Hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa semua butir pernyataan pada variabel kualitas sistem informasi sudah valid
103
dan layak digunakan sebagai alat ukur kualitas sistem informasi serta dapat
Tabel 4.6.
Pada tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai indeks validitas dari setiap
butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.30. Hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa semua butir pernyataan pada variabel kinerja pegawai valid dan layak
digunakan sebagai alat ukur kinerja pegawai serta dapat digunakan untuk analisis
selanjutnya.
Tabel 4.7.
Pada tabel 4.7. di atas dapat dilihat bahwa nilai indeks validitas dari setiap
butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0.30. Hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa semua butir pernyataan pada variabel kepuasan pencari kerja valid dan
layak digunakan sebagai alat ukur kepuasan pencari kerja serta dapat digunakan
Selain valid, alat ukur juga harus memiliki keandalan atau reliabilitas, suatu
alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan berulangkali akan
memberikan hasil yang relatif sama (tidak beberda jauh). Untuk melihat andal
tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui
koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0.70 maka
Tabel 4.8.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,948 19
Dari tabel 4.8. di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kuesioner kualitas
sistem informasi sebesar 0,948 (Cronbach’s-Alpha) lebih besar dari nilai kritis
0.70. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang
Tabel 4.9.
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,846 5
Dari tabel 4.9. di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kuesioner kinerja
pegawai sebesar 0,846 (Cronbach’s-Alpha) lebih besar dari nilai kritis 0.70. Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang digunakan sudah
Tabel 4.10
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,962 15
107
Dari tabel 4.10. di atas terlihat bahwa nilai reliabilitas kuesioner kepuasan
pencari kerja sebesar 0,962 (Cronbach’s-Alpha) lebih besar dari nilai kritis 0.70.
Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa semua butir pernyataan yang digunakan
untuk mengukur variabel kepuasan pencari kerja sudah memberikan hasil yang
konsisten.
4.4.Analisis Deskriptif
diketahui bagaimana kondisi setiap indikator variabel yang sedang diteliti. Agar
responden.
Kualitas sistem informasi pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung akan
informasi pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung maka dilakukan perhitungan
Tabel 4.11.
%
Skor Skor
Pernyataan Skor Kategori
Aktual Ideal
Aktual
Sistem Informasi pembuatan kartu AK-1 bisa 395 500 79,0 Memenuhi
AK-1 online
Saat pembuatan kartu AK-1 online sering 368 500 73,6 Jarang
Pendapat mengenai bentuk fisik dari kartu AK- 380 500 76,0 Baik
1 yang diterima
Penanganan hak akses / login bagi pengguna 364 500 72,8 Mudah
%
Skor Skor
Pernyataan Skor Kategori
Aktual Ideal
Aktual
dengan baik
Sistem informasi AK-1 dapat berfungsi dengan 397 500 79,4 Baik
Sistem AK-1 berfungsi dengan baik jika 357 500 71,4 Baik
Ada perawatan / perbaikan secara berkala pada 359 500 71,8 Sering
Sistem pembuatan kartu AK-1 masih berfungsi 387 500 77,4 Baik
lain
110
%
Skor Skor
Pernyataan Skor Kategori
Aktual Ideal
Aktual
sudah maksimal
Sistem informasi pembuatan kartu AK-1 sudah 386 500 77,2 Baik
Gambar 4.17
76,7
20 36 52 68 84 100
responden pada variabel kualitas sistem informasi sebesar 76,7 berada di antara
interval 68% – 84%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas sistem
111
informasi pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sudah baik. Bila dilihat
kedelapan indikator berada diantara interval 68% – 84% yang termasuk dalam
kategori baik/tinggi/mudah.
Kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung akan terungkap
empirik secara menyeluruh tentang kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja
Tabel 4.12.
%
Skor Skor
Indikator Skor Kategori
Aktual Ideal
Aktual
%
Skor Skor
Indikator Skor Kategori
Aktual Ideal
Aktual
Gambar 4.18
80,5
20 36 52 68 84 100
responden pada variabel kinerja pegawai sebesar 80,5 berada di antara interval
68% – 84%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai pada
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung sudah baik. Bila dilihat berdasarkan indikator,
dan timelines sudah tinggi, kemudian cost of effectiveness sudah efektif dan
Kepuasan pencari kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung akan
gambaran empirik secara menyeluruh tentang kepuasan pencari kerja pada Dinas
Tenaga Kerja Kota Bandung maka dilakukan perhitungan persentase skor jawaban
persentase skor jawaban responden seperti tampak dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.13.
%
Skor Skor
Pernyataan Skor Kategori
Aktual Ideal
Aktual
Pelayanan yang diberikan memuaskan bagi para 380 500 76,0 Puas
pencari kerja
%
Skor Skor
Pernyataan Skor Kategori
Aktual Ideal
Aktual
pegawai Disnaker
pencari kerja
Jaminan yang diberikan oleh pegawai disnaker 396 500 79,2 Tinggi
kartu AK-1
%
Skor Skor
Pernyataan Skor Kategori
Aktual Ideal
Aktual
Gambar 4.19
77,0
20 36 52 68 84 100
responden pada variabel kepuasan pencari kerja sebesar 77,0 berada di antara
116
pencari kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung pada umumnya sudah
tinggi. Bila dilihat berdasarkan dimensi, tampak bahwa persentase skor tanggapan
kenyamanan ruang pelayanan dan ruang tunggu di Disnaker Kota Bandung masih
masih perlu banyak perbaikan, demikian juga dengan fasilitas yang memadai
(seperti: gedung, tempat parkir dan toilet di Disnaker) masih perlu banyak
perbaikan.
4.5.Analisis Verifikatif
semakin meningkat. Berdasarkan data yang terkumpul, pada sub bab ini akan diuji
pengaruh kualitas sistem informasi (X) terhadap kinerja pegawai (Y) dan
dampaknya terhadap kepuasan pencari kerja (Z) pada Dinas Tenaga Kerja Kota
Bandung. Pengujian akan dilakukan dua tahap, dimana pada tahap pertama akan
diuji pengaruh Kualitas sistem informasi (X) terhadap kinerja pegawai (Y) ,
kemudian pada tahan kedua akan diuji pengaruh kinerja pegawai (Y) terhadap
kepuasan pencari kerja (Z). Secara diagram bentuk hubungan antara ketiga
variabel yang sedang diteliti tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
1 2
X PYX Y PZY Z
Y = PYXX + 1
Z = PZYY +2
Keterangan:
Y = Kinerja pegawai
Sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan maka data akan diuji
dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil komputasi analisis jalur
menggunakan bantuan software SPSS 20.0 dapat dilihat pada lampiran. Namun
Tabel 4.14.
Interval Koefisien
No Tingkat Hubungan
Korelasi
(Variabel X Variabel Y)
koefisien jalur kualitas sistem informasi terhadap kinerja pegawai sebagai berikut.
119
Tabel 4.15
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y
Nilai standardized coefficients sebesar 0,703 pada tabel 4.15 merupakan nilai
koefisien jalur kualitas sistem informasi (X) terhadap kinerja pegawai (Y) pada
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Koefisien jalur tersebut adalah bobot
jadi koefisien determinasi kualitas sistem informasi (X) terhadap kinerja pegawai
= 0,494
berikut:
120
Tabel 4.16
Model Summary
a. Predictors: (Constant), X
kualitas sistem informasi (X) terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Tenaga
Kerja Kota Bandung. Jadi dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kualitas sistem
informasi (X) memberikan pengaruh sebesar 49,4% terhadap kinerja pegawai (Y)
pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, sementara sisanya 50,6% merupakan
pengaruh faktor-faktor lain diluar kualitas sistem informasi. Secara visual diagram
1
0,506
X P YX = 0,703 Y
Gambar 4.21
3) Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengolahan seperti terlihat pada tabel 4.15. diperoleh koefisien
jalur kualitas sistem informasi (X) terhadap kinerja pegawai (Y) sebesar 0,703
dengan nilai thitung sebesar 9,791. Kemudian dari tabel t pada tingkat kekeliruan
5% dan derajat bebas 98 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,984. Karena nilai thitung jalur
kualitas sistem informasi (9,791) lebih besar dari nilai ttabel (1,984), maka pada
terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung. Kualitas
pegawai (Y), dimana dengan semakin baik kualitas sistem informasi (X) akan
membuat kinerja pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung semakin
sebagai berikut:
122
Daerah Daerah
Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Penolakan Ho
0
- t0,025;98 = - 1,984 t0,025;98 = 1,984 thitung = 9,791
Gambar 4.22
Pada gambar 4.21 dapat dilihat thitung sebesar 9,791 jatuh pada daerah
penolakan Ho, artinya terdapat pengaruh signifikan dari kualitas sistem informasi
(X) terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung.
(Variabel Y Variabel Z)
Hipotesis kedua yang akan diuji adalah pengaruh kinerja pegawai sebagai
koefisien jalur kinerja pegawai terhadap kepuasan pencari kerja sebagai berikut.
123
Tabel 4.17
Coefficientsa
Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Z
Nilai standardized coefficients sebesar 0,795 pada tabel 4.17 merupakan nilai
koefisien jalur kinerja pegawai terhadap kepuasan pencari kerja. Koefisien jalur
tersebut adalah bobot pengaruh langsung kinerja pegawai (Y) pada Dinas Tenaga
= 0,633
berikut:
124
Tabel 4.18
Model Summary
a. Predictors: (Constant), Y
kinerja pegawai (Y) terhadap kepuasan pencari kerja (Z). Jadi dari hasil penelitian
ini diketahui bahwa kinerja pegawai (Y) memberikan pengaruh sebesar 63,3%
terhadap kepuasan pencari kerja (Z) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung,
pegawai .
2
0,367
Y P ZY =0,795 Z
Gambar 4.23
3) Pengujian Hipotesis
Ho: ZY = 0 Kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung tidak
Ha: ZY ≠ 0: Kinerja pegawai pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
koefisien jalur kinerja pegawai terhadap kepuasan pencari kerja sebesar 0,795
dengan nilai thitung sebesar 12,995. Kemudian dari tabel t pada tingkat kekeliruan
5% dan derajat bebas 98 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,984. Karena nilai thitung jalur
kinerja pegawai (12,995) lebih besar dari ttabel (1,984), maka pada tingkat
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung berpengaruh terhadap kepuasan pencari kerja
(Z). Kinerja pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung memberikan
pengaruh sebesar 63,3% terhadap kepuasan pencari kerja (Z), dimana dengan
semakin baik kinerja pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung akan
membuat kepuasan pencari kerja (Z) semakin tinggi. Secara visual daerah
Daerah Daerah
Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Penolakan Ho
0
- t0,025;98 = - 1,984 t0,025;98 = 1,984 thitung = 12,995
Gambar 4.24
Pada gambar 4.23. diatas dapat dilihat thitung sebesar 12,995 jatuh pada
daerah penolakan Ho, artinya terdapat pengaruh signifikan dari kinerja pegawai
(Y) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung terhadap kepuasan pencari kerja.
127
BAB V
5.1 Kesimpulan
informasi pembuatan kartu angkatan kerja (X) terhadap kinerja pegawai (Y) pada
Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dan dampaknya terhadap kepuasan pencari
yang sedang berjalan pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung (Variabel
termasuk dalam kategori baik, tinggi dan mudah. Dari hal tersebut
(AK-1) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung memiliki manfaat yang
baik guna memberi kemudahan dalam membuat kartu angkatan kerja (AK-
1).
efektif dan bahkan need of supervision sudah sangat tinggi. Dari hal
tersebut tampak bahwa kinerja para pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota
128
Bandung sudah baik dan mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada
ketat.
3. Secara umum para pencari kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung
sudah memuaskan.
kinerja pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, dimana
dengan semakin baik kualitas sistem informasi (X) akan membuat kinerja
pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung semakin tinggi.
dengan semakin baik kinerja pegawai (Y) pada Dinas Tenaga Kerja Kota
5.2.Saran
pengaruh sistem informasi (X) terhadap tingkat kinerja pegawai(Y) pada Dinas
Tenaga Kerja Kota Bandung dan dampaknya terhadap kepuasan pencari kerja
1. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ada pengaruh
(AK-1) terhadap tingkat kinerja pegawai dan kepuasan para pencari kerja
lebih baik lagi, agar kinerja pegawai bisa semakin optimal dan kepuasan
Tenaga Kerja Kota Bandung pada umumnya sudah tinggi. Hanya saja
ketersediaan fasilitas yang memadai bagi para pencari kerja agar kepuasan
Angkatan Kerja pada para pencari kerja, sehingga para pencari kerja yang
5. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada bidang yang sama,
BIODATA MAHASISWA
DATA PRIBADI:
Nim : 10510341
Semester :8
40394
40394
E-Mail : poo.panda87@yahoo.com
DATA KELUARGA:
Nama Ayah : Slamet Rujito
Alamat Orang Tua : Kp.Sukamanah Rt/Rw: 001/009 Kel/Desa:Rancaekek Wetan Kecamatan: Rancaekek
40394
Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.
Hormat Saya,