Kelompok 4
Disusun Guna Memenuhi Tugas : Metodologi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Dyan Falasifa Tsani, M.Pd.
Disusun Oleh :
Dhea Putri Hafizhah (1908056002)
Kanzuwita Fitri (1908056029)
Jumadin (1908056068)
Fika Zahrotul Muflikhah (1908056086)
Lu’luatun Nayyiroh (1908056087)
Muhammad Ha,id Masykur (1908056090)
c. WHEN (KAPAN)
Manajemen kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode
pembelajarannya serta perangkat evaluasinya. Sehingga manajemen kelas
berangkat dari penyusunan perangkat persiapan hingga terwujudnya rencana
pelaksanaan pembelajaran, instrumen ini sudah dapat menggambarkan keadaan
kelas dan memprediksi bagaimana guru menjalankan fungsinya di depan kelas.
Ketika di dalam kelas, adalah bagaimana pembelajaran dapat berjalan dengan baik
dan efektif sehingga tidak ada semua waktu yang digunakan adalah berharga dan
bermakna. Pun setelah kegiatan di kelas selesai, bukan berarti tugas manajemen
telah selesai pula, tapi perlu Indikator pengelolaan kelas:
1) Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan
kelas
2) Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat
lelah.
3) Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru
inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa,
bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang
siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke
toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
4) Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-
prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung
jawab.
5) Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan
konsekuensi.(stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)
6) Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
sedangkan disiplin bisa dipelajari
5. Indikator pengelolaan kelas:
a. Guru mengerti perbedaan antara mengelola kelas dan mendisiplinkan
kelas
b. Sebagai guru jika anda pulang ke rumah tidak dalam keadaan yang sangat
lelah.
c. Guru mengetahui perbedaan antara prosedur kelas (apa yang guru
inginkan terjadi contohnya cara masuk kedalam kelas, mendiamkan siswa,
bekerja secara bersamaan dan lain-lain ) dan rutinitas kelas (apa yang
siswa lakukan secara otomatis misalnya tata cara masuk kelas, pergi ke
toilet dan lain-lain). Ingat prosedur kelas bukan peraturan kelas.
d. Guru melakukan pengelolaan kelas dengan mengorganisir prosedur-
prosedur, sebab prosedur mengajarkan siswa akan pentingnya tanggung
jawab.
b. Guru tidak mendisiplinkan siswa dengan ancaman-ancaman, dan
konsekuensi (stiker, penghilangan hak siswa dan lain-lain)
c. Guru mengerti bahwa perilaku siswa di kelas disebabkan oleh sesuatu,
sedangkan disiplin bisa dipelajari
6. Problem dalam pengelolaan kelas
a. Masalah individu
Penggolongan masalah individu/perorangan didasarkan kepada anggapan dasar
bahwa tingkah laku manusia mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Setiap
individu memiliki kebutuhan dasar untuk memiliki dan merasa dirinya berguna.
Jika individu gagal mengembangkan rasa ingin memiliki dan rasa dirinya berharga,
maka ia akan bertingkah laku menyimpang. Terdapat empat jenis penyimpangan
perilaku perorangan di kelas, yaitu tingkah laku menarik perhatian orang lain,
mencari kekuasaan, menuntut balas dan memperlihatkan ketidakmampuan.
Keempat tingkah laku ini diurutkan makin lama makin berat. Misalnya, seorang
anak yang gagal menarik perhatian orang lain boleh jadi menjadi anak yang
mengejar kekuasaan. Masalah perorangan ini mengacu pada masalah psikologis
anak/jiwa anak.
b. Masalah kelompok
Ada 7 masalah kelompok dalam hubungannya dengan pengelolaan kelas, yakni:
1) Kekurang kompakan; yang ditandai dengan adanya konflik antara anggota
kelompok.
2) Kekurang mampuan mengikuti aturan kelompok.
3) Reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok; ditandai dengan
reaksi/ekspresi kasar terhadap anggota yang tidak diterima
4) Penerimaan kelas (kelompok) atas tingkah laku yang menyimpang ; terjadi
apabila kelompok itu mendorong/mendukung timbulnya hal-hal yang
menyimpang dari norma sosial pada umumnya.
5) Ketergangguan kelompok/anggota kelompok atas kegiatannya hanya karena
hal-hal kecil yang sebenarnya tidak berarti, lalu berhenti melakukan
kegiatannya.
6) Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, tingkah laku agresisif atau protes,
baik hal ini secara terbuka ataupun terselubung.
7) Ketidakmampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan: yang terjadi apabila
kelompok bereaksi tidak wajar apabila terjadi perubahan baru (misalnya
pergantian anggota kelompok, pergantian guru, dan lain-lain)