Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman, pendidikan di Indonesia mengalami beberapa

kali perubahan. Seperti halnya dalam kurikulum 2013 yang berkali-kali mengalami

perubahan maupun penambahan. Meskipun demikian, pembelajaran Bahasa

Indonesia memiliki tujuan yang sama yakni melatih dan mengembangkan

pengetahuan, sikap serta keterampilan dalam berinteraksi di lingkungan sosial

maupun dunia kerja. Hal tersebut sejalan dengan Permendikbud nomor 37 tahun 2016

yang menjelaskan bahwa kurikulum 2013 menggunakan filosofi, “Bahasa merupakan

kegiatan sosial. Setiap komunikasi dalam kegiatan sosial memiliki tujuan, konteks,

dan audiens tertentu yang memerlukan pemilihan aspek ciri bahasa (tata bahasa dan

kosa kata) yang tepat serta cara mengungkapkan dengan struktur yang sesuai agar

mudah dipahami”.

Pada proses pembelajaran, sumber belajar atau disebut juga bahan ajar

merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran. Majid (2008:173) menyatakan,

“Bahan ajar adalah segala bentuk bahan, informasi, alat dan teks yang digunakan

untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan yang tidak tertulis”.

Pembelajaran bahasa Indonesia menurut kurikulum 2013 adalah pembelajaran

berbasis teks. Teks yang diajarkan untuk kelas XI dalam kurikulum 2013 antara lain

teks prosedur, jenis kalimat, teks eksplanasi, struktur teks, teks ceramah, pengayaan

non fiksi, teks cerita pendek, proposal, karya ilmiah, resensi, drama, ulasan dan novel.

1
2

Di antara berbagai jenis teks tersebut, terdapat satu teks sastra yang termasuk ke

dalam jenis prosa fiksi yakni teks cerita pendek.

Penguasaan teks cerita pendek merupakan salah satu kompetensi dasar yang

harus dikuasai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan kompetensi dasar dalam kurikulum

2013 revisi yakni pada Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis unsur-unsur pembangun

cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek dan 4.9 Mengkonstruksi sebuah

cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerita pendek.

Pada proses pembelajaran, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam

memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekitar selain buku paket, cerita pendek

merupakan salah satu bahan ajar. Artinya, guru harus mampu memilih dan

menyiapkan cerita pendek yang beragam, sehingga peserta didik tidak selalu

mengandalkan cerita pendek yang hanya ada dalam buku paket.

Penulis melaksanakan observasi setelah diketahui bahwa fenomena masih

muncul yakni kurangnya alternatif bahan ajar cerita pendek pada jenjang SMA. Guru

masih mengandalkan teks cerita pendek yang terdapat dalam buku paket saja. Terkait

dengan fenomena tersebut, peneliti merasa perlu untuk membantu guru dalam

menyiapkan bahan ajar, terutama yang berkaitan dengan teks cerita pendek.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba melaksanakan penelitian

terhadap cerita pendek yang terdapat dalam kumpulan cerita pendek “Senja dan Cinta

yang Berdarah” karya Seno Gumira Ajidarma.

Alasan penulis memilih kumpulan cerita pendek karya Seno Gumira

Ajidarma adalah karena penulis berpendapat bahwa cerita pendek tersebut sesuai
3

dengan kriteria bahan ajar sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar

pembelajaran cerita pendek di SMA kelas XI. Selain itu cerpen dalam kumpulan

cerpen tersebut telah dimuat dalam Harian Kompas antara tahun 1978 hingga tahun

2013.

Penelitian yang penulis laksanakan menggunakan metode penelitian deskriptif

analitik. “Metode deskriptif adalah penelitian yang digunakan penulis untuk

menggambarkan suatu objek yang ada dan terjadi saat itu dalam rangka menjawab

suatu permasalahan.” (Heryadi, 2014: 42). Dalam melaksanakan penelitian, penulis

mengumpulkan data, mendeskripsikan data, menganalisis data hingga akhirnya dapat

membuat kesimpulan sebagai jawaban terhadap masalah penelitian yang ada.

Penelitian yang penulis laksanakan, akan penulis laporkan dalam bentuk

skripsi yang berjudul “Analisis Unsur Pembangun cerita pendek dalam Kumpulan

Cerita Pendek “Senja dan Cinta yang Berdarah” Karya Seno Gumira Ajidarma

Sebagai Alternatif Bahan Ajar pada Siswa SMA Kelas XI”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disampaikan sebelumnya,

maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini dirumuskan dalam dua

pertanyaan, yaitu:

1) Apakah cerita pendek yang terkandung dalam kumpulan cerpen “Senja dan Cinta

yang Berdarah” karya Seno Gumira Ajidarma memiliki kelengkapan unsur

pembangun cerita pendek?


4

2) Apakah cerita pendek dalam kumpulan cerpen “Senja dan Cinta yang Berdarah”

karya Seno Gumira Ajidarma dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar di SMA

kelas XI?

C. Definisi Operasional

Untuk menguraikan pelaksanaan penelitian yang penulis laksanakan, maka

perlu menjabarkan secara rinci definisi operasional sebagai berikut.

1) Analisis Unsur Pembangun Teks Cerita Pendek

Yang dimaksud dengan analisis unsur pembangun teks cerita pendek dalam

penelitian ini adalah menganalisis terhadap unsur pembangun yang terdapat dalam

beberapa cerita pendek pada kumpulan cerita pendek “Senja dan Cinta yang

Berdarah” karya Seno Gumira Ajidarma yang meliputi tema, tokoh dan

penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat dan gaya bahasa.

2) Kumpulan Cerpen “Senja dan Cinta yang Berdarah” Karya Seno Gumira Ajidarma

Kumpulan cerpen ini adalah kumpulan cerita pendek yang berjumlah 85 cerita

pendek yang akan dianalisis dan dijadikan bahan ajar cerita pendek untuk siswa

kelas XI SMA.

3) Bahan Ajar Teks Cerita Pendek

Yang dimaksud bahan ajar cerita pendek dalam penelitian ini ialah bahan ajar yang

berupa cerita pendek yang terdapat dalam kumpulan cerita pendek “Senja dan

Cinta yang Berdarah” karya Seno Gumira Ajidarma untuk dikaji dan dikenali

unsur-unsur pembangunnya.
5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

1) Untuk mengetahui kelengkapan unsur pembangun cerita pendek yang terkandung

dalam kumpulan cerita pendek “Senja dan Cinta yang Berdarah” karya Seno

Gumira Ajidarma.

2) Untuk mengetahui dapat atau tidaknya cerita pendek dalam kumpulan cerita

pendek “Senja dan Cinta yang Berdarah” karya Seno Gumira Ajidarma dijadikan

sebagai alternatif bahan ajar di SMA kelas XI.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang penulis laksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat

secara teoretis maupun praktis.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan cerita pendek yang

dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia

kelas XI SMA. Selain itu, penelitian ini membuktikan pula bahwa masih banyak

cerita pendek di luar sana yang dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar

pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI SMA dengan memperhatikan unsur

pembangun yang lengkap.


6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Secara praktis bagi guru Bahasa Indonesia diharapkan dapat menambah

referensi bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia tentang unsur pembangun

cerita pendek yang terkandung dalam cerita pendek di kelas XI SMA. Hal

tersebut merupakan upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Bagi Peneliti

Penelitian yang penulis laksanakan dapat memberikan pengetahuan dan melatih

keterampilan dalam memilih bahan ajar bagi penulis sebagai calon pendidik.

c. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman baru dalam proses

pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga dapat menghilangkan kebosanan dan

meningkatkan semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Bahasa

Indonesia.

d. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam meningkatkan

kebijakan penerapan kurikulum pada masa yang akan datang sesuai dengan

program dan kebutuhan proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai