PROPOSAL
Oleh :
NPM : 219410164
JURUSAN : MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2023
DAFTAR ISI
i
2.1.4. Pemberian Insentif .................................................... 20
2.1.4.1. Pengertian Pemberian Insentif..................................... 20
2.1.4.2. Faktor – Faktor Pemberian Insentif ............................ 21
2.1.4.3. Jenis – jenis pemberian insentif................................... 21
2.1.4.4. Indikator Pemberian Insentif ..................................... 22
2.1.5. Etos Kerja................................................................... 22
2.1.5.1. Pengertian Etos Kerja.................................................. 22
2.1.5.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Etos Kerja ...... 23
2.1.5.3. Fungsi Etos Kerja........................................................ 24
2.1.5.4. Indikator Etos Kerja..................................................... 24
2.1.6. Kepuasaan Kerja........................................................ 25
2.1.6.1. Pengertian Kepuasaan Kerja........................................ 25
2.1.6.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Kepuasaan Kerja.......................................................... 26
2.1.6.3. Fungsi Kepuasaan Kerja.............................................. 26
2.1.6.4. Indikator Kepuasaan Kerja ......................................... 27
2.2. Penelitian Terdahulu ........................................................... 27
2.3. Kerangka Berpikir................................................................ 29
2.4. Hipotesis .............................................................................. 30
2.5. Gambaran umum objek penelitian....................................... 31
2.5.1. Sejarah PT.Hilon Sumatera Medan ................................ 31
2.5.2. Visi dan Misi .................................................................. 32
2.5.3. Struktur Organisasi Pada PT.Hilon Sumatera Medan..... 33
2.5.4. Tugas Pokok.................................................................... 34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................. 37
3.1. Jenis Penelitian ........................................................... 37
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................... 37
3.3. Populasi dan Sumber data........................................... 37
3.3.1. Jenis Data ...................................................................... 37
3.4. Populasi dan Sampel .................................................. 37
3.4.1. Populasi ........................................................................ 37
3.4.2. Sampel ......................................................................... 38
3.5. Metode Penelitian Data.............................................. 38
3.6. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ....... 39
3.6.1. Variabel Penelitian ...................................................... 39
3.6. 2. Definisi Operasional Variabel ................................... 40
3.7. Metode Penentuan Skor ............................................. 42
3.8 Metode Analisis Data ................................................. 43
3.8.1 UJi Validitas ................................................................. 43
3.8.2 Uji Reliabilitas .............................................................. 44
3.9. Uji Asumsi Klasik ...................................................... 44
3.9.1. Uji Normalitas ............................................................. 44
3.9.2. Uji Multikolinearitas..................................................... 46
3.9.3. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 46
3.10 Metode Analisis ........................................................ 47
3.10.1. Metode Analisis Deskriptif......................................... 47
3.10.2. Analisis Regresi Liniear Berganda............................. 47
3.11 Uji Hipotesis.............................................................. 48
3.11.1. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ..................................... 49
3.11.2. Uji Signifikan Simultan (Uji-F).................................. 49
3.11.3. Koefisien Determinasi (R²))....................................... 50
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 51
LAMPIRAN.................................................................................................... 54
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah karyawan yang masuk dan keluar pada PT.Hilon Sumatera
Medan (2019-2022)......................................................................................... 3
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu........................................................................ 27
Tabel 3.1. Defenisi Operasional Variabel......................................................... 40
Tabel 3.2. Penentuan Skor ............................................................................... 42
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
elemen lain seperti modal, teknologi, uang, sebab manusia itu sendiri yang
dengan pekerjaan itu sendiri yaitu dukungan organisasi dan rekan kerja.
