Anda di halaman 1dari 7

AGORA Vol. 3, No.

2, (2015) 180

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP KOMPENSASI FINANSIAL DAN


MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PT ANUGERAH GAYA ABADI
Chaterine Chrestella
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: m31411022@john.petra.ac.id

Abstrak — Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karyawan diyakini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
pengaruh kepuasan terhadap kompensasi finansial dan motivasi motivasi dan komitmen dari karyawan itu sendiri, dorongan
kerja terhadap kinerja karyawan yang bekerja pada PT dan dukungan dari pemimpin, serta kompensasi dan fasilitas
Anugerah Gaya Abadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kerja yang diberikan oleh perusahaan. (Mangkuprawira dan
kuantitatif survei. Metode pengujian data menggunakan uji
Aida, 2007, p.155).
validitas dan reliabilitas. Selanjutnya, untuk metode analisis data
menggunakan metode analisis linier berganda. Hasil dari Mondy (2008, p.4) berpendapat bahwa kompensasi
penelitian ini menunjukkan bahwa: Kepuasan terhadap adalah total seluruh imbalan yang diterima karyawan sebagai
Kompensasi Finansial dan Motivasi Kerja memiliki pengaruh pengganti jasa mereka. Sistem kompensasi yang memadai,
terhadap Kinerja Karyawan, Kepuasan terhadap Kompensasi terutama dalam hubungannya dengan motivasi kerja karyawan
Finansial berpengaruh lebih dominan terhadap Kinerja seharusnya dimiliki oleh suatu perusahaan. Dengan adanya
Karyawan. kompensasi yang memadai dan peningkatan motivasi yang
Kata Kunci — Kepuasan Kompensasi Finansial, dijalankan berhasil, maka seorang karyawan akan termotivasi
Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan
kepadanya.
Dalam mengikuti segala perkembangan yang ada saat
I. PENDAHULUAN ini dan agar tujuan yang diinginkan oleh perusahaan tercapai
Di era persaingan dunia usaha yang semakin ketat ini, maka perlu adanya suatu pemberian motivasi sehingga
setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan karyawan dapat bekerja dengan baik dan maksimal. Mathis &
kemampuan daya saing agar mampu bertahan dan unggul dari Jackson (2006, p.114) menyebutkan bahwa motivasi adalah
kompetitor-kompetitornya. Hal yang harus diperhatikan dalam keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang
peningkatan daya saing perusahaan adalah dengan mengelola tersebut bertindak. Seorang yang memiliki motivasi yang besar
sumber daya yang dimiliki perusahaan dengan baik dan didalam dirinya, maka akan dapat meningkatkan kinerjanya di
maksimal. Manusia berperan aktif dan dominan dalam tiap dalam suatu perusahaan. Hal-hal yang dapat memotivasi dan
aktivitas dan proses dalam perusahaan. Manusia menjadi meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan memenuhi
perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan dari kebutuhan mereka. Kebutuhan tersebut antara lain, gaji atau
perusahaan. Akan tetapi, mengatur manusia bukanlah hal yang upah yang baik, pekerjaan yang aman, suasana kerja yang
mudah karena tiap manusia memiliki pikiran, kebutuhan, kondusif, penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan,
keinginan, perasaan, dan latar belakang yang berbeda. pimpinan yang adil dan bijaksana, dihargai dan dihormati
(Hasibuan, 2006, p.10). Oleh karena itu sumber daya manusia orang lain.
merupakan penentu keberhasilan suatu tujuan perusahaan yang PT Anugerah Gaya Abadi merupakan perusahaan
akan dicapai. Pencapaian kinerja karyawan secara optimal yang bergerak di bidang retail fashion. Produk dari PT
tidak akan terwujud begitu saja, selain adanya pengembangan Anugerah Gaya Abadi adalah footwear dan accessories
kualitas sumber daya manusia yang terarah dan terkoordinasi dengan brand Charles & Keith. Dalam menjalankan kegiatan
dengan baik juga harus didukung oleh faktor-faktor lain yaitu usahanya, perusahaan telah memberikan kompensasi yang
pengawasan, kondisi lingkungan kerja secara fisik maupun non sesuai dan layak serta dorongan kepada karyawannya. Hampir
fisik, motivasi, kepemimpinan, teknologi serta displin kerja. tidak ada karyawan yang absen atau tidak hadir dalam hari
Bangun (2012, p.231) memberikan definisi kinerja kerja. Akan tetapi, fenomena yang terjadi dalam perusahaan
sebagai hasil pekerjaan yang dicapai karyawan berdasarkan tersebut adalah adanya perbedaan tingkat kinerja antara satu
persyaratan-persyaratan kerja. Dalam suatu perusahaan, karyawan dengan karyawan lain yang cukup signifikan.
kinerja yang tinggi mengandung arti terjadinya peningkatan Dengan adanya masalah di atas, maka dipilih judul
efisiensi, efektivitas, atau kualitas yang lebih tinggi dari penelitian tentang “Pengaruh Kepuasan terhadap Kompensasi
penyelesaian serangkaian tugas yang dibebankan kepada Finansial dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
seorang karyawan dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu, Outlet PT Anugerah Gaya Abadi”.
perusahaan perlu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
mempengaruhi kinerja karyawan serta menyediakan umpan 1. Apakah faktor kepuasan terhadap kompensasi finansial
balik yang bisa membantu perusahaan dalam pengambilan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Anugerah Gaya
keputusan yang berdampak pada kinerja perusahaan. Kinerja
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 181

Abadi ? karena perusahaan tidak mengkomunikasikan informasi


2. Apakah faktor motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja yang akurat mengenai kompensasi dan tidak mengetahui
karyawan PT Anugerah Gaya Abadi ? jenis kompensasi yang dibutuhkan oleh karyawan.
3. Di antara faktor kepuasan terhadap kompensasi finansial c. Kepuasan dan ketidakpuasan akan kompensasi juga
atau motivasi kerja mana yang berpengaruh lebih dominan tergantung pada variasi dari kompensasi itu sendiri.
terhadap kinerja karyawan PT Anugerah Gaya Abadi? Kompensasi tersebut mempunyai fungsi yang berbeda
sehingga kombinasi variasi kompensasi yang baik akan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di memenuhi kebutuhan dan kepuasan karyawan.
atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : (Djati & Khusaini, 2003, p.28-29)
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor
kepuasan terhadap kompensasi finansial terhadap kinerja Unsur Motivasi Kerja
karyawan PT Anugerah Gaya Abadi. Menurut George dan Jones (2005, p.175) unsur
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor motivasi kerja terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Anugerah 1. Arah perilaku (direction of behavior)
Gaya Abadi. Arah perilaku (direction of behavior) mengacu pada
3. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor kepuasan perilaku yang dipilih seseorang dalam bekerja dari
terhadap kompensasi finansial atau motivasi kerja yang banyak pilihan perilaku yang dapat mereka jalankan baik
berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja karyawan tepat maupun tidak. Banyak contoh perilaku tidak tepat
PT Anugerah Gaya Abadi. yang dapat dilakukan karyawan. Perilaku-perilaku ini
nantinya akan menjadi penghambat bagi perusahaan
Jenis-jenis Kompensasi untuk mencapai tujuannya. Untuk mencapai tujuan
Menurut Simamora (2006, p.443), kompensasi perusahaan secara maksimal, karyawan harus memiliki
finansial dibedakan menjadi dua yaitu: motivasi kerja untuk memilih perilaku yang fungsional
1. Kompensasi Langsung dan dapat membantu perusahaan dalam mencapai
Kompensasi langsung terdiri dari empat bagian, yaitu: tujuannya. Setiap karyawan diharapkan dapat bekerja
a. Bayaran pokok yang didalamnya termasuk gaji, upah. tepat waktu, mengikuti peraturan yang berlaku, serta
b. Bayaran prestasi (merit pay) yaitu bayaran berdasarkan kooperatif dengan sesama rekan kerja.
kinerja dijadikan prosedur standar untuk mencoba 2. Tingkat usaha (level of effort)
menggandengkan kenaikan-kenaikan gaji dengan kinerja Tingkat usaha berbicara mengenai seberapa keras usaha
individu. Merit pay adalah kenaikan upah tahunan yang seseorang untuk bekerja sesuai dengan perilaku yang
terkait dengan kinerja karyawan selama tahun dipilih. Dalam bekerja, seorang karyawan tidak cukup
sebelumnya. jika hanya memilih arah perilaku yang fungsional bagi
c. Bayaran insentif (insentive pay) yang terdiri dari bonus, pencapaian tujuan perusahaan. Namun juga harus bekerja
komisi, pembagian laba, opsi saham. keras dalam menjalankan perilaku yang dipilih. Misalnya
d. Bayaran tertangguh (deffered pay) yang terdiri dari dalam pekerjaan, seorang pekerja tidak cukup hanya
program tabungan dan anuitas pembelian saham. memilih untuk selalu hadir tepat waktu, namun juga perlu
2. Kompensasi Tidak Langsung dilihat kesungguhannya dalam bekerja.
Kompensasi tidak langsung terdiri dari tiga bagian, yaitu: 3. Tingkat kegigihan (level of persistence)
a. Program-program perlindungan, termasuk di dalamnya Tingkat kegigihan mengacu pada motivasi kerja
asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, dan asuransi karyawan ketika dihadapkan pada suatu masalah,
tenaga kerja. rintangan, atau halangan dalam bekerja. Seberapa keras
b. Bayaran di luar jam kerja, misalnya liburan, hari besar, seorang karyawan terus berusaha untuk menjalankan
cuti tahunan, dan cuti hamil. perilaku yang dipilih dalam kondisi tersebut. Misalnya
c. Fasilitas-fasilitas yang terdiri dari kendaraan, ruang bila ada kendala pada cuaca atau karyawan mengalami
kantor, tempat parkir, dan sebagainya. sakit yang ringan, apakah karyawan tersebut tetap tepat
waktu masuk bekerja dan sungguh-sungguh dalam
Kepuasan Terhadap Kompensasi bekerja seperti biasanya.
Ada beberapa penyebab dari kepuasan dan
ketidakpuasan karyawan atas kompensasi yang mereka terima, Dimensi Kinerja Karyawan
yaitu : Menurut Dessler (2009, p.133) ada enam dimensi
a. Kepuasan individu terhadap kompensasi berkaitan kinerja karyawan, yaitu :
dengan harapan dan kenyataan terhadap sistem
kompensasi. Kompensasi yang diterima tidak sesuai 1. Kualitas kerja adalah akurasi, ketelitian, dan bisa diterima
dengan yang diharapkan, apabila kompensasi yang atas pekerjaan yang dilakukan.
diterima terlalu kecil jika dibandingkan dengan 2. Produktivitas adalah kuantitas dan efisiensi kerja yang
harapannya. dihasilkan dalam periode waktu tertentu.
b. Karyawan sering salah persepsi terhadap sistem 3. Pengetahuan pekerjaan adalah ketrampilan dan informasi
kompensasi yang diterapkan perusahaan. Hal ini terjadi praktis/teknis yang digunakan pada pekerjaan.
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 182

4. Bisa diandalkan adalah sejauh mana seorang karyawan a.Uji Normalitas


bisa diandalkan atas penyelesaian dan tindak lanjut tugas. b. Uji Multikolinieritas
5. Kehadiran adalah sejauh mana karyawan tepat waktu, c.Uji Heterokedastisitas
mengamati periode istirahat/makan yang ditentukan dan 3. Analisis Regresi Linier Berganda
catatan kehadiran secara keseluruhan. 4. Analisis Koefisien Determinasi Berganda
6. Kemandirian adalah sejauh mana pekerjaan yang 5. Uji Hipotesis, yang terdiri dari :
dilakukan dengan atau tanpa pengawasan. a. Uji t
b. Uji F
Hipotesis Penelitian
1. Diduga kepuasan terhadap kompensasi finansial III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Anugerah Uji Validitas
Gaya Abadi. Dalam penelitian ini, pengukuran validitas
2. Diduga motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja menggunakan korelasi pearson. Jika korelasi pearson antara
karyawan PT Anugerah Gaya Abadi. masing-masing pernyataan dengan skor total menghasilkan
3. Diduga kepuasan terhadap kompensasi finansial nilai signifikansi < 0,05 (α=5%), maka item pernyataan
merupakan variabel yang dominan berpengaruh terhadap dinyatakan valid. Jika korelasi pearson antara masing-masing
kinerja karyawan PT Anugerah Gaya Abadi. pernyataan dengan skor total menghasilkan nilai signifikansi ≥
0,05 (α=5%), maka item pernyataan dinyatakan tidak valid.
