Anda di halaman 1dari 5

NAMA : CITRA MULYANI PUTRI

NIM : 105401114621
KELAS : SD 3F

UJIAN AKHIR SEMESTER


MATAKULIAH PENGELOLAAN KELAS
1. Pengelolaan kelas dapat membantu guru dalam menciptakan suasana pembelajaran
yang kondusif dan efektif. Jelaskan prosedur apa saja yang perlu diperhatikan guru
dalam pengelolaan kelas!
Jawaban :
a. Merencanakan, guru menetapkan apa yang akan dilakukan, kapan, dan bagaimana
cara melakukan pembelajaran; membatasi sasaran dan menetapkan pelaksanaan
untuk mencapai hasil yang maksimal; serta mengembangkan alternatif-alternatif.
b. Mengorganisasi, guru membentuk organisasi kelas untuk melatih dan
menciptakan ketertiban kelas. Pembentukan organisasi kelas merupakan Langkah
dalam melatih dan membina siswa berorganisasi. Mereka dilatih untuk
bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan baik secara individu maupun
kelompok.
c. Mengkoordinasi, guru memprakarsasi dan menampilkan kepemimpinan dalam
melaksankan rencana dan pengambilan keputusan, mengeluarkan instruksi-
instruksi yang spesifik.
d. Mengawasi, guru membimbing, memotivasi, dan melakukan pengamatan selama
pembelajaran.
e. Mengevaluasi, guru pelaksanaan kegiatan kegiatan pembelajaran;
mengidentifikasi kebutuhan dan kendala-kendala selama pembelajaran,
melaporkan penyimpangan untuk Tindakan koreksi dan merumuskan Tindakan
koreksi, Menyusun standar-standar dan saran-saran.

2. Amatilah video pembelajaran pada link di bawah ini!


https://www.youtube.com/watch?v=vaedonG8-_Q
Berdasarkan video tersebut, identifikasi:
a. Komponen-komponen pengelolaan kelas
b. Faktor-faktor yang memengaruhi pengelolaan kelas
c. Peran guru dalam pengelolaan kelas
Jawaban:
a. Komponen pengelolaan kelas yaitu:
1) Melakukan tindakan preventif (pencegahan) sebagai metode untuk antisipasi
atau mencegah munculnya masalah.
 Memperhatikan lingkungan belajar mulai dari ruangan kelas (penataan
tempat duduk, rak buku, perpustakaan kelas, pencahayaan dan kebersihan
kelas dan lainnya).
 Membuat komitmen diawal tentang aturan-aturan atau tata tertib yang
disepakati Bersama diawal pembelajaran.
 Tetap stabil dan proporsional dalam menghadapi siswa.
 Memberi teladan yang baik kepada siswa
 Meskipun hukuman dalam pengelolan kelas masih bersifat kontroversial
(dipertengtangkan), namun hukuman diperbolehkan.
 Menjalin komunikasi dengan orang tua siswa
2) Melakukan Tindakan kuratif jika muncul masalah pengelolaan kelas
 Memberikan teguran
 Menggunakan Gerakan tubuh (gesture) yang dipahami siswa
 Menerapkan pendekatan personal.

b. Faktor-faktor yang memengaruhi pengelolaan kelas secara umum dibagi menjadi


dua faktor  yatu :

1) Faktor interen siswa dan eksteren siswa. Faktor interen siswa berhubungan
dengan masalah emosi, pikiran dan prilaku. Kepribadian siswa dengan ciri-ciri
khusunya masing-masing menyebabkan siswa berbeda dari segi aspek, yaitu
perbedaan biologis, intelektual dan psikologis.
2) Faktor ekstern siwa terkait dengan pengelolaan suasana laingkungan belajar,
penempatan siswa, pengelompokan siswa. Jumlah siswa dikelas. Masalah siswa
di kelas misalnya dua puluh orang ke atas cenderung lebih mudah terjadi koflik.

Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa terjadinya kekacauan di kelas disebabkan
oleh faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu intern dan eksteren siswa dan untuk
mengatasi terjadinya kekacauan di kelas diperlukan adanya usaha dari guru dalam
rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas.

c. Peran guru dalam pengelolaan kelas


1) Pengelola kelas
2) Fasilitator
3) Motivator
4) Demonstrator
5) Mediator
6) Evaluator

3. Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki oleh guru adalah kompetensi pedagogi.
Buatlah sebuah refleksi terkait urgensi dan korelasi kompetensi pedagogi guru dalam
pengelolaan kelas terkhususnya pada implementasi kurikulum merdeka!
Jawaban:
Pengelolaan kelas sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar
mengajar disekolah. Dengan pengelolaan kelas yang baik kelas akan lebih kondusif,
anak-anak akan lebih nyaman saat menjalani proses belajar mengajar, tentunya
dengan melakukan aneka aktivitas yang menyenangkan. Mengingat pentingnya peran
guru dalam proses pendidikan, maka pemerintah secara tegas merumuskan empat
kompotensi yang perlu dan harus dimiliki guru, salah satu diantaranya kompetensi
pedagogik (UU No. 14 Tahun 2005).
Kompotensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran
peserta didik. Salah satu aspek kompetensi pedagogik adalah pemahaman terhadap
peserta didik. Memahami peserta didik merupakan satu aktivitas yang harus dilakukan
guru termasuk sebelum menyusun rancangan pembelajaran, sebab proses
pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan peserta didik. Semua
keputusan yang harus diambil dalam merancang dan mendesain pembelajaran
sebaiknya didasarkan pada kondisi peserta didik dan fasilitas pembelajaran yang
tersedia (PP Nomor 74 Tahun 2008).
Pembelajaran yang dilaksanakan guru diharapkan dapat mengembangkan
potensi peserta didik secara optimal. Pembelajaran pada satuan pendidikan seharusnya
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik (Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 200, Pasal
19).
Kompetensi pegagogik guru sangat penting dalam mengelola kelas pada
implementasi kurikulum merdeka karena guru sangat dianjurkan untuk tidak
bersikap monoton ketika melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas
pada program “Merdeka Belajar”. Tak hanya guru saja, orangtua murid pun
dituntut untuk aktif dalam membimbing anaknya mengikuti kelas pada saat
pembelajaran berlangsung.
Dengan kompetensi pedagogik guru bisa menciptakan suasana kelas dan
pembelajaran yang menarik. Mengajar dengan suasana yang nyaman tentu lebih
menyenangkan bagi guru maupun siswa. Hal ini penting sekali untuk
menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar. Kondisi belajar yang menyenangkan,
nyaman, dan aman akan mengaktifkan bagian neo-cortex (otak berpikir).
Selain itu, suasana belajar yang nyaman juga dapat mengoptimalkan
proses belajar mengajar guru serta meningkatkan kepercayaan diri anak. Suasana
kelas yang penuh beban, kaku, hingga guru yang kurang bersahabat dengan siswa
akan menurunkan fungsi otak anak sehingga mereka tidak mampu berpikir
efektif, reaktif, atau agresif. Hal ini akan menghambat terciptanya kelas yang
merdeka karena siswa menjadi pasif.
Guru dapat menerapkan cara yang berbeda setiap mengajar di kelas,
seperti menggunakan alat peraga atau mengadakan praktik langsung di luar kelas
minimal seminggu sekali. Selain memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar, hal ini dapat menarik minat belajar siswa karena mereka akan terus
bertanya-tanya.

4. Jika Anda sebagai seorang guru kelas, buatlah sebuah rancangan pengelolaan kelas
yang benar dan tepat dalam pembelajaran yang akan Anda laksanakan di kelas
sehingga tergambar ilustrasi (gambaran simulasi) pelaksanaan pengelolaan kelas yang
Anda rancang!
Jawaban:
Pengeloaan kelas yang baik sangat menentukan kualitas kegiatan belajar mengajar.
Bila kualitas belajar dan mengajar baik, maka peserta didik juga akan mendapatkan
tingkat pemahaman yang baik.
Rancangan pengelolaan kelas yang baik menurut saya yaitu:
1. Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
Sebelum mengajar, kita harus mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran / RPP dengan baik. Karena dengan RPP kita dapat memahami
kompetensi yang harus dicapai siswa, tujuan pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran yang akan digunakan, materi yang akan disampaikan termasuk
penilaian yang akan dilaksanaan saat akan mengajar.
2. Guru menguasai materi
Setelah RPP disiapkan, Anda harus benar-benar menguasai materi yang akan
disampaikan kepada siswa. Karena kelas yang ribut, tidak disiplin, berisik dan
sebagainya, salah satunya terjadi karena guru kurang menguasai materi, sehingga
siswa menjadi menyepelekan, tidak serius dan tidak fokus.
3. Guru menampilkan performa mengajar terbaik
Setiap pengajar pasti punya ciri khas masing-masing dengan berbagai
kelebihan dan kekurangannya. Ketika Anda berada di kelas, mengajarlah dengan
performa terbaik Anda; gaya bahasa, penampilan, suara yang jelas, tulisan yang
rapi dan penyampaian materi yang dapat dimengerti oleh siswa.
4. Guru menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi siswa
Ada banyak metode yang dapat digunakan oleh pengajar ketika berada di
kelas. Namun, guru atau pengajar harus terampil dalam memilih metode untuk
pengajarannya di kelas. Metode yang digunakan dalam kelas tertentu, belum tentu
cocok dan sesuai untuk kelas yang lain. Evaluasi dan observasilah metode terbaik
yang dapat digunakan untuk tiap kelas yang berbeda.
5. Kontrol disiplin siswa
Agar dapat mengelola kelas dengan baik, sepakatilah peraturan yang dapat
menjadikan siswa disiplin ketika Anda sedang mengajar di kelas. Seperti;
pembelajaran tidak akan dimulai sebelum siswa masuk ke kelas semua, alat tulis
lenkap, siswa yang kesiangan tidak dapat mengikuti pembelajaran dan sebagainya.
Hal itu harus disampaikan dan dibuat peraturannya untuk disepakati bersama, agar
kelas dapat terkelola dengan baik.

Dalam pengelolaan kelas yang baik juga harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
1. Penataan ruang kelas
Penataan ruang bertumpu pada penetapan tempat duduk siswa, dengan format
memudahkan siswa dalam memandang gurunya. Biasanya hal ini dipengaruhi
jumlah siswa dalam satu kelas. Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak akan
memudahkan siswa untuk menata meja dan kursi, agar di mana pun siswa duduk,
mereka tetap bisa memperhatikan guru saat mengajar.
Berbeda bila kelas terlalu padat dan banyak siswa. Biasanya siswa yang
duduknya paling belakang dan pojok akan kesulitan memandang guru, karena
tertutup dengan siswa lainnya. Siswa juga memerlukan ruang yang cukup agar
mereka bisa menempatkan buku dan alat-alat tulis mereka. Sehingga saat mereka
membutuhkan sesuatu, mereka bisa dengan mudah menemukannya.
Formasi tempat duduk siswa juga perlu diubah dalam jangka waktu tertentu.
Perubahan formasi tempat duduk perlu dilakukan agar siswa tidak bosan di kelas.
Siswa perlu mengenal lebih dekat teman-teman mereka dalam satu kelas, sehingga
mereka tidak jenuh belajar.
2. Mengantisipasi kondisi  kelas
Kondisikan semua siswa dengan baik secara fisik maupun psikis, termasuk
siswa yang terlambat masuk ke dalam kelas. Sebelum siswa benar-benar siap
jangan memulai mengajar. Ada kalanya saat kita masuk kelas, suasana kelas
sangat gaduh atau anak berjalan ke sana kemari dari tempat duduk mereka.
Sebagai pendidik kita tidak boleh menoleransi hal ini. 
Sejak awal tahun ajaran, seorang pengajar harus menetapkan suatu aturan,
bahwa setiap ada guru yang masuk kelas dan hendak mengajar, siswa harus
langsung memberikan salam. 
3. Tetapkan aturan dengan tegas namun 'bersahabat' 
Saat ada siswa melakukan pelanggaran, kita harus tegas dalam memberikan
konsekuensi, sesuai dengan aturan yang telah disepakati. Alangkah lebih baik bila
aturan dibuat bersama siswa sejak awal tahun ajaran. Saat membuat suatu aturan
dan metode pemberian konsekuensi, kita perlu mengajak siswa untuk bekerja
sama. Sehingga saat mereka melakukan pelanggaran dan menerima konsekuensi,
mereka bisa menerimanya dengan baik. 
4. Pastikan siswa tetap fokus 
Beberapa siswa mungkin tidak fokus dengan materi yang kita berikan. Ada
banyak sebab mengapa siswa bisa tidak fokus pada pelajaran, bisa karena
ngantuk, bosan, capek, dan sebab lainnya. Sebagai pendidik kita harus memiliki
banyak cara agar siswa tetap fokus memperhatikan saat pembelajaran. Beberapa
cara yang bisa kita praktekkan adalah dengan memberikan pertanyaan kepada
siswa dengan cara menunjuk siswa (terutama yang terlihat kurang fokus),
mengajak siswa melakukan ice breaking, dan kejutan-kejutan menarik lainnya.
5. Serius tapi santai
Mulailah mengajar dengan serius. Bila sudah berhasil menggiring siswa dalam
suasana demikian, atur irama pembelajaran menjadi santai kemudian serius lagi,
dan begitu seterusnya. Kalau serius melulu siswa akan ngantuk atau bosan
mengikuti pelajaran. Makanya perlu juga pembelajaran diselingi dengan homor
dan intermezo sebagai penyegaran bagi siswa. Ada kalanya kita mengajak siswa
untuk serius dalam memperhatikan dan mengikuti pelajaran, namun tidak ada
salahnya juga bila kita mengajak siswa untuk tertawa dengan humor-humor segar. 
6. Bersemangat sejak awal pembelajaran
Sejak awal pembelajaran kita perlu menunjukkan semangat yang baik. Jangan
sampai kita terlihat lelah, mengantuk, sedih, dan keadaan hati yang tidak baik
lainnya. Perasaan negatif bisa membuat siswa kehilangan semangat. Sebagai
pendidik, kita perlu belajar mengelola emosi. Keterampilan pendidik dalam
mengelola emosi bisa membuat siswa merasa nyaman dan lebih bersemangat
dalam belajar.  
7. Kondisi kelas yang nyaman
Kondisi kelas harus nyaman seperti pencahayaan harus baik, sirkulasi udara baik,
kebersihan kelas, penempatan barang yang ada dikelas harus baik.

Anda mungkin juga menyukai