diajarkan dan harus dikuasai peserta didik kelas VIII SMP, salah satunya adalah teks
eksposisi. Teks eksposisi merupakan teks berisi informasi yang memiliki penilaian,
sugesti dorongan, atau ajakan-ajakan. Seperti yang dipaparkan oleh Kosasih dan
Endang (2018:96),
Teks Eksposisi adalah teks yang mengemukakan sejumlah argumen disertai fakta-
fakta. Di dalam sebuah teks eksposisi, mungkin pula di dalamnya terkandung
penilaian, sugesti, dorongan, atau ajakan-ajakan tertentu kepada khalayak. Bentuk
teks eksposisi, terutama di dalam media massa. Dapat berupa esai, tajuk rencana
(editorial), ataupun debat.
struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan dalam teks eksposisi artikel ilmiah
populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya, dll) yang
diperdengarkan atau dibaca; dan 4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam
bentuk teks eksposisi artikel ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan
struktur, unsur kebahasaan, dan aspek lisan. Sesuai dengan yang tercantum dalam
Hasil wawancara studi pendahuluan yang penulis lakukan dengan Ibu Rona
Pebriyani, S.Pd., Bapak Ipin Sukaria, S.Pd. dan Bapak Sutriawan Kosyanto, S.Pd.
selaku guru Bahasa Indonesia kelas VIII, diperoleh informasi bahwa pada guru di
1
2
Mangunjaya menggunakan bahan ajar yang bersumber dari buku teks terbitan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017) dan jarang menggunakan bahan ajar
dari sumber lain. Karena teks yang digunakan masih kurang bervariatif dan kurang
memotivasi peserta didik dalam belajar, hal tersebut membuat peserta didik masih
“Ada lima faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan bahan ajar
adalah: (1) kecermatan isi; (2) ketepatan cakupan; (3) ketercernaan bahan ajar; (4)
kecermatan isi, teks yang digunakan haruslah memiliki validitas atau kesahihan dan
“Aktualitas, berarti informasi apa pun yang disuguhkan media pers harus
mengandung unsur kebaruan, merujuk kepada peristiwa yang benar-benar baru terjadi
Kecocokan teks yang digunakan dengan jenjang keterbacaan peserta didik juga
penting untuk menilai apakah teks tersebut dapat digunakan sebagai bahan ajar. Oleh
karena itu, penulis menggunakan pendapat ahli lain Abidin (2016:50) yang
mengemukakan, “Ada tiga kriteria yang digunakan untuk memilih bahan ajar di
antaranya (1) isi, (2) alat-alat pemahaman yang terkandung dalam bacaan, (3)
keterbacaan wacana.”
3
membacanya, agar pemahaman peserta didik terhadap teks yang dibaca akan lebih
baik. Untuk mengukur keterbacaan wacana terdapat beberapa cara, salah satunya
adalah penggunaan Grafik Fry. Grafik Fry merupakan formula grafik keterbacaan
yang diperkenalkan dan dipublikasikan Edward Fry pada 1977 dalam majalah
Melihat pada buku teks yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan pada tahun 2017, teks-teks yang dimuat dalam buku tersebut adalah
terbitan lama yang sudah kurang aktual, karena hampir empat tahun setelah buku
diedarkan. Oleh karena itu, contoh teks dan bahan ajar dapat diambil dari artikel
ilmiah pada surat kabar cetak atau daring, dengan batasan waktu paling lama satu
atau dua tahun sehingga teks tidak akan terlalu tua atau sudah hilang nilai
aktualitasnya. Dengan begitu, peserta didik mendapatkan teks yang berupa informasi
„Analisis Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi yang Dimuat pada Laman
Kelas VIII SMP‟. Dalam penelitian ini, penulis memilih jenis penelitian kualitatif
menggunakan metode deskriptif analitis, dan teknik wawancara dan studi dokumenter
untuk mencari data dan landasan teori. Penelitian ini menganalisis struktur dan kaidah
Penulis memilih laman yang lebih memfokuskan informasi yang berpusat pada
Rakyat. Penulis mengambil sampel teks eksposisi yang dimuat dalam lamanlaman
Pikiran Rakyat Pangandaran.com yang dipublikasikan pada Mei 2021 hingga Agustus
2021 untuk mempertahankan nilai aktualitas dari teks yang akan digunakan.
pertanyaan pokok dan menentukan sampel purposif dalam penelitian ini. Kemudian,
mendapatkan hasil analisis, penulis melakukan validasi oleh guru Bahasa Indonesia;
Ibu Rona Pebriyani, S.Pd., Ibu Suci Siti Sulastri, S.Pd., dan Ibu Elis Rahmawati,
S.Pd. di SMP Negeri 1 Mangunjaya, Bapak Ipin Sukaria, S.Pd. di SMP Negeri 1
Padaherang, dan Bapak Sutriawan Kosyanto, S.Pd., dan Ibu Gita Kadlina M.W.,
validasi oleh guru, penulis melakukan tes terhadap peserta didik kelas VIII A yang
B. Rumusan Masalah
jelas dalam sebuah penelitian. Maka dari itu, berdasarkan permasalahan yang telah
diurakan penulis, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
5
1. Bagaimanakah struktur teks eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran Rakyat
Pangandaran.com?
C. Definisi Operasional
Untuk memperjelas arah penelitian yang akan penulis lakukan, penulis jelaskan
Bahan ajar yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar yang
dianalisis yaitu teks eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran Rakyat
Pangandaran.com, sebagai alternatif bahan ajar teks eksposisi untuk peserta didik
Struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi yang penulis maksud dalam
penelitian ini, adalah struktur dan kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks
kesesuaian bahan ajar teks eksposisi untuk peserta didik kelas VIII SMP.
6
D. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan hal penting dalam sebuah penelitian, karena tanpa adanya
tujuan maka penelitian yang dilakukan akan menjadi sia-sia. Artinya, tujuan dari
sebuah penelitian harus mampu membantu penulis untuk menemukan jawaban atau
kejelasan dari permasalahan yang diteliti. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah
dikemukakan penulis, tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk memaparkan struktur teks eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran
Rakyat Pangandaran.com.
2. Untuk memaparkan kaidah kebahasaan teks eksposisi yang dimuat dalam laman
3. Untuk mendeskripsikan apakah teks eksposisi yang dimuat dalam laman Pikiran
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini dapat ikut mendukng dan mengembangkan teori teks eksposisi
menentukan bahan ajar. Selain itu, penelitian ini bisa menjadi bukti dan motivasi
bagi pendidik untuk mengeksplorasi lebih luas lagi bahan ajar yang masih belum
tersentuh, dengan begitu peserta didik tidak akan merasa jenuh dengan teks lama
2. Manfaat Praktis
pemahaman secara teoretis dan praktis mengenai bahan ajar teks eksposisi,
daring, serta mampu mengetahui dan memilih teks yang sesuai dengan
terlebih dahulu terhadap teks yang akan disajikan pada peserta didik,
pemahaman peserta didik akan jadi lebih meningkat karena teks yang
termotivasi untuk melakukan hal yang sama terhadap materi lain sehingga
Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi siswa yang sebelumnya kesulitan
memahami bahan ajar atau materi yang disajikan guru, karena teks telah
didik kelas VIII SMP. Dengan begitu, peserta didik akan lebih bersemangat
dalam belajar Bahasa Indonesia dan mengetahui lebih banyak teks selain