Kerangka Pemikiran
Tabel 1. Uji Validitas Kepuasan terhadap Kompensasi
Kepuasan terhadap
Finansial
Kompensasi Finansial (X1) Indikator r Pearson Sig. Keterangan
- Gaji X1.1 0,761 0,000 Valid
- Komisi X1.2 0,718 0,000 Valid
- Tunjangan kesehatan X1.3 0,798 0,000 Valid
H3
- Tunjangan hari raya X1.4 0,762 0,000 Valid
- Cuti tahunan Kinerja Karyawan (Y)
-Kualitas kerja
X1.5 0,506 0,002 Valid
- Cuti hamil
(Simamora, 2006) H1 -Produktivitas X1.6 0,824 0,000 Valid
-Pengetahuan X1.7 0,723 0,000 Valid
pekerjaan
-Kehandalan Tabel 2. Uji Validitas Motivasi Kerja
-Kehadiran
Indikator r Pearson Sig. Keterangan
-Kemandirian
(Dessler, 2009) X2.1 0,563 0,000 Valid
X2.2 0,510 0,002 Valid
X2.3 0,596 0,000 Valid
Motivasi Kerja (X2) X2.4 0,583 0,000 Valid
- Arah perilaku H2 X2.5 0,546 0,001 Valid
- Tingkat usaha X2.6 0,643 0,000 Valid
- Tingkat kegigihan
X2.7 0,627 0,000 Valid
(George dan Jones,
2005)
Tabel 3. Uji Validitas Kinerja Karyawan
Indikator r Pearson Sig. Keterangan
II. METODE PENELITIAN Y.1 0,914 0,000 Valid
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Y.2 0,756 0,000 Valid
kuantitatif yang menggunakan metode survei. Populasi dalam Y.3 0,760 0,000 Valid
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Anugerah Gaya Y.4 0,768 0,000 Valid
Y.5 0,641 0,000 Valid
Abadi yang berjumlah 68 orang yang terdiri dari karyawan
Y.6 0,636 0,000 Valid
office dan karyawan outlet. Teknik pengambilan sampel yaitu
Y.7 0,574 0,000 Valid
non-probability sampling dengan menggunakan purposive Y.8 0,342 0,044 Valid
sampling. Dari total keseluruhan jumlah karyawan PT Y.9 0,811 0,000 Valid
Anugerah Gaya Abadi sebanyak 68 orang, peneliti hanya Y.10 0,707 0,000 Valid
memakai sampel sebanyak 35 orang yang merupakan
karyawan outlet. Tabel 1,2,3 menunjukkan bahwa pernyataan dalam
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket pada variabel kepuasan terhadap kompensasi finansial,
dengan penyebaran angket tertutup secara langsung kepada motivasi kerja, dan kinerja karyawan menghasilkan nilai
karyawan outlet PT Anugerah Gaya Abadi. Teknik analisis signifikansi <0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
data yang digunakan adalah : semua pertanyaan dari variabel kepuasan terhadap kompensasi
1. Uji Validitas dan Reliabilitas finansial, motivasi kerja, dan kinerja karyawan dinyatakan
2. Uji Asumsi Klasik, yang terdiri dari :
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 183

valid. Dengan kata lain, semua pernyataan dari ketiga variabel Tabel 7. Hasil Uji Heterokedastisitas
ini dapat mengukur tingkat kebenaran dari data. Variabel Sig.
Uji Reliabilitas Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial 0,905
Motivasi Kerja 0,743
Dalam penelitian ini, pengukuran reliabilitas menggunakan
nilai cronbach alpha. Jika nilai cronbach alpha >0,6 , maka Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji
angket dikatakan reliabel. Jika nilai cronbach alpha <0,6 , Glejser yang dihasilkan adalah sebesar 0,905 untuk variabel
maka angket dikatakan tidak reliabel. kepuasan terhadap kompensasi finansial dan 0,743 untuk
variabel motivasi kerja. Kedua nilai signifikansi ini nilainya
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas >0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model
Variabel Cronbach Alpha regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial (X1) 0,853
Motivasi Kerja (X2) 0,674 Analisis Deksripsi Jawaban Responden
Kinerja Karyawan (Y) 0,886 Deskripsi jawaban responden dilakukan dengan
Tabel 4 menunjukkan bahwa variabel kepuasan menghitung nilai rata-rata (mean) jawaban responden pada
terhadap kompensasi finansial, motivasi kerja dan kinerja masing-masing pernyataan dan secara keseluruhan. Untuk
karyawan menghasilkan cronbach alpha masing-masing mengkategorikan rata-rata jawaban responden digunakan
dengan nilai lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat disimpulkan interval kelas 0,8 kemudian disusun kriteria rata-rata jawaban
bahwa ketiga variabel penelitian dapat dinyatakan reliabel. responden yang disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 8. Kategori Rata-Rata Jawaban Responden
Uji Normalitas Interval Kategori
Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan 4,21 – 5,00 Sangat Baik
uji kolmogorov smirnov. Jika nilai signifikansi uji kolmogorov 3,41 – 4,20 Baik
2,61 – 3,40 Sedang
smirnov >0,05 (α=5%), maka residual model regresi
1,81 – 2,60 Tidak Baik
berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi uji kolmogorov 1,00 – 1,80 Sangat Tidak Baik
smirnov <0,05 (α=5%), maka residual model regresi Berikut deskripsi jawaban responden pada variabel
berdistribusi tidak normal. Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial.
Tabel 9. Tanggapan Responden
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Variabel Mean Kategori
Hasil Uji Hasil X1.1 3,51 Baik
Kolmogorov-Smirnov Z 0,743 X1.2 3,43 Baik
Sig. (2-tailed) 0,639 X1.3 3,51 Baik
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi uji X1.4 3,63 Baik
kolmogorov smirnov > 0,05 yaitu sebesar 0,639. Sehingga X1.5 3,77 Baik
dapat disimpulkan bahwa residual model regresi berdistribusi X1.6 3,31 Sedang
X1.7 3,74 Baik
normal. Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial 3,56 Baik
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa penilaian
Uji Multikolinieritas tertinggi dari responden terletak pada kesesuaian tunjangan
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui ada atau hari raya yang diberikan perusahaan dengan peraturan yang
tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF ada, yaitu ditunjukkan dengan nilai rata-rata pada indikator
dan tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan tolerance > 0,1 , maka X1.5 sebesar 3,77. Penilaian terendah dari responden yaitu
model regresi bebas dari multikolinieritas. berhubungan dengan cuti tahunan yang diberikan oleh
perusahaan, yaitu ditunjukkan dengan rata-rata sebesar 3,31
Tabel 6. Hasil Uji Multikolinieritas pada indikator X1.6. Secara keseluruhan rata-rata jawaban
Variabel Bebas Tolerance VIF
Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial 0,528 1,894
responden terhadap variabel Kepuasan terhadap Kompensasi
Motivasi Kerja 0,528 1,894 Finansial adalah sebesar 3,56 yang berarti bahwa aspek
Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai tolerance dari Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial di PT Anugerah
variabel kepuasan terhadap kompensasi finansial dan motivasi Gaya Abadi dinilai baik oleh karyawan.
kerja adalah 0,528, yaitu >0,1. Demikian pula dengan nilai Berikut deskripsi jawaban responden pada variabel
VIF sebesar 1,894, yaitu <10. Maka dapat disimpulkan bahwa Motivasi Kerja.
tidak terjadi multikolinieritas diantara variabel kepuasan
terhadap kompensasi finansial dan variabel motivasi kerja. Tabel 10. Tanggapan Responden
Variabel Mean Kategori
X2.1 4,26 Sangat Baik
Uji Heterokedastisitas X2.2 3,94 Baik
Dalam penelitian ini, uji heterokedastisitas dilakukan X2.3 3,63 Baik
dengan uji Glejser. Jika uji Glejser menghasilkan signifikansi X2.4 4,06 Baik
<0,05 (α=5%), maka dalam model regresi tidak terjadi X2.5 4,03 Baik
heteroskedastisitas. Jika uji Glejser menghasilkan signifikansi X2.6 3,74 Baik
X2.7 3,66 Baik
<0,05 (α=5%), maka dalam model regresi terjadi
Motivasi Kerja 3,90 Baik
heteroskedastisitas.
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 184

Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa terhadap Kompensasi Finansial merupakan variabel yang
penilaian tertinggi dari responden mengenai Motivasi Kerja berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan, dilihat dari
yaitu terletak pada kecenderungan dari karyawan untuk selalu nilai koefisien regresi yang dihasilkan lebih besar jika
masuk kerja pada hari kerja, yaitu ditunjukkan dengan nilai dibandingkan dengan koefisien pada variabel motivasi kerja,
rata-rata pada indikator X2.1 sebesar 4,26. Penilaian terendah yaitu sebesar 0,476.
terendah dari responden mengenai Motivasi Kerja yaitu
berhubungan dengan kerjasama dengan sesama rekan kerja, Analisis Koefisien Determinasi Berganda
yaitu yang ditunjukkan dengan rata-rata sebesar 3,63 pada
indikator X2.3. Secara keseluruhan diketahui bahwa rata-rata Tabel 13. Korelasi dan Koefisien Determinasi Berganda
jawaban responden pada variabel Motivasi Kerja adalah R R2
sebesar 3,90 yang berarti bahwa secara umum Motivasi Kerja 0,816 0,666
karyawan di PT Anugerah Gaya Abadi dapat dikatakan baik.
Tabel 13 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi
Berikut deskripsi jawaban responden pada variabel (R) yang diperoleh sebesar 0,816 yang menunjukkan bahwa
Kinerja Karyawan. hubungan antara variabel bebas yaitu Kepuasan terhadap
Kompensasi Finansial (X1) dan Motivasi Kerja (X2) dengan
Tabel 11. Tanggapan Responden Kinerja Karyawan di PT Anugerah Gaya Abadi tergolong
Variabel Mean Kategori sangat kuat. Nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan
Y.1 3,49 Baik sebesar 0,666, menunjukkan bahwa variabel Kepuasan
Y.2 3,71 Baik terhadap Kompensasi Finansial dan Motivasi Kerja dapat
Y.3 3,60 Baik
Y.4 3,60 Baik
mempengaruhi Kinerja Karyawan di PT Anugerah Gaya Abadi
Y.5 3,40 Sedang sebesar 66,6%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 33,4%
Y.6 3,63 Baik dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain selain variabel
Y.7 3,74 Baik Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial dan Motivasi Kerja.
Y.8 4,14 Baik
Y.9 3,49 Baik
Uji t
Y.10 3,66 Baik
Kinerja Karyawan 3,65 Baik Tabel 14. Hasil Uji t
Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa Variabel Bebas t hitung Sig. t
penilaian tertinggi dari pimpinan mengenai Kinerja Karyawan Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial 4,038 0,000
terletak pada kecenderungan dari karyawan yang pulang kerja Motivasi Kerja 2,230 0,033
sesuai dengan peraturan yang berlaku, yaitu ditunjukkan
dengan nilai rata-rata pada indikator Y.8 sebesar 4,14. 1. Hasil pengujian pengaruh Kepuasan terhadap
Penilaian terendah yang dirasakan pimpinan berhubungan Kompensasi Finansial (X1) terhadap Kinerja Karyawan
dengan kecenderungan dari karyawan untuk dapat dipercaya (Y) menghasilkan t hitung sebesar 4,038 dengan nilai
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, yaitu ditunjukkan signifikansi sebesar 0,000 yang nilainya kurang dari
dengan rata-rata sebesar 3,40 pada indikator Y.5. Secara 0,05. Sehingga diputuskan untuk menerima Ha-1 dan
keseluruhan diketahui bahwa rata-rata jawaban pada variabel menolak H0-1 yang berarti Kepuasan terhadap
Kinerja Karyawan adalah sebesar 3,65 yang menunjukkan Kompensasi Finansial (X1) memiliki pengaruh yang
bahwa Kinerja Karyawan PT Anugerah Gaya Abadi dapat signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT
dikatakan baik. Anugerah Gaya Abadi.

Analisis Regresi Linier Berganda 2. Hasil pengujian pengaruh Motivasi Kerja (X2) terhadap
Kinerja Karyawan (Y) menghasilkan t hitung sebesar
Tabel 12. Model Regresi 2,230 dengan nilai signifikansi sebesar 0,033 yang
Model Koefisien nilainya kurang dari 0,05 yang berarti menerima Ha-2
Konstanta 0,339 dan menolak H0-2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Kepuasan Kompensasi Finansial 0,476 Motivasi Kerja (X2) memiliki pengaruh yang signifikan
Motivasi Kerja 0,413 terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT Anugerah Gaya
Abadi.
Tabel 12 menunjukkan bahwa variabel Kepuasan
terhadap Kompensasi Finansial (X1) dan Motivasi Kerja (X2) Uji F
memiliki pengaruh positif terhadap variabel Kinerja Karyawan Tabel 15. Hasil Uji F
(Y). Jika variabel Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial Model F Sig.
(X1) naik satu satuan, maka variabel Kinerja Karyawan (Y) Regression 31,870 0,000
akan mengalami kenaikan sebesar 0,476. Selanjutnya, apabila Tabel 15 menunjukkan bahwa uji F menghasilkan F
variabel Motivasi Kerja (X2) naik satu satuan, maka variabel hitung sebesar 31,870 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000
Kinerja Karyawan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar yang nilainya kurang dari 0,05 (α=5%) sehingga diputuskan
0,413. Selain itu, dapat diketahui bahwa variabel Kepuasan untuk menolak H0-3 dan menerima Ha-3. Dari hasil ini dapat
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 185

disimpulkan bahwa Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial 1. Dari hasil penelitian terhadap faktor kepuasan
(X1) dan Motivasi Kerja (X2) bersama-sama memiliki kompensasi finansial yang diberikan perusahaan kepada
pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Kinerja karyawan , ditemukan bahwa karyawan merasa hak cuti
Karyawan (Y) PT Anugerah Gaya Abadi. tahunan yang didapat oleh karyawan outlet tidak sesuai
dengan harapan mereka. Oleh karena itu, pihak
Pembahasan Hasil Penelitian manajemen dapat meninjau ulang dan mengevaluasi
besarnya hak cuti tahunan dan kebijakan-kebijakan
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini telah terkait pembayaran yang diterima karyawan
menunjukkan adanya penerimaan terhadap ketiga hipotesis sehubungan dengan cuti tahunan yang diberikan
yang dikemukakan dalam penelitian ini, dimana: kepada karyawan outlet. Kompensasi yang cukup dan
1. Signifikansi dari thitung dari Kepuasan terhadap layak akan berdampak positif pada peningkatan kinerja
Kompensasi Finansial (X1) adalah 0,000, telah karyawan.
menunjukkan bahwa Kepuasan terhadap Kompensasi
Finansial (X1) memiliki pengaruh yang signifikan 2. Dari hasil penelitian terhadap faktor motivasi kerja,
terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT Anugerah Gaya menunjukkan bahwa tingkat motivasi kerja karyawan
Abadi. tergolong baik. Akan tetapi terdapat hal yang perlu
2. Signifikansi dari thitung dari Motivasi Kerja (X2) adalah diperhatikan oleh perusahaan, yaitu kemampuan
0,033, telah menunjukkan bahwa Motivasi Kerja (X2) karyawan untuk bekerja sama dengan rekan kerjanya.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Jika karyawan tidak dapat bekerja sama dengan rekan
Karyawan (Y) PT Anugerah Gaya Abadi. kerjanya, hal ini dapat menurunkan motivasi kerja
3. Berdasarkan pada hasil uji t, didapatkan bahwa variabel karyawan yang pada akhirnya berdampak pada
Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial (X1) penurunan kinerja karyawan. Oleh karena itu, pihak
mempunyai nilai thitung dan koefisien beta yang paling manajemen dapat melakukan pengamatan yang lebih
besar, yaitu thitung sebesar 4,038 dan koefisien Beta terhadap situasi kerja di outlet dan berbicara kepada
sebesar 0,476. Sehingga variabel Kepuasan terhadap karyawan-karyawan yang dirasa memiliki kesulitan jika
Kompensasi Finansial (X1) mempunyai pengaruh yang dibutuhkan.
paling kuat dibandingkan dengan variabel Motivasi
Kerja (X2). Dengan demikian, variabel Kepuasan
DAFTAR PUSTAKA
terhadap Kompensasi Finansial mempunyai pengaruh
yang dominan terhadap Kinerja Karyawan PT Afrida, Z., Sunuharyo, B. S., & Astuti, E. S. (2014). Pengaruh
Anugerah Gaya Abadi. Kompensasi Finansial dan Non Finansial Terhadap
Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan (Studi pada
Karyawan Departemen Produksi PT.Ekamas Fortuna
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Malang). Retrieved March 24, 2015,
Kesimpulan fromhttp://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/in
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat dex.php/jab/article/view/489/686
disimpulkan sebagai berikut: Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT.
1. Kepuasan terhadap Kompensasi Finansial memiliki Rineka Cipta
pengaruh terhadap Kinerja Karyawan PT Anugerah Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Gaya Abadi. Sehingga dapat dikatakan bahwa Jakarta : Erlangga
meningkatnya kepuasan terhadap kompensasi finansial Daft, L. (2008). The Leadership Experience (4th ed.). South
dapat meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan Western : Thompson
tersebut. Dessler, G. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.
2. Motivasi Kerja memiliki pengaruh terhadap Kinerja (Paramita Rahayu, Trans) (10th ed). Jakarta : PT Indeks
Karyawan PT Anugerah Gaya Abadi. Sehingga dapat Djarwanto, (2001). Mengenal Uji Statistik dalam Penelitian
dikatakan bahwa dengan meningkatnya motivasi kerja (1st ed.).Yogjakarta : Penerbit Liberty.
dapat meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan Djati, S.P., & Khusaini, M. (2003). Kajian Terhadap Kepuasan
tersebut. Kompensasi, Komitmen Organisasi, dan Prestasi Kerja.
3. Kepuasan Kompensasi terhadap Finansial mempunyai Retrieved July 7, 2015 from
pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja http://citation.itb.ac.id/pdf/jmk/8/MAN03050103.pdf
karyawan daripada motivasi kerja. Kepuasan terhadap Eriyanto. (2007). Teknik sampling analisis opini public.
Kompensasi finansial memiliki pengaruh yang lebih Yogyakarta : LkiS
besar daripada Motivasi Kerja terhadap kinerja Fajar, S.A., & Heru, T. (2010) Manajemen Sumber Daya
karyawan PT Anugerah Gaya Abadi. Manusia Sebagai Dasar Meraih Keunggulan Bersaing.
Saran Yogyakarta : STIE YKPN
Adapun saran yang dapat diberikan kepada Gede, A., & Suparta. Y. (2013). Pengaruh Motivasi Intrinsik,
manajemen PT Anugerah Gaya Abadi berdasarkan hasil Komunikasi, dan Kompensasi Finansial Terhadap
penelitian ini adalah sebagai berikut : Kinerja Karyawan Pada PT. Maharani Prema Sakti
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 186

Denpasar. Retrieved March 30, 2015, from Nawawi, H. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
http://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view Bisnis Yang Kompetitif. Yogyakarta : Gajah Mada
/4793 Univercity Press
George, J. M., & Jones, G. R. (2005), Understanding and Priyatno, D. (2014). SPSS 22 : Pengolahan Data Terpraktis.
Managing Organizational Behaviour (4th ed.). New (1st ed.). Yogyakarta : ANDI
Jersey : Upper Saddle River Putrayasa, R., Susilo, H., & Prasetya, A. (2014). Pengaruh
Hasibuan, M.S.P. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Kompensasi Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja
Jakarta : PT. Bumi Aksara Karyawan pada PT.Asuransi Jiwasraya. Retrieved
-------------------. (2007). Manajemen :Dasar, Pengertian, dan March 24,2015, from
Masalah (6th ed.). Jakarta : PT Bumi Aksara http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.p
Hermawan, A. (2005). Penelitian bisnis : Paradigma hp/jab/article/view/684/883
kuantitatif. Jakarta : PT. Grasindo Ramzan, M., Zubair, H.M.K., Ali, G., & Arslan, M. (2014).
Hidayanto, A., Hamid, D., & Hakam, M.S. (2014). Pengaruh Impact of Compensation on Employee Performance
Kompensasi Finansial dan Non Finansial Terhadap (Empirical Evidence from Banking Sector of Pakistan).
Motivasi dan Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan Retrieved March 19,2015, from http://e-
PT. AXA Financial Indonesia Cabang Malang). resources.pnri.go.id:2057/docview/1511129958?pq-
Retrieved March, 24, 2015, from origsite=summon
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.p Rivai, V., & Sagala. (2009). Manajemen Sumber Daya
hp/jab/article/view/448/646 Manusia untuk Perusahaan (2nd ed). Jakarta: Rajawali
Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Pers.
Jakarta: Erlangga Simamora, H. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia (3rd
--------------. (2009). Metode riset untuk bisnis dan ekonomi ed.). Yogyakarta : Aditya Media
bagaimana meneliti dan menulis tesis. Jakarta : Siagian, S.P. (2009). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja
Erlangga (2nd ed.). Jakarta: PT. Rineka Cipta
Mahmudi. (2010). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Sirait, J. T. (2006). Memahami aspek-aspek pengelolaan
Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKKPN sumber daya manusia dalam organisasi. Jakarta :
Mangkunegara, A.A.A.P. (2005). Evaluasi Kinerja SDM. Grasindo
Bandung : Refika Aditama. Sutrisno, E. (2012). Sumber Daya Manusia. Surabaya :
---------------------------- . (2013). Manajemen Sumber Daya Gramedia
Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda Sunyoto, D. (2012). Teori, kuisioner, dan analisis data
Karya sumber daya manusia. Yogyakarta : CAPS
Mangkuprawira & Aida. (2007). Manajemen Mutu Sumber Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung :
Daya Manusia. Bogor : Ghalia Indonesia Alfabeta
Mangkuprawira, S. (2008). Manajemen Sumber Daya Ulfa, M., Rahardjo, K., & Ruhana, I. (2013). Pengaruh
Manusia. Penerbit IPB Press, Kampus IPB Taman Kompensasi terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja
Kencana Bogor Karyawan (Studi pada Karyawan Auto 2000 Malang
Mathis, R.L., & Jackson, J.H. (2006). Manajemen Sumber Sutoyo). Retrieved March 24,2015,
Daya Manusia. (10th ed.). Jakarta : Salemba Empat http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.p
Mondy, R.W. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia hp/jab/article/view/123/211
Vol.1, 10th ed.). Jakarta : Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai