Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

HAMABATAN DALAM PENGLOLAAN KELAS

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Kelompok

Mata Kuliah Manajemen Kelas


Dosen Pengampu: Atiqatul Musyarofah, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Riadus Sholihah

Rizki Jamalul Laili

Irvan Maulana

Ahmad Zakariya

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM IBRAHIMY
GENTENG-BANYUWANGI
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan kasih sayangnya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan bagi
baginda Rasulullah Muhammad SAW, beseta keluarga dan para sahabatnya. Atas
berkat rahmat dan inayah dari ALLAH SWT, saya telah menyelesaikan tugas
makalah Manajemen Kelas semester 6C sebagai pemenuhan tugas kelompok.

Setelah berhasil menghadapi berbagai macam halangan dan rintangan


akhirnya tersusunlah makalah ini, kami yakin bahwa kelancaran penyusunan
makalah ini atas pertolongan ALLAH SWT, serta bantuan, bimbingan, serta saran
dair berbagai pihak sehingga segala kendala-kendala yang kami hadapi bisa
teratasi, oleh karena itu Penulis patut menyampaikan rasa hormat dan ucapan
terima kasih kepada:

1. Atiqatul Musyarofah, M.Pd.I selaku dosen pengampu.


2. Teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada
penyusun untuk menyelesaikan makalah ini.

Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan sumbangan bagi


berbagai pihak termasuk bagi penyusun sendiri, penyusun menyadari bahwa
makalh ini masih banyak kekurangan, hal ini karena keterbatasan kemampuan
penyusun, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya.Akhirnya semoga makalh ini
dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan keilmuan kita semua serta
diridhoi oleh ALAH SWT. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Banyuwangi, 07 Juni 2023

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
A. Pengenalan Masalah Anak...................................................................3
B. Jenis Masalah Anak dalam Penglolaan Kelas....................................4
C. Pendekatan Penanggulangan Masalah Anak....................................6
BAB III PENUTUPAN....................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu kelas pembelajaran merupakan tempat untuk menyampaikan


dan menerima pembelajaran, ruang kelas harus di tata dengan baik agar
pencapain pembelajaran bisa tercapai. Di pandang dalam realitas proses
pendidikan masih banyak yang dapat kita ketahui tidak tercapainya porses
pembelajaran karena kurang nya pengolahan dalam kelas.

Pengolahan kelas merupakan hal yang penting di ketahui oleh seorang


guru agar proses dalam pembelajaran kelas bisa terlaksan dengan baik dan
tercapainya tujuan pembelajaran dalam kelas. pengolahan kelas yang baik
akan membawa suasana kelas menjadi lebih nyaman dan kondusif dan dalam
pengolahan kelas juga harus bisa memahami hambatan – hambatan yang
terjadi di dalam kelas yang harus di hadapi oleh seorang guru. Hambatan –
hambatan itu muncul dari siswa yang memiliki masalah dalam
pembelajarannya, sehingga seorang guru harus tau dan dapat menganalisis
masalah atau hambatan yang di alami oleh siswa di dalam kelas.

Di dalam penulisan akan di paparkan beberapa tahap dan cara


mengevaluasi hambatan – hambatan dalam penglolaan kelas yang mana
pembahasan menyesuaikan judul pada mkalah ini berharap sang penulis dapat
memberikan pandangan pada permasalahan yang berkaitan dengan hambatan
dalam pengelolaan kelas.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dapat di ketahui beberapa rumusan masalah yang


akan menjadi pembahsan pada penulisan ini sebagai berikut :

1. Bagaimana Pengenalan Masalah Anak ?


2. Apa Jenis masalah anak dalam pengelolaan kelas ?
3. Bagiamana Pendekatang penanggulaan masalah anak ?
C. tujuan
1. memahami pengenalan masalah anak
2. mengetahui jenis masalah anak dalam pengolahan kelas
3. bagaimana pendekatan penanggulangan masalah anak

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengenalan masalah anak

Masalah (bahasa Inggris: problem) didefinisikan sebagai suatu


pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Bisa
juga diartikan kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan
yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang
menghasilkan situasi yang membingungkan Umumnya masalah disadari ada
saat seorang individu menyadari keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan
keadaan yang diinginkan.Masalah adalah ketika kenyataan yang terjadi atau
realita, fakta tidak sesuai dengan yang diharapkan(wikipedia 2023) .

Berbagai bentuk perilaku anak akan ditemui oleh guru di sekolah,


seperti anak agresif, tak bisa tenang dan suka bertengkar, pemalu dan lebih
suka menyendiri, suka menangis dan suka memukul. Perilaku-perilaku
tersebut merupakan tanda bagi guru bahwa mereka sedang menghadapi
masalah. Oleh karena itu guru perlu mengetahui penyebab dari masalah-
masalah yang dihadapi anak tersebut. Perilaku anak dikelas, didepan guru,
teman-temannya atau di depan orang lain disebabkan oleh pengalaman-
pengalaman yang diperoleh anak, kondisi yang dihadapinya dan disebabkan
oleh berbagai keinginannya. Hal ini merupakan hasil interaksi antara dirinya
dengan semua aspek lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
umumnya(Nurasma 2014:92).

Perilaku anak di kelas, di depan guru, teman-temannya atau di depan


orang lain disebabkan oleh pengalaman-pengalaman yang telah diperoleh
anak, kondisi yang dihadapinya saat itu, dan dapat pula disebabkan oleh
berbagai keinginannya. Hal ini telah berkembang dalam diri anak atau dapat
pula merupakan hasil interaksi antara dirinya dengan semua aspek lingkungan
rumah, sekolah, dan masyarakat umumnya. Jone clan Jones ,(I980)
mengatakan bahwa tingkah laku anak di dalam kelas merupakan pencermimm

2
dari keadaan keluarganya. Bagi keluarga yang kurang stabil dapat
menimbulkan ketegangan pada diri anak dan membuat mereka kurang
berhasil dengan baik untuk memenuhi tuntutan akademik dan tuntutan sosial
di sekolah.

Masalah adalah harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Menumt


Prayitno (1991) ciri-ciri masalah terdiri dari 3:

1. Tidak disukai adanya


2. Menggangu terhadap diri sendiri dan orang lain
3. Bila ia te rjadi berusaha untuk mencari jalan penyelesaiannnya

Selain itu masalah pada hakekatnya rnerupakan seluruh pertanyaan


yang rnengandung jawaban. Masalah tersebut sudah rnerupakan bagian dalam
kehidupan manusia, begitu pula dalarn kehidupan siswa di sekolah selalu ada
masalah mulai dari masalah sederhana sampai kepada masalah yang rumit
(kompleks).

Dalam membelajarkan siswa sering guru menghadapi permasalahan


permasalahan terhadap kegiatan-kegiahn yang dilakukan siswa di kelas.
Permasalahan ini meliputi dua jenis yaia yang menyangkut pengajaran dan
yang menyangkut pengelolaan kelas. Guru-guru hams mampu membedakan
kedua permasalahan itu dan menemukan pemecahannya secara tepat. Sering
guru-guru menangani masalah yang bersifat pengajaran dengan pemecahan
yang beisifat pengelolaan dan sebaliknya. Misalnya, seorang guru bemaha
membuat penyajian pelajaran lebih menarik agar siswa yang sering tidak
masuk menjadi lebih tertarik untuk menghadiri pelajaran itu. padahal siswa
tersebut tidak senang berada di kelas itu karena dia merasa tidak diterima oleh
kawan-kawannya. Pernecahan seperti ini tentu saja tidak tepat. "Membuat
pelajaran Lebih menarik" adalah masalah pengajaran, sedangkan "diterima
atau tidak diterima oleh kawan" adalah permasalahan pengelolaan kelas.
Masalah pengajaran hams ditangani dengan pemecahan yang bersifat

3
pengajaran dan masalah pengelolaan kelas hams ditangani dengan pemecahan
yang bersifat pengelolaan.

B. Jenis masalah anak dalam pengolahan anak

Ada dua jenis masalah pengelolaan kelas, yaitu yang bersifat


perorangan atau individual dan yang bersifat kelompok. Disadari bahwa
masalah perorangan atau individual dan masalah kelompok seringkali
menyatu dan mat sukar dipisahkan yang satu dari yang lain. Narnun
demikian, pembedaan antara kedua jenis masalah itu akan bermanfaat
terutama apabila guru ingin mengenali dm menangani masalah yang ada
dalam kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Masalah pengelolaan kelas
tersebut, yaitu :

1. Masalah Individu

Masalah Individual adalah masalah pengelolaan kelas yang surnber


penyebabnya adalah individu anak. Terdapat empat kategori masalah
individual dalam kelas, yaitu tingkah laku yang ingin mendapatkaq
perhatian orang lain. tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan,
tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain dan peragaan
ketidakmampuan. Bentuk-bentuk perilaku tersebut menimbulkan masalah
dalam kelas dan dapat menganggu kelancaran pembelajaran.

a) Perilaku dalam kelas


Masaiah individual yang dapat dilihal sebagai wujud dari bentuk
perilaku tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:

1) Anak tertawa lebih keras dibandingkan teman-temannya.


2) Anak suka bercanda dan sering menggoda teman sebelahnya.
3) Anak pura-pura sakit.
4) Anak pura-pura tidak mengerti sehingga selalu bertanya.
Anak selalu menunjukkan kegiatan yang larnban dm sebagainya.
5) Anak sering mendebat dan kehilangan kontrol.

4
6) Anak cenderung menunjukkan perilaku yang selalu ingin
mengalahkan orang lain.
7) Anak marah-marah (tindakan aktif) dan melakukan tindakan agresif.
8) Anak menarik diri sarna sekali dan tidak mau melaksanakan
kewajiban-kewaji bannya.

Pengelolaan masalah individual ini didasarkan atas anggapan dasar


bahwa tingkah laku manusia itu mengarah pada pepcapaim suatu
tujuan.

b) Pola perilaku anak yang bermasalah


Masalah-masalah yang muncul dapat di katagorikan kepada
beberapa pola perilaku seperti berikut:

1) Attention getting behaviors (pola perilaku mencari perhatian).


2) Power seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan kekuatd
kekuasaan)
3) Revenge seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan balas
dendam)
4) Helplesness (peragaan ketidakmampuan)
2. Masalah kelompok
Masalah Kelompok dalam Kaitannya dengan Pengelolaan Kelas yaitu :
a) Kurangnya kekompakan
Kurangnya kekompakan ditandai dengan adanya kekurang-wcokkan
(konflik) diantara para anggota kelompok. Konflik antara siswa-siswa
dari kelornpok yang berjenis kelamin atau bersuku berbeda termasuk
kedalam kategori kekurang kompakan ini. napat dibayangkan bahwa
kelas yang siswa-siswa tidak kompak akan beriklim tidak sehat yang
diwamai adanya konflik, ketegangan dan kekerasan-Siswa-siswa
dikelas ini akan merasa tidak senang dengan kelompok kelasnya
sehingga mereka tidak merasa tertarik dengan kelas yang mereka
duduki itu. Para siswa tidak saling bantu membantu.

5
b) Kekurangmampuan mengikuti peraturan kelompok
Jika suasaa kelas menunjukkan bahwa siswa-siswa tidak mematuhi
aturanaturan kelas yang telah ditetapkan. maka masalah yang kedua
muncul. yaitu kekurangrnampuan mengikuti peraturan kelompok.
Contoh-contoh masalah ini adalah berisik, bertingkah laku mengganggu
padahal pada waktu itu semua siswa diminta tenang bekerja ditempat
duduknya masing-masing, dorong mendorong atau menyela waktu antri
dikafetaria dan lain-lain.

c) Reaksi terhadap anggota kelompok


Reaksi terhadap anggaota kelompok terjadi apabila ekspresi yang
bersifat kasar yang dilontarkan.terhadap anggota kelompok yang tidak
diterima oleh kelompok itu, anggota kelompok yang menyimpang dari
aturan kelompok atau anggota kelompok yang menghambat kegiatan
kelompok. Anggota kelompok dianggap "menyimpang" ini
kemudian :dipaksa" oleh kelompok itu untuk mengikuti kemauan
kelompok

d) Penerimaan kelas (kelompok) atas tingkah laku yang plenyimpang


Penerirnaan kelompok (kelas) atas tingkah laku yang menyimpang
terjadi apabila kelompok ini rnendorong timbulnya dan rnendukung
anggota kelompok yang bertingkah laku menyimpang dari norma-
norma yang berlaku, Contoh suatu perbuatan untuk memberi gelar
terhadap guru yang kurang disenangi. contoh meragakan cara bicara.
jalan dari guru kurang disenangi tersebut. Jika ha1 ini terjadi maka
masalah kelompok kelihatannya periu mendapat perhatian

C. Pendekatan penanggulangan masalah anak

Dalam mengajar, guru harus pandai menggunakan pendekatan secara


arif dan bijaksana, bukan sembarangan yang bisa merugikan anak. Sebaiknya
guru memandang anak didik sebagai individu dengan segala perbedaan,
sehingga mudah dalam melakukan pendekatan dalam pembelajaran. Berikut

6
maca-macam pendekatan yang bisa dilakukan oleh guru (Dalyono,
2010:129):

1. Pendekatan Individual
Di kelas ada sekelompok peserta didik. Mereka duduk dikursi masing-
masing dan mereka belajar dengan gaya berbeda-beda, perilaku mereka
juga berbeda-beda. Perbedaan individu peserta didik yang berbeda ini
memberikan wawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran harus
memperhatikan perbedaan peserta didik pada aspek individual ini. Dengan
kata lain guru harus melakukan pendekatan individual dalam strategi
belajar mengajar. Jadi pendekatan individual adalah pendekatan yang
dilakukan guru dengan memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek
individual masing-masing.
2. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok memang suatu waktu diperlukan dan perlu
digukan untuk membina dan mengembangkan sikap sosial peserta didik.
Hal ini di sadari bahwa peserta didik adalah sejenis makhluk homo socius,
yakni makhluk berkecenderungan untuk hidup bersama. Dengan
penekanan pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuhkembangkan
rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina untuk
mengendalikan rasa egois yang ada pada diri mereka masing-masing,
sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas. Dan mereka sadar
bahwa hidup ini saling ketergantungan, tidak ada makhluk hidup yang
terus menerus berdiri sendiri tanpa keterlibatan makhluk lain, langsung
atau tidak langsung, disadari atau tidak disadari.
Jadi pendekatan kelompok adalah pendekatan yang dilakukan guru
dengan tujuan membina dan mengembangkan sikap sosial anak didik serta
membina sikap kesetiakawanan sosial. Misalnya anak didik dibiasakan
hidup bersama, bekerja sama dengan kelompok sehingga akan menyadari
bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang mempunyai kelebihan
dengan ikhlas mau membantu mereka yang kekurangan. Sebaliknya

7
mereka yang mempunyai kekurangan dengan rela hati mau belajar dari
mereka yang mempunyai kelebihan tanpa rasa minder. Persaingan yang
positif pun terjadi di kelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar
yang optimal serta anak didik menjadi aktif, kreatif dan mandiri.
3. Pendekatan Bervariasi
Permasalahan yang dihadapi anak didik biasanya bervariasi, maka
pendekatan yang digunakan pendidik akan lebih tepat dengan
menggunakan pendekatan bervariasi pula. Misalnya anak didik yang tidak
disiplin dan anak didik yang suka berbicara akan berbeda cara
pemecahannya penyelesaiannya dan menghendaki pendekatan yang
berbeda-beda pula.
Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan
yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar adalah bermacam-
macam. Kasus yang biasanya muncul dalam pengajaran adalah berbagai
motif sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan untuk setiap kasus.
Maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru
gunakan untuk kepentinganpengajaran.Jadi pendekatan variasi adalah
suatu pendekatan yang dilakukan guru untuk menghadapi permasalahan
anak didik yang bervariasi dengan menggunakan variasi teknik
pemecaham masalah tersebut. Misalnya permasalahan anak didik yang
tidak disiplin dan anak didik yang suka bicara akan berbeda cara
pemecahannya dan menghendaki pendekatan yang berbeda pula. Demikian
juga halnya terhadap anak didik yang membuat keributan. Di sini guru
dapat menggunakan teknik pemecahan masalah dengan pendekatan
variasi.
4. Pendekatan Edukatif
Apapun yang guru lakukan dalam pendidikan dan pengajaran dengan
tujuan untuk mendidik, bukan karena maksud lain, seperti dendam, gengsi,
ingin di takuti, dan lain-lain. Setiap tindakan, sikap dan perbuatan yang
guru lakukan harus bernilai pendidikan dan bertujuan mendidik peserta

8
didik agar menghargai norma hukum, norma asusila, norma moral, norma
sosial dan norma agama.
5. Pendekatan Pengalaman
Belajar dari pengalaman adalah lebih baik, dari sekedar bicara, dan
tidak pernah berbuat sama sekali. Belajar adalah kenyataan yang
ditunjukan dengan kegiatan fisik. Menurut withesington , ciri-ciri
pengalaman yang edukatif adalah berpusat pada suatu tujuan yang berarti
bagi anak, kontinu dengan kehidupan anak, intruksif dengan lingkungan,
dan menambah integrasi anak.
6. Pendekatan Pembiasaan
Pembiasaan adalah pendidikan bagi anak yang masil kecil,
pembiasaan ini sangat penting. Karena dengan kebiasaan itulah akhirnya
suatu aktivitas akan menjadi milik anak di kemudian hari. Stephen R.
Covey, pengarang buku The 7 Habits of Effective people dalam buku
Aunurrahman , mengemukakan bahwa kebiasaan sebagai titik pertemuan
dari pengetahuan, keterampilan, dan keinginan
Pengetahuan adalah paradigma teoritis, apa yang harus dilakukan dan
mengapa. Keterampilan adalah bagaimana melakukannya. Dan keinginan
adalah motivasi untuk melakukan. Agar sesuatu bisa menjadi kebiasaan
dalam hidup kita, kita hurus memiliki ketigannya.

9
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dalam membelajarkan siswa sering guru menghadapi permasalahan
permasalahan terhadap kegiatan-kegiahn yang dilakukan siswa di kelas.
Permasalahan ini meliputi dua jenis yaia yang menyangkut pengajaran dan
yang menyangkut pengelolaan kelas. Guru-guru hams mampu membedakan
kedua permasalahan itu dan menemukan pemecahannya secara tepat. Sering
guru-guru menangani masalah yang bersifat pengajaran dengan pemecahan
yang beisifat pengelolaan dan sebaliknya.
Ada dua jenis masalah pengelolaan kelas, yaitu yang bersifat perorangan
atau individual dan yang bersifat kelompok. Disadari bahwa masalah
perorangan atau individual dan masalah kelompok seringkali menyatu dan
mat sukar dipisahkan. Banyak pendekatan yang bisa dilakukan oleh guru
dalam memecahkan problem di kelas, antara lain : pendekatan individual,
kelompok, edukatif, keagamaan, dan masih banyak lagi pendekatan yang bisa
dipergunakan guru dalam mengatasi problem di kelas.
B. Saran
Dengan di tuliskannya makalah ini di harapkan dapat menambah wawasan
keilmuan bagi para pembaca dan memberikan manfaat untuk
mengembangkan mata kuliah bahan ajar yang akan menambah pengalaman
dan pengetahuan untuk pendidikan agama islam. Penyusun juga berharap
terhadap pembeca dapat mengkritik agar nantinya bisa lebih baik dalam
penyusunan dan penulisan ke depannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia, 2023.Masalah. https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah.(di akses pada


tanggal 08 juni 2023)

Drs. Nurasma, MP.d dan Drs. Zaiyasni, MP.d. Pengelolaan Kelas Teori dan
Praktik Dalam Pembelajaran.Univ Negri Padang.2014

M.Dalyono. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.2010

11

Anda mungkin juga menyukai