Anda di halaman 1dari 18

Pengaruh Insentif Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

(Studi pada PG Kebon Agung Malang)

Rahmawati Navika Sari

Dodi W. Irawanto, SE.,M.Com, Ph.D

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap kepuasan kerja
karyawan dan mengetahui komponen-komponen insentif baik materiil maupun non materiil
terhadap kepuasan kerja karyawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory
research dengan melalui pendekatan kuantitatif untuk mengetahui hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen. Lokasi penelitian berada di PG Kebon Agung Malang.
Populasi dalam penelitian ini adalah 689 karyawan secara keseluruhan dengan sampel sejumlah
76 orang karyawan PG Kebon Agung Malang. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran
kuesioner dengan perhitungan skala likert. Pengujian data menggunakan uji instrumen
penelitian, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan
analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian berdasarkan uji t menunjukkan bahwa variabel
insentif materiil (X1) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan kerja
karyawan (Y) dan variabel insentif non materiil (X2) berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap kepuasan kerja karyawan. Sedangkan berdasarkan hasil uji F variabel insentif materiil
(X1) dan insentif non materiil (X2) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan
kerja karyawan.

Kata Kunci: Insentif Materiil, Insentif Non Materiil, dan Kepuasan Kerja Karyawan

1
2

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of incentives on employee job satisfaction as
well as determine the incentive components, both material and non-material aspects on
employee job satisfaction. This is an explanatory research with quantitative approach aimed
to determine the relationship between independent variables and dependent variable of this
research. The research location is at PG Kebon Agung Malang (a sugar factory). The
population of this study are 689 employees but take 76 employees among the total number of
PG Kebon Agung’s employees as the sample size. Data collection is done through
questionnaires with Likert scale measurement. The method of analysis involves research
instrument test, classical assumption test, and hypothesis test. The data are analyzed using
multiple linear regression analysis. The results, based on t-test demonstrates that material
incentive variable (X1) does not have partial significant effect on employee job satisfaction (Y);
yet, non-material incentives variable (X2) has partial and significant effect on employee job
satisfaction. Based on the F-test, material incentives variable (X1) and non-material incentives
variable (X2) simultaneously and significantly affect employee job satisfaction.

Keywords: Material Incentives, Non Material Incentives, Employee Job Satisfaction

Pendahuluan sehingga dapat dipastikan bahwa kegiatan


Persaingan dalam dunia bisnis di era di perusahaan berjalan lancar.
globalisasi saat ini terus mengalami Prestasi yang dicapai oleh perusahaan
peningkatan seiring dengan adanya merupakan bentuk partisipasi karyawan
kecanggihan teknologi dan sumber daya yang selalu aktif dalam melaksanakan
manusia yang kompeten. Berbagai strategi tanggungjawab pekerjaan sesuai konsep
dilakukan oleh perusahaan untuk dan tujuan yang sudah direncanakan.
memberikan kualitas terbaik, salah satunya Keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh
pada bidang sumber daya manusia dengan perusahaan tak lepas dari potensi seorang
melakukan pengembangan tenaga kerja, karyawan yang produktif, inovatif,
mempertahankan tenaga kerja, dan semangat dan kreatif dalam memajukan
memberi imbalan sebagai bentuk balas jasa. perusahaan sehingga dapat bertahan dalam
Upaya-upaya tersebut dilakukan sebagai persaingan bisnis. Adanya keunggulan
bentuk partisipasi perusahaan terhadap karakteristik pada diri karyawan,
karyawan, sebab sumber daya manusia perusahaan perlu untuk mempertahankan
merupakan salah satu elemen potensial dengan memberikan imbalan dan balas jasa
selain teknologi dan modal yang senantiasa yang sebanding dengan pekerjaan yang
berperan aktif dalam menentukan telah dilakukan. Salah satu bentuk imbalan
keberhasilan perusahaan sesuai dengan yang diberikan kepada karyawan adalah
visi, misi, dan tujuan. Sumber daya insentif.
manusia juga merupakan penggerak Insentif merupakan bentuk imbalan
aktivitas di perusahaan yang selalu atau penghargaan kepada karyawan baik
mengontrol di berbagai bidang kerja secara langsung maupun tidak langsung
yang berupa finansial dan non finansial.
3

