MAKALAH
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5 PGMI 4E
MARET 2023
KATA PENGANTAR
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Dr. Nita Agustina N. E. E, M.Pd.I selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Pengembangan Bahan Ajar
4. Teman-teman sekalian, khususnya bagi pihak yang ikut serta dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis juga menyadari bahwa isi dari makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
perbaikan penulisan makalah di masa yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................
Kata Pengantar......................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................
BAB I Pendahuluan...............................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................
BAB II Pembahasan...............................................................................................
A. Simpulan....................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN \
A. Latar Belakang
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru atau instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Bahan ajar
adalah sebuah persoalan pokok yang tidak bisa dikesampingkan dalam satu
kesatuan pembahasan yang utuh tentang cara pembuatan bahan ajar. Bahan
pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat umum digunakan
oleh para guru, namun masih sedikit sekali para guru yang memiliki kemampuan
untuk mengembangkannya. Hal ini karena para guru sudah terbiasa menggunakan
bahan pembelajaran yang sudah jadi dan beredar dipasaran. Hal tersebut tidaklah
keliru, namun ketergantungan tersebut menyebabkan para guru menjadi tidak
kretif untuk menulis dan mengembangkan materi ajar sesuai dengan karakteristik
siswa yang dihadapinya. Karena materi ajar cetak yang selama ini digunakan
adalah suatu penyeragam untuk semua siswa yang ada diseluruh Indonesia, baik
yang tinggal dikota-kota besar maupun yang didaerah perdesaan. Untuk itu
sangatlah penting
1
Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hal. 3.
1
2
bagi guru memiliki pengtahuan dan kemampuan yang memadai tentang bahan
pembelajaran cetak yang baik untuk menunjang proses pembelajaran. Materi
pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku
penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut
enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang yaitu konsistensi,
format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
2
Kardiman, Penngembangan Bahan Ajar Cetak, (Jakarta: PT Garfindo Persada, 2003),
hal.73.
PEMBAHASAN
3
Reviandari, Bahan Ajar Cetak, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hal. 1.
4
Ibid., hal 2.
3
4
seorang guru tidak bisa lagi dengan begitu saja memilih bahan ajar cetak
yang dapat digunakan untuk pembelajaran siswa. Pertimbangan yang
paling mendasar adalah apakah bahan ajar cetak tersebut sangat sesuai
dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Pemberlakuan kurikulum
tersebut memberi ruang sekaligus sebuah tuntutan bagi para guru untuk
mengembangkan bahan ajar cetak yang sesuai dengan kurikulum di
sekolahnya dan tentunya sesuai dengan karakteristik siswa yang
dihadapinya.5
buku teks, serta menulis bahan ajar cetak yang diperlukan yang dirancang
sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan.
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam mengembangkan bahan ajar cetak
adalah sebagai berikut.
1. Menyusun garis-garis besar besar program pembelajaran (GBPP).
GBPP adalah bahan pembelajaran cetak yang dirumuskan dengan
tujuan pembelajaran/kompetensi dan pokok-pokok materi yang
akan dikembangkan kedalam ke dalam bahan ajar cetak. GBPP
tersebut harus memuat standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, topik, sub pokok bahasan, estimasi waktu serta daftar
pustaka yang diperlukan.
2. Menulis bahan ajar dengan mengikuti strategi tertentu.
Menulis bahan ajar berarti mengajar mengajarkan mata pelajaran
melalui tulisan. Oleh karena itu, prinsipprinsip yang digunakan
dalam menulis bahan ajar sama halnya dengan prinsipprinsip
pengajaran biasa. Perbedaannya adalah bahasa yang digunakan
bersifat setengah formal dan setengah lisan.
3. Mereview atau melakukan uji coba lapangan dan merevisi bahan
ajar sebelum digunakan di lapangan.
4. Bahan ajar siap digunakan.7
D. Struktur Bahan Ajar Cetak
Bahan ajar terdiri dari beberapa jenis, salah satu yang sangat sering
dijumpai dan digunakan dalam pembelajaran adalah jenis bahan ajar yang
berbentuk cetak. Bahan ajar cetak banyak digunakan karena mudah digunakan dan
dipahami. Bahan ajar cetak juga mampu menyajikan apa yang harus disampaikan
kepada peserta didik secara keseluruhan. Terlebih lagi guru juga mampu membuat
sendiri bahan ajar cetak yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran
dengan mudah.
Dalam pembuatan bahan ajar cetak ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dan
7
Ibid., hal 99.
6
penyusunan bahan ajar adalah struktur bahan ajar cetak tersebut. Struktur bahan
ajar cetak merupakan hal-hal atau komponen atau susunan yang harus ada dalam
bahan ajar cetak yang digunakan. Struktur bahan ajar cetak ini yang menjadikan
bahan ajar lengkap dan layak digunakan dalam pembelajaran, lebih lanjut lagi
juga memudahkan guru menyampaikan materi serta memudahkan siswa dalam
menangkap dan mengikuti pembelajaran.
Secara umum, terdapat tujuh komponen dalam setiap bahan ajar, yaitu
judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi
pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja dan penilaian. Masing-masing
bentuk bahan ajar memiliki struktur yang berbeda.8
Ada banyak sekali macam dari bahan ajar cetak beberapa diantaranya
adalah handout, buku, modul, LKS, leaflet, brosur, wallchart, dan foto atau
gambar. Masing-masing bahan ajar cetak tersebut memiliki struktur yang berbeda-
beda. Struktur penyusun masing-masing bahan ajar cetak tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Handout
Struktur bahan aja handout sangat sederhana sekali yaitu utamanya hanya
terdapat 2 komponen, judul dan informasi pendukung.
b. Buku
Buku memiliki 4 komponen penyusun struktur bahan ajarnya. Komponen
tersebut adalah judul, kompetensi dasar atau materi pokok, latihan, dan
penilaian.
c. Modul
Struktur bahan ajar modul lebih kompleks lagi yang terdiri dari 7
komponen penyusun yaitu judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau
materi pokok, informasi pendukung, latihan, tugas atau langkah kerja, dan
penilaian.
d. LKS
8
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik
Terpadu: Implementasi Kurikulum 2018 Untuk SD/MI, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri,
2017), hal. 228.
7
Struktur bahan ajar LKS atau Lembar Kerja Siswa atau Lembar Kegiatan
Siswa terdiri atas 6 komponen yang meliputi judul, petunjuk belajar,
kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, tugas atau
langkah kerja, dan penilaian.
e. Leaflet
Leaflet memiliki 4 komponen struktur penyusun bahan ajarnya yaitu judul,
kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung, dan penilaian.
f. Brosur
Komponen struktur bahan ajar brosur pada dasarnya sama dengan leaflet
yaitu judul, kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
dan penilaian.
g. Wallchart
Wallchart memiliki 4 komponen struktur bahan ajar. Judul disertakan
bersamaan dengan bahan ajar wallchart tersebut, sedangkan komponen
lain seperti kompetensi dasar atau materi pokok, informasi pendukung,
dan penilaian disertakan pada lembaran kertas lainnya.
h. Foto dan Gambar
Bahan ajar foto dan gambar memiliki struktur yang sama dengan bahan
ajar wallchart. Judul disertakan bersamaan dengan bahan ajar foto atau
gambar tersebut, sedangkan komponen lain seperti kompetensi dasar atau
materi pokok, informasi pendukung, dan penilaian disertakan pada
lembaran kertas lainnya.
8
8
yang selengkap mungkin agar bahan ajar yang dibuat mampu mendukung proses
pembelajaran dengan baik. Bahan ajar cetak dengan struktur penyusun yang
lengkap akan jauh lebih mudah digunakan dan dipahami oleh guru dan peserta
didik pada khususnya.
Dalam teknik penyusunan bahan ajar cetak, ada beberapa ketentuan yang
sebaiknya dijadikan acuan atau pedoman. Beberapa ketentuan dalam teknik
penyusunan bahan ajar cetak adalah sebagai berikut:
a. Judul atau materi yang disajikan dalam bahan ajar harus memuat
kompetensi dasar atau materi pokok yang dicapai oleh peserta didik
selama mengikuti proses pembelajaran.
b. Untuk menyusun bahan ajar cetak, setidaknya ada enam hal yang perlu
kita pahami dan mengerti, yaitu :
1) Susunan tampilan bahan ajar jelas dan menarik.
Pada aspek susunannya, bahan ajar cetak sebaiknya disusun
dengan urutan yang mudah, judul yang singkat dan padat, terdapat
daftar isi, struktur kognitifnya jelas, serta terdapat rangkuman dan
tugas pembaca.
2) Bahasa yang mudah
Maksud dari bahasa yang mudah adalah mengalirnya kosakata,
kalimatnya jelas, dan kelasnya hubungan antar kalimat, serta
kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang.
3) Mampu menguji pemahaman
Hal ini berkaitan dengan menilai orangnya melalui cek lis untuk
pemahaman
4) Adanya stimulan
Hal ini menyangkut enak atau tidaknya bahan ajar cetak untuk
dilihat, serta tulisan yang ada pada bahan ajar cetak mendorong
pembaca untuk berpikir, dan menguji stimulan.
9
5) Kemudahan dibaca
Hal ini menyangkut keramahan bahan ajar cetak terhadap mata.
Dalam hal ini, huruf yang digunakan hendaknya tidak terlalu kecil
dan enak dibaca. Selain itu, urutan teksnya juga harus terstruktur
dan mudah dibaca.
6) Materi instruksional
Hal ini menyangkut pemilihan teks, bahan kajian, dan lembar kerja
(worksheet)9
Bahan ajar cetak yaitu sejumlah bahan yang disiapkan dalam bentuk
kertas, yang dapat berfungsi untuk pembelajaran dan penyampaian
informasi. Penyusunan bahan ajar dapat dilakukan melalui beragam cara,
dari yang termurah sampai yang termahal, dari yang paling sederhana
sampai yang tercanggih. Secara umum ada tiga cara yang dapat ditempuh
dalam menyusun bahan ajar cetak yaitu
1) Menulis sendiri
Bahan ajar dapat ditulis sendiri oleh guru sesuai dengan kebutuhan
siswa. Selain ditulis sendiri guru dapat berkolaborasi dengan guru lain
untuk menulis bahan ajar secara kelompok dengan guru-guru bidang studi
sejenis, baik dalam satu sekolah atau tidak. Penulisan juga dapat dilakukan
bersama pakar, yang memiliki keahlian di bidang ilmu tertentu.
Di samping penguasaan bidang ilmu, untuk dapat menulis sendiri
bahan ajar, diperlukan kemampuan menulis sesuai dengan prinsip-prinsip
instruksional. Penulisan bahan ajar selalu berlandaskan pada kebutuhan
siswa, meliputi kebutuhan pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan,
dan umpan balik. Untuk itu dalam menulis bahan ajar didasarkan: (a)
analisis materi pada kurikulum, (b) rencana atau program pengajaran, dan
(c) silabus yang telah disusun.10
2) Pengemasan kembali informasi (information repacking)
9
Sugiarni, Bahan Ajar, Media Dan Teknologi Pembelajaran, (Tangerang: Pascal Books,
2022), hal. 30.
10
Nurul Huda, Desain Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Sains, (Semarang: Yayasan
Kita Menulis, 2020), hal. 22.
10
1. Handout
Sebagai dasar untuk memahami apa itu handout, maka pandangan dari
beberapa ahli berikut dapat kita jadikan rujukan12. Handout merupakan sesuatu
yang diberikan secara gratis. Memaknai handout sebagai selembar (atau
beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik
kepada peserta didik. Dengan kata lain apabila pendidik membuat ringkasan
suatu topik, makalah suatu topic, lembar kerja siswa, petunjuk praktikum,
tugas, atau tes, dan diberikan kepada peserta didik secara terpisah-pisah (tidak
menjadi suatu kumpulan lembar kerja siswa, misalnya), maka pengemasan
materi pembelajaran tersebut termasuk dalam kategori handout.
11
Mohammad, Pengembangan Bahan Ajar Cetak, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2010),
hal. 55.
12
Echols dan Shadily, Jenis-Jenis Bahan Ajar Cetak, (Debdiknas, 1996), hal. 288.
12
a. Fungsi handout
13
Oxford, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Kemendikbud, 2000), hal. 389.
14
Ibid., hal 56.
13
d. Jenis-jenis handout
18
Ibid., hal 59.
17
19
Ibid., 6
18
2) Kegiatan belajar
Struktur kegiatan belajar meliputi:
Kegiatan belajar
a) Judul
b) Tujuan.
c) Materi pokok.
d) Uraian materi, berisi penjelasan, contoh, ilustrasi, aktivitas,
tugas/latihan, rangkuman.
e) Tes mandiri 1
Kegiatan belajar 2: Judul, struktur seperti kegiatan belajar 1.
3) Penutup
a) Salam, rangkuman, aplikasi, tindak lanjut, kaitan dengan
modul berikutnya.
b) Daftar kata penting.
c) Daftar pustaka
d) Kunci tes mandiri.
e. Karakteristik Modul
1) Dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri.
2) Program pembelajaran yang utuh dan sistematis.
3) Mengandung tujuan, bahan/kegiatan da evaluasi.
4) Disajikan komunitatif, dua arah.
5) Diupayakan untuk mengganti beberapa peran peran pengajar.
6) Cakupan Bahasa terfokus da teratur.
7) Mementingkan aktivits belajar pemakai.20
f. Jenis-jenis Modul
1) Menurut penggunaanya
20
Ibid., hal 61.
19
Dari penjelasan ini dapat kita pahami bahwa LKS merupakan suatu bahan
ajar cetak berupa lemmbar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh
peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.21
a. Fungsi LKS
21
Sitepu, Pengembangan Sumber Belajar, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017),
hal.3
20
LKS jenis seperti ini memuat apa yang harus dilakukan siswa, meliputi
melakukan, mengamati, da menganalisis. Rumuskan langkah-langkah
yang harus dilakukan siswa kemudian mintalah mengamati fenomena hasil
kegiatanya, dan berilah pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu
22
Ibid., hal 4.
21
LKS ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada didalam
buku. Siswa akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika ia membaca buku,
sehingga fungsi utama LKS ini adalah membatu siswa menghafal dan
memahami materi pembelajaran yang terdapat didalam buku.
23
Rowntree, Pengembangan SUmber Belajar, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2017}.
hal.5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Mereview atau melakukan uji coba lapangan dan merevisi bahan ajar
sebelum digunakan di lapangan.
23
24
Dalam pembuatan bahan ajar cetak ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
dan penyusunan bahan ajar adalah struktur bahan ajar cetak tersebut.
Kelengkapan struktur penyusun bahan ajar cetak diatas menentukan
bagaimana penggunaan bahan ajar cetak tersebut. Jika tidak lengkap
maka peserta didik utamanya akan banyak mengalami kebingungan
terhadap apa yang dipelajari. Misalnya pada buku tidak disertakan
kompetensi dasar maka peserta didik akan bingung kompetensi-
kompetensi apa yang hendak dicapai dengan mempelajari buku tersebut,
atau foto yang tanpa disertai materi atau informasi pendukung maka
peserta didik akan timbul tanda tanya besar apa maksud dari penyajian
foto tersebut.
B. Saran
25
26