Anda di halaman 1dari 10

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN KELAS

Dosen Pengampu:

Dr. H. Suhendra, M.M

Disusun Oleh:

Afrizal Fadli

Erdi Apriadi

Ilham Kurniawan (191105010786)

Siti Yuspiani (191105010268)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2021
BAB I

PENDAHULUAN

Kelas adalah tempat berlangsungnya pembelajaran yang didalamnya terdapat guru


yang menyampaikan materi pada peserta didik dalam waktu yang sama. Kedudukan kelas
sangat penting, maka guru harus professional agar proses pendidikan dan pembelajaran
dikelas dapat terselenggara degan efektif dan efisien. Dalam kelas kegiatan guru terbagi
menjadi dua yaitu kegiatan mengelola pengajaran dan pengelola kelas, salah satu materi yang
akan dibahas disini adalah hambatan dalam pengelolaan kelas.

Masalah dalam sebuah pengelelolaan kelas adalah masalah harus diperhatikan, karena
sangat mempengaruhi hasil suatu pembelajaran, maka dari itu perlu persiapan yang matang
bagi setiap pendidik dan calon pendidikan untuk memiliki kemampuan dalam bidang
tersebut. Contoh dari pengelolaan kelas yaitu seperti peserta didik mengantuk, tidak
mengerjakan tugas, terlambat masuk kelas, mengganggu teman lain dan sebagainya.

Pedidik harus mengetahui bagaimana cara mengelola kelas yang baik dan benar dan
strategi-strategi dalam pembelajaran sehingga kelas dapat dikelola dengan baik. Kesuksesan
guru dalam mengelola kelas dengan professional memiliki peran yang cukup vital, karena
pengelolaan yang baik akan akan berpengaruh terhadap kesuksesan peserta didik dalam
menjalani hidupnya disekolah.

A. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas ?
2. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan kelas ?
3. Jelaskan klasifikasi masalah-masalah dalam pengelolaan kelas ?
4. Apa hambatan-hambatan dalam pengelolaan kelas?
5. Bagaimana penyelesaian masalah dalam manajemen kelas?

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui penyebab timbulnya masalah dalam pengelolaan kelas
2. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi masalah dalam pengelolaan kelas
3. Untuk mengetahui klasifikasi masalah-masalah dalam pengelolaan kelas
4. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pengelolaan kelas?
5. Untuk mengetahui cara penyelesaian masalah dalam manajemen kelas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peyebab Timbulnya Masalah dalam Manajemen Kelas

Dalam manajemen kelas akan ditemui berbagai faktor penghabat atau masalah dalam
pengelolaan kelas, diantaranya yaitu datang dari pendidik atau peserta didik itu sendiri. Ada
beberapa faktor penyebab timbulnya masalah dari guru dalam manajemen kelas, diantaranya:

1. 1..Kurangnya kesiapan guru baik secara fisik maupun non fisik.


2. Kurang tangapan seorang pendidik terhadap anak didiknya.
3. Sikap kepribadian pendidik yang tidak mencerminkan tingkah laku seorang
pendidik.
4. Penguasaan guru pada bahasa asing kurang, sehingga tidak mampu membaca
buku-buku sumber aslinya.
5. Guru kurang memperhatikan siswa secara individual.
6. Kurangnya komunikasi antara guru dan siswa.
7. Guru terlalu banyak kegiatan diluar sekolah untuk mencari tambahan biaya hidup.

Sedangkan secara umum ada beberapa faktor penyebab timbulnya masalah dalam manajemen
Kelas, diantaranya:

1. Pengelompokan, adanya pengelompokan peserta didik berdasarkan kriterianya


tertentu
2. Karakteristik individual peserta didik.
3. Kelompok pandai merasa terhalangi terhadap kelambanan temannya yang tidak
secerdas mereka.
4. Adanya keharusan bagi peserta didik untuk tenang dan bekerja selama jam pelajaran
sehingga akan menimbulkan ketegangan dan kecemasan.
5. Adanya organisasi kurikulum tentang team teaching.

Pollard dalam Hilda Karli mengelompokkan kepribadian siswa dalam 5 kelompok besar:
1. Impulsivity/Reflekxivity. Gambaran impulsivity adalah orang yang tergesa-gesa
dalam mengerjakan tugas tanpa berpikir dahulu, sedangkan reflexivity adalah orang
yang sangat mempertimbangkan tugas tanpa berkesudahan.
2. Extroversion/Introversion. Gambaran extroversion adalah orang yang ramah, terbuka,
bahkan kadang-kadang tergantung dari perlakuan teman-teman sekelompoknya.
Sedangkan introversion adalah orang yang tertutup dan sangat pribadi, dan terkadang
tidak mau bergaul dengan teman-temannya.
3. Anxienty/Adjustment. Gambaran anxienty adalah orang yang merasa kurang dapat
bergaul dengan teman, guru atau tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan
baik, sedangkan adjustment adalah orang yang merasa dapat bergaul dengan guru,
teman atau dapat menyelesaikan masalah dengan baik.
4. Vacillation/Perseverance. Gambaran vacillation adalah oarng yang konsentrasinya
rendah sering berubah-rubah, dan cepat menyerah dalam pekerjaan, sedangkan
perseverance adalah orang yang mempunyai daya konsentrasi kuat dan terfokus serta
pantang menyerah dalam menyelesaiakn pekerjaan.
5. Competitiveness/collaborativeness. Gambaran competitiveness adalah orang yang
mengukur prestasinya dengan orang lain dan sukar bekerja sama dengan orang
lain,sedangkan collaborativeness adalah orang yang sangat tergantung dengan orang
lain dan tidak dapat bekerja sendiri.

B. Mengidentifikasi Masalah dalam pengelolaan kelas


         Mengidentifikasikan masalah ini perlu dilakukan dengan langkah-langkah :
1.  Merasakan adanya masalah
      Merasakan adanya masalah dengan cara bertanya pada diri sendiri (merefleksi) mengenai
kualitas pembelajaran yang selama ini di capai. Guru mengangap adanya masalah kalau ada
kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi.
Contoh pertanyaan adanya masalah
a. Apakah kopetensi awal siswa untuk mengikuti pembelajaran cukup memadai?
b. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif?
c. Apakah sarana/prasarana pembelajaran cukup memadai?
d. Apakah perolehan pembelajaran cukup tinggi?
e. Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas?
f. Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inovasi
tertentu?
2. Megidentifikasi masalah
a. Masalah-masalah yang dihadapi tersebut dicari ciri masalahnya untuk dicari masalah
mana yang layak dipecahkan terlebih dahulu.
b. Tahap ini harus menemukan gagasan awal mengenai permasalahan actual yang terkait
dengan manajemen kelas, iklim belajar, PBM, sumber belajar, dan perkembangan
personal.
Cara mingidentifikasi masalah :
a. Menulis semua halyang terkait dengan pembelajaran yang dirasakan perlu
memperolehperhatian untuk menghindari dampak yang tidak diharapkan.
b. Memilah dan mengklasifikasikan masalah sesuai dengan jenisnya dan menggidentifikasi
frekuensi timbulnya masalah.
c. Mengurutkan masalah sesuai dengan tingkat urgensinya untuk ditindaklanjuti
d. Peneliti memilih permasalahan yang urgen untuk dipecahkan.
3. Menganalisis masalah
      Analisis masalah adalah untuk menentukan urgensi masalahjuga dimaksudkan untuk
mengetahui proses tindak lanjut perbaikan atau pemecahan yang dibutuhkan. Analisis disini
adalah kajian terhadap permasalahan dilihat dari segi kelayakanya.
         Acuan pertanyaan analisis masalah :
a. Bagaimana konteks, situasi atau iklim lokasi masalah itu terjadi?
b. Apalagi kondisi prasyarat untuk terjadinya masalah?
c. Bagaimana keterlibatan masing-masing komponen pembelajaran dalam terjadinya
masalah?
d. Bagaimana alternative pemecahan yang dapat diajukan?
e. Bagaimana perkiraan waktu yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
4. Memfokuskan masalah
Memfokuskan masalah adalah menentukan pilihan perbaikan yg akan dilakukan dalam
proses pembelajaran.
5. Merumuskan masalah
a. Deskripsi singkat tentang masalah yang harus dipecahkan dinyatakan dlm bentuk
pertanyaan/kalimat tanya atau pernyataan.
b. Masalah tersebut dijabarkan dan dirinci secara jelas dan operasional sehingga tampak
ruang lingkupnya.

C. Klasifikasi masalah-masalah dalam pengelolaan kelas

Secara umum, masalah-masalah yang berasal dari siswa yang ditemui di dalam kelas dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Masalah individual

Masalah individual adalah masalah yang ditimbulkan oleh perorangan siswa. Jika
diklasifikasikan masalah individual ini dapat dikelompokkan menjadi empat, diantaranya:

a. Masalah yang dibuat karena ingin menarik perhatian orang lain Masalah seperti ini
biasanya timbul berupa yang mengalihkan perhatian guru atau siswa lainnya dari
pembelajaran yang sedang berlangsung. Misalnya membuat banyolan ketika.
b. Masalah yang dibuat karena ingin mencari k Masalah seperti ini biasanya timbul berupa
perilaku yang berusaha mengendalikan guru dansiswa lainnya dengan memperlihatkan
kekuatannya. Misalnya selalu mendebat guru atau siswa lainnya, menindas siswa yang
lebih lemah, atau kehilangan kendali emosional, marah-marah
c. Masalah yang dibuat karena ingin mengungkapkan ketidakmampuan dirinya Masalah
seperti ini biasanya timbul berupa perilaku yang enggan dan malas melakukan tugas
yang diperintah guru serta selalu mengandalkan bantuan guru dan siswa lainnya.
2. Masalah kelompok

Masalah kelompok adalah masalah yang ditimbulkan oleh kelompok siswa tertentu. Jika
diklasifikasikan, masalah kelompok terbagi atas:

a. Hubungan antara siswa kuarang harmonis sehingga muncul beberapa kelompok yang
tidak bersahabat, dan keonaran yang menyebabkan proses belajar mengajar
mengalami hambatan.
b. Kelas bereaksi negatif terhadap salah satu anggotanya, misalnya, mengejek.
Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok.
c. Kelompok cendrung mudah di alihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap.
d. Kelas kurang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru, misalnya gangguan
jadwal atau guru kelas terpaksa diganti semantara oleh guru lain, dan sebagainya.
D. Hambatan-hambatan dalam pengelolaan kelas

Menurut (Afriza. 2014.hlm,104) faktor yang menyebabkan timbulnya dalam manajemen


kelas, diantaranya:

1. Faktor guru

Beberapa faktor penyebab timbulnya masalah dalam manajemen kelas diantaranya yaitu:
a. Kepemimpinan guru yang otoriter. Guru dalam proses mengajarnya yang otoriter
dan kurang demokratis akan menumbuhkan sikap agresif atau pasif dari peserta
didik, sehingga sikap ini menjadi sumber masalah dalam manajemen kelas.
b. Metode pembelajaran yag monoton. Dengan pembelajaran seperti ini akan
menibulkan kebosanan bagi siswa, kecewa, frustasi, selain itu hal ini merupakan
pelanggaran disiplin.
c. Kepribadian guru. Seorang guru dituntut untuk berlaku adil, objektif, dan
fleksibel, sehingga terjalin suasana emosional yang menyenangka dalam proses
belajar mengajar, akan tetapi sikap yang bertentangan dengan kepribadiana
tersebut akan menimbulkan masalah dalam manajemen bagi peserta didik.
d. Ternatasnya kesempatan guru dalam memahami tingkah laku siswa dan latar
belakangnya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya usaha guru dalam memahami
siswa dan latar belakangnya.
e. Terbatasanya pengetahuan guru dalam masalah manajemen dan pendekatan baik
yang sifatnya teoritis atau pengalaman praktis.
f. Kurangnya kedekatan guru dan peserta didik dikelas. Untuk memudahkan dalam
manajemen kelas seorang guru itu harus dekat dengan siswa, karena dengan
kedekatan antara siswa guru tersebuta kan mudah memahami karakter siswa
dikelasnya, selain itu jika seorang guru dekat dengan siswa maka siwa akan
memiliki rasa tanggung jawab terhadap gurunya, kelas, dan pembelajaran. Jika
kedekatan tersebut tidak terjalin maka siswa tidak akan memiliki rasa tanggung
jawab terhadap dirinya, guru, kelas, dan pembelajaran.
2. Faktor siswa

Kurangnya kesadaran siswa dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota kelas yang
foktor utama dalam masalah manajemen kelas.

3. Faktor Keluarga

Kebiasaan yang tidak baik dilingkungan keluarga, seperti tidak disiplin, tidak tertib,
kebebasan dan ke kekangan yang berlebihan akan menyebabkan siswa melanggar disiplin
dikelas. Selain itu ada faktor dari sikap orang tuayang otoriter, sehingga akan tercermin dari
tingkah laku peserta didik yang agresif atau apatis. Contohnya seperti peserta didik yang
pegganggu dan membuat keributan hal tersebut biasa muncul dari keluarga yang broken
home.
4. Faktor Fasilitas

Ruang kelas yang kecil dibandingkan dengan jumlah siswa dan kebutuhan untuk bergerak
dalam kelas, selain itu ketersediaan alat yang tidak sesuai dengan jumlah peserta didik yang
membutuhkan sehingga menyebabkan timbulnya pada manajemen kelas.

E. Penyelesaian Masalah dalam Manajemen Kelas

Langkah-langkah penyelesaian masalah dalam manajemen kelas sebagi


berikut(Mulyadi,2009: 27-33)

1. Identifikasi masalah siswa Pada langkah ini guru melakukan kegiatan untuk mengenal
dan mengetahui masalah-masalah kelas yang muncul di dalam kelas.
2. Membuat rencana penanggulangan terhadap masalah siswa
3. Menetapkan waktu pertemuan dengan siswa yang bermasalah dengan persetujuan kedua
pihak tentang waktu dan tempat pertemuan itu sendiri.
4. Bila saatnya bertemu dengan siswa, jelaskan maksud pertemuan tersebut dan jelaskan
pula manfaat yang mungkin diperoleh, baik oleh siswa ataupun oleh sekolah.
5. Tunjukkan kepada siswa bahwa gurupun bukan orang yang sempurna dan tidak terlepas
dari kekurangan dalam hal ini. Tetapi yang penting antara guru dan siswa harus ada
kesadaran untuk bersama-sama belajar saling memperbaiki diri, saling mengingat bagi
kepentingan bersama.
6. Guru berusaha untuk membawa siswa kepada masalahnya yaitu pelanggaran terhadap
peraturan yang berlaku di sekolah dengan sikap yang sabar sehingga menumbuhkan
kesadaran siswa secara perlahan.
7. Bila pertemuan yang diadakan ternyata siswa tidak responsif, maka guru dapat mengajak
siswa untuk melaksanakan diskusi pada waktu yang lain tentang masalah yang
dihadapinya. Tentukan waktu diskusi tersebut atas dasar persetujuan antara guru dan
siswa.
8. Pertemuan guru dan siswa harus sampai pada pemecahan masalah dan sampai pada
kontrak individual yang diterima siswa dalam rangka memperbaiki tingkah laku siswa.
9. Melakukan tindak lanjut dengan mengikuti perkembangan siswa setelah penyelesaian
masalah (monitoring) agar masalah tersebut tidak terulang lagi.

Masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas harus segera diselesaikan agar gangguan
terhadap pelaksanaan pembelajaran tidak berlangsung lama. Aktivitas siswa meninggalkan
ruangan kelas untuk pergi ke kamar mandi atau keperluan-keperluan lainnya, adalah hal yang
cukup penting. Karena tidak benar dan tidak adil jika siswa yang bersangkutan harus merasa
malu apabila meminta izin ke kamar mandi. Sebagaimana halnya orang dewasa yang merasa
segan dan risih apabila harus berterus terang perlu pergi ke toilet. Jika guru mendiskusikan
hal tersebut dengan siswa pada awl tahun ajaran baru, maka aktivitas pergi ke toilet tidak
akan menjadi satu gangguan

SIMPULAN

Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara


kondisi belajar yang optimal. Pengelolaan kelas yang efektif merupakan persyaratan mutlak
bagi terjadinya proses belajar mengajar yang efektif. Adapun tujuan pengelolaan kelas adalah
agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran
secara efektif dan efesien. Penyebab timbulnya masalah dari guru itu sendiri seperti,
kurangnya kesiapan guru baik secara fisik maupun non fisik, kurang tangapan seorang
pendidik terhadap anak didikny, sikap kepribadian pendidik yang tidak mencerminkan
tingkah laku seorang pendidik, dan lainsebagainya, secara umum penyebab timbulnya
masalah dalam pengelolaan kelas.
Mengidentifikasi masalah yaitu guru menulis semua hal yang dirasakan memerlukan
perhatian, guru memilah-memilah masalah tersebut menurut jenis dan bidang
permasalahannya. Mengklasifikasi masalah pengelolaan seperti masalah pengarahan,
evaluasi. Guru dalam tugasnya untuk merencanakan, melaksanakan evaluasi menemukan
masalah- masalah, Masalah isi dan urutan-urutan pelajaran. Hambatan- hambatan dalam
pengelolaan kelas adalah sebagai berikut: Masalah yang ada dalam wewenang guru, kelas,
sekolah dan lain- lain.
Daftar Pustaka

Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Alben Ambarita. 2006. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Departemen

Afriza. 2014. Manajemen Kelas. Pekanbaru: Kreasi Edukasi

Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat

Yozi Novia,dkk. 2014. Hambatan-hambatan Pengelolaan Kelas. Muara Bulian: UJ

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPS/article/view/3813

Evaston, dkk. 2011. Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar, Jakarta: Kencana

Strategi Belajar Mengajar.2006. Cet. III; Jakarta: PT. Rineka Cipta

Rohani Ahmad. 2004. Pengelolaan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta

Suwardi. 2007. Manajemen Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press

Anda mungkin juga menyukai