Proposal
Oleh :
Mochammad Keyki Hamzah
184010397
Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat
Labelindo”. Skripsi ini diajukan untuk salah satu persyaratan program Sarjana (S1)
Pasundan Bandung.
Pada kesempatan ini dengan rasa hormat dan kerendahan hati, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada orang tua yang
sangat penulis sayangi karena atas segala doa, perhatian, nasihat, kepercayaan,
kasih sayang serta dorongannya baik materil maupun moril yang tanpa henti-
ini dengan sebaik-baiknya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Yth.
ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini juga Penulis ingin mengucapkan terima
1. Prof. Dr. Ir. Eddy Jusuf, SP., MSi., M.Kom. selaku Rektor Universitas
Pasundan.
i
2. Dr. H. Atang Hermawan, SE., MSIE., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Dr. H. Juanim, SE., M.Si. selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas
4. Dr. H. Sasa S Suratman, SE., MSc., AK. selaku Wakil Dekan II Bidang
5. Bapak Dikdik Kusdiana, SE., MT. selaku Wakil Dekan III Bidang
6. Bapak Dr. H. Heru Setiawan, SE., MM, Ketua Program Studi Manajemen
7. Bapak Ardi Gunardi, SE., M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program Studi
8. Dr. H. Popo Suryana, SE., M.Si. Selaku Dosen Wali dan Ketua Program
10. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membantu
Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini mendapat pahala yang berlimpah.
ii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kelemahan serta jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, Penulis dengan senang hati menerima masukan, saran,
dan kritikan yang konstruktif untuk dapat dijadikan perbaikan dalam karya ilmiah
pada masa yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
2.1.2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ........................ 20
v
2.2 Kerangka Penelitian ........................................................................................ 56
vi
3.6.2 Analisis Verifikatif ............................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 Model Aktivitas Utama Manajemen Sumber Daya Manusia ........ 32
Gambar 2.5 Jalur Pengaruh Kemampuan Kerja terhadap Kinerja Kerja .......... 58
Gambar 2.6 Jalur Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Kerja .......... 60
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Kinerja merupakan suatu potensi yang harus dimiliki oleh setiap pegawai untuk
melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab yang diberikan organisasi kepada
pegawai. Dengan kinerja yang baik, maka setiap pegawai dapat menyelesaikan
segala beban organisasi dengan efektif dan efisien sehingga masalah yang terjadi
pada organisasi dapat teratasi dengan baik. Hal tersebut sejalan dengan yang
merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang pegawai
gambaran tingkat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Karyawan yang memiliki kinerja yang baik akan dapat menjalankan pekerjaan
sesuai dengan tugas yang dibebankan padanya, mengerti kaitan pekerjaanya dengan
tugas orang lain, mengerti target perusahaan, serta mampu mengatasi kesulitan
daya manusia akan penilaiaan kinerja dan diambil sebagian dari kemampuan dan
1
2
menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam proses
sumber daya manusia senantiasa harus dikembangkan dan diarahkan agar hasil atau
aspek manusia sulit kiranya perusahaan untuk mengembangkan misi dan tujuan
yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah sumber daya
ditemui bahwa kemampuan sumber daya manusia belum dapat memenuhi harapan.
Maka sangat diperlukan sumber daya manusia yang mampu memberikan kontribusi
dalam tercapai tujuan dari perusahaan. Tujuan organisasi atau perusahaan akan
tercapai apabila kinerja perusahaan dapat dioptimalkan dan dikelola dengan baik
dan benar.
Seiring kemajuan zaman saat ini dengan teknologi yang semakin canggih
perekonomian yang semakin meningkat dan ketat, salah satunya industri fesyen.
usahanya dapat terus bertahan dan berlanjut dimasa mendatang. Hal ini
3
menyebabkan para pelaku bisnis memiliki beban yang besar untuk terus berusaha
agar perusahaannya dapat terus bertahan. Untuk itu para pelaku bisnis juga harus
menyadari bahwa agar dapat mencapai tujuan perusahaan akan sangat tergantung
label untuk merek mereka. Merek merupakan hal yang tak mungkin kita hindari di
hingga kebutuhan sandang seperti baju, celana dan sebagainya. Tetapi dalam
penempatan nama atau logo merek yang ada pada baju, celana dan keperluan
sandang lainnya terdapat label yang fungsi utamanya sebagai penanda merek. Label
biasanya berisi beberapa informasi seperti merek pembuat produk dan sebagainya.
Fungsi lain dari label ialah sebagai gimmick lewat aneka gambar yang menarik dan
pakaian seperti label meningkat dan menyebabkan persaingan antar produsen label.
Dampak dari persaingan yang ketat ini yaitu konsumen semakin diberikan banyak
pilihan untuk memilih yang berkualitas dan bermutu tinggi sesuai dengan kemauan
mutlak agar dapat memberi pelayanan yang optimal, terlebih dalam persaingan
yang semakin ketat saat ini seiring dengan berkembangnya produsen label yang
lebih berkualitas dalam teknologi dan pelayanan. Selain itu perusahaan juga harus
mempunyai karyawan yang kreatif dalam menentukan konsep desain serta mengerti
4
dan memahami antara kemauan konsumen dengan tren fesyen yang berkembang.
label yang berada di kota Bandung. dibawah ini adalah daftar produsen label yang
ada di Kota Bandung:
Tabel 1.1
Daftar Produsen Label di Kota Bandung
No Nama Perusahaan Karakteristik Produk
standar internasional
internasional
internasional
internasional
internasional
5
internasional
Graffity Labelindo merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 2004 yang
bergerak di bidang label dan produsen aksesoris garmen yang berpengalaman lebih
dari 15 tahun. Produk-produk yang dijualnya yaitu aneka hang tag, label woven,
label printing, stiker label, kancing logam, rivet, pin plat, kancing polyester, dan
dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu yang bertujuan menjamin
kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau
proses tersebut;
tersebut.
(barang atau jasa), hanya merupakan standar sistem manajemen kualitas. Namun,
produk yang dihasilkan dari suatu sistem manajemen kualitas internasional ini,
STANDAR 100 oleh OEKO-TEX adalah salah satu label tekstil paling terkenal
di dunia yang diuji untuk zat berbahaya. Itu singkatan dari kepercayaan pelanggan
dan keamanan produk yang tinggi. Jika perushaan tekstil membawa label
STANDAR 100, menandakan bahwa setiap komponen artikel ini, yaitu setiap label,
kancing, dan aksesoris lainnya, telah diuji untuk zat berbahaya dan karenanya
artikel tersebut tidak berbahaya dalam istilah ekologi manusia. Tes ini dilakukan
TEX yang luas. Dalam tes tersebut memperhitungkan banyak zat yang diatur dan
tidak diatur, yang mungkin berbahaya bagi kesehatan manusia. Dalam banyak
kasus, nilai batas untuk STANDAR 100 melampaui persyaratan nasional dan
dengan pengetahuan ilmiah baru atau persyaratan hukum. Tidak mudah bagi
produsen dan pelanggan untuk menyimpan ikhtisar situasi hukum mengenai zat
tekstil sulit bagi produsen untuk memahaminya dalam bisnis sehari-hari mereka.
2. Bahan kimia berbahaya bagi kesehatan juga diuji jika belum diatur secara
hukum;
3. Persyaratan Lampiran XVII dan XIV dari Petunjuk REACH, dan Daftar
kulit produk tekstil, semakin ketat nilai batas untuk setiap kelas produk.
Seiring dengan tren fesyen yang terus meningkat, maka permintaan label pun
harusnya meningkat. Tetapi hal tersebut tidak terjadi pada CV Graffity Labelindo
8
yang malah menurun. Hal tersebut menarik peneliti untuk meneliti kinerja
Tabel 1.2
Penilaian Kinerja Karyawan CV Graffity Labelindo 2015-2019
No Aspek Penilaian Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
1 Kualitas 82 88 74 78 65
2 Kuantitas 90 88 76 79 63
3 Kerjasama 83 85 73 75 67
4 Tepat Waktu 87 84 70 65 55
5 Tanggung Jawab 82 88 78 82 60
Sumber: CV Graffity Labelindo
Tabel 1.3
Sistem Penilaian Manajemen Kinerja CV Graffity Labelindo
Klasifikasi Rentang Nilai
100-86 Baik Sekali
85-71 Baik
70-56 Cukup
55-41 Kurang
≤ 40 Kurang Sekali
Sumber: CV Graffity Labelindo
Berdasarkan pada tabel 1.2 di atas dapat dilihat terjadinya penurunan kinerja
diantaranya kemampuan dan pengalaman kerja. Hal tersebut sejalan dengan yang
salah satu faktor yaitu faktor individu yang meliputi kemampuan kerja dan
9
untuk dapat menciptakan budaya kinerja yang tinggi. Karyawan yang memiliki
bergaul dengan rekan kerja agar terjalin kerja sama yang baik.
kerja, juga dapat bersaing dengan karyawan yang mempunyai prestasi yang lebih
baik dari sebelumnya. Hal tersebut sejalan dengan Hasibuan (2016:94) yang
menyatakan kemampuan kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
kecilnya dan efisiensi yang dapat dilihat dari hasil produksi tenaga kerja yang
diarahkan. Hal tersebut sejalan dengan Baharudin, Alhabsji, & Utami (2013) yang
prestasi kerja pegawai, semakin sering seseorang mengulangi suatu pekerjaan maka
sumber daya manusia yang tinggi dalam meningkatkan prestasi kerja lebih tinggi.
10
Pengalaman kerja tidak hanya menyangkut jumlah masa kerja, tetapi lebih dari
juga memperhitungkan jenis pekerjaan yang pernah atau sering dihadapi. Sejalan
dan ketrampilan seseorang dalam bekerja. Hal tersebut dapat dipahami karena
terlatih dan sering mengulang suatu pekerjaan sehingga kecakapan dan ketrampilan
Graffity Labelindo.
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini
Labelindo.
Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bukan hanya
bagi Peneliti sendiri, tetapi tulisan ini juga dapat berguna bagi mereka yang
karyawan.
1. Bagi Peneliti
diperoleh dari objek yang diteliti. Hasil penelitian ini juga dapat
karyawan.
2. Bagi Perusahaan
kinerja karyawan.
yang memerlukannya.
dalam dunia kerja serta dapat digunakan untuk latihan dalam menerapkan
antara teori yang didapat dari bangku kuliah dengan dunia kerja atau
kenyataan.
BAB II
HIPOTESIS
Kajian pustaka adalah bahasan atau bahan-bahan bacaan yang terkait dengan
suatu topik atau temuan dalam penelitian. Pada kajian pustaka ini, Peneliti akan
pada bab sebelumnya yang sudah dipaparkan oleh Peneliti. Sehingga kajian teori
pengalaman kerja dan kinerja karyawan. Sehingga, dalam kajian pustaka ini
penelitian. Teori-teori dalam penelitian ini memuat kajian dari para ahli.
15
16
dicapai, sekaligus mengkoordinasi secara efektif dan efisien seluruh sumber daya
yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan tersebut. Maka dari itu, Chams &
ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
koordinasi dari berbagai kegiatan pekerjaan secara efisien dan efektif, dengan dan
mereka selesai secara efisien dan efektif. Menurut Dyck dan Neuber (2009:7)
memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi
lain nya agar dapat secara efektif mencapai tujuan organisasi. Gambaran proses
dalam manajemen digambarkan oleh Gullick (1965) pada gambar 2.1 dibawah ini:
17
Planning
Organizing
Controling
bagaimana sumber daya manusia dapat turut serta dalam pelaksanaan manajemen
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Maka dari itu, manajemen
dijadikan sebuah tata kelola yang memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber
ditetapkan.
18
Menurut Terry & Rue (2010: 9), fungsi manajemen dapat dibagi menjadi
Sumber daya manusia merupakan aset penting dan berperan sebagai faktor
sehingga harus dikelola dengan baik melalui Manajemen Sumber Daya Manusia.
konsep kunci dalam literatur manajemen sumber daya manusia yang strategis.
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen
berdasarkan fungsi manajemen terhadap daya yang bersumber dari manusia. Selain
bisa digunakan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang logis, sistematis dan juga
organisasi sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi
kegiatan untuk memastikan bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil
maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu
sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan dan fungsi tersebut digunakan
Manajemen sumber daya manusia memiliki fungsi dan tugas tertentu, fungsi
itulah yang akan mengatur sumber daya manusia yang ada pada sebuah perusahaan
atau organisasi. Fungsi manajeman sumber daya manusia memiliki tujuan agar
perusahaan atau organisasi tersebut melalui sumber daya manusia yang dimiliki.
adalah fungsi penting dari manajemen yang berkaitan dengan aset paling berharga
dari suatu organisasi yang merupakan sumber daya manusia yang memberikan
Apabila semua fungsi dari manajeman dijalankan secara efektif dan efisien
maka tujuan perusahaan pun akan berjalan dengan baik dan diharapkan akan
memaksimalkan hasil kinerja dan laba dari perusahaan tersebut. Menurut Hasibuan
meliputi:
1. Fungsi Manajerial
(organization chart);
agar mau bekerja sama dengan efektif serta efesien dalam membantu
perencanaan.
22
2. Fungsi Operasional
dan pelatihan;
kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar mereka tetap mau
konsistensi;
maksimal; dan
produktif orang-orang yang berada dalam perusahaan melalui sejumlah cara yang
dalam manajemen.
membentuk andil SDM misalnya : modal, bahan baku, dan prosedur. Sukalova &
Manusia adalah departemen yang paling penting dalam organisasi mana pun karena
berkaitan dengan sumber daya manusia yang merupakan aset yang paling penting,
berharga, dan dapat dihargai dari organisasi mana pun. Departemen ini tidak
24
Manusia meliputi:
dan berkinerja yang tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi
mencapai tujuannya;
organisasi; dan
manajemen SDM.
25
berbagai pihak. Praktik manajemen sumber daya manusia meliputi program yang
mendukung kebijakan dan tujuan perusahaan (Shah, 2019:3). Selain itu tujuan
manajemen sumber daya manusia juga dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan
produktifitas kerja. Tanpa adanya tenaga kerja karyawan maka tujuan perusahaan
tersebut tidak bisa tercapai. Maka dari itu sangat penting manajemen sumber daya
manusia sejak awal seperti sejak proses rekruitmen sumber daya manusia.
Jadi secara keseluruhan tujuan manajemen sumber daya manusia ini adalah
organisasi atau perusahaan dengan cara bertanggungjawab secara strategis, etis dan
kegiatan-kegiatan dari berbagai pihak. Selain itu tujuan manajemen sumber daya
manusia juga dibutuhkan untuk mencapai efisiensi dan produktifitas kerja. Tanpa
adanya tenaga kerja karyawan maka tujuan perusahaan tersebut tidak bisa tercapai.
Maka dari itu sangat penting manajemen sumber daya manusia sejak awal
seperti sejak proses rekruitmen sumber daya manusia. Jadi secara keseluruhan
pekerjaannya.
26
perusahaan sangat penting dalam membantu setiap kegiatan yang ditujukkan untuk
2018:567).
