Anda di halaman 1dari 69

LK 2.

3 Rencana Aksi

Nama : SONDRARATODO HONDRO


Nama Instansi : SMPN 4 AMANDRAYA

Tujuan Bukti penilaian Kegiatan belajar dan asesmen


formative
(1) (2) (3)

Apa hasil yang diinginkan? Apakah bukti penilaian Kegiatan atau aktivitas apa yang secara
Tujuan ini diturunkan dari CP/ yang harus ada untuk bertahap dapat membantu siswa
KD dokumen kurikulum dan membuktikan bahwa memberikan bukti penilaian dan mencapai
dikaitkan dengan permasalahan siswa telah mencapai/ tujuan pembelajaran?
menuju tujuan
yang diidentifikasi.
pembelajaran? Kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan
guru (dan siswa) untuk mengetahui
hambatan siswa dan memantau

A. Hasil yang didapatkan 1. Siswa dapat 1. Orientasi siswa


1. Siswa dapat mengidentifikasi mengerjakan LKPD pada masalah.
unsur – unsur teks cerpen. mengidentifikasikan teks (Narasikan )
cerpen yang berorientasi
2. Siswa dapat menelaah struktur model PBL. 2.
dan ciri kebahasaan teks cerpen. Pengorganisasian
2. Siswa dapat
mengerjakan tugas yang
B. Tujuan Pembelajaran berorientasi ke proses Reflesi
1. Mengembangkan kemampuan pembelajaran.
siswa dalam mengidentifikasikan 3. Siswa dapat 1. Terhadap proses
unsur teks cerpen. mengerjakan yang
2. Terhadap hasil
2. Siswa dapat menelaah struktur berorientasike hasil
dan ciri kebahasaan. pembelajaran. 3. Terhadap
kehidupan nyata.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMPN 1 Onolalu


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Cerita Pendek
Kelas/Semester : IX/1
Alokasi Waktu : 3x40 Menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi.


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6. Mengidentifikasi unsur 3.6. 1 Mengidentifikasi unsur
pembangun karya sastra dalam pembangun karya sastra dalam teks
teks cerita pendek yang di cerita pendek yang dibaca / didengar.
baca / di dengar.
3.6. 2 Menyimpulkan unsur – unsur
pembangun karya sastra dengan bukti
yang mendukung dari teks cerita
pendek yang di baca / di dengar.
3.6 Menelaah struktur dan aspek
kebahasaan cerita pendek yang 3.6.1 Menelaah struktur cerita pendek.
dibaca atau didengar
3.6.2 Menelaah ciri kebahasaan teks
cerita pendek.

C. Tujuan Pembelajaran.
Melalui pendekatan Saintifik dan model pembelajaran Problem Base Learning,
dapat menelaah struktur dan ciri kebahasaan teks cerita pendek dengan benar, to
siswa leransi, tanggung jawab, dan penuh percaya diri.

D. Materi Pembelajaran.
1. Contoh teks cerita cerpen.
2. Hakikat teks cerpen.
3. Struktur cerita cerpan.
a. Judul
c. Orientasi
d. Komplikasi
e. Resolusi
3. Ciri kebahasaan cerita cerpen.
a. Penggunaan kalimat bermakna lampau.
b. Penggunaan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa.
c. Penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung.
d. Penggunaan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan.
e. Penggunaan banyak dialog.
f. Penggunaan kata sifat.
g. Penggunaan majas.
h. Penggunaan konjungsi penanda urutan waktu.

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran.

Pendekatan : Saintifik
Model : Problem Base Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi, penugasan.

F. Media dan Alat.

Media : teks cerita pendek, video/bahan tayang, bahan ajar, LKPD


Alat : laptop dan proyektor.

G. Sumber Belajar atau referensi.

Kosasih, E. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, E. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Trianto, Agus. Et al. 2018. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX. Klaten: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Yura. Et al. 2019. 18 Cerita Menggunggah. Medan: CV Pusdikra Mitra Jaya
E. Langkah-langkah Pembelajaran.
Pertemuan pertama
Langkah-langkah kegiatan 80 Menit Waktu
Kegiatan Pendahuluan
1. S i s w a membuka kegiatan pembelajaran dengan
mengucapkan salam dan doa bersama.
2. Guru mengecek kehadiran siswa. 15 Menit
3. Guru memberikan apersepsi dan motivasi.
4. Siswa enyimak KD, IPK, dan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
Kegiatan Inti
Mengorietasikan peserta didik pada permasalahan
1. Siswa membentuk kelompok belajar (4-5 orang
perkelompok).
2. Siswa ayangan video teks cerita pendek “Robohnya Surau
Kami” yang strukturnya tidak lengkap dan terdapat
kesalahan kebahasaan.
3. Siswa melakukan tanya jawab terkait permasalahan yang
terdapat dalam struktur dan ciri kebahasaan teks
cerita pendek yang ditayangkan.
Mengorganisasikan Siswa
4. Siswa secara berkelompok membaca teks cerita pendek
yang strukturnya tidak lengkap dan sudah disiapkan guru.
5. Siswa berdiskusi tentang struktur dan ciri kebahasaan teks
cerita pendek yang benar.
6. Siswa berdiskusi secara berkelompok untuk mencari 50 Menit
sumber belajar dari buku dan internet mengenai struktur
dan ciri kebahasaan teks cerita pendek .
Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok.
7. Siswa secara berkelompok menelaah struktur dan ciri
kebahasaan dari teks cerita pendek.
8. Siswa mengaitkan permasalahan yang ditemukan dengan
kajian teori atau data yang ditemukan.
Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya.
9. Tiap-tiap kelompok menuliskan hasil diskusi ke dalam
LKPD yang dibagikan guru berkenaan dengan struktur dan
kebahasaan cerita pendek.
10. Tiap-tiap kelompok dengan percaya diri
mempresentasikan hasil diskusinya.
11. Kelompok lain memberi tanggapan dengan menggunakan
bahasa santun dan toleran.
Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pembelajaran.
12. Siswai memperbaiki LKPD sesuai dengan saran dan
tanggapan kelompok lain.
13. Siswa mendapatkan penguatan dari guru
berdasarkan hasil diskusi.
Kegiatan Penutup
1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran tentang
struktur dan ciri kebahasaan cerita pendek yang dipelajari
hari ini.
2. Siswa bersama guru melakukan refleksi pembelajaran yang
telah dilakukan.
15 Menit
3. Siswa mengerjakan evaluasi tentang struktur dan ciri
kebahasaan teks cerita pendek.
4. Siswa mendapatkan tugas membaca materi pembelajaran
berikutnya yaitu menulis teks cerita pendek.
5. Siswa dan guru menutup kegiatan pembelajaran
dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama.

F. Penilaian Hasil Pembelajaran (terlampir).


Penilaian hasil belajar berkenaan dengan penilaian sikap dan pengetahuan.
G. Pembelajaran Remedial dan pengayaan.
a. Remedial
Siswa yang belum mencapai KKM diberikan pembelajaran remedial sesuai
dengan indikator yang belum tuntas.
b. Pengayaan
Siswa yang telah mencapai KKM diberi tugas mandiri dan diinstruksikan untuk tutor sebaya.
Diketahui, Nias Selatan, Desember 2023
Kepala SMPN 1 Onolalu Guru Mapel Bahasa Indonesia

Yadilia Telaumbanua, S. Pd Sondraratodo Hondro, S.Pd.


NIP 198307032014102005
MATERI AJAR
MEMAHAMI TEKS CERPEN

Satuan Pendidikan : SMPN 1 Onolalu


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Cerita Pendek
Kelas/Semester : IX/1
Penulis : Sondraratodo Hondro, S. Pd

A. Kom
mpetensi Inti
KI 1 : Menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

A. Orientasi
Tahukah Ananda, bahwa banyak sekali teks cerita fiksi di negara kita? Teks cerita
fiksi itu di antaranya iaah teks cerita pendek, novel, dan dongeng. Ananda pasti
pernah membaca salah satu cerita fiksi tersebut bukan? Ya, Ananda pasti pernah
membaca cerita sebelumnya terutama dongeng.
Dongeng merupakan cerita khayalan yang sangat menarik sehingga Ananda senang
membacanya. Tahukah Ananda, selain dongeng ada cerita fiksi yang menarik lainnya
yaitu cerita pendek. Nah, pada kesempatan ini, Ananda akan mempelajari tentang
teks cerita pendek. Materi yang akan Ananda pelajari yaitu berkenaan dengan
struktur dan ciri kebahasaan teks cerita pendek.

