Anda di halaman 1dari 25

1

A. Latar Belakang Masalah


Karya sastra adalah ungkapan perasaan manusia yang bersifat pribadi
yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam
bentuk gambaran kehidupan yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa
dan dilukiskan dalam bentuk tulisan. Ahyar (2019:7) menyatakan “Karya sastra
adalah cermin hati manusia. Ia dilahirkan untuk menjelaskan eksistensi manusia, dan
memberi perhatian besar terhadap dunia realitas sepanjang zaman”.
Karya sastra merupakan hasil kreativitas manusia sebagai cerminan
kehidupan. Hal tersebut terlihat dari permasalahan yang di tuangkan di dalam karya
sastra juga sering terjadi di dunia nyata atau sebaliknya. Karya sastra sebagai karya
kreatif diciptakan selain untuk memberikan hiburan dan kesenangan, juga menjadi
sarana penanaman nilai, yaitu sifat-sifat atau hal-hal yang penting dan berguna
bagi kemanusiaan. Dalam hal ini, sastra memiliki beberpa jenis, diantaranya Puisi,
Cerpen, Novel, dan lain sebagainya.
Salah satu jenis karya sastra yang sering kita jumpai adalah Puisi. Kosasih
(2017: 92) mengatakan “Puisi yaitu Teks atau Karangan yang mengungkapkan
pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi
mengungkapkan berbagai hal, antara lain kerinduan, kegelisahan atau pengagunagn
kepada sang Khalik”. Puisi merupakan salah satu sarana bagi seseorang dalam
mengekspresikan perasaan dan fikirannya. Dalam puisi seseorang bisa mencurahkan
segala keluh kesah dan rasa bahagianya dalam sebuah kata kata indah yang tertuang
dalam karya. Namun tentunya, dalam membuat sebuah teks puisi ada hal yang
penting untuk diperhatikan yaitu diantaranya unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik
puisi.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam dunia pendidikan salah satu
kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VIII berdasarkan Kurikulum
2013 revisi yaitu : 3.8 Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi (perjuangan,
lingkungan hidup, kondisi sosial, dan lain-lain) yang diperdengarkan atau dibaca.
2

Berdasarkan pernyataan tersebut, bahwa peserta didik kelas VIII harus


mampu menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi. Namun pada kenyataannya
masih ada 40% peserta didik yang belum mampu menelaah unsur-unsur pembangun
teks puisi. Informasi ini penulis peroleh dari hasil wawancara dengan Siti Nunung
G, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia kelas VIII SMP Islam Jayaratu Tasikmalaya.
Berdasarkan hasil wawancara ketidakmampuan peserta didik dalam
menelaah struktur dan kebahasaan serta menyajikan teks puisi disebabkan oleh dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang
berasal dari peserta didik yang tidak memperhatikan dan saling mengobrol dengan
teman sebangku atau teman lainnya yang membuat sauna kelas menjadi gaduh/ramai.
Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari penerapan model
pembelajaran yang kurang memotivasi peserta didik untuk giat dalam belajar, serta
media pembelajaran yang digunakan tidak membuat peserta didik terangsang untuk
belajar, karena menggunakan media pembelajaran yang sudah sering digunakan.
Sehingga mempengaruhi terhadap motivasi belajar peserta didik.
Untuk meningkatkan kemampuan menelaah struktur, kaidah kebahasaan
serta menyajikan teks puisi tidak terlepas dari peranan guru yang mempengaruhi
proses belajarnya. Hayati (2017:3) menyatakan. “Pembelajaran itu sendiri
merupakan kurikulum sebagai aksi/kegiatan. Guru sebagai orang yang berkewajiban
merencanakan pembelajaran (instruction planning) selalu mengacu kepada
komponen komponen kurikulum yang berlaku”. Oleh karena itu, seorang guru harus
bias membuat pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas, bisa menghasilkan
pemahaman pengetahuan bagi peserta didik sehingga pembelajaran dapat
meningkatkan kualitas pendidikan yang baik.
Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di kelas VIII SMP
Islam Jayaratu tasikmalaya tahun ajaran 2022/2023, penulis tertarik untuk
melaksanakan penelitian pembelajaran menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut, penulis akan menggunakan
model pembelajaran cooperative learning tipe Windows Shopping, penulis memilih
3

model tersebut di dasari pendapat Rahma (2017: 2) yang menyatakan “Kooperatif


Window Shopping adalah strategi layanan berbasis kerja kelompok dengan
melakukan berbelanja keliling melihat hasil karya kelompok lain untuk menambah
wawasannya”. Window shopping adalah model berbasis kerja kelompok dengan
melakukan berbelanja keliling melihat-lihat hasil karya kelompok lain untuk
menambah wawasannya.
Penulis beranggapan bahwa model pembelajaran Windows Shopping
akan mempengaruhi kemampuan peserta didik untuk menelaah unsur-unsur
pembangun teks puisi. Penulis memilih model pembelajaran tersebut karena dilihat
dari kelebihannya peserta didik dapat berinteraksi, berdiskusi dan berbagi ilmu
dengan kelompoknya sendiri ataupun dengan kelompok lain sehingga peserta didik
aktif dalam belajar. Selain dari sisi kelebihan, model tersebut telah banyak digunakan
oleh para peneliti sebagai objek kajian penelitian dan mendapatkan hasil yang
memuaskan. Hal tersebut menambah ketertarikan penulis untuk menggunakan
model pembelajaran Windows Shopping dalam pembelajaran menulis teks puisi.
Hasil penelitian penulis laporkan dalam skripsi yang berjudul
“PEMBELAJARAN MENGANALISIS UNSUR UNSUR PEMBANGUN PUISI
MENGGUNAKAN MODEL WINDOWS SHOPPING DI KELAS VIII SMP
ISLAM JAYARATU”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menganalisis unsur unsur
pembangun teks Puisi menggunakan Model Pembelajaran Widows Shopping di
Kelas VIII SMP Islam Jayaratu?
2. Bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran menganalisis unsur unsur
pembangun teks Puisi menggunakan Model Pembelajaran Widows Shopping di
Kelas VIII SMP Islam Jayaratu?
4

3. Bagaimanakah perubahan siswa dalam pembelajaran menganalisis unsur unsur


pembangun teks Puisi menggunakan Model Pembelajaran Widows Shopping di
Kelas VIII SMP Islam Jayaratu?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan bertujuan sebagai berikut,
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menganalisis unsur unsur
pembangun teks Puisi menggunakan Model Pembelajaran Widows Shopping di
Kelas VIII SMP Islam Jayaratu
2. Mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran menganalisis unsur unsur
pembangun teks Puisi menggunakan Model Pembelajaran Widows Shopping di
Kelas VIII SMP Islam Jayaratu.
3. Mendeskripsikan perubahan siswa dalam pembelajaran menganalisis unsur
unsur pembangun teks Puisi menggunakan Model Pembelajaran Widows
Shopping di Kelas VIII SMP Islam Jayaratu.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini yaitu,
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat dalam dunia
pendidikan. Khususnya dalam perbaikan mutu pembelajaran bahasa Indonesia.
Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan manfaat pengetahuan bagi
dunia pendidikan terutama kajian mengenai model pembelajaran Windows
Shopping dalam meningkatan kemampuan peserta didik setelah melalui proses
pembelajaran.
2. Manfaat Praktis
a. Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang
penggunaan model pembelajaran Windows Shopping atau strategi yang
tepat untuk mengatasi masalah pembelajaran.
5

b. Peserta didik
Memberikan motivasi proses pembelajaran, supaya lebih aktif dalam
belajar, khususnya materi menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi
c. Pihak sekolah
Memberikan masukan kepada pihak sekolah mengenai peningkatan
kualitas hasil pembelajaran peserta didik, terutama materi Menelaah unsur-
unsur pembangun teks puisi dengan menggunakan model pembelajaraan
Windows Shopping

E. Kerangka Teori
1. Hakikat Teks Puisi
a. Pengertian Teks Puisi
Kosasih (2017: 92) mengatakan “Puisi yaitu Teks atau Karangan yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-
kata. Puisi mengungkapkan berbagai hal, antara lain kerinduan, kegelisahan
atau pengagunagn kepada sang Khalik”. Ahli lain Mafrukhi, dkk (2016: 71),
mengatakan “Puisi merupakan jenis karya sastra yang berbentuk singkat
berisi kata-kata indah yang digunakan penyair untuk mengekspresikan
gagasan dan fikirannya”.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
Teks Puisi adalah Teks yang berisi Kata-kata indah untuk mengekspresikan
gagasan dan fikiran seseorang.
b. Unsur-Unsur Teks Puisi
Kosasih (2017: 94) mengatakan unsur-unsur teks puisi yaitu:
1) Majas dan irama
2) Penggunaan kata-kata konotasi
3) Kata-kata berlambang
4) Pengimajinasian dalam puisi
Mafrukhi, dkk (2016: 72) mengungkapkan unsur teks puisi yaitu:
6

1) Diksi
2) Imaji
3) Tipografi
4) Rima dan ritme penyair
5) Majas
c. Jenis-Jenis Puisi Kosasih (2017: 94) mengatakan Jenis-Jenis teks puisi yaitu
sebagai berikut,
1) Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini
terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu balada dan romansa.
2) Puisi Lirik.
Jenis puisi ini terbagi ke dalam beberapa macam, misalnya elegi, ode, dan
serenade.
3) Puisi Deskriptif
Dalam jenis puisi ini, penyair bertindak sebagai pemberi kesan terhadap
keadaan/peristiwa, benda, atau suasana yang dipandang menarik
perhatiannya. Puisi yang termasuk ke dalam jenis puisi deskriptif,
misaInya satire dan puisi yang bersifat kritik sosial
d. Menelaah Struktur Teks Puisi
Menelaah berarti menjelaskan/mengkaji/menyelidiki unsur unsur
pembangun teks puisi. Dalam menelaah unsur unsur pembangun teks puisi
yang meliputi majas, irama, kata-kata konotasi, dan kata-kata berlambang.
Unsur tersebut berfungsi sebagai unsur fisik puisi, yakni unsur yang dapat
dikenali langsung oleh pembaca karena sifatnya tersurat. Di samping itu, ada
pula unsur batin, yakni unsur yang tersembunyi di balik unsur-unsur fisik
yang meliputi tema, amanat, perasaan penyair, dan nada atau sikap penyair
terhadap pembaca.
Tema adalah pokok persoalan yang akan diungkapkan oleh penyair.
Pokok persoalan atau pokok pikiran itu kuat mendesak dalam jiwa penyair
7

sehingga menjadi landasan utama dalam puisinya. Jika desakan yang kuat itu
berupa hubungan penyair dengan Tuhan, maka puisinya tersebut bertema
ketuhanan. Jika desakan yang kuat itu berupa rasa belas kasih atau
kemanusiaan, puisi yang akan terlahir adalah puisi bertema kemanusiaan. Jika
yang kuat adalah dorongan untuk memprotes ketidakadilan, tema puisinya
adalah protes atau kritik sosial. Perasaan cinta atau patah hati yang kuat juga
dapat melahirkan tema cinta atau tema kedukaan hati karena cinta. Tema
tersirat dalam keseluruhan isi puisi. Persoalan-persoalan yang
diungkapkannya merupakan penggambaran suasana batin penyair. Tema
tersebut bisa pula berupa perasaan penyair terhadap kenyataan sosial budaya
sekitarnya. Dalam hal ini puisi berperan sebagai sarana protes atau pun
sebagai ungkapan simpati dan keprihatinan penyair terhadap lingkungan dan
masyarakatnya
Berikut ini contoh teks puisi

Gadis Peminta-Minta
Setiap kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah padaku, pada bulan merah jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa.

Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng kecil


Pulang ke bawah jembatan yang melulur sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang gemerlapan
Gembira dari kemayang riang.
Duniamu yang lebih tinggi dari menara katedral
Melintas-lintas di atas air kotor, tapi yang begitu kau hapal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bisa membagi dukaku.
8

Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng kecil


Buah di atas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak lagi punya tanda
(Toto Sudarto Bachtiar)
2. Hakikat Model Pembelajaran Windows Shopping
a. Pengertian Model Pembelajaran Windows Shopping
Helmiati (2012:19) Menyatakan “Model pembelajaran adalah bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas
oleh guru”. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, strategi, dan tehnik
pembelajaran.
Model pembelajaran windows shopping merupakan salah satu tipe dari model
pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Tukiran (2011 :55) menyatakan
“Cooperative merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada
anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dengan tugas-tugas yang
terstruktur”. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara
berkelompok.
Rahma (2017: 2) menyatakan “Kooperatif Window Shopping adalah strategi
layanan berbasis kerja kelompok dengan melakukan berbelanja keliling melihat
hasil karya kelompok lain untuk menambah wawasannya”. Nengsih (2022:4)
Menyatakan “Window Shopping adalah aktivitas melihat-lihat, baik melihat
barang-barang yang di toko maupun ditempat lain”. Sebagai contoh, ketika jalan-
jalan di mall sambil melihat-lihat barang di balik etalase. Orang yang melakukan
cuci mata di pertokoan mungkin merasa senang hanya dengan membayangkan
membeli barang-barang atau sekedar mengetahui harga barang tersebut. Model
Pembelajaran Window Shopping merupakan model pembelajaran yang
melibatkan siswa untuk bejalan-jalan mengamati hasil pekerjaan kelompok lain
9

yang di sajikan diding kelas, kemudian siswa mencatat hasil kerja kelompok
tersebut sebagai hasil kunjungan mereka. Model Pembelajaran Window Shopping
ini memberikan pola pembelajaran secara berkelompok sehingga membentuk
sikap kerja sama yang aktif antar sesama siswa. Disamping itu juga memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menjadi tutor sebaya yang berperan dalam
menjelaskan kepada seluruh pengunjung yang mengamati hasil kerja mereka.
Window Shopping merupakan suatu cara untuk menilai dan mengingat apa yang
telah siswa pelajari. Window Shopping adalah suatu model pembelajaran yang
mampu meningkatkan daya emosional siswa untuk menemukan daya ingat jika
sesuatu yang ditemukan itu dilihat secara langsung.
b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Windows Shopping
Berikut langkah-langkah model pembelajaran Windows Shopping
menurut Zaenal Mustofa (2020 : 5)
1) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 4-5
orang;
2) Setiap kelompok diberikan kertas karton;
3) Menentukan topik atau tema pelajaran;
4) Tiap kelompok mendiskusikan apa yang didapatkan oleh para anggotanya
dari pelajaran yang mereka ikuti;
5) Tiap kelompok membuat sebuah daftar pada kertas yang telah diberikan
yang berisi hasil pembelajaran;
6) Tiap kelompok menempel hasil kerjanya di dinding;
7) Perwakilan kelompok berputar mengamati hasil kerja kelompok lain;
8) Salah satu wakil kelompok menjelaskan setiap apa yang ditanyakan oleh
kelompok lain.
Dalam hal ini diperlukan pembagian tugas dalan kelompok yaitu ada
anggota yang menjaga karya mereka untuk menjelaskan isinya kepada
pengunjung dan ada pula anggota yang berkeliling untuk menggali informasi
pada galeri kelompok lainnya.
10

c. Kelebihan Model Pembelajaran Windows Shopping


Menurut Zaenal Mustofa (2020 : 5) kelebihan model pembelajaran
Windows Shopping adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik terbiasa membangun budaya kerjasama memecahkan masalah
dalam belajar;
2) Terjadi sinergi saling menguatkan pemahaman terhadap tujuan
pembelajaran;
3) Membiasakan peserta didik bersikap menghargai dan mengapresiasi hasil
belajar kawannya;
4) Mengaktifkan fisik dan mental peserta didik selama proses belajar dan
5) Membiasakan peserta didik memberi dan menerima kritik
Berdasarkan uraian tersebut, window shopping (kunjungan galeri)
merupakan suatu model pembelajaran yang mampu mengakibatkan daya
emosional peserta didik untuk menemukan pengetahuan baru dan dapat
mempermudah daya ingat jika sesuatu yang ditemukan itu dilihat secara
langsung. Kunjungan galeri juga dapat memotivasi keaktifan dan kreatifitas
peserta didik dalam proses belajar, sebab bila sesuatu yang baru ditemukan
berbeda antara yang satu dengan yang lainnya maka dapat saling
mempresentasikan atau mengkoreksi antara peserta didik, baik kelompok
maupun antar peserta didik itu sendiri.
3. Model Pembelajaran Windows Shopping dalam Menelaah unsur unsur
pembangun teks Puisi
Model pembelajaran yang dipilih dalam pembelajaran menelaah unsur-
unsur pembangun teks puisi dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Window Shopping. Hal ini berdasarkan pada pernyataan Rahma (2017: 2) yang
menyatakan “Kooperatif Window Shopping adalah strategi layanan berbasis kerja
kelompok dengan melakukan berbelanja keliling melihat hasil karya kelompok
lain untuk menambah wawasannya”. Pembelajaran Windows shopping secara
langsung akan membuat kelas menjadi hangat, karena membutuhkan peran aktif
11

dari siswa. Dalam penerapan model pembelajaran windows shopping peserta didik
dapat berinteraksi, berdiskusi dan berbagi ilmu dengan kelompoknya sendiri
ataupun dengan kelompok lain sehingga peserta didik berperan aktif dalam
belajar.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan apriana pada penelitian
berjudul “Model kooperatif learning tipe windows shopping untuk meningkatkan
hasil belajar IPS pada kelas IX-B SMPN1 Wanasaba”, Hasil penelitian
menunjukkan dengan diterapkannya model cooperative learning tipe window
shopping pada mata pelajaran IPS materi Ekonomi Kreatif dan Pusat Keunggulan
Ekonomi Bangsa dapat meningkatkan hasil belajar.
Begitupun dengan penelitian yang telah dilaksanakan nengsih, pada
penelitian berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Windows Shopping dalam
meningkatkan aktifitas belajar siswa materi bangun ruang sisi lengkung”, dengan
hasil Penerapan model pembelajaran Window Shopping dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Menurut nengsih pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Window Shopping layak dijadikan pembelajaran berorientasi abad
21 karena dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah
Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran
windows shooping ini akan efektif unduk digunakan dalam menelaah unsur –
unsur pembangun teks puisi. Penulis Merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai
dengan Model Pembelajaran Window Shopping. Pengembangan desain
pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan
sesuai dengan sintaks Window Shopping.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model window Shopping.
12

Tabel 1 Rencana Kegiatan Pembelajaran


No Kegiatan
Kegiatan Inti
1 Siswa di buat dalam bentuk berkelompok yang beranggotakan 3 orang
2 Setiap kelompok diberikan kertas karton
Guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, yaitu materi
3
menelaah unsur unsur pembagun teks puisi.
Guru membagikan soal yang berbeda kepada tiap-tiap kelompok. Agar lebih
adil pemberian soal dengan cara diundi. Soal yang diberikan kepada siswa
berhubungan dengan unsur unsur pembangun teks pusi. Diantaranya :
Kelompok 1:
a. Pengertian majas dan irama beserta dengan contohnya
b. Analisis majas dan irama dalam puisi berjudul gadis peminta-minta
Kelompok 2:
a. Pengertian kata konotasi dan kata berlambang beserta dengan contoh
kalimatnya
b. Analisis kata konotasi dan kata berlambang dalam puisi berjudul
gadis peminta-minta
4
Kelompok 3:
a. Pengertian pengimajinasian beserta dengan contoh kalimatnya
b. Analisis pengimajinasiandalam puisi berjudul gadis peminta-minta
Kelompok 4:
a. Pengertian Tema dan amanat beserta dengan cara menyimpulkannya
b. Analisi Tema dan amanat dalam puisi berjudul gadis peminta-minta
Kalompok 5:
a. Pengertian perasaan penyair dan nada penyair beserta dengan cara
menyimpulkannya
b. Analisis perasaan penyair dan nada penyair dalam puisi berjudul gadis
peminta-minta
13

Memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk membaca dan


5
mempelajari materi unsur unsur pembangun teks puisi
Secara berkelompok siswa mengerjakan soal yang telah diberikan guru. Hasil
6 penyelesaian soal ditulis diatas kertas karton yang sebelumnya telah
disediakan. Dalam kegiatan ini guru memberikan bimbingan seperlunya.
Hasil pekerjaan tiap kelompok kemudian di pajang di dinding sekitar kelas.
7 Kegiatan inilah yang diumpamakan membuka toko di Mal. Tentu saja dengan
penyelesaian soal sebagai pajangannya.
Dilakukan pembagian tugas tiap kelompok. Ada anggota kelompok yang
8 bertugas menjaga toko dan yang lainnya berjalan-jalan untuk mengunjungi
toko kelompok lain.
Siswa sebagai penjaga toko diharapakan mampu memberi penjelasan kepada
anggota kelompok lain yang membutuhkan penjelasan terkait penyelesaian
9 yang dipajang. Untuk itu dianjurkan memilih penjaga yang mampu
berkomunikasi dengan baik dan memahami hasil pekerjaan kelompok. Pada
kegiatan inilah munculnya aktifitas tutor sebaya.
Bagi anggota kelompok yang betugas berkunjung pada kelompok lain di
samping berhak mendapat penjelasan juga berhak memberi masukkan dan
10 koreksi terhadap pekerjaan kelompok yang dikunjunginya dengan
menuliskannya di lembar pekerjaan kelompok tersebut.Kelompok yang
berkunjung mencatat pekerjaan kelompok yang dikunjungi.
Setelah waktu yang telah ditentukan selesai, masing-masing anggota yang
11
berkeliling kembali ke kelompok asal.
Setelah kembali anggota kelompok bertukar informasi berdasarkan hasil
12
kunjungan yang telah dilakukan.
13 Selanjutnya guru berkeliling untuk mengecek hasil pekerjaan dan melihat
hal-hal yang  perlu diperbaiki dan memberikan komentar terhadap hasil
pekerjaan tiap-tiap kelompok.
14

Penutup
Guru melakukan Konfirmasi berupa umpan balik dan koreksi hasil kerja tiap-
1
tiap kelompok
Untuk mengetahui  pemahaman siswa dilakukan tes secara individu dengan
soal yang tipenya sama dengan soal yang telah dikerjakan oleh semua
2
kelompok. Kemudian disediakan sebuah puisi untuk ditelaah unsur unsur
pembangun teks puisinya oleh masing masing siswa.

Dalam model pembelajaran window shopping ini siswa dibuat santai ada yang
bertugas menjaga kelompoknya(penjual) dan ada juga yang berjalan-
jalan(pembeli). Mereka bisa berjalan-jalan sambil belajar. Yang mana siswa yang
bejalan-jalan kekelompok lain mempunyai tugas untuk memberikan masukan dan
pertanyaan tentang materi yang dibahas. Model pembelajaran Window Shopping
juga mudah dipahami, akitivitas belajar bisa ditingkatkan, nilai sikap ada
kerjasama dan toleransi tidak ada perbedaan antara yang pintar dengan yang
kurang dan dapat juga meningkatkan keterampilan

F. Kerangka Pemikiran
Munir, Dkk (2022: 16) Menyatakan bahwa “Kerangka pemikiran pada
dasarnya merupakan Argumentasi logis untuk sampai pada penemuan jawaban
sementara atas masalah yang dirumuskan”. Hardani (2020:321) menyatakan
“Kerangka berpikir adalah sebuah model atau gambaran yang berupa konsep yang
didalamnya menjelaskan tentang hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
yang lainnya”. Kerangka pemikiran merupakan salah satu komponen yang ada
dalam setiap melaksanakan penelitian. Hal ini disebabkan kerangka pemikiran
dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian sehingga dalam
pembahasan menjadi lebih terarah, untuk itu perlu dirumuskan.
15

Puisi merupakan salah satu jenis karya satra, Kosasih (2017: 92)
mengatakan “Puisi yaitu teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Puisi mengungkapkan
berbagai hal, antara lain kerinduan, kegelisahan atau pengagunagn kepada sang
Khalik”. Puisi merupakan wadah bagi seseorang dalam menumpahkan segala bentuk
perasaannya, dengan penggunaan kata yang indah, seseorang mampu menghasilkan
karya sastra puisi. Sejalan dengan hal tersebut, puisi juga merupakan salah satu
materi yang dipelajari dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII. Salah satu KD
yang terdapat pada kurikulum 13 yaitu KD 3.8 dimana siswa diharapkan mampu
menganalisis unsur unsur pembentuk puisi. Namun pada kenyataannya, di kelas VIII
SMP Islam Jayaratu ada 40% siswa yang tidak mampu menganalisis unsur-unsur
pembangun teks puisi, salah satu penyebabnya adalah model pembelajaran yang
tidak tepat. Model ceramah yang digunakan guru, mengakibatkan siswa terlalu kaku
dan tidak serta merta ikut berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak
terlalu faham dengan materi yang disampaikan.
Model pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang dalam
keberhasilan suatu proses pembelajarab. Penerapan model pembelajaran yang tepat
akan mengantarkan siswa pada pemahaman yang lebih dalam suatu materi. Salah
satu model pembelajaran yang sering kita temui selain metode ceramah adalah
kooperatif. Tukiran (2011 :55) menyatakan “Cooperative merupakan sistem
pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan
sesama siswa dengan tugas-tugas yang terstruktur”. Salah satu tipe Model
pembelajaran cooperative adalah Windows Shopping. Rahma (2017: 2) menyatakan
“Kooperatif Window Shopping adalah strategi layanan berbasis kerja kelompok
dengan melakukan berbelanja keliling melihat hasil karya kelompok lain untuk
menambah wawasannya”. Dengan menggunakan model windows shopping siswa
diberi tanggungjawab untuk ikut serta dan berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model pembelajaran windows
shopping dalam pembelajaran menganalisis unsur-unsur pemabangun teks puisi,
16

peserta didik dapat berinteraksi, berdiskusi dan berbagi ilmu dengan kelompoknya
sendiri ataupun dengan kelompok lain sehingga peserta didik aktif dalam belajar.
Sehingga dengan adanya penerapan model windows shopping dalam proses
pembelajaran menganalisis unsur-unsur pembangun teks puisi, tingkat pemahaman
siswa dalam materi puisi ini dapat bertambah. Adapun kerangka berpikir dapat
dilihat pada bagian kerangka berpikir berikut ini:

Tabel 2 Kerangka Pemikiran

Dalam Pembelajaran Siswa Tidak Mampu


Kondisi Awal Menganalisis Unsusr-unsur teks Menganalisis Unsur-unsur
Puisi Guru Menggunakan Model
Pembangun Teks Pusi
Ceramah

Kelas Kontrol : Model Pembelajaran


yang digunakan adalah metode
Dalam Pembelajaran
Menganalisis Unsusr-unsur teks ceramah
Puisi peneliti Menerapkan Model
Proses Pembelajaran Windows
Kelas eksperimen : Model
Shopping
Pembelajaran yang digunakan adalah
Windows Shopping

Diduga Adanya perubahan siswa dalam Pembelajaran Menganalisis


Kondisi Akhir pembangun Teks Puisi dengan menggunakan Model
Unsur-Unsur
Windows Shopping

Hardani (2020:324)
17

G. Hipotesis Penelitian
Munir, Dkk (2022: 16) menyatakan bahwa Hipotesis adalah jawaban
sementara atas masalah yang sedang diteliti dan disampaikan dalam kalimat
pernyatan.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis merumuskan hipotesis
sebagai berikut.
H0 : “Tidak adanya perubahan siswa dalam Pembelajaran Menganalisis Unsur-
Unsur pembangun Teks Puisi dengan menggunakan Model Windows
Shopping dikelas VIII SMP Islam Jayaratu”
H1 : “Adanya perubahan siswa dalam Pembelajaran Menganalisis Unsur-Unsur
pembangun Teks Puisi dengan menggunakan Model Windows Shopping
dikelas VIII SMP Islam Jayaratu”

H. Metode penelitian
Hardani (2020:340) Menyatakan “Hakikat Metode penelitian merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data/informasi sebagaimana adanya dan bukan
sebagaimana seharusnya, dengan tujuan dan kegunaan tertentu”
Untuk menentukan metode penelitian ini, penulis dituntut untuk mampu
memilih dan menentukan metode penelitian yang sesuai dengan situasi dan kondisi
penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode penelitian Eksperimen Semu (Quasi Eksperimental). Metode eksperimen
Semu ini merupakan jenis dari Penelitian Kuantitatif. Rukminingsih (2020:44)
menyatakan “Quasi experimental design yaitu penelitian eksperimen yang
dikembangkan karena adanya kesulitan dalam mendapatkan kelompok kontrol yang
dapat berfungsi sepenuhnya di dalam mengontrol variabel-variabel luar yang dapat
mempengaruhi eksperimen”
18

I. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah konsep dalam mengkaji sebuah model
pembelajaran yang digunakan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji berhasil
atau tidaknya pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Windows
Shopping dalam pembelajaran menulis puisi di kelas VII SMP Islam Jayaratu
Tasikmalaya tahun ajaran 2022/2023.
Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Desain pretes-postes menggunakan kelompok kontrol tanpa penugasan random
( Nonequivalent control group design).

Tabel 3 Desain Penelitian


Pengambilan Sample Kelompok Pretes Perlakuan Postes
Non Random Eksperimen Y1 X Y2
Non Random Control Y1 ….. Y2

Rukminingsih (2020:51)
Keterangan:
Non Random : Pemilihan sampel yang telah ditentukan
Eksperimen : Kelas Eksperimen
Control : Kelas Kontrol
Y1 : Nilai Pretest
X : Model Pembelajaran Windows Shopping
…… : Metode Ceramah
Y2 : Nilai Postes

J. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan cara yang ditempuh peneliti berkaitan
dengan pelaksanaan penelitian. Berikut mengenai Prosedur penelitian dijelaskan
secara terperinci di bawah ini.
19

1. Tahap Pengumpulan Data


Langkah kerja yang dilakukan dalam tahap ini dengan menelaah buku-
buku/referensi yang berkaitan dengan model pembelajaran kooperatif e learning
tipe Windows Shopping dan materi pembelajaran menulis puisi baik dari
kepustakaan ataupun internet yang valid ataupun sumber lain (majalah/koran).
2. Tahap Pengolahan Data
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap awal. Setelah data-data
terkumpul, maka penulis melakukan pengolahan terhadap data-data tersebut
dengan cara berikut.
a) Membaca buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan model
pembelajaran Windows Shopping dan materi menulis puisi.
b) Mengidentifikasi dan menganalisis hasil belajar siswa kelas VIII SMP Islam
Jayaratu dalam materi menulis puisi,
c) Selanjutnya melakukan eksperimen di kelas VIII SMP Islam Jayaratu dengan
model pembelajaran Windows shopping pada pembelajaran menulis puisi.
3. Tahap Penyimpulan
Tahap ini menafsirkan hasil atau temuan penelitian yang berupa jawaban
dari rumusan masalah dalam penelitian ini.

K. Operasionalisasi Variabel
Penulis menjabarkan definisi operasional agar tidak terjadi interpretasi yang
salah terhadap penelitian yang penulis lakukan.
1. Model Pembelajaran Widows Shopping merupakan Variabel independen
Model pembelajaran Windows shopping yang penulis maksud dalam penelitian
ini adalah model pembelajaran kooperatif yang diterapkan pada peserta didik
kelas VIII SMP Islam Jayaratu Tasikmalaya Tahun Ajaran 2022/2023 dalam
Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi dengan cara berkelompok, anggota
kelompok berbagi tanggung jawab. Dimulai dari keterlibatan siswa dalam
beripikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca,
20

selanjutnya berbicara atau membagi ide dengan temannya kemudian menuliskan


hasil diskusinya.
2. Pembelajaran Menelaah unsur-unsur pembangun teks Puisi merupakan variable
dependen.
Kemampuan Menelaah unsur-unsur pembangun teks puisi yang penulis maksud
dalam penlitian ini yaitu kesanggupan peserta didik kelas VIII SMP Islam
Jayaratu Tasikmalaya Tahun Ajaran 2022/2023 dalam menjelaskan unsur unsur
pembangun puisi yang meliputi Majas dan irama, Penggunaan kata-kata konotasi,
Kata-kata berlambang, dan Pengimajinasian dalam puisi

L. Populasi dan Sampel


Hardani (2020: 360) menyatakan “Populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-
gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yangmemiliki
karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian”. Hardani (2020: 361) menyatakan
“Sampel adalah sebagain anggota populasi yang diambil dengan menggunakan
teknik pengambilan sampling”. Populasi dalam penelitian ini menggunakan Siswa
SMP Islam Jayaratu, sedangkan sebagai sampel nya, yaitu 15 Siswa dari kelas VIII A
sebagai kelas kontrol, dan 15 Orang Siswa dari Kelas VIII B sebagai kelas
Ekperimen.

M. Metode dan Teknik Pengumpulan Data


Dalam Penelitian Kuantitatif terdapat 2 variabel, yaitu variable Dependen dan
variabel nondependen. Hardani (2020: 398) menyatakan “Variabel dependen
(variable terikat) merupakan variabel yang akan dipengaruhi oleh variabel lain dalam
suatu eksperimen, sedangkan variabel independen (variabel bebas) merupakan
variabel yang akan mempengaruhi variabel dependen (terikat) dalam eksperimen”
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti efektifitas Pembelajaran Menulis
Puisi menggunakan Model Pembelajaran Widows Shopping di Kelas VIII SMP
21

Islam Jayaratu. Maka Model Pembelajaran Widows Shopping merupakan Variabel


independen sedangkan Pembelajaran Menganalisis unsur-unsur pembangun teks
Puisi merupakan variable dependen. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam memperoleh data adalah sbagai berikut:
1. Tes
Dalam hal ini penulis menggunakan Tes dalam mendapatkan data Variabel
Dependen (Variabel terikat), tes dilakukan ntuk mendapatkan hasil
pemahaman siswa dalam menganalisis unsur unsur pembangun teks puisi
dengan model pembelajaran windows shopping.
2. Kajian Pustaka
Dalam hal ini penulis menggunakan kajian pustaka dalam mendapatkan data
Variabel independen (Variabel bebas), kajian pustaka dilakukan untuk
mendapatkan data data dan pengetahuan tentang model pembelajaran
windows shopping.

N. Metode dan Teknik Analisis Data


Penelitian Kuantitatif ini bersifat deduktif, adapun uji empiris terhadap teori
yeng ada dengan menggunakan sarana statistic. Setelah melakukan penelitian,
penulis mengolah data dan menganalisis data penelitian. Dalam mengolah data
peneliti mengacu pada kriteria penilaian. Adapun teknik analisis data pada penelitian
ini adalah sbagai berikut:
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah uji validasi, uji reliabilitas, uji
normalitas dan uji t.
1. Uji analisis Instrumen
a. Uji Validasi yaitu Validitas berasal dari kata validity yang merupakan
derajat ketepatan antara data pada objek penelitian dengan data yang
dilaporkan oleh peneliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan
tingkat-tingkat kevalidtan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi.
22

Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas


rendah. Pada penelitian ini instrumen peneliti menggunakan teks puisi
yang dilakukan dikelas eksperimen.
Adapun Instrumen yang digunakan dalam uji validasi ini adalah indikator
Soal yang digunakan dalam penelitian sebelum digunakan untuk uji
hipotesis penelitian.
b. Uji Relibilitas yaitu Instrumen penelitian yang akan diujikan setelah
diketahui validitasnya, kemudian dilakukan pengujian reliabilitas soal.
Suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama,
diperoleh hasil pengukuran yang relativ sama, selama aspek yang diukur
dalam diri subjek memang belum berubah.
Adapun Instrumen yang digunakan dalam uji reliabilitas ini adalah
indikator Soal yang digunakan dalam penelitian sebelum digunakan
untuk uji hipotesis penelitian
2. Uji Persyaratan Analisis Statistik
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi pada
data sampel. Untuk melakukan uji normalitas, digunakan rumus uji Liliefors.
Adapun data yang diuji pada Uji Normalitas ini adalah data pos test setelah
dilakukannya penelitian eksperimen pada kelas kontrol dan eksperimen.
3. Uji Homogenitas Data. Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji statistik
yang bertujuan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data
sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang memiliki variansi yang
sama.
Adapun data yang diuji pada Uji homogenitas ini adalah data pos test setelah
dilakukannya penelitian eksperimen pada kelas kontrol dan eksperimen.
4. Uji Hipotesis. Setelah melakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas, maka selanjutnya adalah uji hipotesis penelitian untuk
mengetahui ada tidaknya perubahan siswa dalam pembelajaran menelaah
23

unsur unsur pembangun teks puisi menggunakan model Pembelajaran


Windows Shopping, Teknik analisa data ini menggunakan rumus Uji t.
Adapun data yang diuji pada Uji hipotesis ini adalah data pos test setelah
dilakukannya penelitian eksperimen pada kelas kontrol dan eksperimen.

O. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian merupakan rencana penelitian dari pengajuan judul
hingga mempertanggungjawabkan hasil penelitian. Secara lebih rinci jadwal
penelitian dirinci pada tabel berikut.

Tabel 4 Jadwal Penelitian


Bulan
No. Nama Kegiatan Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 Penyusunan Proposal
2 Ujian Proposal
3 Pengumpulan Data
4 Pelaksanaan Ekperimen
5 Pengolahan Data
6 Penyusunan Laporan
7 Sidang Skripsi

P. Daftar Pustaka
Ahyar, Juni. (2019). Apa Itu Sastra. Yogyakarta: CV Budi Utama.
Apriana, Baiq Nurjihatun. (2020). Model Cooperative Learning Tipe Window
Shopping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Ix-B Smp
Negeri 1 Wanasaba. Jurnal Ilmiah, 5 (2)
24

Arum, Rifda. (2022). Penelitian Eksperimen:Pengertian, Karakteristik, Subjek,


Prosedur, kelebihan dan kekurangannya. (Online).
(https://www,gramedia.com/literasi/penelitian-eksperimen). (diakses 5 Januari
2023)
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Kamus Bahasa
Daring.
Hardani. Et al (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.
Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu.
Hayati, S. (2017). Belajar & Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.
Magelang: Graha Cendekia.
Helmiati. (2012). Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Huda, Miftahul. (2015). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Kemendikbud. (2016). Permendikbud Tahun 2016 Tentang Kurikulum 2013
pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Kosasih, E. (2017). Bahasa Indonesia Kelas VIII. Jakarta: PT. Mulia
Kencana Semesta.
Mafrukhi, dkk. ( 2016). Mahir Berbahas Indonesia untuk SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Erlangga
Munir, S. et al (2022). Pedoman Penulisan Skripsi Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Bahasa Indonesia Galuh Ciamis
Mustofa, M. Z. (2020). Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Melalui
Pendekatan Saintifik Model Pembelajaran Window Shopping
(Kunjungan Galeri) Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia Kelas
VIII.8 SMPN I Praya Tahun Pelajaran 2019 – 2020. Jurnal Ilmu
Sosial dan Pendidikan. 4 (2), 150.
25

Nengsih, S. R. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Windows Shopping


Dalam meningkatkan Aktivitas belajar siswa Pada Materi Bangun
Ruang Sisi Lengkung. Alphaeudicedu. 3(1). 4
Rahma, W. (2017). Pengaruh Penggunaan Metode Kooperative Windows
Shopping terhadap Partisipasi Bimbingan Konseling Klasikal. Jurnal
Penelitian Pendidikan Indonesia. 2(2). 2
Rukminingsih. et al. (2020). Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: CV
Bumi Maheswari.
Taniredja Ukiran, dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif.
Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai