Anda di halaman 1dari 11

Tugas SEL.03.

2-T4-5 Demonstrasi Kontekstual


Imam Prayoga (7000026269)
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun PPL PPG Prajabatan SMPN 16 Kota Cirebon
Institusi SMPN 16 Kota Cirebon
Tahun Pelajaran 2023/2024
Jenjang Sekolah SMP
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas VII
Fase D
Elemen Membaca dan Memirsa
Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui
penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau
pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi,
eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual
dengan membandingkan informasi tersebut dengan
pengalaman dan pengetahuannya. Peserta didik juga mampu
menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data
sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi
dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai
elemen instrisik seperti alur perubahan sikap tokoh dalam
teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber
informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang
sesuai jenjangnya.
Alokasi Waktu 3 JP (3 X 40 Menit)
B. KOMPETENSI AWAL
 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita berdasarkan strukturnya.
 Menentukan ciri-ciri kebahasaan dalam teks berita.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Kepedulian, kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi, serta memperoleh dan
memproses informasi dari gagasan.
D. SARANA DAN PRASARANA
Sarana dan Prasarana Laptop, proyektor, gawai,
Media Salindia Visual, Barcode
Sumber Belajar Lembar kerja peserta didik
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler
F. MODEL PEMBELAJARAN
Problem Based Learning
1. Memberikan orientasi tentang permasalahan kepada siswa.
2. Mengorganisasi peserta didik dalam belajar.
3. Memberikan bimbingan pada individu maupun kelompok.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya peserta didik.
5. Melakukan analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
KOMPETENSI INTI
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu mengidentifikasikan unsur-unsur teks berita berdasarkan
strukturnya.
2. Peserta didik mampu menentukan ciri-ciri kebahasaan teks berita.
H. PEMAHAMAN BERMAKNA
Pemahaman kita terhadap menganalisis teks berita dengan memperhatikan struktur dan
kaidah kebahasaan akan menguatkan sikap kritis, logis, dan kreatif dalam
menyampaikan informasi kepada orang lain. Kegiatan yang dilakukan akan
mendatangkan kebermanfaatan untuk kedepannya.
I. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Pernahkah kamu mendengar/membaca berita?
2. Ada berapakah struktur teks berita?
3. Apakah kalian pernah memperhatikan tulisan dalam teks berita?
J . PERSIAPAN PEMBELAJARAN
1. Pendidik menyusun LKPD.
2. Pendidik menyiapkan media pembelajaran.
3. Pendidik menyusun instrumen assesmen yang digunakan.
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pendahuluan
1. Pendidik memeriksa kehadiran peserta didik.
2. Pendidik mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta didik.
3. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
4. Pendidik memberikan pertanyaan pemantik mengenai teks berita kepada peserta
didik.
Kegiatan Inti
1. Peserta didik membaca teks berita yang ditayangkan disalindia.
2. Peserta didik berdiskusi dan bertanya jawab dengan guru mengenai struktur dan
kaidah kebahasaan teks berita.
3. Peserta didik membentuk kelompok dengan anggota 6-7 orang.
4. Setelah mempelajari struktur dan kaidah kebahasaan teks berita, peserta didik
secara berkelompok mengerjakan tugas yang ada di LKPD untuk menentukan
struktur dan kaidah kebahasaan teks berita.
5. Perwakilan dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
6. Kelompok lain saling menanggapi presentasi dari kelompok temannya.
Penutup
1. Peserta didik membuat simpulan dari apa yang sudah dipelajari dari kegiatan
memahami
2. Peserta didik memberikan refleksi tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan
3. Pendidik memberikan apresiasi proses pembelajaran yang sudah dilakukan.

L. ASESMEN
Asesmen Formatif
Asesmen formatif dilakukan pada proses kegiatan pembelajaran (terlampir).
M. PENGAYAAN DAN REMIDIAL
1. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan sangat
baik, yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih tinggi.
2. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik,
yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi spesifik yang
kurang dikuasai oleh peserta didik . (Materi pengayaan dan remedial terlampir)
N. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU
Refleksi Pendidik
1. Apakah model pembelajan yang saya gunakan sesuai dengan materi dan karakteristik
peserta didik?
2. Apakah semua peserta didik nyaman belajar dengan metode yang diterapkan?
3. Pada bagian mana dari materi ini peserta didik mudah memahami?
4. Bagaimana kesesuaian durasi waktu dan tujuan belajar yang ingin dicapai pada
pembelajaran ini?
Refleksi peserta didik
1. Apakah kalian menyukai pembelajaran hari ini?
2. Apakah peserta didik memahami materi yang diajarkan?
3. Materi apa yang masih sulit kalian pahami?
LAMPIRAN
O. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LKPD yang disusun oleh pendidik meliputi LKPD menganalisis struktur dan kaidah
kebahasaan teks berita secara utuh sesuai dengan struktur berita. (LKPD terlampir)
P. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
1. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Buku Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII
3. Modul bahan ajar Bahasa Indonesia kelas VII
Q. DAFTAR PUSTAKA
Subarna, Rakhma, dkk. 2021. Buku Guru Bahasa Indonesia Bab 2 Fase-D.pdf. diunduh
dari laman https://guru.kemdikbud.go.id/login?from=/perangkatajar/books/K1aZ89pW0B
pada hari Jumat, 24 September 2022

BAHAN AJAR
1. Struktur teks berita

2. Tata Bahasa Teks Berita


Tata bahasa atau kaidah kebahasaan di dalam teks berita juga bersifat khas. Artinya,
jenis tata bahasa yang digunakan tidak akan dijumpai di dalam teks jenis lainnya.
Meskipun beberapa kaidah mungkin juga bisa ditemukan pada teks lain, namun
tidak sepenuhnya sama. Adapun kaidah kebahasaan dalam penulisan paragraf berita
yang memaparkan suatu peristiwa adalah sebagai berikut.
a. Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku)
Penggunaan bahasa yang standar atau baku akan memudahkan pemahaman
banyak orang karena bahasa standar sifatnya universal dan sebagian besar
kalangan masyarakat mudah untuk memahaminya. Contoh: Ratusan pasien
Covid-19 mengantre di lobi wisma atlet.
b. Penggunaan kalimat langsung
Dalam teks berita, kalian akan menemukan kalimat langsung. Kalimat langsung
adalah kalimat yang dituturkan oleh seseorang tanpa mengubah kata atau
kalimat. Ciri dari kalimat langsung, yaitu ditandai dengan dua tanda petik ganda
(") dan disertai keterangan penyertaan. Penggunaan kalimat langsung ini terkait
dengan pengutipan pernyataan-pernyataan oleh narasumber berita. Contoh:
"Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini kami terus
mengembangkan kasusnya," ucap Sutama.
c. Penggunaan kata kerja mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang menunjukkan respons atau sikap
seseorang terhadap suatu tindakan. Kata kerja mental memiliki nama lain, yaitu
kata verba mental. Contoh: Merasa tertipu, para korban lantas melapor ke polisi
d. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat
Pada teks berita, sudah pasti harus ada keterangan waktu dan tempat agar berita
yang disampaikan dapat dimengerti dengan jelas dan pembaca dapat mengetahui
di mana dan kapan tempat terjadi hal tersebut. Contoh:... kata Kapolsek
Wonosari, Kompol Sutama saat dihubungi Minggu (8/10/2022)
e. Penggunaan konjungsi temporal
Konjungsi temporal ini disebut juga konjungsi yang berhubungan dengan waktu.
Contoh konjungsi temporal, yaitu kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan
akhirnya. Konjungsi ini biasanya ditemukan pada struktur peristiwa yang
menjelaskan berita secara kronologis (urutan waktu). Contoh: Pelaku datang ke
sekolahan, kemudian langsung bilang ke kepala sekolah untuk
menyosialisasikan kupon wisata dan kuliner.
f. Menggunakan bahasa denotatif
Bahasa yang digunakan dalam penyusunan teks berisi berita juga memakai
bahasa denotatif atau memiliki makna sebenarnya. Dengan demikian, tidak
boleh memakai kata yang nantinya menjadi ambigu dan
menimbulkan kesalahpahaman.
MEDIA PEMBELAJARAN MENGANALISIS TEKS BERITA

Kecelakaan Bus "Study Tour" SMAN 1 Sidoarjo Tewaskan 2 Orang, Kadisdik Jatim
Sampaikan Duka
SURABAYA, KOMPAS.com - Bus yang ditumpangi rombongan study tour SMAN 1
Sidoarjo mengalami kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Jawa Timur, Kamis (9/1/2024) malam.
Dua orang meninggal dunia dan 3 lainnya luka-luka akibat kecelakaan tersebut. Kepala Dinas
Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai menyampaikan duka mendalam atas peristiwa
tersebut.
"Kejadian kecelakaan kemarin di luar kendali kami," katanya dikonfirmasi, Selasa
(22/1/2024). Menurutnya, study tour ke Jogjakarta adalah bagian dari kegiatan pengenalan
perguruan tinggi negeri (PTN) kepada siswa, sebagai upaya sekolah untuk memacu semangat
siswanya berkompetisi dan bersaing untuk masuk PTN. "Kampus yang dituju adalah
Universitas Gajah Mada (UGM) dan Institut Seni Indonesia (ISI)," ujarnya. Kegiatan study
tour tersebut sudah melalui berbagai proses diskusi dengan wali murid. Jika tidak ada yang
bisa, sekolah juga tidak memaksa dan mewajibkan. "Pilihan UGM dan ISI menjadi pilihan
terbanyak dari siswa yang kemudian didiskusikan kembali oleh sekolah dengan wali murid,"
ujarnya.
Termasuk, menurut dia, sosialisasi regulasi seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB)
kepada wali murid. "Lulusan SMAN 1 Sidoarjo selama ini banyak yang diterima di PTN,
angkanya mencapai 80 persen setiap tahunnya," jelas Pj Wali Kota Batu ini. Dia mengakui
kejadian kecelakaan kemarin memberi trauma tersendiri kepada siswa maupun guru. Namun
pihaknya terus memberikan motivasi agar pembelajaran normal terus dilakukan.
Korban meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut yakni Sutining Hidayah (60), guru
Bimbingan Konseling (BK) dan Nabil Asfa Putra (17), seorang siswa kelas 12. Kasat Lantas
Polres Ngawi AKP M Sapari mengatakan, kecelakaan disebabkan oleh sebuah truk yang
pecah ban lalu terguling dan bertabrakan dengan bus. Kecelakaan bermula ketika sebuah truk
yang dikemudikan Sudarmo Asmoro (33) melaju dari arah Solo ke Surabaya dan mengalami
pecah ban.
Truk tersebut kemudian terguling dan berpindah ke jalur berlawanan yang menghadap ke
jalur Solo-Sragen. Ketika truk sudah terguling dan sopir beserta kernet keluar dari kabin,
melintas bus dengan pelat nomor W 7473 UP yang dikemudikan oleh Riwiyono (55). Sopir
bus yang diduga kaget dan tidak bisa melihat truk secara jelas karena minimnya penerangan
di jalan tol tidak bisa menghindar dan terjadilah tabrakan.
"Bus banting setir ke kiri terus dia (sopir) mau mengembalikan tidak bisa akhirnya masuklah
ke bahu jalan dalam hal ini agak turun, kebetulan ada parit kecil akhirnya (bus) terguling di
parit," jelas Sapari.
Kriteria Penilaian

No. Aspek Sub Aspek Deskriptor Skor


Penilaian Penilaian
1. Struktur teks a. Judul (headline) 1. Dapat menentukan a. Skor yang
berita b. Teras (lead) struktur dengan didapat 3
c. Tubuh (body) tepat.
2. Menentukan b. Skor yang
struktur kurang didapat 1
tepat

2. Kaidah a. Penggunaan 1. Dapat menentukan a. Skor yang


kebahasaan teks bahasa yang bahasa yang didapat 3
berita bersifat standar bersifat standar
(baku) (baku) dengan
tepat.
2. Menentukan b. Skor yang
bahasa yang didapat 1
bersifat standar
(baku) kurang
tepat.

b. penggunaan 1. Dapat menentukan a. apabila


kalimat langsung >3 penggunaan nampak
kalimat langsung deskriptor 1,
skor yang
didapat 4

2. Dapat b. apabila
menentukan 1-2 nampak
penggunaan deskriptor 2,
kalimat langsung skor yang
didapat 3
3. Tidak dapat c. Apabila
menentukan nampak
penggunaan deskriptor 3,
kalimat langsung. skor yang
didapat 1
c. Penggunaan kata 1. Dapat a. Apabila
kerja mental menentukan >1 nampak
penggunaan kata deskriptor 1,
kerja mental. skor yang
didapat 4

2. Dapat b. Apabila
menentukan 1 nampak
penggunaan kata deskriptor 2
kerja mental. skor yang
didapat 3

3. Tidak dapat c. Apabila


menentukan nampak
penggunaan kata deskriptor 3,
kerja mental. skor yang
didapat 1

d. Penggunaan 1. Dapat a. Apabila


fungsi menentukan >1 nampak
keterangan penggunaan deskriptor 1,
waktu dan fungsi keterangan skor yang
tempat waktu dan tempat didapat 4
2. Dapat b. Apabila
menentukan 1 nampak
penggunaan deskriptor 2
fungsi keterangan skor yang
waktu dan tempat didapat 3

3. Tidak dapat c. Apabila


menentukan nampak
penggunaan kata deskriptor 3,
kerja mental. skor yang
didapat 1

e. Penggunaan 1. Dapat a. Apabila


konjungsi menentukan > 2 nampak
temporal penggunaan deskriptor 1,
konjungsi skor yang
temporal didapat 4

2. Dapat b. Apabila
menentukan 1-2 nampak
penggunaan deskriptor 2
konjungsi skor yang
temporal didapat 3

3. Tidak dapat c. Apabila


menentukan nampak
penggunaan deskriptor 3,
konjungsi skor yang
temporal didapat 1
1. Dapat a. Apabila
f. Penggunaan
menentukan >2 nampak
bahasa denotatif
penggunaan deskriptor 1,
bahasa denotatif skor yang
didapat 4

2. Dapat b. Apabila
menentukan 1-2 nampak
penggunaan deskriptor 2
bahasa denotatif skor yang
didapat 3

3. Tidak dapat c. Apabila


menentukan nampak
penggunaan deskriptor 3,
bahasa denotatif skor yang
didapat 1

Berdasarkan format kriteria penilaian di atas, skor maksimal yaitu 26. Adapun perhitungan
nilai akhir yang diperoleh siswa dalam skala antara 0-100 adalah sebagai berikut.

𝑆𝐷
Nilai akhir (NA)= 𝑆𝐴 x 100

NA : Nilai Akhir

SD : Skor yang diperoleh

SA : Jumlah skor maksimal


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Soal:
Petunjuk:
Kerjakan secara berkelompok (setiap kelompok terdiri 6-7 peserta didik)!
Perwakilan dari kelompok (Ketua kelompok) memasang aplikasi “QR & Barcode Scanner”
di gawainya.
Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja peserta didik yang dibagikan oleh guru, berisi:
1. Susunlah potongan teks yang kalian temukan menjadi teks berita yang utuh (urutkan
sesuai kode barcode)
2. Tentukan struktur teks berita
a. Judul (Headline)
b. Teras (Lead)
c. Tubuh (Body)
3. Identifikasi Kaidah Kebahasaan Teks Berita, kemudian tulis kalimatnya
a. Penggunaan bahasa yang bersifat standar (Baku)
b. Penggunaan kalimat langsung
c. Penggunaan kata kerja mental
d. Penggunaan fungsi, keterangan, waktu dan tempat
e. Penggunaan konjungsi temporal
f. Menggunakan bahasa denotatif
Setiap kelompok diberikan instruksi kegiatan untuk menjawab soal oleh guru mata pelajaran.
Semua anggota kelompok mencari barcode yang sudah disebar pada area yang telah
diintruksikan untuk menjawab lembar pertanyaan.
Scan barcode yang telah ditemukan, kemudian diskusikan untuk menjawab pertanyaan
tersebut.
Jawaban peserta didik dalam bentuk kode barcode yang telah tersedia.

Anda mungkin juga menyukai