Menurut Simmamora (2006:445) insentif perusahaan seperti karyawan berhasil


adalah tambahan kompensasi di atas atau menyelesaikan pekerjaan kurang dari
di luar gaji atau upah yang diberikan oleh waktu standar kerja (waktu yang dihemat),
organisasi. Program insentif disesuaikan karyawan berhasil melakukan penjualan
dengan memberikan bayaran tambahan produk melebihi target, dan insentif dalam
berdasarkan produktivitas, penjualan, bentuk jaminan sosial. Sedangkan insentif
keuntungan, atau upaya pemangkasan non materiil diberikan oleh perusahaan
biaya. Tujuan dari program insentif adalah dalam bentuk fasilitas kerja seperti ruang
untuk meningkatkan produktivitas para kerja yang nyaman, standar keamanan
karyawan guna mencapai suatu keunggulan kerja, penghargaan, dan pujian.
kompetitif. Oleh karena itu sebagai bentuk
motivasi kerja perusahaan perlu menyadari PG Kebon Agung merupakan
akan kebutuhan karyawan yang senantiasa perusahaan milik swasta yang bergerak
turut berperan dalam kemajuan organisasi pada bidang industri proses pembuatan gula
agar terus mempunyai semangat dan yang terletak di Jalan Raya Kebon Agung
prestasi dalam bidang kerjanya. Desa Kebonagung Kecamatan Pakisaji
Kabupaten Malang. PG Kebon Agung
Wexley dan Yukl dalam Robbins dan Malang didirikan sejak tahun 1905 oleh
Judge (2015:327) menyatakan bahwa pengusaha Tionghoa yang bernama Tan
“kepuasan kerja merupakan generalisasi Tjwan Bie. Sebagian saham sebesar 96%
sikap-sikap terhadap pekerjaannya”. dimiliki oleh Bank Indonesia dan 0,4%
Bentuk kepuasan kerja merupakan luapan dimiliki oleh koperasi PG Kebon Agung
energi positif dan perasaan senang karena dibawah direksi PT Kebon Agung.
merasa pekerjaan yang dilakukan telah
Jumlah karyawan pada PG Kebon
tercapai dengan baik. Pendapat lain Agung Malang cukup besar yaitu 689 orang
dikemukakan oleh Handoko (2014:193) yang terbagi menjadi empat Bagian
yang menyatakan bahwa “kepuasan kerja diantaranya Bagian TUK, Bagian Teknik,
(job satisfaction) adalah keadaan emosional Bagian Pabrikasi, dan Bagian Tanaman.
yang menyenangkan atau tidak Sejak tahun 1905 sampai saat ini
menyenangkan dengan mana para peningkatan kapasitas giling berkembang
karyawan memandang pekerjaan mereka”. pesat mencapai 10.000 ton hingga 15.000
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan ton tebu. Adanya peningkatan produksi
seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini setiap tahunnya merupakan kerjasama yang
tampak pada sikap positif karyawan baik antara karyawan dengan atasan
terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang
sehingga karyawan perlu mendapat balas
dihadapi di lingkungan kerjanya. jasa dari perusahaan sesuai dengan standar
kerja yang dicapai oleh karyawan.
Insentif yang diberikan kepada
karyawan digolongkan menjadi dua yaitu Musim kerja di PG Kebon Agung
insentif dalam bentuk uang atau materiil terbagi menjadi dua yaitu Dalam Musim
dan insentif non materiil. Faktor-faktor Giling (Bulan Juni sampai Bulan
yang dapat mempengaruhi pemberian Desember) dan Luar Musim Giling (Bulan
insentif materiil tergantung pada target atau Desember sampai Bulan Mei). Jumlah
standar kerja yang ditentukan oleh
4

populasi yang terdapat dalam 2. Apakah insentif materiil mempunyai


penelitian ini adalah 689 orang, karena pengaruh signifikan secara parsial
penelitian dilakukan pada Bulan Mei (Luar terhadap kepuasan kerja karyawan
Musim Giling) jumlah populasi berkurang pada PG Kebon Agung Malang?
disebabkan banyak karyawan tidak tetap 3. Apakah insentif non materiil
yang libur sehingga sub populasi menjadi mempunyai pengaruh signifikan
311 orang, yang terbagi menjadi empat secara parsial terhadap kepuasan
bagian yaitu Bagian TUK, Bagian kerja karyawan pada PG Kebon
Tanaman, Bagian Pabrikasi, dan Bagian Agung Malang?
Teknik. Sedangkan jumlah sampel yang
diambil untuk pengumpulan data dengan
Insentif
pengisian kuesioner adalah 76 orang pada
Insentif dapat dijadikan sebagai alat
karyawan tetap.
memotivasi karyawan dengan memberikan
Fasilitas kesejahteraan yang imbalan sebagai balas jasa perusahaan akan
diberikan oleh PG Kebon Agung pengabdian terhadap pekerjaan yang
merupakan bentuk pasrtisipasi perusahaan dibebankan kepada mereka sehingga timbul
yang senantiasa berupaya memberikan rasa semangat untuk mencapai tujuan yang
pelayanan terbaik bagi para pekerjanya diinginkan baik bagi perusahaan maupun
sebab karyawan merupakan sumber daya bagi dirinya sendiri.
yang sangat berharga dan paling Seperti yang dikemukakan oleh
dibutuhkan perusahaan untuk mewujudkan Mangkunegara (2005:89) berpendapat
visi, misi, serta tujuan. Kapasitas karyawan tentang pengertian insentif yaitu
yang besar perlu mendapatkan kontribusi penghargaan dalam bentuk uang yang
dari perusahaan untuk mengatur diberikan oleh pihak pemimpin organisasi
kesejahteraan para pekerjanya. Dengan kepada karyawan agar mereka bekerja
adanya program insentif diharapkan dengan motivasi yang tinggi dan
pekerja merasa betah sehingga berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan
menimbulkan motivasi untuk bekerja lebih organisasi. Menurut Simamora (2006:514)
giat dan nantinya akan menciptakan tujuan insentif adalah sebagai berikut :
produktivitas yang tinggi dan hal tersebut 1. Memotivasi eksekutif untuk
bisa menguntungkan bagi perusahaan. memaksimalkan partumbuhan dan
Insentif yang diberikan tidak hanya berupa profitabilitas perusahaan.
materiil tetapi juga non materiil. 2. Menahan eksekutif yang menonjol
dan memikat eksekutif dari luar pasar
Berdasarkan uraian latar belakang tenaga kerja.
yang telah dikemukakan di atas, maka Jenis-jenis insentif terbagi menjadi
permasalahan yang diangkat dalam dua yaitu insentif materiil dan insentif non
penelitian ini adalah sebagai berikut: materiil. Menurut pendapat Sedarmayanti
1. Apakah insentif materiil dan insentif (2007:240) insentif terbagi menjadi dua
non materiil mempunyai pengaruh diantaranya adalah:
signifikan secara simultan terhadap
kepuasan kerja karyawan pada PG
Kebon Agung Malang?
2

1. Insentif Finansial adalah insentif yang b. Hasil tidak masuk akal, efisiensi
diberikan kepada karyawan dalam dan moral kerja karyawan bisa
bentuk uang sebagai balas jasa atas merosot
prestasi kerja. Insentif finansial dibagi c. Resiko kecelakaan kerja dapat
menjadi beberapa jenis yaitu bonus, meningkat
komisi peningkatan mutu, sistem d. Penentuan tarif yang tidak akurat
insentif individual , sistem insentif dapat menyebabkan laba usaha
kelompok, dan Insentif jaminan yang tidak wajar
sosial. e. Pelaksanaan sistem memerlukan
2. Insentif Non-Finansial adalah insentif beberapa biaya tambahan.
yang diberikan karyawan berupa
pujian baik secara lisan maupun
Kepuasan Kerja
tulisan, penghargaan untuk karyawan
berprestasi, piagam, hadiah, dan lain Kepuasan kerja merupakan keadaan
sebagainya. seseorang yang menunjukkan perasaan
senang atau tidak senang atas pekerjaan
Setiap program yang diadakan ole
yang dilakukan. Handoko (2014:193)
perusahan sudah semestinya memiliki mengemukakan bahwa kepuasan kerja (job
keunggulan dan kelemahan. Untuk satisfaction) adalah keadaan emosional
mengantisipasi kendala-kendala yang yang menyenangkan atau tidak
timbul, perusahaan perlu megadakan menyenangkan yang mencerminkan
evaluasi untuk memastikan agar sistem perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
dapat berjalan dengan lancar. Menurut Kepuasan kerja tergantung pada kondisi
Simamora (2006:520) keunggulan dan pekerjaan karyawan yang dapat
kelemahan dari program insentif adalah menimbulkan sikap postitif atau negatif.
sebagai berikut : Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Keunggulan program insentif adalah: kepuasan kerja karyawan. Sutrisno
a. Memberikan kontribusi terhadap (2009:82) mengemukakan bahwa ada
peningkatan produktivitas, dan beberapa faktor yang mempengaruhi
peningkatan laba usaha kepuasan kerja yaitu:
b. Mengurangi waktu yang 1. Kesempatan untuk maju
dbutuhkan oleh supervisi dalam 2. Keamanan kerja
kegiatan menghasilkan output
3. Gaji
c. Mendorong karyawan untuk 4. Faktor instrinsik dari pekerjaan
mengurangi waktu yang hilang 5. Kondisi kerja
sehingga penggunaan peralatan 6. Perusahaan dan manajemen yang
menjadi lebih efektif baik
d. Sistem ini menghasilkan 7. Komunikasi yang lancar antar
penentuan biaya tenaga kerja karyawan
yang lebih akurat 8. Fasilitas
2. Kelemahan program insentif Dampak kepuasan dan ketidakpuasan
a. Mutu produk semakin memburuk pada karyawan dapat mempengaruhi sikap
yang ditunjukkan ketika aktivitas kerja
berlangsung. Sutrisno (2009:86)
3

mengemukakan bahwa ada beberapa Gambar 1 Model Hipotesis


dampak dari kepuasan kerja dan
ketidakpuasan kerja karyawan yaitu:
1. Dampak Terhadap Produktivitas
Produktivitas tinggi menyebabkan
peningkatan kepuasan kerja, misalnya
rasa telah mencapai sesuatu dan
balasan ekstrinsik seperti gaji
diasosiasikan dengan prestasi kerja
yang unggul. Metode Penelitian
2. Dampak Terhadap Ketidakhadiran dan Jenis penelitian yang digunakan
Keluarnya Tenaga Kerja adalah penelitian penjelasan (explanatory
Ketidakhadiran mencerminkan research) dengan pendekatan kuantitatif.
adanya ketidakpuasan kerja, apabila Sugiyono (2014:8) mengemukakan bahwa
hal tersebut terjadi perusahaan akan metode penelitian kuantitatif dapat
melakukan upaya yang cukup besar diartikan sebagai metode penelitian yang
untuk menahan para karyawan digunakan untuk meneliti pada populasi
misalnya dengan menaikkan upah. atau sample tertentu, pengumpulan data
3. Dampak Terhadap Kesehatan menggunakan instrumen penelitian,
Tingkat dari kepuasan kerja dan analisis data bersifat kuantitatif atau
kesehatan mungkin saling statistik, dengan tujuan untuk menguji
mengukuhkan sehingga peningkatan hipotesis yang telah ditetapkan. Data yang
satu pekerjaan dapat meningkatkan telah terkumpul selanjutnya dianalisis
pekerjaan yang lain dan sebaliknya secara kuantitatif dengan menggunakan
statistik deskriptif atau inferensial sehingga
Hipotesis Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan pada
H1: Variabel insentif materiil (X1) dan sampel yang diambil secara random,
insentif non-materiil (X2) sehingga kesimpulan hasil penelitian dapat
berpengaruh secara simultan terhadap digeneralisasikan pada populasi dimana
kepuasan kerja karyawan sampel tersebut diambil.
H2: Variabel insentif materiil (X1) Populasi dan Sampel
berpengaruh signifikan secara parsial 1. Populasi
terhadap kepuasan kerja karyawan Populasi pada penelitian ini adalah
(Y). karyawan PG Kebon Agung Malang secara
H3: Variabel insentif non materiil (X2) keseluruhan berjumlah 689 orang yaitu saat
berpengaruh signifikan secara parsial Dalam Musim Giling (Juni sampai
terhadap kepuasan kerja karyawan desember). Namun penelitian dilakukan di
(Y). PG Kebon Agung saat Luar Musim Giling
(Desember sampai Mei) sehingga banyak
karyawan tidak tetap, karyawan borongan,
karyawan kampanye dan karyawan
musiman yang libur dan jumlah karyawan
yang bekerja saat luar musim giling yaitu
311 orang.
4

2. Sampel menyenangkan atau tidak menyenangkan


Jumlah populasi adalah 311 orang, berdasarkan kondisi lingkungan kerjanya.
maka sampel yang diambil harus bersifat Kepuasan kerja dapat dicerminkan oleh
representative atau benar-benar mewakili karyawan berdasarkan kebutuhan finansial,
sehingga berdasarkan rumus Slovin lingkungan kerja, dan kondisi
dengan taraf signifikansi 10% diperoleh pekerjaannya, Sutrisno (2009:82).
sampel sebanyak 75,66 orang dan
dibulatkan ke atas maka sampel yang
digunakan menjadi 76 orang karyawan Pengujian Instrumen Penelitian
tetap PG Kebon Agung Malang. 1. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur
Metode Pengumpulan Data
yang digunakan untuk mendapatkan data
1. Jenis dan Sumber Data
(mengukur) itu valid. Valid berarti
1. Data Primer
instrumen tersebut dapat digunakan untuk
2. Data Sekunder
mengukur apa yang seharusnya diukur,
2. Teknik Pengumpulan Data
(Sugiyono, 2014:121). Hasil uji validitas
1. Kuesioner
untuk masing-masing variabel dapat dilihat
2. Wawancara
pada Tabel berikut:
3. Dokumentasi
Tabel 1 Hasil Uji Validitas
Definisi Operasional Variabel
1. Insentif Materiil (X1)
Insentif materiil adalah imbalan yang
diberikan kepada karyawan sebagai balas
jasa diluar gaji dan upah. Insentif yang
diberikan dapat berupa uang yang terdiri
dari bonus dan pembagian keuntungan serta
jaminan sosial yang terdiri dari pemberian
cuti absen, THR, dan rekreasi setiap
setahun sekali, Siagian (2014:268)
2. Insentif Non Materiil (X2)
Insentif Non-Materiil adalah insentif
yang diberikan kepada karyawan bukan
berupa finansial namun melalui
penghargaan, pujian, dan kondisi
pekerjaan. Insentif yang diberikan dapat Diketahui bahwa seluruh item pada
berupa pemberian piagam penghargaan, variabel yang digunakan mempunyai nilai
kenaikan jabatan, ruang kerja nyaman, dan korelasi lebih tinggi dibandingkan dengan
jam kerja sesuai kebutuhan kerja karyawan, nilai r tabel atau tingkat probabbilitas
Sedarmayanti (2007:240). 0,000, dimana nilai probabilitas tersebut
lebih kecil dari 0,05 (p<0,05). Sehingga
3. Kepuasan Kerja Karyawan (Y) semua item yang diuji menghasilkan nilai
Kepuasan kerja adalah keadaan yang valid, dan dapat diterima sebagai
emosional karyawan yang bersifat ukuran variabel. Oleh karena itu seluruh
5

item dalam variabel dapat dipakai sebagai


bahan pengujian lainnya.

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat
ketepatan, ketelitian, atau keakuratan
sebuah instrumen Reliabilitas
menunjukkan apakah instrumen tersebut
secara konsisten memberikan hasil ukuran
yang sama tentang sesuatu yang diukur
pada waktu yang berlainan, Agung
(2012:48). Kriteria pengambilan keputusan
pada uji reliabilitas adalah apabila nilai
koefisien reliabilitas α > 0,6 sehingga Sumber: Data Primer, diolah 2016
variabel tersebut dapat dikatakan reliabel.
Berikut ini adalah tabel hasil uji reliabilitas: Berdasarkan hasil pengujian
normalitas seperti yang terlihat pada
Tabel 2 Hasil Uji Reliabilitas Gambar 2 dapat diketahui titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, sehingga
dapat dikatakan bahwa residual dari model
regresi yang digunakan memenuhi asumsi
normalitas.
Berdasarkan Tabel diatas diketahui
2. Uji Multikolinearitas
bahwa seluruh item yang digunakan
sebagai alat ukur nilai α > 0,6 sehingga Uji multikolinearitas dilakukan untuk
dikatakan reliabel. Dengan demikian semua mengetahui bahwa tidak terjadi hubungan
variabel yang digunakan dalam penelitian yang sangat kuat atau tidak terjadi
ini sudah reliabel. hubungan linier yang sempurna. Teknik
pengambilan keputusannya dalah dengan
Hasil Uji Asumsi Klasik melihat nilai VIF dan Tolerance. Pada nilai
1. Uji Normalitas VIF jika >10 maka terdapat gejala
Uji normalitas bertujuan untuk multikolinearitas yang tinggi, sebaliknya
menguji apakah sebuah model regresi, jika nilai VIF <10 maka tidak terjadi
mempunyai residual berdistribusi normal multikolinearitas. (Sanusi, 2014:136).
atau tidak. Model regresi yang baik adalah Berikut adalah Tabel hasil uji
distribusi data normal atau mendekati multikolinearitas:
normal. Hasil pengujian normalitas dapat Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas
dilihat dari grafik probability plot berikut
ini:

Gambar 2 Hasil Uji Normalitas


6

Diketahui besarnya nilai VIF untuk Analisis regresi linier berganda


masing-masing variabel bebas. Nilai berfungsi untuk menganalisis hubungan
Tolerance pada Variabel X1dan X2 adalah dan pengaruh antara satu variabel terikat
0,705 sedangkan nilai VIF adalah 1,418 terhadap dua atau lebih variabel bebas.
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak Pada penelitian ini dilakukan analisis
terjadi multikolinearitas. regresi linier berganda antara variabel-
variabel berikut ini : Insentif Materiil (X1)
3. Uji Heteroskedastisitas dan Insentif Non Materiil (X2) terhadap
Heteroskedastisitas digunakan untuk Kepuasan Kerja Karyawan. Berikut adalah
mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan hasil analisis regresi linier berganda dengan
nilai simpangan residual akibat besar menggunakan SPSS 21.0:
kecilnya nilai salah satu variabel bebas.
Proses pengambilan keputusan pada uji
Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Linier
heteroskedastisitas dilakukan dengan cara
Berganda
melihat titik pada sumbu Y jika ada pola
tertentu yang teratur, maka terjadi
heteroskedastisitas, namun jika tidak ada
pola yang teratur atau titik-titik menyebar
diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas
yang terdapat pada Gambar 3:
Koefisien regresi Variabel Insentif
Gambar 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Materiil (X1) sebesar 0,090 memiliki tanda
positif yang menunjukkan bahwa variabel
ini memberikan pengaruh yang searah
dengan Kepuasan Kerja Karyawan, apabila
pemberian Insentif Materiil ditingkatkan
oleh perusahaan maka akan diikuti oleh
peningkatan Kepuasan Kerja Karyawan (Y)
sehingga Variabel Insentif Materiil adalah
konstan. Sedangkan pada koefisien regresi
Insentif Non Materiil (X2) sebesar 0,703
Sumber: Data primer diolah, 2016
memiliki tanda positif dan menunjukkan
bahwa variabel ini memberikan pengaruh
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Berdasarkan hasil pengujian pada
sehingga dapat dikatakan bahwa apabila
grafik Scatterplot tersebut diketahui bahwa
Insentif Non Materiil meningkat maka akan
titik-titik menyebar dan tidak membentuk
diikuti peningkatan Kepuasan Kerja
pola tertentu serta berada dibawah angka 0
Karyawan (Y).
pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Koefisien Determinasi (R2)
Hasil Uji Analisis Regresi Linier
Nilai koefisien R2 dalam analisis
Berganda
regresi dapat digunakan sebagai ukuran
7

