Anda di halaman 1dari 8

HASIL DISKUSI

Kelompok 4
Disusun Guna Memenuhi Tugas : Metodologi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dyan Falasifa Tsani, M.Pd.

Disusun Oleh :
Dhea Putri Hafizhah (1908056002)
Kanzuwita Fitri (1908056029)
Jumadin (1908056068)
Fika Zahrotul Muflikhah (1908056086)
Lu’luatun Nayyiroh (1908056087)
Muhammad Ha,id Masykur (1908056090)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2021
1. Suharsimi Arikunto mengartikan: “Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar atau yang membantu
dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan
belajar seperti yang diharapkan”. Ahmad Rohani mengatakan “Pengelolaan kelas
adalah menunjuk kepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan raport, penghentian
tingkah laku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran
bagi ketepatan waktu, penyelesaikan tugas oleh penetapan norma kelompok yang
produktif dan sebagainya)”. jadi Pengelolaan kelas merupakan usaha untuk mengatur
kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha tersebut diarahkan pada
persiapan materi pembelajaran, menyiapkan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang
belajar, mewujudkan situasi dan kondisi pembelajaran dan pengaturan waktu,
sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat
tercapai secara efektif efisien.
2. Tujuan pengelolaan kelas
a. Untuk anak didik
1) Mendorong anak didik mengembangkan tanggung jawab individu terhadap
tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri
2) Membantu anak didik mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tertib
kelas dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan dan
bukan kemarahan.
3) Membangkitkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam tugas dan
pada kegiatan yang diadakan.
b. Untuk guru
1) Mengembangkan pemahaman dalam penyajian pelajaran dengan pembukaaan
yang lancer dan kecepatan yang tepat.
2) Menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalam memberi
petunjuk secara jelas kepada anak didik.
3) Mempelajari bagaimana merespon secara efektif terhadap tingkah laku anak
didik yang mengganggu.
4) Memiliki strategi remedial yang lebih komprehensif dapat digunakan dalam
hubungannya dengan masalah tingkah laku anak didik yang muncul dalam
kelas

Manfaat pengelolaan kelas

1. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas


2. Memelihara agar tugas itu berjalan lancar.
3. Mengetahui pendekatan-pendekatan dalam mengelola kelas.
4. Mengetahui berbagai keterampilan dalam mengelola kelas.
5. Dapat memecahkan masalah-masalah yang ada di dalam kelas, serta
6. Dapat mengetahui seni penataan ruang kelas sesuai dengan kebutuhan
masing-masing siswa.
3. Teknik pengelolaan kelas dikelompokkan ke dalam teknik preventif dan teknik
kuratif.
a. Teknik preventif adalah teknik untuk mencegah timbulnya tingkah laku siswa
yang mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Yang digolongkan ke dalam teknik
preventif adalah:
1) Sikap terbuka.
2) Sikap menerima dan menghargai siswa sebagai manusia.
3) Sikap empati.
4) Sikap demokratis.
5) Mengarahkan siswa pada tujuan kelompok.
6) Menghasilkan aturan kelompok yang disepakati bersama.
7) Mengusahakan kompromi.
8) Memperjelas komunikasi.
9) Menunjukkan kehadiran.
b. Teknik kuratif adalah teknik untuk menanggulangi tingkah laku siswa yang
mengganggu kegiatan belajar mengajar. Yang digolongkan ke dalam teknik
kuratif adalah:
1) Penguatan negatif.
2) Penghapusan.
3) Hukuman.
4) Membicarakan situasi pelanggaran dan bukan pelaku pelanggaran.
5) Memberikan tugas yang bersifat memimpin.
6) Memberikan tugas yang memerlukan keberanian.
7) Memberikan tugas yang menuntut kekuatan fisik.
8) Tidak menyalahkan siswa secara langsung, menunjukkan segi-segi
9) keberhasilan.
10) Mendorong partisipasi.
11) Memeratakan partisipasi.
12) Mengurangi ketegangan.
13) Mengatasi pertentangan antar pribadi dan antar kelompok
4. 5W + 1H
a. WHAT (APA)
Dalam proses belajar mengajar di kelas, sebelum melaksanakan kegiatan
pembelajaran ada hal yang harus dilakukan oleh guru yaitu mengelola kelas.
Mengelola kelas adalah kegiatan mengatur sejumlah sumber daya yang ada di
kelas sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara
efektif dan efisien. Banyak orang berpendapat kegiatan mengelola kelas sama
dengan managemen kelas. Para ahli menyatakan bahwa manajemen merupakan
suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk
mencapai suatu tujuan yang di dalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur
keilmuan secara ilmiah dan dapat pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer
dalam mendayagunakan kemampuan orang lain. Hubungannya dengan kegiatan
pembelajaran di kelas, manajemen kelas sangat diperlukan untuk mewujudkan
suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi
siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Manajemen kelas
merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara
sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan
sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi
proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan
dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Manajemen kelas juga merupakan suatu
seni mengoptimalkan sumber daya kelas bagi penciptaan proses pembelajaran
yang efektif dan efisien. Sehingga dalam perkembangannya, manajemen kelas
merekomendasikan pengelolaan kelas dengan pendekatan inovasi, semua sumber
daya kelas selalu berada dalam kondisi yang dapat menimbulkan perhatian,
motivasi, dan suasana yang menyenangkan peserta didik untuk merespon materi
pelajaran.
b. WHO (SIAPA)
Manajemen kelas merupakan kesatuan kegiatan yang menjadi tanggung jawab
seluruh komponen kelas yang melibatkan guru dan siswa. Seorang pendidik atau
guru perlu menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan
perilaku siswa mereka. Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan emosi yang
dialami siswa dan kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor
penting yang bisa memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal.
Guru bertanggung jawab atas seluruh siswa. Guru melaksanakan manajemen kelas
sebagai proses pemapanan dan pemeliharaan (establishing and maintaining)
lingkungan belajar yang efektif Peran guru sebagai ujung tombak pendidikan amat
strategis dalam mengembangkan potensi siswa. Karena itu penguasaan
pengelolaan kelas mutlak harus dikuasai. Pengelolaan kelas meliputi ruang,
waktu, bahan ajar bersama metode pembelajarannya serta perangkat evaluasinya.
Siswa sebagai subjek pembelajaran pun tak lepas dari tugas mengelola kelas dan
dirinya sendiri. Kegiatan mengelola kelas yang dapat dilakukan siswa misalnya
membantu guru mengatur layout belajar di kelas dan berbagai pajangan kelas
sesuai dengan keinginannya sehingga suasana pembelajaran akan terasa nyaman
dan menyenangkan dengan kondisi kelas yang telah diaturnya sendiri. Sebagai
usaha mengatur dirinya sendiri, siswa diharapkan untuk selalu berpartisi aktif
dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan
bersama.