1
2
akan tercipta kepuasaan kerja yang maksimal dan para karyawan akan
keluar dan masuk dari tahun 2019 hingga 2022 , yang dapat dijelskan pada
tabel berikut:
Tabel 1.1
Jumlah karyawan yang masuk dan keluar pada
PT.Hilon Sumatera Medan (2019-2022)
a Karyawan uk ar Karyawan
h Awal Akhir
u Tahun Tahun
2 72 6 1 77
2 70 2 2 70
2 67 4 2 69
1
4
2 60 3 1 62
tahun 2022. Sebagian karyawan yang keluar adalah karyawan tetap yang
sudah memiliki masa kerja yang cukup lama. Alasan karyawan keluar dari
karyawan yang menurun, hal ini dapat dilihat dari jumlah karyawan yang
sikap, nilai - nilai inti dan pola perilaku, dibagikan oleh orang dalam suatu
organisasi. Budaya organisasi ini juga merupakan salah satu faktor penting
dengan persepsi terhadap nilai – nilai dan lingkungannya. Ole karena itu
emosional diri dalam arti positif, dimana karyawan yang ingin karirnya
dengan organisasi dimana mereka bekerja dan tertarik untuk tetap tinggal
6
sangat penting bagi suatu perusahaan atau organisasi, setiap orang yang
memiliki suatu komitmen dalam bekerja maka tujuan dari perusahaan atau
jujur, tanggung jawab, tekun, sabar yang berdasar pada etika yang harus
dilakukan di tempat kerja. Tanpa memiliki etos kerja seperti yang telah
7
dan dipengaruhi oeh etos kerja yang dimilikinya. etos kerja adalah sebuah
acuan untuk menilai sejauh mana usaha serta sebuah tanggung jawabnya
yang baik tentunya memberikan hasil yang baik dan berdampak signifikan
Persediaan yang terdapat pada PT. Hilon Sumatera Medan adalah bantal,
guling, bed cover, sprinbed. Jenis bahan baku yang digunakan perusahaan
berakhir dengan pengeluaran kas atas bahan baku yang dibeli. Kemudian
diolah dari bahan mentah hingga barang jadi yang ditetapkan sebagai
dikenal tidak hanya diindonesia namun juga diluar negeri seperti, korea,
amerika, inggris, india dan sebagaianya juga didalam negeri seperti, aceh,
padang, pekan baru, batam dan daerah lain. Sedangkan customer PT.Hilon
Sumatera Medan terdiri dari hotel, toko – toko, rumah sakit dan
sebagainya.
Medan seperti adanya kerja sama antar sesama karyawan belum terbina
bawahan.
kurang baik dan adanya pemberian insentif yang terlambat, yang dimana
pekerjaan dan jumlah data yang diproses banyak, penghitungan gaji secara
dapat dilihat dari sikap kerja karyawan dalam kurang jujur dan
disebabkan oleh karena tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan perusahaan.
sebagai berikut :
1. Kerja sama antar sesama karyawan belum terbina dengan baik dan
tehadap tugas yang diberikan masih kurang baik dan masih ada
perusahaan, hal ini dapat dilihat dari karyawan yang bersikap santai.
hasil yang kurang baik, hal ini ditandai dengan belum terpenuhinya
belum optimal.
4. Etos Kerja, masih ada karyawan yang tidak jujur dalam bekerja dan
tanggung jawab dengan sunguh – sungguh, hal ini dapat dilihat dari
perusahaan.
Sumatera Medan.
1. Bagi Peneliti
kepuasaan kerja.
.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
12
13
daya manusia adalah ilmu atau seni mengatur hubungan dan peranan
perusahaan”.
mengelola sumber daya manusia sebagai salah satu asset, melalui tahapan
sumber daya manusia yang handal efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
organisasi.
melibatkan elemen sumber daya manusia dapat berjalan dengan mudah. Hal ini
tidak lepas dari fungsi MSDM itu sendiri yang membuat pengelolaan lebih
berikut :
1. Fungsi Manajerial
a. Perencanaan
Fungsi manajemen yang berhubungan dengan penetapan tujuan, kebijakan,
dan pemilihan berbagai alternatif strategi yang menyangkut sumber daya
manusia.
b. Pengorganisasian
Fungsi manajemen yang mengusahakan suatu hubungan kondusif antar
individu, kelompok, dan semua pihak yang ada di perusahaan untuk
melaksanakan berbagai tugas dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
c. Penempatan
Fungsi manajemen yang berupaya memperoleh karyawan sesuai untuk
mengisi jabatan yang kosong di perusahaan sesuai dengan spesifikasinya.
d. Pengendalian
14
2. Fungsi Operasional
a. Pengadaan karyawan
Fungsi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan karyawan baik
secara kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan perusahaan. Pengadaan karyawan baru dapat dilakukan
melalui beberapa sumber, baik dari sumber intern maupun sumber
eksternal perusahaan yang bersangkutan, yang dilakukan dengan teknik
seleksi,wawancara, tes psikologi, dan praktik. Perusahaan pada umumnya
menggunakan kombinasi teknik tersebut.
b. Pengembangan karyawan
Setelah karyawan direkrut perusahaan, langkah selanjutnya adalah
pengembangan terhadap karyawan tersebut. Program pengembangan dapat
dilakukan dengan dua metode yaitu, metode pelatihan dan pendidikan.
c. Pemberian kompensasi
Kompensasi merupakan hasil balas jasa yang diberikan oleh pihak
perusahaan kepada karyawan dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.
kompensasi ini ada yang bersifat langsung berupa gaji, upah dan insentif.
Ada juga yang merupakan balas jasa tidak langsung seperti tunjangan.
d. Program integrasi karyawan
Integrasi karyawan dapat dilakukan dengan beberapa program, terutama
yang menyangkut kebutuhan karyawan, motivasi, disiplin, dan partisipasi
karyawan.
e. Pemeliharaan karyawan
Pemeliharaan karyawan ditunjukan agar karyawan merasa bahwa dirinya
merupakan bagian dari perusahaan dan dibutuhkan oleh perusahaan,
sehingga akan bekerja dengan lebih baik dan ikhlas.Program pemeliharaan
karyawan ini dapat berupa penciptaan sistem komunikasi kerja yang baik
perhatian terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, pengendalian konflik
dilingkungan perusahaan.
f. Pemutusan hubungan kerja
Pemutusaan hubungan kerja merupakan program dalam memberhentikan
karyawan. Pemberhentian ini dapat disebabkan oleh suatu alasan yang
baik dan terhormat, misalnya karena karyawan melanggar aturan yang
berlaku diperusahaan atau melanggar hukum yang berlaku juga secara
nasional.
hingga mampu bergerak dalam irama yang sama demi mencapai tujuan bersama
yaitu tujuan organisasi. Menurut Sunarto (2018:1) tujuan manajemen sumber daya
yang telah ditentukan oleh sekelompok orang yang biasanya adalah pendiri
organisasi, yang telah lama diyakini sebagai pedoman perilaku sehari-hari, untuk
bersama yang menjadi karakteristik ini tentang bagaimana cara melakukan sesuatu
dalam organisasi”.
serta nilai yang telah lama berlaku dan dipercaya oleh para anggota organisasi
yang ada dalam suatu instansi atau organisasi, yang mendasari identitas organisasi
atau perusahaan pada suatu sistem penyebaran nilai-nilai dan kepercayaan yang
organisasi.
sebagai ukuran dan penilaian kekuatan anggota didalam sebuah organisasi dalam
penerimaan yang kuat dalam diri individu terdapat tujuan dan nilai-nilai
organisasi dalam bentuk loyalitas dan pencapaian visi, misi, nilai dan tujuan
organisasi.
19
pendapatan ekstra diluar gaji. Dimana maksud dari pemberian insentif ini ialah
suatu sarana motivasi dapat diberi batasan perangsang atau pendorong yang
diberikan sengaja kepada para pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat
balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang prestasinya di atas
prestasi standar. Insentif ini merupakan alat yang dipergunakan pendukung prinsip
adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar
kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi
seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar lebih dapat mencapai tingkat
21
kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat menambah kemauan kerja dan motivasi
seorang karyawan agar terciptanya suatu kinerja yang berkualitas sesuai dengan
2. Insentif tim.
Insentif tim diberikan oleh perusahaan kepada tim yang mencapai
targetyang dientukan. Kelebihan insentif ini adalah akan memotivasi
karyawan untuk bekerjasama dalam tim.
besar jenis insentif dapat digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut :
Etos kerja adalah suatu sikap dan pandangan suatu individu atau kelompok
terhadap kerja. Apabila pandangan atau sikap dinilai rendah terhadap suatu
kehidupan, maka dapat dikatakan seseorang tersebut memiliki etos kerja yang
relatif rendah, dan sebaliknya apabila individu memandang suatu sikap sebagai
23
sesuatu yang luhur terhadap eksistensi manusia maka dapat dikatakan seseorang
Menurut Darodjat (2015:77) bahwa “Etos kerja adalah tindakan positif dan
fondasi yang meliputi motivasi yang mana dapat mempengaruhi seseorang, spirit
dasar, pemikiran dasar, kode etik, mencakup moral serta perilaku dan sikap,
aspirasi, karakteristik utama serta keyakinan, prinsip dan standar yang menjadi
acuan.
