Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

Jenis, Struktur, dan Pola Pengembangan Paragraf Buku Teks


Bahasa Indonesia dan Implikasinya

Oleh
Devi Fitriani
Iing Sunarti
Bambang Riadi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
e-mail : devifitriani9933@gmail.com

Abstract

This research describes the type, structure, and pattern of paragraph development in the
text in Indonesian VII textbooks of Junior High School/Madrasah Tsanawiyah VII class
of education and its implications for learning in junior high school. Data collection
techniques used are documentation techniques. The results showed by type of
paragraph, the most commonly found paragraph that is the deductive paragraph and the
fewest paragraph with the main idea spread. Based on the structure of the paragraph, the
most likely possibility is the sixth possibility and the least possible fourth. There is also
a possibility that is not found the first possibility and the second possibility. Based on
the pattern of paragraph development, the most common pattern of development was
the pattern of illustration development and the least was the pattern of developing the
illustration. The results of this study can be implicated in the text material description
class VII curriculum 2013 that is KD 3.2.

Keywords: paragraph, type, structure, pattern of development

Abstrak

Penelitian ini mendeskripsikan jenis, struktur, dan pola pengembangan paragraf pada
teks bacaan dalam buku teks bahasa Indonesia SMP/MTs kelas VII terbitan
kemendikbud dan implikasinya terhadap pembelajaran di SMP. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
berdasarkan jenis paragraf, paragraf yang paling banyak ditemukan yaitu paragraf
deduktif dan yang paling sedikit paragraf dengan ide pokok menyebar. Berdasarkan
struktur paragraf, kemungkinan yang paling banyak ditemukan yaitu kemungkinan
keenam dan yang paling sedikit yaitu kemungkinan keempat. Terdapat pula
kemungkinan yang tidak ditemukan yaitu kemungkinan pertama dan kemungkinan
kedua. Berdasarkan pola pengembangan paragraf, pola pengembangan yang paling
banyak ditemukan yaitu pola pengembangan ilustrasi dan yang paling sedikit yaitu pola
pengembangan perulangan. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan pada materi teks
deskripsi kelas VII kurikulum 2013 yaitu KD 3.2.

Kata kunci: paragraf, jenis, struktur, pola pengembangan

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

1. PENDAHULUAN terletak di awal paragraf disebut


Pembelajaran bahasa Indonesia paragraf deduktif, sedangkan paragraf
menekankan pada pemerolehan empat yang kalimat topiknya terletak di akhir
keterampilan berbahasa yaitu, kalimat disebut paragraf induktif, dan
keterampilan menyimak, keterampilan paragraf yang kalimat topiknya terletak
berbicara, keterampilan membaca, dan di awal dan akhir kalimat disebut
keterampilan menulis. Salah satu paragraf campuran. Pengembangan
keterampilan berbahasa yang penting kalimat topik dan kalimat-kalimat
untuk dikembangkan yaitu penjelas membentuk suatu pola
keterampilan menulis. Menulis sangat pengembangan paragraf.
penting bagi pendidikan karena
memudahkan para pelajar berpikir Penulisan paragraf tidak hanya
secara kritis. Menulis berarti terfokus pada pengembangan paragraf
mengorganisasikan gagasan secara tapi juga harus memiliki kriteria-
sistematis dan mengungkapkannya kriteria yang diperlukan untuk
secara tersurat. Menulis dapat berarti membangun paragraf yang baik.
menurunkan atau melukiskan lambang- Kriteria tersebut yaitu kesatuan
lambang grafis yang menggambarkan (kohesi) dan kepaduan (koherensi)
suatu bahasa yang dipahami seseorang. (Mustakim, 1994: 115-116). Penulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari yang telah menulis dengan paragraf
tulisan ialah sebagai alat komunikasi yang baik akan memudahkan pembaca
yang tidak langsung (Tarigan, 2008: untuk memahami tulisannya, sehingga
21). isi tulisan dapat tersampaikan sesuai
dengan maksud penulis seperti halnya
Kegiatan menulis dapat berupa siswa memahami teks bacaan dalam
menyusun kata, merangkai kalimat, dan buku teks.
juga menyusun karangan. Karangan
dapat dikategorikan sebagai sesuatu Pengajaran semua mata pelajaran di
yang abstrak dan untuk memahaminya sekolah tak lepas dari yang namanya
karangan perlu dipecah-pecah menjadi buku teks. Buku teks ditulis untuk
bagian-bagian kecil yang dikenal menunjang suatu program pengajaran
dengan nama paragraf. Paragraf adalah sesuai dengan mata pelajaran. Buku
seperangkat kalimat yang tersusun teks adalah buku pelajaran dalam
logis-sistematis dan merupakan satu bidang studi tertentu, buku tersebut
kesatuan ekspresi pikiran yang relevan merupakan buku standar disusun oleh
serta mendukung pikiran pokok yang para pakar di bidangnya, ditujukan bagi
tersirat dalam keseluruhan karangan tujuan instruksional tertentu, dilengkapi
(Tarigan, 2008: 5). dengan sarana yang serasi dan mudah
dipakai di sekolah-sekolah, sehingga
Berbicara mengenai paragraf, kita dapat menunjang suatu program
mengenal beberapa hal di dalamnya pengajaran (Tarigan, 2008: 38). Dalam
seperti jenis paragraf, struktur buku teks khususnya pelajaran bahasa
paragraf, dan pola pengembangan Indonesia biasanya menggunakan teks-
paragraf. Struktur paragraf dibentuk teks bacaan yang digunakan sebagai
dari pengembangan kalimat topik contoh untuk menjelaskan suatu materi.
dengan kalimat-kalimat penjelas. Sebuah teks bacaan terdiri atas satu
Kalimat topik dapat diletakkan pada atau beberapa paragraf. Paragraf-
bagian awal, akhir, serta awal dan paragraf tersebut memiliki sebuah
akhir. Paragraf yang kalimat topiknya
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

jenis, struktur, dan pola pengembangan pola pengembangan ilustrasi dan yang
paragraf. paling sedikit yaitu analogi.

Penelitian ini menggunakan teks Penelitian yang kedua oleh Reni


bacaan dalam buku teks jenjang Apriyanti dengan penelitian yang
pendidikan SMP. Pemilihan buku teks berjudul “Struktur Paragraf Deduktif
ini karena materi pelajaran bahasa Dalam Buku Teks Bahasa Indonesia
Indonesia di SMP banyak yang Wahana Pengetahuan Siswa SMP/MTs
berkaitan dengan paragraf khususnya Kelas VII Bandar Lampung Terbitan
materi tentang kebahasaan seperti teks Kemendikbud”. Penelitian ini meneliti
laporan hasil observasi, teks eksposisi, struktur paragraf deduktif yang terdapat
teks deskripsi dan lainnya. Materi- di dalam buku teks Bahasa Indonesia
materi tersebut biasanya menggunakan Wahana Pengetahuan Siswa SMP/MTs
teks-teks bacaan sebagai contoh. Teks- Kelas VII. Hasil penelitian menyatakan
teks bacaan yang digunakan dalam bahwa penggunaan struktur paragraf
buku teks memiliki peran penting untuk deduktif dalam buku teks SMP/MTs
memahami materi pelajaran bahasa sangat bervariasi.
Indonesia di SMP baik kelas VII, VIII
dan IX. Dalam penelitian ini tidak 2. METODE
semua buku teks akan diteliti, penulis Desain yang digunakan dalam
hanya meneliti buku teks kelas VII. penelitian ini adalah deskriptif
Pemilihan kelas VII karena didalamnya kualitatif. Suatu metode yang bertujuan
terdapat KD yang berkaitan dengan untuk memberikan penggambaran
penelitian ini seperti KD 3.2 yaitu sesuatu secara sistematis, faktual, dan
menelaah struktur dan kaidah akurat mengenai kenyataan yang ada di
kebahasaan dari teks deskripsi tentang dalam sumber data tersebut.
objek (sekolah, tempat wisata, tempat Penelitian menggunakan desain
bersejarah, dan atau suasana pentas deskriptif kualitatif artinya desain yang
seni daerah) yang didengar dan dibaca. dilakukan dengan maksud memuat
Oleh karena itu, penulis akan jenis, deskripsi, gambaran, atau lukisan
struktur, dan pola pengembangan secara sistematis. Desain metode
paragraf pada teks bacaan dalam buku kualitatif antara lain bersifat deskriptif,
pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII data yang dikumpulkan lebih banyak
Terbitan Kemendikbud Edisi Revisi berupa kata-kata atau gambar daripada
2016. angka-angka (Moleong, 2011: 5).
Penelitian mengenai paragraf pernah Sumber data dalam penelitian ini
dilakukan oleh Citra Winda Ulvia adalah teks bacaan dalam buku
(2015) dengan judul “Pola pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs
Pengembangan Paragraf Pada Teks Kelas VII Kurikulum 2013 Terbitan
Bacaan Dalam Buku Pelajaran Bahasa Kemendikbud sedangkan datanya
Indonesia Kelas VII SMP/MTs berupa paragraf pada teks bacaan
Terbitan Kemendikbud”. Penelitian tersebut.
ini meneliti pola pengembangan
paragraf pada teks bacaan yang Dalam penelitian ini teknik
terdapat dalam buku pelajaran Bahasa pengumpulan data yang digunakan
Indonesia. Hasil penelitian ini ialah teknik dokumentasi. Dokumentasi
menyatakan pola pengembangan bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
paragraf yang banyak ditemukan yaitu
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

karya-karya monumental dari 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


