Anda di halaman 1dari 69

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS PENULIS
Nama Penyusun : VIDYA ALVIN PRADIKA, S.Pd
Satuan Pendidikan : SMAN 2 MEJAYAN
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 2 : Menganalisis Unsur-Unsur Intrinsik Pembangun Cerita Pendek
Prediksi Alokasi Waktu : 4 JP (45 x4)
Tahun Penyusunan : 2023

B. KOMPETENSI AWAL
Menggali pengetahuan peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik yang menjadi unsur pembangun cerita
pendek dan penulisan cerita pendek yang pernah dipelajari di kelas-kelas sebelumnya.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, inovatif,
mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran menggunakan model Project Based Learning (PJBL)
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik dapat menganalisis unsur intrinsik teks cerita narasi berupa cerita pendek yang dibaca
2. Peserta didik dapat merancang dan menuliskan cerpen dengan memperhatikan unsur-unsur intrinsik
pembangun cerpen.

B. ASESMEN
1. Sikap : Observasi
2. Formatif : Diskusi dan Praktik

C. PEMAHAMAN BERMAKNA
Peserta didik memahami unsur intrinsik pembangun cerita pendek dan merancang, kemudian menuliskan
teks cerita pendek dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.

D. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kalian mempelajari unsur-unsur pembangun cerita pendek di kelas sebelumnya?
 Unsur pembangun cerita itu disebut juga unsur intrinsik. Sebutkan kira-kira apa saja unsur pembangun
cerita yang kamu ketahui!
 Pernahkah kalian menulis cerpen tentang kisah kalian?
 Apa saja yeng perlu diperhatikan ketika menulis cerpen?

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Guru memberi salam kepada peserta didik
 Guru mendampingi peserta didik untuk berdoa bersama
 Guru melakukan presensi terhadap speserta didik
 Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan pendidikan.
 Guru membangun semangat peserta didik dengan yel-yel sekolah
 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti (70 Menit)


Pertanyaan Mendasar
 Guru memberikan pengantar peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik pembangun karya cerita
pendek dan langkah-langkah untuk menulis cerita pendek melalui power point yang sudah disediakan.
 Guru memberikan gambaran sedikit tentang kegiatan menganalisis unsur intrinsik cerpen dan kegiatan
menulis cerpen dengan media lirik lagu.
 Guru dan peserta didik melakukan tanya jawab terkait kegiatan yang akan diselesaikan
Mendesain Perencanaan Produk
 Guru membagi peserta didik kedalam kelompok yang terdiri atas 4–5 peserta didik.
 Perwakilan kelompok mengambil map berwarna yang di dalamnya berisi LKPD, teks cerpen dan lirik
lagu. Teks cerpen tersebut harus dianalisis unsur intrinsiknya secara berkelompok dan lirik lagu
tersebut harus didiskusikan bersama kelompok terakait makna yang ada di dalam lirik lagu dan akan
di tuliskan menjadi cerpen secara individu.
 Guru menjelaskan prosedur menganalisis unsur intrisik cerpen, hasil analisis unsur intrinsik cerpen
tersebut harus disajikan dalam bentuk mind mapping yang menarik dan dikerjakan secara
berkelompok, untuk prosedur menulis cerpen dari lirik lagu, peserta didik harus membuat kerangka
cerpen terlebih dahulu kemudian mengembangkan kerangka cerpen tersebut menjadi teks cerpen
dengan memerhatikan unsur intrinsik pembangun cerpen.
 Peserta didik berdiskusi menyusun rencana pembuatan proyek.
Menyusun Jadwal Pembuatan
 Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang batas waktu penyelesaian proyek.
Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan Proyek
 Secara berkelompok peserta didik membaca dan berdiskusi untuk menganalisis unsur intrinsik cerpen
yang disajikan dalam bentuk mind mapping dan membaca lirik lagu kemudian mendiskusikan untuk
memaknai lirik lagu yang digunakan untuk menyusun kerangka teks cerpen secara individu dengan
memerhatikan unsur intrinsik pembangun cerpen.
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek dan membimbing peserta didik
apabila mengalami kesulitan

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian peserta didik /formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian
proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dandiakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-2
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Guru memberi salam kepada peserta didik
 Guru mendampingi peserta didik untuk berdoa bersama
 Guru melakukan presensi terhadap speserta didik
 Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan pendidikan.
 Guru membangun semangat peserta didik dengan yel-yel sekolah
 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (70 Menit)


Memonitoring Keaktifan dan Perkembangan Proyek
 Guru mengingatkan materi pembelajaran sebelumnya yaitu menganalsis unsur intrinsik cerpen dan
mempersiapkan peserta didik untuk menghasilkan karya berupa cerpen dengan ide yang diambil dari
lirik lagu yang sudah didiskusikan maknanya bersama kelompoknya.
 Peserta didik mengembangkan kerangka cerpen yang telah dibuat menjadi teks cerpen yang utuh
secara individu dengan memerhatikan unsur intrinsik pembangun teks cerpen berdasarkan waktu yang
telah ditentukan.
 Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek dan membimbing peserta didik
apabila mengalami kesulitan.
Menguji Hasil
 Guru berdiskusi dengan peserta didik tentang hasil dari penyusunan teks cerpen, mengukur
ketercapaian standar dengan ketentuan.
 Setiap kelompok memaparkan hasil diskusi menganalsis unsur intrinsik cerpen yang disajikan dalam
bentuk mind mapping yang telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya dan perwakilan peserta didik
dari kelompok menyampaikan hasil menulis teks cerpennya.
Evaluasi Pengalaman Belajar
 Guru memimpin diskusi untuk membuat kesimpulan dari hasil presentasi yang sudah dilaksanakan.
Kesimpulan yang diberikan peserta didik harus berupa kesimpulan yang objektif dari hasil diskusi
kelompok dan bersama guru.
 Kelompok lain memberikan kritik dan saran pada kelompok yang presentasi.
 Peserta didik mengumpulkan hasil LKPD kepada guru

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses
pembelajaran dan perbaikan.
 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar
dandiakhiri dengan berdoa.

F. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK


Peserta didik dan guru melaksanakan pengukuran ketercapaian pembelajaran,kesesuaian antara proses
pembelajaran yang dirancang, peserta didik, dan capaian pembelajaran pada materi ini.

1. Refleksi Peserta Didik


NAMA : ............................................................................................................................
KELAS : ............................................................................................................................
HARI/TGL : ............................................................................................................................