Brian & Fonny (2013:27) menyatakan bahwa sumber daya manusia yang
professional memiliki peran strategis untuk turut merancang dan mencapai sasaran
asas the right man in the right place and the right man in the right job;
pemberhentian;
manajemen sumber daya manusia meliputi kebijakan, praktek, dan sistem karyawan
Manusia dibagi menjadi beberapa tahapan yang dijelaskan pada gambar 2.2 yaitu:
Seleksi Sosialisasi
organisasi; dan
ini berkaitan agar para kariawan yang berada disebuah organisasi dapat
manajemen dengan sumber daya manusia yang merupakan proses usaha pencapaian
tujuan melalui kerja sama dengan orang lain. Ini berarti menunjukkan pemanfaatan
daya yang bersumber dari orang lain untuk mencapai tujuan. Bohlander & Snell
(2010:4) menyatakan dalam manajemen sumber daya manusia terdiri dari proses
karyawan;
2. Kualitas Kerja, yaitu hasil kerja yang terstandar dan sesuai dengan yang
diinginkan;
tenaga kerja agar dapat membantu perusahaan dalam usaha mencapai tujuan. Salah
satu model manajemen sumber daya manusia diungkapkan oleh Martin Robbins
30
dan Mathis & Jackson yang berfokus pada model aktivitas utama dalam
terdiri dari beberapa kelompok aktivitas yang saling berhubungan yang terjadi
dalam konteks organisasi, berikut tujuh aktivitas Sumber Daya Manusia, yaitu:
Manusia;
kesehatan fisik dan mental serta keselamatan para karyawan adalah hal
manusia digunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Maka dari itu, manajemen sumber daya manusia merupakan kebijakan dan praktek
yang tidak hanya memanfaatkan dan menggerakan sumber daya manusia untuk
secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Gambaran model
manajemen sumber daya manusia menurut Mathis & Jackson (2010) digambarkan
Manajemen
keahlian
Secara singkat peran manajemen sumber daya manusia dilihat dari aspek
aktivitas utama menurut Mathis & Jackson (2006:57) diungkapkan dalam tabel 3.1
dibawah ini:
Tabel 2.1
Peran Manajemen Sumber Daya Manusia
Tinjauan Peran Administratif Peran Operasional dan Peran Strategis
Penasehat
Fokus Pemrosesan administratif Dukungan operasional Seluruh organisasi
dan penyimpanan catatan mewakili karyawan
Pemilihan Jangka pendek (kurang Jangka menengah (1-2 Jangka panjang (2-5
Waktu dari 1 tahun) tahun) tahun)
Aktivitas • Memberikan • Mengatur program- • Mengevaluasi tren
Khusus tunjangan karyawan program kompensasi dari persoalan
• Memberikan orientasi • Merekrut dan angkatan kerja
karyawan baru menyeleksi lowongan • Terlibat dalam
• Memberikan sekarang ini perencanaan
• kebijakan dan • Mengadakan pelatihan pengembangan
prosedur sumber daya keselamatan angkatan kerja
manusia • Menyelesaikan masyarakat
• Mempersiapkan keluhan-keluhan • Membantu
laporan pekerjaan karyawan restruktrisasi dan
yang sama. • Mengemukakan perampingan
kekhawatiran karyawan organisasi
• Menganjurkan
merger dan akuisisi
• Merencanakan
strategi
kompensasi
dengan baik, cepat dan memenuhi keinginan semua pihak. Gibson et al (2011:127)
kapasitas individu saat ini untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
Kemampuan keseluruhan pada dasarnya terdiri dari dua set faktor: intelektual dan
fisik. Kemampuan kerja dapat dilihat sebagai keseimbangan antara tuntutan kerja
dan sumber daya individu. Kemampuan kerja juga didefinisikan sebagai sejauh
mana orang tersebut dapat bekerja (De Vries et al, 2012). Kemampuan kerja
karakteristik individu yang telah secara sistematis dan berkorelasi negatif dengan
usia, dan juga secara sistematis berkorelasi positif dengan kualitas kehidupan kerja,
melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan dengan maksimum yang terdiri
kerja adalah hasil dari kombinasi sumber daya manusia dalam hal tuntutan fisik,
mental, sosial kerja, budaya, organisasi, dan lingkungan kerja (Ilmarinen, 2012).
Kemampuan terdiri dari dua kelompok utama yang paling relevan dengan
Ilmarinen (2012), Penelitian yang luas pada kemampuan kerja pekerja yang lebih
kemampuan kerja dengan empat lantai pada gambar 2.4 dibawah ini:
Kemampuan Kerja
Lingkungan Kompetensi
Sosial Terdekat
Kesehatan & Kapasitas
Keluarga
Fungsional
kerja. Oleh karena itu, kompetensi ahli kesehatan kerja juga harus
jenis program khusus pelatihan staf memberikan pekerja yang lebih tua
pekerja muda dan tua. Namun, dasar yang paling penting untuk belajar
dan
menyalurkan, dan mendukung kinerja karyawan, supaya mau bekerja giat dan
terampil, tetapi yang terpenting mereka dapat bekerja dengan hasil yang maksimal.
Motivasi dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka
tidak memiliki kemampuan dalam bekerja. Robbins & Judge (2013: 58)
1. Kemampuan Intelektual
diubah; dan
2. Kemampuan Fisik
cepat;
berlainan;
macam pengalaman. Dengan pengalaman yang cukup panjang dan cukup banyak
maka diharapkan mereka akan mempunyai kemampuan yang lebih besar daripada
dasar/acuan seorang karyawan dapat menempatkan diri secara tepat kondisi, berani
serta mampu berkomunikasi dengan baik terhadap berbagai pihak untuk tetap
bahwa pengalaman kerja adalah ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang
telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah
sehingga diharapkan ia akan merasa betah untuk tetap bertahan di perusahaan, yang
seseorang untuk terjun dalam bidang tertentu. Hal ini disebabkan mereka yang
ketentuan atau permintaan perusahaan. Maka dari itu pengalaman kerja mempunyai
tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dalam
kerja yaitu:
karyawan yang diukur dari lama masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki karyawan. Adanya pengalaman kerja menjadi bagian dari proses
2020:123).
tertentu tetapi tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor yang
dicari dalam diri karyawan potensial. Menurut Handoko (2011:241) ada beberapa
lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-
tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik (Putri, 2020;8).
Seorang pegawai yang memiliki pengalam kerja lebih banyak tentu akan
lebih mengerti apa yang harus dilakukan ketika menghadapi sebuah masalah yang
muncul. Selain itu pegawai tersebut akan lebih cepat dalam bekerja dan tidak harus
beradaptasi dengan tugas yang akan dijalankan karena sudah memiliki pengalaman
sehingga organisasi akan lebih mudah mencapai tujuan organisasi karena didukung
Menurut Foster & Seeker (2001:43) ukuran tentang lama waktu atau masa
kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas–tugas suatu pekerjaan
dan telah melaksanakan dengan baik. Ada beberapa hal juga untuk menentukan
1. Lama waktu/masa kerja, ukuran tentang lama waktu atau masa kerja
pekerjaan; dan
tertentu didalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dengan adanya
kinerja yang baik maka setiap orang dalam kelompok itu akan menghasilkan hasil
kerja yang lebih baik dan juga mampunyai semangat berkorban demi tercapainya
Dalam kinerja kerja kondisi kejiwaan para pekerja atau pegawai tercermin
dalam tindakkannya sebagai manifestasi dari perasaan puas atau senang terhadap
pekerjaannya, sehingga para pegawai bersedia bekerja sama dengan penuh gairah
serta timbul perasaan loyal terhadap organisasi dalam upaya mencapai tujuan.
dari individu yang hasilnya dapat digunakan landasan untuk menentukan apakah
pekerjaan individu tersebut baik atau sebaliknya. Secara psikologis, kepuasan dan
bahwa dapat diartikan kinerja adalah hasil atau tingkatan keberhasilan kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi.
46
Kinerja adalah suatu konsep yang multi dimensional mencakup tiga aspek
kinerja kerja menjadi pencatatan hasil kerja (proses) yang dicapai oleh seseorang
1. Faktor individu
tangani lebih baik dari pada dari pada orang yang lain di bidang
yang sama;
kinerja.
kejelasan bagi setiap unit kerja dan setiap orang tentang sasaran
memberikan satu peluang yang baik kepada karyawan atas rencana karier mereka
kepribadian, perilaku kerja, dan hasil kerja seseorang tenaga kerja atau karyawan
(pekerja dan manajer), yang dianggap menunjang unjuk kerjanya, yang digunakan
kinerja;
potensinya;
menyutujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah.
pekerjaannya;
perusahaan;
karyawan; dan
(job description).
promosi atau penetapan gaji bagi perusahaan. Akan tetapi bagaimana perusahaan
tugas, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran kriteria yang telah ditentukan
Menurut Robbins & Judge (2006:260), dimensi dan indikator kerja yang
digunakan dalam penelitian ini mengadaptasi teori yang diutarakan oleh Indikator
fasilitas kantor;
unit yang dihasilkan seperti unit, siklus aktivitas. Kedua yaitu target
51
prasarana kerja;
lingkungan kerja.
penyusunan penelitian ini sebagai upaya peneliti untuk menemukan inspirasi baru
untuk penelitian. Selain itu, penelitian terdahulu dapat dipakai sebagai sumber
Judul penelitian yang diambil sama persis dan sebagai pembanding adalah
penjelasan mengenai penelitian terdahulu baik yang didapat dari jurnal nasional
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
5 Muthia Amanta Dwi Putri, Hasil dari penelitian Variabel Perbedaan dari
Marzolina, Rovanita Rama menunjukan bahwa pengalaman penelitian ini
(2017) pengalaman kerja kerja dan yaitu waktu
berpengaruh terhadap kinerja dan tempat
Pengaruh Pengalaman kinerja karyawan penelitian.
Kerja, Penilaian Prestasi
Kerja dan Hubugan Kerja
terhadap Kinerja
Karyawan di PT
Jasaraharja Putera Cabang
Pekanbaru
Journal of Management,
Vol. 2 (2)
Journal of Occupational
Rehabilitation, Vol. 23 (1)
Journal of Human
Resource Management
meskipun terdapat beberapa perbedaan dalam variabel bebas. Variabel bebas dalam
yang digunakan pada penelitian terdahulu namun tidak diteliti pada penelitian ini
kepuasan kerja, keterampilan, gaya kepemimpinan dan pelatihan kerja serta tempat
hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Sehingga penelitian ini
arah pembahasan dalam penelitian ini yang disertai dengan paradigma penelitian
untuk memberikan gambaran yang lebih rinci dan jelas antara keterkaitan variabel
dependent yaitu variabel kemampuan (X1) dan kinerja karyawan (X2). Kemudian
sumber daya manusia saat ini dianggap menjadi bagian yang terpenting dalam
kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, hal ini dikarenakan sudah ditandai
besar.
persaingan bisnis mulai ketat dan banyak sekali merek yang mempunyai konsep
juga di bidang label, ketatnya persaingan bukan menjadi alasan bagi perusahaan
untuk tidak memperhatikan sumber daya manusianya, karena dengan sumber daya
manusia meruapakan factor penting yang meentukan sukses atau tidaknya suatu
57
perusahaan. Selayaknya maka dari itu akan menjadikan motivasi bagi para
Dalam persaingan seperti sekarang ini, setiap orang akan bersaing untuk
individu adalah tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang
harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.
setiap tugas yang menjadi tanggung jawab karyawan. Dengan kemampuan yang
mumpuni juga maka karyawan akan menghasilkan produk yang lebih baik.
Kemampuan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, hal ini sesuai dengan teori
Kiki Rindy Arini, Mochammad Djudi Muzkam, Ika Ruhana (2015) yang
kinerja karyawan. Selain itu untuk memperkuat penelitian diambil dari penelitian
dan Sandra Brouwer (2020) yang menyimpulkan bahwa variabel kemampuan kerja
dan kinerja kerja mempengaruhi faktor variabel lainnya yaitu kesehatan karyawan.
kinerja karyawan. Salah satu unsur kunci dalam memajukan perusahaan adalah
kualitas kemampuan karyawan. Para pelaku usaha harus membuat keputusan yang
Gambar 2.5
Selain pendidikan formal yang harus dimiliki, individu juga perlu memiliki
pada kinerja karyawan. Dengan pengalaman yang luas akan membantu karyawan
lebih cepat dalam mengatasi masalah dan mengambil keputusan di dalam organisasi
pengalaman dalam berkerja akan lebih efektif dan efesien dibandungkan dengan
karyawan dengan arah hubungan yang positif. Artinya semakin banyak pengalaman
pengalaman kerja, maka kinerja karyawan juga semakin rendah. Sejalan dengan hal
tersebut, terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Said Muamarizal, Dr.
Penelitian selanjutnya diambil dari jurnal Muthia Amanta Dwi Putri (2017)
Hal teserbut didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh Ketut Edy
Wiarawan, I Wayan Bagia, Gede Putu Agus Jana Susila (2019). yang
karyawan karna hasil kerja karyawan yang mempunyai pengalaman dalam berkerja
akan lebih efektif dan efesien dibandungkan dengan karyawan yang tidak memiliki
Gambar 2.6
Kinerja Kerja
agar dapat berkembang secara optimal adalah dengan cara meningkatkan kinerja
kinerja keryawan karena dengan memiliki kemampuan dan pengalaman kerja yang
kemampuan dan pengalaman luas yang dimiliki oleh karyawan akan membantu
dengan pengalaman kerja yang baik tentu menstimulus karyawan untuk dapat
bekerja secara efektif dan efisien. Menurut Simanjuntak (2011:11) bahwa kinerja
61
seseorang dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu faktor individu yang meliputi
Hal tersebut didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Slamet
Raharjo, Patricia Dhiana Paramita & M. Muskeri Warso (2016) yang meunjukan
Gambar 2.7
Kinerja Kerja
KINERJA
1. Kualitas
Raharjo, Patricia Dhiana Paramita & M. 2. Kuantitas
Muskeri Warso (2016) 3. Tanggungjawab
4. Kerjasama
5. Efektivitas
PENGALAMAN KERJA
Mangkunegara (2015:75)
1. Lama waktu berkerja
2. Tingkat pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki
3. Penguasaan terhadap
pekerjaan dan peralatan
Gambar 2.8
Paradigma Penelitian
63
kerangka pemikiran di atas, ada dua hipotesis yang akan penulis lakukan yaitu
hipotesis simultan dan parsial. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Karyawan
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini akan mengarahkan penelitian pada tujuan tertentu. Selain itu,
metode penelitian yang digunakan melalui pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei yaitu dengan mengambil sampel dari
suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat dalam pengambilan data penelitian,
sedangkan rumusan masalah yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan
prosedur dalam penelitian kuantitatif di mana penyelidik mengelola survei untuk sampel
atau seluruh populasi orang untuk menggambarkan sikap, pendapat, perilaku, atau
karakteristik populasi.
yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel baik satu variabel atau lebih (independent)
tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel
lain yang diteliti dan di analisis sehingga menghasilkan kesimpulan. Sedangkan Metode
ditunjukkan untuk menguji teori dan akan mencoba menghasilkan informasi metode ilmiah
baru yakni status hipotesis yang berupa kesimpulan, apakah suatu hipotesis diterima atau
ditolak. Maka verifikatif adalah metode yang digunakan untuk mengetahui kebenaran
64
65
pertanyaan pada rumusan seberapa besar pengaruh kemampuan dan pengalaman kerja
Sesuai dengan tujuan penelitian, maka yang digunakan untuk meneliti mengenai
adalah dengan menggunakan 2 metode yaitu, metode deskriptif dan metode verifikatif.
Variabel merupakan aspek yang penting dari suatu penelitian, karena dengan variabel
peneliti dapat melakukan pengolahan data yang bertujuan untuk memecahkan masalah
penelitian atau menjawab hipotesis penelitian. Aspek yang diteliti dalam penelitian ini
meliputi variabel (X1) yaitu kemampuan dan pengalaman kerja (X2) dan variabel (Y)
Peneliti akan selalu berhubungan dengan apa yang disebut dengan variabel.
Peneliti akan menentukan variabel untuk diolah menjadi informasi yang dibutuhkan dan
kemudian ditarik kesimpulan. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan Sugiyono
(2017:38) bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini terdapat 3 variabel penelitian yang akan diteliti yaitu
variabel X1, X2 dan Y. Berikut adalah mengenai pegertian variabel yang diteliti :
independen adalah:
a. Kemampuan (X1)
bermacam-macam pengalaman.
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan yang
diberi simbol (Y). Kinerja menurut Mangkunegara (2016:67) adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
penelitian. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang diteliti, yaitu Kemampuan (X1),
Pengalaman Kerja (X2) dan Kinerja Karyawan sebagai variabel tidak bebas (Y). Untuk
melakukan pengolahan data, diperlukan unsur lain yang berhubungan dengan variabel
seperti konsep variabel, dimensi, indikator, ukuran, dan skala dimana variabel penelitian
akan diukur dengan skala ordinal. Operasionalisasi variabel untuk penelitian ini adalah
sebagai berikut :
67
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No
Konsep Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Penguasaan Tingkat
menggunakan penguasaan
alat-alat dalam menggunakan
bekerja alat-alat dalam
bekerja
Mangkunegara
Kesesuaian Tingkat Ordinal 36
(2016:67)
jumlah target kesesuaian jumlah
dalam bekerja realisasi terhadap
target dalam
bekerja
72
Penelitian yang dilakukan memerlukan objek atau subjek yang diteliti sehingga
permasalahan dalam penelitian dapat dipecahkan. Populasi merupakan objek yang diteliti
dan dapat membantu peneliti dalam pengolahan data untuk memecahkan masalah
3.3.1 Populasi
merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui kriteria dan dapat dikategorikan ke
dalam objek tersebut berupa manusia, dokumen- dokumen, dan alat-alat organisasi lainnya.
Menurut Sugiyono (2017:80) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
dalam penelitian ini yaitu seluruh karyawan di CV Graffity Labelindo. Mengingat jumla
karyawan di CV Graffity Labelindo kurang dari 100 orang, yaitu sebanyak 40 orang
karyawan, maka dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan semua populasi untuk
Dalam penelitian ini, yang akan menjadi populasi adalah seluruh karyawan CV
Graffity Labelindo yang berjumlah 40 orang karyawan. Maka dalam penelitian ini penulis
Graffity Labelindo keseluruh karyawan sebanyak 40 orang. Yang terdiri dari 32 orang
karyawan pria dan 8 orang sebagai karyawan wanita dapat dilihat pada tabel 3.2 mengenai
Tabel 3.2
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2013) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Metode sampel dalam penelitian ini adalah sampel jenuh. Istilah sampel jenuh adalah
penjelasan tersebut, untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dari populasi peneliti
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
dapat ditolerir. Batas kesalahan yang ditolerir bagi setiap populasi tidak
sama yaitu 5%
75
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah simple random sampling.
Menurut Sugiyono (2014:118), simple random sampling merupakan teknik sampel yang
dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhartikan strata yang ada dalam populasi itu, serta anggota
Sampel yang dihitung dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin, sebagai
berikut :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
41
𝑛=
1 + 41(0,05)2
Agar memenuhi kriteria statistik, Peneliti menjadikan sampel dalam penelitian ini
sejumlah 30 orang.
yang dilakukan. Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat
Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data maka penelitian ini menggunakan
teknik yaitu:
76
a. Observasi
dalam penelitian yang didalamnya mencatat apa yang terjadi dalam sebuah
b. Wawancara
c. Kuisioner
di CV Graffity Labelindo.
2. Studi kepustakaan
dipecahkan. Pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara membaca
dan mempelajari literatur atau sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Studi kepustakaan dapat diperoleh dari data sekunder yaitu literatur-literatur, buku-
buku seperti jurnal, yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan bertujuan
3. Studi Dokumentasi
kelengkapan data penelitian. Studi dokumentasi tidak hanya berupa foto atau potret di
lapangan, tetapi juga bisa berupa jejak atau jurnal. Menurut Danial (2009)
bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik,
jumlah dan nama, data mahasiswa, data penduduk; grafik, gambar, surat-surat, foto,
akte, dan sebagainya. Dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data
yang berbentuk tulisan maupun gambar yang dapat dipakai sebagai bukti dalam proses
penelitian.
78
Instrumen penelitan merupakan sebuah alat ukur untuk mengukur data di lapangan.
Instrumen penelitian sangat diperlukan dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2014:142).
Dalam instrumen penelitian ini untuk mencari data yang akurat menggunakan uji
validitas dan reliabilitasnya. Karena itu, sebelum instrumen digunakan untuk penelitian
terlebih dahulu harus diuji coba melalui validitas instrumen supaya instrumen yang akan
digunakan pada penelitian dinyatakan valid atau tepat apa yang seharusnya diukur dan
Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang
mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Menurut Sugiyono (2017:348) uji validitas adalah
suatu derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan
data yang dikumpulkan oleh peneliti. Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah
setiap butir dalam instrument itu valid atau tidak, dapat diketahui dengan mengkolerasikan
antara skor butir dengan skor total. Mencari nilai validitas di sebuah item kita
mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika koefisien sama atau diatas
0,3 maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi apabila nilai korelasinya dibawah 0,3 maka
instrumen dengan skor total. Perhitungannya dilakukan dengan bantuan aplikasi SPSS
(Statistical Product and Service Solutions). Untuk menguji validitas konstruk setiap item
dalam indikatornya menggunakan analisis dengan rumus korelasi pearson product moment.
Rumus yang digunakan korelasi pearson product moment menurut Arifin (2009) sebagai
berikut :
𝑛 ∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
𝑟=
√{𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 }{𝑛∑𝑦 2 − (∑𝑦)2 }
n : jumlah sample
Selanjutnya dihitung dengan uji-t. Riduwan & Sunarto (2013) dengan rumus
sebagai berikut:
√𝑛 − 𝑟
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ∶
√1 − 𝑟 2
n : jumlah sampel
interval waktu tertentu (Sugiyono, 2017:173). Instrumen yang memiliki reliabilitas dapat
digunakan untuk mengukur secara berkali-kali sehingga menghasilkan data yang sama
(konsisten). Menurut Sugiyono (2017:173) bahwa reliabilitas adalah sejauh mana hasil
pengukuran dengan menggunakan objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.
memberikan hasil pengukuran yang relatif tetap. Dalam penelitian ini, uji reliabilitasnya
menggunakan metode Alpha. Menurut Arikunto, (2010), bahwa sesuatu instumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Metode Alpha berguna untuk mencari reliabilitas instrumen penelitian dengan
skala likert. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya
bukan 1 dan 0, rumus yang digunakan adalah rumus Alpha dari Cronbach dalam Sugiyono
(2015), yaitu:
𝑘 ∑ 𝑆𝑖2
𝛼=( )(1 − 2 )
𝑘−1 𝑆
𝑆2 : varians total
Tabel 3.3
Kriteria Reliabilitas
Angka Keterangan
0,81 - 1,00 Sangat tinggi
0,61 - 0,80 Tinggi
0,41 - 0,60 Sedang
0,21 - 0,40 Rendah
0,00 - 0,20 Sangat rendah
yang lebih besar dari 0,65 seperti yang dikemukakan oleh Aiken (dalam Purwanto, 2010,
hlm. 197) bahwa “instrumen reliabel bila hasil perhitungan reliabilitas dengan rumus Alpha
tabel: Jika r11 > rtabel berarti reliabel dan r11 < r tabel berarti tidak reliabel.
Setelah mendapatkan data hasil penyebaran kusioner, data yang berupa skala
ordinal kemudian diubah menjadi skala interval karena dalam analisis regresi linear
berganda data yang diperoleh barusan dengan data skala interval. Untuk data dengan skala
ordinal maka perlu diubah menjadi skala interval dengan cara teknik Succesive Of Interval
berikut :
normal;
𝑌 = 𝑁𝑆 + [1 + (𝑁𝑠𝑚𝑖𝑛 )]
menjadi interval.
Sugiyono (2017:206) mengatakan analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden terkumpul. Pengolahan data dilakukan dengan cara data yg telah
dikumpulkan, diolah, dan disajikan dalam bentuk tabel. Sugiyono (2017:132), berpendapat
bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument yang
Analisis data ini merupakan penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah dibaca,
dipahami dan diinterprestasikan. Data yang akan dianalisis merupakah data hasil penelitian
lapangan, dan penelitian kepustakaan, serta diikuti dengan pengujian terhadap hipotesis
83
memperoleh data dari elemen-elemen yang akan diselidiki. Alat yang akan
dilakukan dalam penelitian ini adalah kusioner. Skala Likert digunakan untuk
dijadikan titik tolak yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dan
dijadikan sebagai titik tolak ukur untuk menyusn item-item instrument dimana
berikut:
Tabel 3.4
Baik (B) 4 2
klarifikasi terhadap jumlah skor responden. Dari jumlah skor jawaban responden
Pada sub sebelumnya penulis sudah menjelaskan bahwa metode analisis yang
digunakan salah satunya adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif yaitu metode
penelitian yang memberikan gambaran mengenai situasi dan kejadian sehingga metode ini
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan
atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono 2017:53). Dalam penelitian, penulis
menggunakan analisis deskriptif atas variabel independen dan dependen yang selanjutnya
distribusi frekuensi untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel
penelitian masuk kedalam kategori: Sangat tidak baik, tidak baik, kurang baik, baik, sangat
baik. Setelah rata-rata skor dihitung maka untuk mengkategorikan atau mengklarifikasikan
Skor minimum = 1
Skor maksimum = 5
Lebar skala = 5
= 0,8
1
Tabel 3.5
Interval Kriteria
Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata (mean) standar
deviasi, dan lain-lain. Penelitian ini digunakan untuk menjawabb rumusan masalah :
ditunjukkan untuk menguji teori, dan penelitian akan coba menghasilkan informasi ilmiah
baru yakni status hipotesis yang berupa kesimpulan apakah suatu hipotesis diterima atau
ditolak. Metode ini digunakan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis baik secara
simultan dan parsial dan menjawab rumusan masalah keempat yaitu: Seberapa besar
Labelindo dengan sampel sejumlah 30 orang, baik secara simultan maupun parsial. Metode
ini dapat diketahui berapa besarnya dampak variabel indenpenden mempengaruhi variabel
(X2) terhadap kinerja karyawan (Y).Persamaan linear ganda dalam penelitian ini
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2
Keterangan:
a = Bilangan Konstanta
sebagai beikut:
∑Y = n.a+b1∑X1+b2∑X2
∑X1Y= a∑X1+b11∑X 2+b2∑X1X2
∑X2Y=a∑X2+b1∑X1X2+b2∑X1
2 + 𝑟 2 − 2𝑟
𝑟𝑦𝑥 𝑦𝑥2 𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥1 𝑟𝑦𝑥2 𝑟𝑥1 𝑥2
𝑅𝑦𝑥1 𝑥2 = √ 1
1 − 𝑟𝑟2𝑥1 𝑥2
Keterangan:
𝑅𝑦𝑥1 𝑥2 = Korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan
variabel Y
𝑟𝑦𝑥1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y
𝑟𝑦𝑥2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y
𝑟𝑥1 𝑥2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2
Koofisien determinasi merupakan kuadrat dari koofisien korelasi. Tujuan dari uji
variabel Y, jadi untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X terhadap Y dapat dihitung
independen (X1, X2) terhadap variabel dependen (Y). Menurut Gujarati (2012: 172) untuk
melihat besar pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial,
𝐾𝑑 = 𝑅 2 𝑥 100%
Keterangan:
Kd = Koofisien Determinasi
88
Kaidah Keputusan:
1. Jika Kd mendekati nol (0), berati pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen lemah.
2. Jika Kd mendekati satu (1), berati pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen kuat.
Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis yang bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya
antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam Rohmana (2010:48) uji-
t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan untuk
statistik yang di peroleh dari data. Untuk menguji hipotesis ini peneliti
2014:184):
𝑟 √𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟 2
Keterangan:
thitung = Nilai t hitung
r = Nilai koefisien korelasi r hitung
n = Jumlah sampel
89
.Nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dapat dilihat dari hasil pengolahan data bagian anova. Hipotesis
Kemampuan (𝑋1 ) dan Pengalaman Kerja (𝑋2 ) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
berikut:
mengenai variabel disiplin kerja dan motivasi karyawan terhadap kinerja karyawan
disediakan peneliti seperti adanya tedapat pilihan sangat setuju, setuju, kurang,
tidak setuju dan sangat tidak setuju. Responden tinggal memilih kolom yang
tersedia dari pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti menyangkut variabel-
Labelindo yang berlokasi di Jalan Pagarsih No. 294 di Kota Bandung. Peneliti melakukan