Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Terdapat beberapa jenis teks dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang

diajarkan dan harus dikuasai peserta didik kelas VIII SMP, salah satunya adalah teks

eksposisi. Teks eksposisi merupakan teks berisi informasi yang memiliki penilaian,

sugesti dorongan, atau ajakan-ajakan. Seperti yang dipaparkan oleh Kosasih dan

Endang (2018:96),

Teks Eksposisi adalah teks yang mengemukakan sejumlah argumen disertai fakta-
fakta. Di dalam sebuah teks eksposisi, mungkin pula di dalamnya terkandung
penilaian, sugesti, dorongan, atau ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak. Bentuk
teks eksposisi, terutama di dalam media massa. Dapat berupa esai, tajuk rencana
(editorial), ataupun debat.

Materi teks eksposisi termuat dalam kompetensi dasar 3.6 Mengidentifikasi

struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan dalam teks eksposisi artikel ilmiah

populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) yang

diperdengarkan atau dibaca; dan 4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam

bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial,

dan/atau keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan

struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan. Sesuai dengan yang tercantum dalam

„Model Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia‟ yang diterbitkan Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (2017).

Hasil wawancara studi pendahuluan yang penulis lakukan dengan Ibu Rona

Pebriyani, S.Pd., Bapak Ipin Sukaria, S.Pd. dan Bapak Sutriawan Kosyanto, S.Pd.

selaku guru Bahasa Indonesia kelas VIII, diperoleh informasi bahwa pada guru di

SMP Negeri 1 Mangunjaya, SMP Negeri 1 Padaherang, dan SMP Negeri 2

1
2

Mangunjaya menggunakan bahan ajar yang bersumber dari buku teks terbitan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017) dan jarang menggunakan bahan ajar

dari sumber lain. Karena teks yang digunakan masih kurang bervariatif dan kurang

memotivasi peserta didik dalam belajar, hal tersebut membuat peserta didik masih

kurang memahami materi teks eksposisi.

Perlu diperhatikan beberapa faktor dalam mengembangkan bahan ajar yang

bervariatif, seperti yang dijelaskan Setiawan (2007:1.40) dalam Awalludin (2017:17),

“Ada lima faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar

adalah: (1) kecermatan isi; (2) ketepatan cakupan; (3) ketercernaan bahan ajar; (4)

penggunaan bahasa; dan (5) perwajahan/pengemasan.” Dapat dipahami bahwa dalam

kecermatan isi, teks yang digunakan haruslah memiliki validitas atau kesahihan dan

merupakan teks terbaru. Berdasarkan hal tersebut, penulis menemukan pendapat

mengenai aktualitas, yaitu informasi yang digunakan mengandung unsur kebaruan

dan benar-benar terjadi, lebih jelasnya Sumadiria (2011:37) mengemukakan,

“Aktualitas, berarti informasi apa pun yang disuguhkan media pers harus

mengandung unsur kebaruan, merujuk kepada peristiwa yang benar-benar baru terjadi

atau sedang terjadi.”

Kecocokan teks yang digunakan dengan jenjang keterbacaan peserta didik juga

penting untuk menilai apakah teks tersebut dapat digunakan sebagai bahan ajar. Oleh

karena itu, penulis menggunakan pendapat ahli lain Abidin (2016:50) yang

mengemukakan, “Ada tiga kriteria yang digunakan untuk memilih bahan ajar di

antaranya (1) isi, (2) alat-alat pemahaman yang terkandung dalam bacaan, (3)

keterbacaan wacana.”
3

Keterbacaan wacana harus sesuai dengan jenjang peserta didik yang

membacanya, agar pemahaman peserta didik terhadap teks yang dibaca akan lebih

baik. Untuk mengukur keterbacaan wacana terdapat beberapa cara, salah satunya

adalah penggunaan Grafik Fry. Grafik Fry merupakan formula grafik keterbacaan

yang diperkenalkan dan dipublikasikan Edward Fry pada 1977 dalam majalah

“Journal of Reading” sementara grafik aslinya dibuat pada tahun 1968.

Melihat pada buku teks yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan pada tahun 2017, teks-teks yang dimuat dalam buku tersebut adalah

terbitan lama yang sudah kurang aktual, karena hampir empat tahun setelah buku

diedarkan. Oleh karena itu, contoh teks dan bahan ajar dapat diambil dari artikel

ilmiah pada surat kabar cetak atau daring, dengan batasan waktu paling lama satu

atau dua tahun sehingga teks tidak akan terlalu tua atau sudah hilang nilai

aktualitasnya. Dengan begitu, peserta didik mendapatkan teks yang berupa informasi

terbaru sehingga peserta diddik tidak tertinggal informasi di lingkungan belajar.

Berdasarkan hal tersebut, penulis melaksanakan penelitian dengan judul

„Analisis Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi yang Dimuat pada Laman

Pikiran Rakyat Pangandaran.com Sebagai Alternatif Bahan Ajar Teks Eksposisi di

Kelas VIII SMP‟. Dalam penelitian ini, penulis memilih jenis penelitian kualitatif

menggunakan metode deskriptif analitis, dan teknik wawancara dan studi dokumenter

untuk mencari data dan landasan teori. Penelitian ini menganalisis struktur dan kaidah

kebahasaan teks eksposisi serta keterbacaannya, menjadikannya bahan ajar alternatif

sebagai solusi permasalahan.

Penulis memilih laman yang lebih memfokuskan informasi yang berpusat pada

wilayah Pangandaran. Oleh karena itu, penulis memilih Pikiran Rakyat


4

Pangandaran.com yang sudah berintegrasi dengan Kabar Priangan dan Pikiran

Rakyat. Penulis mengambil sampel teks eksposisi yang dimuat dalam lamanlaman

Pikiran Rakyat Pangandaran.com yang dipublikasikan pada Mei 2021 hingga Agustus

2021 untuk mempertahankan nilai aktualitas dari teks yang akan digunakan.

Proses penelitian ini mencakup beberapa langkah, yaitu mengidentifikasi,

merumuskan, dan membahas masalah yang ditemukan. Selanjutnya menyusun

pertanyaan pokok dan menentukan sampel purposif dalam penelitian ini. Kemudian,

penulis mengumpulkan data, menganalisis dan mengiterpretasi data. Setelah

mendapatkan hasil analisis, penulis melakukan validasi oleh guru Bahasa Indonesia;

Ibu Rona Pebriyani, S.Pd., Ibu Suci Siti Sulastri, S.Pd., dan Ibu Elis Rahmawati,

S.Pd. di SMP Negeri 1 Mangunjaya, Bapak Ipin Sukaria, S.Pd. di SMP Negeri 1

Padaherang, dan Bapak Sutriawan Kosyanto, S.Pd., dan Ibu Gita Kadlina M.W.,

S.Pd. di SMP Negeri 2 Mangunjaya menggunakan teknik angket. Selain melakukan

validasi oleh guru, penulis melakukan tes terhadap peserta didik kelas VIII A yang

berjumlah 15 orang di SMP Negeri 1 Mangunjaya. Setelah melakukan validasi dan

tes, penulis menyusun laporan akhir secara sistematis.

B. Rumusan Masalah

Setiap penelitian memerlukan rumusan masalah yang bisa dijadikan sebagai

pedoman untuk menentukan langkah-langkah penelitian dan memberikan arah yang

jelas dalam sebuah penelitian. Maka dari itu, berdasarkan permasalahan yang telah

diurakan penulis, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:
5

1. Bagaimanakah struktur teks eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran Rakyat

Pangandaran.com?

2. Bagaimanakah kaidah kebahasaan teks eksposisi yang dimuat dalam laman

Pikiran Rakyat Pangandaran.com?

3. Apakah teks eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran Rakyat

Pangandaran.com dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar Bahasa

Indonesia untuk peserta didik kelas VIII SMP?

C. Definisi Operasional

Untuk memperjelas arah penelitian yang akan penulis lakukan, penulis jelaskan

definisi oprasional masalah penelitan ini sebagai berikut:

1. Bahan Ajar Teks Eksposisi

Bahan ajar yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar yang

dianalisis yaitu teks eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran Rakyat

Pangandaran.com, sebagai alternatif bahan ajar teks eksposisi untuk peserta didik

kelas VIII SMP.

2. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi yang penulis maksud dalam

penelitian ini, adalah struktur dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks

eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran Rakyat Pangandaran.com untuk

kesesuaian bahan ajar teks eksposisi untuk peserta didik kelas VIII SMP.
6

D. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan hal penting dalam sebuah penelitian, karena tanpa adanya

tujuan maka penelitian yang dilakukan akan menjadi sia-sia. Artinya, tujuan dari

sebuah penelitian harus mampu membantu penulis untuk menemukan jawaban atau

kejelasan dari permasalahan yang diteliti. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah

dikemukakan penulis, tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk memaparkan struktur teks eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran

Rakyat Pangandaran.com.

2. Untuk memaparkan kaidah kebahasaan teks eksposisi yang dimuat dalam laman

Pikiran Rakyat Pangandaran.com.

3. Untuk mendeskripsikan apakah teks eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran

Rakyat Pangandaran.com dapat digunakan sebagai alternatif bahan ajar Bahasa

Indonesia untuk peserta didik kelas VIII SMP.

E. Manfaat Penelitian

Apabila tujuan penelitian yang telah penulis sebutkan dapat terperinci,

penelitian ini akan bermanfaat secara teoretis dan praktis:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini dapat ikut mendukng dan mengembangkan teori teks eksposisi

dalam pembelajaran. Secara teoritis menambah wawasan pemahaman dalam

menentukan bahan ajar. Selain itu, penelitian ini bisa menjadi bukti dan motivasi

bagi pendidik untuk mengeksplorasi lebih luas lagi bahan ajar yang masih belum

tersentuh, dengan begitu peserta didik tidak akan merasa jenuh dengan teks lama

yang selalu muncul dalam buku teks siswa.


7

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Penulis

Manfaat yang didapat oleh penulis adalah bertambahnya pengetahuan dan

pemahaman secara teoretis dan praktis mengenai bahan ajar teks eksposisi,

menambah pengalaman menganalisis bahan ajar yang dimuat secara

daring, serta mampu mengetahui dan memilih teks yang sesuai dengan

jenjang peserta didik, khususnya peserta didik kelas VIII SMP.

b. Manfaat Bagi Guru

Penelitian ini sebagai masukan, menggunakan bahan ajar alternatif yang

dimuat dalam laman Pikiran Rakyat Pangandaran.com dan dapat

membantu guru untuk mengetahui bahwa dengan melakukan analisis

terlebih dahulu terhadap teks yang akan disajikan pada peserta didik,

pemahaman peserta didik akan jadi lebih meningkat karena teks yang

digunakan sudah sesuai dengan jenjang keterbacaan dan materi yang

dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Selain itu, diharapkan guru mampu

termotivasi untuk melakukan hal yang sama terhadap materi lain sehingga

peserta didik akan mengetahui teks yang bervariatif.

c. Manfaat Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa yang sebelumnya kesulitan

memahami bahan ajar atau materi yang disajikan guru, karena teks telah

dihitung tingkat keterbacaannya sehingga sesuai dengan tingkatan peserta

didik kelas VIII SMP. Dengan begitu, peserta didik akan lebih bersemangat

dalam belajar Bahasa Indonesia dan mengetahui lebih banyak teks selain

yang telah tersedia dalam buku teks.

Anda mungkin juga menyukai