NO. PERTANYAAN JAWABAN


1. Apa saja hal baru yang didapatkan dalam
mempelajari materi ini?
2. Apa yang belum diperoleh dalam
mempelajari materi ini?
3. Kesulitan - kesulitan apa saja yang
ditemukan dalam proses pembelajaran ini?
4. Apa hal yang paling menarik dalam
pembelajaran ini?
5. Apa hal yang paling membosankan dalam
pembelajaran materi ini?
6. Apa yang diharapkan untuk pembelajaran
selanjutnya dalam pembelajaran teks cerpen?

2. Refleksi Pendidik/Guru
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah kegiatan pembelajaran menciptakan
situasi yang tepat bagi peserta didik untuk
belajar?
2. Bagaimana melibatkan peserta didik dalam
proses pembelajaran ini?
3. Apakah hasil pembelajaran sudah
menunjukkan hasil yang diharapkan?

Mengetahui, Mejayan, Oktober 2023


Kepala SMAN 2 MEJAYAN Guru Mata Pelajaran

Drs. Agus Sugiarto, M.Pd VIDYA ALVIN PRADIKA, S.Pd


NIP. 196608311990031003 NIP. -
BAHAN BACAAN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK
MENGETAHUI UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERITA PENDEK
Cerita pendek disusun dari beberapa unsur pembangun, baik unsur intrinsik (yang ada di dalam
cerita) maupun unsur ekstrinsik (yang ada diluar cerita). Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang
membangun karya sastra dari dalam. Unsur inilah yang membuat cerpen hadir sebagai sebuah
karya sastra. Unsur intrinsik mencakup hal-hal berikut.
1. Tema
Tema adalah ide pokok yang mendasari suatu cerita. Tema cerita jarang dituliskan secara
tersurat oleh pengarangnya. Untuk itu, pembaca harus terlebih dahulu mengenali rangkaian
peristiwa yang membentuk alur cerita dalam cerpen tersebut.Tema memiliki sifat umum dan
general yang dapat diambil dari lingkungan sekitar, misalnya permasalahan yang ada di
masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri, pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, dan
persahabatan.
2. Alur
Alur adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
a. Alur maju adalah alur cerita atau jalan cerita yang menceritakan sebuah cerita secara urut
dari awal sampai akhir cerita
b. Alur mundur adalah cerita dengan peristiwa dari akhir ke awal, penulis mengawali kisah
dengan konflik, lalu penyelesaian, dan memperlihatkan masa lalu atau disebut dengan kilas
balik.
c. Alur campuran adalah gabungan antara alur cerita maju dan mundur
Alur merupakan urutan peristiwa yang membangun keseluruhan cerita. Tahapan alur adalah
sebagai berikut.
a. Tahapan mengenai situasi cerita, berupa pengenalan tokoh, latar, dan sebagainya.
b. Tahapan pemunculan masalah (konflik)
c. Tahapan peningkatan/perkembangan konflik
d. Tahapan puncak konflik (klimaks)
e. Tahapan penyelesaian konflik
3. Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah pelaku dalam cerita. Tokoh dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh
tambahan.
a. Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terus-menerus atau paling sering
diceritakan.
b. Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali saja dalam
sebuah cerita
Penokohan adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter/sifat tokoh
dalam cerita. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis, antagonis, dan tokoh campuran. Tokoh
protagonis adalah tokoh yang mewakili sifat-sifat baik sebagai manusia dan sebaliknya adalah
tokoh antagonis. Sementara itu, tokoh campuran adalah tokoh yang memiliki perwatakan baik
dan buruk. Karakter tokoh dapat dijelaskan secara langsung (anaitik) dan tidak langsung
(dramatik).
a. Metode langsung (analitik), yaitu metode pemberian watak tokoh oleh pengarang dengan
mendeskripsikan wataknya secara langsung.
b. Metode tidak langsung (dramatik), yaitu metode pemberian watak tokoh oleh pengarang
dengan menampilkan tokoh secara tidak langsung atau tidak mendeskripsikan secara
eksplisit sifat serta tingkah laku tokoh. Metode tidak langsung ini dilakukan melalui
tindakan tokoh, pikiram dan perasaan tokoh, dialog antar tokoh, deskripsi fisik tokoh, reaksi
tokoh, lingkungan sekitar tokoh, serta tanggapan tokoh lain.
4. Latar atau Setting
Latar (setting) adalah tempat, waktu, dan suasana berlangsungnya kejadian dalam cerita

5. Sudut Pandang (Poit of View)


Sudut pandang (point of view) adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Sudut
pandang yang digunakan dlam cerpen meliputi.
a. Sudut Pandang Orang Pertama = Ditandai dengan penggunaan kata ―Aku‖ dan ―Kami‖
 Sudut pandang orang pertama pelaku utama
Tokoh ―Aku‖ dalam cerita berperan sebagai tokoh utama, semua hal yang diceritakan
adalah tentang tokoh ―Aku‖
 Contoh kutipan cerpen sudut pandang orang pertama pelaku utama.
Hari ini aku akan mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Jantungku sudah
berdebar sejak aku memasuki ruangan tes, rasanya aku takut sekali gagal. Tapi teringat
kata-kata ibuku, bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil. Aku harus bisa melawan
rasa takutku dan yakin bahwa aku bisa mendapatkan nilai yang baik.
 Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan
Tokoh ―Aku‖ dalam cerita berperan sebagai tokoh sampingan, semua hal yang
diceritakan adalah tentang tokoh lain, bisa teman tokoh ―Aku‖, tetannga tokoh ―Aku‖
 Contoh kutipan cerpen sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.
Aku terbangun dari tidurku ketika mendengar teriakan Pak Ahmad, tetanggaku yang
setiap harinya berjualan keliling kampung. Ia menjajakan nasi uduk, lontong sayur, dan
lauk-lauk matang lainnya. Pak Ahmad sangat tekun, sepulang dari berjualan, langsung
mengganti pakaiannya dengan seragam berwarna jingga, langsung menyetir truk besar
b. Sudut Pandang Orang Ketiga = Ditandai dengan penggunaan kata ―Dia‖, ―Ia‖, ―Mereka‖,
atau orang dalam cerita
 Sudut pandang orang ketiga serba tahu
Pengarang mengetahui segala hal tentang tokoh utama yang diceritakan, baik fisiknya
maupun batin atau perasaannya.
 Contoh kutipan cerpen sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Pagi itu Bioshiwa berjalan memasuki ruang kelasnya, ia terpenjarat ketika melihat diatas
mejanya ada setumpuk kotoran burung, wajahnya musam. Ia langsung berteriak keras
―aih, lagi-lagi burung itu‖. Ini bukan kali pertama ia menemukan hal semacam ini
semenjak naik ke kelas 9, ini sudah ke 10 kalinya mejanya terkena kotoran burung .
Bioshiwa langsung mengambil sapu dan membersihkan mejanya. Mulutnya cemberut, ia
sangat kesal bercampur marah.
 Sudut pandang orang ketiga pengamat
Pengarang tidak mengetahui segala hal tentang tokoh utama, yang diketahui hanya apa
yang terlihat saja
 Contoh kutipan cerpen sudut pandang orang ketiga pengamat
Naurin, gadis yang terkenal, cantik, berkulit putih, dan tubuhnya langsing tinggi. Hari ini,
ia akan mengikuti kompetisi model se-Jakarta. Naurin berpakaian gaun panjang warna
merah, sangat serasi dengan highheels warna hitam dengan kilauan berlian di bagian
depan, sepertinya sepatu ini hasil karya designer terkenal Perancis. Saat MC memanggil
namanya, Naurin melangkahkan kaki dengan mantap ke atas panggung, senyumnya
sangat memesona. Tapi, dari matanya terpancar sinar keraguan, mungkin ia sedikit gugup
atau ada hal lain yang dipikirannya. Saat menuruni panggung, mataya malah meneteskan
air mata, entah apa yang membuatna menangis.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah penggunaan pilihan kata untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran
dengan tujuan memberikan efek pada para pembaca. Gaya bahasa juga digunakan dalam
mencuptakan suatu nada, suasana persuasif, dan dialog agar mampu memperlihtakan interaksi
sekaligus hubungan antara sesama tokoh. Kemampuan penulis mempergunakan bahasa secara
cermat dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus terang.
7. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya. Amanat dalam
cerpen umumnya bersifat tersirat. Pada umumnya, kehadiran amanat tidak bisa lepas dari tema
cerita.
MENULIS CERITA PENDEK
Cerita pendek merupakan salah satu karya sastra yang digunakan penulis untuk
menyampaikan pemikirannya. Menulis cerpen bisa diambil dari pengalaman sendiri atau
pengalaman yang dialami oleh orang lian. Menulis cerita pendek berdasarkan kejadian sehari-hari
berasal dari peristiwa yang dilihat, didengar, serta perasaan yang mengikutinya sebagai sumber
inspirasi yang tidak pernah habis.
1. Cerpen dapat ditulis dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan dalam
cerpen. Struktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu
sendiri. Dengan kata lain struktur cerpen berupa alur, yakni berupa jalinan cerita yang
terbentuk oleh hubungan sebab akibat atau secara kronologis. Adapun tahapan alur
sebagai berikut.
a. Pengenalan situasi cerita (exposition atau orientasi)
b. Pengungkapan cerita
c. Menuju pada adanya konflik (rising action)
d. Puncak konflik (turning point)
e. Penyelesaian (ending atau koda)
2. Cerpen termasuk dalam jenis teks fiksi naratif yang menempatkan posisi pengarang
sebagai berikut.
a. Pengarang berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat dalam
cerita yang bersangkutan, ditandai penggunaan kata ganti, seperti aku, saya, kami
b. Berperan sebagai orang ketiga. Pengarang tidak terlibat dalam cerita, ditandai dengan kata
ganti dia, atau nama orang lain.
3. Cerpen memiliki unsur-unsur kebahasaan sebagai berikut.
a. Banyak menggunakan kata bermakna lampau
Contoh : saat itu, katika itu, setahun yang lalu, dan lain-lain
b. Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis)
Contoh : Sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, dan lain-lain
c. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa
Contoh : menyuruh, membersihkan, menawari, dan lain-lain
d. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seseorang tokoh oleh pengarang
Contoh : menceritakan tentang, mengatakan bahwa, mengungkapkan, menanyakan, dan
lain-lain.
e. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan tokoh.
Contoh : merasakan, menginginkan, mendambakan, dan lain-lain.
f. Menggunakan banyak dialog
g. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, dan suasana
4. Langkah menulis cerpen
a. Menentukan tema yang ingin dituliskan
b. Menentukan tokoh utama dan tokoh tambahan
c. Menentukan latar yag digunakan dalam cerita pendek
d. Menentukan peristiwa-peristiwa dan permasalahan penting yang akan dialami tokoh
e. Menentukan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam cerita
f. Menyusun alur dengan memperhatikan lima tahapan alur
g. Membuat kerangka karangan terlebih dahulu
h. Mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah cerita yang utuh
i. Mempublikasikan hasil tulisan di media massa atau di media internet.
5. Menulis cerita pendek dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa hal berikut
a. Cerpen ditulis dengan memenuhi syarat, yaitu kurang dari 10.000 kata dan selesai dibaca
dalam kurang dari 10 menit.
b. Fokus kepada satu tokoh utama dan mengangkat satu permasalahan penting yang dialami
oleh tokoh.
c. Perhatikan gaya bahasa untuk membuat cerita lebih hidup
d. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik.
CERITA PENDEK
TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat menganalisis unsur


intrinsik teks narasi berupa cerita pendek
yang dibaca

Peserta didik dapat menulis teks narasi


dalam bentuk cerita pendek dengan tema
tertentu
Unsur Intrinsik ?
UNSUR-UNSUR
INTRINSIK CERITA PENDEK
TEMA

Tema adalah ide pokok yang mendasari suatu cerita.


Tema memiliki sifat umum dan general yang dapat
diambil dari lingkungan sekitar, misalnya permasalahan
yang ada di masyarakat, kisah pribadi pengarang sendiri,
pendidikan, sejarah, perjuangan romansa, dan
persahabatan.
ALUR

Alur adalah susunan peristiwa atau


kejadian yang membentuk sebuah cerita.
1. Alur maju
2.Alur mundur
3.Alur campuran
TAHAPAN ALUR
Tahapan mengenai situasi cerita, berupa
pengenalan tokoh, latar, dan sebagainya.

Tahapan pemunculan masalah (konflik)

Tahapan peningkatan/perkembangan konflik

Tahapan puncak konflik (klimaks)

Tahapan penyelesaian konflik


TOKOH
Tokoh adalah pelaku dalam cerita.
1. Tokoh utama adalah tokoh yang
ditampilkan secara terus-menerus
atau paling sering diceritakan.
2. Tokoh tambahan adalah tokoh yang
dimunculkan sekali atau beberapa
kali saja dalam sebuah cerita
PENOKOHAN
Cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter/sifat
tokoh dalam cerita. Karakter tokoh dapat dijelaskan secara langsung
(anaitik) dan tidak langsung (dramatik).
Metode langsung (analitik) Pemberian watak tokoh oleh pengarang
dengan mendeskripsikan wataknya secara langsung.
Metode tidak langsung (dramatik), Pemberian watak tokoh oleh
pengarang dengan menampilkan tokoh secara tidak langsung atau
tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat serta tingkah laku
tokoh. Metode tidak langsung ini dilakukan melalui tindakan tokoh,
pikiram dan perasaan tokoh, dialog antar tokoh, deskripsi fisik
tokoh, reaksi tokoh, lingkungan sekitar tokoh, serta tanggapan
tokoh lain.
LATAR (SETTING)

Tempat

Waktu

Suasana
Sudut Pandang (Poit of View)
Posisi pengarang dalam membawakan cerita
SUDUT PANDANG ORANG PERTAMA
Ditandai dengan penggunaan kata “Aku” dan “Kami”
•Sudut pandang orang pertama pelaku utama
Tokoh “Aku” dalam cerita berperan sebagai tokoh utama, semua hal yang diceritakan adalah tentang
tokoh “Aku”
Contoh kutipan cerpen sudut pandang orang pertama pelaku utama.
Hari ini aku akan mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Jantungku sudah berdebar sejak
aku memasuki ruangan tes, rasanya aku takut sekali gagal. Tapi teringat kata-kata ibuku, bahwa proses tidak
akan mengkhianati hasil. Aku harus bisa melawan rasa takutku dan yakin bahwa aku bisa mendapatkan nilai
yang baik.

•Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan


Tokoh “Aku” dalam cerita berperan sebagai tokoh sampingan, semua hal yang diceritakan adalah tentang
tokoh lain, bisa teman tokoh “Aku”, tetangga tokoh “Aku”
Contoh kutipan cerpen sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.
Aku terbangun dari tidurku ketika mendengar teriakan Pak Ahmad, tetanggaku yang setiap harinya
berjualan keliling kampung. Ia menjajakan nasi uduk, lontong sayur, dan lauk-lauk matang lainnya. Pak Ahmad
sangat tekun, sepulang dari berjualan, langsung mengganti pakaiannya dengan seragam berwarna jingga,
langsung menyetir truk besar.
Sudut Pandang (Poit of View)
Posisi pengarang dalam membawakan cerita
SUDUT PANDANG ORANG KETIGA
Ditandai dengan penggunaan kata “Dia”, “Ia”, “Mereka”, atau orang dalam cerita
• Sudut pandang orang ketiga serba tahu
Pengarang mengetahui segala hal tentang tokoh utama yang diceritakan, baik fisiknya maupun batin atau
perasaannya.
Contoh kutipan cerpen sudut pandang orang ketiga serba tahu.
Pagi itu Bioshiwa berjalan memasuki ruang kelasnya, ia terpenjarat ketika melihat diatas mejanya ada setumpuk
kotoran burung, wajahnya musam. Ia langsung berteriak keras “aih, lagi-lagi burung itu”. Ini bukan kali pertama ia
menemukan hal semacam ini semenjak naik ke kelas 9, ini sudah ke 10 kalinya mejanya terkena kotoran burung .
Bioshiwa langsung mengambil sapu dan membersihkan mejanya. Mulutnya cemberut, ia sangat kesal bercampur
marah.
• Sudut pandang orang ketiga pengamat
Pengarang tidak mengetahui segala hal tentang tokoh utama, yang diketahui hanya apa yang terlihat saja
Contoh kutipan cerpen sudut pandang orang ketiga pengamat
Naurin, gadis yang terkenal, cantik, berkulit putih, dan tubuhnya langsing tinggi. Hari ini, ia akan mengikuti
kompetisi model se-Jakarta. Naurin berpakaian gaun panjang warna merah, sangat serasi dengan highheels warna
hitam dengan kilauan berlian di bagian depan, sepertinya sepatu ini hasil karya designer terkenal Perancis. Saat MC
memanggil namanya, Naurin melangkahkan kaki dengan mantap ke atas panggung, senyumnya sangat memesona.
Tapi, dari matanya terpancar sinar keraguan, mungkin ia sedikit gugup atau ada hal lain yang dipikirannya. Saat
menuruni panggung, mataya malah meneteskan air mata, entah apa yang membuatna menangis.
GAYA BAHASA
1. Penggunaan pilihan kata untuk mengungkapkan perasaan
atau pikiran dengan tujuan memberikan efek pada para
pembaca.
2. Gaya bahasa juga digunakan dalam menciptakan suatu
nada, suasana persuasif, dan dialog agar mampu
memperlihtakan interaksi sekaligus hubungan antara
sesama tokoh.
3. Kemampuan penulis mempergunakan bahasa secara
cermat dapat menjelmakan suatu suasana yang berterus
terang.
AMANAT

1. Pesan yang ingin disampaikan


pengarang kepada pembacanya.
2. Amanat dalam cerpen umumnya
bersifat tersirat.
3. Pada umumnya, kehadiran amanat
tidak bisa lepas dari tema cerita.
Apakah kamu
pernah menulis
cerpen?
Apa saja yang perlu
diperhatikan dalam
menulis teks cerpen?
STRUKTUR CERPEN

Struktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk


cerpen itu sendiri. Dengan kata lain struktur cerpen berupa alur,
yakni berupa jalinan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab
akibat atau secara kronologis. Adapun tahapan alur sebagai
berikut.
1. Pengenalan situasi cerita (exposition atau orientasi)
2. Pengungkapan cerita
3. Menuju pada adanya konflik (rising action)
4. Puncak konflik (turning point)
5. Penyelesaian (ending atau koda)
MENEMPATKAN POSISI PENGARANG

1.Pengarang berperan langsung sebagai


orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat
dalam cerita yang bersangkutan, ditandai
penggunaan kata ganti, seperti aku, saya,
kami
2.Berperan sebagai orang ketiga. Pengarang
tidak terlibat dalam cerita, ditandai dengan
kata ganti dia, atau nama orang lain.
UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN

Banyak menggunakan kata bermakna


Menggunakan kata kerja yang menunjukkan
lampau kalimat tak langsung sebagai cara
Contoh : saat itu, katika itu, setahun menceritakan tuturan seseorang tokoh oleh
yang lalu, dan lain-lain pengarang
Contoh : menceritakan tentang, mengatakan
Menggunakan kata yang menyatakan bahwa, mengungkapkan, menanyakan, dan
urutan waktu (konjungsi kronologis) lain-lain.
Contoh : Sejak saat itu, setelah itu, Menggunakan kata kerja yang menyatakan
mula-mula, dan lain-lain sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan
tokoh.
Menggunakan kata kerja yang Contoh : merasakan, menginginkan,
menggambarkan suatu peristiwa mendambakan, dan lain-lain.
Contoh : menyuruh, membersihkan,
Menggunakan kata sifat untuk
menawari, dan lain-lain
menggambarkan tokoh, tempat, dan suasana
Menggunakan banyak dialog
Bagaimana langkah
menulis cerpen?
LANGKAH MENULIS CERPEN

1. Menentukan tema yang ingin dituliskan


2. Menentukan tokoh utama dan tokoh tambahan
3. Menentukan latar yag digunakan dalam cerita pendek
4. Menentukan peristiwa-peristiwa dan permasalahan penting
yang akan dialami tokoh
5. Menentukan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam
cerita
6. Menyusun alur dengan memperhatikan lima tahapan alur
7. Membuat kerangka karangan terlebih dahulu
8. Mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah cerita
yang utuh
9. Mempublikasikan hasil tulisan di media massa atau di media
internet.
Menulis cerita pendek dapat dilakukan
dengan memperhatikan beberapa hal
berikut
1. Cerpen ditulis dengan memenuhi syarat, yaitu kurang
dari 10.000 kata dan selesai dibaca dalam kurang dari
10 menit.
2. Fokus kepada satu tokoh utama dan mengangkat
satu permasalahan penting yang dialami oleh tokoh.
3. Perhatikan gaya bahasa untuk membuat cerita lebih
hidup
4. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik.
MARI KITA
BERDISKUSI.....
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN

1. Bacalah teks cerpen yang ada pada map


berwarna.
2. Diskusikan bersama kelompok dan analisislah
unsur intrinsik cerpen tersebut
3. Sajikan analisis unsur intrinsik cerpen tersebut
dalam bentuk mind mapping
4. Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan
kelas.
BAGAIMANA CARA
MENGANALISIS UNSUR
INTRINSIK CERPEN?
MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN

1. Sebutkan dan jelaskan tema utama dari cerpen tersebut.


2. Identifikasilah alur dalam cerpen tersebut.
3. Identifikasilah siapa yang menjadi tokoh dan penokohan dalam
cerpen tersebut.
4. Jelaskan dan berikan bukti jenis sudut pandang pencerita yang
digunakan dalam cerpen.
5. Identifikasilah latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerpen dan
berikan buktinya!
6. Analisislah bagaimana gaya bahasa digunakan dalam cerpen
sehingga mampu menggambarkan suasana dalam cerpen dengan
baik? Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!
7. Jelaskan dengan kalimat yang baik apa amanat yang ingin
disampaikan oleh penulis kepada pembaca?
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
MENULIS CERPEN

1. Bacalah lirik lagu yang ada pada map berwarna.


2. Diskusikan bersama kelompok dan maknailah isi
lirik lagu tersebut
3. Buatlah kerangka teks cerpen dari lirik lagu
tersebut
4. Kembangkan kerangka teks cerpen tersebut
menjadi cerita pendek yang utuh.
TERIMAKASIH
CERPEN UNTUK MENGANALISIS UNSUR INTRINSIK CERPEN
LIRIK LAGU UNTUK MENULIS CERITA PENDEK
A. KISI-KISI ASESMEN FORMATIF
CAPAIAN LINGKUP INDIKATOR BENTUK JUMLAH
NO ELEMEN
PEMBELAJARAN MATERI SOAL SOAL SOAL

1. Menulis Peserta didik mampu Unsur Intrinsik Peserta didik


menulis gagasan, Teks Cerpen diminta untuk
Uraian 7
pikiran, pandangan, menganalisis
pengetahuan unsur intrinsik
metakognisi untuk pada cerpen
berbagai tujuan
Menulis Teks Peserta didik
secara logis, kritis,
Cerpen diminta untuk
dan kreatif. Peserta Uraian 1
menulis teks
didik mampu menulis
cerpen
karya sastra dalam
berdasarkan
berbagai genre.
lirik lagu
Peserta didik mampu
secara lengkap
menulis teks refleksi
dengan
diri. Peserta didik
strukturnya
mampu menulis hasil
dengan
penelitian, teks
memperhatika
fungsional dunia
n unsur
kerja, dan
intrinsik
pengembangan studi
lanjut. Peserta didik
mampu
memodifikasi/mende
konstruksikan karya
sastra untuk tujuan
ekonomi kreatif.
Peserta didik mampu
menerbitkan tulisan
hasil karyanya di
media cetak maupun
digital.
B. ASESMEN/PENILAIAN
1. Instrumen Asesmen Sikap Melalui Observasi Peserta Didik
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran, seperti
1
mengajukan pertanyaan
2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian
Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan penuh
3
semangat dan tepat waktu
4 Berperan aktif dalam kegiatan kelompok
5 Menghormati dan menghargai teman dan guru
6 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami

Kriteria :
4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = --------------------------------------- x 100
Jumlah skor maksimal (24)

2. Instrumen Asesmen Formatif


a. Diskusi
Rubrik asesmen diskusi tentang menganalisis unsur intrinsik pada teks cerpen

Indikator Skor Kriteria


4 Sangat aktif
3 Aktif
Sikap
2 Kurang aktif
1 Tidak aktif
4 Sangat aktif
3 Aktif
Keaktifan
2 Kurang aktif
1 Tidak berperan aktif dalam pelaksanaan diskusi
4 Jelas dan menjawab sesuai dengan yang ditanyakan penanya
Jelas dan menjawab sesuai dengan yang ditanyakan oleh
3 penanya tetapi tidak lengkap
Wawasan
2 Tidak mampu menjawab tetapi mencari di buku
Tidak mampu menjawab dan tidak mau berusaha mencari
1 jawaban
4 Sebagai penyaji
Kemampuan 3 Aktif menjawab pertanyaan
mengemukakan
2 Membantu menjawab pertanyaan
pendapat
1 Tidak pernah mengemukakan pendapat
4 Sangat aktif
3 Aktif
Kerja Sama
2 Kurang aktif
1 Tidak bisa bekerja sama
Penilaian asesmen diskusi tentang menemukan unsur intrinsik pada cerita pendek

Skor untuk
Kemampuan Jumlah
No Nama Nilai
Sikap Keaktifan Wawasan Mengemukakan Kerjasama Skor
Pendapat
1
2
3
dst

