Anda di halaman 1dari 6

AGORA Vol. 4, No.

1, (2016) 83

PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PT. SEMANGAT BARU JAYA
Erick Putra Wijaya
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: rick.putra@yahoo.com

Abstrak – Jenis penelitian yang digunakan adalah Basri, 2005, p. 50). Kinerja karyawan yang baik akan
penelitian kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah kompensasi mempermudah organisasi untuk mencapai tujuan yang ingin
ditemukan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di dicapai. Oleh karena itu kinerja karyawan merupakan faktor
perusahaan dan budaya organisasi ditemukan memiliki pengaruh yang sangat berpengaruh terhadap tercapai nya tujuan
terhadap kinerja karyawan di perusahaan, kompensasi dan
perusahaan.
budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan
di perusahaan. PT Semangat Baru Jaya adalah perusahaan yang
bergerak dalam bidang distributor LPG 3 kg yang berlokasi di
Kata Kunci – Kompensasi, Budaya Organisasi, Kinerja Malang, Jawa timur tepatnya di Kepanjen. Perusahaan ini
Karyawan memiliki banyak pelanggan dari berbagai daerah di Kabupaten
Malang seperti Kepanjen, Gunung Kawi, Pagak, Sumber
I. PENDAHULUAN Manjing, Wetan, Sumber Pucung,Kalipare, Donomulyo. Maka
Saat ini dunia usaha telah memasuki era globalisasi, dari itu membutuhkan respon yang cepat dalam pendistribusian
dimana persaingan perusahaan semakin ketat. Sehingga setiap serta dibutuhkan kinerja yang baik agar perusahaan dapat
perusahaan di tuntut untuk memperbaiki hal-hal yang ada di berkembang dan berjalan dengan lancar untuk mencapai tujuan
dalam perusahaan agar dapat berkembang dan semakin baik. perusahaan. Saat ini PT Semangat Baru Jaya sudah berjalan
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor pendukung dengan cukup baik, karena memiliki banyak pelanggan tetap
perusahaan yang harus diperhatikan dengan baik agar kinerja dan sudah berjalan hampir 8 tahun.
karyawan dalam perusahaan tidak terganggu. Sumber daya Kompensasi dalam PT semangat Baru Jaya memiliki
manusia dalam perusahaan memiliki peranan penting dalam peranan yang penting bagi karyawan perusahaan. Namun,
proses berkembang nya suatu perusahaan. Dengan Sumber kompensasi pada perusahaan kurang mendapatkan perhatian
daya manusia yang baik maka perusahaan dapat berkembang terlihat dari pemberian fasilitas pada karyawan hanya antar
dengan pesat. jemput saja dan kurang nya pemberian reward pada setiap
Kompensasi merupakan komponen penting dalam karyawan yang selalu bekerja dengan baik sehingga karyawan
hubungannya dengan karyawan. Kompensasi meliputi bentuk menjadi kurang termotivasi. Karyawan terkadang sembarangan
pembayaran tunai langsung, pembayaran tidak langsung dalam dalam melakukan tugas nya seperti salah membawa jumlah
bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk memotivasi pesanan, terlambat dalam melakukan pengiriman dan
karyawan agar bekerja keras untuk mencapai produktivitas bermalas-malasan. Tanpa disadari hal tersebut menjadi
yang semakin tinggi (Sunyoto, 2012, p. 153). Dengan adanya kebiasaan yang mendasar dalam organisasi, sehingga dapat
kompensasi diharapkan karyawan perusahaan dapat termotivasi mengakibatkan terbentuknya suatu budaya organisasi yang
dan bekerja keras untuk mencapai produktivitas kinerja buruk. Kinerja karyawan pada PT Semangat Baru jaya saat ini
karyawan yang tinggi dan semakin membaik. terlihat kurang baik karena banyak nya karyawan yang kasar
Budaya organisasi adalah kebersamaan pengetahuan dalam memindahkan LPG serta terlihat cuek terhadap para
sosial pada organisasi berkenaan dengan aturan, norma dan pelanggan. Sehingga dapat mengakibatkan pelanggan menjadi
nilai yang membentuk sikap dan perilaku para pegawai tidak nyaman dengan kinerja karyawan PT Semangat Baru
(Qolquitt, 2009, p. 546). Budaya organisasi merupakan norma, jaya. Hal ini menjadi suatu permasalahan yang dapat
dan kebiasaan yang berlaku dalam suatu perusahaan yang mengganggu kelancaran perusahaan sehingga harus segera
berpengaruh pada kinerja karyawan setiap anggota organisasi. diselesaikan agar tidak menjadi suatu faktor penghambat
Dengan memahami norma dan kebiasaan organisasi, karyawan kemajuan perusahaan.
akan menerapkan pada kebiasaan mereka setiap hari dan akan Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk
terbentuk suatu budaya organisasi yang baik. melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompensasi
Kinerja karyawan pada dasarnya merupakan faktor dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan Semangat Baru Jaya”.
efisien , karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
atas sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Kinerja kompensasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan,
adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara mengetahui seberapa besar pengaruh kompensasi dan budaya
keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas organisasi terhadap kinerja karyawan, mengetahui faktor apa di
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar antara kompensasi dan budaya organisasi yang lebih
hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Semangat
ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai & Baru Jaya.
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 84

Kompensasi menurut Sunyoto merupakan penelitian yang bermaksud kedudukan variable - variabel yang
komponen penting dalam hubungannya dengan karyawan. diteliti serta hubungan/pengaruh atau membandingkan antara
Kompensasi meliputi bentuk pembayaran tunai langsung, satu variabel dengan variabel yang lain (Siregar, 2013, p. 7).
pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
karyawan, dan insentif untuk memotivasi karyawan agar kompensasi ( ) dan budaya Organisasi ( ) terhadap kinerja
bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang semakin karyawan (Y). Obyek dalam penelitian ini adalah kompensasi,
tinggi (Sunyoto, 2012, p. 153). budaya organisasi, dan kinerja karyawan. Subyek penelitian
Menurut Jason A. Qolquitt budaya organisasi adalah karyawan di PT. Semangat Baru Jaya.
adalah kebersamaan pengetahuan sosial pada organisasi Populasi
berkenaan dengan aturan, norma, dan nilai yang Dalam penelitian ini populasi adalah seluruh
membentuk sikap dan perilaku para pegawai (Qolquitt, karyawan PT. Semangat Baru Jaya yang berjumlah 35 orang.
2009, p. 546). Sampel
Menurut Rivai dan Basri kinerja adalah hasil atau Teknik sampel yang digunakan adalah Sampling
tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama Sensus. Sampling Sensus digunakan karena jumlah karyawan
periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan pada PT. Semangat Baru Jaya yang berjumlah 35 orang masih
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, dapat dijangkau.
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan Definisi Operasional
terlebih dahulu telah disepakati bersama (Rivai & Basri, 1. Kompensasi ( )
2005, p. 50).
Kompensasi adalah komponen penting dalam hubungannya
Kerangka Berpikir
Dengan karyawan meliputi bentuk pembayaran tunai
Kompensasi : Budaya Organisasi : langsung, pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat
1. Upah dan gaji 1. Misi karyawan, dan insentif untuk memotivasi karyawan agar
2. Insentif 2. Konsistensi bekerja keras untuk mencapai produktivitas yang semakin
3. Tunjangan 3. Adaptabilitas tinggi (Sunyoto, 2012, p. 153). Indikator kompensasi yang
4. Fasilitas 4. Pelibatan digunakan (Simamora, 2004, p. 445):
(Simamora, 2004) (Denison & Mishra, a. Upah dan gaji
1995) - Gaji selalu diberikan tepat pada waktu nya
- Gaji yang diberikan sesuai dengan UMR yang ada
b. Insentif
- Mendapatkan upah lembur dari perusahaan
- Mendapatkan bonus tambahan dari perusahaan
c. Tunjangan
- Perusahaan membantu meberikan tunjangan kesehatan
- Perusahaan memberikan tunjangan program pensiun
Kinerja Karyawan : kepada karyawan yang cukup umur
1. Kualitas d. Fasilitas
2. Kuantitas - Perusahaan memberikan fasilitas antar jemput pada
3. Ketepatan waktu karyawan
4. Efektivitas
2. Budaya Organisasi ( )
5. Kemandirian
Budaya organisasi adalah kebersamaan pengetahuan sosial
(Robbins, 2006)
pada organisasi berkenaan dengan aturan, norma, dan nilai
yang membentuk sikap dan perilaku para pegawai
(Qolquit, 2009, p. 546). Indikator yang digunakan untuk
Hipotesa mengukur budaya organisasi (Denison & Mishra, 1995) :
H1: Diduga kompensasi berpengaruh terhadap kinerja a. Misi
karyawan. - Organisasi memiliki tujuan dan arah yang jelas
H2: Diduga budaya organisasi berpengaruh terhadap - Organisasi memiliki pandangan yang sejalan dan
kinerja karyawan. merealisasikan visi dan misi perusahaan
H3: Diduga kompensasi dan budaya organisasi berpengaruh b. Konsistensi
terhadap kinerja karyawan. - Organisasi memiliki pandangan yang sejalan dan
merealisasikan visi dan misi perusahaan
II. METODE PENELITIAN - Karyawan selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai
Jenis Penelitian Dengan tugas yang diberikan
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian c. Adaptabilitas
kuantitatif. Merupakan penelitian ilmiah yang sistematis - Karyawan mudah menyesuaikan diri dengan kondisi
terhadap variabel variabel yang ada. Penelitian ini yang ada
dikategorikan sebagai penelitian eksplanasi (penjelasan) adalah - Karyawan tidak mengulangi kesalahan yang sama
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 85

d. Pelibatan
- Karyawan memiliki kesadaran untuk membantu Pada PT Semangat Baru Jaya dari 35 orang karyawan di
kelancaran perusahaan perusahaan yang memiliki jenis kelamin laki-laki adalah
- Karyawan menjalin hubungan baik dengan customer sebanyak 31 orang responden selain itu sisanya sebanyak 4
3. Kinerja Karyawan (Y) orang karyawan di PT. Semangat baru Jaya memiliki jenis
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang kelamin perempuan.
secara keseluruhan selama periode tertentu dalam Serta dapat dilihat bahwa dari 35 orang karyawan di PT.
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai Semangat Baru Jaya yang paling banyak adalah karyawan yang
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau berusia 26 – 30 tahun sebanyak 16 orang karyawan, kemudian
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu adalah karyawan yang berusia 21 – 25 tahun sebanyak 13
telah disepakati bersama (Rivai & Basri, 2005, p. 50). orang karyawan, dan terakhir adalah karyawan yang berusia 31
Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja – 35 tahun sebayak 6 orang.
karyawan (Robbins, 2006, p. 260): Dari total 35 orang karyawan di PT. Semangat Baru
a. Kualitas Jaya karyawan yang memiliki jabatan sebagai kepala gudang
- Karyawan mematuhi prosedur kerja yang berlaku adalah sebanyak 1 orang, karyawan yang memiliki jabatan
diperusahaan sebagai supir adalah sebanyak 11 orang, karyawan yang
- Karyawan mempertahankan hasil kerja yang baik memiliki jabatan sebagai kernet adalah sebanyak 11 orang,
b. Kuantitas karyawan yang memiliki jabatan sebagai pekerja lapangan
- Karyawan memiliki target untuk dicapai adalah sebanyak 8 orang, karyawan yang memiliki jabatan
- Karyawan dapat memenuhi target perusahaan sebagai finance adalah sebanyak 2 orang, dan terakhir
c. Ketepatan waktu karyawan yang memiliki jabatan sebagai sales adalah sebanyak
- Karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang 2 orang.
Ditetapkan
d. Efektivitas Uji Validitas
- Karyawan segera menyelesaikan pekerjaan yang Tabel 2.
diberikan Uji Validitas
- Karyawan memanfaatkan sarana dan sumber daya yang Nilai Signifikansi
Variabel Item Keterangan
ada untuk meningkatkan produktivitas kerja Korelasi
e. Kemandirian X1.1 0,692 0,000 Valid
- Karyawan memiliki kesadaran bekerja tanpa diperintah X1.2 0,754 0,000 Valid
- Karyawan ikut memberikan ide dan gagasan bagi X1.3 0,661 0,000 Valid
perusahaan Kompensasi
X1.4 0,699 0,000 Valid
(X1)
X1.5 0,704 0,000 Valid
Teknik Pengelolahan Data
Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini X1.6 0,671 0,000 Valid
menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, X1.7 0,347 0,041 Valid
analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis dengan X2.1 0,694 0,000 Valid
bantuan program SPSS. X2.2 0,714 0,000 Valid
X2.3 0,780 0,000 Valid
Budaya
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN X2.4 0,754 0,000 Valid
Organisasi
X2.5 0,767 0,000 Valid
(X2)
Deskriptif Profil Responden X2.6 0,634 0,000 Valid
Tabel 1. X2.7 0,565 0,000 Valid
Deskriptif Profil Responden X2.8 0,646 0,000 Valid
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%) Y1 0,499 0,002 Valid
Laki-laki 31 88,6 Y2 0,573 0,000 Valid
Perempuan 4 11,4 Y3 0,495 0,002 Valid
Usia Frekuensi Persentase (%) Y4 0,580 0,000 Valid
Kinerja
21 – 25 Tahun 13 37,1 Y5 0,563 0,000 Valid
Karyawan (Y)
26 – 30 Tahun 16 45,7 Y6 0,660 0,000 Valid
31 – 35 Tahun 6 17,2 Y7 0,722 0,000 Valid
Jabatan Frekuensi Persentase (%) Y8 0,798 0,000 Valid
Kepala gudang 1 2,8 Y9 0,627 0,000 Valid
Supir 11 31,5
Kernet 11 31,4 Uji Reliabilitas
Pekerja lapangan 8 22,9 Tabel 3.
Finance 2 5,7 Uji Reliabilitas
Sales 2 5,7
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 86

Cronbach’s Nilai pengaruh variabel-variabel bebas (X1, dan X2) terhadap


Variabel Keterangan
Alpha Kritis variabel Y. Dalam pengolahan data dengan menggunakan
Kompensasi (X1) 0,772 0,6 Reliabel analisis regresi linier berganda, dilakukan beberapa tahapan
Budaya Organisasi (X2) 0,846 0,6 Reliabel untuk mencari hubungan antara variabel independen dan
Kinerja Karyawan (Y) 0,793 0,6 Reliabel dependen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
menggunakan software SPSS didapatkan ringkasan seperti
Berdasarkan table di atas nilai signifikansi setiap berikut:
indikator penelitian menunjukkan nilai lebih kecil dari 0,05 hal Tabel 8.
ini berarti semua pertanyaan pada variabel kompensasi, budaya Regresi Linear Berganda
organisasi, dan kinerja karyawan dinyatakan valid. Serta nilai Variabel B thitung Signifikan Ket.
cronbach’s alpha setiap variabel penelitian menunjukkan nilai Konstanta 0,063 0,138 0,891
lebih besar daripada 0,6 hal ini berarti variabel kompensasi, X1
0,523 4,803 0,000 Sig.
budaya organisasi, dan kinerja karyawan dinyatakan reliabel. (Kompensasi)
Uji Autokorelasi X2 (Budaya
Tabel 4. 0,449 5,061 0,000 Sig.
Organisasi)
Uji Durbin Watson α = 0,050
Batas Bawah Batas Atas Durbin-Watson r = 0,797
-2 +2 1,439 Koefisien Determinasi
= 0,635
(R2)
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa nilai
F-hitung = 27,782
Durbin-Watson sebesar 1,439 yang mana berada pada batas
F-tabel (F2,32,0.05) = 3,290
atas dan batas bawah dari syarat autokorelasi, hal ini berarti
Signifikansi F = 0,000
model regresi ini tidak terdapat autokorelasi.
t-tabel (t32,0.05) = 2,036
Uji Normalitas
Dari tabel di atas, diperoleh model regresi sebagai berikut :
Tabel 5.
Y = 0,063 + 0,523X1 + 0,449X2 + ε
Uji Normalitas Data
Interpretasi model regresi tersebut adalah sebagai berikut :
Unstandardized Residual
1. β0 = 0,063. Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa tanpa
Kolmogorov Smirnov Z 0,779
adanya pegaruh dari variabel-variabel bebas terhadap
Nilai Signifikansi 0,579
variabel Y (kinerja), maka skor total dari variabel Y
sudah meningkat sebesar 0,063.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai 2. β1 = 0,523. Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa
signifikansi menunjukkan angka sebesar 0,579 yang mana apabila terdapat kenaikan 1 skala tanggapan pada X1 dan
lebih besar dari pada 0,05 hal ini menunjukkan bahwa uji variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi
normalitas dengan uji kolmogorov smirnov berdistribusi peningkatan pada skor total variabel Y sebesar 0,523.
normal Dapat dilihat bahwa koefisien yang diperoleh bernilai
Uji Heteroskedastisitas positif, jadi apabila terjadi peningkatan pada X1, maka Y
Tabel 6. akan meningkat dan sebaliknya.
Uji Heteroskedatisitas Rank Spearman 3. β2 = 0,449. Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa
Variabel Rank Spearman apabila terdapat kenaikan 1 skala tanggapan pada X2 dan
Kompensasi (X1) 0,578 variabel yang lain dianggap tetap, maka akan terjadi
Budaya Organisasi (X2) 0,802 peningkatan pada skor total variabel Y sebesar 0,449.
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai Dapat dilihat bahwa koefisien yang diperoleh bernilai
signifikansi hasil pengujian heteroskedastisitas menggunakan positif, jadi apabila terjadi peningkatan pada X2, maka Y
Spearman memiliki nilai sginifikansi lebih besar daripada 0,05. akan meningkat dan sebaliknya.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompensasi dan budaya Koefisien Determinasi
organisasi tidak ada heteroskedastisitas Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas dengan nilai
Uji Multikolinieritas koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,635. Hasil tersebut
Tabel 7. menjelaskan sumbangan atau kontribusi dari variabel-variabel
Variabel Tolerance VIF bebas (X1, dan X2) yang disertakan dalam persamaan regresi
Kompensasi (X1) 0,985 1,016 terhadap Y (kinerja) adalah sebesar 63,5%, sedangkan 36.5%
Budaya Organisasi (X2) 0,985 1,016 lainnya disumbangkan oleh variabel lainnya yang tidak
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai VIF kedua dimasukkan ke dalam persamaan ini.
variabel bebas penelitian memiliki nilai 1,016 yang mana lebih Uji F (Serempak)
kecil daripada 10 ,hal ini menunjukkan bahwa variabel
kompensasi dan budaya organisasi tidak terjadi Tabel 9.
multikolinieritas Hasil Uji F / Serempak
Analisis Data Regresi Linear Berganda Hipotesis Nilai Keputusan
Analisis regresi digunakan untuk mendapatkan H0 : variabel Independent tidak F = Tolak H0
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 87

berpengaruh nyata secara serentak 27,782 menemukan bahwa kompensasi ditemukan memiliki pengaruh
terhadap Y sig = positif terhadap kinerja karyawan di perusahaan.
H1 : variabel independent 0,000 Statistik analisis membuktikan adanya pengaruh
berpengaruh nyata secara serentak Ftabel = budaya organsisasi terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut
terhadap Y 3,290 membuktikan bahwa pengaruh budaya organsisasi terhadap
α = 0.05 kinerja karyawan adalah signifikan dan dapat dilihat pada tabel
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tabel 4.18 menunjukan nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih
diperoleh nilai Fhitung sebesar 27,782 dan nilai Ftabel sebesar besar daripada ttabel (5,061 > 2,036) serta nilai signifikan t lebih
3,290, karena Fhitung lebih besar dari Ftabel dan memiliki nilai kecil dari α (0.05). Artinya hasil pengujian membuktikan
signifikansi sebesar 0.000 yang lebih kecil dari α (0.05), bahwa hipotesis kedua dalam penelitian ini, yaitu: Budaya
sehingga H0 ditolak. Artinya bahwa secara simultan / serentak, organsisasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT.
variabel X1 (kompensasi), dan X2 (budaya organisasi) Semangat Baru Jaya terbukti. Dari hasil penelitian ini juga
berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap variabel Y dapat dilihat pada tabel 4.11 bahwa budaya organisasi pada PT
(kinerja).Sehingga dapat dinyatakan bahwa H3 diterima. semangat baru jaya dapat dikatakan baik karena nilai mean
Uji t (Parsial) keseluran variabel budaya organisasi adalah 3,01. Dengan
Tabel 10. budaya organsisasi yang baik maka karyawan akan
Hasil Uji t / Parsial memberikan kinerja yang tinggi, sehingga budaya organsisasi
t t tabel yang baik akan membuat karyawan meningkatkan kinerjanya.
Variabel Sig. t Ket Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang
hitung 5%
a. X1  Y 4,803 2,036 0,000 Sig. dilakukan oleh Beni Habibi (2013) yang menemukan bahwa
b. X2  Y 5,061 2,036 0,000 Sig. budaya organsisasi ditemukan memiliki pengaruh positif
Dari tabel diatas hasil pengujian secara parsial terhadap kinerja karyawan di perusahaan.
didapatkan hasil sebagai berikut: Statistik analisis membuktikan adanya pengaruh
a. Variabel X1 (kompensasi) memiliki statisitik uji t sebesar kompensasi dan budaya organsisasi terhadap kinerja karyawan.
4,803 dengan signifikansi sebesar 0.000. Nilai statistik uji Hal tersebut membuktikan bahwa pengaruh kompensasi dan
|thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (4,803 > 2,036) budaya organsisasi terhadap kinerja karyawan adalah
dan nilai signifikan t lebih kecil dari α (0.05). Pengujian signifikan dan dapat dilihat pada Tabel 4.17 bahwa diperoleh
ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat nilai Fhitung sebesar 27,782 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,290
disimpulkan bahwa variabel X1 (kompensasi) serta memiliki nilai signifikan lebih kecil dari α (0.05). Artinya
berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap variabel Y hasil pengujian membuktikan bahwa hipotesis ketiga dalam
(kinerja). Sehingga dapat dinyatakan bahwa H1 diterima penelitian ini, yaitu: Kompensasi dan budaya organsisasi
b. Variabel X2 (budaya organisasi) memiliki statisitik uji t berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT. Semangat
sebesar 5,061 dengan signifikansi sebesar 0.000. Nilai Baru Jaya terbukti. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa
statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel dengan kompensasi dan budaya organsisasi yang baik maka
(5,061 > 2,036) dan nilai signifikan t lebih kecil dari α karyawan akan memberikan kinerja yang tinggi. Sehingga
(0.05). Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak kompensasi dan budaya organsisasi yang baik akan membuat
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (budaya karyawan meningkatkan kinerjanya. Hasil penelitian ini sesuai
organisasi) berpengaruh secara signifikan (nyata) dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Beni Habibi
terhadap variabel Y (kinerja). Sehingga dapat dinyatakan (2013) yang menemukan bahwa kompensasi dan budaya
bahwa H2 diterima organsisasi ditemukan memiliki pengaruh positif terhadap
Pembahasan kinerja karyawan di perusahaan.
Statistik analisis membuktikan adanya pengaruh
kompensasi terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut Implikasi Manajerial
membuktikan bahwa pengaruh kompensasi terhadap kinerja Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hasil, salah
karyawan adalah signifikan dan dapat dilihat pada tabel tabel satunya adalah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja
4.18 menunjukan nilai statistik uji |thitung| lebih besar daripada karyawan di PT. Semangat Baru Jaya. Kinerja karyawan dapat
ttabel (4,803 > 2,036) serta nilai signifikan t lebih kecil dari α ditingkatkan dengan cara memberikan kompensasi yang baik di
(0.05). Artinya hasil pengujian membuktikan bahwa hipotesis dalam perusahaan. Dapat dilihat juga dari hasil penelitian ini
pertama dalam penelitian ini, yaitu: kompensasi berpengaruh mengungkapkan bahwa peningkatan kompensasi pada PT.
positif terhadap kinerja karyawan PT. Semangat Baru Jaya Semangat Baru Jaya dapat dilakukan dengan cara memberikan
terbukti. Dari hasil penelitian ini juga dapat dilihat pada tabel fasilitas bagi karyawan. Karena saat ini fasilitas yang diberikan
4.10 bahwa kompensasi pada PT semangat baru jaya dapat kepada karyawan hanya antar jemput saja, untuk pemberian
dikatakan baik karena nilai mean keseluran variabel fasilitas dapat dilakukan dengan memberikan fasilitas yang
kompensasi adalah 3,69. Dengan kompensasi yang baik maka mendukung aktivitas kerja karyawan seperti pemberian
karyawan akan memberikan kinerja yang baik pula, sehingga interkom, pemberian HT dan lain sebagainya. Hal ini
kompensasi yang baik akan membuat kinerja karyawan disebabkan dengan adanya pemberian fasilitas yang
semakin meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil mendukung, maka para karyawan akan merasa lebih nyaman
penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi (2012) yang dan lebih dimudahkan dalam melakukan aktivitasnya. Sehingga
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 88

hal tersebut akan membuat karyawan lebih bersemangat untuk dimana peningkatan kompensasi dapat dilakukan
meningkatkan kinerja. dengan penambahan fasilitas pada karyawan di dalam
Hasil lain nya adalah budaya organisasi berpengaruh perusahaan. Seperti pemberian sarana dan prasarana
terhadap kinerja karyawan di PT. Semangat Baru Jaya. Kinerja yang mendukung aktivitas kerja karyawan antara lain
karyawan dapat ditingkatkan dengan cara mengembangkan dapat dilakukan dengan memberikan fasilitas intercom,
budaya organisasi yang baik di perusahaan. Dapat dilihat dari pemberian HT dan lain sebagainya yang mendukung
hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa berkembangnya aktivitas kerja. Selain itu pemberian bonus gaji kepada
budaya organisasi di PT. Semangat Baru Jaya dapat dilakukan karyawan yang dapat mencapai target sangat perlu
dengan cara memperbaiki konsistensi karyawan dalam bekerja. diperhatikan. Karena hal tersebut dapat memotivasi
Karena saat ini karyawan terkadang sembarangan dalam mereka untuk bekerja lebih baik.
melakukan tugas nya seperti salah membawa jumlah pesanan, 2. Untuk budaya organisasi dapat dikembangkan dengan
terlambat dalam melakukan pengiriman dan bermalas-malasan, memperbaiki konsistensi karyawan dalam perusahaan.
untuk memperbaiki konsistensi pada karyawan dapat dilakukan Pemberikan sanksi pemotongan gaji kepada karyawan
dengan pemberian sanksi pada karyawan yang bekerja tidak yang tidak melakukan perkerjaan dengan baik serta
baik serta pemberian reward kepada karyawan yang selalu memberikan reward penambahan gaji kepada karyawan
bekerja dengan baik agar karyawan lebih termotivasi untuk yang selalu bekerja dengan baik. Selain itu perlu
meningkatkan kinerja. Hal ini disebabkan dengan konsistensi diberikan pengarahan kepada karyawan agar mereka
yang baik dalam bekerja maka akan membuat hasil kerja yang lebih sopan santun kepada pelanggan, sabar, tidak kasar
lebih baik. dan tepat waktu.
Dan hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa 3. Kompensasi dan budaya organisasi harus diperhatikan
kompensasi dan budaya organisasi di PT. Semangat Baru Jaya dengan baik karena keduanya dapat meningkatkan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. hal ini menunjukkan kinerja karyawan perusahaan.
bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan dengan cara
mengembangkan kompensasi dan budaya organisasi yang baik DAFTAR PUSTAKA
di perusahaan. Karena dengan berkembangnya kompensasi dan
budaya organisasi yang baik maka kinerja karyawan akan Colquitt Jason A. (2009). Organizational Behavior: Improving
semakin meningkat pula. Performance and Commitment in the workplace. New
York: McGraw-Hill
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Denison, D, & Mishra, A. (1995). “Toward Of Organizational
Kesimpulan Culture And Effectiveness”.Organization Science.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang ada, dapat Habibi. “Budaya Organisasi, Kompensasi, dan Kompetensi
disimpulan sebagai berikut: Pedagogik Serta Pengaruhnya terhadap Kinerja Guru”.
1. Kompensasi memiliki pengaruh terhadap kinerja 2013. Retrieved October 25, 2015
karyawan di perusahaan, sehingga dapat dikatakan Mulyadi. “Pengaruh Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja
bahwa bilamana kompensasi ditambah, maka kinerja Karyawan pada PT. Balai Pustaka”. (2012). Retrieved
karyawan akan meningkat. October 25, 2015
2. Budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja Rivai, Vethzal & Basri. (2005). Peformance Appraisal: Sistem
karyawan di perusahaan, sehingga dapat dikatakan Yang tepat untuk Kinerja Karyawan dan
bahwa dengan berkembangnya budaya organisasi dapat Meningkatkan Daya Saing Perusahan. Jakarta: PT.
meningkatkan kinerja karyawan. Raja Grafindo Persada
3. Kompensasi dan budaya organisasi memiliki pengaruh Robbins, Stephen P. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT
terhadap kinerja karyawan di perusahaan, sehingga Indeks, Kelompok Gramedia
dapat dikatakan bahwa dengan penambahan kompensasi Simamora, H. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia,
dan berkembangnya budaya organisasi dapat Edisi ke-3. Yogyakarta STIE YKPN
meningkatkan kinerja karyawan. Siregar. S. (2013). Metode penelitian kualitatif dilengkapi
Saran dengan perbandingan perhitungan manual & SPSS.
1. Untuk meningkatkan kinerja karyawan sebaiknya Jakarta: KENCANA
perusahaan lebih memperhatikan kompensasi dan Sunyoto, D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia,
budaya organisasi yang ada di dalam perusahaan, cetakan 1. Yogyakarta: CAPS

Anda mungkin juga menyukai