Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar Cetak


Adapun pengertian dari sumber buku yang lain yaitu : menurut Lestari bahan ajar
adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran,
metode, batasan - batasan, dan cara mengevaluasi yang di desain secara sistematis dan
menarik dalam rangka mencapai tujuan yang di harapkan, yaitu mencapai kompetensi
atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Lestari, 2013:21). Pengertian
tersebut dapat di mengerti bahwa bahan ajar harus di rancang secara sistemastis sesui
dengan disiplin ilmunya dan kaidah-kaidah intruksioanal karena bahan ajar ini akan di
gunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang proses pembelajaran.

Bahan ajar merupakan sumber belajar esensial dan penting yang diperlukan
pembelaja-ran dari mata pelajaran di sekolah untuk mendo-rong efisien guru dan
meningkatkan kinerja sis-wa. Dengan bahan ajar membuat pembelajaran lebih menarik,
praktis, dan realistik. Disamping itu penggunaan bahan ajar dalam pembelajaran
memungkingkan baik guru dan siswa dapat ber-patisipasi secara aktif dan membuat
pembelajaran lebih efektif. (Festiyed 2017).

Bahan ajar cetak dapat di artikan sebagai perangakat bahan yang memuat materi atau
isi dari pelajaran yang di rangkum untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di tuangkan
dengan menggunakan teknologi cetak. Bahan ajar cetak merupakan sebuah bahan ajar
cetak yang memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang
mencakup dalam mata pelajaran yang sesuai dengan tata urutan ilmunya atau sumbernya
serta informasi lainnya dalam pembelajaran.

Beradasarkan (Festiyed 2013) Bahan ajar merupakan bagian penting dalam


pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah dalam
melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam belajar.
Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
materi ajar.

B. Karakteristik Bahan Ajar Cetak


Selain mutlak menggunakan teknologi cetak, bahan ajar cetak memiliki karakteristik
yaitu sebagai berikut (R.Firaina, 2019) :
1. Mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instruction), artinya bahan ajar
cetak harus mempunyai kemsampuan menjelaskan yang sejelas-jelasnya untuk
membantu para siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru
maupun secara mandiri.
2. Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained), artinya memuat hal-hal
yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal-hal tersebut adalah
tujuan pembelajaran/kompetensi, prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang
mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu sebelumnya, prosedur
pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun sistematis, latihan/tugas-
tugas, soal-soal evaluasi beserta kunci jawaban dan tindak lanjut yang harus
dikerjakan oleh siswa.
3. Mampu membelajarkan peserta didik (self-instruction material), artinya dalam
pembelajaran cetak harus mampu memicu siswa aktif dalam proses belajarnya
bahkan membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya
sendiri.

C. Langkah – langkah Menyusun Bahan Ajar Cetak


Bahan ajar cetak terdiri atas susunan bagian-bagian yang kemudian dipadukan,
sehingga menjadi sebuah bangunan yang utuh yang layak disebut bahan ajar. Susunan
atau bangunan inilah yang dimaksud dengan struktur bahan ajar.

Secara umum, terdapat tujuh komponen dalam setiap bahan ajara, yaitu judul,
petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan,
tugas atau langkah kerja dan penilaian. Sebagaimana telah disebutkan bahwa masing-
masing bentuk bahan ajar memiliki struktur yang berbeda.

Adapun teknik penyusunannya yaitu : Judul atau materi yang disajikan harus
berintikan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dicapai siswa, Untuk
menyusun bahan ajar cetak, ada enam hal yang perlu dimengeri yaitu:

1. Susunan tampilannya jelas dan menarik


2. Bahasa yang mudah di mengerti
3. Mampu menguji pemahaman
4. Adanya stimulan
5. Kemudahan di baca
6. Matri intuksional
Adapun menurut Endang Mascita di dalam bukunya yaitu “Mendesain Bahan Ajar
Cetak dan Digital yaitu : menyusun latar belakang, masalah, tujuan, dan menyusun
landasan teori (Macista, 2019:12). Jadi bahan ajar tersusun atas dasar teori dengan
latar belakang yang menyesuiakan dengan judul

Bahan ajar cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas,
yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi
(Kemp dan Dayton, 1985). Contohnya, handout, buku, modul, lembar kerja siswa,
brosur, leafet, wallchart, foto atau gambar, dan model atau maket.

D. Jenis bahan ajar cetak


Berbagai macam bahan ajar yang dapat dikembangkan untuk kepentingan
pembelajaran siswa saat ini, yaitu bahan pembelajaran yang dikembangkan cenderung
pada bahan pembelajaran yang berbentuk tercetak sebagai berikut:

1. Handout
Sebagai dasar untuk memahami apa itu handout, maka pandangan dari
beberapa ahli berikut dapat kita jadikan rujukan. Echols dan Shadily
(1996:288) mengartikan bahwa handout adalah sesuatu yang diberikan secara
gratis. Sementara itu, (Mohammad, 2010:55) memaknai handout sebagai
selembar (atau beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang
diberikan pendidik kepada peserta didik. Dengan kata lain apabila pendidik
membuat ringkasan suatu topik, makalah suatu topic, lembar kerja siswa,
petunjuk praktikum, tugas, atau tes, dan diberikan kepada peserta didik secara
terpisah-pisah (tidak menjadi suatu kumpulan lembar kerja siswa, misalnya),
maka pengemasan materi pembelajaran tersebut termasuk dalam kategori
handout.
2. Modul
Modul dimaknai sebagai seperangkat bahan ajar yang disajikan secara
sistematis, sehingga penggunanya dapat belajar dengan atau tanpa seorang
fasilitator atau guru. Sebuah modul harus dapat dijadikan bahan ajar sebagai
pengganti fungsi pendidik. Jika pendidik mempunyai fungsi menjelaskan
sesuatu, maka modul harus mampu menjelaskan Sesuatu dengan bahasa yang
mudah diterima peserta didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan usianya.
3. Buku teks
Dalam kamus Oxford, buku diartikan sebagai number of sheet of paper, either
printed or blank, fastened together in a cover, yaitu sejumlah lembaran kertas,
baik cetakan maupun kosong, yang dijilid dan diberi kulit. Hal serupa juga
dapat ditemukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendefinisikan
buku sebagai lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong (Setiawan,
2010).
4. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut pedoman umum pengembangan bahan ajar (Diknas, 2004), lembar
kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa
petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas
tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.
5. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pertama yang terjadi didalam proses akuntansi.
Meskipun transaksi-transaksi yang terjadi dapat langsung dimasukkan
kedalam buku besar, akan lebih tepat jika transaksi terlebih dahulu dicatat
kedalam jurnal, baru kemudian jumlah debit dan kreditnya ditransfer ke
rekening buku besar yang sesuai. Jurnal menyediakan satu ruangan yang
lengkap untuk mencatat suatu transaksi yang terjadi secara kronologis (urut
waktu terjadinya). Didalam jurnal terdapat nama dan jumlah uang dari
masing-masing rekening atau rekening-rekening yang didebitkan atau
dikreditkan. Oleh karena itu dengan jurnal memungkinkan untuk mereview
seluruh pengaruh transaksi-transaksi penting perusahaan. Jumlah jurnal dari
setiap macam bentuk untuk perusahaan satu dengan perusahaan lainnya
tergantung dari sifat kegiatan perusahaan dan frekuensi serta jenis transaksi
(Kardiman, 2003:73-75).
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Bahan ajar cetak dapat di artikan sebagai bahan yang telah di cetak yang berisikan
kontruksi teori dengan berbagai macam bentuk dengan tujuan membantu guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Bahan ajar cetak berkarakter self-instruction, self-contained, self-instruction material.
Adapun penyusunannya bahan ajar cetak tergantung dari jenis nya tapi ada bebrapa
menjadi komponen penting dari penyusunan bahan ajr cetak yaitu : judul, petunjuk
belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau
langkah kerja dan penilaian.
B. Saran
Dengan di tuliskannya makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan keilmuan
bagi para pembaca dan memberikan manfaat untuk mengembangkan mata kuliah bahan
ajar yang akan menambah pengalaman dan pengetahuan untuk pendidikan agama islam.
Penyusun juga berharap terhadap pembeca dapat mengkritik agar nantinya bisa lebih baik
dalam penyusunan dan penulisan ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Rohman, Muhammad. 2013. Strategi & Desain pengembangan sistem Pembelajaran.


Jakarta: Prestasi Pustaka.

Azis, Hasbi. 2019. Pengembangan bahan ajar cetak. Universitas Negri Padang.( di akses pada
tanggal 20 Mei 2023)

Anda mungkin juga menyukai