Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA DAN ASPEK-

ASPEK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD


KELAS TINGGI

Makalah Disusun Sebagai Bahan Diskusi Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa


Indonesia Di SD

Oleh Kelompok 6

Annisaa NIM 2152000073


Amelia Ardani NIM 2152000096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA

SUKOHARJO

2022/2023
KAJIAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA DAN ASPEK ASPEK
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KELAS TINGGI

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Buku teks bahasa Indonesia adalah buku pegangan yang menjadi pedoman
bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Buku teks bahasa Indonesia
dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 yang mempertahankan
Bahasa Indonesia berada dalam daftar pelajaran di sekolah. Dalam pembelajaran
bahasa yang pada umumnya berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan
sekedar pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi menjadi
sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis.

Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat


strategis. Peran mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi dominan, yaitu sebagai
saluran yang mengantarkan kandungan materi dari semua sumber kompetensi
kepada siswa. Pembelajaran bahasa indonesia di kelas tinggi (kelas III, IV, V, VI)
banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis masalah, melakukan aktivitas
menyelidiki, meneliti dan membandingkan. Karakter pembelajaran di kelas tinggi
terlihat bahwa selain adanya aktivitas siswa yang tinggi, kemampuan siswa dalam
melakukan kegiatan pembelajaran seperti melakukan tahapan penyelidikan,
melakukan pemecahan masalah dan sebagainya.

Itu sebabnya guru harus kaya akan pengalaman dan kemampuan mengajar
serta mampu mengarahkan kegiatan siswa agar sasaran belajar dapat dicapai
melalui pembelajaran di sekolah. Pengembangan sikap ilmiah pada siswa kelas
tinggi di SD dapat dilakukan dengan cara menciptakan pembelajaran yang
memungkinkan siswa berani beragumentasi dan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan, mendorong siswa supaya memiliki rasa ingin mengetahui, memiliki
sikap jujur terhadap dirinya dan orang lain.
PEMBAHASAN
A. KAJIAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA
1. Pengertian Buku Teks
Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang
merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu
buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan
sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di
sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu
program pengajaran.
2. Fungsi Buku Teks
Buku–buku teks merupakan sarana penting bagi penyediaan dan
pemenuhan pengalaman tak langsung dalam jumlah yang besar dan
terorganisasi rapi. Buku teks mempunyai beberapa fungsi yaitu buku teks
mencerminkan suatu sudut pandangan, menyediakan suatu sumber yang
teratur rapi dan bertahap, menyajikan pokok masalah yang kaya dan serasi,
menyediakan aneka metode dan sarana pengajaran, menyajikan fiksasi
awal bagi tugas dan latihan, serta menyajikan sumber bahan evaluasi dan
remedial.
3. Kualitas Buku Teks
Buku teks yang baik adalah buku teks yang relevan dan menunjang
pelaksanaan kurikulum. Kualitas buku teks dapat dilihat dari sudut
pandangan, kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat
siswa, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif,
buku teks harus dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain,
menghargai perbedaan individu, serta memantapkan nilai- nilai.
Butir-butir yang harus dipenuhi oleh suatu buku teks yang tergolong
dalam kategori berkualitas tinggi ialah:
a. Buku teks harus menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang
mempergunakannya.
b. Buku teks harus mampu memberi motivasi kepada para siswa yang
memakainya.
c. Buku teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa
yang memanfaatkannya
d. Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik
sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
e. Buku teks isinya harus berhubungan erat dengan pelajaran-
pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya
dengan rencana, sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan
yang utuh dan terpadu.
f. Buku teks harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-
aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya.
g. Buku teks harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep-
konsep yang samar- samar dan tidak biasa, agar tidak sempat
membingungkan para siswa yang memakainya.
h. Buku teks harus mempunyai sudut pandangan atau point of view
yang jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut
pandangan para pemakainya yang setia.
i. Buku teks harus mampu memberi pemantapan, penekanan pada
nilai-nilai anak dan orang dewasa.
j. Buku teks harus dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi
para siswa pemakainya.
4. Keterbatasan Buku Teks
Greene dan Petty mengidentifikasikan keterbatasan-keterbatasan
buku teks yaitu sebagai berikut:
a. Buku teks itu sendiri tidaklah mengajar (walaupun beberapa
kegiatan belajar dapat dicapai dengan membacanya), tetapi
merupakan suatu sarana pengajaran.
b. Isi yang disajikan sebagai perangkat-perangkat kegiatan belajar
dipadu secara artifisial atau secara buatan saja bagi setiap kelas
tertentu.
c. Latihan-latihan dan tugas-tugas praktis kurang adekuat atau
kurang memadai karena keterbatasan-keterbatasan dalam ukuran
buku teks dan dikarenakan begitu banyaknya praktek-praktek,
latihan yang perlu dilaksanakan secara perbuatan.
d. Sarana-sarana pengajaran juga sangat sedikit dan singkat karena
keterbatasan- keterbatasan ruang, tempat, atau wadah yang
tersedia di dalamnya.
e. Pertolongan-pertolongan atau bantuan-bantuan yang berkaitan
dengan evaluasi hanyalah bersifat sugestif dan tidaklah
mengevalusi keseluruhan ataupun keparipurnaan yang
diinginkan.
5. Jenis-Jenis Buku Teks
Empat dasar atau patokan yang digunakan dalam
mengklasifikasikan buku teks yaitu:
a. Berdasarkan mata pelajaran atau bidang studi (terdapat di SD,
SMTP, SMTA).
b. Berdasarkan mata kuliah bidang yang bersangkutan (terdapat di
perguruan tinggi).
c. Berdasarkan penulisan buku teks (mungkin di setiap jenjang
pendidikan).
d. Berdasarkan jumlah penulis buku.
6. Kriteria Telaah Buku Teks
Beberapa sumber acuan yang dapat pertimbangkan dan gunakan
dalam penyusunan pedoman penelaahan buku teks, antara lain
kurikulum (yang berlaku), karateristik mata pelajaran (ilmu yang
relevan), hubungan antara kurikulum, mata pelajaran dan buku teks,
dasar-dasar penyusunan buku teks, kualitas buku teks, prinsip-prinsip
penyusunan buku kerja, dan penyeleksian buku kerja.
Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum ini disamping
pendekatan tujuan juga pendekatan keterampilan proses. Pengajaran
kurikulum 1984, tercantum butir-butir tujuan kurikuler, tujuan
intruksional umum, bahan pengajaran, program, metode, sarana/sumber,
penilaian, dan keterangan.
Program inti ini kemudian dilengkapi dengan program khusus yang
meliputi beberapa mata pelajaran yang disesuaikan dengan pilihan siswa.
Tak dapat dipungkiri bahwa setiap mata pelajaran itu mempunyai ciri
khas tersendiri dan tuntutan-tuntutan tersendiri pula. Sebagai contoh,
bagaimana keterampilan proses diterapkan dalam mata pelajaran bahasa
dan sastra Indonesia. Penjabaran tersebut jelas memenuhi karakter
bahasa Indonesia itu sendiri. Penerapan keterampilan proses itu adalah
mengamati, menggolongkan, menafsirkan, menerapkan, dan
mengkomunikasikan.
Dasar umum penyusunan buku teks adalah kurikulum. Dari
kurikulumlah, diturunkan sejumlah butir dasar penulisan buku teks.
Dasar umum ini berlaku bagi setiap mata pelajaran. Kemudian dasar
umum ini dilengkapi dengan dasar khusus. Dasar khusus ini dijabarkan
dari mata pelajaran tertentu. Dasar khusus ini sesuai dengan namanya,
hanya berlaku bagi mata pelajaran yang relevan. Dasar umum dan dasar
khusus dipadukan sehingga tersususun dasar-dasar penyusunan buku
teks untuk mata pelajaran tertentu.
Buku teks yang baik haruslah relevan dan menunjang pelaksanaan
kurikulum. Kriteria linguistic mengacu kepada tujuan agar buku teks
dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, penulis mengganti istilahnya
menjadi komunikatif. Sementara itu, mengenai urutannya disusun seperti
berikut: titik pandang, kejelasan konsep, relevansi minat, motivasi,
menstimulasi aktivitas, ilustrasi, komunikatif, menunjang pelajaran lain,
menghargai perbedaan individu, dan memantapkan nilai-nilai.
7. Fungsi Telaah Buku Teks
Greene dan petty merumuskan beberapa peranan buku teks tersebut
sebagai berikut:
a. Mencerminkan suatu sudut pandangan yang tangguh dan
modern mengani pengajaran serta mendemonstrasikan
aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan.
b. Menyajikan sumber pokok masalah atau subject matter yang
kaya, mudah dibaca, dan bervariasi, yang sesuai dengan minat
dan kebutuhan para siswa.
c. Menyediakan sumber yang tersusun rapi dan bertahap
d. Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang
menandinginya metode-metode dan sarana-sarana pengajaran
untuk memotivasi para siswa.
e. Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam)
f. Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi
dan serbaguna.
Berdasarkan fungsi buku teks yang sudah dibicarakan diatas, maka
kesimpulan mengenai telaah buku teks antara lain:
a. Pelaksanaan kurikulum secara konsekuen
b. Tidak adanya unsur yang bertentangan dengan pancasila dan
UUD 1945 dalam bahan pengajaran
c. Kemantapan teori, prinsip dan generalisasi ilmu yang
disampaikan.
d. Kemantapan sistematika dan jenjang bahan yang disampaikan.
e. Kesempurnaan sarana proses belajar mengajar.

B. ASPEK ASPEK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Di SD


KELAS TINGGI
Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa
pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak
sampai dengan perguruan tinggi. Konsekuensi pemakaian bahasa
Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan maka materi
pelajaran yang berbentuk media cetak juga menggunakan bahasa
Indonesia. Hal ini sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi.

Pembelajaran bahasa Indonesia SD merupakan pembelajaran yang


paling utama, terutama di SD kelas rendah (I dan II), maupun kelas tinggi
(III-VI). Dikatakan demikian karena dengan bahasa siswa dapat menimba
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta informasi yang ditularkan dari
pendidik. Proses tersebut terjadi sejak awal sekolah. Mencermati hal
tersebut, maka guru sebagai pelaksana dan pengelola pembelajaran di
sekolah dituntut untuk dapat merancang, melaksanakan, dan`
mengevaluasi aspek-aspek yang tercakup dalam pembelajaran bahasa
Indonesia.

Telah dirumuskan secara nasional bahwa bahasa Indonesia


dikembangkan melalui empat aspek keterampilan utama yakni menyimak,
berbicara, membaca dan menulis. Aspek-aspek keterampilan bahasa
Indonesia dalam setiap pertemuan (tatap muka) ditetapkan satu aspek
sebagai fokus. Keempat aspek keterampilan berbahasa itu merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling menunjang. Adapun aspek-
aspek pembelajaran bahasa Indonesia SD adalah sebagai berikut:

1. Aspek-Aspek Keterampilan Bahasa Indonesia


a. Menyimak

Menyimak adalah mendengarkan (memperhatikan) baik–baik


apa yang diucapkan atau dibaca orang. Pendapat diatas dipahami
bahwa menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi pada suatu pembahasan yang
disampaikan oleh seorang pembicara melalui lisan ataupun tulisan.
Melatih keterampilan menyimak akan melatih keterampilan berpikir
atau bernalar, sehingga siswa dapat menerima, memahami,
mengidentifikasi, dan mereaksi informasi tersebut melalui lisan
(berbicara) atau tulisan (menulis) dengan menggunakan bahasa yang
dapat dipahami oleh pendengarnya.

b. Berbicara

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi


artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Berdasarkan Pendapat
ahli dapat dipahami bahwa berbicara adalah kemapuan seseorang
menyampaikan pendapat didepan umum tidak hanya pendapat tapi bisa
berupa ide atau sebuah gagasan. Keterampilan berbicara selalu
berkembang tidak hanya dikalangan anak – anak akan tetapi bisa pada
orang dewasa. Keterampilan berbicara berkembang pesat pada
kehidupan anak anak. Hal itu tampak dari penambahan dari kosakata
yang didengar anak yang diperoleh dari lingkungan dan semakin hari
semakin bertambah.

Pada masa kanak-kanak ini kemampuan berbicara anak-anak


sudah mulai diajarkan sejak disini sehingga untuk kedepannya anak
tidak gugup dalam berbicara didepan umum. Kegiatan formal
(sekolah), pada kelas awal SD bisa dimulai dengan memberi
kesempatan kepada siswa untuk berbicara di depan kelas untuk
memperkenalkan diri, tanya jawab dengan teman, bercerita tentang
pengalaman, menceritakan gambar dan lain-lain. Kegiatan itu akan
memperkaya kosakata, memperbaiki kalimat, dan melihat keberanian
siswa dalam berkomunikasi.

c. Membaca

Membaca adalah salah satu proses yang dilakukan serta


dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata atau bahasa lisan. Dapat
dipahami bahwa membaca adalah sebuah proses pengambilan pesan
yang hendak disampaikan oleh penulis untuk pembaca, pesan yang
diperoleh bisa berasal dari kata atau bahasa lisan. Pembelajaran
membaca di SD diselenggarakan dalam rangka menggembangkan
kemampuan membaca yang mutlak harus dimiliki oleh setiap warga
negara agar dapat mengembangkan kemampuannya yang
berkelanjutan. Dengan adanya pembelajaran membaca siswa mampu
membaca huruf, suku kata, kalimat, paragraf dan berbagai teks bacaan
serta mengapresisi dan berekspresi pada sastra melalui kegitan
membca hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat,
puisi, dan pantun.

d. Menulis

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan


ekspresif, karena penulis harus memiliki pengetahuan bahasa yang
memadai. Menulis atau mengarang merupakan keterampilan berbahasa
yang kompleks, untuk itu perlu dilatih secara teratur dan cermat sejak
dini. pembelajaran menulis di SD terdiri atas dua bagian yakni: 1)
Menulis permulaan diawali dari melatih siswa memegang alat tulis
dengan benar, menarik garis, dan seterusnya. 2) Menulis lanjut dimulai
dari menulis kalimat sesuai gambar, menulis paragraf sederhana,
menulis karangan pendek dengan bantuan berbagai media dengan
ejaan yang benar.

2. Standar Kompetensi Aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada SD


Kelas Tinggi
1) Standar Kompetensi Kelas III SD
a. Menyimak
Standar Kompetensi : Mampu mendengarkan dan memahami
ragam wacana lisan melalui mendengarkan penjelasan petunjuk, baik
petunjuk verbal maupun dengan symbol dan mendengarkan
pembacaan cerita dan teks drama.
b. Berbicara
Standar Kompetensi : mampu mengungkapkan pikiran,
pendapat, gag asan, dan perasaan secara lisan melalui kemampuan
menceritakan pengalaman lucu, menjelaskan urutan, mendeskripsikan
tempat, menceritakan pengalaman, dan peristiwa, serta bermain peran.
c. Membaca
Standar Kompetensi : mampu membaca dengan pemahaman
teks agak panjang dengan cara membaca lancar (bersuara), dan
membaca dalam hati secara intensif, dan membaca secara memindai
suatu denah serta membaca dongeng dan puisi
d. Menulis
Standar Kompetensi : Mampu mengekspresikan berbagai
pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan melalui menulis karangan
dari pikiran sendiri, menyusun ringkasan bancaan, menulis karangan
berdasarkan rangkaian gambar seri, dan menulis petunjuk
2) Standar Kompetensi Kelas IV SD
a. Menyimak
Standar kompetensi : mampu mendengarkan dan memahami
ragam wacana lisan melalui menjelaskan isi petunjuk, mendengarkan
pengalaman dan mendengarkan pengumuman serta pembacaan pantun.
b. Berbicara
Standar kompetensi : mampu mengungkapkan pikiran,
pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui kemapuan
bertanya/menyapa, menceritakan kegiatan sehari-hari, melakukan
percakapan, menceritakan pengalaman dan mendeskripsikan sesuatu
serta mendeklamasikan pantun, menceritakan kembali cerita dan
bermain peran.
c. Membaca
Standar kompetensi : mampu membaca dan memahami ragam
teks nonsastra dengan berbagai cara membaca melalui membaca
memindai, membaca sekilas, membaca intensif, dan membacakan teks
untuk orang lain serta membaca cerita rakyat dan pantun.
d. Menulis
Standar kompetensi : mampu mengekspresikan berbagai
pikiran, gagasan, pendapat dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan
melalui melengkapi percakapan, menulis deskripsi, mengisi formulir
sederhana, melanjutkan cerita narasi, menulis surat, menyusun
paragraf, dan menulis pengumuman serta menulis cerita rekaan dan
melanjutkan pantun.
3) Standar Kompetensi kelas V SD :
a. Menyimak
Standar kompetensi : mampu mendengarkan dan memahami
ragam wacana lisan melalui mendengarkan pengumuman,
mendengarkan penjelasan dan narasumber, dan mendengarkan pesan
lewat tatap muka atau telepon serta mendengarkan cerita pendek, dan
cerita rakyat
b. Berbicara
Standar kompetensi : mampu mengungkapkan pikiran,
pendapat, gagasan, dan perasaan secara lisan melalui menanggapi suatu
persoalan atau peristiwa yang terjadi di sekitar, berwawancara dan
melaporkan hasil wawancara, mendeskripsikan benda dan
menyampaikan dialog serta memerankan drama pendek.
c. Membaca
Standar kompetensi : mampu memahami ragam teks bacaan
dengan berbagai cara membaca untuk mendapatkan Informasi tertentu
melalui membacakan tata tertib/pengumuman, membaca cepat,
membaca intensif dan ekstensif, membacas sekilas, dan membaca
memindai teks-teks khusus serta membacakan puisi
d. Menulis
Standar kompetensi : mampu mengekspresikan berbagai pikiran,
gagasan, pendapat dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan melalui
menyusun karangan, menulis surat pribadi, meringkas buku bacaan,
membuat poster, dan menulis catatan dalam buku harian serta menlis
prosa sederhana dan puisi.
4) Standar Kompetensi Kelas VI SD :
a. Menyimak
Standar kompetensi: mampu mendengarkan dan memahami
ragam wacana lisan melalui mendengarkan dan meringkas cerita dan
mendengarkan isi undang-undang serta mendengarkan pembacaan salah
satu pasal atau ayat dalam suatu undang-undang dan cerita rakyat
b. Berbicara
Standar kompetensi: mampu mengungkapkan pikiran, pendapat,
gagasan, dan perasaan secara lisan melalui menceritakan hasil
pengamatan, menyampaikan pesan/informasi, membahas isi buku,
mengritik sesuatu, memuji sesuatu, berpidato, dan berdiskusi serta
memerankan drama anak
c. Membaca
Standar kompetensi: mampu memahami ragam/teks bacaan
dengan berbagai cara/ teknik membaca melalui membacakan teks untuk
orang lain, membaca intensif berbagai teks serta membaca novel anak,
cerita rakyat dan cerita lama yang masih popular.
d. Menulis
Standar kompetensi: mampu mengekspresikan berbagai pikiran,
gagasan, pendapat, dan perasaan ke dalam berbagai ragam tulisan
melalui mengisi formulir sederhana, menyusun naskah sambutan/
pidato, menulis iklan sederana, menyusun ringkasan, menyusun
rangkuman, dan menulis surat resmi, sera memparafrasekan puisi dan
menyusun percakapan.
PENUTUP

SIMPULAN

Buku teks bahasa Indonesia adalah buku pegangan yang menjadi pedoman
bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran bahasa
yang pada umumnya berbasiskan teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekedar
sebagai pengetahuan bahasa, melainkan sebagai teks yang berfungsi untuk
menjadi sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya
akademis.

Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat


strategis. Pembelajaran bahasa indonesia di kelas tinggi ( kelas III, IV, V, VI )
banyak menggunakan pembelajaran yang berbasis masalah, melakukan aktivitas
menyelidiki, meneliti dan membandingkan. ada 4 aspek pembelajaran bahasa
indonesia yaitu membaca, menulis, menyimak dan berbicara
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung:
Angkasa

Fadhillah, Dilla. 2022. Aspek Pembelajaran Bahasa Indonesia. CV Jejak, Jejak


Publisher

Pulungan, Rosmilan. 2020. Telaah Kurikulum dan Telaah Buku Teks Bahasa
Indonesia. Guepedia

Wahyu, Dwi. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.


Universitas Muhammadiyah Malang

Mawaddah, Haris. 2022. Modul 5 Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Kelas Tinggi. Diakses pada 2
November 2022 dari https://www.slideshare.net/harishmwddh/modul-
5telaah-kurikulum-dan-buku-teks-mata-pelajaran-bahasa-indonesia-
sekolah-dasar-kelas-tinggi-pptx

Anda mungkin juga menyukai