Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP

KEPUASAN KERJA DAN INTENTION TO LEAVE


(Studi Pada Karyawan PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik)
Recha Putrie Etichasarie
Bambang Swasto Sunuharyo
Yuniadi Mayowan
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: rechavans@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the significant influence of Non Financial Compensation on Job Satisfaction,
Non Financial Compensation on Intention to Leave, and Job Satisfaction on Intention to Leave. This research
is explanatory research with quantitative approach . The population in this study were all employees of PT
Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik totaling 325 employees. The sampling technique used is
proportional random sampling with total sample of 77 employees . Non Financial Compensation has a
significant effect on Job Satisfaction with the path coefficient value of 0.671 and significance of 0,000. Non
Financial Compensation were significant effect on Intention To Leave with the path coefficient value of -0.223
and significance of 0,040. Job Satisfaction significantly influence on Intention to Leave with path coefficient
value of -0.562 and 0.000 significance.

Keywords : Non Financial Compensation , Job Satisfaction, and Intention to Leave.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh signifikan kompensasi non finansial terhadap kepuasan kerja,
kompensasi non finansial terhadap intention to leave, dan kepuasan kerja terhadap intention to leave. Jenis
penelitian ini merupakan explanatory research dengan pendekatan kuatitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik yang berjumlah 325
karyawan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu proportional random sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 77 karyawan. Hasil penelitian menunjukkan Kompensasi Non Finansial berpengaruh
signifikan terhadap Kepuasan Kerja dengan nilai koefesien jalur 0,671 dan signifikansi 0,000. Kompensasi
Non Finansial berpengaruh signfikan terhadap Intention to Leave dengan nilai koefesien jalur -0,223 dan
signifikansi 0,040 dan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Intention to Leave dengan nilai
koefesien jalur -0,562 dan signifikansi 0,000.

Kata kunci : Kompensasi Non Finansial, Kepuasan Kerja, Intention to Leave

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 106


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN sebaliknya karyawan akan merasa tidak puas
Meningkatnya perkembangan dunia usaha apabila menerima kompensasi yag tidak sesuai
yang selaras dengan peningkatan kondisi dengan kinerjanya.
perekonomian global menuntut adanya persaingan Ketidakpuasan dalam kerja sering menjadi
yang ketat di dalamnya. Perusahaan harus salah satu alasan terpenting yang menyebabkan
memanfaatkan sebaik mungkin sumber daya yang karyawan memiliki niat untuk meninggalkan
tersedia untuk memaksimalkan kinerja secara pekerjaanya atau yang disebut dengan intention to
optimal. Melalui kinerja yang optimal, maka leave. Intention to Leave adalah minat untuk
perusahaan mampu meningkatkan produktivitas mengundurkan diri permanen secara sukarela
dan profitabilitas. Dalam upaya peningkatan ataupun tidak dari organisasi (Robbins, 2003). Jika
produktivitas dan profitabilitas yang maksimal, ada perusahaan dapat memberikan kompensasi yang
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh dirasa sesuai dengan kinerja karyawan dan
perusahaan tersebut yaitu sumber daya manusia kepuasan kerja karyawan dapat tercapai maka
karena seumber daya manusia yang berperan keinginan berpindah karyawan dapat dihindari.
secara langsung dalam menghasilkan kinerja. PT. Kantor PT Pembangkitan Jawa Bali
Dilihat dari kegiatan atau usaha yang unit Gresik yang berlokasi di Jl. Harun Tohir no 01
dilakukan oleh karyawan itu sendiri, karyawan Gresik menjadi tempat dimana penelitian ini
mengharapkan imbalan atau yang disebut dengan dilaksanakan. PT Pembangkitan Jawa Bali
kompensasi. Menurut Flippo dalam Suwatno (disingkat PT PJB) adalah sebuah anak perusahaan
(2011:220) Kompensasi merupakan pemberian PLN BUMN produsen listrik yang menyuplai
imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan- kebutuhan listrik di Jawa Timur dan Bali,
karyawan karena mereka telah memberikan perusahaan produsen listrik ini memiliki mobilitas
sumbangan kepada pencapaian organisasi. yang tinggi, sehingga dibutuhkan karyawan yang
Pemberian kompensasi yang sesuai maka berkualitas dan berkompeten untuk membantu
karyawan akan mampu bekerja secara maksimal perusahaan mencapai tujuanya. Oleh karena itu
demi mewujudkan tujuan perusahaan. Ketika perlu untuk mengetahui dan menganalisis faktor
kompensasi finansial dapat terpenuhi ada sisi lain apa saja yang dapat menimbulkan kepuasan kerja
yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu karyawan dari kompensasi non finansial untuk
kompensasi non finansial. Simamora (2006:646) menciptakan sikap positif, sehingga karyawan
mengemukakan bahwa terdapat dua aspek penting dapat bertahan di dalam perusahaan tanpa memiliki
dalam kompensasi non finansial yaitu pekerjaan niat untuk keluar atau berpindah ke perusahaan
dan lingkungan kerja karyawan. Dalam rangka lain.
meningkatkan kepuasan kerja karyawan tidak Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan
cukup dengan pemenuhan kompensasi finansial pada latar belakang maka diperoleh rumusan
saja tetapi kompensasi non finansial juga harus masalah sebagai berikut :
terpenuhi. 1. Bagaimana Deskripsi Kompensasi Non
Salah satu tujuan penting dalam manajemen Finansial, Kepuasan Kerja dan Intention to
sumber daya manusia adalah terciptanya kepuasan Leave karyawan PT Pembangkitan Jawa Bali
kerja pada karyawan. Kepuasan kerja adalah Unit Gresik?
keadaan emosional karyawan dimana terjadi 2. Apakah Kompensasi Non Finansial
ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang Kerja pada karyawan PT Pembangkitan Jawa
bersangkutan (Martoyo, 2007:156). Kepuasan Bali Unit Gresik?
kerja dapat tercapai apabila karyawan 3. Apakah Kompensasi Non Finansial
mendapatkan kompensasi yang efektif. berpengaruh signifikan terhadap Intention to
Kompensasi yang efektif yang dimaksud adalah Leave pada karyawan PT Pembangkitan Jawa
kompensasi yang manfaatnya dapat dirasakan oleh Bali Unit Gresik?
karyawan. Hal ini diperkuat dengan pendapat 4. Apakah Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan
Sofyandi (2013:162) salah satu tujuan pemberian terhadap Intention to Leave pada karyawan PT
kompensasi adalah memberikan kepuasan kepada Pembangkitan Jawa Bali Unit Gresik?
karyawan dan untuk memotivasi karyawan dalam
bekerja. Dengan kompensasi yang setimpal maka
karyawan merasa dihargai dan akan merasa puas
dalam bekerja di suatu perusahaan. Begitupula
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 107
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KAJIAN PUSTAKA
1. Kompensasi 2. Kepuasan Kerja
a. Pengertian Kompensasi a. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Flippo dalam Suwatno (2011:220) Menurut Martoyo (2007:156) kepuasan kerja
Kompensasi merupakan pemberian imbalan jasa (job satisfaction) dimaksudkan keadaan emasional
yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi
karena mereka telah memberikan sumbangan ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas
kepada pencapaian organisasi. jasa kerja karyawan dari perusahaan atau
