USULAN PENELITIAN
Oleh,
Oleh,
REGA ARIYA SURYADIRAJAT
3402190066
Tanggal ........................................
________________ __________________
NIK. NIK.
ii
DAFTAR ISI
COVER/HALAMAN MUKA
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
iii
2.1.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia....... 12
Karyawan.............................................................. 22
Karyawan............................................................. 24
iv
2.1.6 Pengaruh Talent Management dan Knowledge Knowledge
3.3.2 Sampel.................................................................................... 36
v
3.5.1.3 Pengaruh Talent Management (X1) dan Knowledge
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 Data Statistik Sektoral Kesehatan Jumlah Balita Gizi Buruk
Tahun 2022.............................................................................................. 2
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
organisasi.
Dewasa ini, SDM bukan sekedar sumber daya, melainkan salah satu asset p
enting organisasi.Inilah pentingnya organisasi melakukan pengawasan dan
pengelolaan terhadap kinerja karyawannya.Kinerja merupakan manifestasi dari
serangkaian kerja yang dilakukan seorang individu.Sedangkan kinerja karyawan
merupakan hasil kerja seseorang secara kualitas maupun secara kuantitas yang telah
dicapai oleh karyawan dalam menjalankan tugas sesuai tanggung jawab yang
diberikan (Mangkunegara, 2016:9).
1
2
pengetahuan dikelola dengan baik dapat dijadikan tolak ukur untuk meningkatkan
kerja.
Tabel 1.1
Jumlah Balita Gizi Buruk di Kabupaten Ciamis Tahun 2019 sampai 2021
Tabel 1.2
Data Statistik Sektoral Kesehatan Jumlah Balita Gizi Buruk
Tahun 2022
Tahun
No Indikator Kinerja Sasaran Satuan
2019 2020 2021
1 Jumlah Balita Gizi Buruk Balita 98 434 356
peningkatan gizi buruk balita secara persentase di setiap tahunnya.Dilihat dari tabel
diatas dapat ditelaah bahwa jumlah gizi buruk dalam tiga tahun terakhirdi Kabupaten
Ciamis mengalami fluktuasi terutama tahun 2021 didapati jumlah kasus sebanyak 356
akan tetapi untuk menurunkan permasalahan tersebut secara relasi masih terus
ditindaklanjuti ke dalam tujuan dan sasaran yang memuat kebijakan dan strategi,
Ciamis sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi di setiap bidang yang
terbilang bisa diragukan.Beberapa alasan disebutkan, sekedar hadir, tapi tidak tahu
tunjangan kinerja apabila secara aktivitas dan jabatan tidak saling berhubungan,
pelatihan.
sumber daya manusia bertalenta tinggi yang dapat membangun perusahaan untuk
terus mencapai visi perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Pella &
“salah satu manfaat dari dari pelaksanaan program talent management adalah
menurut Pella dan Inayati (2011) dalam Rifa’i et. al (2021:367) meliputi “perekrutan
dan seleksi, orientasi, manajemen kinerja, pengakuan dan retensi, pendidikan dan
talenta managemen yang baik ialah terletak pada tingkat prestasi dalam bekerja,
satu artikel memuat, di tengah revolusi 4.0 pentingnya bersikap adaptif, agile, dan
fluiduntuk mencapai pelayanan prima. Hal lainnya hadir dari mindset, budaya
organisasi, dan cara kerja.Tantangan manajemen talenta yang cukup dirasakan Dinas
Kesehatan Kabupaten Ciamis bahwa, sulitnya merubah kebiasaan lama yang diangkat
dari gap demografi usia yang beriringan dengan pentingnya bersikap adaptif terhadap
dalam cara kerja dan mengerjakan tugas sebagaimana jabatan dan target. Untuk itu,
Harmen et. al (2022:116) Kinerja karyawan akan mencapai hasil yang lebih maksimal
mengelola pengetahuan dan disiplin keilmuan”. Terlepas dari pengertian yang identik
penerapan sistem manajemen pengetahuan yang efektif dan berdaya saing dihadapkan
karyawan yang memiliki aset pengetahuan yang belum optimal tentunya menjadi
kendala dan menghambat dalam segi kinerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis.
Maka dari itu, di Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis selalu mengadakan pelatihan
karyawannya
saat ini menyesuaikan perwujudan smart people yang dapat mendukung transformasi
dalamcara kerja organisasi adalah untuk mengetahui kinerja karyawannya, dan dialog
kinerja adalah bagian dari bentuk evaluasi kinerja.Oleh karena itu maka, untuk
lainnya.
7
dengan dinas lain. Lanjutnya, masalah stagnan muncul dari kurangnya kesiapan
dalam menghadapi kasus baru, dan kurangnya SDM yang tanggap terhadap informasi
Dalam mencapai visi suatu organisasi membutuhkan SDM yang professional dan
kerja.Oleh karena itu, peran serta organisasi disini menyatukan visi organisasi dan
pekerjanya.
8
Kinerja Pegawai.
bidangnya.
Kinerja Karyawan.
diperoleh, yaitu:
2. Bagi Penulis
10
Manfaat praktis bagi penulis yaitu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
karyawan.
menjelaskanbahwailmumanajemenadalah“ilmudalamperencanaan,
pengawasandarimanusiauntukmenentukancapaiantujuansebagaimana yang
telahditetapkan”.
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
11
12
Fungsi manajemen menurut Henry Fayol dan GR. Terry dalam buku
1. Planning
Fungsi manajemen secara signifikan berfungsi untuk menyusun rencana dan
strategi untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Organizing
Fungsi manajemen suatu proses untuk penentuan, pengelompokan, pengaturan
dan pembentukan pola hubungan kerja dari orang-orang untuk mencapai
tujuan organisasinya.
3. Commanding
Fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan,
saran, perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas
masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar
tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
4. Coordinating
Fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi
kekacauan, percekcokan, maupun kekosongan kegiatan dengan jalan
menghubungkan, serta menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan karyawan
sehingga tujuan organisasi tercapai.
5. Controlling
Fungsi manajemen dimana terdapat evaluasi, pengendalian atau pengawasan
terhadap suatu kegiatan agar dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan
organisasi.
Menurut Koehler & Grundei (2019) dalam buku Manajemen Sumber Daya
manusia adalah kekuatan daya pikir dan karya manusia yang masih tersimpandi
bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu yang mengatur proses
organisasi.
1. Fungsi Manajerial
1) Perencanaan
Fungsi perencanaan meliputi penentuan program sumber daya manusia
yang akan membantu pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
2) Pengorganisasian
Fungsi pengorganisasian adalah membentuk organisasi dengan merancang
susunan dan berbagai hubungan antara jabatan, personalia dan faktor-
faktor fisik.
14
3) Pengarahan
Fungsi pengarahan adalah mengusahakan agar karyawan mau bekerja
secara efektif melalui perintah motivasi.
4) Pengendalian
Fungsi pengendalian adalah mengadakan pengamatan ataspelaksanaan dan
membandingkan dengan rencana dan mengoreksinya jika terjadi
penyimpangan atau jika perlu menyesuaikan kembali rencana yang telah
dibuat.
2. Fungsi Operasional
1) Pengadaan
Fungsi pengadaan meliputi perencanaan sumber dayamanusia, perekrutan,
seleksi, penempatan dan orientasikaryawan, perencanaan mutu dan jumlah
karyawan.Sedangkan perekrutan, seleksi dan penempatan berkaitandengan
penarikan, pemilihan, penyusunan dan evaluasiformulir lamaran kerja, tes
psikologi dan wawancara.
2) Pengembangan
Fungsi pengembangan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan,
pengetahuan dan sikap karyawan agar dapat melaksanakan tugas dengan
baik. Kegiatan ini menjadi semakin penting dengan berkembangnya dan
semakinkompleksnya tugas-tugas manajer.
3) Kompensasi
Fungsi kompensasi dapat diartikan sebagai pemberian penghargaan yang
adil dan layak kepada karyawan sebagai balas jasa kerja mereka.
Pemberian kompensasi merupakan tugas yang paling kompleks dan juga
merupakan salah satu aspek yang paling berarti bagi karyawan maupun
organisasi.
4) Integrasi
Fungsi pengintegrasian karyawan ini meliputi usaha-usahauntuk
menyelaraskan kepentingan individu karyawan, organisasi dan
masyarakat. Usaha itu kita perlu memahami sikap dan perasaan karyawan
untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
5) Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan tidak hanya mengenai usaha untuk mencegah
kehilangan karyawan-karyawan tetapi dimaksud untuk memelihara sikap
kerjasama dan kemampuan bekerja karyawan tersebut.
6) Pemutusan hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja yang terakhir adalah. memutuskan
hubungan kerja dan mengembalikannya kepada masyarakat, proses
pemutusan hubungan kerja yang utama adalah pensiun, pemberhentian dan
pemecatan.
15
kesuksesan organisasi.
talent management.
Dari pengertian yang telah di kemukakan di atas maka, dapat di simpulkan bahwa
Selain itu, Pella dan Inayati (2011) dalam Rifa’i et. al (2021:367)
berimplikasi pada kinerja yang optimal.Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari
17
Pella & Inayati (2011) dalam Winarsih dan Ribhan (2022:321) yang
mengungkapkan bahwa “salah satu manfaat dari dari pelaksanaan program talent
berikut :
1. Menarik Talenta
2. Mengembangkan Talenta
akan datang.
3. Mempertahankan Talenta
Suatu proses untuk mengikat karyawan bertalenta sehingga tidak keluar untuk
meninggalkan organisasi.
18
of anorganization.”
creates, acquires, captures, shares, and uses knowledge to improve learning and
organizational performance”.
pengalaman.
19
1. Sosialisasi
Pada tahap pertama ini proses knowledge management adalah berbagi dan
mendistribusikan gagasan dan interaksi antara tacit knwoledge dengan tacit
knwoledge. Pada tahap ini, para anggota organisasi membahastentang apa
yang lebih penting dan menggunakan pemikiran orang lain. Sosialisasi juga
dikenal sebagai pengubahan knowledge baru melalui pengalaman bersama
2. Eksternalisasi
Proses ini berfokus pada pendekatan explicit terhadap explicit knowledge.
Eksternalisasi membutuhkan ekspresi tacit knowledge menjadi bentuk yang
dapat dipahami oleh orang lain. Hal ini membantu dalam menciptakan
knowledge baru karena tacit knowledge keluar dari batas dan menjadi
knowledge kolektif kelompok.
3. Kombinasi
Dalam bentuk koleksi knowledge yang berbeda, sudah dipertukarkan,
didistribusikan, didokumentasikan atau didiskusikan selama pertemuan,
diproses, dan dikategorikan untuk menciptakan knowledge baru.
4. Internalisasi
Internalisasi melibatkan proses pengkonversian explicit knowledge ke tacit
knowledge. Menginternalisasi gagasan efektif dalam menciptakan pemahaman
dan pengembangan budaya belajar (learning through action). Bila tacit
knowledge ini dibaca atau dipraktikkan oleh individu maka ia memperluas
pembelajaran dan penciptaan knowledge.
21
2.1.3.1
2.1.3.2
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan
dengan moral dan etika.
(2012:9) adalah “perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja
karyawan adalah suatu yang secara actual orang kerjakan dan dapat diobservasi”.
kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau kelompok
sebagai berikut :
1. Kualitas
Kerja yang mengukur dari pandangan karyawan terhadap kualitas pekerjaan
yang dihasilkan serta tugas yang sempurna terhadap kemampuan karyawan.
2. Kuantitas
Jumlah yang dihasilkan dari pekerjaan karyawan seperti jumlah unit serta
jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Waktu
Suatu kegiatan yang diselesaikan pada waktu awal dan cepat yang dilihat dari
sudut koordinasi dengan hasil output yang memaksimalkan waktu yang ada.
4. Efektivitas
Suatu penggunaan sumber daya organisasi seperti tenaga, uang, teknologi,
bahan baku dimaksimalkan setiap hari dalam kegiatan pekerjaan.
5. Pengawasan
Usaha atau tindakan yang dilakukan untuk mengetahui seorang karyawan
dalam melakukan pekerjaannya.
6. Hubungan antar rekan kerja
Sesama karyawan yang seharusnya memiliki kemampuan untuk saling
berinteraksi dan saling mendukung dalam pekerjaannya sehingga dapat
memengaruhi kinerja.
menyatakan bahwa :
Sebab talenta bukan hanya ditekankan pada rangkaian proses saja, melainkan
karyawan.Hal tersebut sesuai dengan pendapat dari Pella & Inayati (2011) dalam
signifikan.
Aziz (2020:8) secara esensi dapat meningkatkan efisiensi belajar dan dengan
Menurut Kosasih (2007) dalam Harmen et. al (2022:116) Kinerja karyawan akan
Kinerja Karyawan
serangkaian proses dari keduanya maka, kinerja karyawan bagian dari refleksi
signifikan, tapi tidak signifikan ketika diuji secara parsial karena terdapat hambatan
dalam penerapannya.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu yang Relevan
Metode
Nama Judul Variabel Penelitian Hasil
No Persamaan
(Tahun) Penelitian yang Diteliti yang Penelitian
Digunakan
1 Harmen Pengaruh Manajem Talent Teknik Hasil
danDarma talent en manageme pengumpulan pengujian
(2018) management pengetah nt data yang ketiga
dan uan Knowledge digunakan variabel
knowledge sebagai manageme adalah menunjukk
management variabel nt melalui an
terhadap X Kinerja angket hubungan
26
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak
bertentangan dengan moral dan etika.
berikut.
karyawan akan mencapai hasil yang lebih maksimal apabila didukung dengan
knowledge.
29
Talent Management
- Menarik talenta
-Mengembangkan talenta Kinerja Karyawan
-Mempertahankan talenta - Kualitas kerja
-Kuantitas kerja
Sumber: Sule dan Wahyuningtyas - Waktu
(2016 )dalam buku Manajemen - Efektifitas
Talenta Terintegrasi. - Pengawasan
- Hubungan antar rekan kerja
Knowledge Management Sumber: Kasmir, 2016:208-
2010
- Sosialisasi
- Eksternalisasi
- Kombinasi
- Internalisasi
BAB III
METODE PENELITIAN
bahwa:
Metode survey adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan data
dari tempat tertentu yang alamiah(bukan buatan), tetapi peneliti melakukan
perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner,
test, wawancara terstruktur dan sebagainya.
Pengujian
Instrumen
Populasi Pengembangan
& Instrumen
Sampel
Kesimpulan
dan Saran
berikut.
Secara umum variabel identik dengan sesuatu hal yang peneliti gunakan
tersebut”.
dalam penelitian ini, dan berikut penjelasan yang dikemukakan Sugiyono (2017 :
39).
1. VariabelBebas(Independent Variable)
Sugiyono (2017:39) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan
dengan moral dan etika.
indikator dan skala variabel yang terkait dengan penelitian sehingga pengujian
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
pencapaian tujuan
organisasi secara
illegal, tidak
melanggar hukum
dan tidak
bertentangan dengan
moral dan etika.
3.3.1 Populasi
generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
3.3.2 Sampel
kuantitatif “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek. Dalam
menentukan ukuran sampel yang akan diambil agar mewakili seluruh populasi
N
n=
1+ N ( e)2
Keterangan :
N = Jumlahpopulasi
n = Ukuransampel
e2 =Standarerror (c = 10%)
Populasi yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 133 orang dan presisi
yang ditetapkan sebesar 0,10%, maka besarnya sampel pada penelitian ini adalah:
N
n=
1+ N (e)2
133
n= 2
1+ 133(0.10)
133
n = 1+ 133(0,001)❑
133
n=
1+ 0,1332
133
n = 1,113
n = 119,496855
n = 199 (dibulatkan)
penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 199 orang dari seluruh karyawan
peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Tidak ada intervensi tertentu
dari peneliti. Masing-masing jenis dari pengambilan acak (probility sampling) ini
Sumber data penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Pada
penelitian ini menggunakan sumber primer. Sumber primer adalah sumber data
Data diperoleh dari wawancara dan pengisian kuesioner oleh sebagian karyawan
yaitu sebagaiberikut :
1. StudiKepustakaan
berbagai sumber tertulis atau bahan lieratur baik itu buku, jurrnal, dokumen,
dan lain sebagainya yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti,
2. StudiLapangan
Teknik pengumpulan data dari lapangan yang dilakukan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
1) Observasi
suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua
kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang sedang diamati tidak
terlalu besar.
2) Wawancara
MenurutSugiyono (2020:195)menyatakanmengenaiwawancarasebagai
berikut:
Adapun dalam penelitian ini jenis wawancara yang dilakukan yaitu dengan
wawancara tak berstruktur yaitu “wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
diperlukandalam penelitian.
3) Angketataukuesioner
bentuk pernyataan dengan penggunaan skala likert dengan checklist dan setiap
(√) oleh sejumlah responden yang dianggap sesuai dengan kenyataan empiris
Tabel 3.2
Skor Skala Likert
Keterangan Bobot Nilai
SangatSetuju 5
Setuju 4
KurangSetuju 3
TidakSetuju 2
SangatTidakSetuju 1
41
berikut:
hubungan kausal antara dua variabel atau lebih, atau cara yang digunakan untuk
berikut:
Y = a+bX
a=( ∑ Y ) ( ∑ X 1 ) −¿ ¿
2
n ∑ Y 1 Y −( ∑ Y 1 )( ∑ Y )
a=
n ∑ X 1−¿ ¿
2
Keterangan:
terjadi antara dua variabel.Dalam hal ini Analisis Koefisien Korelasi Sederhana
Koefisien Korelasi, maka dalam penelitian ini akan digunakan rumus Koefisien
Keterangan :
<
b. Variabel dikatakan tidak valid jika r hitung tidak positif dan r hitung rtabel
Derajat korelasi dinyatakan dengan ukuran koefisien yaitu suatu bilangan antara -
1 dan +1.
b. Jika r = -1 berarti ada korelasi negatif sempurna antara variabel independen dan
variabel dependen.
c. Jika r = 0 berarti tidak ada korelasi antara variabel independen dan variabel
dependen.
Tabel 3.3
Interpretasi Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi Talent Management
pengaruh antar variabel yaitu variabel Talent Management (X1) terhadap kinerja
Keterangan :
d. Uji t
Keterangan :
Kriteria penguji :
46
Kinerja.
b. Jika t hitung< t tabel, maka hipotesis ditolak, artinya koefisien kolerasi tidak ada
Kinerja.
(Y)
berikut:
Y = a+bX
a=( ∑ Y ) ( ∑ X 21 ) −¿ ¿
n ∑ Y 1 Y −( ∑ Y 1 )( ∑ Y )
a=
n ∑ X 1−¿ ¿
2
Keterangan:
terjadi antara dua variabel.Dalam hal ini Analisis Koefisien Korelasi Sederhana
Koefisien Korelasi, maka dalam penelitian ini akan digunakan rumus Koefisien
Keterangan :
<
d. Variabel dikatakan tidak valid jika r hitung tidak positif dan r hitung rtabel
Derajat korelasi dinyatakan dengan ukuran koefisien yaitu suatu bilangan antara -
1 dan +1.
e. Jika r = -1 berarti ada korelasi negatif sempurna antara variabel independen dan
variabel dependen.
f. Jika r = 0 berarti tidak ada korelasi antara variabel independen dan variabel
dependen.
Tabel 3.4
Interpretasi Tingkat Hubungan Koefisien Korelasi Knowledge Management
bahwa variabel bebas yang digunakan memberikan hampir semua informasi yang
Keterangan :
d. Uji t
Keterangan :
Kriteria penguji :
Kinerja.
d. Jika t hitung< t tabel, maka hipotesis ditolak, artinya koefisien kolerasi tidak ada
Kinerja.
51
terhadap Kinerja Karyawan (Y), maka digunakan rumus analisis regresi linear
Keterengan :
Y = Kinerja
X1 =Talent Management
X2 =Knowledge Management
a = Konstanta regresi
independen. Bila n (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
( x22 ) ( x 1 y ) −( x 1 x 2 ) (x 2 y)
b 1=
( x 12 )( x 22 )−( x 1 x2 )2
52
( x12 ) ( x 2 y ) −( x 1 x 2 ) (x 1 y)
b 2=
( x 12 )( x 22 )−( x 1 x2 )2
y x x
a= −b1 1 −b2 2
n n n ( ) ( )
Keterangan :
a : Konstanta
arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama –
sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Rumus korelasi berganda tiga
Keterangan :
variabel Y
Tabel 3.5
presentase pengaruh antar variabel yaitu variabel Talent Management (X1) dan
Keterangan :
d. Uji f
Keterangan :
F : besarnya F hitung
55
n : jumlah sampel
2
R : koefisien korelasi berganda
Adapun langkah – langkah yang digunakan untuk Uji F adalah sebagai berikut :
b. Jika Fhitung< Ftabel, maka hipotesis ditolak, artinya koefisien relasi tidak
penulis ke tempat penelitian. Maka, tempat penelitian yang dipilih oleh penulis
adalah Dinas Kesehatan kabupaten Ciamis, Jl. Mr. Iwa Kusuma Sumantri,
Adapun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian dari mulai persiapan
sampai rencana sidang skripsi, terhitung sejak Desember 2022 sampai dengan Juli
2023.
56
Tabel 3.6
Jadwal Penelitian
2022 2023
1 Persiapan
Penelitian
Pra Survey
3 Pembuatan Usulan
Penelitian
4 Seminar Usulan
Penelitian
5 Pelaksanaan
Penelitian
Lapangan
6 Penulisan Skripsi
7 Sidang Skripsi
57
DAFTAR PUSTAKA
Afdal, Muh, dan Kasran, Muhammad. 2023. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan
pengawasan Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi dan Ekonomi
Syariah.Vol. 6 No. 1. ISSN: 2599-3410/2614-3259. Diakses tanggal 12-
02-2023.
Ichsan, Nurul, et al. 2021. Bahan Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia
(Msdm). Cetakan Pertama. Penerbit: Cv. Sentosa Deli Mandiri.