Menurut Somantri (2019:10) bahwa “Etos kerja menunjukkan bahwa
antara satu dengan yang lainnya memberikan pengertian yang berbeda namun
pada prinsipnya mempunyai tujuan yang sama yakni terkonsentrasi pada sikap
dasar manusia”.
Priansa (2016:283) bahwa” Etos kerja merupakan seperangkat sikap atau
pandangan mendasar yang dipegang karyawan untuk menilai bekerja sebagai
suatu hal positif bagi peningkatan kualitas kehidupan, sehingga mempengaruhi
perilaku kerjanya dalam organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa, etos kerja merupakan sikap, kepribadian,
watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu yang mendasar terhadap diri untuk
meraih hasil atau prestasi hidup yang lebih baik dari keadaan sebelumnya.
Karyawan yang memiliki etos kerja yang tinggi dapat dilihat dari perilakunya
berhubungan dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang
diterima dalam kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan psikologis.
Sikap terhadap pekerjaan ini merupakan hasil dari sejumlah sikap khusus individu
Menurut Robbins dan Judge (2015: 78) bahwa kepuasan kerja adalah
jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini
oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam
aspek yang ada didalam pekerjaan, sehingga timbul dalam dirinya suatu perasaan
bahagia atau tidak bahagia terhadap situasi kerja, lingkungan kerja, dan rekan
1. Bagi karyawan:
Kepuasan kerja dari perspektif karyawan adalah mendapatkan
remunerasi atau gaji yang sesuai, memiliki stabilitas pekerjaan,
memiliki pertumbuhan karier yang menjanjikan, mendapatkan
apresiasi atau pengakuan, dan selalu berpotensi mendapatkan berbagai
peluang baru.
27
2. Bagi perusahaan :
Kepuasan kerja yang dirasakan karyawan akan memacu mereka untuk
memberikan kontribusi lebih kepada perusahaan, membantu
meminimalkan konflik atau gesekan, dan membantu perusahaan
tumbuh. Pengusaha perlu memastikan deskripsi pekerjaan yang sesuai
untuk menarik karyawan dan memberikan kesempatan kepada setiap
individu untuk belajar dan mengembangkan dirinya.
2.1.6.4 Indikator Kepuasaan Kerja
pandangan dari penelitian ini. Penelitian ini sama dengan penelitian terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
adalah masalah dalam penelitian ini untuk lebih jelasnya kerangka berpikir ini
Budaya Organisasi
X1
H1
Komitmen Organisasi H2
X2
Kepuasaan Kerja
Y
H3
Pemberian Insentif
X3
H4
Etos Kerja
X4
H5
Keterangan :
2.4 Hipotesis
sebagai berikut :
PT. Hilon Sumatera yang didirikan pada tanggal 1 Maret 2002, terletak di
Jalan Jamin Ginting KM. 11 No. 64-A Kecamatan Medan Tuntungan merupakan
salah satu grup Perusahaan PT. Hilon yang tersebar dibeberapa provinsi
diIndonesia sejak tahun 1989 ditandai dengan berdirinya PT. Hilon Indonesia di
Ibu Kota Jakarta. Grup perusahaan PT. Hilon Indoseia merupakan anak
perusahaan dari Daeyang Industrial, Co. Ltd, yang sudah berdiri sejak tahun 1970,
goods (seprai), high density padding (bahan pengisi bantal kepadatan tinggi), hard
Sumatera seperti di Sumatera Barat, Riau, Aceh, Sumatera Utara dan wilayah
hasil produksi yang berupa bahan baku Padding dan Carded Fiber dimulai pada
33
pertengahan Juni tahun 2002. Kemudian pada awal Agustus 2002, 5 unit mesin
Quilting dan 20 unit mesin jahit dinamo didatangkan dari Jakarta dengan tujuan
untuk menambah jenis atau keragaman produksi disamping Padding dan Carded
Fiber, sehingga pabrik semakin aktif berproduksi. PT. Hilon Sumatera dalam
menjalankan aktivitasnya dipimpin langsung MR. Ahn Sang Wook yang berasal
dari Seoul Korea sebagai Presiden Direktur dengan dukungan Manajer serta Staff
memakai merk “Hilon” yang merupakan merk yang telah dikenal tidak
hanya diIndonesia namun juga diluar negeri, yaitu: Korea, Amerika, Australia,
Inggris, India, Bangladesh dan sebagainya juga didalam negeri seperti Aceh,
Padang, Pekan Baru, Batam dan daerah-daerah lain. Sedangkan Customer PT.
bedding goods, rumah sakit dan sebagainya. PT. Hilon Sumatera juga membuka
took khusus dengan harga pabrik di lokasi PT. Hilon Sumatera Jln. Jamin Ginting
Adapun visi dan misi pada PT.Hilon Sumatera Medan adalah sebagai
berikut:
setiap saat.
34
35
Sumatera Medan :
Presiden Directur
Top Manajer
presiden direktur.
HRD
dengan atasan
Chief Production
Teknisi
berulang.
Chief Warehouse
kepala pabrik.
Driver Team
Security Team
Accounting
Cashier
Purchasing
IT Staff
dalam perusahaan saling terhubung satu sama lain dan bias saling berbagi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
fakta yang dihubungkan untuk penelitian ini, maka dilakukan pengumpulan data
yang beralamat Jalan Jamin Ginting KM.11 No.64A, Simpang Selayang, Kec.
1. Data Primer
37
visi dan misi perusahaan, jenis-jenis product hotel, tingkat harga dan
2. Data Sekunder
lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data sekunder, biasanya dalam
3.4.1 Populasi
yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan”. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda
alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek atau
38
subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang
dimiliki subjek dan objek itu. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh
3.4.2 Sampel
penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan
bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30, atau penelitian ingin membuat
generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah
maka yang akan dijadikan sampel dalam pemelitian ini adalah 82 responden yang
dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara”. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh data serta
1. Observasi
2. Wawancara
maupun tidak struktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face)
3. Kuesioner
data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan
independen dan variabel dependen. Variabel dependen adalah tipe variabel yang
semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk
maka perlu defenisi dari indikator yang akan diteliti seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
mereka,
karakteristik utama,
spirit dasar, kode
etik, kode moral,
sikap, aspirasi,
keyakinan, prinsip
dan standart.
Menurut Djorat
(2015:77)
Kepuasaan Kepuasaan adalah 1. Upah Likert 1,2
Kerja suatu sikap 2. Penghargaan 3,4
(X5) karyawan terhadap 3. Benefit 5,6
pekerjaan yang 4. Rekan kerja
7,8
berhubungan 5. Supervisi
dengan situasi 6. Komunikasi 9,10
kerja, kerja sama 7. Prosedur operasi 11,12
antar karyawan,
imbalan.
Edy (2019:74)
Sumber : data diolah penulis (2023)
yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
Tabel 3.2
Penentuan Skor
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner”. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa butir
pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut.
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau
konstruk.
untuk tingkat signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini
n adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka
uji reliabilitas adalah “sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek
yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Uji reliabilitas merupakan alat
44
untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran
reliabilitas dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja dengan
alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliable jika memberikan nilai uji Cronbach Alpha > 0.60.
regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari
apakah ada pada suatu model regresi, suatu variabel independen dan variabel
dependen atau pun keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak normal.
Apabila suatu variabel tidak berdistribusi secara normal, maka hasil uji statistik
2. Uji Histogram
3. Probability Plot
memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan
atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
mengukur variabel bebas yang dipilih dan tidak dijelaskan oleh variabel
berikut:
1. Jika nilai Tolerance> 0.10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi korelasi
2. Jika nilai Tolerance < 0.10 dan VIF >10, maka terjadi kolerasi antar
variabel bebas.