A. Materi
1. Konsep Dasar Teks Cerita Pendek.
a. Konsep Dasar
Teks cerita pendek merupakan teks fiksi yang dikenal dengan sebutan
cerpen. Masayarakat biasanya lebih mengenal teks cerita pendek dengan
sebutan tersebut. Teks cerita pendek memiliki struktur dan ciri kebahasaan
yang tidak jauh berbeda dengan teks fiksi lainnya.
b. Contoh Cerita Pendek

Liburan Sekolahku
Oleh Ahmad
Usai pembagian rapot di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati liburan
panjang. Meskipun aku tidak mendapat rangking atas, tapi aku tetap
mendapat nilai yang lumayan baik. Aku tetap bahagia karena
membayangkan keluargaku mengajak aku pergi liburan.

Ayah dan ibuku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat wisata yang
menyenangkan. Aku sangat tidak sabar untuk pergi menikmati liburan.
Bahkan aku bingung untuk memilih pakaian mana yang akan kupakai. “Kali
aku pakai baju yang mana ya?” Tanyaku dalam hati. “Ah yang biru sangat
bagus, tapi yang merah juga sangat cocok!”

Aku pun pergi menemui ayah dan ibu yang sedang asyik menonton TV. Lalu
aku berbincang dengan mereka, “Ayah, Ibu, bagaimana kalau kita pergi
liburan ke pantai? Aku sangat ingin pergi ke sana”. Ayah dan ibu tiba-tiba
hanya saling pandang, lalu ayah berkata “Nak, liburan kali ini kamu di
rumah saja ya sama Ibu, karena Ayah harus ada pekerjaan di luar kota.”
Aku sangat kecewa dengan pernyataan ayah tapi aku harus menerima
keputusannya.

Hari-hari telah berlalu dan aku hanya menikmati libur sekolahku di rumah
saja. Meskipun aku sebenarnya juga ingin pergi ke luar rumah bersama
teman-teman. Tapi ibu melarangku pergi ke luar, dan hanya menyuruhku
membantu melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih rumah.
Kalaupun aku keluar hanya saat ke pasar dan itu pun juga ditemani oleh
ibu.

Namun aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti belajar untuk
menyambut ujian nasional yang akan berlangsung beberapa bulan lagi.
Sebenarnya aku juga merasa suntuk berada di rumah terus. Terkadang aku
ingin menolak permintaan ibu saat menyuruhku, tapi aku cuma bisa terima
dan melakukannya.

Pada suatu sora ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang kepadaku “kamu
segera mandi ya, Ibu tunggu di luar.” Aku menjawabnya “loh kita mau
kemana Bu?” Lalu ibu menjawab “Ibu mau mengajak kamu jalan-jalan ke
taman kota, ya sekalian masa kau di rumah terus.” Sontak aku merasa
senang “yang benar Bu, oke kalau begitu aku mandi dulu.”
Setelah itu aku pergi ke taman kota bersama Ibu. Meskipun hanya jalan-
jalan sore di sekitar taman, aku sudah merasa senang banget. Mungkin ini
karena aku terlalu lama berdiam diri di rumah dan baru kali ini menikmati
jalan-jalan. Yang pasti aku sangat senang karena ibu mengajak aku jalan-
jalan sore.

2. Hakikat Teks Cerita Pendek

Ananda, pada kesempatan ini Ananda akan mempelajari materi teks


cerita pendek. Apa sih pengertian cerpen itu? Ananda suka membaca cerpen?
Cerita pendek pastinya sudah familiar sejak kita duduk di bangku sekolah
dasar. Beragam cerita pernah kita baca di buku, majalah atau tabloid, namun
apakah kamu tau apa sih perbedaan cerpen dengan cerita-cerita lainnya?.
Bagi kamu yang ingin menulis cerpen, wajib menyimak pengertian tentang
cerpen berikut ini. Silakan Ananda baca dengan serius dan penuh rasa
tanggung jawab.

Cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang


mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan
ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang
permasalahan yang dialami satu tokoh saja.

Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang
disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami oleh
tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian permasalahan yang
dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih dari 10.000 kata saja.

Cerpen merupakan singkatan dari cerita pendek. Saat membaca cerpen


biasanya sangat cepat selesai. Selain itu, isi pada cerpen juga sangat mudah
dipahami karena ceritanya yang relatif pendek. Oleh karena itu banyak orang
yang suka dengan cerita yang singkat dan tidak rumit seperti pada cerpen.

Pada umumnya, permasalahan yang dikisahkan pada cerpen tidak


terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada cerpen juga dibatasi. Biasanya
cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre percintaan, kasih sayang,
jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung pesan dan amanat untuk
para pembaca, sehingga bukan hanya terhibur saja kita bisa menerapkan
setiap pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, Ananda berikut ini merupakan pengertian cerita pendek menurut


beberapa ahli. Baca dengan fokus ya!

1. Menurut KBBI
Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang
berisi tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa
memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu
tokoh. Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman.
2. Menurut Nugroho Notosusanto Dalam Tarigan
Menurut Nugroho Notosusanto cerpen adalah kisah cerita pendek yang
dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan 17
pp kuarto spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada
dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh saja.
3. Menurut J.S Badudu
Menurut J.S Badudu cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus dan
berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa kejadian
tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.
4. Menurut Sumardjo
Menurutnya cerpen adalah kisah cerita yang tidak benar-benar terjadi di
dunia nyata. Namun cerita tersebut bisa terjadi dimana dan kapan saja
bahkan di dunia nyata dan ceritanya relatif singkat dan pendek.
5. Menurut Hendy
Menurut Hendy, cerpen merupakan cerita pendek yang ditulis secara
singkat dan pendek. Tulisan pada cerpen tidak diceritakan terlalu panjang
serta berisi tentang kisah narasi tunggal.
6. Menurut J.S Badudu
Menurut Badudu cerpen adalah suatu karya cerita yang berpusat pada
satu peristiwa kejadian yang dialami oleh satu tokoh saja. Kisah yang
terjadi pada cerpen terjadi karena peristiwa yang menumbuhkan
peristiwa tersebut.
7. Menurut Aoh. K.H
Menurut Aoh. K.H cerpen merupakan prosa pendek dimana kisah
ceritanya ditulis secara fiksi dan fantasi.
8. Menurut H.B Jassin
Cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang memiliki bagian dimana
terdapat struktur yang lengkap mulai dari perkenalan, permasalahan dan
penyelesaian dari masalah tersebut.
9. Menurut Saini
Menurut Saini cerpen merupakan sebuah cerita pendek yang bersifat fiksi
dan tidak terjadi di dunia nyata akan tetapi dapat terjadi kapan saja serta
dimana saja dalam kisah cerita yang relatif singkat dan jelas.

Ananda, demikianlah pengertian cerpen yang telah dinyatakan oleh


beberapa ahli, dari semua pengertian itu dapat disimpulkan bahwa cerpen
adalah salah satu karya sastra yang berupa cerita pendek yang umumnya
berisi tentang cerita fiksi atau fantasi. Setelah membahas pengertian cerpen,
maka pembahasan selanjutnya adalah struktur cerpen.
3. Fungsi Cerita Pendek

Pada umumnya cerpen memiliki cerita yang sangat singkat dan jelas.
Namun cerpen juga memiliki fungsi seperti karya sastra lainnya. Berikut inilah
yang termasuk dalam fungsi cerpen :
a. Fungsi Rekreatif
Fungsi rekreatif yaitu sebagai sarana penghibur bagi para pembaca.
b. Fungsi Estetis
Fungsi estetis yaitu sebagai nilai estetika atau keindahan yang ada pada
cerpen sehingga memberikan kepuasan kepada pembaca.
c. Fungsi Didaktif
Fungsi didaktif yaitu sebagai pemberi pelajaran atau pendidikan yang
akan bermanfaat bagi para pembaca.
d. Fungsi Moralitaas
Fungsi moralitas yaitu sebagai nilai moral berdasarkan isi cerita untuk
mengetahui baik buruk yang disampaikan penulis kepada para pembaca.
e. Fungsi Religiusitas
Fungsi religiusitas yaitu sebagai pemberi pelajaran yang religius yang
nantinya bisa dijadikan sebagai contoh baik oleh pembaca.
Meskipun cerpen hanya memiliki kisah cerita yang singkat, akan tetapi
memiliki makna dan pengetahuan yang terkandung dalam sebuah cerpen.
Biasanya cerpen memberikan nilai positif yang dapat diambil oleh
pembacanya. Dengan begitu nilai positif tersebut dapat dimanfaatkan
untuk kehidupan sehari-hari.

4. Ciri-ciri Cerita Pendek.


Supaya kamu lebih mengenal apa itu cerpen, maka bukan hanya sekadar
mengetahui pengertian cerpen saja. Sebuah cerpen memiliki ciri-ciri tertentu
yang khas dimana ciri-ciri ini nantinya akan digunakan sebagai pembeda dari
karya sastra lainnya. Ciri-ciri cerpen sebagai berikut:
a. Pada umumnya cerpen bersifat fiktif atau berupa karangan dari penulis.
b. Cerpen memiliki susunan kata yang tidak lebih dari 10.000 (sepuluh
ribu) kata.
c. Saat membaca cerpen biasanya selesai dengan sekali duduk.
d. Cerpen memiliki bentuk cerita yang sangat singkat.
e. Cerpen memiliki diksi atau pilihan kata yang tidak rumit sehingga mudah
dipahami oleh pembaca.
f. Cerpen hanya memiliki alur cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
g. Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari peristiwa dalam
kehidupan sehari-hari.
h. Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana.
i. Di akhir bagian biasanya terdapat pesan moral yang sangat mendalam
sehingga membuat pembaca ikut merasakan kisah pada cerpen tersebut
5. Jenis Cerita Pendek.
a. Cerita Pendek (Pendek).
Seperti yang kita ketahui, cerita pendek adalah jenis cerita yang kurang
dari 10.000 kata panjangnya. Jenis pertama dari cerpen adalah Cerpen Pendek.
Dan seperti namanya, cerita pendek yang satu ini cenderung lebih pendek
daripada jenis cerita pendek lainnya. Panjang kata dari Cerpen Pendek yaitu
sekitar 500 hingga 700 kata.
Karangan fiktif yang satu ini biasanya digunakan untuk menjelaskan
sebuah kejadian dengan bahasa yang singkat, padat, menarik perhatian, dan
efektif. Bagian pembuka biasanya sangat sedikit, sekitar 1 hingga 2 paragraf,
lalu masuk ke bagian konflik inti. Bagian akhir juga biasanya lebih sedikit
daripada jenis cerpen lainnya.

b. Cerita Pendek (Sedang).


Jenis cerita pendek atau cerpen yang kedua yaitu cerita pendek sedang /
Cerpen Sedang. Cerita pendek Sedang biasanya memiliki panjang sekitar 700
hingga 1.000 kata panjangnya. Cerpen sedang juga bisa ditemui dengan mudah
pada buku-buku pelajaran sekolah karena dianggap efektif dan menarik
perhatian.
Cerpen Sedang sedikit lebih panjang daripada Cerpen Pendek. Sehingga
bagian pembukaannya juga akan lebih panjang sedikit daripada cerpen pendek.
Selain itu, penokohan dari tokoh yang diceritakan bisa dijabarkan dengan
kalimat yang lebih jelas. Tak hanya itu, Cerpen Sedang biasanya digunakan
untuk menjelaskan cerita dengan lebih mendetail.

c. Cerita Pendek (Panjang).


Jenis cerpen yang terakhir yaitu Cerpen Panjang. Cerpen yang satu ini
biasanya dibuat dengan panjang sekitar 1.000 kata atau lebih. Dan bahkan ada
sebuah cerpen yang dibuat mendekati 5.000 kata atau bahkan 10.000 kata.
Jenis cerpen yang satu ini memiliki ciri umum yang penuturannya yang santai.
Karena penulis ingin menuturkan cerita yang lumayan panjang, biasanya
bagian pembukaan dan penutupan cukup panjang pula. Proses memasuki
bagian konflik juga lebih panjang dari biasanya, sehingga pembaca bisa lebih
memahami cerita dengan lebih mendetail. Biasanya jenis cerita pendek yang
satu ini jarang ditampilkan pada buku pelajaran karena cukup panjang.

6. Unsur Pembangun Cerita Pendek


Ananda, unsur pembangun cerpen terdiri atas dua unsur, yatu intinsik dan
ekstrinsik.
a. Unsur Intrinsik.
Sebuah cerpen atau cerita pendek memiliki suatu unsur pembentuk yang
harus ada di dalam cerpen itu sendiri. Unsur ini dinamakan dengan unsur
intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun kisah cerita yang ingin
disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur intrinsic.
1) Tema
Sebuah cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi
unsur utama yang ingin disampaikan penulis pada kisah ceritanya.

2) Alur atau Plot


Alur atau plot merupakan urutan peristiwa atau jalan cerita pada
sebuah cerpen. Pada umumnya alur pada cerpen diawali dengan
perkenalan, konflik masalah, lalu penyelesaian. Namun ada beberapa
jenis alur cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

3) Setting
Setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat, waktu, dan
suasana yang terjadi dalam cerpen tersebut.

4) Tokoh
Tokoh merupakan pemeran yang diceritakan dalam sebuah cerpen.
Tokoh terdiri dari pemeran utama dan pemeran pendukung.

5) Watak
Watak merupakan gambaran sifat dari para pemeran. Watak terdiri dari
tiga jenis yaitu protagonis (baik), antagonis (jahat) dan netral.

6) Sudut pandang atau point of view


Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat menceritakan
kisah pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi menjadi dua bentuk
yaitu sudut pandang orang pertama yang terdiri dari pelaku utama
(“aku” merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku
menceritakan orang lain). Sedangkan sudut pandang orang ketiga
terdiri dari serba tahu (“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia”
menceritakan orang lain).

7) Amanat
Amanat merupakan pesan moral atau pelajaran yang disampaikan oleh
penulis kepada pembaca. Pesan moral yang disampaikan biasanya
dalam bentuk tersirat maupun tersurat.

Bukan hanya penulis cerita pendek saja yang memiliki unsur-unsur


tersebut, penulisan karya lain juga memerlukan aturan-aturan di
dalamnya. Oleh sebab itu sangat penting bagi penulis untuk memahami
tips-tips yang dapat mempermudahnya dalam membuat sebuah karya
tulis.
Unsur intrinsik cerita pendek bis akita lihat pula penjelasannya melalui
tabel berikut ya Ananda.
No Unsur Keterangan

Pokok pikiran yang mendasari jalannya cerpen atau


1 Tema
cerita pendek.

Urutan peristiwa yang ada di dalam cerita pendek.


Alur / Pada umumnya alur dari cerpen dimulai dengan
2
Plot perkenalan, konflik, klimaks dan diakhiri dengan
penyelesaian.

Bentuk latar atau tempat, waktu dan suasana yang


3 Setting
terdapat pada cerita pendek.

Pemeran yang diceritakan di dalam cerpen, baik itu


4 Tokoh
pemeran utama maupun pendukung.

5 Watak Sifat atau karakter pada masing-masng tokoh.

Sudut Cara pandang penulis menceritakan isi atau


6
Pandang kejadian dalam sebuah cerpen.

Pesan atau pelajaran yang terdapat di dalam cerpen


7 Amanat
baik tersirat maupun tersurat dalam cerpen.

b. Unsur Ekstrinsik Cerpen


Pada sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan peristiwa yang
terjadi di sebuah lingkungan. Hal tersebut dinamakan dengan unsur
ekstrinsik atau unsur yang berasal dari luar untuk membangun sebuah
cerpen. Dengan adanya unsur ekstrinsik, maka cerpen yang dibaca menjadi
lebih menyentuh perasaan.
Berikut inilah beberapa unsur ekstrinsik pada sebuah cerpen:

1) Terdapat latar belakang dari pengarang. Biasanya latar belakang pada


kisah cerpen berasal dari pengalaman pribadi pengarangnya. Namun
tak jarang jika pengarang mengambil cerita dari kisah orang lain.

2) Terdapat latar belakang dari masyarakat. Latar belakang dari


masyarakat ini akan membantu berlangsungnya jalan cerita. Biasanya
juga mempengaruhi isi ceritanya juga.
3) Terdapat biografi yang memaparkan biodata, riwayat hidup dan
pengalaman secara menyeluruh dan lengkap dari pengarangnya.

4) Terdapat aliran sastra yang mempengaruhi gaya bahasa yang


digunakan oleh penulis saat menyampaikan ceritanya.

5) Terdapat kondisi psikologis berupa keadaan senang, sedih, suka dan


duka yang mempengaruhi mood penulis saat membuat sebuah cerita
pendek.

Unsur Intrinsik cerita pendek di atas sebagai berikut:


1. Cerpen di atas memiliki tema liburan.
2. Alur pada cerpen yaitu alur maju.
3. Cerpen di atas memiliki latar tempat di rumah dan taman kota. Latar
waktu menunjukan sore hari.
4. Tokoh yang diceritakan adalah Aku, Ibu dan Ayah.
5. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter yang berbeda dan saling
mendukung. Karakter tokoh Aku adalah pendiam, berbakti pada orang
tua, sedangkan tokoh Ibu memiliki karakter sabar, telaten, peduli dan
tidak tegaan. Karakter tokoh Ayah adalah sabar, penyayang dan pekerja
keras serta bertanggung jawab kepada keluarga.
6. Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama
7. Pada cerpen diatas memiliki amanat berupa pesan moral dimana
melatih anak supaya tidak selalu berlibur saat memasuki musim
liburan. Selain itu juga mengajarkan sikap mandiri kepada anak agar
memanfaatkan liburan dengan produktif.

7. Struktur Teks Cerita pendek


Ananda, setelah mengetahui hakikat dari cerpen tersebut, hal yang harus
Ananda ketahui selanjutnya ialah mengenai struktur teks cerita pendek.
Tahukah Ananda teks cerita pendek terdiri dari apa saja? Yuk, baca penjeasan
berikut!

Pada cerpen biasanya terdiri beberapa struktur yang diperlukan seperti


elemen dasar dan tambahan abstrak. Struktur tersebut sangat diperlukan
ketika menyusun sebuah cerpen. Berikut inilah beberapa elemen dasar untuk
membangun sebuah cerpen:
Ananda, struktur cerita pendek terdiri dari orientasi-rangkaian peristiwa-
komplikasi-dan resolusi. Masing-masing struktur sudah dijelaskan di atas ya
Ananda. Untuk lebih jelasnya, kit aulas lagi ya.
a. Struktur orientasi
Ananda, Pada poin ini kita menjelaskan tentang perkenalan. Mulai dari
latar belakang, waktu, tempat dan suasana yang ada di dalam sebuah
cerpen yang akan kita buat.
b. Struktur rangkaian peristiwa
Ananda, pada poin ini kita menjelaskan tentang rangakain peristiwa atau
kejadian yang mengarah pada konflik atau munculnya masalah.
c. Struktur komplikasi
Ananda, dalam struktur cerpen bagian komplikasi, disajikan suatu
paparan awal sebuah masalah yang dihadapi oleh tokoh. Pada bagian ini
kebanyakan memperlihatkan watak dari tokoh yang diceritakan pada
cerpen.
d. Struktur resolusi
Ananda, setelah konflik yang semakin memuncak tentunya akan ada
suatu solusi dalam semua cerita. Begitu pula dalam cerpen. Pada bagian
resolusi disajikan suatu akhir dari permasalahan yang ada di dalam
cerpen beserta solusi dari permasalahan yang dialami oleh tokoh dalam
cerita pendek.
Ananda, agar lebih paham lagi, silakan Ananda lihat telaah struktur cerita pendek
berjudul “Liburan Sekolahku” berikut!

Cerita Pendek Liburan Sekolahku Struktur


Usai pembagian rapot di sekolah, akhirnya aku bisa menikmati
liburan panjang. Meskipun aku tidak mendapat rangking atas,
tapi aku tetap mendapat nilai yang lumayan baik. Aku tetap
bahagia karena membayangkan keluargaku mengajak aku pergi Orientasi
liburan.

Ayah dan ibuku mengajakku pergi liburan ke suatu tempat


wisata yang menyenangkan. Aku sangat tidak sabar untuk pergi
menikmati liburan. Bahkan aku bingung untuk memilih pakaian
mana yang akan kupakai. “Kali aku pakai baju yang mana ya?”
Tanyaku dalam hati. “Ah yang biru sangat bagus, tapi yang
merah juga sangat cocok!”

Rangkaian
Aku pun pergi menemui ayah dan ibu yang sedang asyik
peristiwa
menonton TV. Lalu aku berbincang dengan mereka, “Ayah, Ibu,
bagaimana kalau kita pergi liburan ke pantai? Aku sangat ingin
pergi ke sana”. Ayah dan ibu tiba-tiba hanya saling pandang, lalu
ayah berkata “Nak, liburan kali ini kamu di rumah saja ya sama
Ibu, karena Ayah harus ada pekerjaan di luar kota.” Aku sangat
kecewa dengan pernyataan ayah tapi aku harus menerima
keputusannya.
Hari-hari telah berlalu dan aku hanya menikmati libur
sekolahku di rumah saja. Meskipun aku sebenarnya juga ingin
pergi ke luar rumah bersama teman-teman. Tapi ibu
melarangku pergi ke luar, dan hanya menyuruhku membantu
melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih rumah.
Kalaupun aku keluar hanya saat ke pasar dan itu pun juga
ditemani oleh ibu.

Namun aku tetap melakukan pekerjaan yang produktif seperti Komplikasi


belajar untuk menyambut ujian nasional yang akan berlangsung
beberapa bulan lagi. Sebenarnya aku juga merasa suntuk berada
di rumah terus. Terkadang aku ingin menolak permintaan ibu
saat menyuruhku, tapi aku cuma bisa terima dan
melakukannya.

Pada suatu sore ibu mengetuk pintu kamarku dan bilang


kepadaku “kamu segera mandi ya, Ibu tunggu di luar.” Aku
menjawabnya “loh kita mau kemana Bu?” Lalu ibu menjawab
“Ibu mau mengajak kamu jalan-jalan ke taman kota, ya sekalian
masa kau di rumah terus.” Sontak aku merasa senang “yang
benar Bu, oke kalau begitu aku mandi dulu.”
Setelah itu aku pergi ke taman kota bersama Ibu. Meskipun
hanya jalan-jalan sore di sekitar taman, aku sudah merasa
senang banget. Mungkin ini karena aku terlalu lama berdiam diri
di rumah dan baru kali ini menikmati jalan-jalan. Yang pasti aku
sangat senang karena ibu mengajak aku jalan-jalan sore.

8. Ciri Kebahasaan Teks Cerita Pendek


Ananda, Cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan yang dapat dilihat melalui
pemilihan gaya bahasa dan diksi yang digunakan. Pada cerpen umumnya
penulis menggunakan pendeskripsian fisik tokoh secara kuat. Hal ini akan
membantu menggambarkan suasana yang tepat dan sesuai dengan ceritanya.
Berikut ini adalah ciri kebahasaan cerita pendek, silakan dibaca ya
Ananda!

a. Menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi


keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun
lalu, telah terjadi.
b. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologis). Contoh: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
c. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang
terjadi, seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat,
menghindar.
d. Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung untuk penyusunan
obrolan di dalam cerpen.
e. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan,
mendambakan, mengalami.
f. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda
(“…..”) dan kata kerja yang menjukkan tuturan langsung.
g. Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, dan
suasana.
h. Kata ganti orang seperti kamu, aku, dia mereka.
i. Menggunakan majas. Majas dalam cerpen digunakan untuk memperkuat
daya imajinasi pembaca dengan penyampaian yang lebih indah dan estetis.
B. Rangkuman

Ananda, demikianlah pembelajaran kita mengenai pemahaman teks


cerita pendek. Marilah kita simpulkan materi tersebut.
Cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang
mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas
dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang
permasalahan yang dialami satu tokoh saja.
Cerpen juga bisa disebut sebagai fiksi prosa karena cerita yang
disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik permasalahan yang dialami
oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga penyelesaian
permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak lebih dari
10.000 kata saja.

Fungsi cerpen anatara lain:


1. Fungsi rekreatif
2. Fungsi estetis
3. Fungsi didaktif
4. Fungsi Rekreatif
5. Fungsi moralitas
6. Fungsi religiusitas

Cerpen memiliki unsur:


1. Unsur intrinsik
2. Unsur ekstrinsik

Cerpen memiliki struktur:


1. Orientasi
2. Rangkaian cerita
3. Komplikasi
4. Resolusi

Cerpen memiliki enam kebahasaan yaitu:

1. Menggunakan kalimat bermakna lampau.


2. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi
kronologis).
3. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang
terjadi,
4. Menggunakan kalimat langsung dan tidak langsung untuk penyusunan
obrolan di dalam cerpen.
5. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau
dirasakan oleh tokoh.
6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda
(“…..”) dan kata kerja yang menjukkan tuturan langsung.
7. Menggunakan kata ganti orang seperti aku, kamu, dia mereka,-Nya
(untuk Tuhan), -Mu (untuk Tuhan).
8. Menggunakan kata-kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, dan
suasana.
9. Menggunakan majas.

C. Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Ananda mengenai materi, silakan
Ananda isi soal di bawah ini:
1. Apa yang dimaksud dengan cerita pendek?
Jawaban:

2. Apa saja yang termasuk struktur cerita pendek?


Jawaban:

3. Apa saja yang termasuk ciri kebahasaan cerita pendek?


Jawaban:
D. Referensi
Kosasih, E. 2017. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs
Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kosasih, E. 2017. Buku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Trianto, Agus. Et al. 2018. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas IX.
Klaten: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Yura. Et al. 2019. 18 Cerita Menggunggah. Medan: CV Pusdikra Mitra Jaya.
Bahasa
Indonesia
Sondrara Hondro, S.Pd.
Memahami Teks
Cerpen
Menelaah Struktur dan Aspek
Kebahasaan Cerita Pendek yang
Dibaca atau Didengar.
Teks Cerita Pendek
Kompetensi Dasar:
3.6 Menelaah struktur dan aspek
kebahasaan cerita pendek yang
dibaca atau didengar.
Kompetensi Indikator
Dasar Pencapaian Kompetensi

3.6.1
3.6 Menelaah struktur cerita
Menelaah struktur pendek.
dan aspek kebahasaan 3.6.2 Menelaah
cerita ciri kebahasaan teks
pendek yang cerita
dibaca atau didengar. pendek.
Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan Saintifik dan model
pembelajaran Problem Base Learning, peserta didik
dapat menelaah struktur dan ciri kebahasaan
(konjungsi penanda urutan waktu) teks cerita
pendek dengan benar, toleransi, tanggung jawab,
dan penuh percaya diri.
Amatilah teks cerita
pendek berikut ini!
Excercise
Telaahlah
Setelah mengamati teks kesalahan yang
cerpen tersebut, lakukanlah terdapat pada teks
cerita pendek
perintah yang tertera pada bersama teman
LKPD yang telah dibagikan! sekelompok!
Matterii
A jja r
Menurut KBBI

Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi


tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih
dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada
cerpen bisa memberikan kesan dominan dan
berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh.
Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita
hingga 100 halaman.
Menurut Nugroho Notosusanto dalam Tarigan

Menurut Nugroho Notosusanto cerpen adalah kisah


cerita pendek yang dibuat dalam jumlah kata mulai
dari 5000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto
spasi ganda. Selain itu kisah pada cerpen hanya
berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada
satu tokoh saja.
Menurut J.S Badudu

Menurut J.S Badudu cerpen adalah cerita


pendek yang yang berFokus dan berkonsentrasi
pada satu peristiwa kejadian. Pada peristiwa
kejadian tersebut hanya mengisahkan satu
tokoh cerita saja.
Cerpen merupakan suatu karya sastra dalam
bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah
cerita Fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan
ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita
pendek tentang permasalahan yang dialami satu
tokoh saja.

See You Next Time


Struktur
Cerpen
Struktur Cerpen
Dalam Buku bahasa Indonesia SMP/MTs.
Kelas IX terbitan Kemendikbud (2018:62)
Point 01 Point Point 03 Point 04
02

Rangkaian Komplikasi Resolusi


Orientasi Peristiwa
Struktur Cerpen
Menurut Ainun Mas (2021:20)

Abstraksi-Orientasi-
Komplikasi-Evaluasi-Resolusi-
Koda
Ciri kebahasaan
Cerpen
9. Menggunakan kata ganti orang seperti aku,
kamu dia, mereka, kami, -Nya (merujuk pada
Tuhan), -Mu (merujuk pada Tuhan).
Session One | With Teacher Samira
Semangat belajar!
See You Next Time
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

MENELAAH STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS


CERITA PENDEK

Satuan Pendidikan : SMPN 1 Onolalu


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Cerita Pendek
Kelas/Semester : IX/1
Waktu : 3x40 Menit (1 x Pertemuan)
Kelas :
Anggota Kelompok :

:
:
:
:

1. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

2.

Kompetensi Dasar
3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca
atau didengar.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.6.1 Menelaah struktur cerita pendek yang dibaca atau didengar.


3.6.2 Menelaah ciri kebahasaan teks cerita pendek yang dibaca atau
didengar.

4. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan Saintifik dan model pembelajaran Problem Base Learning,


peserta didik dapat menelaah struktur dan ciri kebahasaan (konjungsi penanda
urutan waktu) teks cerita pendek dengan benar, toleransi, tanggung jawab, dan
penuh percaya diri.

Sebelum mengerjakan LKPD ini, Ananda diharapkan


telah membaca terlebih dahulu materi teks cerita
pendek.

I. Pengorientasian Masalah

Tugas pertama Ananda adalah membentuk kelompok (4-5 orang), kemudian


Ananda dan teman sekelompok memirsa tayangan mengenai teks cerpen berikut!

Robohnya Surau Kami


oleh A.A. Navis

Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di


dunia terpanggang panas, merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti lagi
dengan keadaan dirinya, karena semua orang yang dilihatnya di neraka tak kurang
ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan, ada salah seorang yang telah sampai empat
belas kali ke Mekah dan bergelar Syeh pula. Lalu Haji Saleh mendekati mereka, lalu
bertanya kenapa mereka di neraka semuanya. Akan tetapi sebagaimana Haji Saleh,
orang-orang itu pun tak mengerti juga.
Bagaimana Tuhan kita ini? kata Haji Saleh kemudian. “Bukankah kita disuruh-
Nya taat beribadah, teguh beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan selama
hidup kita. Tapi kini kita dimasukkan ke neraka.”
“Ya. Kami juga berpendapat demikian. Tengoklah itu, orang-orang senegeri kita
semua, dan tak kurang ketaatannya beribadat.”
“Ini sungguh tidak adil.”
“Memang tidak adil,” kata orang-orang itu mengulangi ucapan Haji Saleh.
“Kalau begitu, kita harus minta kesaksian kesalahan kita. Kita harus
mengingatkan Tuhan, kalau-kalau ia silap memasukkan kita ke neraka ini.”
“Benar. Benar. Benar,” sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh. “Kalau
Tuhan tak mau mengakui kesilapan-Nya, bagaimana?” suatu suara melengking di
dalam kelompok orang banyak itu.
Kita protes. Kita resolusikan, kata Haji Saleh.
“Apa kita revolusikan juga?” tanya suara yang lain, yang rupanya di dunia
menjadi pemimpin gerakan revolusioner.
“Itu tergantung pada keadaan,” kata Haji Saleh. “Yang penting sekarang, mari
kita berdemonstrasi menghadap Tuhan.”
“Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja, banyak yang kita
peroleh,” sebuah suara menyela.
“Setuju! Setuju! Setuju!” mereka bersorak beramai-ramai.
Lalu, mereka berangkatlah bersama-sama menghadap Tuhan. Dan Tuhan
bertanya, “ Kalian mau apa?”
Haji Saleh yang menjadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan
dengan suara yang menggeletar dan berirama indah, ia memulai pidatonya.
“O, Tuhan kami yang Mahabesar. Kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-
Mu yang paling taat beribadat, yang paling taat menyembah-Mu. Kamilah orang-
orang yang selalu menyebut nama-Mu, memuji-muji kebesaran-Mu,
mempropagandakan keadilan-Mu, dan lain-lainnya. Kitab-Mu kami hafal di luar
kepala kami. Tak sesat sedikit pun membacanya. Akan tetapi, Tuhanku yang
Mahakuasa, setelah kami
Engkau panggil kemari, Engkau masukkan kami ke neraka. Maka sebelum
terjadi hal-hal yang tidak diingini, maka di sini, atas nama orang-orang yang cinta
pada-Mu, kami menuntut agar hukuman yang Kau jatuhkan kepada kami ditinjau
kembali dan memasukkan kami ke sorga sebagaimana yang Engkau janjikan dalam
kitab-Mu.”
“Kalian di dunia tinggal di mana?” tanya Tuhan.
“Kami ini adalah umatmu yang tinggal di Indonesia, tuhanku.”
“O, di negeri yang tanahnya subur itu?”
“Ya. Benarlah itu, Tuhanku.”
“Tanahnya yang mahakaya raya, penuh oleh logam, minyak, dan berbagai
bahan tambang lainnya, bukan?”
“Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah negeri kami,” mereka mulai
menjawab serentak. Karena fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya
kembali. Dan yakinlah mereka sekarang, bahwa Tuhan telah silap menjatuhkan
hukuman kepada mereka itu.
“Di negeri, di mana tanahnya begitu subur, hingga tanaman tumbuh tanpa
ditanam?”
“Benar. Benar. Benar. Itulah negeri kami.”
“Di negeri, di mana penduduknya sendiri melarat itu?”
“Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami.”
“Negeri yang lama diperbudak orang lain itu?” “Ya, Tuhanku. Sungguh laknat
penjajah penjajah itu, Tuhanku.”
“Dan hasil tanahmu, mereka yang mengeruknya dan diangkutnya ke negerinya,
bukan?”
“Benar Tuhanku, hingga kami tidak mendapat apa-apa lagi. Sungguh laknat
mereka itu.”
“Di negeri yang selalu kacau itu, hingga kamu dengan kamu selalu berkelahi,
sedang hasil tanahmu orang lain juga yang mengambilnya, bukan?”
“Benar, Tuhanku. Tapi bagi kami soal harta benda itu, kami tak mau tahu. Yang
penting bagi kami ialah menyembah dan memuji Engkau.”
“Engkau rela tetap melarat, bukan?”
“Benar. Kami rela sekali,
Tuhanku.”
“Karena kerelaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, bukan?”
“Sungguhpun anak cucu kami melarat, tapi mereka semua pintar mengaji.
Kitab-Mu mereka hafal di luar kepala belaka.”
“Tapi seperti kamu juga, apa yang disebutnya tidak dimasukkan ke hatinya,
bukan?”
“Ada, Tuhanku.”
“Kalau ada, mengapa biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya
semua? Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak
cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu,
saling memeras. Aku beri engkau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih
suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting
tulang.
Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat.
Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau miskin? Engkau kira aku ini suka
pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan
menyembah-Ku saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka! Hai malaikat,
halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan di keraknya.”
Semuanya jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah mereka
sekarang apa jalan yang diridai Allah di dunia.
Tetapi Haji Saleh ingin juga kepastian, apakah yang dikerjakannya di dunia ini
salah atau benar. Tetapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan, ia bertanya saja pada
malaikat yang menggiring mereka itu.
“Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami menyembah Tuhan di dunia?”
tanya Haji Saleh.
“Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu
sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau
melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak istrimu
sendiri, hingga mereka itu kucar-kacir selamanya. Itulah kesalahanmu yang
terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya,
tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikit pun.”
Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan
Kakek.
Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku
tak pergi menjenguk.
“Siapa yang meninggal?” tanyaku kaget.
“Kakek.”
“Kakek?”
“Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri
sekali. Ia menggorok lehernya dengan pisau cukur.”
“Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah secepatnya
meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.
Aku mencari Ajo Sidi ke rumahnya. Tetapi aku berjumpa sama istrinya saja.
Lalu aku tanya dia.
“Ia sudah pergi,” jawab istri Ajo Sidi. “Tidak ia tahu Kakek meninggal?”
“Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kafan buat Kakek tujuh
lapis.”
“Dan sekarang,” tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa
oleh perbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab,” dan sekarang
ke mana dia?”
“Kerja.”
“Kerja?” tanyaku mengulangi hampa.

Berdasarkan pengamatan Ananda bersama teman satu kelompok, silakan ajukan


pertanyaan mengenai struktur dan ciri kebahasaan cerita pendek tersebut
bersama kelompok.

Rumusan Pertanyaan:
1……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

2……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

3……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

4……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

5……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………………..

II. Pengorganisasian
Kelompok

Setelah bertanya jawab, sekarang tugas Ananda bersama teman sekelompok ialah
membaca teks cerita pendek yang tidak sempurna tersebut, kemudian
diskusikanlah dengan teman kelompok mengenai teks cerita pendek yang benar!
Catatlah hasil diskusi di tabel berikut!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………

III. Penyelidikan

Ananda, sekarang tugas Ananda bersama


teman kelompok ialah mencari dan
mengumpulkan data mengenai struktur dan
kebahasaan teks cerita pendek yang benar! Setelah
itu, telaahlah struktur dan kebahasaan teks cerita
pendek yang ditampilkan tersebut!

IV. Pengembangkan dan Penyajian

Ananda, tugas Ananda sekarang bersama teman sekelompok ialah menelaah


kesalahan struktur dan kebahasaan teks cerita pendek tersebut, lalu tuliskan di
tabel yang telah disediakan!
Soal Jawaban
1. Telaahlah struktur
yang tidak ada pada
teks cerita pendek
tersebut lalu
berikan alasan!
2. Telaahlah struktur
resolusi teks cerita
pendek tersebut
dan tuliskan
kesalahannya!

3. Telaahlah secara
keseluruhan
kesalahan struktur
teks cerita pendek
tersebut!

4. Analisislah
kesalahan
penggunaan
kalimat langsung
yang terdapat pada
teks cerita pendek
tersebut lalu
tulisakan
perbaikannya!
5. Analisislah
kesalahan
penggunaan kata
ganti yang terdapat
pada teks cerita
pendek tersebut
dan tuliskan
perbaikannya!

Bagaimana Ananda, apakah soalnya bisa dijawab dengan


mudah bersama teman sekelompok? Tentu mudah ya.

Tugas Ananda selanjutnya bersama teman sekelompok ialah menyajikan hasil kerja
dengan percaya diri dan berbahasa santun. Lalu simaklah tanggapan dari teman
kelompok lain. Jika ada kesalahan dalam jawaban, segera perbaiki!

Yeeeey…!
Tugas Ananda selesai! Selamat, Ananda bersama teman sekelompok memang luar
biasa. Jangan lupa untuk terus belajar!
Lampiran 1
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Satuan Pendidikan : SMPN 1 Onolalu


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Waktu Pengamatan : Saat pembelajaran

A. Penilaian Sikap Spiritual


Indikator Penilaian Sikap Spiritual
Aspek yang
Deskripsi Sikap yang Diukur
Diukur
1 Berdoa ketika mulai pembelajaran
2 Berdoa ketika selesai pembelajaran
Berdoa Mengucapkan salam ketika mulai dan selesai
3
pembelajaran

B. Penilaian Sikap Sosial


Indikator Penilaian Sikap Sosial
Aspek yang
Deskripsi Sikap yang Diukur
Diukur
Jujur 1 Bicara apa adanya
2 Tidak berbohong dan menyontek
3 Mengakui kesalahan yang dilakukan
Disiplin 1 Mengikuti pembelajaran tepat waktu
3 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Mentaati tata tertib sekolah
Tanggung
1 Melaksanakan tugas individu dengan baik
Jawab
2 Menepati janji
Berani meminta maaf sekaligus menanggung risiko
3
dari kesalahan
Toleransi 1 Mengucapkan Salam
2 Berdoa sebelum dan sesudah belajar
3 Mendoakan orang lain yang terkena masalah
Santun 1 Menghormati orang yang lebih tua
2 Menyapa dan tersenyum saat bertemu guru
Berbicara dengan bahasa yang sopan dan nada yang
3
rendah
Percaya Diri 1 Mengemukakan pendapat tanpa ragu
2 Mampu membuat keputusan dengan tepat
Berani berpendapat , bertanya atau menjawab
3
pertanyaan
Kreatif 1 Memberikan gagasan baru
2 Sering mengajukan pertanyaan yang baik
3 Rasa ingin tahu yang luas
PEDOMAN PENSKORAN
Nilai
No. Deskripsi Sikap yang Diukur
Sikap
1 Memenuhi 3 deskripsi sikap SB
2 Memenuhi 2 deskripsi sikap B
3 Memenuhi 1 deskripsi sikap C
4 Tidak memenuhi semua deskripsi sikap D

JURNAL PENILAIAN SIKAP


No Kejadian/ Butir Positif/ Tindak
Waktu Nama
. Perilaku Sikap Negatif Lanjut
1
2
3
Keterangan : Observasi nilai sikap yang dituliskan hanya sikap positif dan negatif
saja.
C. PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK
SatuanPendidikan : SMPN 1 Onolalu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IX/I
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kompetensi dasar : 3.6

Indikator:
1. Siswa tidak meniru (menyontek) hasil kerja teman ketika mengerjakan tugas
individu
2. Siswa tangguh dalam menyelesaikan masalah
3. Siswa menunjukkan sikap kritis dalam diskusi kelompok maupun klasikal
4. Siswa menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu
maupun kelompok

Instrumen

Petunjuk:
Berilah nilai pada pilihan yang paling menggambarkan kondisi teman sejawat kamu dalam kurun
waktu 1 (satu) minggu terakhir.
Nama Teman yang Dinilai : ……………………..
Kelas : ……………
Tidak Pernah
Jarang
Sering
Selalu
No. Aspek Penilaian
4 3 2 1
1. Siswa mengerjakan sendiri tugas individunya
2. Siswa tidak meniru/menyontek pekerjaan teman pada saat ulangan
3. Siswa tidak mengeluh ketika menyelesaikan tugas individu atau
kelompok
4. Siswa menuntaskan tugas yang diberikan guru
5. Siswa bertanya kepada guru atau teman ketika proses pembelajaran
berlangsung
6. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
Jumlah
Total Skor
Keterangan:

 TidakPernah (intensitas sikap yang diamati tidak muncul)


 Jarang (intensitasnya sikap yang diamati sebagian kecil muncul)
 Sering (intensitasnya sikap yang diamati sebagian besar muncul)
 Selalu (intensitasnya sikap yang diamati selalu muncul)
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝑲𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏
Nilai = 𝟐𝟒 𝒙 𝟏𝟎𝟎

Kategori: 90 – 100 : Sangat Baik 80 – 89 : Baik


70 – 79 : Cukup < 70 : Kurang

D. PENILAIAN DIRI
Satuan Pendidikan : SMPN 1 Onolalu
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX / 1
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Kompetensi Dasar : 3.6

Indikator:
1. Memiliki motivasi internal selama proses pembelajaran
2. Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3. Menunjukkan sikap konsisten dalam proses pembelajaran
4. Menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu maupun
kelompok
5. Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan, bertanya, atau
menyajikan hasil diskusi
6. Menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap perbedaan
pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
7. Menunjukan sikap positip (individu dan sosial) dalam diskusi kelompok
8. Menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi literatur atau
pencarian informasi
9. Menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan melaksanakan
kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab

PENILAIAN DIRI
Nama :
Kelas :
Untuk pertanyaan 1 sampai dengan 12,tulis masing-masing angka sesuai dengan
pendapatmu!
4 = Selalu 3 = Sering 2 = Jarang 1=
Tidak pernah
Saya memiliki motivasi dalam diri saya sendiri selama proses
1
pembelajaran
2 Saya bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3 Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses pembelajaran
Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan tugas individu
4
maupun kelompok
Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan gagasan,
5
bertanya, atau menyajikan hasil diskusi
Saya menunjukkan sikap toleransi dan saling menghargai terhadap
6
perbedaan pendapat/cara dalam menyelesaikan masalah
Saya menunjukan sikap positip (individu dan social) dalam diskusi
7
kelompok
Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melaksanakan studi
8
4iterature atau pencarian informasi
Saya menunjukkan perilaku dan sikap menerima, menghargai, dan
9
melaksanakan kejujuran, kerja keras, disiplin dan tanggung jawab
Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk
10
didiskusikan
Selamakerjakelompok, saya ….
Mendengarkan orang lain
11 Mengajukan pertanyaaan
Mengorganisasikan ide-ide saya
Mengorganisasi kelompok

Pedoman Penskoran : Skor 4, jika A = Selalu


Skor 3, jika B = Sering
Skor 2, jika C = Jarang
Skor 1, jika D = Tidak pernah

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝑲𝒐𝒓 𝑷𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏


Nilai = 𝟐𝟒 𝒙 𝟏𝟎𝟎
Kategori: 90 – 100 : Sangat Baik 80 – 89 : Baik
70 – 79 : Cukup < 70 : Kurang
Lampiran 2

INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN

Satuan Pendidikan : SMPN 1 Onolalu


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : IX/1
Tahun Pelajaran : 2023/2024

Kisi-kisi
KOMPETENSI LEVEL BENTUK NOMOR
MATERI INDIKATOR SOAL
DASAR KOGNITIF SOAL SOAL
3.6 Menelaah Cerita LK/C4 3.6.1 Menelaah
struktur Pendek struktur cerita
dan aspek pendek yang
kebahasaan
dibaca atau
cerita
pendek LK/C4 didengar.
yang dibaca 1. Menelaah Uraian 1
atau kesalahan
didengar. LK/C4 struktur cerita
pendek yang
tidak lengkap.
2. Menelaah
Uraian 2
LK/C4 struktur
resolusi cerita
pendek.
3. Menganalisis Uraian 3
kesalahan
struktur cerita
pendek.
LK/C4
3.6.2 Menenlaah
kebahasaan
cerita pendek
yang dibaca
atau didengar.
1. Menganalisis
Uraian 4
kesalahan
penggunaan
kebahasaan
kalimat
langsung.
2. Menelaah
Uraian 5
kesalahan
penggunaan
konjungsi.
Soal:
Bacalah teks di bawah ini dengan saksama. Kemudian, jawablah pertanyaan yang
menyertainya!

Teks
Robohnya Surau Kami
oleh A.A. Navis

Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di


dunia terpanggang panas, merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti lagi
dengan keadaan dirinya, karena semua orang yang dilihatnya di neraka tak kurang
ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan, ada salah seorang yang telah sampai empat
belas kali ke Mekah dan bergelar Syeh pula. Lalu Haji Saleh mendekati mereka, lalu
bertanya kenapa mereka di neraka semuanya. Akan tetapi sebagaimana Haji
Saleh, orang-orang itu pun tak mengerti juga.
“Bagaimana Tuhan kita ini?” kata Haji Saleh kemudian. “Bukankah kita
disuruh-Nya taat beribadah, teguh beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan
selama hidup kita. Tapi kini kita dimasukkan ke neraka.”
“Ya. Kami juga berpendapat demikian. Tengoklah itu, orang-orang senegeri kita
semua, dan tak kurang ketaatannya beribadat.”
“Ini sungguh tidak adil.”
“Memang tidak adil,” kata orang-orang itu mengulangi ucapan Haji Saleh.
“Kalau begitu, kita harus minta kesaksian kesalahan kita. Kita harus
mengingatkan Tuhan, kalau-kalau ia silap memasukkan kita ke neraka ini.”
“Benar. Benar. Benar,” sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh. “Kalau
Tuhan tak mau mengakui kesilapan-Nya, bagaimana?” suatu suara melengking di
dalam kelompok orang banyak itu.
“Kita protes. Kita resolusikan,” kata Haji Saleh.
“Apa kita revolusikan juga?” tanya suara yang lain, yang rupanya di dunia
menjadi pemimpin gerakan revolusioner.
“Itu tergantung pada keadaan,” kata Haji Saleh. “Yang penting sekarang, mari
kita berdemonstrasi menghadap Tuhan.”
“Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja, banyak yang kita
peroleh,” sebuah suara menyela.
“Setuju! Setuju! Setuju!” mereka bersorak beramai-ramai.
Lalu, mereka berangkatlah bersama-sama menghadap Tuhan. Dan Tuhan
bertanya, “ Kalian mau apa?”
Haji Saleh yang menjadi pemimpin dan juru bicara tampil ke depan. Dan
dengan suara yang menggeletar dan berirama indah, ia memulai pidatonya.
“O, Tuhan kami yang Mahabesar. Kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-
Mu yang paling taat beribadat, yang paling taat menyembah-Mu. Kamilah orang-
orang yang selalu menyebut nama-Mu, memuji-muji kebesaran-Mu,
mempropagandakan keadilan-Mu, dan lain-lainnya. Kitab-Mu kami hafal di luar
kepala kami. Tak sesat sedikit pun membacanya. Akan tetapi, Tuhanku yang
Mahakuasa, setelah kami
Engkau panggil kemari, Engkau masukkan kami ke neraka. Maka sebelum
terjadi hal-hal yang tidak diingini, maka di sini, atas nama orang-orang yang cinta
pada-Mu, kami menuntut agar hukuman yang Kau jatuhkan kepada kami ditinjau
kembali dan memasukkan kami ke sorga sebagaimana yang Engkau janjikan dalam
kitab-Mu.”
“Kalian di dunia tinggal di mana?” tanya Tuhan.
“Kami ini adalah umatmu yang tinggal di Indonesia, tuhanku.”
“O, di negeri yang tanahnya subur itu?”
“Ya. Benarlah itu, Tuhanku.”
“Tanahnya yang mahakaya raya, penuh oleh logam, minyak, dan berbagai
bahan tambang lainnya, bukan?”
“Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah negeri kami,” mereka mulai
menjawab serentak. Karena fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya
kembali. Dan yakinlah mereka sekarang, bahwa Tuhan telah silap menjatuhkan
hukuman kepada mereka itu.
“Di negeri, di mana tanahnya begitu subur, hingga tanaman tumbuh tanpa
ditanam?”
“Benar. Benar. Benar. Itulah negeri kami.”
“Di negeri, di mana penduduknya sendiri melarat itu?”
“Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami.”
“Negeri yang lama diperbudak orang lain itu?” “Ya, Tuhanku. Sungguh laknat
penjajah penjajah itu, Tuhanku.”
“Dan hasil tanahmu, mereka yang mengeruknya dan diangkutnya ke negerinya,
bukan?”
“Benar Tuhanku, hingga kami tidak mendapat apa-apa lagi. Sungguh laknat
mereka itu.”
“Di negeri yang selalu kacau itu, hingga kamu dengan kamu selalu berkelahi,
sedang hasil tanahmu orang lain juga yang mengambilnya, bukan?”
“Benar, Tuhanku. Tapi bagi kami soal harta benda itu, kami tak mau tahu. Yang
penting bagi kami ialah menyembah dan memuji Engkau.”
“Engkau rela tetap melarat, bukan?”
“Benar. Kami rela sekali, Tuhanku.”
“Karena kerelaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, bukan?”
“Sungguhpun anak cucu kami melarat, tapi mereka semua pintar mengaji.
Kitab-Mu mereka hafal di luar kepala belaka.”
“Tapi seperti kamu juga, apa yang disebutnya tidak dimasukkan ke hatinya,
bukan?”
“Ada, Tuhanku.”
“Kalau ada, mengapa biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya
semua? Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak
cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu,
saling memeras. Aku beri engkau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih
suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting
tulang.
Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat.
Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau miskin? Engkau kira aku ini suka
pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan
menyembah-Ku saja. Tidak. Kamu semua mesti masuk neraka! Hai malaikat,
halaulah mereka ini kembali ke neraka. Letakkan di keraknya.”
Semuanya jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulah mereka
sekarang apa jalan yang diridai Allah di dunia.
Tetapi Haji Saleh ingin juga kepastian, apakah yang dikerjakannya di dunia ini
salah atau benar. Tetapi ia tak berani bertanya kepada Tuhan, ia bertanya saja pada
malaikat yang menggiring mereka itu.
“Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami menyembah Tuhan di dunia?”
tanya Haji Saleh.
“Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu
sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau
melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak istrimu
sendiri, hingga mereka itu kucar-kacir selamanya. Itulah kesalahanmu yang
terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya,
tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikit pun.”
Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan
Kakek.
Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku
tak pergi menjenguk.
“Siapa yang meninggal?” tanyaku kaget.
“Kakek.”
“Kakek?”
“Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri
sekali. Ia menggorok lehernya dengan pisau cukur.”
“Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah secepatnya
meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.
Aku mencari Ajo Sidi ke rumahnya. Tetapi aku berjumpa sama istrinya saja.
Lalu aku tanya dia.
“Ia sudah pergi,” jawab istri Ajo Sidi. “Tidak ia tahu Kakek meninggal?”
“Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kafan buat Kakek tujuh
lapis.”
“Dan sekarang,” tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa
oleh perbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab,” dan sekarang
ke mana dia?”
“Kerja.”
“Kerja?” tanyaku mengulangi hampa.

Soal:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan rpenuh rasa tanggung jawab, jujur, dan
benar!
1. Telaahlah struktur yang tidak ada pada teks cerita pendek tersebut lalu
berikan alasan!Telaahlah bagian struktur yang tidak ada beserta alasannya!
2. Telaahlah struktur resolusi teks cerita pendek tersebut dan tuliskan
kesalahannya!
3. Telaahlah secara keseluruhan kesalahan struktur teks cerita pendek
tersebut!
4. Analisislah kesalahan penggunaan kalimat langsung yang terdapat pada teks
cerita pendek tersebut lalu tulisakan perbaikannya!
5. Analisislah kesalahan penggunaan konjungsi yang terdapat pada teks cerita
pendek tersebut dan tuliskan perbaikannya!

Kunci Jawaban:
Setiap jawaban tidak mengikat. Artinya, peserta didik dibenarkan dengan jawaban
berbeda selama substansinya benar.
1. Teks cerita pendek tersebut tidak memiliki struktur orientasi karena cerita
tersebut langsung dimulai dengan munculnya konflik. Cerita pendek yang
baik dan benar seharunya diawali dengan pengenalan tokoh sehingga
pembaca tidak merasa bingung dalam memahami alur ceritanya.
2. Struktur resolusi dalam teks cerita pendek tersebut tidak ada sehingga
ceritanya menggantung bahkan di akhir cerita masih memunculkan konflik.
Cerita pendek yang baik dan benar harus memiliki struktur resolusi
sehingga pembaca mengetahui akhir atau penyelesaian dari konflik yang
disajikan.
3. Secara keseluruhan teks cerpen tersebut memiliki banyak kekurangan. Teks
cerita pendek tidak diawali dengan struktur orientasi dan juga tidak diakhiri
dengan struktur resolusi. Struktur yang disajikan hanya berupa struktur
konflik saja.
4. Kalimat, Bagaimana Tuhan kita ini? dan kalimat Kita protes. Kita
resolusikan. Seharunya dibubuhi tanda kutip dua karena kalimat tersebut
termasuk kalimat langsung. Perbaikan kalimat tersebut adalah “Bagaimana
Tuhan kita ini?” “dan Kita protes. Kita resolusikan.”
5. Penulisan kalimat “Kami ini adalah umatmu yang tinggal di Indonesia,
tuhanku.” salah karea umatmu merujuk pada Tuhan sehingga penulisannya
harus diubah menjadi umat-Mu. Kemudian kata tuhan seharusnya diawali
huruf kavital karena merujuk pada nama. Dengan demikian perbaikan
kalimatnya menjadi “Kami ini adalah umat-Mu yang tinggal di Indonesia,
Tuhanku.”

PEDOMAN PENSKORAN

No. Deskripsi Skor Skor Maksimal


1. a. Jawaban tepat dan lengkap. 20 20
b. Sebagian besar jawaban tepat. 15
c. Separuh jawaban tepat. 10
d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 5
e. Jawaban salah 1
2. a. Jawaban tepat dan lengkap. 20 20
b. Sebagian besar jawaban tepat. 15
c. Separuh jawaban tepat. 10
d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 5
e. Jawaban salah 1
3. a. Jawaban tepat dan lengkap. 20 20
b. Sebagian besar jawaban tepat. 15
c. Separuh jawaban tepat. 10
d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 5
e. Jawaban salah 1
4. a. Jawaban tepat dan lengkap. 20 20
b. Sebagian besar jawaban tepat. 15
c. Separuh jawaban tepat. 10
d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 5
e. Jawaban salah 1
5. a. Jawaban tepat dan lengkap. 20 20
b. Sebagian besar jawaban tepat. 15
c. Separuh jawaban tepat. 10
d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat. 5
e. Jawaban salah 1

skor perolehan
Nilai = skor maksimal × 100

Diketahui, Nias Selatan, Desember 2023


Kepala SMPN 1 Onolalu Guru Mapel Bahasa Indonesia

Yadilia Telaumbanua Sondraratodo Hondro, S.Pd.


NIP 198307032014102005

Anda mungkin juga menyukai