b. Kompensasi Non Finansial organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang
Menurut Simamora (2006:646) kompensasi memang diinginkan oleh karyawan yang
non finansial dapat dilihat dari Pekerjaan dan bersangkutan.
Lingkungan Kerja: b. Indikator Kepuasan Kerja
1. Pekerjaan 0HQXUXW 0DV¶XG :184) indikator yang
a) Tugas yang menarik digunakan untuk mengukur kepuasan kerja adalah
b) Jam kerja sesuai Undang-undang sebagai berikut:
c) Kesempatan untuk berkembang 1. Kepuasan terhadap gaji
2. Lingkungan kerja 2. Kepuasan terhadap promosi
a) Kebijakan yang sesuai 3. Kepuasan terhadap rekan kerja
b) Supervisor yang berkompeten 4. Kepuasan terhadap supervisor
c) Lingkungan kerja yang nyaman c. Teori Kepuasan Kerja
d) Kerabat kerja yang menyenangkan Dibawah ini merupakan beberapa teori tentang
c. Tujuan Kompensasi Non Finansial kepuasan kerja, yaitu:
Menurut Flippo (1984:59) dalam Sahari 1. Teori Ketidaksesuaian
(2009) terdapat beberapa tujuan dalam pemberian Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan
kompensasi non finansial yaitu: oleh individu merupakan hasil dari
1. Perekrutan yang lebih efektif perbandingan atau kesenjangan yang
2. Perbaikan moral dan kesetiaan dilakukan oleh diri sendiri terhadap berbagai
3. Kemangkiran lebih rendah macam hal yang sudah diperolehnya dari
4. Hubungan yang lebih baik pekerjaan dan yang menjadi harapannya.
5. Pengurangan pengaruh serikat buruh, baik 2. Teori Keadilan
yang ada sekarang maupun yang berpotensial Teori ini menunjukkan kepada seseorang
6. Pengurangan ancaman akan campur tangan merasa puas atau tidak puas suatusituasi
pemerintah lebih lanjut. tergantung pada perasaan adil (equity) atau
d. Kriteria Pemberian Kompensasi Non tidak adil (inequity).
Finansial 3. Teori Dua Faktor
Kriteria tersebut menurut Patton (1977: 122) Menurut teori ini, karakteristik pekerjaan
dalam Sahari (2009) adalah sebagai berikut: dikelompokkan menjadi dua kategori, yang
1. Cukup memadai. Memenuhi persyaratan satu dinamakan dissatisfier atau hygiene
minimal (pemerintah, serikat pekerja, factors dan yang lain dinamakan satisfier atau
manajerial). motivators.
2. Pantas, patut, wajar, adil. Setiap orang 4. Teori Tingkah Laku yang Direncanakan
sebaiknya diberi imbalan sesuai dengan usaha Teori ini mengasumsi bahwa kontrol perilaku
dan kemampuannya. yang dipresepsi mempunyai implikasi
3. Seimbang, cocok. motivasional terhadap minat-minat. TPB
4. Cost Effective. Sebaiknya tidak berlebihan, merupakan perluasan dari Theory of Reasoned
dipertimbangkan sesuai kemampuan organisasi. Action (TRA).
5. Secure atau aman. Sebaiknya dapat
memberikan rasa aman kepada karyawan. 3. Intention to Leave
6. Incentive Providing. Sebaiknya dapat a. Pengertian Intention to Leave
memotivasi karyawan untuk bekerja lebih Intention to leave berasal dari kata intention
efektif dan produktif. yang dapat diartikan sebagai keinginan seseorang
individu untuk melakukan sesuatu, dan leave
7. Dapat diterima karyawan.
adalah keluar atau penarikan seorang karyawan
dari tempat kerjanya. Menurut Robbins (2003)
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 108
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
keluar merupakan tanggapan ketidakpuasan yang METODE PENELITIAN
diungkapkan melalui perilaku yang diarahkan pada Penelitian ini menggunakan jenis penelitian
keinginan untuk meninggalkan organisasi. penjelasan atau explanatory research dengan
b. Indikasi Terjadinya Intention to Leave menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik
Menurut Harnoto (2002:89) intention to leave pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner
ditandai oleh berbagai hal yang menyangkut dan dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam
perilaku karyawan, antara lain: absensi yang penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis
meningkat, mulai malas kerja, naiknya keberanian jalur atau path analysis. Penelitian ini dilakukan
untuk melanggar tata tertib kerja, keberanian untuk pada karyawan PT. Pembangkitan Jawa Bali Unit
menentang atau protes kepada atasan, maupun Pembangkitan Gresik dengan jumlah populasi 325
keseriusan untuk menyelesaikan semua tanggung karyawan yang berlokasi di Jl. Harun Tohir 01
jawab karyawan yang sangat berbeda dari Gresik. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 77
biasanya. responden karyawan. Teknik sampling yang
Indikasi-indikasi tersebut bisa digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah propotional
sebagai acuan untuk memprekdisikan intention to sampling.
leave karyawan dalam sebuah perusahaan.
1. Absensi yang meningkat HASIL DAN PEMBAHASAAN
2. Mulai malas bekerja 1. Hasil Analisis Deskriptif
3. Peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib a. Kompensasi Non Finansial (X)
kerja Tabel 1
4. Peningkatan protes terhadap atasan Distribusi Frekuensi ItemVariabel Kompensasi
Non Finansial (X)
4. Hipotesis Item Keterangan Mean
H1
Kompenasi Kepuasan
X1 Tugas yang menarik 4,08
Non Finansial Kerja
Berdasarkan
H4 X2 Jam Kerja Sesuai Undang ± 4,19
H3 Undang
H2
X3 Kesempatan Berkembang 4,13
Intention to
Leave
Gambar 1 Model Hipotesis X4 Kebijakan yang Sesuai 3,99
Sumber : Peneliti 2016 X5 Supervisor yang berkompeten 3,92

Berdasarkan model hipotesis di atas, maka dapat X6 Lingkungan kerja yang nyaman 4,14
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
X7 Rekan kerja yang menyenangkan 4,12
H1 : Terdapat pengaruh signifikan antara
Total Grand Mean 4.08
variabel Kompensasi Non Finansial (X)
terhadap Kepuasan Kerja (Z). Sumber: Data primer diolah, 2016
H2 : Terdapat pengaruh signifikan antara
variabel Kompensasi Non Finansial (X) Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa
terhadap Intention to Leave (Y). Grand Mean variabel Kompensasi Non Finansial
H3 : Terdapat pengaruh signifikan antara (X) sebesar 4,08, yang artinya pemberian
variabel Kepuasan Kerja (Z) terhadap kompensai non finansial PT Pembangkitan Jawa
Intention to Leave (Y) Bali Unit Pembangkitan Gresik sudah baik kepada
H4 : Terdapat Pengaruh tidak langsung dari karyawan sesuai dengan kinerja karyawan.
Kompensasi Non Finansial (X) tehadap
Intention to Leave (Y) melalui Kepuasan
Kerja (Z).

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 109


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
b. Kepuasan Kerja (Z) Y6 Kebijakan yang ditetapkan tidak
Tabel 2 sesuai dengan kemauan pribadi 1.99
Distribusi Frekuensi Item Kepuasan Kerja (Z)
Total Grand Mean 1.92
Item Keterangan Mean
Sumber: Data primer diolah, 2016
Z1 Gaji yang diterima karyawan cukup 4.13

Z2 Gaji diberikan tepat waktu 4.19 Berdasarkan tabel 3 diketahui nilai Grand
Mean variabel Intention to Leave (Y) adalah 1,92
Z3 Gaji sesuai dengan kinerja karyawan 4.04
yang artinya tingkat Intention to Leave karyawan
Z4 Peluang promosi jabatan 3.92 PT Pembangkitan Jawa Bali Rendah dan karyawan
tidak memiliki niat untuk meninggalkan
Z5 Adil dalam melaksanakan promosi perusahaan.
jabatan 3.82

Z6 Promosi jabatan yang bertanggung


jawab 3.64
1. Analisis Jalur (Path Analysis)
Z7 Kenyamanan saat bekerja bersama 3.99 a. Koefisien Jalur terhadap Kepuasan Kerja
Tabel 4
Z8 Dukungan dari rekan kerja 3.96 Hasil Analisis Jalur X terhadap Z
Z9 Rekan kerja yang bertanggung jawab
Standardized
dan dapat dipercaya 3.97 Variabel Variabel t Probabilitas
Coefficents Ket.
Mediator Bebas hitung (sig.)
Z10 Supervisor yang memberikan beta
motivasi 3.84 Z X 0.671 7,829 0,000 Sig
R2 : 0,450
Z11 Supervisor yang memberikan pujian 3.90 Sumber: Data primer diolah 2016
Z12 Supervisor tidak mengekang dalam Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa
pekerjaan 3.99
Kompensasi Non Finansial (X) berpengaruh
Total Grand Mean 3,95 signifikam terhadap Kepuasan Kerja (Z) terbukti
dari nilai sig OHELK NHFLO GDUL .
Sumber: Data primer diolah, 2016 (0,000<0,05).

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui Grand b. Koefisien Jalur Terhadap Intention to Leave
Mean variabel Kepuasan Kerja (Z) adalah 3,95 Tabel 5
yang artinya Kepuasan Kerja sudah baik dan dapat Hasil Analisis Jalur X, Z terhadap Y
dirasakan oleh seluruh karyawan PT Pembangkitan
Standardized
Jawa Bali Unit Pembangkitan Gresik. Variabel Variabel t Probabilitas
Coefficents Ket.
Terikat Bebas hitung (sig.)
beta
c. Intention to Leave (Y) X -0,223 -2,087 0.040 Sig
Y
Tabel 3 Z -0,562 -5,257 0.000 Sig
Distribusi Frekuensi Item Variabel Intention to R2 : 0,534
Leave (Y) Sumber : Data primer diolah 2016
Item Keerangan Mean
Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa
Y1 Kurangnya respon terhadap tugas 1.95
Kompensasi Non Finansial (X) berpengaruh
Y2 Pekerjaan terbengkalai 1.96 signifikan terhadap Intention to Leave (Y) terbukti
dari nilai sig 0,040 lebih kecil dari . = 0,05
Y3 Absensi Meningkat 1.90 (0,040<0,05). Kepuasan Kerja (Z) berpengaruh
Y4 Melakukan keributan dengan signifikan terhadap Intention to Leave (Y) terbukti
rekan kerja 1.83 dari nilai sig 0,000 \DQJ OHELK NHFLO GDUL . 0,05
(0,000<0,05).
Y5 Sikap tidak hormat pada atasan 1.88

