Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar merupakan inti dari sistem pendidikan nasional, di

dalamnya terdapat berbagai komponen pembangun di antaranya guru, siswa,

kurikulum, sumber belajar, media pembelajaran dan evalusi pembelajaran.

Antara satu komponen dan komponen lainnya akan saling berkaitan, karena

suksesnya sistem pendidikan nasional dapat dilihat dari integritas komponen-

komponen pembelajaran tersebut. Namun, pada proses belajar-mengajar, guru

memiliki keterbatasan waktu dan banyaknya materi yang harus disampaikan

menjadi hambatan tersendiri bagi siswa untuk mendalami materi pelajaran.

Salah satu usaha untuk mengatasinya yaitu dengan memilih dan memanfaatkan

sumber belajar yang tepat guna dan dapat menunjang pembelajaran yang lebih

optimal. Berbicara seputar sumber belajar maka akan berkaitan dengan buku

teks yang digunakan oleh guru dan siswa untuk mendalami materi pada mata

pelajaran tertentu.

Buku teks sebagai sumber belajar sangat lekat kaitannya dengan

kehidupan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, bahkan lebih

daripada itu, dengan buku teks siswa dapat belajar mengenai materi pelajaran

tanpa adanya kehadiran seorang guru karena buku teks merupakan “bank teori”

bagi para siswa. Pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun

2005 melakukan penetapan sebagai berikut.

Buku teks merupakan buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang
memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan

1
ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik
dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan”.
Dengan kata lain, buku teks merupakan buku acuan wajib yang digunakan

di sekolah yang memuat materi pembelajaran yang digunakan oleh guru dan

siswa.

Dilihat dari sudut pandang pemilihan buku teks yang baik, pemerintah

sejak tahun 2003 telah menstandarkan buku-buku teks pada setiap jenjang

pendidikan. Hal ini sesuai dengan ketetapan Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional (Permendiknas) Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 4 ayat (1): ” Buku teks

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dinilai kelayakan-pakainya

terlebih dahulu oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebelum digunakan

oleh pendidik dan atau siswa sebagai sumber belajar di satuan pendidikan”.

Sedangkan kelayakan yang dimaksud didasarkan pada Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 43 ayat 5 “Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan

kegrafikaan buku teks dinilai oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)

dan ditetapkan dengan peraturan menteri.”

Oleh karena itu, sekolah khususnya para guru hendaknya cermat dalam

memilih buku teks yang akan digunakan siswa pada setiap mata pelajaran.

Melalui pemilihan buku teks yang baik diharapkan proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dan siswa dapat optimal untuk mencapai standar

kompetensi lulusan (SKL) yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional (Depdiknas).

Tujuan dari penilaian standar kelayakan buku teks tidak lain untuk

memperoleh buku teks yang memiliki kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan

2
kegrafikaan pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs/SMA/MA, dan SMK.

Secara umum berdasarkan PP Nomor 19 tahun 2005 tersebut para penyusun

buku teks pada setiap mata pelajaran hendaknya dapat mengarahkan,

membimbing dan membekali siswa pengetahuan dan keterampilan baik aspek

kognitif, afektif serta psikomotorik siswa.

Selanjutnya, di dalam pedoman penulisan buku teks oleh BSNP,

dipaparkan prinsip-prinsip penulisan buku teks Bahasa Indonesia yaitu:

1) prinsip kebermaknaan;

2) prinsip keotentikan;

3) prinsip keterpaduan;

4) prinsip keberfungsian;

5) prinsip performansi komunikatif;

6) prinsip kebertautan (kontekstual);

7) prinsip penilaian.

Prinsip-prinsip tersebut harus diaplikasikan pada buku teks Bahasa

Indonesia. Oleh karena itu, di dalam pengembangan penyajian, materi pada

bahan ajar, ataupun evaluasi buku teks haruslah menerapkan prinsip-prinsip di

atas agar para siswa dapat memiliki kecakapan dalam berbahasa (baik dari segi

teori bahasa maupun keterampilan berbahasa).

Permasalahan yang timbul kemudian, apakah penilaian kelayakan isi,

penyajian, keterbacaan, dan grafika berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh

Pusat Perbukuan Depdiknas pada buku-buku teks tersebut sudah menyentuh

aspek khusus seperti pada bahan ajar pada setiap keterampilan mata pelajaran

3
dalam buku teks tersebut? Kemudian apakah pada setiap bahan ajar tersebut

mengandung muatan masalah yang akan mendorong siswa agar aktif dan kreatif

mengembangkan minat dan kemampuannya?

Apakah buku teks Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat

Perbukuan Depdiknas sudah menjangkau bagian khusus di setiap bahan ajar

keterampilan berbahasa, bahan ajar kebahasaan, dan bahan ajar sastra serta

memberi stimulus bagi siswa untuk mengembangkan jiwa kritis dan kreatifnya

dalam belajar bahasa Indonesia?

Oleh karenanya, peneliti melakukan kajian terhadap aspek khusus dalam

buku teks Bahasa Indonesia, yaitu pada bahan ajar keterampilan berbahasa

khususnya aspek membaca. Fokus dari penelitian ini menyoroti kualitas teks

bacaan bahan ajar membaca dalam buku teks Bahasa Indonesia yang diterbitkan

oleh Pusat Perbukuan Depdiknas. Penelitian mencakup kajian teks dilihat dari

aspek variasi tema, jenis tulisan, penggunaan bahasa, panjang teks, tingkat

keterbacaan, dan muatan masalah yang terkandung di dalamnya untuk memberi

dorongan dan motivasi bagi siswa untuk berpikir kritis dan kretaif.

Penelitian terhadap aspek bahan ajar membaca ini didasarkan bahwa

membaca merupakan suatu keterampilan reseptif yang sangat mempengaruhi

tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya. Jika bahan ajar

membaca yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia memiliki kualitas

yang tinggi, maka pemahaman siswa terhadap isi bacaan dan materi yang

disampaikan akan optimal dan begitu pun sebaliknya. Dengan kata lain,

membaca merupakan suatu proses dan produk. Jika bahan ajar membaca hanya

4
memberikan suguhan seperangkat bahan ajar tanpa memberikan suatu produk,

maka isi dalam bahan ajar membaca tersebut tidak lebih dari sekedar

seperangkat bahan ajar dalam bentuk teks bacaan yang tidak bermakna.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang di atas peneliti bermaksud

untuk mengadakan penelitian dengan judul Kajian Terhadap Bahan Ajar

Membaca dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Jenjang Sekolah Menengah

Pertama Kelas VII.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti berusaha

untuk mendaftar masalah-masalah terkait dengan bahan ajar membaca dalam

buku teks, sebagai berikut:

1) terdapat ketidaktepatan pemilihan bahan ajar membaca dalam buku teks

Bahasa Indonesia pada jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) kelas VII

yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas;

2) teks bacaan pada bahan ajar membaca cenderung bersifat informatif dan

kurang dapat dipahami oleh siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka peneliti membatasi permasalahan penelitian

berikut ini.

1) Buku teks yang dikaji merupakan buku teks Bahasa Indonesia jenjang SMP

kelas VII yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas

5
2) Penelitian terhadap buku teks Bahasa Indonesia ini terfokus pada teks

bacaan pada bahan ajar membaca.

3) Pengkajian teks bacaan bahan ajar membaca akan dikaji berdasarkan aspek

tema, jenis tulisan, penggunaan bahasa, rata-rata panjang teks bacaan dan

tingkat keterbacaannya serta muatan masalah dalam teks bacaan yang dapat

mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini akan mencoba mencari

jawab atas beberapa pertanyaan berikut ini.

1) Tema bacaan apa saja yang termuat dalam buku-buku teks Bahasa Indonesia

pada jenjang pendidikan SMP kelas VII?

2) Bagaimana variasi jenis tulisan bahan ajar membaca yang termuat dalam

buku-buku teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII?

3) Bagaimana penggunaan bahasa pada bahan ajar membaca yang termuat

dalam buku-buku teks Bahasa Indonesia SMP yang meliputi (a) kosakata;

(b) struktur; dan (c) ketertiban berbahasa?

4) Apakah bahan-bahan ajar membaca yang termuat dalam buku-buku teks

Bahasa Indonesia SMP kelas VII itu mengandung muatan masalah yang

dapat mendorong kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan kreatif?

5) Berapakah rata-rata panjang teks bacaan bahan ajar membaca yang termuat

dalam buku-buku teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII?

6) Bagaimana tingkat keterbacaan teks bacaan bahan ajar membaca yang

termuat dalam buku-buku teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII?

6
1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan teks bacaan

pada bahan ajar membaca dalam buku-buku teks Bahasa Indonesia pada jenjang

pendidikan SMP kelas VII, agar di masa yang akan datang pemilihan teks

bacaan untuk bahan ajar membaca sesuai dengan kurikulum, tingkat

perkembangan kognitif siswa serta dapat memotivasi dan mengembangkan

kemampuan berpikir kritis dan kreatif para siswa.

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahan ajar

membaca yang mencakup aspek-aspek berikut ini:

1) jenis-jenis tema bacaan yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia

untuk jenjang SMP kelas VII;

2) variasi jenis tulisan bahan ajar membaca yang termuat dalam buku-buku

teks Bahasa Indonesia untuk jenjang SMP kelas VII;

3) penggunaan bahasa bahan ajar membaca yang termuat dalam buku-buku

teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII, yang meliputi (a) kosakata; (b)

struktur; dan (c) ketertiban berbahasa;

4) pengaruh bahan ajar membaca terhadap kemampuan berpikir kritis dan

kreatif para siswa jenjang SMP kelas VII;

5) panjang teks bacaan pada buku-buku teks Bahasa Indonesia untuk jenjang

SMP;

6) tingkat keterbacaan teks pada bahan ajar membaca yang termuat dalam

buku-buku teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII.

7
1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara praktis

maupun teoretis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberi

masukan pengetahuan dalam pemilihan dan pemanfaatan teks bacaan bahan ajar

membaca dalam buku teks Bahasa Indonesia.

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

berikut ini.

1) Para peneliti dapat mengembangkan teks bacaan bahan ajar membaca pada

buku teks Bahasa Indonesia yang bermutu sesuai dengan tuntutan

kurikulum dan memperhatikan aspek kedalaman teks bacaan, penggunaan

bahasan, tingkat keterbacaan dan mengandung muatan masalah yang dapat

mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif.

2) Dapat memberi masukan positif bagi penulis buku teks dan lembaga terkait

yang (Pusat Perbukuan Depdiknas) sebagai lembaga pengawas dan penilai

kelayakan buku teks agar senantiasa menjamin kualitas buku teks.

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan

menggunakan metode deskriptif-kualitatif, peneliti berupaya mendapatkan

gambaran mengenai bahan ajar membaca khusunya teks bacaan dalam buku teks

Bahasa Indonesia SMP kelas VII yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Depdiknas.

8
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik analisis isi,

dokumentasi, dan observasi.

1) Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengambil data bahan ajar membaca

yang terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII.

2) Teknik analisis isi dilakukan untuk mendeskripsikan teks bacaan bahan ajar

membaca dalam buku teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII.

3) Teknik observasi dilakukan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan

langsung tingkat keterbacaan teks-teks bacaan pada bahan ajar membaca

kepada siswa SMP kelas VII.

1.7.3 Teknik Pengolahan Data

Di dalam mengelola data penelitian, peneliti menetapkan langkah-langkah

untuk mengkaji dan mengolah data sebagai berikut:

1) mengidentifikasi dan mengelompokkan data berdasarkan aspek yang akan

dikaji;

2) menganalisis data untuk menemukan bagaimana karakteristik bahan ajar

membaca dalam buku teks Bahasa Indonesia SMP kelas VII;

3) menguji beberapa teks bacaan yang terdapat dalam bahan ajar membaca

kepada siswa SMP kelas VII untuk mengetahui tingkat keterbacaannya;

4) mengolah dan mengkaji hasil data;

5) menyimpulkan hasil analisis data.

1.8 Anggapan Dasar

Penelitian ini dlandasi oleh beberapa anggapan dasar berikut ini.

9
1) Buku sebagai salah satu sarana penting dalam peningkatan kualitas dan

kuantitas hasil pendidikan.

2) Buku teks merupakan buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang

memuat materi pembelajaran yang digunakan oleh guru dan siswa.

3) Setiap bahan ajar dalam buku teks haruslah memiliki kualitas yang baik

pada setiap aspeknya, termasuk pada aspek teks bacaan pada bahan ajar

membaca.

4) Kesesuaian pemilihan teks bacaan bahan ajar membaca dalam buku teks

Bahasa Indonesia akan mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif

dalam memecahkan suatu permasalahan yang disajikan pada setiap teks

bacaan.

5) Bahan ajar membaca dalam buku teks memiliki bentuk yang beraneka

ragam mulai dari teks bacaan, puisi, tabel dan lain-lain.

6) Bentuk tema, jenis tulisan, tingkat keterbacaan, dan panjang teks setiap teks

bacaan berbeda-beda.

7) Landasan para penulis dalam memilih dan menggunaan teks bacaan pada

bahan ajar membaca beraneka ragam.

8) Tema dalam teks bacaan dipilih berdasarkan konteks sosial, budaya dan

kehidupan siswa sehingga menarik minat siswa.

9) Bahan ajar membaca yang kontekstual dan mengandung topik yang menarik

mampu memberi informasi, tantangan, memperkaya pengalaman,

meningkatkan kepekaan batin dan sosial, mengembangkan kepercayaan diri,

dan meningkatkan keberanian siswa dalam mengambil keputusan.

10
1.9 Sumber Data dan Data

Sumber data penelitian ini berasal dari buku teks Bahasa Indonesia SMP

kelas VII. Sementara itu, data penelitian ini ialah teks bacaan bahan ajar

membaca yang dipilih dari buku teks dalam bentuk Buku Sekolah Elektronik

(BSE) yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Depdiknas.

1.10 Definisi Operasional

Untuk memperjelas pokok-pokok masalah dalam penelitian ini, maka

definisi dari variabel-variabel dalam penelitian ini dipaparkan di bawah ini.

1) Buku teks yaitu buku acuan wajib yang digunakan oleh guru dan siswa guna

membantu dalam mendalami materi pelajaran.

2) Bahan ajar membaca yaitu seperangkat materi pengajaran yang dipilih dan

digunakan untuk pengajaran keterampilan mambaca.

3) Membaca yaitu kegiatan untuk mendapatkan informasi dan memahami

maknanya dari sesuatu yang ditulis.

11

Anda mungkin juga menyukai