Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR CETAK

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kelompok

Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar

Dosen Pengampu: Afrida Nur Laili, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Fristina Rahayu

Rizki Jamalul Laili

Irvan Maulana

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY
GENTENG-BANYUWANGI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan kasih sayangnya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan bagi
baginda Rasulullah Muhammad SAW, beseta keluarga dan para sahabatnya.Atas
berkat rahmat dan inayah dari ALLAH SWT, saya telah menyelesaikan tugas
makalah Pengembangan Bahan Ajar semester 6C sebagai pemenuhan tugas
kelompok.

Setelah berhasil menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan


akhirnya tersusunlah makalah ini, kami yakin bahwa kelancaran penyusunan
makalah ini atas pertolongan ALLAH SWT, serta bantuan, bimbingan, serta saran
dair berbagai pihak sehingga segala kendala-kendala yang kami hadapi bisa
teratasi, oleh karena itu Penulis patut menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terima kasih kepada:

1. Afrida Nur Laili, M.Pd.I selaku dosen pengampu.

2. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada


penyusun untuk menyelesaikan makalah ini.

Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan bagi


berbagai pihak termasuk bagi penyusun sendiri, penyusun menyadari bahwa
makalh ini masih banyak kekurangan, hal ini karena keterbatasan kemampuan
penyusun, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.Akhirnya semoga makalh ini
dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan keilmuan kita semua serta
diridhoi oleh ALAH SWT. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Banyuwangi, 22 Mei 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Pengertian Bahan Cetak.......................................................................3
B. Karakteristik Bahan Ajar Cetak.........................................................4
C. Langkah – Langkah Penyusunan Bahan Ajar Cetak........................4
D. Jenis – Jenis Bahan Ajar Cetak...........................................................6
BAB III PENUTUPAN......................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Bahan
ajar adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesampingkan dalam
satu kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar.

Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat


umum digunakan oleh para guru, namun masih sedikit sekali para guru yang
memiliki kemampuan untuk mengembangkannya. Hal ini karena para guru
sudah terbiasa menggunakan bahan pembelajaran yang sudah jadi dan beredar
dipasaran. Hal tersebut tidaklah keliru, namun ketergantungan tersebut
menyebabkan para guru menjadi tidak kretif untuk menulis dan
mengembangkan materi ajar sesuai dengan karakteristik siswa yang
dihadapinya. Karena materi ajar cetak yang selama ini digunakan adalah suatu
penyeragam untuk semua siswa yang ada diseluruh Indonesia, baik yang
tinggal dikota-kota besar maupun yang didaerah perdesaan. Untuk itu
sangatlah penting bagi guru memiliki pengtahuan dan kemampuan yang
memadai tentang bahan pembelajaran cetak yang baik untuk menunjang
proses pembelajaran. Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum
dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas.
Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada
saat merancang yaitu konsistensi, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf,
dan penggunaan spasi kosong.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian bahan ajar cetak ?


2. Apa karakteristik bahan ajar cetak ?
3. Bagaimana langkah – langkah bahan ajar cetak ?
4. Apa saja jenis – jenis bahan ajar cetak

1
C. Tujuan

1. Memahami pengertian bahan ajar cetak


2. Memahami karakteristik bahan ajar cetak
3. Mengetahui langkah – langkah penyusunan bahan akar cetak
4. Mengetahui jenis – jenis baha ajar cetak

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar Cetak


Adapun pengertian dari sumber buku yang lain yaitu : menurut Lestari
bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan
materi pembelajaran, metode, batasan - batasan, dan cara mengevaluasi yang
di desain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang di
harapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala
kompleksitasnya (Lestari, 2013:21). Pengertian tersebut dapat di mengerti
bahwa bahan ajar harus di rancang secara sistemastis sesui dengan disiplin
ilmunya dan kaidah-kaidah intruksioanal karena bahan ajar ini akan di
gunakan oleh guru untuk membantu dan menunjang proses pembelajaran.

Bahan ajar merupakan sumber belajar esensial dan penting yang


diperlukan pembelaja-ran dari mata pelajaran di sekolah untuk mendo-rong
efisien guru dan meningkatkan kinerja sis-wa. Dengan bahan ajar membuat
pembelajaran lebih menarik, praktis, dan realistik. Disamping itu penggunaan
bahan ajar dalam pembelajaran memungkingkan baik guru dan siswa dapat
ber-patisipasi secara aktif dan membuat pembelajaran lebih efektif. (Festiyed
2017).

Bahan ajar cetak dapat di artikan sebagai perangakat bahan yang memuat
materi atau isi dari pelajaran yang di rangkum untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang di tuangkan dengan menggunakan teknologi cetak. Bahan
ajar cetak merupakan sebuah bahan ajar cetak yang memuat materi yang
berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah, atau teori yang mencakup dalam
mata pelajaran yang sesuai dengan tata urutan ilmunya atau sumbernya serta
informasi lainnya dalam pembelajaran.

Beradasarkan (Festiyed 2013) Bahan ajar merupakan bagian penting


dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih
mudah dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan

3
mudah dalam belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar.

B. Karakteristik Bahan Ajar Cetak


Selain mutlak menggunakan teknologi cetak, bahan ajar cetak memiliki
karakteristik yaitu sebagai berikut (R.Firaina, 2019) :

1. Mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instruction),


artinya bahan ajar cetak harus mempunyai kemsampuan
menjelaskan yang sejelas-jelasnya untuk membantu para siswa
dalam proses pembelajaran, baik dalam bimbingan guru maupun
secara mandiri.
2. Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained), artinya memuat
hal-hal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal-hal
tersebut adalah tujuan pembelajaran/kompetensi, prasyarat yaitu
materi-materi pelajaran yang mendukung atau perlu dipelajari
terlebih dahulu sebelumnya, prosedur pembelajaran, materi
pembelajaran yang tersusun sistematis, latihan/tugas-tugas, soal-
soal evaluasi beserta kunci jawaban dan tindak lanjut yang harus
dikerjakan oleh siswa.
3. Mampu membelajarkan peserta didik (self-instruction material),
artinya dalam pembelajaran cetak harus mampu memicu siswa
aktif dalam proses belajarnya bahkan membelajarkan siswa untuk
dapat menilai kemampuan belajarnya sendiri.

C. Langkah – langkah Menyusun Bahan Ajar Cetak


Bahan ajar cetak terdiri atas susunan bagian-bagian yang kemudian
dipadukan, sehingga menjadi sebuah bangunan yang utuh yang layak disebut
bahan ajar. Susunan atau bangunan inilah yang dimaksud dengan struktur
bahan ajar.

Secara umum, terdapat tujuh komponen dalam setiap bahan ajara, yaitu
judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi

4
pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja dan penilaian. Sebagaimana telah
disebutkan bahwa masing-masing bentuk bahan ajar memiliki struktur yang
berbeda.

Adapun teknik penyusunannya yaitu : Judul atau materi yang disajikan


harus berintikan kompetensi dasar atau materi pokok yang harus dicapai
siswa, Untuk menyusun bahan ajar cetak, ada enam hal yang perlu dimengeri
yaitu:

1. Susunan tampilannya jelas dan menarik


2. Bahasa yang mudah di mengerti
3. Mampu menguji pemahaman
4. Adanya stimulan
5. Kemudahan di baca
6. Matri intuksional

Adapun Pengembangan bahan ajar cetak dapat dilakukan dengan 4 cara


yaitu;

1. Cara kompilasi terhadap bahan yang telah tersedia dan dilengkapi


dengan panduan belajar,
2. Menggunakan buku teks yang telah tersedia di pasaran dengan
disertai panduan belajar,
3. Menyadur buku teks yang sudah tersedia
4. Menulis bari bahan ajar cetak yang diperlukan yang dirancang
sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan.
Untuk mengembangkan bahan ajar cetak harus ditempuh tahap-tahap
berikut ini:
1. Menyusun Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) bahan
ajar tercetak yang akan dikembangkan.GBPP bahan pembelajaran
cetak adalah rumusan tujuan pembelajaran/kompetensi dan pokok-
pokok materi yang akan dikembangkan ke dalam bahan ajar cetak.
Di dalam GBPP bahan ajar cetak harus memuat standar

5
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, topik/pokok bahasan, sub
pokok bahasan, esstimasi waktu dan daftar pustaka yang akan
digunakan,
2. Menulis bahan ajar dengan mengikuti strategi instruksional
tertentu. Bahan ajar ditulis dengan menggunakan strategi
instruksional yang sama seperti yang digunakan pengajaran di
dalam kelas biasa. Menulis bahan ajar berarti mengajar
mengajarkan mata pelajaran melalui tulisan. Oleh karena itu,
prinsip- prinsip yang digunakan dalam menulis bahan ajar sama
halnya dengan prinsip- prinsip pengajaran biasa. Perbedaannya
adalah bahasa yang digunakan bersifat setengah formal dan
setengah lisan, bukan bahasa buku teks yang bersifat sangat
formal.
3. Mereview, melakukan uji coba lapangan dan merivisi bahan ajar
sebelum digunakan di lapangan.
Adapun menurut Endang Mascita di dalam bukunya yaitu “Mendesain
Bahan Ajar Cetak dan Digital yaitu : menyusun latar belakang, masalah,
tujuan, dan menyusun landasan teori (Macista, 2019:12). Jadi bahan ajar
tersusun atas dasar teori dengan latar belakang yang menyesuiakan dengan
judul

Bahan ajar cetak (printed), yakni sejumlah bahan yang disiapkan dalam
kertas, yang dapat berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian
informasi (Kemp dan Dayton, 1985). Contohnya, handout, buku, modul,
lembar kerja siswa, brosur, leafet, wallchart, foto atau gambar, dan model
atau maket.

D. Jenis bahan ajar cetak


Berbagai macam bahan ajar yang dapat dikembangkan untuk kepentingan
pembelajaran siswa saat ini, yaitu bahan pembelajaran yang dikembangkan
cenderung pada bahan pembelajaran yang berbentuk tercetak sebagai berikut:

1. Handout
Sebagai dasar untuk memahami apa itu handout, maka pandangan
dari beberapa ahli berikut dapat kita jadikan rujukan. Echols dan

6
Shadily (1996:288) mengartikan bahwa handout adalah sesuatu
yang diberikan secara gratis. Sementara itu, (Mohammad, 2010:55)
memaknai handout sebagai selembar (atau beberapa lembar) kertas
yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik kepada peserta
didik. Dengan kata lain apabila pendidik membuat ringkasan suatu
topik, makalah suatu topic, lembar kerja siswa, petunjuk
praktikum, tugas, atau tes, dan diberikan kepada peserta didik
secara terpisah-pisah (tidak menjadi suatu kumpulan lembar kerja
siswa, misalnya), maka pengemasan materi pembelajaran tersebut
termasuk dalam kategori handout.
2. Modul
Modul dimaknai sebagai seperangkat bahan ajar yang disajikan
secara sistematis, sehingga penggunanya dapat belajar dengan atau
tanpa seorang fasilitator atau guru. Sebuah modul harus dapat
dijadikan bahan ajar sebagai pengganti fungsi pendidik. Jika
pendidik mempunyai fungsi menjelaskan sesuatu, maka modul
harus mampu menjelaskan Sesuatu dengan bahasa yang mudah
diterima peserta didik sesuai dengan tingkat pengetahuan dan
usianya.
3. Buku teks
Dalam kamus Oxford, buku diartikan sebagai number of sheet of
paper, either printed or blank, fastened together in a cover, yaitu
sejumlah lembaran kertas, baik cetakan maupun kosong, yang
dijilid dan diberi kulit. Hal serupa juga dapat ditemukan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mendefinisikan buku sebagai
lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong (Setiawan,
2010).
4. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut pedoman umum pengembangan bahan ajar (Diknas,
2004), lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta

7
didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk atau langkah-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas tersebut haruslah
jelas kompetensi dasar yang akan dicapai.
5. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pertama yang terjadi didalam proses
akuntansi. Meskipun transaksi-transaksi yang terjadi dapat
langsung dimasukkan kedalam buku besar, akan lebih tepat jika
transaksi terlebih dahulu dicatat kedalam jurnal, baru kemudian
jumlah debit dan kreditnya ditransfer ke rekening buku besar yang
sesuai. Jurnal menyediakan satu ruangan yang lengkap untuk
mencatat suatu transaksi yang terjadi secara kronologis (urut waktu
terjadinya). Didalam jurnal terdapat nama dan jumlah uang dari
masing-masing rekening atau rekening-rekening yang didebitkan
atau dikreditkan. Oleh karena itu dengan jurnal memungkinkan
untuk mereview seluruh pengaruh transaksi-transaksi penting
perusahaan. Jumlah jurnal dari setiap macam bentuk untuk
perusahaan satu dengan perusahaan lainnya tergantung dari sifat
kegiatan perusahaan dan frekuensi serta jenis transaksi (Kardiman,
2003:73-75).

8
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Bahan ajar cetak dapat di artikan sebagai bahan yang telah di cetak yang
berisikan kontruksi teori dengan berbagai macam bentuk dengan tujuan
membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Bahan ajar cetak berkarakter self-instruction, self-contained, self-
instruction material. Adapun penyusunannya bahan ajar cetak tergantung dari
jenis nya tapi ada bebrapa menjadi komponen penting dari penyusunan bahan
ajr cetak yaitu : judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,
informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja dan penilaian.
B. Saran
Dengan di tuliskannya makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan
keilmuan bagi para pembaca dan memberikan manfaat untuk mengembangkan
mata kuliah bahan ajar yang akan menambah pengalaman dan pengetahuan
untuk pendidikan agama islam. Penyusun juga berharap terhadap pembeca
dapat mengkritik agar nantinya bisa lebih baik dalam penyusunan dan
penulisan ke depannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Rohman, Muhammad. 2013. Strategi & Desain pengembangan sistem


Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Azis, Hasbi. 2019. Pengembangan bahan ajar cetak. Universitas Negri Padang.( di
akses pada tanggal 20 Mei 2023)

10

Anda mungkin juga menyukai