Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arfiah Lestari Putri

NIM : 200131601680

Presensi/ Offering : 11/A20

Mata Kuliah : Manajemen Kelas

Analisis Masalah Manajemen Kelas

Pada dasarnya permasalahan dalam manajemen kelas sangatlah beragam, berikut ini saya
paparkan 2 permasalahan umum yang sering terjadi dalam proses pembelajaran di kelas,
diantaranya yaitu:

1. Siswa kurang fokus dalam pembelajaran


• Analisis masalah
Faktor yang menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi pada dasarnya karena dua
faktor yaitu faktor internal yang datangnya dari dalam diri siswa dan faktor eksternal
atau yang datangnya dari lingkungan
1) Faktor internal
Faktor internal ini merupakan penyebab yang datangnya dari diri siswa itu sendiri.
Misalnya, siswa kurang memiliki motivasi dalam diri dirinya, siswa mengalami
depresi atau tekanan, bahkan bisa juga disebabkan karena siswa yang kelelahan,
kurang tidur dan lain-lain. Semua hal-hal ini akan menyebabkan kurangnya fokus
saat pembelajaran
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal ini merupakan penyebab yang datangnya dari luar atau dari
lingkungan yang ada di sekeliling siswa. biasanya dapat terjadi jika suasana kelas
tersebut kurang mendukung baik dari segi kebersihan, kenyamanan bahkan letak
atau susunan tata kelas. Masalah kebersihan misalnya kelas yang jorok yang
dipenuhi sampah karena para siswa tidak melaksanakan piket. Kemudian masalah
kenyamanan misalnya ada teman-temannya yang ribut. Dan masalah letak kelas
misalnya penataan meja dan kursi yang tidak sesuai dengan kebutuhan peserta
didik dan lain-lain.
• Solusi mengatasi permasalahan
1) Guru harus bisa mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan yang dihadapi
oleh setiap siswanya. Guru harus selalu peka terhadap segala tingkah laku siswa.
Apabila guru melihat perilaku siswa yang menunjukan adanya masalah dalam
dirinya, maka guru harus segera mengambil tindakan. Misalnya saja ketika guru
melihat siswa yang kelelahan karena sering begadang yang menyebabkan
ketidakfokusan maka guru bisa menegur siswa agar tidak terlalu sering begadang
lalu bisa meminta siswa untuk beristirahat sejenak. Kemudian apabila siswa
mengalami tekanan atau depresi guru bisa memberikan layanan konseling untuk
membantu dalam pemecahan masalah. Apabila masalahnya dari keluarga, guru
juga bisa menemui orang tua siswa untuk menemukan solusi permasalahan yang
tepat
2) Apabila permasalahan disebakan oleh motivasi siswa yang kurang maka guru
dapat memberikan pembinaan motivasi kepada siswa, karena salah satu tugas guru
yakni sebagai agen pembelajaran, bagaimana seorang guru bisa menciptakan
transfer pelajaran sekaligus motivasi kepada siswa-siswanya. Peran guru dalam
memotivasi siswa dapat dilakukan melalui cara-cara sebagai berikut:
a. Guru melakukan sosialisasi tentang motivasi kepada siswa, motivasi yang
diberikan bisa dalam bentuk ceramah singkat yang diberikan sebelum
memulai proses pembelajaran.
b. Guru kelas bersama guru mata pelajaran secara aktif berdiskusi dalam rangka
menciptakan motivasi sehingga siswa-siswanya tidak mengalami kekurangan
motivasi.
c. Guru bimbingan konseling juga memiliki peranan yang cukup besar dalam
hal memotivasi siswa, guru secara berkelanjutan memberikan penyuluhan dan
motivasi kepada siswa baik secara perorangan (individu) maupun secara
kelompok.
3) Apabila masalah tersebut terjadi karena faktor eksternal yaitu suasana kelas
kurang mendukung baik dari segi kebersihan dan kenyamanan, maka guru
bersama-sama dengan siswa pada awal pembelajaran bisa membuat aturan
pembelajaran yang disepakati bersama. Disini guru bisa memberikan pemahaman
kepada siswa yang apabila melanggar peraturan yang telah dibuat maka akan
dikenai sanksi. Selanjutnya masalah terkait pengaturan ruang dan tempat duduk,
guru bisa memodifikasi atau mengubah tatanan kelas sesuai dengan kebutuhan
siswa.
2. Perilaku siswa kurang disiplin
• Analisis masalah
Disiplin adalah salah satu sikap penting yang harus dimiliki oleh setiap orang.
Pasalnya, disiplin juga menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran, baik guru
ataupun siswa harus disiplin terhadap waktu, terhadap tugas yang diberikan, terhadap
kegiatan belajar, dan lainnya. Namun realitanya meskipun kedisiplinan itu sangat
penting akan tetapi masih banyak siswa yang mengalami permasalahan kedisiplinan
disekolah. Contoh gejala-gejala perilaku yang ditunjukan seperti: datang terlambat,
tidak mengerjakan tugas tepat waktu, berpakaian tidak rapi, tidak mengerjakan PR,
tidak mau piket, membolos saat jam pelajaran dan lain-lain. Penyebab perilaku siswa
kurang disiplin ini dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal.
1) Faktor internal
Disebabkan oleh motivasi diri siswa yang rendah, kurangnya pemahaman siswa
tentang makna kedisiplinan itu sendiri serta kurangnya kesadaran siswa dalam
mengatur waktu luang
2) Faktor eksternal
Bisa disebabkan karena pengaruh keluarga yang kurang harmonis yang
menyebabkan siswa kurang perhatian dari orang dan pendidikan karakter yang
kurang baik dari orang tuanya. Selanjutnya bisa juga disebabkan oleh faktor
guru, misalnya guru kurang memberikan contoh yang baik tentang kedisiplinan
sehingga siswa meniru perbuatan tersebut. Sedangkan pada faktor lingkungan
bisa disebabkan oleh pengaruh teman sebaya yang kurang baik
• Solusi untuk mengatasi masalah
1) Solusi yang dapat dilakukan oleh guru dan sekolah
Guru dan sekolah harus selalu menjalankan aturan yang telah dibuat secara
konsisten, dengan bersikap adil dan tegas dalam meberikan tindakan disiplin
bagi setiap siswa tanpa membeda-bedakan status dan selalu mengevaluasi tata
tertib sekolah agar dapat meningkatkan kualitas pembinaan perilaku disiplin dan
penanaman pendidikan karakter kepada siswa. Selain itu, guru juga harus
menjadi contoh kedisiplinan yang baik kepada peserta didik.
2) Solusi yang dapat dilakukan oleh BK
Dengan mengetahui faktor penyebab perilaku tidak disiplin siswa disekolah,
guru BK dapat memberikan layanan kepada siswa yang memiliki perilaku tidak
disiplin sesuai dengan faktor penyebabnya. Guru BK dapat memberikan layanan
informasi, layanan konseling kelompok, layanan konseling individual. Selain
memberikan layanan, konseling guru Bk juga melakukan home visit (kunjungan
rumah) dan konferensi kasus dan lain-lain
3) Solusi yang dapat dilakukan orang tua
orang tua harus selalu memperhatikan perilaku anak,mengawasi setiap kegiatan
yang dilakukan oleh anak dan bersikap lebih tegas lagi dalam mendidik anak
sehingga anak dapat berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
4) Solusi yang dapat dilakukan oleh siswa
siswa dapat menerapkan karakter disiplin dan meningkatkan motivasi dalam
dirinya sehingga dapat membangun kepribadian yang kokoh, selain itu siswa
juga harus memiliki kesadaran diri agar terhindar dari perilaku-perilaku
menyimpang.

Anda mungkin juga menyukai