untuk menyatakan kecocokan garis regresi


yang diperoleh. Semakin besar nilai R2
maka semakin kuat kemampuan model
regresi yang diperoleh untuk menerangkan Diketahui bahwa nilai Fhitung 48,558
kondisi yang sebenarnya. Berikut adalah lebih besar dari Ftabel 3,11 atau signifikansi
Tabel hasil koefisien determinasi: F< signifikansi α yaitu 0,000 < 0,05, Jadi
Tabel 5 Hasil Koefisien hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
Determinasi (R2) Variabel bebas yang terdiri atas Insentif
Materiil (X1) dan Insentif Non Materiil (X2)
secara simultan atau bersama-sama
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Kepuasan Kerja
Karyawan (Y) PG Kebon Agung Malang.
Diketahui bahwa koefisien
determinasi dapat diketahui nilai Rsquare 2. Uji Hipotesis Kedua
sebesar 0,571 dimana nilai tersebut Pengujian model regresi secara
berkontribusi pada variabel insentif materiil parsial atau Uji t digunakan untuk
(X1) dan Insentif non materiil (X2) terhadap mengetahui apakah masing-masing
variabel kepuasan kerja karyawan (Y) PG variabel independen pembentuk model
Kebon Agung Malang sebesar 57,1% regresi secara individu memiliki pengaruh
sedangkan sisanya 42,9% dipengaruhi oleh yang signifikan terhadap variabel Y atau
variabel diluar variabel insentif materiil tidak. Berikut adalah Tabel hasil uji
(X1) dan variabel insentif non materiil (X2). hipotesis kedua:
Selain itu nilai koefisien R yang Tabel 7 Hasil Uji Hipotesis Kedua
menunjukkan keeratan hubungan antara
variabel dependen dan variabel
independen.

Hasil Uji Hipotesis


1. Uji Hipotesis Pertama

Uji F digunakan untuk mengetahui Diketahui bahwa nilai t hitung


pengaruh semua variabel bebasnya secara variabel insentif materiil (X1) adalah
bersama-sama terhadap variabel terikatnya. sebesar 0,986 dengan nilai signifikansi t
Atau untuk menguji model regresi yang sebesar 0,327 sedangkan nilai signifikansi
telah diteliti bersifat signifikan atau tidak α sebesar 0,05. Berdasarkan hasil analisis
signifikan.Uji F dilakukan dengan cara tersebut dapat dinyatakan bahwa
membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika signifikansi t ≤ signifikansi α yaitu 0,000 ≤
Fhitung>Ftabel, sehingga Ho di tolak Ha 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
diterima. Berikut adalah Tabel hasil uji insentif materiil (X1) secara parsial tidak
hipotesis pertama: berpengaruh signifikan terhadap variabel
kepuasan kerja karyawan (Y) pada PG
Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis Pertama Kebon Agung Malang. Sedangkan variabel
Insentif Non Materiil (X2) menunjukkan
8

bahwa nilai t hitung sebesar 7,699 dengan Pengaruh Insentif Materiil (X1)
nilai signifikansi t variabel insentif non terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
materiil (X2) 0,000 sedangkan signifikansi (Y)
α sebesar 0,05,sehingga variabel insentif Hasil analisis data menunjukkan
non materiil (X2) secara parsial bahwa Variabel Insentif Materiil (X1)
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan memiliki nilai b1 (Beta) = 0,090 dengan
Kerja Karyawan (Y) pada PG Kebon nilai signifikan t = 0,327. Hal ini berarti
Agung Malang. secara parsial, Insentif Materiil (X1)
berpengaruh tidak signifikan terhadap
PEMBAHASAN Kepuasan Kerja Karyawan (Y), sebab nilai
Pengaruh Insentif Materiil (X1) Insentif sig t = 0,327 > 0,05. Seperti yang
dan Non Materiil (X2) terhadap dikemukakan oleh Robbins (2006:218)
Kepuasan Kerja Karyawan (Y) yaitu hal-hal yang berkaitan dengan uang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atau gaji dalam insentif materiil cenderung
pemberian Insentif Materiil (X1) dan tidak mempengaruhi kepuasan kerja.
Insentif Non Materiil (X2) secara simultan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan bahwa pemberian insentif materiil oleh PG
Kerja Karyawan (Y) meskipun secara Kebon Agung Malang terhadap karyawan
parsial, Insentif Materiil (X1) berpengaruh seperti uang dan jaminan sosial bukan
tidak signifikan terhadap Kepuasan Kerja merupakan faktor utama dalam menunjang
Karyawan (Y). Nilai pada koefisien dan meningkatkan kepuasan kerja
determinasi (R square) sebesar 0,571, yang karyawan. Sebab insentif akan diberikan
berarti bahwa variabel insentif materiil (X1) dengan berbagai pertimbangan seperti
dan Insentif non materiil (X2) dapat pekerjaan tersebut melampaui target yang
berpengaruh terhadap variabel kepuasan ditetapkan, adanya pembagian keuntungan,
kerja karyawan (Y) PG Kebon Agung pencapaian prestasi, dan lain sebagainya
Malang yaitu sebesar 57,1% sedangkan
sisanya 42,9% dipengaruhi oleh variabel Pengaruh Insentif Non Materiil (X2)
diluar variabel insentif materiil (X1) dan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
variabel insentif non materiil (X2). (Y)
Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai Hasil analisis data menunjukkan
signifikansi F sebesar 0,000 kemudian bahwa Variabel Insentif Non Materiil (X2)
dibandingkan dengan nilai α sebesar 0,05. memiliki nilai b2 (Beta) = 0,703 dengan
Berdasarkan data tersebut dapat nilai signifikan t = 0,000. Hal ini berarti
disimpulkan bahwa signifikansi F< Variabel Insentif Non Materiil (X2)
signifikansi α yaitu 0,000 < 0,05, maka berpengaruh signifikan secara parsial
hasil regresi linier berganda adalah terhadap Kepuasan Kerja Karyawan (Y)
signifikan. Artinya Variabel Insentif sehingga dapat disimpulkan bahwa
Materiil (X1) dan Variabel Insentif Non responden cukup puas dengan pemberian
Materiil (X2) secara simultan mempunyai insentif non materiil di PG Kebon Agung
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Malang. Kebutuhan kerja karyawan
Kepuasan Kerja Karyawan (Y). terpenuhi dengan adanya insentif non
materiil sebab dapat menunjang pekerjaan
seperti ruang kerja yang nyaman dan jam
9

kerja sesuai dengan kebutuhan kerja. kesempatan sebanyak-banyaknya


Disamping itu karyawan lebih termotivasi sehingga mahasiswa Universitas
dalam meraih prestasi sebab perusahaan Brawijaya terutama Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Jurusan Manajemen dapat
memberi kesempatan untuk mengikuti
melakukan penelitian.
kenaikan jabatan. 2. Bagi Institusi/ Perusahaan
a. Menjalin kerjasama dengan pihak
KESIMPULAN DAN SARAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk
memberikan kesempatan penelitian
Kesimpulan di PG Kebon Agung di masa
Berdasarkan hasil pengujian data mendatang.
b. Meningkatkan insentif materiil dan
yang dijelaskan pada Bab IV diperoleh
insentif non materiil karena dapat
kesimpulan sebagai berikut: memberikan kontribusi yang besar
1. Berdasarkan hasil penelitian Insentif bagi perusahaan dan karyawan
materiil dan insentif non materiil merasakan kepuasan dalam bekerja
berpengaruh signifikan secara simultan sehingga produktivitas kerja dapat
terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal meningkat misalnya dengan
ini menunjukkan bahwa insentif merencanakan target yang akan
dicapai dengan menyesuaikan jam
memberi efek positif terhadap
kerja dan beban kerja.
peningkatan kepuasan kerja karyawan 3. Bagi Penulis
di PG Kebon Agung Malang. Adanya a. Memanfaatkan waktu dan
pemberian insentif memberikan kesempatan sebaik mungkin untuk
motivasi yang baik bagi karyawan mendapatkan ilmu ketika
untuk lebih semangat dan puas dalam melakukan penelitian di lapangan
sehingga menambah wawasan
menjalankan tugas dan tanggungjawab
untuk bekal dalam dunia kerja..
yang diberikan oleh perusahaan. b. Mempersiapkan diri sebaik
2. Terdapat pengaruh tidak signifikan mungkin untuk menghadapi situasi-
secara parsial insentif materiil terhadap situasi yang terjadi dalam dunia
kepuasan kerja karyawan yang berupa kerja secara nyata.
uang dan jaminan sosial. 4. Bagi Pihak lain
3. Sedangkan insentif non materiil Menyebarkan informasi yang
diperoleh tentang manfaat insentif
bepengaruh signifikan secara parsial
kepada banyak pihak seperti rekan-
terhadap kepuasan kerja karyawan di rekan atau masyarakat.
PG Kebon Agung Malang yang berupa
ruang kerja nyaman, jam kerja sesuai
dengan kebutuhan kerja, serta pujian DAFTAR PUSTAKA
baik secara lisan maupun tulisan.
Agung, Anak Agung P. 2012. Metodologi
Saran Penelitian Bisnis. Universitas
Brawijaya Press (UB Press).
Berdasarkan hasil penelitian dan
Malang.
kesimpulan tersebut diatas peneliti dapat Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur
memberi saran sebagai berikut: Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta
1. Bagi Jurusan Manajemen Berita Online Liputan6. Cara XL Axiata
Menjalin hubungan baik dengan pihak Beri Insentif Kepada Karyawan,
PG Kebon Agung untuk mendapatkan
10

