13.23.014546
Kurnia Sari
13.23.014511
Sri Rahayu
13.23.014505
Mayang Analia
13.23.014528
Jehan Nortati
13.23.014508
Markus A Lay
12.23.14120
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas rahmat dan hidayah Allah
SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah sederhana ini dengan baik, namun
penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan karena itu, penulis
mengharapkan saran ataupun kritik dari para pembaca untuk kebaikan pada
makalah berikutnya.
Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
sudah ikut bekerja sama dalam pembuatan makalah ini, dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang bahan ajar. Amin
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................2
BAB II
1
2
3
4
5
6
7
PEMBAHASAN .................................................................................3
Pengertian Bahan Ajar.........................................................................3
Jenis-Jenis Bahan Ajar........................................................................4
Karakteristik Bahan Ajar.......................................................................5
Kriteria Pemilihan Bahan Pembelajaran..............................................6
Prosedur Penyusun Dan Pengembangan Bahan Ajar.........................7
Fungsi Bahan Ajar...............................................................................12
Tujuan Dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar.....................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan ajar atau materi ajar adalah bahan atau materi yang harus
dipelajari siswa dalam satu keatuan waktu tertentu. Bahan ini dapat berupa
konsep, teori, dan rumus-rumus keilmuan; cara, tatacara, dan langkah-langkah
untuk mengerjakan sesuatu; dan norma-norma, kaidah-kaidah, atau nilai-nilai.
Bahan ajar untuk pembelajaran koginitif (pengetahuan) akan berwujud
teori-teori atau konsep-konsep keilmuan. Bahan ajar untuk pembelajaran
psikomotorik (keterampilan) akan berwujud cara atau prosedur mengerjakan dan
menyelesiakan sesuatu. Sedangkan bahan ajar untuk pembelajaran afektif
(sikap) akan berwujud nilai-nilai atau norma-norma. Jadi, sebagai calon pendidik
nantinya Anda harus mampu memilih bahan ajar menyangkut dengan aspek
yang dipelajari siswa harus memenuhi ranah koginitif, psikomotorik, dan afektif.
Guru dalam menjalankan proses pembelajaran dibutuhkan suatu bahan
ajar karena digunakan untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas. Dan dari proses belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil yang pada
umumnya disebut hasil pengajaran.
Guru
dengan
sadar
merencanakan
kegiatan
pengajaran
secara
2.
3.
4.
5.
6.
7.
D. Manfaat
Adapun manfaat penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
bahan ajar
6. Agar dapat mengetahui fungsi dari bahan ajar
7. Agar dapat mengetahui apa tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan bahan ajar
memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi
dasar secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu
menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru
untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
dengan
tujuan
perencanaan
dan
penelaahan
implementasi
pembelajaran. Misalnya ,buku pelajaran, modul atau make, bahan ajar audio,
bahan ajar interaktif dan sebagainya.
B. Jenis Bahan Ajar
Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah
seperangkat
mater
yang
disusun
secara
sistematis
sehingga
tercipta
demikian, bentuk bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi Tiga
yaitu:
1. Bahan cetak
a. Handout, adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh masing-masing guru
untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya dambil
dari beberapa literature yang memiliki relevansi
diajarkan.
b. Buku, adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan.
c. Modul, adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik
dapat belajar secara mandiri tanapa atau dengan bimbingan guru, sehingga
paling tidak modul berisi komponen dasar bahan ajar.
d. Lembar kerja siswa, adalah lembaran yang berisikan tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk,
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
e. Foto/gambar, memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan,
Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja di perlukan satu rancangan yang
baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar
siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya satu atau lebih
kompetensi dasar.
2. Bahan ajar dengar (audio)
a. Kaset, sebuah kaset yang di rencanakan sedemikian rupa sehingga menjadi
sebuah program yang dapat di pergunakan sebagai bahan ajar. Media kaset
dapat menyimpan suaranyang dapat secara berulang-ulang diperdengaran
kepada peserta didik yang menggunakannya sebagai bahan ajar.Bahan ajar
kaset
biasanya
di
pergunakan
untuk
pemebelajaran
bahasa
atau
pembelajaran musik.
b. Radio broadcasting, adalah media dengar yang dapat dimanfaatkan sebagai
bahan ajar, dengan radio peserta didik bisa belajar sesuatu. Radio juga
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar. Program radio dapat di rancang
sebagai bahan ajar, misalnya pada jam tertentu guru merencanakan sebuah
program pembelajaran melalui radio dengan mendengarkan berita siaran
langsung suatu kejadian/fakta yang sedang berlangsung.
3. Bahan ajar pandang
Video/film, program video telah dibuat dalam racangan lengkap, sehingga
setiap akhir dari dari penayangan video siswa dapat menguasai satu atau lebih
kompetensi dasar. Dengan video/film seseorang dapat belajar dengan sendiri,
C. Karakteristik Bahan Ajar
selanjutnya.
pembelajarannya
tidak
potensi
dasar
tidak
siswa
dilaksanakan
Apabila
sebagaimana
selanjutnya, khususnya
belajar
mestinya,
dalam
dan
sehingga
mengikuti
program-program
belajar dan
peserta
didik
yang
pokok
adalah
berkembang
berdasarkan potensi yang dimilikinya. Oleh sebab itu bahan pembelajaran yang
akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk mengembangkan pribadi
siswa secara bulat dan utuh terkait dengan pengetahuan, keterampilan, serta
nilai dan sikap.
4. Sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Peserta didik dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang
berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, bahan pembelajaran yang
dipilih hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman edukatif
yang bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang berguna dan
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan masyarakatnya.
5. Mempertimbangkan norma yang berlaku
Bahan pembelajaran yang dipilih hendaknya mempertimbangkan normanorma yang berlaku. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari bahan
pembelajaran hendaknya dapat mengembangkan diri peserta didik sebagai
manusia yang memiliki etika dan moral sesuai dengan system nilai dan normanorma yang berlaku di masyarakatnya.
6. Tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik serta logis
Setiap bahan pembelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh,
terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Bahan
pembelajaran disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor
perkembangan psikologis peserta didik. Dengan cara ini diharapkan isi bahan
pembelajaran tersebut akan lebih mudah diserap oleh peserta didik dan tujuan
pembelajaran dapat dapat tercapai.
7. Bersumber dari buku sumber yang baku, keahlian guru, masyarakat dan
fenomena alam.
Keempat faktor ini perlu diperhatikan dalam memilih bahan pembelajaran.
Buku sumber yang baku dimaksud adalah yang disusun oleh para ahli dalam
bidang pendidikan dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku. Kendatipun
belum tentu lengkap sebagaimana yang diharapkan, setidaknya keberadaan
buku tersebut akan sangat membantu bagi penyusunan bahan pembelajaran.
Keahlian guru dalam menyusun bahan pembelajaran tentu sangatlah penting,
karena sumber utama dari proses belajar dan pembelajaran adalah guru itu
sendiri. Guru dapat menyimak semua hal yang dianggapnya perlu utuk disajikan
j.
kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini telah dilakukan guru ketika
menyusun
silabus,
program
semester,
dan
rencana
pelaksanaan
10
bahan
ajar
perlu
dilakukan
secara
sistematik
yang
bermanfaat.
Penatar
11
seringkali
mengabaikan
prosedur
pengembangan bahan ajar yang sistematik ini karena berasumsi, jika sudah
dibuat dengan baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan, maka bahan
ajar dapat digunakan dengan efektif dalam proses pembelajaran. Padahal ada
beberapa langkah yang harus dilakukan penatar sebelum sampai pada
kesimpulan bahawa bahan ajar sudah dikembangkan dengan baik, serta bahan
ajar yang digunakan memang baik. Paling tidak ada lima langkah utama dalam
prosedur pengembangan bahan ajar yang baik, sebagai berikut
Depdiknas (2007) merinci prosedur pengembangan bahan ajar, yaitu
diantaranya sebagai berikut :
a. Menentukan kriteria pokok pemilihan bahan ajar dengan mengidentifikasi
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Hal ini dikarenakan
setiap aspek dalam SK dan KD jenis materi yang berbeda-beda dalam
kegiatan pembelajaran.
b. Mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Materi pembelajaran
dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip dan
prosedur), aspek afektif (pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan
penilaian) serta aspek psikomotorik (gerakan awal, semi rutin, dan rutin).
c. Mengembangkan bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan SK-KD
yang telah teridentifikasi tadi.
d. Mengembangkan sumber bahan ajar.
Pengembangan
bahan
ajar
perlu
dilakukan
secara
sistematik
yang
bermanfaat.
Penatar
seringkali
mengabaikan
prosedur
pengembangan bahan ajar yang sistematik ini karena berasumsi, jika sudah
dibuat dengan baik sesuai dengan materi yang akan diajarkan, maka bahan
ajar dapat digunakan dengan efektif dalam proses pembelajaran. Padahal ada
beberapa langkah yang harus dilakukan penatar sebelum sampai pada
kesimpulan bahawa bahan ajar sudah dikembangkan dengan baik, serta bahan
ajar yang digunakan memang baik. Paling tidak ada lima langkah utama dalam
prosedur pengembangan bahan ajar yang baik, sebagai berikut:
1) Analisis
Pada tahap ini dicoba untuk mengenali siapa peserta diklat, dengan
perilaku awal dan karakteristik yang dimiliki. Perilaku awal berkenaan dengan
penguasaan dan kemampuan bidang ilmu atau mata tataran yang sudah
dimiliki peserta. Seberapa jauh peserta sudah menguasai mata tataran itu?
12
gambaran
tentang
memiliki
analisis
instruksional
13
dan
mengetahui
tujuan
dapat
membelajarkan
peserta.
Media
itulah
yang
perlu
14
6. Ragam contoh, alat bantu belajar, ilustrasi serta pengemasan bahan ajar
juga berperan dalam membuat bahan ajar
7. Gaya penulisan untuk bagian tekstual, naratif, explanatory, deskriptif,
argumentatif dan perintah sangat penting agar peserta dapat memahami
maksud penatar.
4) Evaluasi dan revisi
Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksi dari
berbagai pihak terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Reaksi ini
hendaknya dipandang sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar dan
menjadikan bahan ajar lebih berkualitas. Evaluasi sangat diperlukan untuk
melihat efektifitas bahan ajar yang dikembangkan. Apakah bahan ajar yang
dikembangkan memang dapat digunakan untuk belajar dimengerti, dapat
dibaca dengan baik dan dapat membelajarkan peserta. Di samping itu
evaluasi diperlukan untuk memperbaiki bahan ajar sehingga nmenjadi bahan
ajar yang baik.
panduan
pengembangan
bahan
ajar
Depdiknas
(2007)
aktivitas-aktivitas
pembelajaran
dan
pengimplementasian
pengajaran,
pendekatan
yang
dilaksanakan
guru
dalam
15
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Satandar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Olfset
Nurhidayati.
2013.
Bahan
Ajar
http://nurhidayatibj.blogspot.co.id/2013/05/bahan-ajar_8069.html
(online).
(Diakses
16
September 2015)
Dianhusada.
2012.
Prosedur
Penegmbangan
Bahan
Ajar
(online).
17
Zulkarnaini.
2009.
Teknik
Penyusunan
Bahan
Ajar
(online).
Irawan.
2012.
Karakteristik
(online).
http://jefri-
irawan.blogspot.co.id/2014/10/karakteristik-bahan-ajar.html(Diakses
16
September 2015)
18
Bahan
Ajar