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan yang lain tetap. Model regresi yang baik adalah yang
salah satunya adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
pada grafik scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y
yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual yang telah studenitized. Dasar
analisisnya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
47
Jika ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y, maka dalam model regresi tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas. Selain itu juga dapat dilihat dengan uji Glejser bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik maka
objek dan segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa
keadaan (naik Turunnya) Variabel dependen (Kriterium), bila dua atau lebih
Organisasi (X2), Pemberian Insentif (X3), Etos Kerja (X4) terhadap variabel
terikatnya kepuasan kerja (Y) dimana uji regresi linear berganda sebagai berikut:
48
Y= a + β 1 X1 + β 2 X2 + β3X3 +β e
Keterangan :
Y = Kepuasaan Kerja
a = Konstanta
β = Koefisien regresi
X1 = Budaya Organisasi
X2 = Komitmen Organisasi
X3 = Pemberian Insentif
X4 = Etos Kerja
e = Error
bagian dari langkah dalam suatu penelitian. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak
Ho = β2 = 0
Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0
model dalam menerangkan variasi variabel dependen dengan nilai antara nol
sampai satu (0<R²< 1). Nilai adjusted R² yang kecil berarti kemampuan variabel-
Abika Akwani (2021). Pengaruh Etos Kerja, Lingkungan Kerja Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kepuasaan Kerja PT.Saba Indomedika Surabaya.
Gibson, (2017) Kepuasaan kerja, Structure, Process. 3rd, edt., Dallas, Business
Publications, Inc
51
52
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang etyani
Kusumaputri. (2018). Komitmen pada Perubahan Organisasi. Deepublish.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS.
Edisi 7. Semarang: Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang
Hasibuan, Malayu S.P, (2012). Manajemen SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke
Tigabelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, S.P Malayu (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta : Bumi Aksara.
Hasibuan.H, (2015). Pemberian insentif. Edisi Revisi, Jakarta:Salemba Empat.
Hasibuan.J. (2017). Kepuasaan Kerja Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Haminati, 2022, Pengaruh pemberian insentif, motivasi, Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Organisasi, Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen,Volume 2,
No 4, Universitas Kalimantan (UNISKA) MAB, Banjarmasin.
Ilham Fathoni (2018). Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. ISSN 2549-7790
Istijanto. “Peran Komimen organisasi Dalam Peningkatan Kepuasan Kerja
Karyawan (Studi Kasus Di PT.Rajagrafindo Persada Jakarta).”(2018).
Jex .2017. “Pengaruh Variabel Hubungan Atasan-Bawahan terhadap Kepuasan
Kerja dan Komitmen Organisasional”. Jurnal Eksekutif, Volume 2,
Nomor 2, Agustus 2005
Mangkunegara.2015 .Manajemen Sumber Daya Manusia. bandung : PT rosda
karya
Napdapdap, K. (2017). Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan pada PT.Bidik Fitra Permata Sari. Jumlah ilmiah mekronomi,
3(1),197023.
Novliadi. (2016). Cara Mengembangkan Etos Kerja Di Perusahaan. Artikel ini
di-download dari www.novliadi -motivator.com
Priansa, 2016. Pengaruh Pendidikan Dan Etos Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Di PTPN III Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis
Vol. 17, No. 01, April 2016 ISSN: 16937619
Priansa. 2016. Budaya Organisasi. Yogyakarta: GrahaIlmu.
Robbins & Coulter. 2016. Membangun Budaya Organisasi Unggul Sebagai
Upaya Meningkatkan Kinerja Karyawan Di Era Kompetitif. BENEFIT
Jurnal Manajemen dan Bisnis,Vol. 15 (2):hlm. 148-158
53
Robbins & Judge . 2010. Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja (Studi Pada Medical Representatif di Kota Kudus). Jurnal
Psikoligi Universitas Muria Kudus, 1(1); Desember 2010
Sedarmayanti. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Refika
Aditama.
Sutrisno, Edy. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama. Cetakan
Pertama. Jakarta: Kencana Pranada Media Group
Siswadi, E. 2014.Budaya Organisasi, Bandung: pustaka abadi.
Sopiah (2018) . Budaya Organisasi. Jakarta; Prenadamedia Group
Siagian (2014). Pengaruh motivasi kerja dan gaya kepemimpinan terhadap
kepuasaan kerja serta dampaknya pada kinerja karyawan di PT. PLN
APD Semarang. 84.
Setyanti (2018). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta: Mandar
Maju.
Sinambela (2012). Pengaruh Stres Kerja, Insentif Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor
Pos Nganjuk
Somantri (2019) Pengaruh insentif Dan Komunikasi Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT Suzuki Indomobil Motor Plant 1 Bekasi.
Sinamo (2014) Pengaruh Etos kerja Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Lampung.
Satria ferri (2017). Pengaruh Budaya Organisasi, Kompetensi dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen ISSN 2623-2634
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Triharso. A.2012. Talent Management: Mempertahankan Karyawan tanpa
Menaikan Gaji. Jakarta : Elex Media Komputindo
Umam, K. (2010). Perilaku Organisasi.Bandung: Pustaka Setia.
Wayan Sucipta Wibawa, Made Surya Putra. (2018). Pengaruh Budaya
Organisasi, Komitmen Organisasi Dimediasi Pada Kepuasaan Kerja
(Studi Pada PT Bening Badung -Bali).
LAMPIRAN
Kepada Yth
Bapak/Ibu Responden di Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Yuni Feronika Simorangkir
NPM : 219410164
Program Studi : Manajemen Universitas Methodist Indonesia
Hormat Saya
PERNYATAAN KUSIONER
No Indikator Pernyataan SS S KS TS
1 Inovatif 1. Dalam bekerja saya
Memperhitu dituntut untuk
ngkan berpikirinovatif dan
Resiko. berani dalam
mengambil resiko
kerja.
2. Saya diberikan
kepercayaan
sepenuhnya dalam
menyelesaikan
pekerjaan.
2 Beriorentasi 1. Dalam bekerja saya
Secara dituntut untuk teliti
Detail dan kerapian dalam
menyelesaikan
pekerja.
2. Saya dituntut dalam
menyelesaikan
pekerjaan dengan
akurat.
No Indikator Pernyataan SS S KS TS
1 Kinerja 1. Insentif yang saya
terima memuaskan.
2. Perusahaan
memberikan insentif
berdasarkan kinerja
karyawan
2 Waktu Kerja 1. Insentif yang saya
terima selalu tepat
waktu.
2. Perusahaan
memberikan insentif
berdasarkan lama
kerja karyawan
3 Senioritas 1. Senioritas
mempengaruhi
insentif yang
diberikan.
2. Perusahaan
memberikan insentif
berdasdarkan
senioritas karyawan
4 Kebutuhan 1. Insentif yang saya
terima memenuhi
kebutuhan hidup
seharihari.
2. Saya akan bekerja
labih giatr untuk
mendapatkan insentif
sehingga segala
kebutuhan terpenuhi.
5 Keadilan 1. Saya sebagai
Dan karyawan merasa adil
Kelayakan terhadap insentif
yang diberikan.
2. Adanya jenjang karir
diperusahaan tersebut.
59
Etos Kerja
No Indikator Pernyataan SS S KS TS
1 Kerja Rahmat 1. Saya bekerja dengan tulus
ksrens bekerja adalah
rahmat dari Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Saya selalu melakukan
pekerjaan dengan penuh
kejujuran dan kerendahaan
hati.
2 Kerja 1. Saya bekerja penuh dengan
Amanah tanggung jawab.
2. Saya bekerja menghargai
waktu dan disiplin dalam
bekerja.
3 Kerja 1. Saya bekerja sesuai
Panggilan prosedur yang telah
ditetapkan perusahaan.
2. Saya selalu berusaha untuk
bekerja keras dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Kepuasaan Kerja
No Indikator Pernyataan SS S KS TS
1 Pekerjaan 1. Saya senang dengan
pekerjaan yang
menarik dan
menantang
2. Saya senang dengan
pekerjaan saya
sendiri karena sesuai
dengan harapan saya
sendiri
2 Upah 1. Upah yang diberikan
sesuai dengan yang
diharapkan.
2. Adanya peningkatan
gaji pokok dinilai
dari lamanya
karyawan bekerja.
3 Promosi 1. Saya senang dengan
dasar yang
digunakan untuk
promosi (kenaikan
jabatan ) dalam
perusahaan.
2. Saya senang dengan
penilaian promosi
berdasarkan prestasi
dan hasil kerja
karyawan.
4 Pengawas 1. Adanya penetrapan
standard dalam
perusahaan.
2. Hasil kerja yang
dicapai sesuai
dengan target
perusahaan.
5 Rekan kerja 1. Saya senang bekerja
dengan teman kerja
saya yg selalu saling
mendukung.
2. Saya senang bekerja
dengan rekan kerja
yang memiliki
motifasi yang tinggi.
.