Edisi 02 Februari 2016. Viewed 24 Kinerja Karyawan (Studi pada CV


April 2016 Time 11:33pm Indah Jaya Nganjuk). Skripsi,
Candrawati, Desiana D. 2013. Pengaruh Fakultas Ilmu Administrasi
Insentif Terhadap Kinerja (Studi Universitas Brawijaya Malang.
Pada Karyawan Duta Catering – Pratama, Dhanang Bayu. Pengaruh Insentif
CV Darma Utama Batu), Skripsi dan Proosi Terhadap Prestasi
Fakultas Ilmu Administrasi Kerja (Studi pada PT. PLN
Universitas Brawijaya Malang. (Persero) Distribusi Unit
Dessler, Gary. 1997. Human Resource Pelayanan dan Jaringan
Management, Volume Two, Kab.Sampang. Skripsi, Fakultas
Terjemahan oleh Benyamin Molan. Ilmu Administrasi Universitas
PT dadi Karyana Abadi. Jakarta Brawijaya Malang.
Diviani, Gracetiara Mera. 2015. Analisis Priadana, H.Moh.Sidik dan Muis, Saludin.
Pengaruh Insentif Terhadap 2009. Metodologi Penelitian
Kinerja Karyawan dengan Ekonomi dan Bisnis. Graha Ilmu.
Keputusan Kerja sebagai Variabel Yogyakarta.
Mediasi (Studi pada Karyawan Rahma, Mertha Maulana. 2012. Pengaruh
Perusahaan Air Minum Kabupaten Insentif Terhadap Prestasi Kerja
Jepara), viewed 10 April 2015 time Karyawan (Studi pada Kayawan
11:33pm. Produksi Bagian Pengelinting
Grahayuda, Graffito Riyant. 2014. (SKT)di PT. Gandum
Pengaruh Insentif Terhadap Malang).Skripsi Fakultas Ilmu
Motivasi Kerja (Studi Pada Administrasi Bisnis Universitas
Karyawan PT. AXA Financial Brawijaya Malang.
Indonesia Sales Office Cabang Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber
Malang), Skripsi Fakultas Ilmu Daya Manusia untuk Perusahaan,
Administrasi Universitas Brawijaya Edisi Pertama. PT. Raja Grafindo
Malang. Persada. Jakarta.
Handoko, Tani. 2014. Manajemen Robbins., Stephen P. 2006. Organizational
Personalia dan Sumber Daya Behavior, Tenth Edition-Perilaku
Manusia. BPFE- Organisasi. Macanan Jaya
Yogyakarta.Yogyakarta. Cemerlang. Jakarta
Hasibuan, Malayu. 2013. Manajemen Sagala, E. J. & Rivai, V. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Cetakan ke- Sumberdaya Manusia untuk Perusahaan,
17. Bumi Aksara. Jakarta edisi kedua. Rajawali Pers, Jakarta.
Ivory, Ruth. 2012. Pengaruh Insentif Santosa, Purbayu B. dan Hamdani,
Terhadap Kepuasan Kerja Muliawan. 2007. Statistik Deskriptif
Karyawan (Studi Pada PT. Malang Dalam Bidang Ekonomi dan Niaga.
Interpedia Pers-Radar Malang), Erlangga. Jakarta.
Skripsi Fakultas Ilmu Administrasi Sanusi, Anwar. 2014. Metodologi
Universitas Brawijaya Malang. Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta
Mangkunegara, A.A. Prabu. 2013.
Manajemen Sumber Daya Manusia Sarwoto. 1991. Dasar-dasar Organisasi
Perusahaan. PT. Remaja dan Manajemen. Ghalia Indonesia. Jakarta
Rosdakarya. Bandung. Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi
Daya Manusia, Edisi 5. BPFE. Birokrasi dan Manajemen Pegawai
Yogyakarta. Negeri Sipil. PT. Refika Aditama.
Masilan. Olla. 2014. Pengaruh Upah dan Bandung.
Insentif Karyawan terhadap
11

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Sugiyono. 2014. Metode Penelitian


untuk Bisnis, Edisi 4 Buku 1. Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Salemba Empat. Jakarta Alfabeta. Bandung
Siagian, Sondang P. 2014. Manajemen Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber
Sumber Daya Manusia. Bumi Daya Manusia. Kencana Pernada
Aksara. Jakarta Media Group. Jakarta.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Umar, Husein. Metodologi Penelitian untuk
Sumber Daya Manusia edisi III. Skripsi dan Tesis. PT Raja Grafindo
Sekolah Tinggi Ilmu ekonomi Persada. Jakarta
YKPN. Yogyakarta Yuniawan,Endi. 2012. Pengaruh Insentif
Sofyandi, Herman. 2013. Manajemen Terhadap Kepuasan dan Kinerja
Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu. Karyawan (Studi Pada PT. BPR
Yogyakarta Dhana Lestari Kepanjen-Malang),
Sugiyono. 2013. Statistik untuk Penelitian. Skripsi Fakultas Ilmu Administrasi
Alfabeta. Bandung Universitas Brawijaya Malang.
3
5
6
xi

Anda mungkin juga menyukai