SKRIPSI
Oleh
Nama : Amabel Febyola Br Surbakti
NPM : 219410099
Program Studi : Manajemen
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2023
ABSTRAK
i
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of corporate image, word of mouth
and price on supplier loyalty at PT Maju Bersama Binjai. This research is
included in the quantitative approach, while the sample in this study was 33
respondents. Based on the results of the t-test, it can be concluded that the
corporate image variable has a positive and significant effect on supplier loyalty,
the word of mouth variable has a positive and significant effect on supplier
loyalty, and the price variable has no effect on supplier loyalty. Based on the
results of hypothesis F test, it can be concluded that corporate image, word of
mouth, and prices simultaneously have a significant effect on supplier loyalty.
Based on the analysis of the coefficient of determination, the value of the
coefficient of determination (adjusted R-Square) is 0.568. This value means that
56.8% of supplier loyalty can be explained by corporate image, word of mouth,
and price. The remaining 100% - 56.8% = 43.2% is explained by other factors.
ii
KATA PENGANTAR
sumber segala pengetahuan dan hikmat, atas kasih setia-Nya, dengan segala
merupakan salah satu syarat mengikuti ujian guna memperoleh Gelar Sarjana
bantuan baik bersifat moral maupun material, saran, dan motivasi dari berbagai
pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati, penulis mengucapkan terimakasih
Methodist Indonesia.
4. Ibu Dr. Jeudi A.T.P Sianturi, S.E., M.Si sebagai Sekretaris Program Studi
5. Bapak Dr. Henri Saragih, S.E., M.M, sebagai Dosen Pembimbing I yang
6. Bapak Selamat Siregar S.P., S.E., M.Si, sebagai pembimbing II yang telah
ini.
iii
7. Pimpinan dan seluruh karyawan Pabrik Kelapa Sawit Maju Bersama Binjai
yang telah mengizinkan penulis mengadakan riset dan memberikan data yang
9. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta yang tidak pernah lupa untuk
10. Terimakasih kepada adik – adik saya karena selalu mendukung dan
11. Terimakasi kepada Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Nana, jisung, Chenle telah
ini.
12. Terimakasih kepada teman-teman saya dan orang terdekat saya yang telah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................................... i
ABSTRACT...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................. 5
1.3 Pembatasan Masalah................................................................. 5
1.4 Perumusan Masalah.................................................................. 5
1.5 Tujuan Penelitian....................................................................... 6
1.6 Manfaat Penelitian.................................................................... 7
v
2.4. Hipotesis.................................................................................... 23
2.5. Gambaran Umum dan Objek Perusahaan................................. 24
2.5.1. Sejarah Perusahaan.......................................................... 24
2.5.2. Visi dan Misi Perusahaan................................................ 24
2.5.2.1. Visi PT. Maju Bersama Binjai............................ 24
2.5.2.2. Misi PT. Maju Bersama Binjai........................... 24
2.5.2.3. Struktur Organisasi PT. Maju Bersama Binjai.... 25
2.6. Uraian Tugas............................................................................. 25
vi
4.6.3. Analisis Koefisien Determinasi....................................... 55
4.7. Pembahasan............................................................................... 55
4.7.1. Pengaruh Corporate Image Terhadap Loyalitas
Pemasok.......................................................................... 55
4.7.2. Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Loyalitas
Pemasok.......................................................................... 56
4.7.3. Pengaruh Harga Terhadap Loyalitas Pemasok............... 56
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 60
LAMPIRAN.................................................................................................... 63
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 1.1. Data Pemasok Brondolan Kelapa Sawit pada PT Maju Bersama.... 4
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu........................................................................ 21
Tabel 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasionalisasi............................. 34
Tabel 3.2. Skala Likert...................................................................................... 35
Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................. 41
Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Lama Menjadi Pemasok............. 41
Tabel 4.3 Uji Validtas Variabel Corporate Image........................................... 42
Tabel 4.4 Uji Validtas Variabel Word Of Mouth.............................................. 42
Tabel 4.5 Uji Validtas Variabel Harga............................................................. 42
Tabel 4.6 Uji Validtas Variabel Loyalitas Pemasok......................................... 43
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner....................................................... 43
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Variabel Corporate Image............. 44
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Variabel Word Of Mouth................ 45
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Variabel Harga............................. 46
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Variabel Loyalitas Pemasok......... 47
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas....................................................................... 49
Tabel 4.13 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser.................................... 50
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas.............................................................. 51
Tabel 4.15 Analisis Regresi Linier Berganda................................................... 52
Tabel 4.16 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t )........................................ 53
Tabel 4.17 Uji Pengaruh Simultan dengan Uji F ............................................. 54
Tabel 4.18 Koefisien Determinasi.................................................................... 55
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Lampiran I Kuesioner Penelitian...................................................................... 63
Lampiran II Tabulasi Data................................................................................ 67
Lampiran III Hasil SPSS.................................................................................. 69
Lampiran IV t Tabel dan F Tabel...................................................................... 74
x
BAB I
PENDAHULUAN
bisnis, persaingan di dunia industry makin meningkat. Suatu produksi yang efektif
dan efisien merupakan keharusan yang dimiliki oleh pelaku bisnis. Kompetisi
dan bervariasi. Untuk memenuhi tuntutan tersebut membutuhkan peran serta dari
semua pihak, termasuk supplyer. Hal ini juga berpengaruh terhadap perusahan
kelapa sawit menjadi CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kornel Oil).
Brondolan kelapa sawit merupakan butiran buah yang lepas dari tandan
buah kelapa sawit, dalam perkebunan rakyat, brondolan sangat penting karena
CPO (Crude Palm Oil) adalah minyak kelapa sawit mentah yang
berwarna kemerah – merahan, yang dihasilkan dari daging buah sawit. CPO
merupakan salah satu jenis minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi oleh
masyarakat dunia. Sedangkan PKO (Palm Kornel Oil) merupakan salah satu jenis
minyak laurat yang dihasilkan dengan cara ekstraksi bagian inti sawit.
pemasok yang loyal terhadap perusahaan, dimana pemasok diharapkan untuk setia
1
2
Loyalitas adalah sikap setia, yang dilakukan oleh sesorang terhadap suatu
hal. Loyalitas tidak dapat dibeli dengan uang, loyalitas terjadi begitu saja disaat
seseorang suka atau merasa puas dengan apa yang ditawarkan oleh perusahaan
sehingga ia akan setia terhadap perusahaan. Dimana jika pemasok merasa puas
terhadap apa yang ditawarkan oleh perusahaan maka menimbulkan rasa loyal,
yang dapat membuat seorang pemasok akan melakukan penjualan barang mentah
kepada perusahaan.
Corporate image atau citra perusahan merupakan salah satu unsur yang
kesan, perasaan dan gambaran dari publik terhadap perusahaan, kesan yang
brondolan ke perusahaan.
yang sangat besar kepada seseorang karena informasi yang didapat dianggap
nyata dan jujur dan seseorang lebih mempercaya informasi mengenai perusahaan
yang mereka dengar dari teman,kerabat atau sesame pemasok lainnya yang
ketika orang menjadi pemasok ke perusahaan dan mereka puas terhadap hal yang
ditawarkan perusahaan dan muncul Hasrat atau keinginan serta antusias untuk
mengajak orang lain agar memasok ke perusahan. Selain itu, saluran komunikasi
3
personal word of mouth tidak membutuhkan biaya yang besar karena dengan
melalui pemasok yang puas, rujukan atau referensi terhadap perusahan akan lebih
perusahaan. Namun, hal itu sering kali terbentur pada kebijakan penetapan harga.
dan perubahaan yang terjadi terutama dengan banyaknya pesaing. Dari sudut
Dalam situasi tertentu pemasok sangat sensitive terhadap harga, misalnya harga
yang diberikan oleh perusahan terlalu murah dibandingkan dengan harga yang
pertimbangan pemasok.
Harga menjadi faktor yang berpengaruh secara nyata dan kuat pada
Selaian corporate image dan harga, word of mouth juga merupakan salah satu
harga yang ditawarkan oleh perusahan lain yang sejenis, sebelum pemasok
memutuskan untuk menjual brondolan. Jika pemasok merasa cocok dengan harga
berulang.
4
Indonesia, khususnya berada di daerah Binjai Sumatera Utara. PT. Maju Bersama
Binjai bergerak di bidang industri kelapa sawit yang mengolah kelapa sawit
menjadi CPO dan PKO yang dipasarkan secara nasional ataupun internasional.
yang menjadi pesaing untuk mendapatkan brondolan kelapa sawit seperti PT.
Sejahtera Mandiri Sawit Binjai dan banyak lagi perusahaan kelapa sawit lainnya
Berikut ini tabel jumlah pemasok dan jumlah brondolan pada tahun 2019-
2022.
Tabel 1.1
Data Pemasok Brondolan Kelapa Sawit pada PT Maju Bersama
Berdasarkan tabel 1.1 diatas, jelas terlihat bahwa dari tahun 2018-2021
yang diperoleh oleh perusahaan juga berkurang. Hal ini disebabkan kerena mulai
dengan pesaing dan citra perusahaan di mata masyarakat hingga terjadi aktivitas
tertentu dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu kepada orang lain, karena
mempercayai informasi yang mereka dapatkan dari teman atau saudara sehingga
5
Maju Bersama Binjai tidak dapat menaikkan target yang lebih tinggi untuk
Loyalitas Pemasok Brondolan Kelapa Sawit Pada PT. Maju Bersama Binjai “
berikut:
masalah ini mengenai pengaruh corporate image, word of mouth dan harga
4. Apakah corporate image, word of mouth dan harga secara bersama – sama
Binjai ?
Binjai.
Binjai.
1. Bagi Penulis
2. Bagi Perusahaan
3. Bagi Universitas
Diharapkan dapat menjadi bahan rujukan untuk dibaca sebagai bahan refrensi
4. Bagi Pembaca
KAJIAN PUSTAKA
8
9
Controlling).
1. Perencanaan/Planing
Misalnya untuk pelaksanaan marketing suatu produk perusahaan perlu
diadakan planning terlebih dahulu. Planing ini dibuat berdasarkan data yang
ada diperusahaan. Misalnya Planing daerah pemasaran, Planing tentang
harga, Planing strategi yang akan digunakan dalam memasuki pasar, teknis
promosi yang akan digunakan dan sebagainya.
2. Organisasi/Organizing
Organisasi yang disusun dengan jelas dan efisien, sehingga dengan jelas
diketahui siapa yang bertanggung jawab, kepada siapa harus
dipertanggungjawabkan, bagaimana koordinasi dalam perusahaan. Jadi disini
diperlukan suatu struktur yang jelas, sehingga tidak terjadi lempar tanggung
jawab seandainya terjadi penyimpangan – penyimpangan dalam pekerjaan.
3. Aksi/Actuating
Sebagai fungsi ketiga, yaitu melaksanakan pekerjaan, bagaimana cara kerja,
kemana harus pergi, kapan, dan sebagainya. Agar pelaksanaan tugas berjalan
dengan mulus maka para pekerja perlu diberi insentif. Dengan demikian
harus ditetapkan secara jelas tentang gaji, honor, uang lelah, uang komisi
penjualan dan sebagainya.
4. Kontrol/Controlling
Fungsi terakhir ialah perlu adanya kontrol dari setiap pekerjaan yang
dilakukan. Kontrol harus dilakukan sedini mungkin agar tidak terjadi
kesalahan yang berlarut – larut. Jika terjadi penyimpangan dari planning yang
telah ditetapkan maka perlu diambil tindakan pencegahannya.
Image atau Citra sering kali diartikan sebagai kesan, gambaran atau
mempunyai citra yang disadari atau tidak disadari telah melekat pada perusahaan.
Sangat penting untuk perusahaan memiliki citra yang baik, untuk itu perusahaan
10
harus dapat membangun citra yang sesuai dengan yang telah direncanakan oleh
merupakan faktor penting dalam sebagian besar jasa yang dapat mempengaruhi
Menurut Kotler dan Keller (2016:4) citra adalah kesan yang dirasakan
kesalahan minor yang terjadi sangat mungkin dimaafkan. Sebaliknya jika citra
perusahaan negatif, maka dampak dari setiap kesalahan kerap kali jauh lebih besar
ketimbang bila citranya positif. Citra dapat dipandang sebagai filter yang
bawah ini:
Gambar 2.1.
Alur Diagram Terbentuknya Corporate Image
sebagai berikut:
12
sebagai berikut:
hal-hal yang mereka sukai dan alami. berpotensi untuk menyebar luaskan
1. Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau aktivitas
tertentu dan bermaksud membricarakan mengenai hal itu dengan orang lain
sehingga terjadi proses Word Of Mouth.
2. Seseorang mungkin banyak mengetahui mengenai produk dan menggunakan
percakapan sebagai cara untuk menginformasikan kepada orang lain. Dalam
hal ini Word Of Mouth dapat menjadi alat untuk menanamkan kesan kepada
orang lain, bahwa kita mempunyai pengetahuan dan keahlian tertentu.
3. Seseorang mungkin mengawali suatu diskusi dengan membicarakan sesuatu
yang keluar dari perhatian utama diskusi. Dalam hal ini mungkin saja karena
ada dorongan atau keinginan bahwa orang lain tidak boleh salah dalam
14
memilih barang atau jasa dan jangan menghabiskan waktu untuk mencari
informasi mengenai suatu merek produk.
4. Word Of Mouth merupakan suatu cara untuk mengurangi ketidakpastian,
karena dengan bertanya kepada teman, keluarga, tetangga, atau kerabat
terdekat lain, informasinya lebih dapat dipercaya, sehingga akan mengurangi
penelusuran dan evaluasi merek.
1. Membicarakan
15
Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau aktifitas
tertentu dan bermaksud membicarakan mengenai hal itu dengan orang lain,
sehingga terjadi proses komunikasi word of mouth.
2. Mempromosikan
Seseorang mungkin menceritakan produk yang pernah digunakannya tanpa
sadar ia mempromosikan produk kepada orang lain (teman atau keluarganya.
3. Merekomendasikan
Seseorang mungkin akan merekomendasikan suatu produk yang pernah di
belinya kepada orang lain (teman atau keluarganya).
4. Menjual
Tidak berarti harus mengubah konsumen menjadi salesmen layaknya agen
MLM tetapi konsumen kita berhasil mengubah (trasfrom) konsumen lain
yang tidak percaya, memiliki persepsi negatif dan tidak mau mencoba merek
kita menjadi percaya, persepsi positif akhirnya mencoba.
2.1.4. Harga
ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar
yang dapat disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang
diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada
waktu tertentu”.
pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, maka akan semakin mudah penetapan
1. Memperoleh Laba yang Maksimum. Salah satu tujuan yang paling lazim
dalam penetapan harga adalah memperoleh hasil lama jangka pendek yang
maksimal. Pencapaian tujuan ini dilakukan dengan cara menentukan tingkat
harga yang memperhatikan total hasil penerimaan penjualan (sales revenue)
dan total biaya. Dalam hal ini perusahaan menetapkan harga untuk
17
kelompok, yaitu faktor internal perusahaan dan faktor ekternal yang akan
1. Keterjangkauan harga
Konsumen dapat memperoleh harga yang ditetapkan oleh perusahaan. Produk
sering kali memiliki banyak jenis dalam sebuah merek, harganya pun
bervariasi, dari yang paling murah hingga yang paling mahal.
2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Harga sering digunakan sebagai indikator kualitas bagi konsumen yang sering
memilih harga yang lebih tinggi antara dua barang karena melihat perbedaan
kualitas.
3. Kesesuaian harga dengan manfaat
Konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk jika manfaat yang
diterima lebih besar atau sama dengan yang dikeluarkan untuk mendapatkan
produk tersebut. Jika konsumen merasa manfaat produk lebih kecil dari
jumlah yang dikeluarkan.
4. Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga
Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk
lainnya. Dalam hal ini, rendahnya harga produk menjadi pertimbangan
konsumen dalam membeli produk tersebut.
perusahaan, memakan waktu yang lama dan melalu prosess penjualan yang
berulang.
kembali produk atau jasa yang disukai di masa depan meski pengaruh
sebagai berikut :
1. The Courthship
Pada tahap ini, hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pelanggan
sebatas transaksi, pelanggan masih mempertimbangan produk dan harga.
Apabila penawaran produk dam harga yang diberikan
2. The Relationship
Pada tahap ini tercipta hubungan yang erat antara perusahaan dengan
pelanggan. Loyalitas yang terbentuk tidak lagi didasarkan pada pertimbangan
harga pertimbangan harga dan produk, walaupun tidak ada jaminan
pelanggan tidak akan melihat produk pesaing. Selain itu pada tahap ini terjadi
hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak
3. The Marriage
Pada tahap ini hubungan jangka panjang telah tercipta dan keduanya tidak
dapat dipisahkan. Loyalitas tercipta akibat adanya kesenangan dan
ketergantungan pelanggan pada perusahaan
loyalitas konsumen terhadap suatu produk dilihat dari kepuasan konsumen dan
kulitas pelayanan:
21
1. Informasi Positif
2. Rekomendasi
3. Pilihan Pertama
4. Menggunakan Kembali
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
pengaruh corporate Image, word of mouth dan harga terhadap loyalitas pemasok
pada PT. Maju Bersama Binjai. Adapun kerangka berpikir yang di uraikan panulis
H1
Corporate image (X1)
H2 Loyalitas
Word of mouth (X2) Pemasok (Y)
H3
Harga (X3)
H4
Gambar 2.2.
Kerangka Berpikir
Keterangan Gambar :
: Parsial
: Simultan
2.4. Hipotesis
PKS merupakan pabrik kelapa sawit yang mengelola kelapa sawit menjadi
minyak berupa crude palm oil (CPO) dan palm kernel oil (PKO). Kedua jenis
minyak ini memiliki perbedaan sumber yaitu CPO berasal dari sabut kelapa sawit
sedangkan PKO berasal dari biji atau kernel kelapa sawit. PT. Maju Bersama
didirikan pada tahun 2008 dan berlokasi di jalan Rasberi Kelurahan Sukamaju
Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai. PT. Maju Bersama bergerak dalam bidang
mini PKS (Pabrik Kelapa Sawit), pada tahun 2018 perusahaan mendirikan PT.
Tuahta Maju Ersada sebagai badan oprasional pabrik stabat, dan saat ini
Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Karnel Oil (PKO) yang unggul, ramah
sejenis.
1. Menghasilkan produk kelapa sawit dan turunanya yang berkualitas dan ramah
lingkungan
kelestarian lingkungan.
masyarakat.
Gambar 2.2 dibawah ini akan menjelasakan tentang struktur organisasi PT.
Maju Bersama Binjai untuk mengetahui jabatan-jabatan yang ada di PT. Maju
Direktur Utama
Gambar 2.3.
Struktur organisasi PT. Maju Bersama Binjai
1. Direktur Utama
sawit.
2. Manager Pabrik
3. Manager Pemasaran
kebutuhan pasar.
c. Menyusun strategi harga yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan tujuan
promosi.
sebelumnya
terkait.
5. Manager Keuangan
dan efisiesn.
laba rugi dan laporan keuangan lainnya dalam periode yang ditentukan
6. Staff Pabrik
7. Staff Keuangan
laba rugi, laporan arus kas, sserta catatan atas laporan keuangan.
METODE PENELITIAN
peneltian yang berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci.
Disamping itu pendekatakan kualitatif lebih peka dan lebih dapat menyesusaikan
diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola pola nilai yang
Sukamaju Kecamatan Binjai Barat Kota Binjai. Penelitian ini dilakukan mulai
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pemasok brondolan kelapa sawit pada PT.
31
32
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pemasok brondolan kelapa sawit pada
PT. Maju Bersama Binjai pada tahun 2022 yang berjumlah 33 pemasok karena
jumlah sampel yang kecil maka penulis menggunakan Teknik sampling jenuh.
bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sehingga sampel dalam
mengenai data. Berdasarkan sumbernya data dibedakan menjadi dua, yaitu data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan, dimana
jawabkan.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari luar perusahaan yaitu bahan
3. Wawancara (interview)
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik itu
secara positif atau negatif, serta sifatnya dapat berdiri sendiri. Dalam
penelitian ini variabel bebasnya yaitu coporate image (X1), word of mouth
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi variabel
lain. Variabel tersebut yaitu loyalitas pemasok (Y) pada PT. Maju Bersama
Binjai.
34
Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Oprasionalisasi
Variabel Definisi Oprasional Indikator Skala No
Kuesioner
Corporate Citra perusahaan sebagai 1. Kepribadian Likert 1-2
image kesan, perasaan, dan 2. Reputasi 3-4
(X1) gambaran publik 3. Nilai 5-6
mengenai perusahaan, 4. Identitas 7-8
kesan tersebut diciptakan perusahaan
dari suatu objek, orang-
orang, dan organisasi
yang terkait
Ardianto (2016:44)
mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
menggunakan skala likert mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat
negatif. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
Tabel 3.2
Skala Likert
kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa yang
ingin di ukur. Pengujian valid atau tidaknya suatu item atau butir pertanyaan yang
terdapat pada kuisioner, dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r tabel .
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 25.0 dengan
2. Jika r hitung < r tabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
gejala yang sama. Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu alat pengukur
dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran
program SPSS.
sesuatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya harus
apakah dalam model regresi variabel independen dan variabel dependen atau
berdistribusi secara normal maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan.
Menurut Ghozali (2018:161), Alpha (α) merupakan suatu batas kesalahan yang
maksimal yang dijadikan sebuah patokan oleh peneliti. Semisal melakukan suatu
keputusan jika signifikan lebih dari α=0,05 maka dapat dikatakan data tersebut
2. Jika signifikan < 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen)”. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas atau variable independent. Jika variabel
bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal
adalah variabel bebas yang nilai korelasi antara variabel bebasnya sama dengan
38
nol. Nila tolerance atau VIF (Variance Inflation Factor) dapat diukur melalui
program SPSS.
menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari
(2018:95) “analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui arah dan
Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +E
Dimana:
a = Nilai Konstanta
X1 = Corporate Image
X2 = Word of Mouth
X3 = Harga
e = Standard Error
dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih
tinggi dibandingkan nilai ttabel, kita menerima hipotesis alternatif (Ha) yang
variabel dependen.
2. H1: βi > 0, artinya variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel terikat.
40
Jika nilai signifikansi F < 0,05 maka modal regresi dapat digunakan untuk
1. Ho diterima atau H, ditolak, jika F-hitung > F-tabel pada tingkat kepercayaan
2. Ho ditolak atau H, diterima, jika F-hitung < F-tabel pada tingkat kepercayaan
dependen”. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil
Kelapa Sawit Maju Bersama Binjai yang bersedia mengisi kuesioner yang
dibagikan.
Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
perempuan sebanyak 11 orang (33%). Hal ini berarti responden yang bersedia
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Lama Menjadi Pemasok
sebanyak 6 orang (18%), 4 sampai 8 tahun sebanyak 18 orang (55%), dan yang
sudah menjadi pemasok lebih dari 8 tahun sebanyak 9 orang (27%). Dengan
41
42
Tabel 4.3
Uji Validtas Variabel Corporate Image
Keteranga
Pernyataan R tabel R hitung n
Corporate Image 1 0,343 0.839 Valid
Corporate Image 2 0,343 0.662 Valid
Corporate Image 3 0,343 0.631 Valid
Corporate Image 4 0,343 0.605 Valid
Corporate Image 5 0,343 0.725 Valid
Corporate Image 6 0,343 0.698 Valid
Corporate Image 7 0,343 0.401 Valid
Corporate Image 8 0,343 0.54 Valid
untuk variabel corporate image valid, karena nilai rhitung > rtabel sebesar 0,343.
Tabel 4.4
Uji Validtas Variabel Word Of Mouth
Keteranga
Pernyataan R tabel R hitung n
Word Of Mouth 1 0,343 0.73 Valid
Word Of Mouth 2 0,343 0.537 Valid
Word Of Mouth 3 0,343 0.824 Valid
Word Of Mouth 4 0,343 0.596 Valid
Word Of Mouth 5 0,343 0.777 Valid
Word Of Mouth 6 0,343 0.856 Valid
Word Of Mouth 7 0,343 0.652 Valid
Word Of Mouth 8 0,343 0.824 Valid
untuk variabel word of mouth valid, karena nilai rhitung > rtabel sebesar 0,343.
43
Tabel 4.5
Uji Validtas Variabel Harga
Keteranga
Pernyataan R tabel R hitung n
Harga 1 0,343 0.655 Valid
Harga 2 0,343 0.557 Valid
Harga 3 0,343 0.401 Valid
Harga 4 0,343 0.523 Valid
Harga 5 0,343 0.669 Valid
Harga 6 0,343 0.819 Valid
Harga 7 0,343 0.732 Valid
Harga 8 0,343 0.512 Valid
untuk variabel harga valid, karena nilai rhitung > rtabel sebesar 0,343.
Tabel 4.6
Uji Validtas Variabel Loyalitas Pemasok
Pernyataan R tabel R hitung Keterangan
Loyalitas Pemasok 1 0,343 0.759 Valid
Loyalitas Pemasok 2 0,343 0.519 Valid
Loyalitas Pemasok 3 0,343 0.503 Valid
Loyalitas Pemasok 4 0,343 0.628 Valid
Loyalitas Pemasok 5 0,343 0.457 Valid
Loyalitas Pemasok 6 0,343 0.566 Valid
Loyalitas Pemasok 7 0,343 0.496 Valid
Loyalitas Pemasok 8 0,343 0.71 Valid
untuk variabel loyalitas pemasok valid, karena nilai rhitung > rtabel sebesar 0,343.
Adapun output uji reliabilitas yang telah dihasilkan SPSS kemudian diolah
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Berdasarkan pada tabel pada uji reliabilitas kuesioner di atas maka dapat
alpha pada setiap variabel penelitian ini lebih besar dari nilai standar yaitu sebesar
0,6.
sebagai berikut: Sangat Setuju (5), Setuju (4), Kurang (3), Tidak Setuju (2) dan
Sangat Tidak Setuju (1). Skala Likert di atas untuk memberikan penilaian dalam
menjawab pernyataan yang ada pada kuesioner. Berikut adalaj distribusi jawaban
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Variabel Corporate Image
memberikan layanan yang baik pada pemasoknya, yaitu kurang setuju (14
orang).
yang baik sebagai Pabrik Kelapa Sawit yang jujur saat memberikan harga,
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Variabel Word Of Mouth
1. Jawaban terbanyak pada pernyataan Saya sering mendengar orang lain yang
brondolan kelapa sawit di PT Maju Bersama Binjai, yaitu kurang setuju (18
orang).
Bersama Binjai kepada teman atau saudara, yaitu kurang setuju (18 orang).
kelapa sawit ke PT Maju Bersama Binjai atas saran saya, yaitu kurang setuju
(18 orang).
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Variabel Harga
2 0 4 22 7 0 33
3 0 3 18 12 0 33
4 0 0 30 3 0 33
Tabel 4.10 sambungan
5 0 5 21 7 0 33
6 0 1 23 9 0 33
7 0 1 28 4 0 33
8 0 2 25 6 0 33
diolah : oleh penulis 2023
brondolan kelapa sawit dengan harga tinggi, yaitu kurang setuju (29 orang).
PT Maju Bersama Binjai, karena harga yang ditawarkan lebih tinggi dari
Bersama Binjai sesuai dengan kualitas brondolan kelapa sawit yang dipasok,
Bersama Binjai sesuai dengan keinginan saya, yaitu kurang setuju (30 orang).
Bersama Binjai memberikan keuntungan yang besar bagi saya, yaitu kurang
kelapa sawit ke PT Maju Bersama Binjai, yaitu kurang setuju (23 orang).
Bersama Binjai lebih tinggi disbanding PKS lain, yaitu kurang setuju (28
orang).
48
Bersama Binjai sangat bersaing dengan PKS lain, yaitu kurang setuju (25
orang)
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Variabel Loyalitas Pemasok
Bersama Binjai kepada teman atau kerabat, yaitu kurang setuju (30 orang).
saya untuk memasok kelapa sawit, yaitu kurang setuju (18 orang).
49
6. Jawaban terbanyak pada pernyataan Saya tidak akan memasok kelapa sawit
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .15897441
Most Extreme Differences Absolute .133
Positive .095
Negative -.133
Test Statistic .133
Asymp. Sig. (2-tailed) .147c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : hasil olahan SPSS, 2023
50
sebesar 0,147 lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan asumsi normalittas
terpenuhi.
Hasil uji normalitas secara grafik dapat dilakukan melalui grafik histogram
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Histogram
Sumber : hasil olahan SPSS, 2023
Dari gambar di atas terlihat batang pada histogram secara umum berada di
bawah kurva normal dan menyerupai bel yang menghadap ke atas, maka dapat
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas P-Plot
Sumber : hasil olahan SPSS, 2023
51
Dari gambar di atas ternyata data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi
berikut
Tabel 4.13
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .178 .215 .829 .414
Corporate Image (X1) .028 .043 .121 .645 .524
Word Of Mouth (X2) -.015 .047 -.067 -.311 .758
Harga (X3) -.028 .067 -.090 -.420 .678
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber : Hasil Olahan SPSS, 2023
sebesar 0,524, word of mouth sebesar 0,758, dan harga sebesar 0,678, dengan
demikian hal ini menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi gejala
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinieritas
52
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Corporate Image (X1) .947 1.056
Word Of Mouth (X2) .725 1.380
Harga (X3) .726 1.378
a. Dependent Variable: Loyalitas Pemasok (Y)
1,056, nilai VIF variabel word of mouth sebesar 1,380, dan nilai VIF variabel
harga sebesar 1,378. Dari data tersebut terlihat nilai VIF seluruh variabel bebas <
Tabel 4.15
Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) .844 .358
Corporate Image (X1) .389 .072 .644
Word Of Mouth (X2) .280 .079 .484
Harga (X3) .042 .112 .051
a. Dependent Variable: Loyalitas Pemasok (Y)
diperoleh adalah
53
1. Nilai konstanta (a) sebesar 0,844. Artinya, jika corporate image, word of
mouth dan harga tidak berpengaruh atau bernilai 0, maka nilai loyalitas
2. Koefisien regresi (X1) sebesar 0,389. Artinya, jika variabel corporate image
pemasok.
3. Koefisien regresi (X2) sebesar 0,280. Artinya, jika variabel word of mouth
pemasok.
4. Koefisien regresi (X3) sebesar 0,042. Artinya, jika variabel harga meningkat 1
Keterangan:
α = Tingkat Kepercayaan
n = Jumlah Responden
Ttabel = 2,045
Tabel 4.16
Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t )
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .844 .358 2.355 .026
Corporate Image (X1) .389 .072 .644 5.390 .000
Word Of Mouth (X2) .280 .079 .484 3.545 .001
Harga (X3) .042 .112 .051 .378 .708
a. Dependent Variable: Loyalitas Pemasok (Y)
Sumber : hasil olahan SPSS, 2023
Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.13 diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Nilai t hitung variabel corporate image lebih besar dari t tabel (5,390 >
2,045), nilai sig lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka variabel corporate
2. Nilai t hitung variabel word of mouth lebih besar dari t tabel (3,545 > 2,045),
nilai sig lebih kecil dari 0,05 (0,001 < 0,05), maka variabel word of mouth
3. Nilai t hitung variabel harga lebih kecil dari t tabel (0,378 < 2,045), nilai sig
lebih besar dari 0,05 (0,000 > 0,05), maka variabel harga tidak berpengaruh
df1 = k -1
df2 = n-k
n = Jumlah Responden
Ftabel = (3;29)
Ftabe = 2,93
Tabel 4.17
Uji Pengaruh Simultan dengan Uji F
ANOVAa
besar dari F tabel (15,031 > 2,49) dan nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan corporate image, word of mouth, dan
Tabel 4.18
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
R-Square) adalah 0,568. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa sebesar 56,8%
loyalitas pemasok dapat dijelaskan oleh corporate image, word of mouth, dan
4.7 Pembahasan
corporate image lebih besar dari t tabel (5,390 > 2,045), nilai sig lebih kecil dari
0,05 (0,000 < 0,05), maka variabel corporate image berpengaruh positif dan
kepercayaan, sikap serta kesan, yang terdapat pada pikiran pemasok pada
yakni: Adanya kesan dari pemasok yang memperoleh sebuah kesan mengenai
sebuah perusahaan pada strategi, layanan, dan lainnya bisa dipakai untuk menilai
mouth lebih besar dari t tabel (3,545 > 2,045), nilai sig lebih kecil dari 0,05
(0,001 < 0,05), maka variabel word of mouth berpengaruh positif dan signifikan
57
pengaruh yang sangat besar kepada seseorang karena informasi yang didapat
dianggap nyata dan jujur dan seseorang lebih mempercaya informasi mengenai
perusahaan yang mereka dengar dari teman, kerabat atau sesama pemasok lainnya
alami ketika orang menjadi pemasok ke perusahaan dan mereka puas terhadap hal
yang ditawarkan perusahaan dan muncul Hasrat atau keinginan serta antusias
Berdasarkan hasil uji Hipotesis t diperoleh nilai t hitung variabel harga lebih
kecil dari t tabel (0,378 < 2,045), nilai sig lebih besar dari 0,05 (0,000 > 0,05),
ditolak). Pada umumnya harga menjadi salah satu penentu usaha sebagai tolak
ukur bagi pelanggan untuk melakukan pembelian atau mengabaikan. Akan tetapi
dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa harga ternyata tidak menjadi
masalah bagi para pemasok untuk memasok brondolan sawit ke Pabrik Kelapa
Sawit Maju Bersama Binjai, hal ini terjadi karena lokasi PKS Maju Bersama
Binjai tidak terlalu jauh dari kebun ataupun rumah para pemasok, sehingga para
pemasok lebih memlih untuk menjual brondolan sawitnya ke PKS Maju Bersama
Binjai walaupun harga yang ditawarkan PKS Maju Bersama Binjai tidak berbeda
5.1. Kesimpulan
image lebih besar dari t tabel (5,390 > 2,045), nilai sig lebih kecil dari 0,05
(0,001 < 0,05), maka variabel corporate image berpengaruh positif dan
mouth lebih besar dari t tabel (3,545 > 2,045), nilai sig lebih kecil dari 0,05
(0,001 < 0,05), maka variabel word of mouth berpengaruh positif dan
3. Berdasarkan hasil uji Hipotesis t diperoleh nilai t hitung variabel harga lebih
kecil dari t tabel (0,378 < 2,045), nilai sig lebih besar dari 0,05 (0,000 >
(Hipotesis 3 ditolak).
lebih besar dari F tabel (15,031 > 2,49) dan nilai sig sebesar 0,000 lebih kecil
dari 0,05 (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan corporate image, word of
58
59
image, word of mouth, dan harga. Sisanya 100% - 56,8% = 43,2% dijelaskan
5.2. Saran
1. Agar citra perusahaan semakin baik, PT. Maju Bersama Binjai harus
fasilitas yang ada di dalam PT. Maju Bersama Binjai, memperbaiki kinerja
2. Sebaiknya , PT. Maju Bersama Binjai lebih meningkatkan lagi hubungan baik
mulut yang bersifat positif. Dengan komunikasi dari mulut ke mulut yang
3. PT. Maju Bersama Binjai harus tetap melakukan dan memperbaiki penilaian
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit
Prenhalindo.
Kotler dan Keller. (2012), Manajemen Pemasaran, Edisi 12. Jakarta : Erlangga.
60
61
Subhan, S., & Iswati, H. (2022). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga, Word of
Mouth terhadap Loyalitas dan Kepuasan Pasien sebagai Intervening di
Klinik Medika Plaza. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 7(3), 1316-
1328.
KUESIONER PENELITIAN
Hormat Saya
63
64
LAMPIRAN
Kuesioner Penelitian
PETUNJUK PENGISIAN
Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Jenis Kelamin : a. L b. P
3. Lama Menjadi Pemasok :
Petunjuk Pengisian Kuesioner
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. KS : Kurang Setuju
4. TS : Tidak Setuju
5. STS : Sangat Tidak Setuju
Jawaban
No Pertanyaan
STS TS KS S SS
1 Karyawan PT Maju Bersama Binjai
memiliki pribadi yang baik
2 Karyawan PT Maju Bersama Binjai
memberikan layanan yang baik pada
pemasoknya
3 Karyawan PT maju Bersama Binjai
Memiliki reputasi yang baik
4 Karyawan PT Maju Bersama Binjai
merupakan perusahaan yang terpercaya
5 PT Maju Bersama Binjai memberikan
kesan positif kepada pemasoknya
65
N N
o Harga o Loyalitas Pemasok
1 3 3 4 4 3 3 3 3 1 4 3 3 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3
5 3 4 2 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 2 3 2 3
68
6 3 2 3 3 2 2 2 3 6 2 2 2 2 3 3 2 2
7 3 3 2 3 3 3 3 3 7 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 2 4 3 2 3 3 4 8 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 9 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 10 3 3 3 3 3 3 4 3
11 4 3 4 3 3 4 3 4 11 3 3 3 3 4 3 4 3
12 4 3 4 3 3 4 4 4 12 3 3 3 3 2 3 2 3
13 3 4 3 3 4 4 4 3 13 3 3 3 3 2 3 3 3
14 4 4 4 4 4 4 4 4 14 3 3 3 3 4 3 4 3
15 4 3 4 3 3 3 3 4 15 3 3 3 3 3 3 4 3
16 3 3 3 4 4 4 3 3 16 3 2 3 2 2 3 4 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 17 3 3 3 2 2 4 3 3
18 3 4 3 3 4 4 4 3 18 3 3 3 3 3 4 3 3
19 3 3 3 3 3 3 3 3 19 3 2 2 3 3 3 3 3
20 3 3 3 3 3 3 3 3 20 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 2 3 2 3 3 2 21 2 2 3 3 3 3 3 3
22 3 4 3 3 4 4 3 3 22 3 3 3 2 2 3 4 2
23 3 4 4 3 4 4 3 3 23 3 3 3 3 3 4 4 3
24 3 4 4 3 4 4 3 3 24 3 3 3 2 3 2 4 2
25 3 3 3 3 3 3 3 3 25 3 3 3 3 2 3 3 3
26 3 2 3 3 2 3 3 3 26 3 3 3 3 3 3 3 3
27 3 3 4 3 3 3 3 3 27 3 2 3 3 2 3 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 2 28 3 3 2 3 3 3 4 3
29 3 2 4 3 2 3 3 3 29 3 3 3 3 3 3 3 3
30 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3 3 3 3 3 3 3 3
31 3 3 3 3 3 3 3 3 31 3 3 3 3 3 3 4 3
32 3 3 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 2 3 3 3
33 3 3 4 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3
69
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .780 a
.609 .568 .166995
a. Predictors: (Constant), Harga (X3), Corporate Image (X1), Word Of
Mouth (X2)
b. Dependent Variable: Loyalitas Pemasok (Y)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.258 3 .419 15.031 .000b
Residual .809 29 .028
Total 2.066 32
a. Dependent Variable: Loyalitas Pemasok (Y)
b. Predictors: (Constant), Harga (X3), Corporate Image (X1), Word Of Mouth (X2)
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Corporate Image (X1) .947 1.056
Word Of Mouth (X2) .725 1.380
Harga (X3) .726 1.378
a. Dependent Variable: Loyalitas Pemasok (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .844 .358 2.355 .026
Corporate Image (X1) .389 .072 .644 5.390 .000
Word Of Mouth (X2) .280 .079 .484 3.545 .001
Harga (X3) .042 .112 .051 .378 .708
a. Dependent Variable: Loyalitas Pemasok (Y)
70
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) .844 .358
Corporate Image (X1) .389 .072 .644
Word Of Mouth (X2) .280 .079 .484
Harga (X3) .042 .112 .051
a. Dependent Variable: Loyalitas Pemasok (Y)
71
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .178 .215 .829 .414
Corporate Image (X1) .028 .043 .121 .645 .524
Word Of Mouth (X2) -.015 .047 -.067 -.311 .758
Harga (X3) -.028 .067 -.090 -.420 .678
a. Dependent Variable: abs_res
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X1.1 19.7576 11.314 .839 .839
X1.2 19.7576 10.564 .662 .850
X1.3 19.4545 10.881 .631 .854
X1.4 19.5758 11.564 .605 .857
X1.5 19.6667 10.917 .725 .844
X1.6 19.6667 9.917 .698 .848
X1.7 19.3333 12.229 .401 .876
72
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.870 8
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X2.1 20.9697 12.280 .730 .903
X2.2 20.8182 12.903 .537 .919
X2.3 21.2121 11.360 .824 .895
X2.4 21.0606 13.809 .596 .915
X2.5 21.1818 11.653 .777 .899
X2.6 21.1818 11.341 .856 .892
X2.7 21.0000 12.687 .652 .909
X2.8 21.2121 11.360 .824 .895
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.915 8
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X3.1 21.6364 6.864 .655 .827
X3.2 21.6970 6.343 .557 .835
X3.3 21.5152 6.570 .401 .861
X3.4 21.6667 7.229 .523 .840
X3.5 21.7273 5.955 .669 .820
X3.6 21.5455 5.943 .819 .800
X3.7 21.6667 6.542 .732 .817
X3.8 21.6364 6.676 .512 .840
73
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.849 8
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Y.1 20.0303 5.593 .759 .792
Y.2 20.1818 5.841 .519 .816
Y.3 20.0909 6.085 .503 .820
Y.4 20.1818 5.403 .628 .801
Y.5 20.3030 5.468 .457 .830
Y.6 19.9091 5.648 .566 .810
Y.7 19.7879 5.172 .496 .829
Y.8 20.0909 5.460 .710 .793
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.831 8
74
Daftar F Tabel