ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja
karyawan dan mengetahui komponen-komponen insentif baik materiil maupun non materiil
terhadap kepuasan kerja karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory
research dengan melalui pendekatan kuantitatif untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Lokasi penelitian berada di PG Kebon Agung Malang.
Populasi dalam penelitian ini adalah 689 karyawan secara keseluruhan dengan sampel sejumlah
76 orang karyawan PG Kebon Agung Malang. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran
kuesioner dengan perhitungan skala likert. Pengujian data menggunakan uji instrumen
penelitian, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian berdasarkan uji t menunjukkan bahwa variabel
insentif materiil (X1) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan kerja
karyawan (Y) dan variabel insentif non materiil (X2) berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kepuasan kerja karyawan. Sedangkan berdasarkan hasil uji F variabel insentif materiil
(X1) dan insentif non materiil (X2) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan
kerja karyawan.
Kata Kunci: Insentif Materiil, Insentif Non Materiil, dan Kepuasan Kerja Karyawan
1
2
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of incentives on employee job satisfaction as
well as determine the incentive components, both material and non-material aspects on
employee job satisfaction. This is an explanatory research with quantitative approach aimed
to determine the relationship between independent variables and dependent variable of this
research. The research location is at PG Kebon Agung Malang (a sugar factory). The
population of this study are 689 employees but take 76 employees among the total number of
PG Kebon Agung’s employees as the sample size. Data collection is done through
questionnaires with Likert scale measurement. The method of analysis involves research
instrument test, classical assumption test, and hypothesis test. The data are analyzed using
multiple linear regression analysis. The results, based on t-test demonstrates that material
incentive variable (X1) does not have partial significant effect on employee job satisfaction (Y);
yet, non-material incentives variable (X2) has partial and significant effect on employee job
satisfaction. Based on the F-test, material incentives variable (X1) and non-material incentives
variable (X2) simultaneously and significantly affect employee job satisfaction.
1. Insentif Finansial adalah insentif yang b. Hasil tidak masuk akal, efisiensi
diberikan kepada karyawan dalam dan moral kerja karyawan bisa
bentuk uang sebagai balas jasa atas merosot
prestasi kerja. Insentif finansial dibagi c. Resiko kecelakaan kerja dapat
menjadi beberapa jenis yaitu bonus, meningkat
komisi peningkatan mutu, sistem d. Penentuan tarif yang tidak akurat
insentif individual , sistem insentif dapat menyebabkan laba usaha
kelompok, dan Insentif jaminan yang tidak wajar
sosial. e. Pelaksanaan sistem memerlukan
2. Insentif Non-Finansial adalah insentif beberapa biaya tambahan.
yang diberikan karyawan berupa
pujian baik secara lisan maupun
Kepuasan Kerja
tulisan, penghargaan untuk karyawan
berprestasi, piagam, hadiah, dan lain Kepuasan kerja merupakan keadaan
sebagainya. seseorang yang menunjukkan perasaan
senang atau tidak senang atas pekerjaan
Setiap program yang diadakan ole
yang dilakukan. Handoko (2014:193)
perusahan sudah semestinya memiliki mengemukakan bahwa kepuasan kerja (job
keunggulan dan kelemahan. Untuk satisfaction) adalah keadaan emosional
mengantisipasi kendala-kendala yang yang menyenangkan atau tidak
timbul, perusahaan perlu megadakan menyenangkan yang mencerminkan
evaluasi untuk memastikan agar sistem perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
dapat berjalan dengan lancar. Menurut Kepuasan kerja tergantung pada kondisi
Simamora (2006:520) keunggulan dan pekerjaan karyawan yang dapat
kelemahan dari program insentif adalah menimbulkan sikap postitif atau negatif.
sebagai berikut : Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Keunggulan program insentif adalah: kepuasan kerja karyawan. Sutrisno
a. Memberikan kontribusi terhadap (2009:82) mengemukakan bahwa ada
peningkatan produktivitas, dan beberapa faktor yang mempengaruhi
peningkatan laba usaha kepuasan kerja yaitu:
b. Mengurangi waktu yang 1. Kesempatan untuk maju
dbutuhkan oleh supervisi dalam 2. Keamanan kerja
kegiatan menghasilkan output
3. Gaji
c. Mendorong karyawan untuk 4. Faktor instrinsik dari pekerjaan
mengurangi waktu yang hilang 5. Kondisi kerja
sehingga penggunaan peralatan 6. Perusahaan dan manajemen yang
menjadi lebih efektif baik
d. Sistem ini menghasilkan 7. Komunikasi yang lancar antar
penentuan biaya tenaga kerja karyawan
yang lebih akurat 8. Fasilitas
2. Kelemahan program insentif Dampak kepuasan dan ketidakpuasan
a. Mutu produk semakin memburuk pada karyawan dapat mempengaruhi sikap
yang ditunjukkan ketika aktivitas kerja
berlangsung. Sutrisno (2009:86)
3
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat
ketepatan, ketelitian, atau keakuratan
sebuah instrumen Reliabilitas
menunjukkan apakah instrumen tersebut
secara konsisten memberikan hasil ukuran
yang sama tentang sesuatu yang diukur
pada waktu yang berlainan, Agung
(2012:48). Kriteria pengambilan keputusan
pada uji reliabilitas adalah apabila nilai
koefisien reliabilitas α > 0,6 sehingga Sumber: Data Primer, diolah 2016
variabel tersebut dapat dikatakan reliabel.
Berikut ini adalah tabel hasil uji reliabilitas: Berdasarkan hasil pengujian
normalitas seperti yang terlihat pada
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Gambar 2 dapat diketahui titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, sehingga
dapat dikatakan bahwa residual dari model
regresi yang digunakan memenuhi asumsi
normalitas.
Berdasarkan Tabel diatas diketahui
2. Uji Multikolinearitas
bahwa seluruh item yang digunakan
sebagai alat ukur nilai α > 0,6 sehingga Uji multikolinearitas dilakukan untuk
dikatakan reliabel. Dengan demikian semua mengetahui bahwa tidak terjadi hubungan
variabel yang digunakan dalam penelitian yang sangat kuat atau tidak terjadi
ini sudah reliabel. hubungan linier yang sempurna. Teknik
pengambilan keputusannya dalah dengan
Hasil Uji Asumsi Klasik melihat nilai VIF dan Tolerance. Pada nilai
1. Uji Normalitas VIF jika >10 maka terdapat gejala
Uji normalitas bertujuan untuk multikolinearitas yang tinggi, sebaliknya
menguji apakah sebuah model regresi, jika nilai VIF <10 maka tidak terjadi
mempunyai residual berdistribusi normal multikolinearitas. (Sanusi, 2014:136).
atau tidak. Model regresi yang baik adalah Berikut adalah Tabel hasil uji
distribusi data normal atau mendekati multikolinearitas:
normal. Hasil pengujian normalitas dapat Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
dilihat dari grafik probability plot berikut
ini:
bahwa nilai t hitung sebesar 7,699 dengan Pengaruh Insentif Materiil (X1)
nilai signifikansi t variabel insentif non terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
materiil (X2) 0,000 sedangkan signifikansi (Y)
α sebesar 0,05,sehingga variabel insentif Hasil analisis data menunjukkan
non materiil (X2) secara parsial bahwa Variabel Insentif Materiil (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan memiliki nilai b1 (Beta) = 0,090 dengan
Kerja Karyawan (Y) pada PG Kebon nilai signifikan t = 0,327. Hal ini berarti
Agung Malang. secara parsial, Insentif Materiil (X1)
berpengaruh tidak signifikan terhadap
PEMBAHASAN Kepuasan Kerja Karyawan (Y), sebab nilai
Pengaruh Insentif Materiil (X1) Insentif sig t = 0,327 > 0,05. Seperti yang
dan Non Materiil (X2) terhadap dikemukakan oleh Robbins (2006:218)
Kepuasan Kerja Karyawan (Y) yaitu hal-hal yang berkaitan dengan uang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atau gaji dalam insentif materiil cenderung
pemberian Insentif Materiil (X1) dan tidak mempengaruhi kepuasan kerja.
Insentif Non Materiil (X2) secara simultan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan bahwa pemberian insentif materiil oleh PG
Kerja Karyawan (Y) meskipun secara Kebon Agung Malang terhadap karyawan
parsial, Insentif Materiil (X1) berpengaruh seperti uang dan jaminan sosial bukan
tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja merupakan faktor utama dalam menunjang
Karyawan (Y). Nilai pada koefisien dan meningkatkan kepuasan kerja
determinasi (R square) sebesar 0,571, yang karyawan. Sebab insentif akan diberikan
berarti bahwa variabel insentif materiil (X1) dengan berbagai pertimbangan seperti
dan Insentif non materiil (X2) dapat pekerjaan tersebut melampaui target yang
berpengaruh terhadap variabel kepuasan ditetapkan, adanya pembagian keuntungan,
kerja karyawan (Y) PG Kebon Agung pencapaian prestasi, dan lain sebagainya
Malang yaitu sebesar 57,1% sedangkan
sisanya 42,9% dipengaruhi oleh variabel Pengaruh Insentif Non Materiil (X2)
diluar variabel insentif materiil (X1) dan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
variabel insentif non materiil (X2). (Y)
Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Hasil analisis data menunjukkan
signifikansi F sebesar 0,000 kemudian bahwa Variabel Insentif Non Materiil (X2)
dibandingkan dengan nilai α sebesar 0,05. memiliki nilai b2 (Beta) = 0,703 dengan
Berdasarkan data tersebut dapat nilai signifikan t = 0,000. Hal ini berarti
disimpulkan bahwa signifikansi F< Variabel Insentif Non Materiil (X2)
signifikansi α yaitu 0,000 < 0,05, maka berpengaruh signifikan secara parsial
hasil regresi linier berganda adalah terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y)
signifikan. Artinya Variabel Insentif sehingga dapat disimpulkan bahwa
Materiil (X1) dan Variabel Insentif Non responden cukup puas dengan pemberian
Materiil (X2) secara simultan mempunyai insentif non materiil di PG Kebon Agung
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Malang. Kebutuhan kerja karyawan
Kepuasan Kerja Karyawan (Y). terpenuhi dengan adanya insentif non
materiil sebab dapat menunjang pekerjaan
seperti ruang kerja yang nyaman dan jam
9