c. WHEN (KAPAN)
Manajemen kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode
pembelajarannya serta perangkat evaluasinya. Sehingga manajemen kelas
berangkat dari penyusunan perangkat persiapan hingga terwujudnya rencana
pelaksanaan pembelajaran, instrumen ini sudah dapat menggambarkan keadaan
kelas dan memprediksi bagaimana guru menjalankan fungsinya di depan kelas.
Ketika di dalam kelas, adalah bagaimana pembelajaran dapat berjalan dengan baik
dan efektif sehingga tidak ada semua waktu yang digunakan adalah berharga dan
bermakna. Pun setelah kegiatan di kelas selesai, bukan berarti tugas manajemen
telah selesai pula, tapi perlu Indikator pengelolaan kelas:
1) Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan
kelas
2) Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat
lelah.
3) Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru
inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa,
bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang
siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke
toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
4) Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-
prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung
jawab.
5) Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan
konsekuensi.(stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)
6) Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
sedangkan disiplin bisa dipelajari
5. Indikator pengelolaan kelas:
a. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan
kelas
b. Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat
lelah.
c. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru
inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa,
bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang
siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke
toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
d. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-
prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung
jawab.
b. Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan
konsekuensi (stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)
c. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
sedangkan disiplin bisa dipelajari
6. Problem dalam pengelolaan kelas
a. Masalah individu
Penggolongan masalah individu/perorangan didasarkan kepada anggapan dasar
bahwa tingkah laku manusia mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Setiap
individu memiliki kebutuhan dasar untuk memiliki dan merasa dirinya berguna.
Jika individu gagal mengembangkan rasa ingin memiliki dan rasa dirinya berharga,
maka ia akan bertingkah laku menyimpang. Terdapat empat jenis penyimpangan
perilaku perorangan di kelas, yaitu tingkah laku menarik perhatian orang lain,
mencari kekuasaan, menuntut balas dan memperlihatkan ketidakmampuan.
Keempat tingkah laku ini diurutkan makin lama makin berat. Misalnya, seorang
anak yang gagal menarik perhatian orang lain boleh jadi menjadi anak yang
mengejar kekuasaan. Masalah perorangan ini mengacu pada masalah psikologis
anak/jiwa anak.
b. Masalah kelompok
Ada 7 masalah kelompok dalam hubungannya dengan pengelolaan kelas, yakni:
1) Kekurang kompakan; yang ditandai dengan adanya konflik antara anggota
kelompok.
2) Kekurang mampuan mengikuti aturan kelompok.
3) Reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok; ditandai dengan
reaksi/ekspresi kasar terhadap anggota yang tidak diterima
4) Penerimaan kelas (kelompok) atas tingkah laku yang menyimpang ; terjadi
apabila kelompok itu mendorong/mendukung timbulnya hal-hal yang
menyimpang dari norma sosial pada umumnya.
5) Ketergangguan kelompok/anggota kelompok atas kegiatannya hanya karena
hal-hal kecil yang sebenarnya tidak berarti, lalu berhenti melakukan
kegiatannya.
6) Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, tingkah laku agresisif atau protes,
baik hal ini secara terbuka ataupun terselubung.
7) Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan: yang terjadi apabila
kelompok bereaksi tidak wajar apabila terjadi perubahan baru (misalnya
pergantian anggota kelompok, pergantian guru, dan lain-lain)

Solusi pemecahan masalah


Untuk dapat menangani masalah pengelolaan kelas secara efektif, guru hendaknya
mampu:
1. Mengenal secara tepat berbagai masalah pengelolaan kelas baik yang bersifat
perorangan maupun kelompok.
2. Memahami pendekatan yang cocok dan yang kurang cocok untuk jenis
masalah tertentu.
3. Memilih dan menetapkan pendekatan yang paling tepat untuk memecahkan
masalah dimaksud.
Menangani masalah-masalah pengelolaan kelas, guru dapat menggunakan beberapa
pendekatan.
Contoh-contoh pendekatan:
1. Pendekatan anjuran dan larangan (untuk guru sendiri)
2. Pendekatan penguatan tingkah laku
3. Pendekatan iklim sosio-emosional
4. Pendekatan proses kelompok

7. Sketsa gambar formasi tempat duduk

Anda mungkin juga menyukai