seseorang (Moleong, 2011: 217). Berikut ini hasil penelitian tentang
Adapun teknik dokumentasi dalam jenis, struktur, dan pola pengembangan
penelitian ini digunakan untuk mencari paragraf.
dan menghimpun dokumen atau
lembar- lembar teks bacaan yang Berdasarkan jenis paragaf, paragraf
terdapat dalam buku pelajaran Bahasa deduktif ditemukan 47 paragraf,
Indonesia SMP/MTs Kelas VII. paragraf induktif ditemukan 7 paragraf,
paragraf deduktif-induktif (campuran)
Teknik analisis data yang digunakan ditemukan 3 paragraf, paragraf ineratif
adalah: (1) menentukan dan ditemukan 2 paragraf, dan paragraf
menganalisis jenis pada paragraf yang dengan ide pokok menyebar ditemukan
terdapat dalam teks bacaan buku 1 paragraf.
pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs
Kelas VII;(2) menentukan dan Berdasarkan struktur paragraf,
menganalisis struktur pada paragraf kemungkinan pertama dan
yang terdapat dalam teks bacaan buku kemungkinan kedua tidak ditemukan
pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs pada paragraf, kemungkinan krtiga
Kelas VII;(3) menentukan dan ditemukan 3 paragraf,kemungkian
menganalisis pola pengembangan pada keempat ditemukan 1 paragraf,
paragraf yang terdapat dalam teks kemungkinan kelima ditemukan 3
bacaan buku pelajaran Bahasa paragraf, kemungkinan keenam
Indonesia SMP/MTs Kelas VII;(4) ditemukan 43 paragraf, kemungkinan
menyimpulkan hasil analisis jenis, ketujuh ditemukan 8 paragraf,
struktur, dan pola pengembangan kemungkinan kedelapan ditemukan 2
paragraf pada teks bacaan dalam buku paragraf, dan paragraf yang tidak
pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs masuk klasifikasi kemungkinan
Kelas VII; dan (5) mengimplikasikan struktur ditemukan 1 paragraf.
hasil analisis dengan pembelajaran di
SMP kelas VII KD 3.2 yaitu menelaah Berdasarkan pola pengembangan, pola
struktur dan kaidah kebahasaan dari pengembangan perbandingan
teks deskripsi tentang objek (sekolah, ditemukan 2 paragraf, pola
tempat wisata, tempat bersejarah, dan pengembangan pertanyaan tidak
atau suasana pentas seni daerah) yang ditemukan, pola pengembangan sebab-
didengar dan dibaca. akibat ditemukan 3 paragraf, pola
pengembangan contoh ditemukan 7
Teknik analisis data yang digunakan paragraf, pola pengembangan
dalam penelitian ini mengacu pada perulangan ditemukan 1 paragraf, pola
beberapa teori, yaitu teori yang pengembangan definisi ditemukan 11
diungkapkan oleh Tarigan (2008: 17- paragraf, pola pengembangan ilustrasi
28), Suladi (2016: 53-59), Widjono ditemukan 37 paragraf, pola
(2007: 175), Wiyanto (2004: 15), dan pengembangan kronologi dan pola
Mustakim (1994: 122) yaitu pengembangan analogi tidak
penggabungan teori jenis, struktur, dan ditemukan.
pola pengembangan paragraf.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
dijabarkan pembahasan sebagai
berikut.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

1) Jenis Paragraf Paragraf ini berjenis paragraf induktif.


a. Paragraf Deduktif Hal ini karena kalimat topiknya yang
terdapat pada akhir paragraf. Kalimat
BAB I/T3/P1/H4 pertama hingga ketiga
Ibuku bernama Wulandari. menggambarkan sifat-sifat ayah
(Kalimat Topik) seperti, pendiam, irit kata, dan suka
Mukanya selalu bersinar seperti memberi contoh. Lalu, kalimat
bulan. Cocok sekali dengan namanya terakhir merupakan kalimat topik yang
yang berarti bulan bersinar. Mukanya berupa kesimpulan yang menyebutkan
bulat dengan alis tipis seperti semut jika sifat-sifat ayah yang disebutkan
beriring. Kulit ibuku sawo matang, dalam kalimat-kalimat sebelumnya
khas wanita Jawa. Beliau tidaklah menjadi teladan bagi anak-anaknya.
tinggi, tidak pula pendek. Rambutnya
hitam bergelombang. Sampai usia 56 c. Paragraf Deduktif-Induktif
tahun kulihat rambutnya masih legam (Campuran)
tanpa semir. Pandangan matanya
yang kuat kini sudah mulai sayu BAB I/T3/P3/H5
termakan usia. Namun mata hatinya Meskipun sudah berumur, ibuku masih
tetap kuat bagaikan baja. menuntut ilmu.
(Kalimat Pengembang) (Kalimat Topik)
Ibuku melanjutkan ke jenjang S-2.
Paragraf ini berjenis paragraf deduktif. Padahal harusnya dia sudah tidak
Hal ini karena kalimat topiknya yang disibukkan oleh tugas kuliah. Tetapi,
terdapat pada awal paragraf. Kalimat sepertinya ibuku sangat menikmati
pertama merupakan kalimat topik yang sekolahnya. Sambil bernyanyi kecil dia
menyebutkan jika ibu bernama mengerjakan tugas kuliahnya.
Wulandari. Lalu, kalimat-kalimat (Kalimat Pengembang)
selanjutnya menggambarkan ciri fisik Belajar terus sepanjang hayat, itulah
ibu mulai dari wajah hingga postur semboyannya.
tubuhnya. Kalimat-kalimat tersebut (Kalimat Penegas)
merupakan kalimat pengembang dari
kalimat topik. Paragraf ini berjenis paragraf
campuran. Hal ini karena kalimat
b. Paragraf Induktif topiknya yang terdapat pada awal dan
akhir paragraf. Kalimat pertama
BAB I/T2/P3/H4 merupakan kalimat topik yang
Tidak seperti orang Batak yang menyebutkan Ibu masih menuntut ilmu
logatnya agak keras, ayahku sangat walau sudah berumur. Lalu, kalimat-
pendiam. Beliau yang irit kata, lebih kalimat selanjutnya menjelaskan alasan
suka memberi contoh langsung kepada ibu untuk tetap menimba ilmu.
anaknya tanpa perlu menggurui. Kalimat-kalimat tersebut merupakan
Bagai air yang mengalir tenang, tetapi kalimat pengembang. Paragraf ini
sangat dalam. diakhiri dengan kalimat penegas yang
(Kalimat Pengembang) menegaskan kembali kalimat topiknya.
Beliau adalah teladan bagi anak- Kalimat ini berisi semboyan ibu yang
anaknya. (Kalimat Topik) selaras dengan isi dari kalimat topik.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

d. Paragraf Ineratif
Paragraf ini berjenis paragraf dengan
BAB IV/T8/P2/H126 ide pokok menyebar. Hal ini karena
Fungsi museum yang utama adalah tidak memiliki kalimat topik dan untuk
menyimpan, merawat, mengamankan, menentukan gagasan utama yaitu
dan memanfaatkan koleksi museum dengan cara menyimpulkan seluruh
berupa benda cagar budaya. (Kalimat kalimatnya. Kalimat pertama
Pengembang) menyebutkan jika Ratna berasal dari
Dengan demikian, museum memiliki keluarga yang mampu sedangkan
fungsi besar yaitu sebagai tempat kalimat kedua menyebutkan Janus
pelestarian. (Kalimat Topik) menjadi orang mapan karena nasib.
Secara lebih rinci fungsi museum Selanjutnya, pada kalimat ketiga
mencakup kegiatan penyimpanan, menyebabkan jika mereka harus
perawatan, dan pengamanan. (Kalimat memasuki tempat-tempat kumuh
Pengembang) hingga pedalaman Indonesia. Jadi,
paragraf tersebut tidak memiliki
Paragraf ini berjenis paragraf ineratif. kalimat topik.
Hal ini karena kalimat topiknya yang
terdapat di tengah paragraf. Kalimat
pertama dan ketiga memiliki isi kalimat 2) Struktur Paragraf
yang sama yaitu dengan menyebutkan
jika fungsi museun adalah merawat, a. Kemungkinan Pertama
menyimpan, dan mengamankan. Kemungkinan yang memiliki susunan:
Kalimat tersebut merupakan kalimat transisi (berupa kalimat), kalimat topik,
pengembang. Lalu, kalimat topiknya kalimat pengembang, dan kalimat
yaitu terletak pada kalimat kedua yang penegas, tidak ditemukan dalam
menjelaskan jika fungsi besar museum paragraf yang dianalisis.
yaitu sebagai tempat pelestarian. Ciri
yang menandai kalimat kedua menjadi b. Kemungkinan Kedua
kalimat topik ialah kata „dengan Kemungkinan yang memiliki susunan:
demikian‟ kata tersebut digunakan transisi (berupa kata atau kelompok
untuk menyimpulkan. kata), kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas,
e. Ide Pokok Menyebar tidak ditemukan dalam paragraf yang
dianalisis.
BAB VIII/T15/P1/H289
Ratna terlahir dari keluarga mampu, c. Kemungkinan Ketiga
punya pendidikan yang bagus, Kemungkinan ini susunannya ialah
pekerjaan mapan serta selalu peduli kalimat topik, kalimat pengembang,
dengan sekitarnya. Sedangkan Janus dan kalimat penegas.
menjadi orang mapan dan punya
segalanya karena nasib. Mereka harus BAB I/T3/P3/H5
menjalani kebersamaan memasuki (1)Meskipun sudah berumur, ibuku
tempat-tempat kumuh hingga masih menuntut ilmu. (2)Ibuku
pedalaman Indonesia: Dayak di melanjutkan ke jenjang S-2.
Kalimantan, Karimunjawa, Kota Tua, (3)Padahal harusnya dia sudah tidak
Bali , Toraja dan Desa Rawa Sampih. disibukkan oleh tugas kuliah.
(Ide Pokok Menyebar) (4)Tetapi, sepertinya ibuku sangat

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

menikmati sekolahnya. (5)Sambil e. Kemungkinan Kelima


bernyanyi kecil dia mengerjakan tugas Kemungkinan ini susunannya ialah
kuliahnya. (6)Belajar terus sepanjang transisi (berupa kalimat), kalimat topik,
hayat, itulah semboyannya. dan kalimat pengembang.

Paragraf ini termasuk kemungkinan BAB I/T4/P3/H5


ketiga karena memiliki susunan unsur (1)Bagas memiliki perilaku unik.
yang terdiri atas kalimat topik, kalimat (2)Kalau marah, Bagas melakukan
pengembang, dan kalimat penegas. atraksi yang menarik. (3)Dia
Paragraf ini berjenis campuran. menggunakan kaki belakangnya dan
Kalimat (1) merupakan kalimat topik melompat dalam jangkauan yang
sedangkan kalimat (2), (3), (4), dan (5) begitu jauh. (4)Buk! Sering terdengar
merupakan kalimat pengembang. Lalu, dia menjatuhkan diri. (5)Kadang dia
kalimat (6) merupakan kalimat melompat sampai sejauh tiga meter.
penegas. (6)Kalau tidak dipedulikan, kakinya
dientak-entakkan seperti anak kecil
d. Kemungkinan Keempat yang merajuk minta dibelikan mainan.
Kemungkinan ini susunannya ialah (7)Dengan menggunakan kaki
transisi (berupa kata/kelompok kata), belakangnya pula, dia berdiri sangat
kalimat topik, dan kalimat tinggi seperti sedang menunjukkan
pengembang. bahwa dia bisa menarik perhatian kita.

BAB VIII/T13/P7/H290 Paragraf ini termasuk kemungkinan


(1)Melihat dari judul, (2)Tenun Biru, kelima karena memiliki susunan unsur
bukanlah menggambarkan isi novel ini. yang terdiri atas transisi (berupa
(3)Judul ini membuat rasa ingin tahu kalimat), kalimat topik dan kalimat
pembaca menjadi muncul, apalagi penngembang. Paragra ini termasuk
membaca subjudul, seperti tidak jenis paragraf deduktif. Tidak semua
nyambung dengan judul utama. paragraf deduktif memiliki struktur
yang terdiri atas kalimat topik dan
Paragraf ini termasuk kemungkinan kalimat pengembang. Tetapi, paragraf
keempat karena memiliki susunan yang didahului dengan transisi juga
unsur yang terdiri atas transisi (berupa termasuk paragraf deduktif. Kalimat (1)
kata atau kelompok kata), kalimat topik merupakan transisi. Kalimat (2)
dan kalimat pengembang. Paragraf ini merupakan kalimat topik dan kalimat
termasuk jenis paragraf deduktif. Tidak (3), (4), (5), (6), dan (7) merupakan
semua paragraf deduktif memiliki kalimat pengembang.
struktur yang terdiri atas kalimat topik
dan kalimat pengembang. Tetapi, f. Kemungkinan Keenam
paragraf yang didahului dengan transisi Kemungkinan ini susunannya ialah
juga termasuk paragraf deduktif. Dalam kalimat topik dan kalimat pengembang.
kalimat pertama, unsur (1) merupakan
transisi, unsur (2) merupakan kalimat BAB I/T5/P3/H13
topik. Walaupun topik berada di unsur (1)Pemandangan bawah laut Senggigi
(2), tetapi kalimat pertama tetap juga tidak kalah memesona.
menjadi kalimat topik. Lalu, kalimat (2)Terumbu karang yang masih
(3) merupakan kalimat pengembang. terawat menyuguhkan pemandangan
alam bawah laut yang memukau.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

(3)Terumbu karang nampak berwarna- yang terdiri atas kalimat pengembang


warni sangat indah. Ikan beraneka dan kalimat topik. Paragraf ini berjenis
warna menambah keindahan bawah paragraf induktif. Kalimat (1), (2), (3),
laut Senggigi. (4)Dengan snorkeling (4), (5), (6) dan (7) merupakan kalimat
maupun menyelam anda dapat pengembang lalu kalimat (8)
menyaksikan pemandangan bawah merupakan kalimat topik.
laut yang mengagumkan. (5)Anda
akan menyaksikan betapa h. Kemungkinan Kedelapan
mempesonanya taman bawah lautnya. Kemungkinan ini susunannya ialah
(6)Air laut yang jernih serta banyak kalimat pengembang, kalimat topik,
terumbu karang terawat dengan ikan- kalimat pengembang.
ikan beraneka ragam menambah
keindahan taman laut di Senggigi. BAB IV/T10/P4/H136
(1)Makanan kunang-kunang adalah
Paragraf ini termasuk kemungkinan cairan tumbuhan, siput-siputan kecil,
keenam karena memiliki susunan unsur cacing, atau serangga. (2)Bahkan
yang terdiri atas kalimat topik dan kunang-kunang memangsa jenisnya
kalimat pengembang. Paragraf ini sendiri. (3)Kunang-kunang betina
berjenis paragraf deduktif. Kalimat sengaja berkelap-kelip seakan
pertama merupakan kalimat topik lalu mengundang jenis pejantan. (4)Setelah
kalimat (2), (3), (4), (5), dan (6) pejantan mendekat, sang betina
merupakan kalimat pengembang. memangsanya. (5)Makanan bagi
hewan penting untuk pertumbuhan.
g. Kemungkinan Ketujuh (6)Dengan makanan pertumbuhan
Kemungkinan ini susunannya ialah akan maksimal. (7)Asupan yang
kalimat topik dan kalimat pengembang. maksimal dapat memberikan
kebugaran bagi mahluk hidup.
BAB I/T5/P2/H12
(1)Memasuki bibir Pantai Senggigi kita Paragraf ini termasuk kemungkinan
akan disambut angin pantai yang kedelapan karena memiliki susunan
lembut dan udara yang segar. (2)Angin unsur yang terdiri atas kalimat
lembut terasa mengelus kulit. (3)Garis pengembang, kalimat topik, dan
pantai Senggigi yang panjang dengan kalimat pengembang. Paragraf ini
gradasi warna pasir putih dan hitam berjenis paragraf ineratif. Kalimat (1),
membuat keindahan pantai ini semakin (2), (3), dan (4) merupakan kalimat
menarik. (4)Ombak yang tenang di pengembang. Kalimat (5) merupakan
pantai ini membuat rasa tenteram kalimat topik, lalu kalimat (6) dan (7)
semakin lengkap. (5)Dari kejauhan merupakan kalimat pengembang.
tampak hamparan permadani biru
toska berpadu dengan hiasan buih-buih j. Tidak Masuk Klasifikasi
putih bersih.(6) Sungguh elok Kemungkinan Struktur
pemandangan pantai ini. (7)Bukit-bukit Paragraf yang tidak masuk kedalam
tangguh nampak menjadi latar bagian klasifikasi yaitu paragaf yang
pantai. (8)Pantai Senggigi dengan menggunakan ide pokok menyebar. Hal
pesonanya benar-benar seperti lukisan ini karena paragraf tersebut tidak
di kanvas alam yang luas terbentang. memiliki kalimat topik.
Paragraf ini termasuk kemungkinan
ketujuh karena memiliki susunan unsur

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

BAB VIII/T15/P1/H289 b. Pola Pengembangan Paragraf


(1)Ratna terlahir dari keluarga Pertanyaan
mampu, punya pendidikan yang bagus, Paragraf pertanyaan adalah paragraf
pekerjaan mapan serta selalu peduli yang kalimat topiknya dijelaskan
dengan sekitarnya. (2)Sedangkan dengan kalimat pengembang berupa
Janus menjadi orang mapan dan punya kalimat tanya. Pola pengembangan
segalanya karena nasib. (3)Mereka pertanyaan ini tidak ditemukan dalam
harus menjalani kebersamaan paragraf yang dianalisis.
memasuki tempat-tempat kumuh hingga
pedalaman Indonesia: Dayak di c. Pola Pengembangan Paragraf
Kalimantan, Karimunjawa, Kota Tua, Sebab-Akibat
Bali , Toraja dan Desa Rawa Sampih.
BAB IV/T12/P3/H145
Paragraf ini tidak masuk ke dalam Kami sekeluarga sangat senang karena
klasifikasi kemungkinan struktur Si Piko kucing yang tidak jorok. Ia
manapun. Hal ini karena paragraf ini masih selalu mengingat apa yang kami
termasuk jenis paragraf dengan ide ajarkan untuk selalu buang air kecil
pokok menyebar. Artinya, paragraf ini dan buang air besar di toilet. Kadang
tidak memiliki kalimat topik. Jika ingin kami harus berebut untuk duluan ke
mengetahui gagasan utamanya, maka toilet. Jika di antara kami tidak mau
harus menyimpulkan seluruh mengalah, dengan sabar ia akan
kalimatnya. menungu sampai kami keluar. Dengan
kebiasaannya itu, kami sekeluarga
3) Pola Pengembangan Paragraf merasa nyaman karena rumah kami
a. Pola Pengembangan terbebas dari kotoran yang berceceran
Perbandingan dengan baunya yang tidak sedap.
Kami sekeluarga sangat mencintai Si
BAB I/T2/P3/H4 Piko dengan segenap kenakalan,
Tidak seperti orang Batak yang kemanjaan, dan kelucuannya.
logatnya agak keras, ayahku sangat
pendiam. Beliau yang irit kata, lebih Paragraf ini berpola pengembangan
suka memberi contoh langsung kepada paragaf sebab-akibat karena kalimat
anaknya tanpa perlu menggurui. Bagai topiknya dikembangkan dengan
air yang mengalir tenang, tetapi sangat kalimat sebab-akibat. Paragraf ini
dalam. Beliau adalah teladan bagi memaparkan alasan keluarga sangan
anak-anaknya. mencintai Piko karena ia tidak jorok.

Paragraf ini berpola pengembangan d. Pola Pengembangan Paragraf


perbandingan. Kalimat topik dalam Contoh
paragraf ini memaparkan informasi BAB IV/T10/P4/H136
dengan cara membandingkan dua hal. Makanan kunang-kunang adalah
Ciri khusus yang menjadikan paragraf cairan tumbuhan, siput-siputan kecil,
ini berpola pengembangan cacing, atau serangga. Bahkan
perbandingan karena terdapat kata kunang-kunang memangsa jenisnya
‘tidak seperti’. sendiri. Kunang-kunang betina
sengaja berkelap-kelip seakan
mengundang jenis pejantan. Setelah
pejantan mendekat, sang betina

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

memangsanya. Makanan bagi hewan pantai. Hutan bakau adalah hutan


penting untuk pertumbuhan. Dengan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair
makanan pertumbuhan akan maksimal. payau dan terletak di garis pantai.
Asupan yang maksimal dapat Hutan bakau merupakan hutan yang
memberikan kebugaran bagi mahluk tumbuh di wilayah pasang dan surut.
hidup. Hutan bakau ini termasuk lingkup
ekosistem pantai sebab terletak di
Paragraf ini berpola pengembangan kawasan perbatasan laut dan darat.
contoh karena kalimatnya
dikembangkan dengan contoh-contoh Paragraf ini berpola pengembangan
sehingga kalimat topik jelas definisi karena bermaksud menjelaskan
pengertiannya. Paragraf ini sebuah konsep atau definisi. Kalimat
memaparkan beberapa contoh makanan topik memberikan definisi dari hutan
kunang-kunang. bakau lalu kalimat-kalimat
pengembangnya menguraikan hal-hal
e. Pola Pengembangan Paragraf untuk menjelaskan definisi hutan
Perulangan bakau.

BAB IV/T8/P2/H126 g. Pola Pengembangan Paragraf


Fungsi museum yang utama adalah Ilustrasi
menyimpan, merawat, mengamankan, BAB I/T4/P1/H5
dan memanfaatkan koleksi museum Kelinciku bernama Bagas.
berupa benda cagar budaya. Dengan Kunamakan Bagas karena saya
demikian, museum memiliki fungsi berharap kelinci kesayanganku itu
besar yaitu sebagai tempat pelestarian. selalu sehat dan bugar. Bagas
Secara lebih rinci fungsi museum memiliki bulu yang lebat dan putih
mencakup kegiatan penyimpanan, bersih. Matanya cokelat seperti madu.
perawatan, dan pengamanan. Matanya jernih menyejukkan untuk
dipandang. Bibir mungilnya yang
Paragraf tersebut berpola merah mudasungguh menggemaskan.
pengembangan paragraf perulangan. Telinganya panjang dan melambai-
Hal ini dikarenakan di dalam paragraf, lambai kalau dia berlari.
kalimat topik dikembangkan dengan
pengulangan kata/kelompok kata atau Paragraf ini berpola pengembangan
bagian-bagian yang penting. Kalimat ilustrasi. Kalimat topik dalam paragraf
topik dalam paragraf ini terdapat kata ini dikembangkan dengan menyajikan
kunci yaitu ‘fungsi museum’. Kata suatu gambaran atau melukiskan suatu
kunci tersebut kemudian diulang oleh objek. Kalimat-kalimat pengembang
kalimat-kalimat pengembang sebagai dalam paragraf ini menggambarkan
kata kunci. kelinci yang bernama Bagas.
Gambaran yang dipaparkan yaitu ciri
f. Pola Pengembangan Paragraf fisik Bagas mulai dari bulu, mata
Definisi hingga telinga. Ketika membaca
paragraf ini, pembaca seolah-olah
BAB IV/T7/P2/H125 melihat bentuk fisik Bagas.
Hutan bakau disebut juga dengan
hutan mangrove. Hutan bakau
merupakan bagian dari ekosistem

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

h. Pola Pengembangan Paragraf kebahasaan teks deskripsi. Hasil


Kronologi penelitian ini dapat dijadikan sebagai
Pola pengembangan paragraf yang contoh oleh guru untuk menjelaskan
kalimat topiknya berupa urutan-urutan materi dengan model pembelajaran
dari suatu peristiwa atau kejadian. Pola berbasis teks.
pengembangan paragraf ini tidak
ditemukan dalam paragraf yang
dianalisis. 4. SIMPULAN DAN SARAN

i. Pola Pengembangan Paragraf Simpulan


Analogi Berdasarkan hasil penelitian dan
Pengembangan paragraf dengan pembahasan, dapat disimpulkan
menganalogikan sesuatu dengan benda sebagai berikut.
yang sudah diketahui oleh umum dapat 1) Dilihat dari jenis paragraf, terdapat
mempermudah pembaca lima paragraf yaitu paragraf
membayangkan objek yang dilukiskan deduktif, paragraf induktif, paragraf
itu. Pola pengembangan paragraf ini campuran, paragraf ineratif, dan ide
tidak ditemukan dalam paragraf yang pokok menyebar. Paragraf yang
dianalisis. paling banyak ditemukan yaitu
paragraf deduktif sedangkan
paragraf yang paling sedikit
4. Implikasi Terhadap ditemukan ialah paragraf dengan ide
Pembelajaran di SMP pokok menyebar.
Berdasarkan hasil dan pembahasan
dapat dikaitkan dengan pembelajaran 2) Dilihat dari struktur paragraf, dari
Bahasa Indonesia kelas VII SMP delapan kemungkinan paragraf,
kurikulum 2013 edisi revisi 2016. yang paling banyak ditemukan yaitu
Kompetensi inti (KI) yang berkaitan kemungkinan keenam sedangkan
ialah kompetensi inti 3 (pengetahuan) yang paling sedikit ditemukan yaitu
yaitu memahami pengetahuan (faktual, kemungkinan keempat. Terdapat
konseptual, dan prosedural) pula kemungkinan yang tak
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ditemukan yaitu kemungkinan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, pertama dan kemungkinan kedua.
budaya terkait fenomena dan kejadian Ada pula paragraf yang tidak masuk
tampak mata. Adapun Kompetensi klasifikasi kemungkinan struktur
Dasar (KD) yang berkaitan adalah KD paragraf yaitu paragraf dengan ide
3.2 yaitu menelaah struktur dan kaidah pokok menyebar.
kebahasaan dari teks deskripsi tentang
objek (sekolah, tempat wisata, tempat 3) Dilihat dari pola pengembangan
bersejarah, dan atau suasana pentas paragraf, dari sembilan pola
seni daerah) yang didengar dan dibaca. pengembangan paragraf yang paling
banyak ditemukan yaitu pola
Hasil penelitian ini berkaitan dengan pengembangan paragraf sedangkan
pembelajaran berbasis teks salah pola pengembangan yang paling
satunya yaitu pembelajaran teks sedikit yaitu pola pengembangan
deskripsi. Materi pembelajaran yang paragraf perulangan. Terdapat pula
berkaitan adalah jenis dan pola pola pengembangan paragraf yang
pengembangan paragaf dalam ciri tidak ditemukan yaitu pola

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 11
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2018

pengembangan paragraf pertanyaan, Pembelajarannya): Universitas


kronologi, dan analogi. Lampung.
Mustakim. 1994. Membina
4) Hasil penelitian dapat Kemampuan Berbahasa:
diimplikasikan pada pembelajaran Panduan ke Arah Kemahiran
Bahasa Indonesia di SMP sebagai Berbahasa. Jakarta: PT.
contoh khususnya tentang Gramedia Pustaka Utama.
kebahasaan. Materi yang berkaitan Moleong, Lexy J. 2011. Metodelogi
ialah materi kelas VII pada KD 3.2 Penelitian Kualitatif. Bandung:
menelaah struktur dan kaidah PT Remaja Rosdakarya.
kebahasaan dari teks deskripsi Suladi. 2016. Paragraf. Jakarta: Badan
tentang objek (sekolah, tempat Pengembangan dan Pembinaan
wisata, tempat bersejarah, dan atau Bahasa Kemendikbud.
suasana pentas seni daerah) yang Tarigan, Djago. 2008. Menulis
didengar dan dibaca. Paragraf dan
Pengembangannya. Bandung:
Saran Angkasa.
Berdasarkan hasil penelitian ini, Tarigan, Henry Guntur. 2008.
peneliti menyarankan sebagai berikut. Menulis Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa.
1. Guru dapat menggunakan hasil Bandung: Angkasa.
penelitian ini sebagai contoh Widjono Hs. 2007. Bahasa Indonesia
pembelajaran khususnya pada : Mata Kuliah Pengembangan
pelajaran Bahasa Indonesia kelas Kepribadian di Perguruan
VII karena paragraf dalam teks Tinggi. Jakarta: PT Grasindo.
bacaan yang diteliti akan Winda Ulvia, Citra. 2015. Pola
mempermudah guru menyampaikan Pengembangan Paragraf Pada
materi pembelajaran yang berkaitan. Teks Bacaan Dalam Buku
Pelajaran Bahasa Indonesia
2. Siswa dapat menggunakan hasil Kelas VII SMP/MTs Terbitan
penelitian ini untuk mempermudah Kemendikbud. Jurnal Kata
mempelajari materi yang terdapat (Bahasa, Sastra, dan
dalan buku pelajaran Bahasa Pembelajarannya): Universitas
Indonesia kelas VII terbitan Lampung.
Kemendikbud karena teks bacaan Wiyanto, Asul. 2004. Terampil
yang diteliti digunakan sebagai Menulis Paragraf. Jakarta: PT
contoh di dalam buku teks tersebut. Grasindo Anggota Ikapi.

DAFTAR PUSTAKA
Apriyanti, Reni. 2015. Struktur
Paragraf Deduktif Dalam Buku
Teks Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan Siswa SMP/MTs
Kelas VII Bandar Lampung
Terbitan Kemendikbud. Jurnal
Kata (Bahasa, Sastra, dan

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 12

Anda mungkin juga menyukai