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = ----------------------------------- x 100
Jumlah skor maksimal (30)

b. Praktik

Rubrik Asesmen Analisis Unsur Intrinsik Cerpen


Skor
No. Objek Apa yang Dianalisis
1 2 3 4
1. Menyebutkan tema teks cerpen
2. Menentukan alur cerpen
3. Menyebutkan tokoh dan penokohan teks cerpen
4. Menyebutkan latar/setting teks cerpen
Tempat, Waktu dan Suasana
5. Menentukan sudut pandang cerpen
6. Menentukan gaya bahasa yang ada pada cerpen
7. Menentukan amanat cerpen
Jumlah Skor

Kriteria
4 = Sangat Tepat
3 = Tepat
2 = Kurang Tepat
1 = Tidak Tepat

Skor yang diperoleh


Nilai = ----------------------------- x 100
Skor maksimal (28)
Rubrik Asesmen Praktik Penilaian Menulis Cerpen
Komponen 4 3 2 1
4 ciri cerpen Keempat ciri Hanya 3 ciri Hanya 2 ciri Hanya 1 ciri
terpenuhi: 10. 000 cerpen cerpen yang cerpen yang cerpen yang
kata, habis dibaca terpenuhi di terpenuhi dalam terpenuhi terpenuhi
10 menit, fokus dalam naskah naskah cerpen. dalam naskah dalam naskah
kepada 1 tokoh, cerpen. cerpen. cerpen.
dan hanya
melibatkan 1
konflik.
Ketujuh unsur Ketujuh unsur Hanya enam Hanya lima Hanya empat
pembangun pembangun unsur unsur unsur
cerpen cerpen pembangun pembangun pembangun
teridentifikasi teridentifikasi cerpen yang cerpen yang cerpen yang
dalam cerpen: dalam cerpen. teride ntifikasi teridentifikasi teridentifikasi
tema, amanat, dalam cerpen. dalam cerpen. dalam cerpen.
tokoh, alur, latar,
susut pandang
pencerita, gaya
bahasa.
Terdapat paling Terdapat paling Hanya terdapat Hanya Hanya terdapat
tidak 4 nilai yang tidak 4 nilai 3 nilai yang terdapat 2 nilai 1 nilai yang
terdapat dalam yang terdapat terdapat dalam yang terdapat terdapat dalam
cerpen dan dalam cerpen cerpen dan dalam cerpen cerpen dan
dijelaskan dengan dan dijelaskan dijelaskan dan dijelaskan dijelaskan
kalimat yang dengan kalimat dengan kalimat dengan dengan kalimat
baik. yang baik. yang baik. kalimat yang yang baik.
baik.
Ejaan dan tanda Terdapat 1–3 Terdapat 4–6 Terdapat 7–9 Terdapat 10
baca dalam kesalahan ejaan kesalahan ejaan kesalahan atau lebih
naskah cerpen. yang terdapat yang terdapat ejaan yang kesalahan
dalam naskah dalam naskah terdapat dalam ejaan yang
cerpen. cerpen. naskah cerpen. terdapat dalam
naskah cerpen.
Waktu Naskah cerpen Naskah cerpen Naskah cerpen Naskah cerpen
pengumpulan dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan
tugas menulis tepat waktu terlambat 1 hari terlambat 2 terlambat 3
cerpen. sesuai dengan dari tenggat hari dari hari atau lebih
tenggat waktu waktu yang tenggat waktu dari tenggat
yang diberikan. diberikan. yang waktu yang
diberikan. diberikan.
Total Nilai

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = ----------------------------------- x 100
Jumlah skor maksimal (20)
C. KUNCI JAWABAN LKPD

Kunci Jawaban Unsur Intrinsik Cerpen “ANAK KEBANGGAAN” Karya AA Navis

No Unsur Intrinsik Jawaban


1 Tema Harapan orang tua kepada anaknya
Bukti :
Namun dalam hati Ompi masih mengangankan suatu tambahan nama
lagi di muka nama anaknya yang sekarang. Calon dari nama tambahan
itu banyak sekali. Dan salah satunya harus dicapai tanpa peduli
kekayaan akan punah. Tapi itu tak dapat dicapai dengan kenduri saja.
Masa dan keadaanlah yang menentukan. Ompi yakin, masa itu pasti
akan datang. Dan ia menunggu dnegan hati yang disabar-sabarkan.
Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti menjadi
kenyataan. Dia yakin itu, bahwa Indra Budimannya akan mendapat
nama tambahan dokter di muka namanya sekarang. Atau salah satu
titel yang mentereng lainnya. Ketika Ompi mulai mengangankan nama
tambahan itu, diambilnya kertas dan potlot. Di tulisnya nama anaknya,
dr. Indra Budiman. Dan Ompi merasa bahagia sekali
2 Alur Alur Maju
Bukti :
Hal tersebut sesuai dengan isi cerpen yang mulanya menceritakan
tentang Ompi yang sering mengganti nama anaknya dengan berbagai
alasan hingga akhirnya ompi larut dalam penantian menunggu surat
anaknya
3 Tokoh dan 1. Ompi
Penokohan  Penyayang
―Aku bangga anakku, baik jika engkau jadi dokter, karena orang
lebih banyak memerlukanmu, dengan begitu kau disegani orang,
oo perkara uang? Mengapa tiga ribu, lima ribu akan kukirim
anakku, mengapa tidak?‖
―Tapi karena sayang sama anak, ia terima juga nama itu, asal
ditambah dibelakangnya dengan Indra Budiman‖.
 Sombong
―Ah, aku merasa lebih berduka cita lagi, karena belum sanggup
menghindarkan kemalangan ini. coba kalau Indra anakku sudah
jadi dokter, pasti si mati ini akan dapat tertolong‖ katanya bila
ada orang meninggal setelah menderita sakit‖
 Suka berbohong
―Tidak dikatakannya kemarahannya itu, malah sebaliknya
dikatakannya banyak sudah orang yang punya gadis cantik
datang meminang, tapi semua telah ditolak‖.
―Untuk membuktikan kebenaran suratnya, Ompi mengirimkan
foto gadis yang kebetulan ada padanya, tak peduli ia apa foto itu
gambar dari gadis yang sudah kawin atau sudah meninggal‖.
 Suka bermimpi
―Pada suat hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti
menjadi kenyataan. Dia yakin itu, bahwa indra Budimannya
akan mendapat nama tambahan dokter di muka namanya
sekarang‖.
 Mudah tersinggung
―Ke sekolah? Kenapa ke sekolah ia?’ Ompi merasa tersinggung‖

2. Indra Budiman
 Suka berbohong
―Tak teringat olehnya, bahwa bohongnya kepada ayahnya
selama ini sudah diketahui oleh orang kampungnya‖.
 Bejat
―Lupa bahwa semua mata orang kampungnya yang tinggal di
Jakarta selalu saja mempercermin hidupnya yang bejat‖.
3. Aku
 Baik hati
―Semenjak hari itu, berganti-ganti orang menyediakan diriku
agar selalu didekat ompi‖.
―Itulah sebabnya tak kusampaikan kepadanya bahwa hari
perkawinanku sudah berlangsung, karena kau takut berita itu
akan menambah penderitaannya‖.

4. Orang-orang kampung Ompi


Orang-orang kampung Ompi tidak diceritakan secara mendetail,
hanya sesekali muncul untuk mendukung jalannya cerita, oleh
karena itu orang-orang kampung termasuk tokoh tambahan.
4 Latar (Setting) 1. Latar Tempat
 Diteras rumah Ompi
―Kulihat pak pos memasuki halaman rumah Ompi, tergesa-gesa
aku menyongsong pak pos itu ke ambang pintu‖
 Di kamar Ompi
―Dan ia telentang di ranjangnya, enggan bergerak, sebuah kaca
disuruhnya supaya dipasang pada dinding yang dapat memberi
pantulan ke ambang pintu depan‖.
2. Latar Waktu
 Siang hari
―Kulihat pak pos memasuki halaman rumah ompi, hari waktu itu
jam sebelas petang‖
3. Latar Suasana
 Menyenangkan
―Ketika Ompi membaca surat anaknya yang memberitakan
kemajuannya itu, air mata Ompi berlinang kegembiraan‖
 Menyedihkan
―Aku sobek sampul yang kuning muda itu dengna tangan yang
menggigil, sekilas saja tahulah aku, bahwa saat yang paling
kritis sudah sampai dipuncaknya. Indra Budiman dikatakan
sudah meninggal‖
―Kehadiran dokter itu menimbulkan risau hatinya karena ingat
pada Indra budiman yang bakal jadi dokter tapi tak kunjung
mengirimi surat lagi‖.
1. Mengenaskan
―Semenjak itu segalanya jadi tak baik. ia jatuh sakit, bahkan
sampai mengigau, dan seleranya patah. Ompi bertambah
menderita juga lahir dan batin‖.
―Namun kemalangan itu bertamabah lagi, yaitu ketika Ompi
jatuh terduduk. Lama orang baru tahu dan memapahnya
keranjanganya dikamar. Ompi jadi lumpuh dan habislah sejarah
Ompi menanti di ambang pintu setiap sore‖.
5 Sudut Pandang Orang pertama pelaku sampingan.
Bukti :
―Ompi terduduk di kursi, matanya cemerlang memandang tangganya
diulurkannya kepadaku meminta telegram itu, aku merasa ngeri
memberikannya, tapi aku tak bisa berbuat lain, telegram itu
kusodorkan ketangannya, telegram itu digenggamnya erat, lalu
didekapnya didadanya. ―datang juga apa yang kunantikan‖ katanya‖
―Kulihat pak pos memasuki halaman rumah Ompi, tergesa-gesa aku
menyongsong pak pos itu ke ambang pintu‖
6 Gaya Bahasa 1. Metafora
 ―Hatinya akan kecil bila dipanggil lain‖
 ―Ketika tersiar pula kabar bahwa ada seorang Ismail terhukum
karena maling dan membunuh. Ompi naik pitam‖
 ―Sekarang kau dimongi orang-orang yang busuk mulut,
anakku‖
 ―Dan oleh seleranya yang patah. Ompi bertambah menderita
juga‖
 ―Kuceritakan dengan hati yang kecut‖
2. Simile
 ―Nama anaknya seolah ikut tercemar‖
 ―Dan semenjak itu, Ompi kurang punya kesabaran oleh
kelambatan jalan hari, seperti calon pengantin yang sedang
menunggu hari perkawinan‖
 ―Antara rusuh dan lega, Ompi gelisah juga menanti surat dari
anaknya, layaknya macan lapar yang terkurung menunggu
orang memberikan daging‖
 ―Ia merasa seperti bermimpi dan tubuhnya serasa saringan
kapas yang melayang ditiup angin‖
 ―Seluruh hidupnya bagai jadi meredup seperti lampu
kemersikan sumbu
3. Hiperbola
 ―Pada suatu hari yang gilang gemilang, angan-angannya pasti
merupa jadi kenyataan‖
 ―Bacakan pelan-pelan, biar sepatah demi bisa menjalari segala
saraf-sarafku.
 ―Sehingga ledakan kegembiraan ini tidak membunuhku‖
4. Personifikasi
 ―Maka darah Ompi kencang berdebar‖
 ―dan telegram itu jatuh dan terkapar di pangkuannya‖
7 Amanat 1. Janganlah menjadi orang yang sombong
2. Jangan menjadi orang yang suka berbohong
3. Jadilah orang yang baik dan suka menolong.
4. Jangan suka membuat orang tua kita khawatir
5. Jadilah orang yang bisa membuat bangga orang tua
6. Jangan menggunakan sesuatu yang baik untuk melakukan hal-hal
yang tidak baik.
7. Berbaktilah kepada orang tua
8. Jangan menyia-nyiakan pengorbanan orang tua.
Kunci Jawaban Unsur Intrinsik Cerpen “JENDELA RARA” Karya Asma Nadia

No Unsur Intrinsik Jawaban


1 Tema Kehidupan seorang anak yang memiliki impian mempunyai jendela di
rumahnya.
Bukti :
Alasan dia menginginkan jendela ―kita bisa menghemat listri. Nggak
usah hidupin listrik kalo siang.‖
2 Alur Alu Maju
Bukti:
 Pada bagian pertama pengarang menceritakan tentang rara
menginginkan rumah yang ada jendelanya dengan sebuah hasil
gambar rara yang di gambar di kertas bekas bungkus cabe.
 Bagian selanjutnya, rara menceritakan kepada temannya bahwa dia
ingin membuat sebuah jendela seperti di mimpinya.
 Bagian penanjakan penulis menceritakan rara yang berjuang keras
untuk mengumpulkan uang untuk membeli bahan-bahan membuat
jendela.
 Bagian klimaks, rara memberikan uang yang susah payah
dikumpulkannya itu kepada emaknya.
 Dan bagian akhir, penulis menceritakan bahwa pak RT tidak
mengijinkan mereka untuk membuat jendela.
3 Tokoh dan 1. Rara
Penokohan  Keras Kepala
Rara anaknya yang bontot. Keras kepala dan punya keinginan
kuat. Sekarang masih sekolah di madrasah ibtidaiyah, itu pun
karena kebaikan hati kakak pengajar di sana, ia tak harus
membayar sepeser pun. Syukurlah.
 Memiliki keinginan yang kuat
―Rara mau punya rumah yang ada jendelanya, Mak!‖
 Egois
"mak, kapan kita punya rumah"?
 Cerdas
"kita bisa hemat listrik, enggak usah idupin lampu lagi kalo
siang".

2. Emak
 Perhatian
Andai saja ia bisa memantulkan pikiran di benaknya. Pastilah
seperti cermin yang memantulkan dua sisi bayangan. Rumahnya
dan penduduk lain di bawah kolong jembatan ini, di satu sisi

3. Asih
 Nakal
"gue ngantuk, malah yang tadi laki-laki yang gue temenin
minumnya kuat banget".
 Kerja keras
"ah, anak kecil sok tau, tunggu kamu geude baru ngerasain hidup
tuh nyari yang haram itu susah apa lagi yang halal".
 Tidak sopan
"dandanannya makin menor kemana-mana pake kaus dan celana
penjang serba ketat omonganya juga jadi kasar ".

4. Bang Jun
 Sabar
Suara Rara lirih, bercampur isakan. Jun yang melihatnya jadi
tidak tega. Tangan cowok itu membelai-belai kepala adiknya.
Lalu menatap Rara lunak.
5. Bapak
 Tempramen dan kasar
Keributan yang kemudian tak terelakkan antara Jun dan Asih
membuat Rara melarikan diri ke sudut rumah. Ia berjongkok
sendiri, mata cokelatnya berkaca. Bertambah-tambah perasaan
gundahnya kala Bapak terbangun lantaran suara berisik yang
timbul, lalu menempeleng keduanya.
6. Pak RT
 Tegas
"gara-gara rara semua anak disini pada minta di buatin jendela
sama orang tuanya ,saya bukanya tidak maumengijinkan.tapi kan
emak tau sendri situasinya rumah-rumah saling menempel".
4 Latar (Setting) 1. Tempat
 Di rumah
Matanya menyenter rumah kotak mereka yang empat sisinya
terbuat dari tripleks. Hanya satu ruangan, di situlah mereka
sekeluarga, ia, suami dan lima anaknya—sekarang empat—
memulai dan mengakhiri hari-hari.
 Di madrasah
Di Madrasah, sorenya. ―Kata Mak, rumahku akan punya
jendela!‖

2. Waktu
 Sore hari
Di Madrasah, sorenya. ―Kata Mak, rumahku akan punya
jendela!‖
Dan sore ini Rara pulang dengan hati melonjak-lonjak. Menurut
hemat gadis kecil dengan rambut diekor kuda itu, tabungannya
cukup untuk membuat sebuah jendela yang besar
 Malam hari
―Udah malam kok belum tidur?‖

3. Suasana
 Menyedihkan
Suara Rara lirih, bercampur isakan. Jun yang melihatnya jadi
tidak tega. Tangan cowok itu membelai-belai kepala adiknya.
Lalu menatap Rara lunak.

Keributan yang kemudian tak terelakkan antara Jun dan Asih


membuat Rara melarikan diri ke sudut rumah. Ia berjongkok
sendiri, mata cokelatnya berkaca. Bertambah-tambah perasaan
gundahnya kala Bapak terbangun lantaran suara berisik yang
timbul, lalu menempeleng keduanya.

 Menegangkan
―Kebutuhan tuh banyak. Udah bagus gue sama Jun kerja. Pake
buat yang lebih penting dong!‖ cerocos Asih, tangannya
menjewer kuping Rara.

―Tapi banyak yang lebih penting dari jendela,‖ Asih tak mau
kalah, ―Makan kamu misalnya!‖ lanjutnya kesal. Bayangkan ia
sudah capek-capek tiap malam, kadang lembur merelakan
badannya melayani empat tamu dalam semalam.
 Mengharukan
Jun hanya menatap Emak dan Bapak yang tiduran di atas sehelai
tikar using. Wajah kedua orangtuanya itu tampak letih. Pastilah.
Bukan pekerjaan ringan mencomoti barang dari tempat sampah
satu ke tempat sampah lain.
5 Sudut Pandang Orang ketiga pengamat
Bukti :
Anaknya lima orang. Yang tertua jadi tukang pukul di tempat Mami
Lisa, kompleks pelacuran dekat tempat tinggal mereka. Anak kedua,
entah apa kerjanya, kadang pulang, lebih sering menghilang.
6 Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti tidak
terlalu banyak metode gaya bahasa. Ringkas padat namun pesan dapat
tersampaikan dengan baik.
7 Amanat  Cerpen ini mengajarkan kita arti bersyukur dalam menjalani
kehidupan. Banyak kehidupan yang tak seberuntung kita.
 Coba bersabar dengan tidak dikabulkannya keinginan dan doa doa
kita bukan berarti Allah tidak mengabulkannya namun ada do’a
yang lebih dahulu Allah kabulkan karena itu merupakan sesuatu
yang penting dalam menyangkut kehidupan kita.
 Menteladani sikap kerja keras dan perjuangan. Perjuangan rara
yang bekerja lebih giat dari sebelumnya serta menabung dan
menghemat segala kebutuhannya menjadikan kita sebuah motivasi
untuk terus berjuang dengan segala apa yang kita miliki.

PENGAYAAN DAN REMIDIAL

PENGAYAAN
1. Peserta didik mencari teks cerpen karya sastrawan yang ada di internet
2. Peserta didik secara individu menganalisis unsur intrinsik cerpen tersebut

REMDIAL
Peserta didik menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadinya sesuai dengan kriteria
penulisan cerita pendek dan memperhatikan struktur teks cerita pendek
GLOSSARIUM
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang
memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam
satu situasi (pada suatu ketika)
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Asesmen, Penilaian
Project Based Learning, metode pembelajaran berbasis proyek, dimana ada suatu masalah dan
berusaha diselesaikan dengan menghasilkan suatu produk

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, Fadillah Tri dan Sefi Indra Gumilar. 2021. Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Bardiyanto, dkk. 2023. Modul Belajar Praktis Bahasa Indonesia Untuk SMA/MA dan SMK/MAK
Kelas XI Semester 1. Klaten: Viva Pakarindo.
http://103.44.149.34/elib/assets/buku/Robohnya_Surau_Kami_AA_Navis.pdf
https://alfaizah.wordpress.com/2010/09/02/jendela-rara-cerpen-asma-nadia/

Anda mungkin juga menyukai