Anda di halaman 1dari 4

Jurnal Salaka Volume 2 Nomor 1 Tahun 2020 Hlm.

62—65

BAHAN AJAR SEBAGAI BAGIAN DALAM KAJIAN PROBLEMATIKA


PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

Siti Aisyah
Evih Noviyanti
Triyanto

STKIP Muhammadiyah Bogor


Surel: gadiss.cha39@yahoo.com

kronologi naskah:
diterima 24 Januari 2020, direvisi 30 Januari 2020, diputuskan 31 Januari 2020
ABSTRAK
Makalah ini menelaah problematika pembelajaran bahasa Indonesia dengan pendekatan
unsur bahan ajar. Bahan ajar yang dikaji dalam penelitian ini adalah buku ajar yang
digunakan oleh guru sebagai bahan ajar yang dominan. Selain itu terdapat diktat dan modul
sebagai bahan ajar lainnya untuk implementasi penyampaian materi. Berdasarkan
penelaahan yang dilakukan, buku menjadi bahan ajar yang dominan digunakan oleh guru
bahasa Indonesia.

Kata kunci: bahan ajar, buku, problematika pembelajaran bahasa

PENDAHULUAN didapatkan. Ada kecenderungan sumber


Masalah penting yang sering bahan ajar dititikberatkan pada buku.
dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran Padahal banyak sumber bahan ajar selain
adalah memilih atau menentukan materi buku yang dapat digunakan. Buku pun tidak
pembelajaran atau bahan ajar yang tepat harus satu macam dan harus sering berganti
dalam rangka membantu siswa mencapai seperti terjadi selama ini. Berbagai buku
kompetensi. Hal ini disebabkan oleh dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar.
kenyataan bahwa dalam kurikulum atau Masalah yang sering dihadapi guru
silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan berkenaan dengan bahan ajar adalah guru
secara garis besar dalam bentuk "materi memberikan bahan ajar atau materi
pokok". Menjadi tugas guru untuk pembelajaran terlalu luas atau terlalu
menjabarkan materi pokok tersebut sedikit, terlalu mendalam atau terlalu
sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat,
Selain itu, bagaimana cara memanfaatkan dan jenis materi bahan ajar yang tidak
bahan ajar juga merupakan masalah. sesuai dengan kompetensi yang ingin
Pemanfaatan dimaksud adalah bagaimana dicapai oleh siswa. Berkenaan dengan buku
cara mengajarkannya ditinjau dari pihak sumber sering terjadi setiap ganti semester
guru, dan cara mempelajarinya ditinjau dari atau ganti tahun ganti buku.
pihak murid. Sehubungan dengan itu, perlu
Berkenaan dengan pemilihan bahan disusun rambu-rambu pemilihan dan
ajar ini, secara umum masalah dimaksud pemanfaatan bahan ajar untuk membantu
meliputi cara penentuan jenis materi, ruang guru agar mampu memilih materi
lingkup, urutan penyajian, perlakuan pembelajaran atau bahan ajar dan
(treatment) terhadap materi pembelajaran, memanfaatkannya dengan tepat.
dan sebagainya. Masalah lain yang
berkenaan dengan bahan ajar adalah KAJIAN TEORETIS
memilih sumber di mana bahan ajar itu Bahan Ajar

62
Jurnal Salaka Volume 2 Nomor 1 Tahun 2020 Hlm. 62—65

Bahan ajar merupakan sumber materi tercetak atau dalam bentuk lain yang
penting bagi guru dalam melaksanakan tersimpan dalam file elektronik baik verbal
proses pembelajaran. Tanpa bahan ajar, maupun tertulis. Bahan pembelajaran ini
tampaknya guru akan mengalami kesulitan sebaiknya disampaikan atau dibagikan
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada terlebih dahulu kepada peserta didik
prinsipnya, guru harus selalu menyiapkan sebelum proses belajar dan pembelajaran
bahan ajar dalam pelaksanaan proses dilaksanakan. Hal ini ditujukan agar siswa
pembelajaran. memiliki pemahaman awal tentang materi
Pada umumnya, sumber bahan ajar pembelajaran yang akan dibahas. Ini baik
telah tersedia di perpustakaan atau di untuk dilakukan karena dengan
berbagai toko buku. Sumber bahan ajar mempelajarinya lebih dulu diharapkan
yang dikemas dalam bentuk buku teks peserta didik dapat berpartisipasi aktif
pelajaran ditulis oleh para pakar dan selama berlangsungnya proses belajar dan
praktisi dari latar mata pelajaran atau pembelajaran.
bidang studi. Menulis sumber bahan ajar
seperti buku teks tidak boleh dilakukan Fungsi dan Manfaat Bahan Ajar
sembarangan, tetapi harus mengikuti Terdapat tiga fungsi utama bahan
kaidah penulisan bahan ajar yang standar. ajar dalam kaitannya dengan
Oleh karena itu, tidak semua guru penyelenggaraan proses belajar dan
mengetahui dan memahami bagaimana pembelajaran. Tiga fungsi tersebut adalah
menulis atau menyusun buku teks sebagai sebagai berikut.
sumber bahan ajar yang baik. 1) Bahan ajar merupakan pedoman bagi
Menurut Kamaruddin (1999:1), guru yang akan mengarahkan semua
bahan ajar bukan sekadar alat bagi guru aktivitas dalam proses belajar dan
untuk mengajar siswa. Namun, yang lebih pembelajaran, sekaligus merupakan
penting ialah buku sebagai sumber yang substansi kompetensi yang
digunakan siswa agar ia belajar. Bahan ajar seharusnya diajarkan/dilatihkan
pada umumnya dikemas ke dalam buku ajar kepada siswa.
atau buku teks. Buku teks hendaknya 2) Bahan ajar merupakan pedoman bagi
terpaut dengan kurikulum yang peserta didik yang akan mengarahkan
dioperasikan pada jenis dan jenjang aktivitas dalam proses belajar dan
pendidikan tertentu. pembelajaran, sekaligus merupakan
Bahan ajar atau materi pembelajaran substansi yang seharusnya
(instructional materials) secara garis besar dipelajari/dikuasainya.
terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan 3) Bahan ajar merupakan alat evaluasi
sikap yang harus dipelajari peserta didik pencapaian/penguasaan hasil
dalam rangka mencapai standar kompetensi pembelajaran. Sebagai alat evaluasi
yang telah ditentukan. Secara terperinci, maka bahan ajar yang disampaikan
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari harus sesuai dengan indikator dan
pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, kompetensi dasar yang ingin dicapai
prosedur), keterampilan, serta nilai dan oleh guru. Indikator dan kompetensi
sikap. dasar ini sudah dirumuskan dalam
Terdapat beberapa rumusan tentang silabus mata pelajaran.
pengertian bahan pembelajaran, antara lain Bahan ajar memiliki manfaat yang
dikemukakan oleh Gintings (2008: 152) memberikan pengaruh besar terhadap
yaitu, bahan pembelajaran adalah keberhasilan pencapaian tujuan
rangkuman materi yang diberikan dan pembelajaran. Manfaat bahan ajar
diajarkan kepada siswa dalam bentuk bahan dikelompokkan bagi guru maupun siswa.

63
Jurnal Salaka Volume 2 Nomor 1 Tahun 2020 Hlm. 62—65

Manfaat bagi guru yakni a) memperoleh sekolah tersebut sebagian sudah memenuhi
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan ketentuan tersebut dan sebagian lainnya
kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belum.
belajar siswa, b) tidak bergantung pada Buku-buku teks pelajaran merupakan
buku teks yang terkadang sulit didapat, c) bahan ajar yang paling dominan dimiliki
memperkaya wawasan karena oleh sekolah tersebut. Jenis bahan ajar
dikembangkan dengan menggunakan lainnya adalah buku referensi, diktat, dan
berbagai referensi, d) menambah khasanah modul. Buku referensi menjadi acuan bagi
pengetahuan dan pengalaman guru dalam para guru dalam menulis karya ilmiah yang
menyusun bahan ajar, serta e) membangun berhubungan dengan pembelajaran maupun
komunikasi pembelajaran yang efektif menjadi rujukan dalam pembelajaran
antara guru dan peserta didik, karena bahasa Indonesia yang dilakukan.
peserta didik akan merasa lebih percaya Diktat pada umumnya ditulis oleh
kepada gurunya maupun kepada dirinya. para guru bahasa Indonesia sebagai upaya
Kemudian bagi siswa, manfaat bahan ajar untuk mempermudah dalam
yakni a) kegiatan pembelajaran menjadi menyampaikan materi mata pelajaran dan
lebih menarik, b) kesempatan untuk belajar mempermudah siswa memahaminya dalam
secara mandiri dan mengurangi proses pembelajaran. Namun terdapat juga
ketergantungan terhadap kehadiran guru, diktat yang berasal dari eksternal.
serta c) mendapatkan kemudahan dalam Kemudian modul berisi perencanaan tujuan
mempelajari setiap kompetensi yang harus pembelajaran yang akan dicapai secara
dikuasainya. jelas, penyediaan materi pembelajaran,
bahan yang dibutuhkan, dan alat untuk
PEMBAHASAN penilai dalam mengukur keberhasilan siswa
Penelitian ini dilakukan di SMK dalam penyelesaian mata pelajaran. Modul-
Pesona Dywantara yang terletak di modul yang digunakan oleh guru bahasa
Leuwisadeng, Kabupaten Bogor. Indonesia merupakan bahan ajar dengan
Berdasarkan telaah yang dilakukan oleh pendekatan yang lebih implementatif
peneliti, terdapat berbagai hal yang sehingga para siswa lebih memahami
dikaitkan dengan problematika materi yang diajarkan oleh guru bahasa
pembelajaran Bahasa Indonesia. Temuan Indonesia.
penelitian antara lain bahan ajar yang Dari temuan-temuan tersebut, bahan
digunakan pada sekolah tersebut antara lain ajar sebagai unsur problematika
buku, diktat, dan modul. Buku sebagai pembelajaran bahasa Indonesia telah
bahan ajar di sekolah tersebut digunakan memenuhi kaidah-kaidah yang ditentukan.
untuk mendukung penyampaian materi Namun terdapat unsur problematika yang
pembelajaran. Terdapat buku teks pelajaran mencolok antara lain ketersediaan buku-
dan buku referensi. buku yang ada tidak semuanya sesuai
Buku teks pelajaran sebagai bahan dengan kurikulum terbaru karena terjadinya
ajar digunakan leh para guru dalam perubahan kurikulum tidak semerta-merta
mencapai tujuan pembelajaran. Jika disertai pembaruan buku secara totalitas.
merujuk kepada KTSP, terdapat ketentuan Langkah yang dilakukan guru Bahasa
bahwa buku teks pelajaran harus mengacu Indonesia adalah melakukan improvisasi
pada standar kompetensi, kompetensi dengan menyesuaikan referensi lain seperti
dasar, dan indikator yang telah ditetapkan sumber dari internet atau dari buku yang
sehingga membantu siswa untuk dimiliki guru secara pribadi.
memahami materi yang disampaikan. Jika Buku-buku teks pelajaran menjadi
dikaji, buku-buku teks yang terdapat di bahan ajar yang dijadikan oleh para guru

64
Jurnal Salaka Volume 2 Nomor 1 Tahun 2020 Hlm. 62—65

Bahasa Indonesia sebagai alat penunjang


serta pendukung proses pembelajaran.
Pemilihan bahan ajar sebagai penunjang
dan pendukung pembelajaran yang tepat
dapat mempermudah proses pembelajaran.
Selain itu, dengan penggunaan bahan ajar
yang sesuai peran siswa akan lebih
dominan dalam proses pembelajaran
walaupun pada dasarnya peran guru juga
diharapkan lebih aktif.
Bahan ajar yang dipilih dalam proses
pembelajaran juga harus sesuai dengan
materi serta pelajaran bahasa Indonesia
yang diajarkan agar poin yang disampaikan
dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
Sebelum menggunakan bahan ajar, guru
terlebih dahulu mengetahui fungsi serta
jenisnya agar materi yang dituangkan
dalam bahan ajar sesuai dengan kompetensi
dasar dan standar kompetensi. Selain itu
guru dalam pemilihan serta penggunaan
bahan ajar dituntut kreatif agar bahan ajar
yang diberikan kepada siswa dapat
dijadikan sebagai motivasi belajar sehingga
atmosfer pembelajaran lebih kondusif.

DAFTAR PUSTAKA

Agib, Z. (2004). Karya Tulis Ilmiah bagi


Pengembangan Profesi Guru.
Bandung: Yrama Widya.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008).
Instrumen dan deskripsi penilaian
buku teks pelajaran bahasa
Indonesia SD/MI. Jakarta: Pusat
Perbukuan dan Badan Standar
Nasional Pendidikan.
Kamaruddin. 1999. Beberapa
pertimbangan penilaian bahan
ajar bahasa dan sastra Indonesia.
Dalam Seminar Nasional dalam
Rangka Dies Natalis XXXVIII
IKIP Ujung Pandang, 13-14 juli
1999, di Kampus Gunungsari
Baru IKIP Ujung Pandang.
Tarigan, H.G., Djago T. 1993. Telaah Buku
Teks Bahasa Indonesia. Bandung:
Angkasa.

65

Anda mungkin juga menyukai