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 110


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2. Uji Hipotesis Jawa Bali UP Gresik sudah tinggi. Hasil uji path
a. Pengaruh Kompensasi Non Finansial menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
terhadap Kepuasan Kerja signifikan antara kompensasi non finansial
Tabel 4 menunjukkan koefisien beta sebesar terhadap kepuasan kerja pada karyawan PT
0,671 menunjukkan bahwa pengaruh Kompensasi Pembangkitan Jawa Bali UP Gresik. Hasil
Non Finansial terhadap Kepuasan Kerja, dengan penelitian ini diperkuat oleh pendapat Dewi dan
SUREDELOLWDV VHEHVDU OHELK NHFLO GDUL . Wiku (2005) dalam habibi (2013:16) bahwa
(p<0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak, lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan
berarti hipotesis yang menyatakan Kompensasi kerja karyawan dengan faktor hubungan antara
Non Finansial berpengaruh signifikan terhadap rekan kerja dan hubungan dengan atasan yang
Kepuasan Kerja diterima. menjadi hal yang paling dominan berpengaruh.
b. Pengaruh Kompensasi Non Finansial Disamping itu, hasil penelitian ini juga mendukung
terhadap Intention to Leave hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiawan
Tabel 5 menunjukkan koefisien beta sebesar - (2012) dengan hasil penelitian bahwa kompensasi
0,223 menunjukkan bahwa pengaruh Kompensasi berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap
Non Finansial terhadap Intention to Leave, dengan kepuasan kerja.
probabilitas sebesar 0,04 OHELK NHFLO GDUL . b. Pengaruh Kompensasi Non Finansial
(p<0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak, terhadap Intention to Leave
berarti hipotesis yang menyatakan Kompensasi Hasil distribusi frekuensi variabel intention to
Non Finansial berpengaruh signifikan terhadap leave dapat dikategorikan rendah yang artinya
Intention to Leave diterima. karyawan PT Pembangkitan Jawa Bali UP Gresik
c. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap tidak memiliki keinginan untuk meninggalkan
Intention to Leave Karyawan perusahaan. Berdasarkan hasil uji path
Tabel 5 menunjukkan koefisien beta sebesar - menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan
0,562 menunjukkan bahwa pengaruh Kepuasan signifikan antara variabel kompensasi non finansial
Kerja terhadap Intention to Leave, dengan terhadap intention to leave karyawan. Hasil
probabilitas sebesar 0,000 \DQJ OHELK NHFLO . penelitian ini diperkuat dengan teori yang
(p<0,05), maka keputusannya adalah H0 ditolak, dikemukakan oleh Tau, dkk (1998) dalam Adi dan
berarti hipotesis yang menyatakan Kepuasan Kerja Kristiani (2006) bahwa keinginan untuk keluar
berpengaruh signifikan terhadap Intention to Leave dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
diterima. karakteristik individu seperti : umur, jenis kelamin,
d. Pengujian Kepuasan Kerja sebagai variabel pendidikan status perkawinan, lamanya bekerja,
mediator dalam hubungan Kompensasi pelatihan kerja, profesionalisme, pengungkapan
Non Finansial dan Intention to Leave kebutuhan pribadi, jarak tempat kerja. Selain itu,
Pada hubungan Kompensasi Non Finansial faktor lain yaitu kompensasi yang diberikan
dengan Intention to Leave terdapat dugaan variabel perusahaan, kepuasan kerja, kesempatan promosi
Kepuasan Kerja sebagai variabel mediator. karier dan komitmen organisasi atau perusahaan
Perhitungan besarnya pengaruh Kepuaan Kerja juga berpengaruh terhadap keinginan keluar
sebagai variabel mediator adalah sebagai berikut: karyawan.
Direct Effect (pengaruh langsung) Kompensasi c. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap
Non Finansial terhadap Intention to Leave sebesar Intention to Leave
-0,233 Berdasarkan hasil distribusi frekuensi variabel
Indirect Effect (IE) = PZX H PYZ kepuasan kerja karyawan tergolong baik sehingga
= 0,671 H -0,562 kepuasan kerja dapat dirasakan oleh karyawan di
= -0,377 PT Pembangkitan Jawa Bali UP Gresik.
Total Efeect (TE) = PYX + (PZX H PYZ) Berdasarkan hasil analisis jalur menunjukkan
= -0,233 + 0,377 bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan
= -0,600 antara variabel kepuasan kerja terhadap intention to
3. Pembahasan leave. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat
a. Pengaruh Kompensasi Non Finansial yang dikemukakan oleh Robbins (2003) keluar
terhadap Kepuasan Kerja merupakan tanggapan ketidakpuasan yang
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi variabel diungkapkan melalui perilaku yang diarahkan pada
kompensasi non finansial, pemberian kompensasi keinginan untuk meninggalkan organisasi.
non finansial pada karyawan PT Pembangkitan Disamping itu hasil penelitian ini mendukung hasil
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 111
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
penelitian dari Syafrizal (2011) yang menyebutkan signifikan terhadap Intention to Leave. Nilai
bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh negatif yang diperoleh dari analisis jalur menunjukkan
terhadap kepuasan kerja. semakin tinggi tingkat variabel Kepuasan Kerja terhadap Intention to
kepuasan kerja seseorang maka semakin rendah Leave memiliki pengaruh negatif.
tingkat intention to leave karyawan, begitupula
sebaliknya semakin rendah tingkat kepuasan Saran
seseorang maka semakin tinggi tingkat intention to 1. Sebaiknya PT Pembangkitan Jawa Bali UP
leave karyawan. Gresik meninjau terkait kompetensi yang
d. Pengaruh Tidak Langsung dari dimiliki oleh supervisor dan promosi yang
Kompensasi Non Finansial terhadap terjadi perusahaan karena berdasarkan hasil
Intention to Leave melalui Kepuasan Kerja penelitian kedua item tersebut memperoleh
Berdasarkan hasil analisis jalur menunjukkan rata-rata terendah dibandingkan dengan item
bahwa terdapat pengaruh tidak langsung dari yang lain.
kompensasi non finansial terhadap intention to 2. Diharapkan pihak perusahaan dapat
leave melalui kepuasan kerja sebesar -0,600. mempertahankan serta meningkatkan
Koefisien pengaruh tidak langsung diperoleh dari pelayanan yang berkenaan dengan aspek
hasil perkalian antara koefisien pengaruh langsung Kompensasi Non Finansial yaitu Pekerjaan
yang membentuknya. Nilai koefisien negatif dan Lingkungan kerja sehingga karyawan
menyatakan bahwa apabila pemberian kompensasi merasakan puas dalam bekerja.
non finansial tinggi kemudian karyawan akan 3. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini
merasakan tinkat kepuasan kerja yang tinggi maka merupakan hal yang sangat penting dalam
tingkat intention to leave rendah mempengaruhi Intention to Leave diharapkan
hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan
KESIMPULAN DAN SARAN bagi peneliti selanjutnya.
Kesimpulan
1. Hasil Deskripsi menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
pemberian kompensasi non finansial di PT Adi, Dwinta Pratiwi dan Kristiani,
Pembangkitan Jawa Bali Unit Gresik (PT PJB) 2006.Pemanfaatan Kembali Unit
sudah baik sesuai hasil dari grand mean pada Pelaksana Teknis Dinas Balai
distribusi frekuensi variabel. Kepuasan kerja Pengembangan Keterampilan Khusus
di PT Pembangkitan Jawa Bali Unit Gresik Tenaga Kesehatan, diakses pada 13
(PT PJB) sudah baik dan dapat dirasakan oleh September 2016
semua karyawan. Sedangkan tingkat intention Habibi, Mohammat. 2013. Analisis Pengaruh
to leave karyawan di PT Pembangkitan Jawa Kompensasi Non Finansial Terhadap
Bali Unit Gresik (PT PJB) rendah sehingga Kepuasan Kerja Karyawan Dengan
menunjukkan bahwa karyawan tidak memiliki Kinerja Sebagai Variabel Intervening
keinginan untuk keluar atau meninggalkan Pada 56,$ ³65,.$1',´ ,%, -HPEHU
perusahaan. Universitas Jember
2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan Harnoto. 2002. Manajemen sumber daya manusia.
bahwa variabel Kompensasi Non Finansial Jakarta: Prehallindo.
berpengaruh signifikan terhadap variabel Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya
Kepuasan Kerja. Nilai yang diperoleh dari Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
analisis jalur menunjukkan variabel
Kompensasi Non Finansial terhadap Kepuasan 0DV¶XG )XDG Survai Diagnosis
Kerja memiliki pengaruh positif. Organisasional: Konsep dan Aplikasi.
3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan Peneribit UNDIP. Semarang
bahwa variabel Kompensasi Non Finansial Robbins, S. P. (2003). Perilaku Organisasi, Jilid 2.
berpengaruh signifikan terhadap Intention to Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Leave. Nilai yang diperoleh dari analisis jalur
menunjukkan variabel Kompensasi Non Sahari, Alex Bayu. 2009. Pengaruh Kompensasi
Finansial terhadap Intention to Leave memiliki Non Finansial Terhadap Motivasi Kerja
pengaruh negatif. Karyawan Di Perusahaan Rodeo-Lawang.
4. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan Malang. Fakultas Ekonomi Universitas
bahwa variabel Kepuasan Kerja berpengaruh Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 112


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Simamora,Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Cetakan Kedua. Yogyakarta:
STIE YKPN.
Suwatno. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: Alfabeta.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 113


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai