Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Bahan ajar memiliki fungsi strategis bagi proses belajar mengajar. Ia
dapat membantu guru dan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran, sehinggan
guru tidak terlalu banyak menyajikan materi. Disamping itu, bahan ajar dapat
menggantikan sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual.
Hal ini akan memberi dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya
dapat dicurahkan untk membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi
siswa, dapat mengurangi ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar
mandiri. Hal ini juga mendukung prinsip belajar sepanjang hayat (life long
education).
            Bahan ajar adalah berbeda dengan buku teks. Bahan ajar yang baik
dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip instruksional. Guru dapat menulis
sendiri bahan ajar yang ingin digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
(KBM). Namun, guru juga dapat memanfaatkan buku teks atau bahan dan
informasi lainnya yang sudah ada di pasaran untuk dikemas kembali atau
ditata sedemikian rupa sehingga dapat menjadi bahan ajar. Bahan ajar
biasanya dilengkapi dengan pedoman untuk siswa dan guru. Pedoman berguna
untuk mempermudah siswa dan guru mempergunakan bahan ajar.
            Komponen utama bahan ajar adalah: a) tinjauan materi, b)
pendahuluan setiap bab, c) penutup setiap bab, d)daftar pustaka, dan e)
senarai. Setiap komponen mempunyai sub-sub komponen yang saling
berintegrasi satu sama lain. Susunan komponen-komponen dan sub-sub
komponen bahan ajar sama dengan strategi  pembelajaran yang lazim
digunakan guru dalan kegiatan belajar mengajar.
            Selain itu, bahan ajar biasanya dilengkapi dengan berbagai macam
ilustrasi. Ilustrasi memegang peranan penting dalam bahan ajar, karena dapat
memperjelas konsep, pesan, gagasan, atau ide yang disampaikan dalam bahan
ajar. Selain itu Ilustrasi yang menarik ditambah tata letak yang tepat, dapat
membuat bahan ajar menarik untuk dipelajari. Disamping komponen-
komponen bahan ajar dan ilustrasi, bahan ajar yang baik dan menarik
mempersyaratkan penulisan yang menggunakan ekspresi tulis yang efektif.
Ekspresi tulis yang baik akan dapat mengkomunikasikan pesan, gagasan, ide,
atau konsep yang disampaikan dalam bahan ajar kepada pembaca/pemakai
dengan baik dan benar. Ekspresi tulis juga dapat menghindarkan salah tafsir
atau pemahaman.
            Berbagai aspek tentang bahan ajar: cara penulisan dan penyusunan
bahan ajar, komponen utama bahan ajar, ilustrasi dan ekspresi tulis yang
efektif merupakan  pokok-pokok bahasan utama makalah ini.
B. Tujuan Penulisan
            Setelah mempelajari makalah ini, anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan fungsi bahan ajar dalam proses pembelajaran;
2. menjelaskan perbedaan bahan ajar dengan buku teks;
3. menguraikan cara-cara penyusunan bahan ajar oleh guru;
4. analisis kebutuhan bahan ajar dengan kebutuhan belajar peserta didik
BAB II
PENYUSUNAN DAN ANALISIS BAHAN AJAR

A. Proses Belajar Mengajar dan Bahan Ajar


        Yang biasa terjadi dalam proses belajar mengajar adalah guru menyajikan
materi kepada siswa, selanjutnya guru membantu siswa memahami materi
yang disajikan. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai nara sumber. Namun
dalam era kurikulum baru, pembelajaran dengan pendekatan siswa aktif atau
pembelajaran berpusat pada siswa, peran guru lebih ditekankan sebagai
fasilitator. Peran guru sebagai fasilitator lebih penting dari pada sebagai nara
sumber.  Peran guru membantu dan mengarahkan proses belajar mengajar,
dengan cara:
 membangkitkan minat belajar
 menjelaskan tujuan
 menyajikan materi dengan struktur yang baik
 memberi kesempatan siswa berlatih dan memberi balikan
 memperhatikan dan menjelaskan hal-hal yang sukar atau tidak dipahami
 menciptakan komunikasi dua arah
Beberapa permasalahan yang dihadapi guru, dalam memenuhi
kebutuhan PBM bermutu, kurang dapat dipenuhi karena  masalah ekonomi,
kurangnya buku teks, padatnya jadwal mengajar, dan target pencapaian
kurikulum. Dengan demikian dalam PBM sebagian besar waktunya habis
untuk menyajikan materi pembelajaran. Sebagian besar siswa pasif
mempersiapkan.  Kesempatan siswa berlatih atau menyelesaikan tugas
mandiri sering kali tidak pernah dibimbing guru dan tidak diberi umpan balik.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan
menyusun bahan ajar. Bahan ajar yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip
instruksional yang baik akan dapat membantu guru untuk mengurangi waktu
penyajian materi  dan memperbanyak waktu pembimbingan bagi siswa,
membantu dalam menyelesaikan target kurikulum dan mencapai tujuan
pembelajaran.

B. Bahan Ajar Dengan Buku Teks


        Bahan ajar adalah materi yang disusun secara sistematis. Struktur dan
urutannya sistematis, menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai,
memotivasi siswa untuk belajar, mengantisipasi kesukaran siswa dengan
meyediakan bimbingan belajar, memberi latihan yang cukup, menyediakan
rangkuman, berorientasi kepada siswa secara individual. Bahan ajar bersifat
mandiri, artinya dapat dipelajari sendiri oleh siswa karena sistematis dan
lengkap.
        Perbedaannya dengan buku teks, tidak hanya terletak pada format, tata
letak, dan perwajahannya, tetapi orientasinya  dan pendekatan yang
digunakan. Buku teks ditulis dengan orientasi pada struktur dan urutan
berdasarkan bidang ilmu untuk digunakan oleh guru. Penggunaannya
memerlukan bantuan guru untuk menterjemahkannya. Perbedaan pokok,
antara lain: a) bahan ajar disusun untuk siswa, b) menjelaskan tujuan, c)
strukturnya berdasarkan kebutuhan siswa, c) fokusnya memberi kesempatan
siswa berlatih, d) disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel, e)
mengakomodasi kesulitan belajar, f)  gaya penulisan komunikatif, g)
berdasarkan kebutuhan siswa, h) dikemas untuk diguakan dalam proses
instruksional, i) mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik, j)
menjelaskan cara mempelajari.
             
C. Penyusunan Bahan Ajar 
        Bahan ajar disusun berdasarkan tujuan atau sasaran instruksional yang
hendak dicapai sesuai Rencana Pembelajaran dan Program Pembelajaran.
Proses menyusun bahan ajar, meliputi langkah-langkah sbb:
1)      Perumusan tujuan instruksional atau standar kompetensi
2)      Melakukan analisis instruksional/kurikulum
3)      Menentukan perilaku awal siswa atau indikator kompetensi
4)      Merumuskan kompetensi dasar
5)      Menyusun rencana kegiatan
6)      Menyusun silabus
7)      Menulis/ menyusun bahan ajar
8)      Evaluasi bahan ajar dan perbaikan
9)      Digunakan
Jenis bahan ajar ada tiga: 1) menulis sendiri, 2) mengemas kembali
informasi atau teks, dan 3) penataan informasi.
1)  Bahan Ajar Tulisan Sendiri
            Bahan ajar dapat ditulis sendiri oleh guru sesuai dengan kebutuhan
siswa. Selain ditulis sendiri guru dapat berkolaborasi dengan guru lain
untuk menulis bahan ajar secara kelompok, dengan guru-guru bidang studi
sejenis, baik dalam satu sekolah atau tidak.  Penulisan juga dapat
dilakukan bersama pakar, yang memiliki keahlian di bidang ilmu tertentu.
Disamping penguasaan bidang ilmu, untuk dapat menulis sendiri bahan
ajar, diperlukan kemampuan menulis sesuai dengn prinsip-prinsip
instruksional.
            Penulisan bahan ajar selalu berlandaskan pada kebutuhan siswa,
meliputi kebutuhan pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan, dan
umpan balik. Untuk itu dalam  menulis bahan ajar didasarkan: (a) analisis
materi pada kurikulum, (b) rencna atau program pengajaran, dan (c)
silabus yang telah disusun.
            Materi bahan ajar berupa pokok bahasan dan sub pokok bahasan
yang tercantum dalam program pembelajaran sesuai dengan silabus. Hasil
penyusunan bahan ajar  dari karya sendiri, paling ekonomis, walaupun
beban tugasnya berat. Setiap bab berjumlah lebih kurang 15-25 halaman,
untuk pelajaran eksakta 10-20 halaman.

2)  Bahan Ajar Hasil Kemasan Informasi atau Teks (Text Transformation)


            Dalam pengemasan informasi, guru tidak menulis bahan ajar
sendiri dari awal, tetapi memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang
sudah ada di pasaran untuk dikemas kembali sehingga berbentuk bahan
ajar yang memenuhi karakteristik bahanajar yang baik, dan dapat
dipergunakan oleh guru dan siswa dalam proses instruksional. Informasi
yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan
kebutuhan. Kemudian ditulis kembali/ulang dengan dengn gaya bahasa
yang sesuai untuk menjadi bahan ajar (digubah), juga diberi tambahan
kompetensi atau keterampilan yang akan dicapai, bimbingan belajar,
latihan, tes, serta umpan balik agar mereka dapat mengukur sendiri
kompetensinya yang telah dicapai.            Keuntunganya, cara ini lebih
cepat diselesaikan dibanding menulis sendiri. Sebaiknya memperoleh ijin
dari pengarang buku aslinya.
3) Penataan Informasi (Kompilasi)
            Selain menulis sendiri bahan ajar juga dapat dilakukan melalui
kompilasi seluruh materi yang diambil dari buku teks, jurnal, majalah,
artikel, koran, dll. Proses ini disebut pengembangan bahan ajar melalui
penataan informasi (kompilasi).
            Proses penataan informasi hampir sama dengan proses pengemasan
kembali informasi. Namun dalam proses penataan informasi tidak ada
perubahan yang dilakukan terhadap bahan ajar yang diambil dari buku
atau informasi yang ada di pasar. Jadi materi dikumpulkan kemudian
difoto copy secara langsung. Sumber materi berasal dari buku teks dan
sebagainya tersebut, dipilah-pilah, kemudian disusun berdasarkan tujuan
atau standar kompetensi atau mengikuti silabus.
            Disamping itu materi dilengkapi dengan pedoman belajar untuk
siswa, yang berisi: petunjuk penggunaan materi, latihan-latihan, dan tugas
yang perlu dilakukan siswa, umpan balik. Materi tambahan berupa
pedoman belajar untuk siswa perlu disusun oleh guru
berdasarkan tujuan/standar kompetensi, indikator kompetensi, dan silabus.
            Penataan berurutan berdasarkan standar kompetensi dan indikator
atau tujuan pembelajaran. Setelah tersusun rapi, guru memberi halaman
penyekat berisi: nomor pertemuan, Tujuan Pembelajaran (kompetensi),
pokok bahasan dan diskripsi singkat, bahan bacaan yang dikompilasi,
tugas, dan lain-lain yang perlu diketahui siswa.
Prosedur kompilasi:
1)      Kumpulkan seluruh bahan yang akan dijadikan acuan, seperti yang
tercantum dalam GBPP atau silabus.
2)      Tentukan bagian-bagian buku atau sumber yang sesuai GBPP atau
silabus
3)      Fotocopy seluruh bagian sumber yang digunakan per pokok bahasan
4)      Pilah-pilahlah berdasarkan urutan pokok bahasan
5)      Buatlah halaman penyekat untuk masing-masing pokok bahasan
6)      Jilidlah dengan rapi
D. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Dengan Kebutuhan Bahan Ajar Peserta
Didik
Pembelajaran biasanya kita berlakukan kepada  sekelompok siswa atau
mahasiswa yang mempunyai karakteristik tertentu. Ada 3 karakteristik yang
sebaiknya diperhatikan pada diri pembelajar, yakni:
1. Karakteristik Umum
Yang termasuk dalam karakteristik umum adalah usia, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, pekerjaan, etnis, kebudayaan, dan faktor sosial
ekonomi. Karakteristik umum ini dapat digunakan untuk menuntun kita
dalam memilih metode, strategi dan media untuk pembelajaran. Sebagai
contoh:
1) Jika pembelajar memiliki kemampuan membaca di bawah standar, akan
lebih efektif jika media yang digunakan adalah bukan dalam format
tercetak (nonprint media).
2)    Jika pembelajar kurang tertarik terhadap materi yang disajikan, diatasi
dengan menggunakan media yang memiliki tingkat stimuli yang tinggi,
seperti: penggunaan animasi, video, permainan simulasi, dll.
3)    Pembelajar yang baru pertama kali melihat atau mendapat konsep
yang disampaikan, lebih baik digunakan cara atau pengalaman langsung
(realthing). Bila sebaliknya, menggunakan verbal atau visual saja sudah
dianggap cukup.
4)    Jika pembelajar heterogen, lebih aman bila menggunakan media yang
dapat mengakomodir semua karakteristik pembelajar seperti menggunakan
video, atau slide power point.
2. Spesifikasi Kemampuan Awal
Berkenaan dengan pengetahuan dan kemampuan yang sudah
dimiliki pembelajar sebelumnya. Informasi ini dapat kita peroleh dengan
memberikan entry test/entry behavior kepada pembelajar sebelum kita
melaksanakan pembelajaran. Hasil dari entry test ini dapat dijadikan acuan
tentang hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu lagi disampaikan
kepada pembelajar.
3. Gaya Belajar
Gaya belajar timbul dari kenyamanan yang kita rasakan secara 
psikologis dan emosional saat berinteraksi dengan lingkungan belajar,
karena itu gaya belajar siswa/mahasiswa ada yang cenderung dengan
audio, visual, atau kinestetik. Berkenaan gaya belajar ini, kita sebaiknya
menyesuaikan metode dan media pembelajaran yang akan digunakan.
Kemudian setelah bahan ajar tersebut digunakan langkah selanjutnya
adalah dengan melakukan evaluasi. Evaluasi yaitu proses untuk melihat
apakah bahan ajar yang sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal
atau tidak. Evaluasi terhadap bahan ajar bertujuan untuk mengetahui beberapa
hal, yaitu :
1) Sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.
2) Peningkatan kompetensi dalam diri siswa, yang merupakan dampak dari
keikutsertaan dalam program pembelajaran.
3) Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan
kompetensi siswa setelah mengikuti program pembelajaran.
Beberapa pertanyaan penting yang harus dikemukakan perancang
program pembelajaran dalam melakukan langkah-langkah evaluasi, antara
lain:
 Apakah siswa menyukai program pembelajaran yang mereka ikuti selama
ini?
 Seberapa besar manfaat yang dirasakan oleh siswa dalam mengikuti
program pembelajaran?
 Seberapa jauh siswa dapat belajar tentang materi atau substansi
pembelajaran?
 Seberapa besar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan, ketrampilan,
dan sikap yang telah dipelajari?
 Seberapa besar kontribusi program pembelajaran yang dilaksanakan
terhadap prestasi belajar siswa?
Seperti layaknya seorang guru akan mengajar, guru harus mengenali
karakteristik peserta didik yang akan menggunakan bahan ajar. Hal ini penting
karena semua proses pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk mengetahui
karakteristik peserta didik antara lain: kemampuan akademik individu,
karakteristik fisik, kemampuan kerja kelompok, motivasi belajar, latar
belakang ekonomi dan sosial, pengalaman belajar sebelumnya, dsb. Dalam
kaitannya dengan pengembangan bahan ajar, karakteristik peserta didik perlu
diketahui untuk menyusun bahan ajar yang sesuai dengan kemampuan
akademiknya, misalnya: apabila tingkat pendidikan peserta didik masih
rendah, maka penulisan bahan ajar harus menggunakan bahasa dan kata-kata
sederhana yang mudah dipahami. Apabila minat baca peserta didik masih
rendah maka bahan ajar perlu ditambah dengan ilustasi gambar yang menarik
supaya peserta didik termotivasi untuk membacanya.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Teori belajar yang dianut guru dalam implementasi proses belajar akan
mempengaruhi bahan yang dipelajari, proses yang dilaksanakan dan hasil
yang diinginkan. Proses belajar sangat dipengaruhi oleh pendekatan atau
strategi belajar yang digunakan dalam belajar. Prses pembelajaran yang
dituntut kurikulum saat ini adalah proses pembelajaran yang dapat
mengoptimalkan seluruh aktifitas siswa berdasarkan potensi yang dimilikinya.
Untuk menunjang proses pembelajaran, bahan ajar merupakan informasi, alat
dan teks yang diperlukan guru untuk perencanaan pembelajaran. Bahan ajar
adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun
tidak sehingga memungkinkan siswa untuk belajar. Bentuk bahan ajar yang
digunakan bahan ajar cetak, Audio Visual, multimedia, audio dan visual.\
B. Saran
Guru harus senantiasa menjadi pembimbing dan pelatih yang baik bagi
para mahasiswa serta guru harus selalu mempertimbangkan berapa banyak
dari yang diajarkan itu masih diingat kelak oleh subjek belajar.
REFERENSI

http://biologi-lestari.blogspot.com/2013/03/penulisan-bahan-ajar.html
http://leo-2013.blogspot.com/2013/03/bahan-ajar-modul.html
http://www.academia.edu/3612282/Analisis_dan_Evaluasi_Materi_Bahan_Ajar_p
ada_Keterampilan_Membaca_Implikasi_pada_Proses_Pembelajaran_di_Kelas
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/195802281
983031-
AHMAD_DAHIDI/Artikel2/IHWAL_ANALISIS_BUKU_AJAR(PLPG)_20-
28_Nop_08.pdf
http://nurachmanku.wordpress.com/2013/09/22/analisis-penulisan-bahan-ajar-
makalah/

Anda mungkin juga menyukai